Anda di halaman 1dari 10

Simulasi Pembelajaran Bilingual yang Bernuansa ke-SDan

DISUSUN OLEH :

1. Angelly Amelia Pulungan (1193111100)


2. Lidia Br Sitepu (1193111081)
3. Sonia Pangaribuan (1193111096)

Dosen Pengampu : Dody F. Pandimun, S.Pd., M.Hum

PROGRAM STUDI S1
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN-UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
DESEMBER 2020
PREFERENCE

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Simulasi
Pembelajaran Bilingual yang Bernuansa Ke SD-an“ dengan baik.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada, Bapak Dody F. Pandimun Ambarita,
S.Pd., M.Hum. selaku dosen pengampu pada mata kuliah pembelajaran bilingual dan kepada
kedua orang tua serta teman-teman yang telah membantu memberikan kelancaran dan
dukungan dalam proses pembuatan makalah ini. Makalah ini penulis buat untuk memenuhi
tugas rutin pada mata kuliah ”PEMBELAJARAN BILINGUAL”.
Penulis sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
edukasi mengenai Simulasi pembelajaran bilingual di sekolah dasar. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah ini dapat penulis
perbaiki dan menajdi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Penulis
juga yakin bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik kedepannya.

Medan, 3 Desember 2020


Penulis

Kelompok 11

i
TABLE OF CONTENTS

PREFERENCE................................................................................................................................. 1
TABLE OF CONTENTS.................................................................................................................. ii
CHAPTER 1 .................................................................................................................................... 1
INTRODUCTION............................................................................................................................ 1
1.1 Background Of The Paper ................................................................................................. 1
1.2 Problem Formulation Of The Paper ................................................................................... 1
1.3 Purpose Of The Paper ....................................................................................................... 1
CHAPTER II.................................................................................................................................... 2
DISCUSSION .................................................................................................................................. 2
2.1 Pengertian Simulasi ........................................................................................................... 2
2.2 Pengertian Pembelajaran Bilingual .................................................................................... 2
2.3 Prinsip-Prinsip Bilingual Teaching .................................................................................... 3
2.4 Contoh Simulasi Pembelajaran Bilingual di Sekolah Dasar ................................................ 3
CHAPTER III .................................................................................................................................. 6
CONCLUSION ................................................................................................................................ 6
3.1 Conclusion ........................................................................................................................ 6
3.2 Suggest ............................................................................................................................. 6
BIBLIOGRAPHY ............................................................................................................................ 7

ii
CHAPTER 1
INTRODUCTION

1.1 Background Of The Paper


Istilah bilingualisme (Inggris: bilingualism) dalam bahasa Indonesia disebut juga
kedwibahasaan. Dari istilahnya secara harfiah sudah dapat dipahami apa yang dimaksud
dengan bilingualisme itu, yaitu berkenaan dengan penggunaan dua bahasa atau dua kode
bahasa. Untuk dapat menggunakan dua bahasa tentunya seseorang harus menguasai kedua
bahasa itu. Pertama, bahasa ibunya sendiri atau bahasa pertamanya (disingkat B1), dan yang
kedua adalah bahasa lain yang menjadi bahasa keduanya (disingkat B2).

Namun pada kenyataannya masih banyak terdapat kesulitan-kesulitan dalam mempelajari


banyak kendala-kendala yang ditemukan dalam menguasai atau mepelajari pembelajaran
bilingual terkhusunya di sekolah dasar. Pembelajaran bilingual sangat penting dipelajari
karena sekarang ini bahasa Inggris merupakan bahasa resmi yang dipakai secara global.
Pembelajaran bilingual itu sendiri memiliki beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
melakukan pembelajaran bilingual.

Agar siswa terlatih untuk mengucapkan bahasa Inggris maka ada naiknya terlebih dahulu
dilakukan simulasi atau latihan terlebih dahulu supaya siswa tidak merasa gugup saat
mengucapkan bahasa Inggris. Simulasi itu dapat dilakukan mulai dari yang paling dasar
seperti materi numbers, part of body, noun, dan lain sebagainya.

1.2 Problem Formulation Of The Paper


1. Apa itu pengertian Pembelajaran Bilingual dan jenis-jenisnya
2. Bagaimana simulasi Pembelajaran Bilingual di Sekolah Dasarn

1.3 Purpose Of The Paper


1. Untuk mengetahui bagaimana mensimulasikan Pembelajaran Bilingual pada anak
SD

1
CHAPTER II
DISCUSSION

2.1 Pengertian Simulasi


Simulasi adalah metode pembelajaran yang menyajikan pelajaran dengan
menggunakan situasi atau proses nyata, dengan peserta didik terlibat aktif dalam berinteraksi
dengan situasi di lingkungannya. Peserta didik mengaplikasikan pengetahuannya yang telah
dipelajari sebelumnya. Hal ini berguna untuk untuk memberikan respons (membuat
keputusan atau melakukan tindakan) untuk mengatasi masalah /situasi dan menerima umpan
balik tentang respons tersebut (Rheba de dan Martha A. Thompson, 1987).
Menurut Khosnevis (1991), simulasi merupakan proses aplikasi membangun model
dan sistem nyata atau usulan sistem, melakukan eksperimen dengan model tersebut untuk
menjelaskan perilaku sistem, mempelajari kinerja sistem atau untuk membangun sistem baru
sesuai dengan kinerja yang diinginkan.
Sedangkan menurut Schroeder (1997) bahwa yang dimaksud dengan pengertian
simulasi adalah suatu teknik yang dapat dipakai untuk memformulasikan dan memecahkan
model- model dari golongan luas.
Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi cara atau
teknik dalam merealisasikan eksperimen untuk menguji suatu kegiatan atau peristiwa.

2.2 Pengertian Pembelajaran Bilingual


Pengertian Bilingual dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996) adalah mampu atau
biasa memakai dua bahasa dengan baik dan bersangkutan dengan atau mengandung dua
bahasa. Contoh Bilingual dalam pelaksanaan pembelajaran adalah bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris. Selain definisi dari KBBS, terdapat beberapa pendapat mengenai definisi
tentang kedwibahasaan oleh para pakar ahlinya. Menurut para pakar kedwibahasaan
didefinisikan sebagai berikut :
Menurut Robert Lado (1964-214), Kedwibahasaan merupakan kemampuan berbicara dua
bahasa dengan sama atau hampir sama baiknya. Secara teknis pendapat ini mengacu pada
pengetahuan dua bahasa, bagaimana tingkatnya oleh seseorang.
Sedangkan menurut Hartman dan Stork (1972 : 27), kedwibahsaaan merupakan
kemampuan pemakaian dua bahasa oleh seorang penutur atau masyarakat ujaran.

2
Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas mengenai dwibahasa atau Bilingual adalah
Bilingual mempunyai hubungan dengan penggunaan dua bahasa atau lebih oleh seseorang
atau sekelompok atau masyarakat dwibahasa secara bergantian. Dimana pengertian
dwibahasa atau bilingual ini adalah penggunaan dua bahasa secara bergantian baik secara
aktif maupun pasif. Tujuan dari Pembelajaran Bilingual adalah memberikan pengetahuan
keterampilan berbahasa kepada peserta didik yang mencakup keterampilan menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis dalam bidang bahasa selain bahasa ibu.

2.3 Prinsip-Prinsip Bilingual Teaching


Dalam Pembelajaran Bilingual terdapat prinsip-prinsip yang digunakan untuk lebih
memahami manfaat dari Pembelajaran Bilingual. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan Bilingual dapat membantu seseorang mengenal budaya asing karena
setiap bahasa menggunakan sistem perilaku dan bahasa yang berbeda-beda.
2. Penggunaan bilingual dapat membantu seseorang untuk berpikir kreatif dengan
menggunakan dua bahasa sekaligus maupun bergantian
3. Penggunaan bilingual dapat menumbuhkan rasa kepercayaan oarang yang
menggunakannya karena ketika dapat berbicara menggunakan dua bahasa sekaligus
maupun bergantian akan terlihat lebih keren
4. Penggunaan bilingual dapat membantu seseorang untuk mempelajari berbagai bahasa
lainnya, sebut saja sebagai bahasa ketiga. Hal ini terjadi karena telah mahir dalam
menggunakan dua bahasa.

2.4 Contoh Simulasi Pembelajaran Bilingual di Sekolah Dasar


Agar terbiasa maka guru perlu berlatih menyampaikan pelajaran dalam konteks ke-SD-an
secara bilingual. Berikut adalah contoh Pembelajaran Bilingual di Sekolah Dasar yang dapat
diacu untuk bahan latihan mengajar di kelas dengan bilingual.
1. Numbers
 Cardinal Numbers
0 = zero | (zirou) 30 = thirty
1 = one | (wan) 40 = fourty
2 = two | (tuw) 50 = fifty
3 = three| (tri: ) 60 = sixty
4 = four | (f0: ) 70 = seventy

3
5 = five | (faif) 80 = eighty
6 = six | (siks) 90 = ninety
7 = seven | (seven) 100 = one hundred
8 = eight | (eitj) 200 = two hundred
9 = nine | (nain) 300 = three hundred
10 = ten | (ten) 400 = four hundred
11 = eleven | (ileven) 1000 = one thousand
12 = twelve | (twelv) 1000000 = one million
13 = thirteen | (terti: n) 120 = one hundred and twenty
14 = fourteen | (foti: n) 21.450 = twenty-one thousand four
15 = fifteen | (fifti: n) hundred and fifty
16 = sixteen | (siksti: n) 200.005 = two hundred thousand and five
17 = seventeen | (seventi: n) 1.020.500 = one million twenty thousand
18 = eighteen | (eitti: n) and five hundred
19 = nine teen | (nainti: n)
20 = twenty | (twenti)

 Ordinal Numbers
First = 1st Sixteenth = 16th
Second = 2nd Seventeenth = 17th
Third = 3rd Eighteenth = 18th
Fourth = 4th Nineteenth = 19th
Fifth = 5th Twentieth = 20th
Sixth = 6th Twenty – first = 21st
Seventh = 7th Twenty – second = 22nd
Eighth = 8th Twenty – third = 23rd
Ninth = 9th Twenty – fourth = 24th
Tenth = 10th Twenty – fifth = 25th
Eleventh = 11th Twenty – sixth = 26th
Twelfth = 12th Twenty – seventh = 27th
Thirteenth = 13th Twenty – eighth = 28th
Fourteenth = 14th Twenty – ninth = 29th
Fifteenth = 15th Thirtieth = 30th

4
2. Parts of the Body
Head hair Fingernail foot
eye ear face lip
nose neck thigh tongue
mouth shoulder knee elbow
tooth chest ankle wrist
arm stomach finger

3. Nouns
 Countable and Uncountable Noun = dapat dihitung (mempunyai bentuk jamak)
Singular
 I have a bag
 John is a child
 There is a horse in the yard
Plural
 She has four bags
 Tom and John are children
 There are five horses in the yard
 Uncountable Nouns = tidak dapat dihitung/ tidak mempunyai bentuk jamak (tidak
ditambah s)
 They have some money
 John brings some water
 Bronson bought some sugar
 I like milk
 She drinks tea
Countable: book, child, bag, pen, table, cat, horse, blackboard
Uncountable: ink, water, money, sugar, milk, tea, coffee, air

5
CHAPTER III
CONCLUSION

3.1 Conclusion
Pendidikan bilingual cukup penting karena saat ank memahami dua bahasa atau lebih
maka keterbukaan informasi akan semakin luas. Dengan mempelajarai Bilingual juga akan
membuat anak mudah beradaptasi karena anak yang memahami dua bahasa akan terbiasa
menentukan kapan ia akan menggunakan suatu bahasa dalam kondisi apa dan kepada siapa
dia akan berbicara. Dalam menentukan hal tersebut anak akan membentuk emotional skill
yang baik untuk perkembangannya

3.2 Suggest
Pembelajaran Bilingual dapat dengan mudah diajarkan dan diterapkan oleh guru kepada
peserta apabila guru dapat mengkreasikan kedua bahasa dengan seapik mungkin serta
mengkomunikasikannya kepada peserta didik dengan kreatif. Hal ini dikarenakan peserta
didik Sekolah Dasar dan khususnya kelas rendah masih mempunyai karakteristik berpikir
konkret dan abstrak.

6
BIBLIOGRAPHY

Dosen, Tim Unimed. 2018. Pembelajaran Bilingual. Medan: Unimed Press


Handoyo, Puyuh, dkk. 2015. Pembelajaran Bilingual di SD.
https://supriyati2015.blogspot.com/2015/12/pembelajaran-bilingual-di-sd.html?m=1
Diakses pada tanggal 3 Desember pada pukul 19.45 WIB
Lado, Robert. 1964. Language Teaching. Amerika: MC Grow Hill
Sakura, Ilmi. 2014. Metode Simulasi. https://sakura-
ilmi.blogspot.com/2015/12/pembelajaran-bilingual-di-sd.html?m=1 Diakses pada
tanggal 3 Desember 2020 pada pukul 20.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai