Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMPN 1 Kersamanah


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII/1
Materi Pokok : Teks Puisi
Waktu : 6 Jam Pelajaran ( 3 x Pertemuan )

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi yang diperdengarkan atau
dibaca.
3.7.1 Menjelaskan pengertian teks puisi.
3.7.2 Mengidentifikasi unsur-unsur pembentuk teks puisi.
4.7 Menyimpulkan usnur-unsur pembangun dan makna teks puisi yang diperdengarkan
atau dibaca.
4.7.1 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi.
4.7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis puisi.
4.7.3 Mengidentifikasi makna teks puisi

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama
1. Setelah membaca, mencermati teks dan berdiskusi, siswa diharapkan mampu
mengemukakan pengertian teks puisi secara lengkap
2. Setelah mengetahui dan memahami pengertian teks puisi, siswa diharapkan mampu
mengidentifikasi unsur-unsur pembentuk teks puisi secara lengkap.
3. Setelah mengidentifikasi unsur-unsur pembentuk teks puisi, siswa diharapkan mampu
mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi secara tepat.
Pertemuan kedua
1. Setelah membaca, mencermati teks dan berdiskusi, siswa diharapkan mampu
mengidentifikasi jenis-jenis puisi.
2. Setelah mengidentifikasi jenis-jenis puisi, siswa diharapkan mampu menyimpulkan
makna teks puisi dengan tepat.
3. Setelah menyimpulkan makna teks puisi, siswa diharapkan mampu mempresentasikan
makna teks puisi dengan tepat.

C. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta : - Mengajak siswa untuk mengetahui nama-nama sastrawan yang terkenal
Konsep : - Menjelaskan pengertian teks puisi.
- Menjelaskan unsur-unsur pembentuk teks puisi.
- Menjelsakan unsur-unsur pembangun teks puisi
- Menjelaskan jenis-jenis puisi.
Prinsip : - Mengajak siswa untuk mengetahui jenis-jenis puisi.
Prosedur :
Contoh teks puisi
- Puisi 1 : Aku ingin (Sapardi djoko damono)
- Puisi 2 : Aku (Chairil anwar)
- Puisi 3 : karawang bekasi (Chairil anwar)

D. MODEL PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Inkuiri
3. Teknik : Diskusi kelompok, penugasan, tanya jawab
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI


WAKTU
Pendahuluan 1. Siswa menjawab salam guru dan menunjukan niai-
nilai sosial dan kemanusiaan melalui interaksi.
2. Salah seorang siswa memimpin doa, dan melaporkan
kehadiran teman-temannya.
3. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan. 10 menit
4. Siswa menyimak informasi tentang kompetensi,
materi, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
INTI 1. Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok dengan
temannya yang terdiri dari 4-6 orang.
2. Secara berkelompok siswa mencari informasi tentang
pengertian dan unsur-unsur pembentuk teks puisi.
3. Dengan perilaku jujur, tanggung jawab dan santun
salah seorang siswa dalam kelompoknya
mempertanyakan tentang teks puisi (pengertian dan 100 menit
unsur-unsur pembentuk teks puisi).
4. Dengan perilaku jujur tanggung jawab, dan santun
salah seorang siswa dalam kelompoknya
mempertanyakan tentang unsure-unsur pembangun
teks puisi.
5. Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan
mengenai unsur-unsur pembentuk, yang terdapat
dalam teks puisi.
6. Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan
mengenai unsur-unsur pembangun teks puisi.
7. Dengan perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun
siswa membndingkan hasil diskusinya dengan
kelompok lainnya mengenai pengertian, unsur-unsur
pembangun dan pembentuk teks puisi.
8. Dengan perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun
siswa menjelaskan teks puisi dari segi unsur-unsur
pembangun dan pembentuk teks puisi.
PENUTUP 1. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
2. Siswa bersama guru melaksanakan refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran yang telah diakukan.
3. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru sebagai 10 menit
postes mengenai materi yang sudah dipelajari siswa
4. Siswa dan guru merencanakan pembelajaran
selanjutnya untuk pertemuan berikutnya.
2. Pertemuan Kedua

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI


WAKTU
Pendahuluan 1. Siswa menjawab salam guru dengan menunjukan
nilai-nilai silaturahmi dengan sopan.
2. Salah seorang siswa memimpin doa, dan melaporkan
kehadiran teman-temannya.
3. Siswa merespon pertanyaan dari guru terhadap
materi pembelajaran sebelumnya dan yang berkaitan
dengan materi yang sudah dipelajarinya. 10 menit
4. Siswa menyimak informasi tentang tujuan
pembelajaran yang harus dicapai, dan langkah-
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
5. Siswa menyimak informasi tentang tujuan
pembelajaran yang harus dicapai, dan langkah-
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
INTI 1. Secara mandiri siswa membentuk kelompok seperti
pertemuan sebelumnya.
2. Siswa mendiskusikan teks puisi dengan judul “aku
ingin”
3. Dengan perilaku tanggung jawab siswa melaporkan
hasil pekerjaannya mengenai isi teks puisi.
4. Dengan perilaku santun salah seorang siswa dalam 100 menit
kelompoknya mempertanyakan tentang teks puisi
(isi, unsur pembangun dan jenis-jenis puisi) kepada
kelompok lain.
5. Siswa menanggapi teks puisi dari kelompok
6. lain dengan sopan, jujur, dan bertanggung jawab.
7. Siswa memberikan respon positif dengan baik dan
sopan.
8. Siswa membandingkan hasil hasil diskusinya dengan
yang lain tentang teks puisi.
9. Setiap kelompok memperbaiki hasil laporannya
dengan tanggung jawab.
10. Siswa menjelaskan isi teks puisi, unsure pembangun,
dan jenis-jenis puisi.
11. Siswa dengan guru memberikan penguatan dan
umpan balik.
PENUTUP 1. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
2. Siswa bersama guru melaksanakan refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru 10 menit
sebagai postes mengenai materi yang sudah
dipelajari siswa
F. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
1. Media pembelajaran : Teks Puisi
a. Aku ingin (Sapardi djoko damono)
b. Aku (Chairil anwar)
c. Krawang bekasi (Chairil anwar)

2. Alat Pembelajaran : Laptop dan projector, speaker

G. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar : a. Bahasa dan Sastra Indonesia.Sawali
b. Contoh teks puisi
c. Tayangan/rekaman pembacaan teks puisi
H. PENILAIAN
1. Penilaian pengetahuan
a. Teknik: Tes tulis
b. Bentuk: Uraian
c. Instrumen
1) Jelaskan pengertian teks puisi!
2) Tuliskan dan jelaskan unsur-unsur pembentuk teks puisi!
3) Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis puisi!
4) Bacalah teks puisi dibawah ini..

RASA CINTAKU
Kau tiba-tiba hadir dan isi hatiku yang kosong...
Hanya kau yang ada dipikiranku sekarang...
Aku tak tau bagaimana caramu mengisi hatiku...
Engkau sungguh membuatku tak mengerti...
Rasanya hatiku jadi tak menentu...
Untukku kau sangat berharga...
Lihatlah diriku ini yang berjuang untuk cintamu...
Aku sangat mencintaimu
Namun kau tak pernah sadari itu
Walau perih hati ini...
Aku disini kan selalu setia menantimu...
Rasakanlah cintaku ini begitu besar untukmu...
Jelaskan maksud dari puisi tersebut!

d.Kunci jawaban
No Jawaban Bobot
1 Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi 3
irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).
2  Diksi yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam 6
puisinya.
 Imaji yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan
pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
 Kata konkret yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang
memungkinkan munculnya imaji.
 Gaya bahasa yaitu penggunaan bahasa yang dapat
menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.
 Rima/Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan
akhir baris puisi.
 Tipografi yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata,
tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal
tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.

3 -Puisi lama 3
Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya, disampaikan lewat
mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
-Puisi baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam jumlah baris,
suku kata, maupun rima.
-Puisi kontemporer
Puisi Kontemporer adalah puisi yang sudah tidak menggunakan kaidah penulisan
puisi pada umumnya, puisi kontemporer sudah jauh lebih bebas dari segala aturan
seperti yang ada pada puisi lama dan bahkan puisi baru.
4 Maksud dari puisi tersebut adalah tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan, bisa 3
kita lihat dari penggalan bait puisi tersebut “Aku sangat mencintaimu
Namun kau tak pernah sadari itu”.

Pedoman penskoran penilaian pengetahuan


No. Kategori Penilaian Skor Bobot Penskoran
1. Menjelaskan pengertian teks puisi. 15 – 100
a. Tepat 3 14 - 93
3
b. Kurang tepat 2 13 - 86
c. Tidak tepat 1 12 - 80
2. Menjelaskan unsur-unsur pembentuk teks puisi. 11 - 73
6
a. Menjelaskan 6 unsur teks puisi 6 10 - 66
5
b. Menjelaskan 5 unsur teks puisi 9 - 60
4
c. Menjelaskan 4 unsur teks puisi 8 - 53
3
d. Menjelaskan 3 unsur teks puisi 7 - 46
2
e. Menjelaskan 2 unsur teks puisi 6 - 40
1
f. Menjelaskan 1 unsur teks puisi 5 - 33
3. Menjelaskan jenis-jenis puisi. 4 - 26
a. Menjelaskan 3 jenis puisi. 3 3 3 - 20
b. Menjelaskan 2 jenis puisi. 2 2 - 13
c. Menjelaskan 1 jenis puisi. 1 1 - 6

4. Menjelaskan makna teks puisi.


a. Tepat 3 3
b. Kurang tepat 2
c. Tidak tepat 1
Skor maksimal 15 15

2. PenilaianKeterampilan
a. Teknik: Tes tulis
b. Bentuk: Unjuk kerja
c. Rubrik Penilaian
Siswa 1 Siswa 2 Dst.
No. Kategori yang diamati
1 2 3 1 2 3
1. Menjelaskan unsur pembentuk teks
puisi.
2. Menjelaskan isi teks puisi.
3. Menjelaskan unsur pembangun teks
puisi
4 Menjelaskan jenis-jenis puisi.
5. Menjelakna model-model teks puisi
Skor maksimal 15
Keterangan :
Tepat =3
Kurang tepat = 2
Tidak tepat = 1
d. Pedoman penilaian keterampilan
No. Kategori Skor Bobot Penskoran
No. Kategori Skor Bobot Penskoran
1. Ketepatan Menjelaskan unsur pembentuk 3
teks puisi.
a. Tepat 3
b. Kurang tepat 2
c. Tidak tepat 1
15 – 100
2. Ketepatan menjelaskan isi teks puisi. 3
14 - 93
a. Tepat
13 - 86
b. Kurang tepat 3
12 - 80
c. Tidak tepat 2
11 - 73
1
10 - 66
3. Ketepatan menjelaskna unsure pembangun 3
9 - 60
teks puisi. 3
8 - 53
a. Tepat 2
7 - 46
b. Kurang tepat 1
6 - 40
c. Tidak tepat
5 - 33
4. Ketepatan menjelaskan jenis-jenis puisi. 3 3
4 - 26
a. Tepat 2
3 - 20
b. Kurang tepat 1
2 - 13
c. Tidak tepat
1 - 6
5. Ketepatan menjelaskan model-model teks 3 3
puisi. 2
a. Tepat 1
b. Kurang tepat
c. Tidak tepat
Skor maksimal 15 15
Lampiran 1

MATERI

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

(Sapardi Djoko Damono)


AKU

Kalau sampai waktuku


‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu


Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku


Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli


Aku mau hidup seribu tahun lagi

(Chairil Anwar)
KRAWANG-BEKASI

Oleh Chairil Anwar


Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
Lampiran 2

LKS (LEMBAR KERJA SISWA)


Pertemuan ke-1

1) Jelaskan pengertian teks puisi!

2) Cintaku Jauh Di Pulau


Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh !
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
mengapa ajal mememanggil dulu
sebelum sempat berpeluk dengan cintaku Chairil Anwar

a. Suasana dalam puisi di atas adalah....


b.Makna perahu pada kutipan puisi tersebut adalah...

Kunci jawaban

1) Puisi merupakan bentuk karya sastra yang terikat oleh rima, ritme,
ataupun jumlah baris dalam bait, serta ditandai oleh bahasa yang padat.
2) a. sedih
b. kehidupan
Lampiran 3

POWER POINT

YUSUF SELAMET
NPM : 132121078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2016

TEKS PUISI
PENGERTIAN PUISI
 Puisi adalah karya sastra tertulis yang paling awal
ditulis oleh manusia. (Herman Waluyo).
 Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang
dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan
bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias
(imajinatif). (Sumardi).
 Puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh
daya pikat (James Reevas).
 Puisi merupakan ungkapan pikiran yang bersifat
musikal (Thomas Carlye).
 Puisi merupakan rekaman dan interpretasi
pengalaman manusia yang penting, digubah dalam
wujud yang paling berkesan (Pradopo).
 Puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang
bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek
keindahan (Herbert Spencer)

UNSUR-UNSUR PEMBENTUK PUISI


 Diksi yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam
puisinya.
 Imaji yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan
pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
 Kata konkret yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang
memungkinkan munculnya imaji.
 Gaya bahasa yaitu penggunaan bahasa yang dapat
menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.
 Rima/Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah,
dan akhir baris puisi.
 Tipografi yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-
kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak
selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-
hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
UNSUR-UNSUR PEMBANGUN PUISI
 Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah
hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna
tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

 Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang


terdapat dalam puisinya.

 Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga


berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema
dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk
memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca,
dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca .

 Amanat/tujuan/maksud yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair


kepada pembaca.

JENIS-JENIS PUISI
A. PUISI LAMA
Ciri puisi lama:
1.Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama
pengarangnya
2. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi
merupakan sastra lisan
3. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah
baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
B. PUISI BARU
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam
jumlah baris, suku kata, maupun rima. Menurut isinya, puisi
dibedakan atas :
1. Balada adalah puisi berisi kisah/cerita
2. Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau
pahlawan
3. Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa
4. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
5. Romance adalah puisi yang berisi ungkapan perasaan cinta
kasih
6. Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan
7. Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik

C. PUISI KONTEMPORER/MODERN
Puisi Kontemporer adalah puisi yang sudah tidak
menggunakan kaidah penulisan puisi pada umumnya,
puisi kontemporer sudah jauh lebih bebas dari segala
aturan seperti yang ada pada puisi lama dan bahkan puisi
baru.
Puisi kontemporer biasanya mengutamakan isi daripada
bentuknya. Misalnya, rima, irama dan yang lainnya,
tidak lagi terlalu diperhatikan dalam penyusunan puisi
kontemporer.
Puisi kontemporer adalah bentuk puisi kekinian. Puisi tidak
lagi dipandang sebagai karya sastra yang terikat oleh
bentuk dan rima, tetapi sebuah puisi diciptakan untuk
menyampaikan gagasan. Chairil Anwar dipandang
sebagai pelopor revolusi bentuk puisi. Baginya bentuk
puisi itu tidak penting.
JENIS PUISI KONTEMPORER/MODERN
1. Puisi Tanpa Kata, yaitu puisi yang sama sekali tidak
menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai
gantinya di gunakan titik-titik, garis, huruf, atau simbol-
simbol lain.
2. Puisi Mini Kata, yaitu puisi kontemporer yang menggunakan
kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dilengkapi dengan
symbol lain yang berupa huruf, garis, titik, atau tanda baca
lain.
3. Puisi Multi Lingual, yaitu puisi kontemporer yang
menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik
bahasa daerah maupun bahasa asing.
3. Puisi Tipografi, yaitu puisi kontemporer yang memandang
bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat ekspresi
puisi. Bahkan wujud fisik puisi dipandangg sebagai salahh
satu unsue puisi, sebagai suatu tanda yang memiliki makna
tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.

5. Puisi Supra Kata, yaitu puisi kontemporer yang


menggunakan kata-kata konvensional yang dijungkir-balikkan
atau penciptaan kata-kata baru yang belum pernah ada dalam
kosakata bahasa Indonesia. Puisi macam ini lebih
mementingkan aspek bunyi dan ritme, sehingga merangsang
timbulnya suasana magis (cenderung sebagai puisi mantra).
6. Puisi Idiom Baru. Puisi ini dibedakan dengan puisi
konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom baru
yang terdapat didalamnya. Puisi idiom baru tetap
menggunakan kata sebagai alat ekspresinya, tetapi kata
tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi
nyawa baru. Digunakan idiom-idiom baru yang belum pernah
dijumpai sebelumnya.
7. Puisi Mbeling. Puisi ini pada umumnya mengandung unsur
humor, bercorak kelakar. Dalam puisi ini sering terdapat
unsure kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak
meng’haram’kan penggunaan suatu kata. Semua kata
mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.
MENJELASKAN MAKNA PUISI
Makna puisi adalah arti atau maksud atau isi yang terkandung dalam puisi
yang dapat ditangkap oleh pembaca sesuai tingkat pengalaman dan
pengetahuannya. Oleh karena itu, makna puisi akan berbeda-beda manakala
penafsirnya tidak sama. Bahkan, bukan tidak mungkin akan bertolak
belakang. Dalam penafsiran, pasti akan ada unsur subjektivitas.
Kedewasaan, kemantapan pengalaman, dan pengetahuan penafsir akan
menentukan mutu rumusan makna puisi. Dengan demikian, hanya
penyairnya yang tahu makna persis puisi tersebut.
Beberapa hal yang berkaitan dengan apresiasi puisi adalah pemahaman
terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik puisi meliputi tema,
diksi, bait/larik, rima, makna, amanat. Adapun unsur ekstrinsiknya adalah
latar belakang penulis, keadaan masyarakat pada saat puisi tersebut digubah,
sosial, politik, adat, dan sebagainya. Untuk lebih meningkatkan daya
apresiasi Anda terhadap puisi, cobalah pahami makna puisi berjudul
”Bungaku Bersemi”

FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS


DIPERHATIKAN DALAM MEMBACA PUISI
1. Jenis acara: pertunjukkan, pembuka acara resmi, performance-art, dll.,
2. Pencarian jenis puisi yang cocok dengan tema: perenungan, perjuangan,
pemberontakan, perdamaian, ketuhanan, percintaan, kasih sayang, dendam,
keadilan, kemanusiaan, dll.,
3. Pemahaman puisi yang utuh,
4. Pemilihan bentuk dan gaya baca puisi, meliputi poetry reading, deklamasi,
dan teaterikal
5. Tempat acara: indoor atau outdoor,
6. Audien,
7. Kualitas komunikasi,
8. Totalitas performansi: penghayatan, ekspresi( gerak dan mimik)
9. Kualitas vokal, meliputi volume suara, irama (tekanan dinamik, tekanan
nada, tekanan tempo)
10. Kesesuaian gerak,
11. Jika menggunakan bentuk dan gaya teaterikal, maka harus memperhatikan:
a) Pemilihan kostum yang tepat,
b) Penggunaan properti yang efektif dan efisien,
c) Setting yang sesuai dan mendukung tema puisi,
d) Musik yang sebagai musik pengiring puisi atau sebagai musikalisasi puisi

TERIMA KASIH
Lampiran 4
SOAL ULANGAN DAN JAWABAN

SOAL ULANGAN HARIAN BAHASA INDONESIA


KELAS VIII
SEMESTER GANJIL
SMP NEGERI 1 KERSAMANAH
Jawablah soal di bawah ini dengan tepat!

1. Tuliskan dan jelaskan pengertian teks puisi!


2. Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis puisi, beserta contohnya!
3. Bacalah pusisi berikuit ini :
RASA CINTAKU
Kau tiba-tiba hadir dan isi hatiku yang kosong...
Hanya kau yang ada dipikiranku sekarang...
Aku tak tau bagaimana caramu mengisi hatiku...
Engkau sungguh membuatku tak mengerti...
Rasanya hatiku jadi tak menentu...
Untukku kau sangat berharga...
Lihatlah diriku ini yang berjuang untuk cintamu...

Aku sangat mencintaimu


Namun kau tak pernah sadari itu
Walau perih hati ini...
Aku disini kan selalu setia menantimu...
Rasakanlah cintaku ini begitu besar untukmu...
Analisis puisi tersebut berdasarkan tema, diksi, dan amanat!
4. Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati

Termasuk jenis apakah puisi diatas, jelaskan!


JAWABAN
1. Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi
irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).
2. A. PUISI LAMA
Ciri puisi lama:
1.Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
2. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
3. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata
maupun rima
Contoh : pantun, gurindam
B. PUISI BARU
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam jumlah baris, suku
kata, maupun rima.
Contoh : balada, himne
C. PUISI KONTEMPORER
Puisi Kontemporer adalah puisi yang sudah tidak menggunakan kaidah penulisan
puisi pada umumnya, puisi kontemporer sudah jauh lebih bebas dari segala aturan
seperti yang ada pada puisi lama dan bahkan puisi baru.
Contoh : Puisi tanpa kata
3. Tema : percintaan
Diksi : Pemilihan kata puisi rasa cintaku, penulis menggunakan kata-kata cinta yang
romantis sehingga akan membuat pembaca/pendengar puisi tersebut akan
terhanyut.
Amanat : Jangan menunggu sesuatu yang tidak pasti.
4. Puisi tersebut termasuk kedalam puisi lama, yaitu pantun, karena puisi tersebut
bercirikan bersajak a-b-a-b.

Garut, Juli 2022


Mengetahui,
Kepala SMPN 1 Kersamanah Guru Mata Pelajaran

Jajang Sopandi, S.Pd. Eka Yati, S.Pd.


NIP 196809161997021002

Anda mungkin juga menyukai