MAKALAH
Oleh kelompok 2:
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada akhirnya makalah ini yang berjudul “Analisis
Konstrastif” dapat disusun dan disajikan dengan waktu yang telah di tetapkan. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir zaman.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Kuntoro, M.Hum. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Analisis Bahasa Untuk Pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga
makalah ini dapat disusun dengan baik dan rapi. Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Bahasa Untuk Pembelajaran
Bahasa Indonesia.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan
baik dari segi isi, struktur penulisan maupun hal-hal lainnya. Penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran positif yang membangun dari pembaca sekalian untuk perbaikan di kemudian
hari. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat berguna dan menambah pengetahuan
kepada para pembaca.
Penulis,
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
a. Mampu memberikan pengetahuan dan wawasan kepada para pembaca terkait
analisis kontrastif.
b. Makalah ini bermanfaat untuk mengenali dan mengetahui lebih dalam
mengenai analisis kontrastif.
2. Manfaat Praktis
a. Bisa dijadikan bahan referensi berikutnya terutama mengenai penelitian
analisis kontrastif.
b. Makalah ini bisa dijadikan bahan bandingan dengan makalah lain, terutama
mengenai makalah yang meneliti analisis kontrastif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua, dapat dikatakan bahwa kesulitan
belajar dan kesalahan berbahasa yang dialami siswa di daerah Sunda berbeda dengan
yang dialami oleh siswa di daerah Jawa, Bali, Karo, Aceh, dan lainnya.
Langkah Ketiga, berkaitan dengan pemilihan penyusunan, pengurutan, dan
penekanan bahan pengajaran. Perbandingan struktur bahasa pertama dengan bahasa
kedua menghasilkan deskripsi perbedaan antara bahasa pertama dan kedua. Perbedaan
bahasa pertama dan kedua dipakai sebagai dasar untuk memperkirakan kesulitan
belajar yang bakal dihadapi oleh siswa dalam mempelajari bahasa kedua. Perbedaan
struktur beserta kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa ini dipakai sebagai dasar
untuk menentukan pemilihan, pengurutan, dan penekanan bahan pengajaran bahasa
kedua.
Langkah Keempat, berkaitan dengan pemilihan cara-cara penyajian bahan
pengajaran. Siswa yang mempelajari bahasa kedua sudah mempunyai kebiasaan
tertentu dalam menggunakan bahasa ibunya. Kebiasaan tersebut harus diatasi agar
tidak mengintervensi dalam penggunaan bahasa kedua. Pembentukan kebiasaan yang
sesuai dengan penggunaan bahasa kedua dilakukan dengan penyajian bahan
pengajaran bahasa kedua dengan cara-cara tertentu pula.
Ada empat cara yang dianggap sesuai untuk menumbuhkan kebiasaan dalam
menggunakan bahasa kedua itu, yakni (a) peniruan, (b) pengulangan, (c) latihan
runtun, dan (d) penguatan (hadiah dan hukuman). Dengan cara-cara tersebut di atas
dapat diharapkan siswa memiliki kebiasaan berbahasa kedua yang kuat sehingga
dapat mengatasi kebiasaan dalam bahasa ibunya.
Sedangkan, menurut Whitman (dalam Brown, 1980:150) mengemukakan
empat langkah untuk menerapkan analisis kontrastif. Keempat langkah tersebut
adalah (1) deskripsi, (2) seleksi, (3) pengontrasan, dan (4) penentuan kesalahan.
Keempat langkah itulah yang seharusnya dilakukan oleh guru bahasa target. Lebih
lanjut, keempat langkah dalam prosedur kerja analisis kontrastif tersebut dijelaskan
sebagai berikut.
1. Deskripsi
Yang dimaksudkan dengan deskripsi adalah ahli bahasa atau guru bahasa berusaha
mendeskripsikan sistem bahasa pertama dan bahasa kedua. Anda sebagai guru
bahasa bisa memanfaatkan hasil deskripsi sistem kedua bahasa, misalnya bahasa
4
Jawa dan bahasa Indonesia yang telah dilakukan para ahli bahasa. Namun
alangkah baiknya jika Anda mencoba melakukannya sendiri. Sebagai contoh,
Anda membandingkan sistem fonologi bahasa Jawa dan bahasa Indonesia seperti
berikut ini. Vokal bahasa Jawa adalah /a/, /a/, /i/, /I/, /e/, / eˆ /, /a /, /o/, /u/, dan /U/.
Lalu bagaimana vokal bahasa Indonesia? Vokal dalam bahasa Indonesia adalah
/a/, /i/, /I/, /u/, /U/, /e/, / eˆ /, /a/, /o/, / a/.
2. Seleksi
Dalam langkah kedua ini, ahli bahasa atau guru bahasa menentukan unsur
kebahasaan yang berbeda, baik yang berhubungan dengan fonologi, morfologi
maupun sintaksis. Misalnya, dari contoh pada langkah (1) di atas, apakah yang
berbeda?
3. Pengontrasan
Langkah ketiga adalah mengontraskan unsur-unsur yang diperbandingkan.
Dengan mengontraskan unsur-unsur yang diperbandingkan akan ditemukan unsur-
unsur yang berbeda dari sistem kedua bahasa ataupun unsur-unsur yang sama.
4. Penentuan Kesalahan
Setelah diketahui perbedaan dan atau persamaan dalam kedua bahasa yang
diperbandingkan, ahli bahasa atau guru bahasa menentukan kesalahan yang dibuat
siswa terhadap bahasa yang sedang dipelajari/bahasa target karena pengaruh
bahasa pertama yang lebih dulu dikuasainya (hubungkan dengan langkah (1)
deskripsi). Sebagai contoh, dari hasil perbandingan sistem vokal dalam bahasa
Jawa dan bahasa Indonesia tadi, siswa yang belajar bahasa Indonesia akan
melakukan kesalahan dalam pelafalan vokal /a/.
5
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Pada makalah ini, diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk peneliti yang akan
meneliti mengenai analisis kontrastif. Di samping itu, makalah ini diharapkan agar bisa
lebih dikembangkan oleh penulis atau peneliti baru.
6
DAFTAR PUSTAKA