Anda di halaman 1dari 14

ZAMAN PERALIHAN

 
 

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH SEJARAH SASTRA


 
Penyusun:
Febricha Paramita.P
Ridha Elly Praptiwi
Kholifatum Masruro
Muhammad Arjun
 
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PB 2016
TAHUN AKADEMIK 2016-2017
A. LATAR BELAKANG

Sejarah sastra adalah ilmuyang mempelajari suatu karya sastra yang


terjadi pada masa lampau. Sastra merupakan hasil pemikiran gagasan
atau luapan perasaan hati seseorang yang dituangkan dalam bentuk
tulisan yang mengandung unsur seni dalam bahasa serta melahirkan
sebuah karya yang bermakna estitis. Estetis adalah sebuah makna yaitu
makna keindahan.Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan atau karya.
Karya sastra pada hakikatnya adalah suatu media sastra yang
mendayagunaan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan
manusia. Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna
asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang
ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci,
surat-surat, undang-undang dan sebagainya (Ashari Said:2015).
Dalam pembahasan makalah ini, penyusun akan membahas mengenai
kesusastraan pada zaman peralihan.Sejarah zaman peralihan muncul
dari sastra baru dan merupakan perkembangan dari kesusastraan
Melayu dan Indonesia. Sastra zaman peralihan merupakan sastra yang
muncul pada masa peralihan antara zaman klasik menuju zaman
modern.
B. RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana sejarah awal munculnya periode sastra zaman
peralihan?
 Siapa saja tokoh yang mempelopori dan yang ada di zaman
peralihan?
 Apa saja karya yang lahir pada zaman peralihan?
 Ciri-ciri karya sastra yang lahir pada zaman peralihan?

C. TUJUAN
 Untuk mengetahui sejarah awal terjadinya zaman peralihan.
 Untuk mengetahui siapa saja tokoh yang mempelopori dan
yang ada zaman peralihan.
 Untuk mengetahui apa saja karya yang lahir pada zaman
peralihan.
 Untuk mengetahui ciri-ciri karya sastra yang lahir pada
zaman peralihan.
PEMBAHASAN
 Sastra zaman peralihan muncul pada masa
peralihan antara sastra lama menuju masa sastra baru.
Pada zaman peralihan ini mempunyai tema yang
kebanyakan dari cerita India, Islam dan Melayu. Pada
zaman peralihan terdapat dua kesusastraan yang lahir,
antara lain:
1. Kesusastraan Zaman Peralihan Hindu-Islam.
 Sastra peralihan Hindu-Islam tercipta karena adanya
pertemuan antara sastra yang berunsur Hindu dan sastra
yang berunsur Islam. Di Indonesia kesusastraan Islam
zaman peralihan muncul pada masa akhir kejayaan
Malaka yang bersamaan dengan munculnya Kesultanan
Aceh Darussalam. Ciri-ciri sastra zaman peralihan
biasanya mempunyai dua judul, ada yang berkaitan
dengan Hindu dan ada yang berkaitan dengan Islam.
2. Kesusastraan Zaman Peralihan Melayu Klasik Menuju
Modern.
Sastra zaman peralihan dari Melayu klasik menuju
Melayu modern ditandai dengan isi dan juga bahasa
pengarang dalam karya-karya yang dibuatnya (Yana
Hendriana:2011).
 Tokoh yang menjadi pelopor kesusastraan zaman
peralihan adalah Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Beliau
berasal dari Malaka (1796 Malaka-1854 Jedah).
Abdullah bin Abdulkadir Munsyi dapat membuat karya
sastra yang tidak sama dengan sastra lama, karena
pengaruh dari pergaulannya yang banyak bergaul
dengan orang-orang barat. Dia berkarya dengan bahasa
yang digunakan sehari-hari berdasarkan gayanya sendiri
(Muhri Mohtar:2012). Selain itu ada tokoh yang muncul
pada zaman peralihan Hindu-Islam adalah Raja Ali Haji
dan Siti Suleha.
 Karya sastra yang lahir pada masa peralihan
contohnya adalah sebagai berikut:
a. Karya dari Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, antara
lain:
1.     Hikayat Abdullah
2.     Kisah Pelayaran Abdullah bin Abdulkadir Munsyi
ke Kelantan
3.     Singapura Dimakan Api
4.     Hikayat Panjatanderan
5.     Kisah Pelayaran Abdullah ke Negeri Jedah
Dari segi isi dan bahasa Abdullah telah
meninggalkan sastra lama. Hal ini terjadi pada
genre prosa. Dalam puisi Abdullah masih
menggunakan pantun dan syair yang merupakan
karya sastra lama.
b. Karya Raja Ali Haji, salah satunya adalah:

Gurindam Dua Belas

Gurindam pasal pertama


Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang terperdaya
Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudarat
Kurang fikir, kurang siasat
Tinta dirimu kelah tersesat
Fikir dahulu sebelum berkata
Supaya terlelah selang sengketa
Kalau mulut tajam dan kasar
Boleh ditimpa bahaya besar
Jika ilmu tiada sempurna
Tiada berapa ia berguna.
c. Sastra Melayu dan Hikayat

Menurut Abdul Hadi WM, dalam sastra Melayu semua


karya berbentuk prosa yang sering disebut hikayat, yang
kebahasaanya dari sastra Arab. Berdasarkan pokok
pembahasan dan corak penyajiannya, keseluruhan
hikayat Melayu lazim dibagi ke dalam sepuluh jenis,
salah satu contohnya adalah Hikayat Para Nabi, biasa
disebut Surat Anbiya’. Mengisahkan kehidupan para
nabi (Wikipedia). Selain itu ada juga hikayat Panca
Tandderan karya Abdulah bin Abdul Kadir Munsyin,
Subandiyah (2013:87)
Sastra melayu yang lahir pada saat itu tetapi belum
sampai diterbitkan adalah karya Abdullah bin Abdul
Kadir Munsyi yang berjudul Pelayaran Abdullah
Kenegeri Djuddah.
 Karya SitiSuleha, salah satunya adalah:

Syair Abdul Muluk


Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syahpaduka sultan
Duduklah Baginda bersuka-sukaan
 
Abdul Muluk putra baginda
Besarlah sudah bangsawan muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya
 
Parasnya elok amat sempurna
Petah menjelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih padanya mulia dan hina
Ciri-ciri sastra zaman peralihan :
1. Yang dijunjung tinggi adalah Tuhan.
2. Berkisah tentang realitas sehari-hari.
3. Dengan peredaran zaman, unsur-unsur Islam
semakin tebal, meskipun motif-motif Hindu
seperti menyelamatkan tuan putri dari
tawanan garuda atau menyembuhkan
penyakitnya serta pemindahan nyawa ke
binatang masih dipakai.
4. Sastra zaman peralihan biasanya mempunyai
dua judul, satu judul yang berkaitan dengan
Hindu dan yang satunya lagi berkaitan dengan
Islam.
KESIMPULAN
Menurut Abdul Hadi WM, dalam sastra Melayu
semua karya berbentuk prosa yang sering disebut
hikayat, serta gaya kebahasaanya dari sastra
Arab. Mengapa dikatakan demikian, sebab zaman
peralihan ini adalah zaman yang juga bertemakan
tentang ajaran agama Islam yang sangat pekat.
Setelah penyusun mengetahui pokok
permasalahan makalah ini, penyusun dapat
menyimpulkan bahwa sastra zaman peralihan
adalah sastra yang terlahir pada zaman peralihan
dari sastra baru dan merupakan perkembangan
dari kesusastraan Arab, Melayu dan Indonesia.
Yang dimaksud dengan zaman peralihan adalah kesusastraan
yang lahir karena adanya gejala masa peralihan yakni peralihan
antara zaman klasik menuju zaman modern. Kesusastraan ini
dipelopori oleh Abdullah bin Abdulkadir Munsyi yang berasal
dari Malaka.
DAFTAR PUSTAKA
• Ashari Said, Sadly. 2015,Makalah Sejarah Sastra Indonesia.
• http://sadlyasharisaid.blogspot.co.id/p/makalah-sejarah-sastra-indon
esia.html
• ­Hendriana,Yana. 2011,Sejarah Satra Indonesia.

https://diksatrasia.wordpress.com/2011/04/04/sejarah-sastra-indone
sia/
• ­ Mohtar, Muhri.2012,Abdullah bin Abdulkadir Munsyi.

http://lokalbahasasastra.blogspot.co.id/2012/10/kesusastraan-perali
han-kesusastraan.html
.
• https://id.wikipedia.org/wiki/Sastra_Islam/
• Subandiyah, Heny. 2013. Pengantar Sejarah Sastra Indonesia.
Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai