Anda di halaman 1dari 3

Tugas.

2 PRAGMATIK
Saudara mahasiswa, selesaikan tugas berikut dengan jelas dan lengkap!
1. Jelaskan perbedaan antara kajian makropragmatik dengan kajian mikropragmatik!
2. Jelaskan keberadaan prinsip kerja sama dengan prinsip relevansi dalam kajian pragmatik!
3. Analisis percakapan melibatkan beberapa hal/aspek. Sebut dan jelaskan!
Selamat mengerjakan!

Jawaban :
1. Mikropragmatik: bidang kajian yang mempelajari tentang pemahaman makna sebuah
ujaran. Ada 4 kajian yang dipelajari yaitu
a. Referensi (kajian terhadap acuan sebuah tuturan)
Contoh: “Hari ini Dian tidak masuk sekolah karena Dia sakit”
Makna: “Dia” yang dimaksud adalah ”Dian”

b. Inferensi (kajian terhadap kesimpulan yang dapat ditarik dari sebuah tuturan)
Contoh:
Seorang anak mendatangi ibunya dengan wajah memelas. Dia bermaksud melarang
ibunya memasak ikan yang tidak dia suka
“ibu sedang apa di dapur? Saya merasa mual dan ingin muntah jika mencium bau
udang rebus ini bu!”

c. Implikatur ( makna yang tersembunyi di balik sebuah tuturan)


Contoh implikatur konvensional (sesuai dengan makna kata)
Di suatu malam seorang suami menanyakan sesuatu hal kepada istrinya
“Bu, apakah ada obat nyamuk?
Makna tersirat/implikatur:
- suami merasa terganggu dengan suara nyamuk
- suami meminta istrinya menyemprotkan obat nyamuk
contoh Implikatur nonkonvensional (pembentukan makna melalui situasi tuturan)
“Aduh, hari ini sudah masih tanggal 28”
Situasi tutur: seorang pramuniaga yang telah kehabisan uang sakunya sedang bercakap
dengan temannya yang lain tentang tanggal gajian yang akan mereka terima.

d. Tindak tutur (tindakan yang tersirat dalam sebuah tuturan) ada 3 macam tindak tutur
yaiut:
a. Lokusi: suatu tindak ujar dalam menginformasikan sesuatu pada orang lain melalui
wujud ujaran yang digunakan
Contoh: Baju Anda bagus sekali (penutur hanya ingin menginformasikan
makna sesungguhnya bahwa baju yang dipakai bagus dan sesuai mode yang
sedang tren)
b. Ilokusi : suatu tindak tutur dengan maelakukan tindakan terhadap orang lain
melalui bahasa yang digunakan.
Contoh: Bu, silahkan duduk di kursi yang telah disediakan! (menegur seseorang
untuk tidak duduk sembarangan)
c. Perlokusi: suatu tindak ujar yang mempengaruhi orang lain dengan bahasa yang
digunakan
Contoh: Siapa yang bertugas piket hari ini! (bertanya kepada siswa mengapa
kelas terlihat sangat kotor, apakah tidak ada yang piket hari ini. Tindakan
tersebut mempengaruhi siswa yang terjadwal piket untuk membersihkan kelas
terlebih dahulu)

Kajian makropragmatik merupakan tindakan berbahasa secara normatif dalam


bermasyarakat. Dikaji menjadi 3 hal yaitu,
- prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan
- analisis percakapan
- analisis wacana

2. keberadaan prinsip kerja sama dengan prinsip relevansi dalam kajian pragmatik yaitu
a. prinsip kerja sama merupakan sumbangan informasi yang diberikan penutur sebatas yang
diperlukan saja. Prinsip kerjasama didasari asumsi bahwa dalam berkomunikasi penutur
dan petutur bersedia bekerjasama
b. prinsip konsep relevan berhubungan dengan kelangsungan penyampaian maksud. Semakin
relevan suatu tuturan maka semakin dekat dengan relevansi dan semakin pendek rantai
‘cara tujuan yang disampaikan. Prinsip konsep relvansi mempunyai 1 maksim yaitu
usahakan informasi yang anda berikan relevan”.
-
3. Analisis percakapan melibatkan beberapa aspek yaitu:
a. Pendekatan Etnometodologi
Dalam pandangan etnometodologi, percakapan dipandang sebagai aktivitas yang diatur
oleh aturan, bukan merupakan suatu yang acak dan tidak bertujuan. Penerapan
pendekatan etnometodologi tampak pada prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan
dalam analisis percakapan.
b. Kajian Kohesi dan Koherensi
Kohesi merupakan hubungan perkaitan antarpernyataan yang dinyatakan secara eksplisit
oleh unsur gramatikal dan semantis dalam percakapan. Misalnya: Pak Ahmad menunaikan
ibadah haji tahun ini. Beliau pergi bersama keluarganya.
Koherensi merupakan hubungan perkaitan antarpernyataan tetapi secara implisit tidak
eksplisit seperti halnya kohesi. Misalnya: Ma, airnya sudah mendidih. Kopi atau teh?

c. Kajian Sekuensi
Sekeunsi berkaitan dengan tata urutan. Urutan yang dimaksud dapt bermula dari yang
sederhana menjadi yang rumit atau yang mudah ke yang sukar.

d. Kajian Giliran Bicara


Percakapan merupakan suatu sistem yang memiliki struktur khas yang berupa rangkaian
otomatis yang berpasangan. Rangkaian otomatis yang biasa disebut pasangan berdekatan.
Dalam pasangan berdekatan, semua partisipan memiliki hak yang sama untuk berbicara.
Namun, kadangkala ada yang mengambil peran dengan gaya keterlibatan tinggi dan ada
yang bergaya berpertimbangan tinggi bergantung pada gaya masing-masing partisipan.

e. Kajian Paraton dan Topikalisasi


Paraton mengkaji perubahan topik dalam suatu percakapan dengan menggunakan
intonasi, kata pengantar sebagai penanda beralihnya suatu topik. Selain paraton
perpindahan topik dalam dilakukan melalui topikalisasi yakni penataan atau pengaturan
topik dalam percakapan.

Anda mungkin juga menyukai