Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1 Sejarah sastra

Jawablah pertanyaan berikut dengan menyertakan alasanyang dapat memperkuat keilmiahan


jawaban Anda berupa bukti kutipan dari modul atau sumber lain (internet) !
1.Mengapa sastra klasik berbentuk sastra lisan?
2. Ceritakanlah secara singkat perjalanan Sastra Indonesia dari sastra klasik sampai menjadi
sastra modern!
Selamat mengerjakan!

Jawaban
1). Mengapa sastra klasik berbentuk sastra lisan?
Sastra melayu klasik sebenarnya merupakan karya sastra indonesia yang dihasilkan antara tahun
1870 sampai dengan tahun 1942, yang pada waktu itu berkembang dilingkungan masyarakat
sumatera seperti “minangkabau,langkat, tapanuli dan daerah sumatera lainnya”, orang tionghoa
dan masyarakat indo-eropa.
Sastra klasik berbentuk sastra lisan karena sastra klasik adalah sastra yang hidup di tengah-
tengah masyarakat. Sastra klasik kebanyakan adalah cerita yang diturunkan dari orangtua kepada
anaknya dan nenek mamak kepada cucunya dan pencerita kepada pendengarnya. Cara
penyebaran merupakan bagian dari tradisi yang berkembang di tengah rakyat jelata dengan
menggunakan media utamanya adalah bahasa

2). Ceritakanlah secara singkat perjalanan Sastra Indonesia dari sastra klasik sampai menjadi
sastra modern!
.       Perkembangan Sastra Indonesia

-          Kesusastraan Melayu Klasik


Sastra Indonesia pada mulanya dikenal dengan sastra melayu klasik adalah sastra yang
berkembang di daerah Melayu yang disebut sastra lisan. Sastra lisan ini berwujud pantun,
peribahasa, teka-teki, talibun, dan mantra. Sastra yang berbentuk prosa berwujud cerita rakyat.
Sastra Melayu klasik banyak dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha, saat kedua agama ini
berkembang di Indonesia. Ketika agama Islam mulai berkembang pesat di Indonesia awal abad
ke-13 kesusastraan Melayu mulai ditulis dalam aksara Jawi atau aksara Arab-Melayu.Masa
peralihan adalah masa peralihan Melayu klasik ke Melayu modern. Kesusastraan Melayu
Modern dipengaruhi oleh budaya barat dan bentuknya sudah tidak kolektivisme melainkan sudah
individualisme.
-          Kesusastraan Balai Pustaka
Setelah munculnya masa peralihan maka dimulailah era baca tulis di kalangan masyarakat.
Muncullah sastra Balai Pustaka yaitu sastra yang ditulis oleh orang Indonesia yang menempuh
pendidikan di sekolah Pribumi. Balai Pustaka menerbitkan karya sastra berupa roman dan puisi.
-          Kesusastraan Masa Pujangga Baru
Sejarah lahirnya masalah Pujangga Baru dimulai pada pertengahan tahun 1993. Tiga tokoh yang
memprakarsai berdirinya majalah ini, yaitu Armijn Pane, Amir Hamzah, dan Sutan Takdir
Alisyahbana.
-          Kesusastraan masa Jepang
Pemisahan antara periode Pujangga Baru dengan sastra modern angkatan 45 adalah dimulai pada
tahun 1942. Ciri sastra jenis prosa pada periode Jepang atau periode 1942-1953 adalah sastra
yang dijiwai semangat untuk sebuah kemerdekaan, terutama menyoroti masalah kemasyarakatan,
kemiskinan, dan penderitaan akibat perang, eksploitasi manusia, manusia yang universal dan
aliran individualisme dan naturalisme.
-          Kesusastraan Angkatan 45
Ciri-ciri sastra angkatan 45, memiliki bentuk dan gaya bahasa yang berbeda dengan angkatan
sebelumnya. H.B. Jassin pun menambahkan bahwa bukan di dalam gaya bahasa saja berbeda,
tetapi juga dari sudut visi dan misinya. Pro dan kontra terhadap angkatan 45 ini terjadi antara
seniman (sastrawan) pada masa kini.
Pengarang-pengarang angkatan 45, diantaranya adalah Chairil Anwar, Asrul Sani, Rivai Apin,
Idrus. Adapun para pengarang wanita angkatan 45, diantaranya adalah S. Rukiah, Suwarsih
Djojopuspito, Maria Amin, Nursyamsi.
-          Kesusastraan periode 2000
Ada tiga orang pelopor pengarang periode 2000 yang memiliki wawasan estetika baru berikut
para pendukungnya. Pertama, Afrizal Mama pelopor penyair. Kedua, Seno Gumiro Ajidarma
pelopor cerpen. Ketiga, Ayu Utami pelopor novel.

Anda mungkin juga menyukai