Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Disusun dalam Rangka Memenuhi Ujian Tengah Semester Genap Mata Kuliah Kajian Wacana
yang Diampu Dr. Kuntoro, M.Hum

Oleh
Devi Agung Rahmadhani
1901040054
4-B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
APRIL 2021
Soal :

1. Jelaskan dengan contoh teks, koteks, dan konteks! Jelaskan dengan contoh jenis dan
peranan konteks untuk memahami suatu teks/wacana!
2. Buatlah analisis wacana/teks dengan sarana di bawah ini!
a. Kohesi, referensi, dan koherensi
b. Presuposisi
c. Implikatur
3. Berilah penjelasan genre teks dalam pembelajaran bahasa Indonesia!
1. a. Teks merupakan bentuk bahasa dan teks juga buka hanya deratan kata-kata yang
tertulis menjadi sebuah kalimat namun juga teks disini mencangkup semua jenis ekspresi
dalam komunikasi sehingga selain teks berwujud tertulis juga dapat berwujud lisan
bahkan berwujud gambar . Teks juga diartikan sebagai satuan bahasa terlengkap yang
mengandung kata menjadi kalimat dan sebagainya yang berbentuk ujaran. Kata dan
kalimat yang membentuk sebuah teks memiliki makna didalamnya. Contoh : Mungkin
sedikit manis dan sedikit pahit. Belum pernah aku merasakan kopi rasa ini, jadi aku ingin
mencobanya. Berdasarkan kalimat tersebut dapat dikatakan sebuah teks karena terdiri
dari deratan kata dan kalimat yang membentuk sebuah ujara, dimana ujaran tersebut
merupakan ujaran yang disamapaikan oleh penulis mengenai apa yang ia rasakan .
Konteks merupakan hubungan antar teks.
b. Koteks merupakan kalimat atau unsur yang mendahului dan atau mengikuti unusr lain
dalam sebuah wacana . Sehingga koteks akan menjadi keterkaitan antara teks satu dengan
teks yang lain, baik teks yang mendahului maupun teks yang mengikutinya dan dapat
berwujud ujaran dan paragrafa. Contoh : Sahabtku adalah orang yang sangat periang. Ia
selalu menujukan ekspresi bahagia jika bertemu denganku. Ia tidak pernah mendengarkan
pembicaraan orang lain yang menyakiti hati. Karena ia tidak perduli selagi hidupnya
tidak pernah menyusahkan orang lain. Berdasarkan kalimat pertama terdapat kata sahabat
yang kemudin pada kalima berikutnya hanya dengan sebutan ia. Jadi jelas bawa kalimat
pertama dan kalimat-kalimat berikutnya saling berkaitan, karena jika tidak ada kalimat
pertama maka kata ia pada kalimat-kalimat berikutnya tidak jelas menujuk kepada siapa.
c. Konteks merupakan sesuatu yang mencangkup semua aspek yang terlibat pada
terjadinya suatu teks. Sehingga konteks ini menjadikan suatu teks memiliki makna dan
fungsi di dalamnya. Konteks sendiri menjadi sebab dan alasan pada terjadinya suatu
pembicaraan. Sebuah tuturan akan bergantun pada konteks agar memiliki arti , informasi
dan maksud dalam tuturan tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa konteks merupakan
suatu uraian atau kalimat yang akan memiliki fungsi untuk menambah kejelasan sebauh
makna. Contoh : Hari senin , desa Jemblung dilanda bencana alam longsor. Ketika hari
sudah cukup sore tiba-tiba hujan lebat mengguyur desa tersebut , tanpa disangka-sangka
tanah yang menjulang tinggi di bawah permukiman warga longsor mengakibatkan
seluruh warga desa Jemblung meninggal. Berdasarkan contoh tersebut memberikan
informasi tentang keadaan suatu desa berdasarkan kontesk tempat dan waktu.
Jenis-jenis konteks
1) Konteks Linguistik , merupakan konteks yang berkaitan dengan konteks dalam
bahasa dimana konteks linguistic ini terjadi pada kalimat-kalimat dalam sebuah
percakapan.
Contoh : “Aku yakin , pasti ada sesuatu yang menarik yang harus kita coba” mereka
segerea pergi mengarah tempat keraiamain. “Iya , memang itu sanagat menarik untuk
kita coba” Berdarasakan percakapan tersebut kata ‘iya, memang itu sangat menarik
untuk kita coba’ merupakan kaliamt penjelas dari tuturan ‘Aku yakin, pasti ada
sesuatu yang mernarik yang harus kita coba’ . Teks penejalas tersebut merupalan
alasana mengapa lawan bicara mengatakan ‘Iya’
2) Konteks Epistemis, merupakan latar belakang dari sebuah pengetahuan yang
diketahui oleh orang yang menjadi komunikasi atau orang yang terlibat dalam
komunikasi.
Contoh ; “ Kita akan pergi kemana?”
“ Apakah kita pergi mencari makan” ucap Bayu
“ Setuju!!” Ayu langsung teriak. Ayu memang terlihat sanat lapar dari tadi.
Berdasarkan percakapan tersebut, bahwa konteks epistermisnya ialah sejak tadi Ayu
sudah sangat lapar. Berdasrakan data tersebut ditujukan pada perilaku Ayu yang
menyatakan sikap paling setuju letika Bayu menawari teman-teannya untuk mencari
makan.
3) Konteks fisik, merupakan tempat terjadinya peristiwa dalam pemakaian bahasa dalam
percakapan , dimana pada konteks fisik ini memiliki objek kajian yang disajikan
dalam percakapan serta tindakan dari partisipan.
Contoh : Bunga menujuk suatu tempat paling indah di desa bukit batu (sebuah air
terjun yang mengahadap taman bunga) “ Di sini kalo musim panas dan hujan bunga-
bunga ditaman ini tetap tumbuh dengan sangat indah, banyak warga yang
menyempatkan pergi ke taman hanya untuk melihat bunga-bunga tumbuh dengan
keindahan warnnya
Berdasrakan kalimat di atas bahwa konteks fisik pada data tersebut ialah di sebuah
desa bukit batu. Kemudian topic yang sedang dibahas adalah bunga taman.
4) Konteks Sosial, merupakan relasi sosial kultural yang akan melengkapi hubunan
penutur dan mitra turur dalam percakapan. Relasi sosial sendiri dalam kontesk
berkenaan dengan dua jenis yaitu hubungan antara penutur dan mitra tutur serta
hubungan penutur dan mantra tutur dengan orang menjadi objek dalam peristiwa tutur
atau percakapan
Contoh : “ Hari ini aku sangat lelah, dan ingin cepat tidur rasanya” ucap Budi yang sudah
bersiap merapikan tempat tidur “ Matikan lampu tidurnya” Anton memperkuat Budi
sambil menujuk lampu tidur’ Berdasrakan percakapan tersebut bawha penutur dalam data
tersebut ialah Budi dan minta tutur data tersebut ialah Anton . Kemudian objek dalam
data ialah tidur, dimana hubunahn penutur (Budi) dan mitra tutur (Anton) adalah saudara
kandung’
Peranan konteks dalam memahami wacana bahwa wacana sendiri sangat terkaitan dengan
konteks, diaman wacana akan menambah penjelasan sebuah makna yang menjelasakn
secara lebih rini dari wacana. Karena konteks dianggap sebagai sebab terjadinya
pembicaraan atau tuturan Peranan konteks dalam pemahan wacana dapat membatasi jarak
pada berbedaan-perbedaan makna yang terkadung, oleh karena itu pemahan terhadap
peristiwa tutur tidak dapat dipisahkan dengan konteks materialnya karena peristiwa tutur
selalu terjadi berdasrkan kontesknya seperti waktu , tempat dan tujuannya. Peranana
konteks dalam memahami wacana sebagai salah satu kajian yang meperhatikan maka ,
kata-kata dalam proses memahami wacana .

Contoh : “Ayah.. sepatuku rusak”


Berdasarkan tuturan pada contoh wacana tersebut dapat mengandung beberapa
maknaseperti mengandung maksud bahwa meminta sepatu yang rusak untuk diperbaiki
jika tuturan tersebut disampaikan dalam konteks unutuk memberitahukan ayah bahwa
sepatunya harus segera diperbaiki agar bisa dipakai kembali. Sebaliknya jika tuturan
tersebut dapat juga mengandung makna atau maksud ‘meminta dibelikan sepatu baru’
karean sepatu lama sudah rusak.

2. Wabah Covid-19 ini memberikan dampak negative bagi negara Indonesia. Salah satu
dampak dari adanya Covid-19 mengakibatkan seluruh pelajar negara Indoneisa harus
melakasanakan sekolah secara online. Seperti yang dirasakan Ayu sebagai mahasiswa di
Universitas Muhamadiyah Purwokerto yang harus belajar secara online dirumah. Ia
merasa bahwa bosan dan ingin kembali sekolah seperti sebelum adanya Covid-19. Ia
merupakan mahasiswa akhir yang sibuk untuk mempersiapkan sidang sekripsinya.
Sehingga komunikasi dengan dosen sangat diperlukan. Tempat tinggal Ayu cukup jauh di
sana ia harus bolak-balik jika ingin pergi kekampus. Hal tersebut sudah dikomunikasikan
kepada dosen pembimbing, “Maaf , pak jika bimbingan saya diadakan secara online ,
apakah bisa? Ucap Ayu ketika saat bercakap dengan dosen pembimbing melalui
WhaatsApp “Biasa saja asalkan Ayu dapat mengikuti aturan saya dengan baik, sehingga
bimbingan ini cepat selesei” Jawab dosen pembimbing. “Baik, pak terima kasih”
a. - Kohesi
Analisis kohesi pada wacana di atas yaitu terdapat pronominal sebagai kata ganti.
Pada wacan tersebut terdapat kata ganti diri seperti ia, saya. Kemudian kata ganti
pentunjuk seperti ini dan di sana. Serta terdapat kata ganti penguhung dalam
wacana tersebut terdapat kata ganti penguhubung yaitu yang.
- Koherensi
Analsis koherensi pada waana di atas bahwa kata ‘asalakan’ merupakan sebagai
perkecualian yang dihubungkan dengakn konteks luar , sehingga Ayu berasumsi
(beranggapan) bahwa dosen pembimbingnya memntanya untuk mengikuti aturan
yang telah ditetapkan atau sama sekali tidak terjadi bimbingan secara online.

- Presuposisi
Pranggapan untuk pernyataan ‘wabah Covid-19 memberikan dampak negative
untuk negara Indonesia’ adalah (1) ada wabah Covid-19, (2) ada dampak negative
untuk negara Indonesia. Jika kalimat tersebut dinegativkan , maka akan berubah
menjadi ‘ada wabah Covid-19 dan ada dampal negative untuk negara Indonesia.
- Implikatur,
Berdasrakan analisis pada wacana di atas bahwa implikatur yang terkandung ialah
bermakna ‘meminta bimbingan secara online’. Dalam tuturan tersebut terdapat
perintah yang harus diturutin. Namun karena dosen pembimbing dapat memahami
implikatur yang Ayu disampaikan, ia menjawab kesiapan untuk melaksanakan

3. Genre teks dalam pembelajaran bahasa Indonesia


a. Teks Prosedur , merupakan teks yang berfungsi untuk memberikan pentunjuk
mengenai tata cara dalam melalukan sesuatu dengan langkah-langkah yang teah
ditentutkan. Teks prosedur ini biasanya memiliki tujuan atau isi untuk memberikan
peritah , arah, aturan, panduan, petunjuk dan resep sesuai dengan kebutuhan pembaca.
b. Teks Deskripsi Faktual , merupakan teks yang menggambarka ciri khas sesuatu
seperti tempat, orang atau benda yang dijelaskan secara lebih spesifik dalam teks
deskripsi factual ini. Jadi teks deskripsi mendeskripsikan suatu hal secara jelas yang
berfungsi untuk membantu pembaca dalam memahami suatu hal.
c. Teks Laporan
Teks laporan terdiri dari berbagai teks, yaitu sebagai berikut :
a. Teks Laporan Informasi, merupakan teks yang berfungsi untuk memberikan
informasi umum kepada pembaca tentang berbagai hal
b. Teks Melaporkan Prosedur, merupakan teks yang berfungsi untuk merekam
langkah atau tata cara yang ditempuh dalam melaksanakan suatu hal atau
kegiatana tertentu
c. Teks Melaporkan Fakta , merupakan teks yang menceritakan tentang apa yang
terjadi secara fakta dengan mendokumentasikan serangkaian peristiwa yang
sedang atau telah terjadi
d. Teks Pelaporan Sastrawi, merupakan teks yang menceritakan kembali
serangkaian kegiatan dengan tujuan menghibur pembaca , dimana teks ini
merupakan teks yang berasal dari para sastrawi yang melibatkan pengalam
probadi maupun imaji
e. Teks Penjelasan , merupakan teks yang menjelaskann fenomena-fenomena alam,
yang menekankan pada urutan atau tahap bagiaman proses fenomena tersebut
terjadi
f. Teks Eskposisi, merupakan teks yang bersifat persuasive terhadap suatu kasus
dengan cara berdebat , dimana teks ini akan merangsang pembaca untuk berfikir
kritis terjadap suatu teori
g. Teks Diskusi, merupakan teks yang digunakan untuk melihat suatu masalah dari
berbagai segi prespektif sebelum memutuskan atau merekomendasi
h. Teks Deskrispi Sastrawi, merupakan teks yang berisi gamabaran mengenai ciri
atau karaktersitik seseorang, tempat ataupun ubjek lain
i. Teks Narasi, emruapak teks yang berfungsi menyampaiakn pesan mengenai
bagaimana seseorang mengungkapkan kehidupan yang pernah mereka alami
dalam suatu kejadian. Struktur yang digunakan dalam teks ini ialah orintasi,
komplikasi, evaluasi,dan resolusi
j. Teks Tanggapan, merupakan teks yang bersisi ringkasan , analsisi, dan tanggapan
terhadap sastra , teks karya sendiri atau pertujukan . Teks tanggapan ini berasal
dari respon atau review pribadi terhadap suatu objek.
Daftar Pustaka

Mulyana, M. (2005). Kajian Wacana , Teori, Metode, dan Aplikasi Prinsip-prinsip Analsisi Wacana.
Yogyakarta: Tiara Wacana.

Budiyono, 2014. Macam-Macam Genre Teks (Diakses pada 18 April 2021)

https://kurikulm.blogspot.com/2014/06/macam-macam-genre-teks.html?m=1

Subiyatiningsih, 2018. KOHERENSI DALAM WACANA CAKCUK. (Diakses pada 18 April 2021)

https://www.researchgate.net/publication/327283415_KOHERENSI_DALAM_WACANA_CAKSUK

Budi , S. (2017) Asis Wacannala :Presntasi pendidikan Indonesa pada berita . (Diaskes pada 18 April
2021)

Anda mungkin juga menyukai