Anda di halaman 1dari 2

Nama : Asri Hasanah

NMP :21610016

Prodi : Pendidikan Basana Dan Sastra B.Indonesia

UTS SASTRA LAMA

Kerjakan soal-soal di bawah ini secara cermat!

1. Apa yang menjadi penanda kemunculan karya sastra lama (Melayu klasik) di Indonesia?

2. Mengapa karya sastra lama selalu istana sentris?

3. Mengapa karya sastra lama bersifat anonim? Bagaimana jika karya yang anonim itu suatu saat ada
yang mengklaim tentang penciptanya?

4. Apa sumbangan sastra lama terhadap kelahiran sastra modern?

5. Bagaimana kondisi tradisi lisan pada massa lampau dalam menumbuh-kembangkan keberadaan karya
sastra lama?

6. Bagaimana pengaruh zaman Hindu dalam memberikan warna khasanah sastra Melayu klasik?

Jawaban!

1. ANONIM (milik bersama)


ISTANASENTRIS (visi cerita berpusat pada istana, dewa-dewa, dan alam gaib)
BAHASA (romantik)
TEMA (perjuangan baik dan buruk, pendidikan moral, didaktis, keagungan raja/pahlawan)

2. Karena visi cerita berpusat pada istana, dewa-dewa, dan alam gaib.
3. Karya sastra melayu klasik bersifat anonim karena tempo dulu tidak banyak orang yang
mengejar popularitas sehingga pengarangnya lebih fokus untuk menyajikan
sebuah karya yang menitikberatkan pada fungsi cerita.
4. novel Sitti Nurbaya (Marah Rusli) dan novel Salah Asuhan (Abdul Muis), periode 30-an
menghasilkan novel Layar Terkembang (Sutan Takdir Alisjahbana) dan Puspa Mega (Sanusi
Pane), periode tahun 40-an menghasilkan novel Atheis (Achdiat K. Mihardja) dan kumpulan
puisi Deru Campur Debu (Chairil Anwar), dan periode tahun 50-an menghasilkan kumpulan
puisi Ballada Orang-Orang Tercinta (W.S. Rendra) dan kumpulan puisi Priangan Si Jelita
(Ramadhan K.H.).
5. Dari mulut ke mulut atau getok tular adalah penyaluran informasi dari orang ke orang lain
melalui komunikasi lisan. Kegiatan bercerita antara dua atau lebih orang adalah bentuk
paling umum komunikasi dari mulut ke mulut, baik bercerita tentang hal yang sungguh
nyata terjadi ataupun hal-hal karangan yang tidak nyata. Tradisi lisan adalah contoh budaya
yang diturunkan lintas generasi karena adanya pertuturan dari mulut ke mulut. Hal ini
adalah bagian yang tak terpisahkan dari adanya cerita rakyat dan mitologi.
6. Pada periode ini bangsa melayu mulai mengenal untuk membaca dan menulis. Karya sastra
yang berkembang pada masa. Perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia
tidak terlepas dari perkembangan sastra dan tulisan-tulisan yang ada di dalamnya. Sastra
tersebut tentu dipengaruhi pula oleh tradisi dan sejarah yang sedang berlangsung di
dalamnya. Sastra di Indonesia terbagi dalam dua periodisasi, periode sastra Melayu Klasik
dan periode sastra Modern. Maka, pembahasan tentang sastra zaman peralihan Hindu-Islam
ini tergolong dalam perkembangan sastra periode Melayu Klasik.

Anda mungkin juga menyukai