PENDIDIK
NIM : 0301181028
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan .....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................2
A. Pengertian Kepribadian...........................................................................2
BAB II PENUTUP.......................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................11
B. Saran......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi seorang pendidik adalah kewajiban setiap orang yang
memiliki ilmu. Ilmu yang baik dan memberi manfaat kepada banyak
orang tentu dapat menjadi investasi akhirat bagi seorang pendidik
atau siapapun yang menyebarkan ilmu yang bermanfaat. Bahkan,
bila seseorang mengetahui suatu ilmu namun menyembunyikannya
tentu ia tidak akan mendapat kebaikan. Sejatinya, semakin ilmu
disebarluaskan, semakin sering diucapkan, ilmu itu akan terus
menyebar laksana benih-benih tumbuhan yang terbang dibawa
angina. Ia akan tumbuh dan memberikan manfaat bagi tiap-tiap
insan. Menjadi seorang pendidik/guru tentu bukanlah pekerjaan
yang mudah, sebab guru itu ‘digugu’ dan ‘ditiru’. Maka, perlu kita
kaji lebih dalam lagi bagaimana sejatinya kepribadian yang harus
dimiliki pendidik. Dalam tugas rekayasa ide ini, penulis
memaparkan bagaimana akhlak dan kepribadian Rasulullah
sebagai seorang pendidik. Beliau adalah manusia terbaik yang
telah Allah tugaskan untuk memperbaiki ‘akhlak’ manusia. Di dalam
pribadi Rasulullah dan setiap tingkah lakunya, sesuai dengan nilai-
nilai kebaikan Islam, berlandaskan pada Al-Qur’anul karim.
B. Rumusan Permasalahan
1. Bagaimana kepribadian yang harus dimiliki pendidik agar sesuai
dengan Al-Qur’an dan Hadis serta mencontoh Rasulullah
sebagai Pendidik?
2. Apa sajakah karakteristik yang ada pada diri Rasulullah serta
pengaruh dari karakter Rasul dalam mendidik?
C. Manfaat
1. Tujuan rekayasa ide ini ialah untuk mengetahui bagaimana
sebenarnya kepribadian Rasulullah dalam mendidik untuk dapat
kita terapkan dalam proses mendidik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian
2
berikrar tulus dan setia, serta taat pada Allah dan nabi Muhammad,
juga setia dalam menjalankan setiap ajaran agama. Musyawarah
juga menjadi kebiasaan nabi Muhammad setiap ingin mengambil
sebuah keputusan. Hal inilah yang dapat dicontoh para pendidik
agar senantiasa menunjukkan sikap lemah lembut dan penyayang
kepada peserta didik, agar ilmu-ilmu yang disampaikan masuk
kedalam hati para peserta didik. Adapun perlakuan system
musyawarah, amatlah penting dilakukan di kelas. Guna menggali
kemauan siswa/ peserta didik untuk menyampaikan
ide/gagasannya sehingga mereka merasa bahwa keberadaan
mereka dihargai. Bila sebuah persoalan dilakukan dengan
musyawarah, maka Allah akan memberikan berkah yang melimpah,
dan akan memuaskan berbagai pihak. Seseorang tidak akan sedih
dengan musyawarah dan sebaliknya, orang tidak akan merasa
cukup bila hanya dengan pikirannya sendiri.
ت أفععفلفْم اعلفغعيِ ف
ْب فلعسفتعكفثعر ف
ت ضظرا إلال فماَ فشاَفء ا
ْافْ ِهَّلل فوفلعو فْكعن ف ك للفنعفلسيِ فنعفظعاَ فوفل ف ْقفْعل فل أفعملل ف
لمفن اعلفخعيِلر فوفماَ فماسلنفيِ الضسوفْء ِهَّلل إلعن أففناَ إلال فنلذيِرر فوفبلشيِرر للفقعوةَم فْيِعؤلمفْنوفن
2
QS. Al-A’raf ayat 188.
3
kehendak Allah Swt. Menjadi seorang guru/pendidik, hendaknya
kita memiliki kepribadian rendah hati dan percaya bahwa ilmu
kebaikan yang ada pada kita adalah karena ke Maha Besaran Allah
Swt. Bila tersebut satu saja kesombongan pada diri kita, tentu
peserta didik akan ikut menjadi orang yang sombong, dan sombong
adalah sifat yang buruk.
فلفقعد فجاَفءفْكعم فرفْسورل لمعن أفعنففْلسفْكعم فعلزيِرز فعفلعيِله فماَ فعلنضتعم فحلريِ ر
ص فعفلعيِفْكعم لباَعلفْمعؤلملنيِفن
فرفْءو ر
ف فرلحيِرم
3
QS. At-Taubah ayat 128.
4
orang yang ikhlas dan syukur pada Allah ialah apabila sifat
kasih sayangnya mengalahkan sifat dendamnya. 4
4
Nurul H. Maarif, Samudra Keteladanan Muhammad, (Tangerang : Pustaka
Alvabet, 2017), hlm. 124-128.
5
kaum Muslim yang tunawisma). Sekitar 70 sahabat yang tinggal di
suffah ini diajarkan menulis, membaca serta menghafal semua
yang disampaikan Rasulullah. Inti pembelajaran yang disampaikan
Rasulullah selama di kota Madinah ini yaitu tentang pendidikan
keagamaan, akhlak, kesehatan, serta pendidikan hukum dan
kemasyarakatan. Rasulullah adalah sosok yang peduli terhadap
pendidikan, ia selalu memberi apresiasi terhadap ilmu pengetahuan
dan penuntut ilmu. Ia juga mendidik umat di setiap kesempatan,
waktu, dan tempat. Seperti di waktu setelah shalat Isya’, menjelang
tengah malam, setelah bangun tidur di waktu malam, di masjid, di
rumah salah satu wanita untuk mengajari para wanita muslim, di
perjalanan, di Mina, dan lainnya.
6
penguatan, motivasi, secara kontinui dan diiringi sifat sabar dan
kelemah lembutan. Serta senantiasa mendoakan kebaikan pada
seluruh peserta didik.5
5
Dr. Junaidi Arsyad, MA. , Metode Pendidikan Rasulullah Saw, (Medan : Perdana
Publishing, 2019), hlm. 35-68
7
ini akan mempersulit kelangsungan kegiatan pembelajaran yang
damai, adil, dan diridhai oleh Allah Swt.
Rasulullah adalah sosok yang paling suci dari segi ruh dan
jiwa. Beliau adalah manusia yang paling agung akhlaknya.
Bahkan Anas ra. Menyatakan bahwa Rasulullah adalah orang
yang paling bagus akhlaknya berdasarkan kedekatannya dan
keakrabannya pada Rasul selama 10 tahun. Ia telah banyak
mengamati sepak terjang rasulullah dan tidak diragukan lagi
keakuratan pernyataannya mengenai sifat da karakter
Rasulullah. Sebagai pendidik, sangatlah penting menghiasi diri
dengan akhlak terpuji karena peserta didik akan terdorong oleh
contoh/teladan dari akhlak pendidik. Adapun akhlak terpuji/mulia
ini seperti menuturkan kata-kata yang sopan dan santun, selalu
tersenyum, memperlihatkan wajah yang berseri, tidak
menjaga/membatasi diri pada siswa sehingga ia mampu
mengikuti akhlak pendidik serta selalu berkasih sayang.
d) Humoris
8
bersenda gurau dilakukan dengan tidak berlebih-lebihan agar
sifat wibawa yang ada pada diri pendidik tidaklah berkurang.
9
Karakter yang dimiliki oleh Rasulullah diatas, semoga
mampu untuk terus diterapkan oleh pendidik. Sebab menjadi
guru/pendidik adalah hal yang mudah bila tidak di
tanggungjawabi dengan serius. Dan akan menjadi investasi
kebaikan yang berguna untuk akhirat bila diamalkan dengan
sebaik-baiknya kegigihan, kesabaran dan sesuai dengan ke
ridhoan Allah Swt.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
10
yang bersama dengannya. Kepribadian Rasulullah adalah
kepribadian yang amat sempurna dan wajib diterapkan bagi
pendidik. Lembut, tawadu' dan penyantun, ketiganya adalah
cakupan dari kepribadian yang ada pada diri Rasulullah sebagai
insan sejati. Adapun karakteristik yang dimiliki Rasulullah sebagai
seorang pendidik ialah senantiasa serasi antara ucapan serta
perbuatan, humoris, adil kepada murid, murah senyum, dan tutur
kata yang baik.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
11
H. Maarif, Nurul, Samudra Keteladanan Muhammad, Tangerang : Pustaka
Alvabet, 2017.
12