Anda di halaman 1dari 12

KESUSASTRAAN ANGKATAN

PUJANGGA LAMA

(TAHUN 400-1800)
Nama Kelompok
Kelompok 1 kelas XII IPS 4

Albertus Rispo Denalio/03


Cika Ramayanti Malau/11
Hanna Pramudya Wardhani/19
Nungki Endra Maretha/29
Piter Wijaya/33
Vincetius Sandy/39
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah :
Sastra Indonesia, adalah sebuah istilah yang
melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia
Tenggara. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai
arti yang saling melengkapi terutama dalam
cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah
tersebut Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk
pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan
Indonesia. Sering juga secara luas dirujuk kepada
sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa
Melayu (dimana bahasa Indonesia adalah satu
turunannya).
Dalam makalah ini akan dibahas tentang
Angkatan Pujangga Lama ( 400-1800).
Membicarakan masalah “Sejarah
Pertumbuhan Kesusastraan Indonesia”, kita
harus mengetahui lebih dahulu
“KesusastraanMelayu”.Karena sejalan dengan
pertumbuhan bahasa Indonesia yang
berdasarkan bahasa Melayu, maka pada
hakikatnya Kesusastraan Melayu yang sering
pula disebut “Kesusastraan Lama” inilah yang
merupakan dasar bagi Kesusastraan Indonesia
atau yang dapat pula dianggap sebagai “Pra
Kesusastraan Indonesia”.
Tujuan Penulisan
• Menjelaskan perkembangan kesusasteran
Angkatan Pujangga lama
• Menyebutkan pengarang terkenal angkatan
Pujangga Lama dan hasil karyanya
• Menjelaskan masalah yang terjadi pada sastra
Angkatan Pujangga Lama
• Memberikan solusi atau cara mengatasi
masalah yang terjadi pada Angkatan Pujangga
Lama
• Sebagai tugas matapelajaran Bahasa Indonesia
dan Sastra Indonesia semester genap
Isi/ Pembahasan
A.Perkembangan Kesusasteraan Angkatan
Pujangga Lama
Pujangga lama merupakan bentuk
pengklasifikasian karya sastra di Indonesia yang
dihasilkan sebelum abad ke-20.Pada masa ini
karyasastra di dominasi oleh syair, pantun,
gurindam dan hikayat. Di Nusantara, budaya
Melayu klasik dengan pengaruh Islam yang kuat
meliputi sebagian besar Negara pantai Sumatera
dan Semenanjung Malaya. Di Sumatera bagian
utara muncul karya-karya penting berbahasa
Melayu, terutama karya-karya keagamaan.
Sifat dan Corak Masyarakat Lama
(Kesusastraan Lama)
1. ZamanPurba (Dinamisme, Animisme)
2. Zaman Hindu (Hinduisme)
3. Zaman Islam (Islamisme)

Ciri ciri masyarakat lama :


• Bersifat statis
• Alam pikiran masyarakat masih terikat oleh
kepercayaan-kepercayaan aninisme dan dinamisme
• Kehidupan masyarakat masih dikuasai dan terikat
oleh adat istiadat dan bingkai kelaziman.
• Jiwa kegotongroyongan(kolektivisme) hidup subur
dalam masyarakat
Sifat/Corak Kesusastraan Lama
• Bersifat statis;
• Bercorak istanasentris (hanya menggambarkan
keadaan serta kejadian didalam istana);
• Isinya : kurang logis,banyak yang tidak masuk
akal, penuh khayalan(fantastis);
• Gayanya : terikat;
(bahasa dan gaya tidak bebas, terikat oleh
ketentuan-ketentuan lama dan bahasa klise);
• Anomim (tanpa nama pengarang) :karena
Kesusastraan lama merupakan hasil bersama
(kolektif), milik masyarakat.
PENGARANG DAN HASIL KARYA
1. Hamzah Fansyuri
Hasil karya Hamazah Fansyuri ialah :
• Syair Perahu
• Syair Dagang
• Syair Si Burung Pingai
• Asrar al’Arifin (prosa)
2.Shamsu ‘Idin Ibn’ Abdullah Al Samatrani
• Mir’at mu’minin
• Mir’at al iman
• Sarh Rubali Hamzah Fansyuri
(Tafsir-tafsir tentang syair Hamzah Fansyuri)
3. Nurruddin ar Raniri
Hasil karyanya:
• Sirat Mustaqin (1634)
• Bustanu”ssalatina (1638)
4. Buchari al Jauhari
Hasil karyanya :
• Taju’ssalatina (1603)
• Tun Sri Lanang
• Kitab Sejarah Melayui (1612)

5. Raja Ali Haji


• Gurindam Dua Belas
• Silsilah Melayu dan Bugis (Hikayat Negeri Riau).
• Kitab Tuhfatun-Nafis ( =Hadiah yang berharga)
• Bustanul-Katibin ( =Taman Penulis-penulis; sebuah kitab
tata bahasa)
Permasalahan yang terjadi pada Angkatan
Pujangga Lama
• Karya sastra berisfat anomim
• Bermotif Indonesia dan asing (Hindu, Arab, Jawa)
• Tidak berkembang
• Kraton Sentris/raja raja
Cara mengatasi masalah pada Angkatan
Pujangga Lama
• Sudah ada nama pengarang nya
• Bahasa nya sudah bervariasi sesuai dengan gaya
pengarangnya
• Sudah bervariasi yang diambil dari kehidupan sehari hari.
Penutup
A. Kesimpulan
Pujangga lama merupakan bentuk pengklasifikasian
karya sastra di Indonesia yang dihasilakn sebelum abad ke-20. Pada
masa ini karya sastra dominasi oleh syair, pantun, gurindam dan
hikayat. Angkatan sastra pujangga baru terbentuk setelah
pembubaran angkatan balai pustaka. Hal ini dikarenakan dorongan
hati para sastrawan yang ingin mewujudkan kultur budaya yang
lebih maju serta membangkitkan semangat jiwa nasionalisme
masyarakat Indonesia.

B.Saran
Sebaiknya kita sebagai generasi muda ikut melestarikan budaya
indonesia dalam mengembangkan karya-karya sastra yang telah
dirintis oleh pendahulu kita.Ini merupakan aset budaya yang sangat
penting bagi anak cucu kita kelak. Memperluas budaya budaya
Sastra Indonesia akan sangat menguntungkan apabila dapat
dikemas dengan baik, hal ini dapat memperkaya ilmu kita tentang
dunia sastra serta dapat diperlihatkan kepada budaya di negara
lain.

Anda mungkin juga menyukai