Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 3 Cilegon


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII/ Satu
Materi Pokok : Teks Puisi
Alokasi Waktu : 3 x Pertemuan (9 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti
Tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk
kompetensi yang terdiri atas (1) kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi sikap bahasa,
(3) kompetensi pengetahuan, dan (4) kompetensi keterampilan.

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompotensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompotensi

1.1. Mengidentifikasi unsur-unsur 1.1.1. Memahami pengertian puisi


pembangun teks puisi yang 1.1.2. Menentukan unsur pembangun puisi dari
diperdengarkan atau dibaca teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca
1.1.3. Memahami pengertian, ciri-ciri dan jenis-
jenis puisi lama dan puisi baru (modern)
1.2. Menyimpulkan unsur-unsur 1.2.1. Menyimpulkan unsur pembangun puisi
pembangun dan makna teks puisi berupa unsur batin dan unsur fisik dari teks
yang diperdengarkan atau dibaca puisi yang sudah didengar atau dibaca
1.2.2. Mengidentifikasi isi puisi dengan meliputi
unsur batin (tema, suasana, dan amanat) dan
unsur fisik (diksi, imaji, rima dan tipografi)
1.2.3. Menentukan jenis-jenis puisi lama dan
puisi baru (modern)

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti pembelajaran tentang teks puisi, peserta didik diharapkan dapat:
1. Memahami pengertian puisi
2. Menyimpulkan unsur pembangun puisi berupa unsur batin dan unsur fisik dari teks
puisi yang sudah didengar atau dibaca secara benar, percaya diri, dan tanggung jawab.

Pertemuan Kedua
Setelah mengikuti pembelajaran tentang teks puisi, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menentukan dan menafsirkan unsur pembangun puisi dari teks puisi yang
diperdengarkan atau dibaca
2. Mengidentifikasi isi puisi dengan meliputi unsur batin (tema, suasana, dan amanat)
dan unsur fisik (diksi, imaji, rima dan tipografi) secara benar, percaya diri, dan
tanggung jawab.

Pertemuan Ketiga
Setelah mengikuti pembelajaran tentang teks puisi, peserta didik diharapkan dapat:
1. Memahami pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis puisi lama dan puisi baru (modern)
2. Menentukan jenis-jenis puisi lama dan puisi baru (modern) secara benar, percaya
diri, dan tanggung jawab.

Fokus Penguatan Karakter


 Tanggung jawab
 Kesantunan
 Keberanian

D. Materi Pembelajaran
Materi
Regular Pengayaan Remedial
Faktual :  Pengertian teks puisi  Unsur-unsur
contoh puisi  Unsur pembentuk puisi pembentuk teks puisi
 Simpulan isi, unsur  Simpulan isi, unsur
Konsep : pembangun puisi dan pembangun puisi dan
 Pengertian teks puisi jenisnya jenisnya
 Unsur pembentuk puisi  Periodesasi puisi
 Simpulan isi (Makna)
 Unsur pembangun puisi
- Unsur batin : tema,
suasana, dan amanat
- Unsur fisik : diksi,
imaji, kata konkret,
rima, dan tipografi
 Periodesasi puisi
(pengayaan)

E. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Pertemuan pertama
1. Model pembelajaran : think pair and share (diskusi berpasangan)
2. Pendekatan : saintific
3. Metode pembelajaran : pemodelan, diskusi dan presentasi
Pertemuan kedua
1. Model pembelajaran : buzz group (diskusi kelompok kecil)
2. Pendekatan : saintific
3. Metode pembelajaran : pemodelan, diskusi dan presentasi
Pertemuan ketiga
1. Model pembelajaran : self directing learning (mandiri)
2. Pendekatan : saintific
3. Metode pembelajaran : pemodelan

F. Media dan Sumber Belajar


Pertemuan pertama
 Media pembelajaran : power point
 Alat dan bahan : proyektor, spidol, dan papan tulis
Pertemuan kedua
 Media pembelajaran : power point
 Alat dan bahan : proyektor, spidol, dan papan tulis
Pertemuan ketiga
 Media pembelajaran : teks puisi dan power point
 Alat dan bahan : proyektor, spidol, dan papan tulis

Sumber belajar :
Sumber Buku
Kosasih, E. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/ MTs Kelas VIII Edisi
Revisi 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/ MTs Kelas VIII Edisi
Revisi 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
Amari, Putri dan Indah. 2018. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII.
Tangerang :Quadra.
Sumber Internet
https://coretan-pena-pemula.blogspot.com/2013/07/unsur-unsur-puisi-
struktur-fisik-dan.html?m=1

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama

Tahap Langkah-langkah pembelajaran Alokasi waktu


Kegiatan awal 1. Guru mengucapkan salam dan menyapa peserta didik. 10 menit
2. Ketua kelas memimpin doa untuk memulai
pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Guru mengondisikan kelas untuk siap memulai
pembelajaran.
5. Guru memotivasi peserta didik agar bersemangat dalam
materi yang akan disampaikan.
6. Guru melakukan kilas balik materi pembelajaran
sebelumnya.
7. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan
kehidupan sehari-hari.
8. Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
dalam pembelajaran.
Kegiatan inti 1. Guru menyajikan contoh puisi di awal pembelajaran. 100 menit
2. Kemudian siswa menanggapi puisi yang telah
disajikan.
3. Peserta didik mengamati penjelasan dari guru mengenai
materi pengertian puisi dan unsur pembangun puisi.
4. Peserta didik mengamati contoh-contoh puisi dengan
berbagai tema yang disajikan
5. Peserta didik bertanya jawab tentang pengertian puisi
sesuai dengan pemahamannya
6. Peserta didik memberi komentar terhadap contoh puisi
yang telah diamati
7. Peserta didik diminta untuk mengambil/menentukan
satu buah benda yang ada di dalam tas siswa untuk di
keluarkan.
8. Secara berpasangan, peserta didik dapat menentukan
tema dari benda yang telah ditentukan.
9. Secara berpasangan peserta didik ditugaskan menulis
puisi berdasarkan tema yang telah siswa amati
sebelumnya di kertas selembar.
10. Peserta didik mengerjakan perintah yang diberikan oleh
guru.
11. Puisi yang telah dikerjakan ditukar dengan siswa
lainnya.
12. Secara berpasangan, peserta didik menentukan tema,
makna dan amanat sesuai puisi yang didapat
13. Peserta didik secara berpasangan mempresentasikan
hasil kerjanya.
14. Peserta didik yang lain memberikan komentar dan
masukan atas presentasi temannya.
Kegatan akhir 1. Guru memfasilitasi siswa menyampaikan simpulan 10 menit
pembelajaran yan telah dipelajari.
2. Guru memberikan penguatan dari jawaban siswa.
3. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk
memperbaiki isi informasi mengenai pengertin puisi dan
unsur-unsur pembangun puisi.
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan
dilakukan selanjutnya.
5. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan hamdalah
bersama-sama dan salam.

Pertemuan Kedua

Tahap Langkah-langkah pembelajaran Alokasi waktu


Kegiatan awal 1. Guru mengucapkan salam dan menyapa peserta didik. 15 menit
2. Ketua kelas memimpin doa untuk memulai
pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Guru mengondisikan kelas untuk siap memulai
pembelajaran.
5. Guru memotivasi peserta didik agar bersemangat dalam
materi yang akan disampaikan.
6. Guru melakukan kilas balik materi pembelajaran
sebelumnya.
7. Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
dalam pembelajaran.
Kegiatan inti 1. Peserta didik mengamati contoh-contoh puisi yang 90 menit
disajikan
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
materi pengertian puisi dan unsur pembangun puisi.
3. Peserta didik bertanya jawab tentang pengertian puisi
sesuai dengan pemahamannya
4. Peserta didik memberi komentar terhadap contoh puisi
yang telah diamati.
5. Peserta didik duduk secara berkelompok (heterogen, 4-
5 orang).
6. Peserta didik diberi LKDP .
7. Peserta didik belajar aktif secara berdiskusi
mengidentifikasi unsur pembangun puisi pada teks puisi
yang telah dibagikan
8. Secara berkelompok, peserta didik menelaah unsur
pembangun puisi pada teks puisi yang telah dibagikan
9. Secara individu, peserta didik mencoba menuliskan
unsur pembangun puisi pada teks puisi yang telah
dibagikan
10. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan
hasil kerjanya.
11. Peserta didik yang lain memberikan komentar dan
masukan atas presentasi temannya.
Kegatan akhir 1. Guru memfasilitasi siswa menyampaikan simpulan 15 menit
pembelajaran yan telah dipelajari.
2. Guru memberikan penguatan dari jawaban siswa.
3. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk
memberikan tugas kepada peserta didik untuk mencari
perbedaan antara puisi lama dan puisi baru.
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan
dilakukan selanjutnya.
5. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan hamdalah
bersama-sama dan salam.

Pertemuan Ketiga

Tahap Langkah-langkah pembelajaran Alokasi Waktu

Kegiatan awal 1. Guru mengucapkan salam dan menyapa peserta didik. 10 menit
2. Ketua kelas memimpin doa untuk memulai
pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Guru mengondisikan kelas untuk siap memulai
pembelajaran.
5. Guru memotivasi peserta didik agar bersemangat dalam
materi yang akan disampaikan.
6. Guru melakukan kilas balik materi pembelajaran
sebelumnya.
7. Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
dalam pembelajaran.
Kegiatan inti 1. menyajikan puisi lama dan puisi baru (modern). 100 menit
2. Siswa menanggapi puisi yang telah disajikan.
3. Peserta didik mengamati penjelasan dari guru mengenai
materi pengertian, ciri-ciri, dan jenis-jenis puisi lama
dan puisi baru (modern).
4. Peserta didik mengamati contoh-contoh puisi yang di
sajikan.
5. Peserta didik memberi komentar terhadap contoh puisi
yang telah diamati.
6. Peserta didik bertanya jawab tetang materi yang telah
disampaikan.
7. Peserta didik diberi waktu 5 menit untuk membaca
ulang materi yang telah dipelajari.
8. Peserta didik diminta untuk menutup semua buku
Bahasa Indonesia.
9. Peserta didik menyiapkan kertas selembar
10. Guru memberikan soal-soal
11. Peserta didik diberi waktu 15 menit untuk menjawab
soal
12. Kumpulkan soal dan jawaban kepada guru

Kegiatan akhir 1. Guru memfasilitasi siswa menyampaikan simpulan 10 menit


pembelajaran yang telah dipejari.
2. Guru menguatkan kesimpulan dari semua materi yang
telah dipelajari.
3. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk berlatih
membuat puisi.
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan
dilakukan selanjutnya.
5. Guru menutup pembalajaran dengan ucapan hamdalah
bersama-sama dan salam.

H. Penilaian
1. teknik penilaian
a. penilaian sikap : observasi/ pengamatan
b. penilaian pengetahuan : tes tulis
c. penilaian keterampilan : tes unjuk kerja
2. bentuk penilaian
a. observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. tes tulis : uraian dan lembar kerja
c. tes unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
3. penilaian remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui tes mengenai unsur
pembangun teks puisi dan penugasan membuat teks puisi.

Cilegon, 12 Oktober 2019

Mengetahui,
Guru Pamong Guru Mata Pelajaran

Eha Sumarni, S.Pd. Qonita Nudia


NIP/NIK. 196311091984122007

LAMPIRAN

FORMAT KISI-KISI
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Cilegon
Kelas/ Semester : VIII/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

No Kompetensi dasar Materi IPK Bentuk Nomor butir


instrumen
1 3.7 Mengidentifikasi Teks puisi 3.7.1 Memahami BUNO Essai
unsur-unsur pengertian puisi dan Pertemuan ke 1
pembangun teks dapat menyimpulkan (tugas
puisi yang dengan gagasan kelompok)
diperdengarkan sendiri
atau dibaca 3.7.2 Menentukan dan Pertemuan ke 2
menafsirkan unsur (tugas
pembangun puisi kelompok)
dari teks puisi yang
diperdengarkan atau
dibaca
3.7.3 Memahami
pengertian, ciri-ciri
dan jenis-jenis puisi
lama dan puisi baru
(modern)
2 4.7 Meranyimpulkan 3.7.4 Menyimpulkan BUNO Essai
unsur-unsur unsur pembangun
pembangun dan puisi berupa unsur Pertemuan ke 3
makna teks puisi batin dan unsur fisik (tugas individu)
yang dari teks puisi yang
diperdengarkan sudah didengar atau
atau dibaca dibaca
3.7.5 Mengidentifikasi isi
puisi dengan
meliputi unsur batin
(tema, suasana, dan
amanat) dan unsur
fisik (diksi, imaji,
rima dan tipografi)
3.7.6 Menentukan jenis-
jenis puisi lama dan
puisi baru (modern)

PEDOMAN PENSKORAN
1. Cek daftar skala penilaian
2. Rumus pengelolaan data :
Skor = (jumlah skor diperoleh/ skor maksimal) x 100

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Cilegon


Kelas/ Semester : VII/ 1
Tahun Ajaran : 2019/ 2020
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Penilaian
No Nama peserta didik Aspek pengamatan
Baik Cukup Kurang
1 1
2
3
2 1
2
3
3 1
2
3
4 1
2
3
5 1
2
3

RUBRIK ASPEK PENGAMATAN


No Aspek Pengamatan
1 Menghormati orang tua
2 Mengucapkan terima kasih
3 Menggunakan bahasa santun

FORMAT DOKUMEN MEDIA

SatuanPendidika : SMP Negeri 3 Cilegon


n
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia – Wajib
Kelas : VIII (E, F & G)

Pertemuan pertama
Spesifikasi
1. Jenis media : visual
2. Cara penggunaan : penayangan
3. Alat dan bahan pembuatan : proyektor
4. Cara pembuatan : digital
Pertemuan kedua
Spesifikasi
1. Jenis media : visual
2. Cara penggunaan : penayangan
3. Alat dan bahan pembuatan : proyektor
4. Cara pembuatan : digital

Pertemuan ketiga
Spesifikasi
1. Jenis media : visual
2. Cara penggunaan : penayangan
3. Alat dan bahan pembuatan : proyektor
4. Cara pembuatan : digital

INSTRUMEN PENUGASAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
SatuanPendidika : SMP Negeri 3 Cilegon
n
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia – Wajib
Kelas : VII
Pertemuan : Pertama
Materi : Definisi, tema, makna, dan amanat puisi

Tugas
1. Tentukanlah tema, makna dan amanat dari teks puisi yang telah dibaca!

RUBRIK PENILAIAN TUGAS


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama peserta didik/ kelompok :


Kelas :
Tanggal pengumpulan :
No Katagori Skor Alasan
1 Apakah tema yang dianalisis sesuai dengan
isi puisi?
2 Apakah makna yang dianalisis sesuai
dengan isi puisi?
3 Apakah amanat yang dianalisis sesuai
dengan isi puisi?
4 Apakah bahasa yang digunakan untuk
menginterpretasikan lugas, sederhana,
runtut dan sesuai dengan kaidah
kebahasaan?
Kriteria:
1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = sangat baik

INSTRUMEN PENUGASAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
SatuanPendidika : SMP Negeri 3 Cilegon
n
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia – Wajib
Kelas : VIII
Pertemuan : Kedua
Materi : Unsur pembangun teks puisi

Tugas
1. Tentukan unsur pembangun dari teks puisi yang didapatkan kelompokmu, lalu
presentasikan di depan kelas!
No Unsur pembangun jawaban
1. Tema
2. Suasana
3. Amanat
4. Diksi
5. Imaji
6. Rima
7. Tipografi

RUBRIK PENILAIAN TUGAS


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Skor
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4

1 Peserta didik mampu mengklasifikasikan unsur


pembangun pada teks puisi yang didapat
2 Peserta didik mampu mempresentasikan klasifikasi
unsur pembangun pada teks puisi yang didapat

Keterangan :
1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = sangat baik

INSTRUMEN PENUGASAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

SatuanPendidika : SMP Negeri 3 Cilegon


n
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia – Wajib
Kelas : VIII
Pertemuan : Ketiga
Materi : Periodesasi puisi

Tugas
1. Tentukanlah jenis puisi sesuai teks puisi yang didapat beserta ciri-cirinya! Kemudian
presentasikan di depan kelas!

RUBRIK PENILAIAN TUGAS


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Skor
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4

1 Peserta didik mampu mengklasifikasikan unsur


pembangun pada teks puisi yang didapat
2 Peserta didik mampu mempresentasikan klasifikasi
unsur pembangun pada teks puisi yang didapat

Keterangan :
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
MATERI PEMBELAJARAN
 Pengertian teks puisi
Puisi adalah jenis karya sastra yang mengungkapkan suatu pikiran dan
perasaan secara imajinatif serta padat bentuk juga maknanya. Penekanan pada segi
estetik suatu bahasa serta penggunaan pengulangan kata, rima, dan irama merupakan
hal yang membedakan puisi dan prosa dalam karya sastra. Perbedaan puisi dan prosa
yang paling terlihat yaitu dari jumlah kata dan kalimatnya. Pada puisi, penggunaan
kata dan kalimatnya dipadatkan, sedangkan pada prosa lebih terperinci karena dalam
bentuk penceritaan secara gamblang.

 Unsur pembentuk puisi


1. Unsur intrinsik, yaitu unsur pembentuk puisi yang berada dalam puisi itu sendiri.
Seperti tema, makna, dan amanat.
2. Unsur ekstrinsik, yaitu unsur pembentuk puisi yang berada di luar sebuah teks
puisi. Seperti latar belakang penyair dan situasi yang terjadi dalam mansyarakat
yang mendukung puisi dibuat.

 Unsur pembangun puisi


1. Unsur batin, yaitu unsur pembangun puisi dari dalam teks puisi (tersirat)
 Tema , pokok pikiran dalam sebuah puisi
 Nada dan suasana, perasaan yang diciptakan
 Amanat, pesan yang hendak disampaikan
2. Unsur fisik, yaitu unsur pembangun puisi dari luar teks puisi (tersurat)
 Diksi, pilihan kata:
- Denotatif (kata dengan makna sebenarnya)
- Konotatif (kata dengan makna tidak sebenarnya)
 Imaji/ citraan, pilihan kata yang melibatkan panca indra
- Imaji visual (pengelihatan)
- Imaji auditif (pendengaran)
- Imaji tackle (peraba)
 Rima, bunyi yang ditimbulkan oleh pengulangan huruf atau kata dalam larik
dan bait.
- Rima berangkai (a-a-b-b)
- Rima berselang (a-b-a-b)
- Rima berpeluk (a-b-b-a)
- Rima terus (a-a-a-a)
- Rima bebas
 Tipografi, tata wajah/ susunan kata dalam sebuah teks puisi
- Larik, baris dalam sebuah puisi yang terdiri dari beberapa kata
- Bait, kalimat dalam sebuah puisi yang terdiri dari beberapa larik
 Periodesasi puisi
Puisi Lama
Puisi lama sudah muncul sejak zaman dahulu dan sering digunakan dalam upacara
upacara adat. Puisi lama adalah puisi yang terkait dengan aturan-aturan tertentu.
Aturan dalam puisi lama berkaitan dengan keterikatannya pada:

 Jumlah kata dalam 1 baris


 Jumlah baris dalam 1 bait, dapat 2, 4, ataupun lebih
 Banyaknya suku kata
 Rima dan irama

Ciri Ciri Puisi Lama


Selain terikat pada sejumlah aturan, puisi lama juga terlihat dari ciri-cirinya. Ciri ciri
puisi lama antara lain:

 Terlihat kaku, karena puisi lama sangat terikat dengan aturan di dalamnya
 Merupakan karya turun temurun dan tidak diketahui siapa pengarangnya
 Merupakan sastra lisan karena disampaikan dari mulut ke mulut

Jenis Jenis Puisi Lama


Puisi lama dapat dikatakan sebagai warisan leluhur. Puisi lama ada beberapa jenis,
yaitu:

1. Syair

Syair berasal dari Arab. Ciri khas dari syair adalah terdiri atas empat baris dalam satu
bait dengan sajak a-a-a-a. Syair biasanya berisi tentang suatu cerita dengan nasihat di
dalamnya.

2. Pantun

Pantun dikenal luas oleh masyarakat. Sampai sekarang pun pantun masih sering
digunakan, baik dalam upacara adat atau untuk komunikasi. Acara pernikahan dalam
adat Betawi masih melestarikan budaya berpantun di dalamnya. Ciri khas dari pantun
adalah:

 Bersajak a-b-a-b
 1 bait terdiri dari 4 baris,
 Setiap 1 baris dapat terdiri dari 8 – 12 suku kata,
 2 baris awal merupakan sampiran dan 2 baris berikutnya adalah isi.

3. Seloka

Seloka adalah jenis puisi Melayu. Nama lain seloka adalah pantun berkait, hal ini
karena terdiri lebih dari satu bait yang masih terkait. Seloka berisi tentang sindiran,
ejekan, atau senda gurau yang dinyatakan dalam suatu perumpamaan. Ciri pada
seloka adalah bait kedua dan keempat pada bait pertama dipakai pada baris pertama
dan ketiga pada bait selanjutnya. Ciri khas ini ada pada setiap bait.

4. Gurindam

Puisi lama jenis gurindam berisi tentang suatu nasihat, dengan aturan setiap bait
terdiri dari 2 baris dan bersajak a-a. Puisi ini berasal dari Tamil (India).

5. Karmina

Karmina memiliki nama lain pantun kilat karena mirip dengan pantun tetapi pendek
isinya. Jenis puisi ini identik dengan pola sajak lurus (a-a). Pantun kilat ini biasanya
digunakan untuk menyindir seseorang.

6. Mantra

Jenis-jenis puisi lama yang menarik yaitu mantra, karena mantra sering dikaitkan
dengan hal-hal yang mengandung kekuatan ghaib. Mantra mempunyai rima dan irama
dan terkenal dengan sifatnya yang misterius. Bahasa yang digunakan dalam mantra
biasanya menggunakan majas metafora dan bersifat esoferik. Esoferik merupakan
bahasa khusus yang dipakai antara pembicara dan lawan bicara.

7. Talibun

Hampir mirip dengan pantun, talibun merupakan jenis jenis puisi lama yang juga
mempunyai sampiran dan isi. Hal yang membedakan dengan pantun adalah talibun
memuat lebih banyak baris, yaitu sekitar 6 sampai 20 baris. Jumlah baris pada talibun
harus berjumlah genap. Dalam talibun, setengah isinya merupakan sampiran dan
setengahnya lagi merupakan isi. Misalnya, jika talibun berisi 6 baris maka 3 baris
pertama adalah sampiran dan 3 baris selanjutnya adalah isi, dengan sajak a-b-c-a-b-c.

Puisi Baru

Puisi baru adalah puisi yang tidak terkait dengan aturan-aturan sehingga lebih bebas
bentuknya daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah suku kata, bari, ataupun sajak.

Ciri-ciri Puisi Baru

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris,
suku kata, maupun rima. Ciri-ciri puisi baru adalah sebagai berikut:
 Bentuknya rapi dan simetris.
 Mempunyai persajakan akhir (yang teratur).
 Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang
lain.
 Sebagian besar puisi empat seuntai.
 Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis).
 Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
Jenis-jenis Puisi Baru
Puisi baru menurut isinya dibedakan menjadi 7 jenis, yaitu:

1. Balada
Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.

2. Himne
Himne adalah puisi pujaan untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang
pahlawan, tanah air atau almamater. Sekarang ini pengertian himne menjadi
berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap
sesuatu yang dihormati (Guru, Pahlawan, Dewa, Tuhan) yang bernafaskan ketuhanan.
3. Ode
Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi
(metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat
menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.

4. Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa
Yunani epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke
arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, iktibar; atau teladan.

5. Romansa
Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari bahasa
Perancis romantique yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu
dendam, serta kasih mesra.

6. Elegi

Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang
mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena
kematian/kepergian seseorang.

7. Satire
Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin satura yang
berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu
golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, korup, zalim, dll.).

8. Soneta
Soneta adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua. Dua
bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris.
Soneta berasal dari kata sonneto (Bahasa Italia) perubahan dari kata sono yang
berarti suara. Jadi soneta secara harfiah berarti puisi yang bersuara. Di Indonesia,
soneta masuk dari Negeri Belanda diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan
Roestam Effendi, karena itu mereka berdualah yang dianggap sebagai Pelopor/Bapak
Soneta Indonesia. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta
Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya.
Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas baris).

Puisi baru menurut bentuknya dibedakan menjadi sembilan jenis, yaitu:

1. Distikon
Distikon adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).

2. Terzina
Terzina adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).

3. Kuatrain
Kuatrain adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).

4. Kuint
Kuint adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).

5. Sektet
Sektet adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).

6. Septime
Septime adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).

7. Oktaf/Stanza
Oktaf/Stanza adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain,
atau puisi delapan seuntai).

Anda mungkin juga menyukai