Anda di halaman 1dari 2

Nama : Putri Rahmayani

Nim : 312110112

Kelas : B Pagi

Prodi : PBSI

Makul : Sastra Klasik Kalimantan Barat

Dosen Pengampu : Dr. Herlina, M. Pd

1. Jelaskan dengan bahasa sendiri materi dari pertemuan 1-7!


Sastra lama Indonesia diartikan sebagai karya sastra yang memakai bahasa Melayu.
Penggunaan bahasa Melayu pangkal bahasa Indonesia bahasa yang dipakai, misalnya
bahasa yang dipakai dalam naskah ialah bahasa Melayu dengan tulisan Arab, bersifat
anonim, kadang terdapat nama penyalin yang terdapat dalam kolofon naskah atau
informasi naskah. Sastra klasik juga dapat diartikan sebagai karya yang dihasilkan
oleh sastrawan yang berada pada zaman kerajaan atau masa ketika belum adanya
pengerakan nasional. Perbedaan sastra modern dengan sastra klasik dari segi
bahasanya, karakteristik sastra tersebut biasanya sastra lama menggunakan adat
istiadat yang turun temurun dan sangat amat kentas mistisnya.

Sifat ciri sastra klasik :


1. Statis, tidak terpengaruh dari luar. Sastra klasik tersebut masih sangat amat kental
adat istiadatnya. Statis juga terbagi menjadi 3 yaitu :
 Statis dalam lukisan.
 Statis fanatik.
 Statis dalam bentuk
2. Anonim, karya sastra yang dianggap milik bersama.
3. Istana sentrisVisi, ceritanya masih dijaman kerajaan.
4. Bahasa yang romantik.
5. Tema, perjuangan baik dan buruk. Pendidikan moral.

Macam-macam sastra klasik :


1. Hikayat: 1. Hikayat Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa yang berisikan
tentang kisah, cerita, dongeng maupun sejarah.
2. Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris
kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh.
Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua
berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama
tadi
3. Karmina dikenal dengan nama pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua
baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki
pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun
ungkapan secara langsung
4. Pantun merupakan sejenis puisi yang terdiri atas 4 baris bersajak a-b-a-b atau a-
a-a-a. Dua baris pertama merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora
dan fauna); dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun
tersebut.
5. Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berisikan pepetah maupun
perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya
ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, terkadang dapat juga
ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris
6. Syair: adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan
irama sajak . Biasanya terdiri dari 4 baris , berirama aaaa , keempat baris tersebut
mengandung arti atau maksud penyair ( pada pantun , 2 baris terakhir yang
mengandung maksud ).
7. Talibun: adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran
dan isi , tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris ). Berirama
abc-abc , abcd-abcd , abcde-abcde , dan seterusnya .

2. Tanggapan tentang mulai dilupakannya tradisi lisan (sastra lisan) !


Seperti yang kita ketahui, pada zaman sekarang dan perkembangan zaman
mungkin sastra lisan sudah sangat minim skali dilakukan. Dikarenakan proses
pencarian bisa dilihat dengan mudah bahkan bisa dicari kapan pun dan
dimanapun. Dan mungkin dalam sumber pemikiran disetiap individu yang dimana
sastra lisan juga belum sepenuhnya bisa dipercaya dikarena kan dari mulut
kemulut. Mungkin dengan perkembangan zaman akan lebih mudah mengakses
segala sesuatu yang mengenai sastra lama. Dengan cara search dari mana pun.
Atau datang langsung ketempat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai