Anda di halaman 1dari 15

Evaluasi Pendidikan Dalam Al-Qur’an

Surah Al-An’am : 165, An-Naml : 40, Al-Ankabut :23, Muhammad : 31, Al-Anbiya’ :
35, Al-Fajr : 15-16
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Tafsir Tarbawi
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 13
ASIH WINANDA NIM (0301181019)
M. FIKRI BAGASAN NIM (0301182127)
YAYANG GIARNI NIM (0301180269)

JURUSAN/ SEMESTER : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 5/ III

DOSEN PENGAMPU: Drs. Abdul Halim Nasution, M.Ag

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
TA. 2019-2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan tepat waktu yang berjudul “Evaluasi Pendidikan Dalam Al-Qur’an Surah Al-
An’am : 165, An-Naml : 40, Al-Ankabut :23, Muhammad : 31, Al-Anbiya’ : 35, Al-
Fajr : 15-16”. Dan tak lupa sholawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang diharapkan syafaat nya di hari akhir kelak.

Makalah ini diajukan guna menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu yaitu Drs. Abdul Halim Nasution, M.Ag. pada mata kuliah Tafsir Tarbawi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
dari kata sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar belakang ..............................................................................................1

B. Rumusan masalah .........................................................................................1

C. Tujuan penulisan ...........................................................................................1

BAB II EVALUASI PENDIDIKAN ......................................................................2

A. Evaluasi Pendidikan Dalam Islam ................................................................2

B. Tujuan Evaluasi ............................................................................................3

C. Fungsi Evaluasi Pendidikan ..........................................................................3

D. Syarat Evaluasi ...........................................................................................4

E. Jenis Evaluasi ...............................................................................................4

F. Ayat Al-Qur’an Tentang Evaluasi Pendidikan ...........................................5

G. Ayat Lain Yang Terkait ..............................................................................7

H. Relevansi Surah Dalam Evaluasi Pendidikan .............................................8

BAB III PENUTUP ................................................................................................11

A. Kesimpulan .................................................................................................11

B. Saran ...........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya
sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang
tepat dalam mengambil keputusan Semua kegiatan mengajar belajar perlu dievaluasi.
Evaluasi dapat memberi motivasi bagi guru maupun siswa, mereka akan lebih giat belajar,
meningkatkan proses berpikirnya. Dengan evaluasi guru dapat mengetahui prestasi dan
kemajuan siswa, sehingga dapat bertindak yang tepat bila siswa mengalami kesulitan
belajar.
Bagi siswa, evaluasi merupakan umpan balik tentang kelebihan dan kelemahan yang
dimiliki, dapat mendorong belajar lebih baik dan meningkatkan motivasi berprestasi.
Evaluasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang
telah mereka capai. Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh guru tetapi juga oleh siswa untuk
mengevaluasi diri mereka sendiri (self assessment) atau evaluasi diri. Evaluasi diri
dilakukan oleh siswa terhadapa diri mereka sendiri, maupun terhadap teman mereka. Hal
ini akan mendorong siswa untuk berusaha lebih baik lagi dari sebelumnya agar mencapai
hasil yang maksimal.
Lalu bagaiman evaluasi di dalam al-Qur’an apakah ada keterangan ayat- ayat Allah
yang menerangkan tentang evaluasi?. Maka, Insya Allah penyusun akan membahas
tentang evaluasi pendidikan didalam al-Qur’an dalam pembahasan tafsir tarbawi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, tujuan dan fungsi evaluasi pendidikan?
2. Bagaimana prinsip dasar evaluasi pendidikan?
3. Apa saja ayat-ayat yang berhubungan dengan evaluasi pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tafsir Tarbawi
2. Untuk memperdalam wawasan keilmuan mengenai Evaluasi pendidikan dalm al-qur’an
terutama pembahsannya dalam tafsir Tarbawi.

1
BAB II

EVALUASI PENDIDIKAN

A. Evaluasi dalam Pendidikan Islam


1. Pengertian evaluasi secara Etimologi
Evaluasi berasal dari Bahasa Inggris, evaluation akar katanya value yang
berarti penilaian atau penaksiran1atau harga. Nilai dalam bahasa Arab dissebut al-
Qiyamah, al-Taqdir atau Imtihan.2 Dengan demikian secara harfiayah, evaluasi
pendidikan al-Taqdir At-tarbawiy dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang
pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bidang
pendidikan.3 Secara harfiah, evaluasi berasal dari bahasa inggris, yakni evaluation,
yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily, 1983).
Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi sebagai proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu
alternatif keputusan. Kata kerja “evaluation” adalah “evaluate, yang berarti menaksir
atau menilai. Sedangkan, orang yang menilai atau menaksir disebutkan sebagai
evaluator.4
Adapun definisi tentang Evalusi pendidikan yang dikemukakan oleh
Edwind Wandt dan Gerald W. “suatu tindakan atau kegiatan yang dilaksanakan
dengan maksud untuk atau suatu proses yang berlangsung dalam rangka menentukan
nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan ( yaitu segala sesuatu yang
berhubungan dengan atau yang terjadi di lapangan pendidikan). Atau singkatnya :
evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikann, sehingga
dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.
Berbicara tentang pengertian istilah evaluasi pendidikan, di tanah air kita,
lembaga administrasi negara mengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan
sebagai berikut :
Evaluasi pendidikan adalah :
a. Proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan
dengan tujuan yang telah ditentukan

1
Jhon M. Echol dan hasan Sadily. Kamus Inggris Indonesia. (jakarta: PT Gramedia pustaka Utama. 2005)
hlm.220
2
Abudin Nata. Ilmu pendiidikan Islam (Jakarta: Kencana. 2010) hlm 307
3
Ramayulis. Ilmu pendidikan Islam (jakarta: kalam Mulia. 2010) hlm 221
4
Putra, sitiatava Rizema. 2012. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Jember: Diva Press. hlm. 71-72

2
b. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik bagi penyempurnaan
pendidikan.5

2. Pengertian evaluasi secara Terminolologi


Para akhli mendefinisikan Evaluasi sebagai berikut:
a. Edwin Wandt mengemukakan bahwa evaluasi merupakan suatu tindakan atau
proses dalam menentukan nilai sesuatu.
b. M. Chabib Thoha bependapat bahwa evaluasi adalah kegiatan terencana untuk
mengetahui keadaan objek dengan mengunakan instrumen dan hasilnya
dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.

B. Tujuan Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan
yang lemah dan dilakukan tindakan yang tepat untuk mereka. Yang lemah di beri
perhatian khusus agar ia bisa mengejar dan memenuhi kekurangannya, dan yang cerdas
terus di motifasi agar iya meningkatkan kemampuannya ke arah yang lebih baik lagi.
Sasaran evaluasi tidak bertujuan mengevaluasi anak didik saja, tetapi juga bertujuan untuk
mengevaluasi pendidik yaitu sejauhmana ia bersungguh-sugguh dalam menjalankan
tugasnya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam.

C. Fungsi Evaluasi Pendidikan


Evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidaknya memiliki tiga macam fungsi
pokok, yaitu mengukur kemajuan, menunjang penyusunan rencana, dan memperbaiki atau
melakukan penyempurnaan kembali.
Setidaknya, ada dua macam kemungkinan hasil yang diperoleh dari kegiatan
evaluasi sebagai berikut:
a. Hasil evaluasi itu ternyata menggembirakan, sehingga dapat memberikan rasa
lega bagi evaluator. Sebab, tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai sesuai dengan
yang direncanakan.

5
Anas Sudirjono. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hlm. 1-2.

3
b. Hasil evaluasi tidak menggembirakan, bahkan mengkhawatirkan dengan alasan
adanya berbagai penyimpangan dan kendala, sehingga mengharuskan evaluator bersikap
waspada. Ia perlu memikirkan dan melakukan pengkajian ulang terhadap rencana yang
telah disusun dan memperbaiki cara pelaksanaannya.
Berdasarkan data hasil evaluasi itu, dicari metode lain yang dipandang lebih
tepat dan sesuai dengan keadaan. Perubahan itu akan membawa dampak perencanaan
ulang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa evaluasi itu berfungsi menunjang
penyusunan rencana.6

D. Syarat – Syarat Evaluasi


Syarat-syarat yang dapat digunakan dalam evaluasi pendidikan Islam adalah:
a. Validity, yaitu pelaksanaan tes harus berdasarkan hal-hal yang seharusnya
dievaluasi, yang meliputi seluruh bidang tertentu yang diingini dan diselidiki
sehingga tidak hanya mencakup satu bidang saja. Soal-soal tes harus memberi
gambaran keseluruhan (representatif) dari kesanggupan anak mengenai bidang itu.
b. Reliable, yaitu tes tersebut dapat dipercayai yakni dengan memberikan ketelitian
dan keterangan tentang kesanggupan anak didik sesungguhnya, soal yang
ditampilkan tidak membawa tafsiran yang bermacam-macam sehingga mudah
dimengerti oleh peserta didik.
c. Efisiensi, yaitu tes yang dilakukan merupakan tes yang mudah administrasinya,
penilaian dan interpretasinya (penafsirannya). Selain itu, evaluasi yang dilaksanakan
harus secara cermat dan tepat pada sasarannya.7

E. Jenis-jenis evaluasi
Dapat dilihat Dari fungsinya, jenis penilaian ada beberapa macam, yaitu penilain
formatif, penilain sumatif, penilaian diagnostik, penilain selektif, dan penilaian
penempatan.

2. Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar-
mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar itu sendiri.

6
Putra, sitiatava Rizema. 2012. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Jember: Diva Press. Hlm 84-87
7
Abudin Nata. Ilmu pendiidikan Islam (Jakarta: Kencana. 2010) hlm 311

4
Dengan demikian, penilaian formatif berorientasi kepada proses belajar-mengajar.
Dengan penilaian formatif diharapkan guru dapat memperbaiki program pengajaran
dan strategi pelaksanaannya.
3. Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu
akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai
oleh para siswa, yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa.
4. Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-
kelemahan siswa serta faktor penyababnya. Penilaian ini dilaksanakan untuk
keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial (remedial teaching), menemukan
kasus-kasus. Soal-soal tentunya disusun agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar
yang dihadapi oleh para siswa.
5. Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya
ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.
6. Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui
keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan
belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program
itu.

F. Ayat Al – Qur’an Tentang Evaluasi Pendidikan


a. QS. Al-Ankabut [29] Ayat 2-3 dan Terjemhannya

َ ‫( يفت َنونَ َل َوهم آ َمنَّا يَقولوا أَن يت َركوا أَن النَّاس أ َ َحس‬2) ‫ّللا فَلَيَعلَ َم َّن ۖ قَب ِل ِهم ِمن الَّذِينَ فَتَنَّا َولَقَد‬
‫ِب‬ َّ َ‫صدَقوا الَّذِين‬
َ ‫َولَيَعلَ َم َّن‬
َ‫(الكَا ِذ ِبين‬3)
Artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami
telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?”

b. Tafsir QS. Al-Ankabut Ayat 2-3

1. Tafsir Kementrian Agama RI


Pada ayat ini, Allah bertanya kepada Manusia yang telah mengaku beriman dengan
mengucapkan kalimat syahadat bahwa apakah mereka akan dibiarkan begitu saja
mengakui keimanan tersebut tanpa lebih dahulu di uji? Tidak, malah setiap orang beriman
harus di uji terlebih dahulu, sehingga dapat diketahui sampai dimanakan mereka bersabar
dan tahan menerima ujian tersebut.
5
Ujian yang mesti mereka tempuh itu bermacam – macam. Umpamanya perintah
berhijrah (meninggalkan kampung halaman demi menyelematkan keyakinan dan iman),
berjihad di jalan Allah, mengendalikan syahwat, menjalankan tugas – tugas dalam rangka
taat kepada Allah, dan berbagai macam musibah seperti kehilangan anggota keluarga, dan
hawa panas yang kering menyebabkan tumbuh-tumbuhan mati kekeringan. Semua cobaan
itu dimaksudkan untuk menguji siapakah diantara yang sungguh-sungguh beriman dengan
ikhlas dan siapa pula yang berjiwa munafik. Juga bertujuan untuk mengetahui apakah
mereka termasuk orang yang kokoh pendiriannya atau orang yang masih bimbang dan
ragu sehingga iman mereka rapuh.
Dari paparan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa setiap orang yang mengaku
beriman tidak akan tercapai hakikat iman yang sebenarnya sebelum ia menempuh berbagai
macam ujian. Ujian itu bisa berupa kewajiban dalam memanfaatkan harta benda, hijrah,
jihad di jalan Allah, membayar zakat kepada fakir miskin, menolong orang yang sedang
mengalami kesusahan dan kesulitan, dan bisa juga beura musibah.8

B. Tafsir al-Maragi
Apakah para sahabatmu yang selamat dari penganiayaan kaum musyrikin itu mengira
Kami akan membiarkan mereka tanpa diberi ujian dan cobaan, hanya karena mereka
mengatakan, “ kami telah beriman kepadamu dan membenarkan terhadap apa yang kamu
bawa kepada kami sisi Allah.” Sekali-kali tidak! Sungguh kami akan menguji mereka
dengan taklif-taklif yang menyusahkan, seperti melakukan hijrah, berjihad di jalan Allah,
menolak berbagai syahwat, melaksanakan tugas-tugas ketaan, menanggung berbagai
musibah yang berkenan dengan jiwa, harta serta buah-buahan, agar dapat dibedakan antara
orang –orang yang ikhlas dengan orang-orang munafik, antara orang-orang yang teguh
memegang agama dengan orang –orang yang masih goncang, dan kami akan membalasi
masing-masing sessuai dengan tindakan amalnya.
C. Asbabun Nuzul
Ibnu ‘Abbas, Ibnu Jarir, Ibnu Munzir dan Syabi meriwayatkan bahwa sebagian
penduduk mekah telah memilih Islam sebagai pegangan hidup. Para sahabat yang berada
di madinah menulis surat bahwa kebajikan sahabat yang ada di mekah itu tidak akan
diterima sehingga mereka hijrah. Para sahabat dimekahpun berhijrah, namun mereka di
susul kaum musyrikin dan dibawa kembali ke mekah. Maka turunlah ayat ini kemudian

8
Kementerian Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan tafsirnya Jilid 7 Juz 19-20-21. Jakarta: Kementrian Agama RI.
Hlm 357-358

6
para sahabat di madinah mengirim surat kembali yang menegaskan hijran dan
hambatannya adalah ujian keimanan bagi mereka (H.R. Ibnu Sa’ad).
Muqatil meriwayatkan pula bahwa ayat ini dituturunkan kepada seorang sahabat yang
bernama Mihja’ maula Umar Ibnu Khattab. Dialah orang yang pertama mati syahid
dimedan perang Badar. Seorang anggota musuh bernama Amir bin al-Hadrami berhasil
menombak Mihja dengan tombak beracun. Setelah mengetahui wafatnya Mihja sebagai
suhada pertama hari itu, Rasulullah segera menyatakan bahwa pemimpin syuhada adaalh
Mihja. Berita wafatnya Mihja segera di terima oleh kedua orang tuanya dengan hati sedih
dan pilu, begitu pula istrinya tercinta. Untuk menghibur keluarga Mihja yang
ditinggalkannya Allah menurunkan ayat diatas.9

G. Ayat Lain Yang Terkait


1). Ayat Terkait
2. Tafsir ayat ke 165 surat al-An'am

‫ف َجعَلَكم الَّذِي َوه َو‬


َ ِ‫ض خ َََلئ‬ َ ‫س ِريع َربَّكَ ا َِّن أَتَاكم َما فِي يَبل َوكمِِل دَ َر َجات بَعض فَوقَ بَع‬
ِ ‫ضكم َو َرفَ َع الَر‬ ِ ‫َواِنَّه ال ِعقَا‬
َ ‫ب‬
‫ر ِحيم َلغَفور‬.َ

165. Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk
mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat
cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

3. Tafsir ayat ke 40 surat al-Naml

ْ َ‫ست َ ِق ًّرا ِع ْن َدهُ َقا َل َٰ َهذَا ِم ْن ف‬


‫ض ِل َربِي ِليَ ْبلُ َونِي‬ ْ ‫ب أَنَا آتِيكَ بِ ِه قَ ْب َل أَ ْن يَ ْرت َ َّد إِ َل ْيكَ َط ْرفُكَ ۚ فَلَ َّما َرآهُ ُم‬ ِ ‫قَا َل الَّذِي ِع ْن َدهُ ِع ْل ٌم ِمنَ ا ْل ِكتَا‬
َ ‫س ِه ۖ َو َم ْن َكفَ َر َف ِإنَّ َر ِبي‬
‫غنِ ٌّي ك َِري ٌم‬ َ ‫شك ُُر أ َ ْم أ َ ْكفُ ُر ۖ َو َم ْن‬
ْ ‫شك ََر فَ ِإنَّ َما َي‬
ِ ‫ش ُك ُر ِلنَ ْف‬ ْ َ ‫أَأ‬
40. “Ia pun berkata: "Ini Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku
bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan Barangsiapa yang bersyukur Maka

9
Departemen Agama RI. Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid kode Angka Al- Hidayah. Banten : Penerbit Kalim.
Hal 397, lihat juga Maraghi, Ahmad Musthofa al. 1993. Terjemah Tafsir Al-Maragi 20. Semarang : CV Toha
Putra Semarang. Hlm 195. Dan lihat Kementerian Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan tafsirnya Jilid 7 Juz 19-20-
21. Jakarta: Kementrian Agama RI. Hlm 357

7
Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang
ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.

4. Tafsir ayat ke 31 surat Muhammad


‫صابِ ِرينَ ِمنكم الم َجا ِهدِينَ نَعلَ َم َحتَّى َولَنَبل َونَّكم‬
َّ ‫َونَبل َو َوال‬
َ َ‫أَخب‬
‫اركم‬
31. Dan Sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui
orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik
buruknya) hal ihwalmu.

5. Tafsir ayat ke 35 surat al-Anbiya [21]

َ‫ش ِر َوالخَي ِر فِتنَةً ۖ َو ِإلَينَا تر َجعون‬ ِ ‫ك ُّل نَفس ذَائِقَة ال َمو‬


َّ ‫ت ۗ َونَبلوكم ِبال‬
35. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada
kamilah kamu dikembalikan.

6. Ayat ke 15 - 16 surat al-Fajr

‫سن فَأ َ َّما‬ ِ ‫أَك َر َم ِن َربِى فَيَقول َونَعَّ َمهۥ فَأَك َر َمهۥ َربُّهۥ ٱبتَلَىه َما إِذَا‬
َ ‫ٱْلن‬
‫َوأ َ َّما إِذَا َما ابت َََله فَقَدَ َر َعلَي ِه ِرزقَه فَيَقول َربِي أَهَان َِن‬
15. Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-
Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".
16. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka Dia berkata:
"Tuhanku menghinakanku.

H. Relefansi Surah Dalam Evaluasi Pendidikan


a. Surah Al – Ankabut
Didalam pendidikan evaluasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah pesserta didik capai, agar sebagai
seorang pendidik bisa mengetahui apa yang harus dilakukan dan metode apa yang
seharusnya di berikan kepada anak didiktersebut. Karena sebagai mana ayat diatas untuk
mengetahui tingkat keimanan seorang manusia apakan ia mempunyai iman yang kuat
8
ataukan masih terombang- ambing, maka perlu ada suatu ujian yang diberikan kepada
orang tersebut. Bagaima seorang murid bisa disebut cerdas atau pintar tanpa ada tes atau
ujian yang diberikan.
Sudah menjadi suantullah bahwa setiap orang yang beriman belum bisa
mencapai hakikat iman yang sebenarnya, kecuali setelah lulus dalam menempuh cobaan-
cobaan dan ujian – ujian yang diberikan oleh Allah swt. Semakin tinggi tingkat
kesabaran ketika menanggung cobaan tersebut semakin besar pula kemenangan dan
ganjaran yang diperolehnya
b. Surah Al – An’am
Sebagai penutup dari surat al-An’am, allah Mengingatkan, bahwa Allah telah
menjadikan kalian sebagai penguasa di atas bumi, yang telah menggantikan umat dan
masyarakat yang sebelummu, juga Allah telah mengangkat sebagaian dari kamu
beberapa derajat, tingkat dari yang lain, kekuasaan dan ketinggian derajat itu tidak lain
Allah akan menguji kalian, bagaimana menerima, mempergunakan dan mensyukuri
pemberian Tuhanmu itu. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia adalah Tuhan Segala sesuatu.
Dialah yang menjadikan kamu kholifah-kholifah di muka bumi ini setelah lewat umat
terdahulu, yang dalam perjalanan mereka terdapat pelajaran bagi orang yang ingat dan
memperhatikan. Demikian pula Dia telah mengangkat sebagian kamu atas sebagian
lainnya tentang kekayaan, kekafiran, kekuatan, kelemahan, ilmu, kebodohan, agar Dia
menguji kalian tentang apa yang Dia berikan kepadamu. Artinya supaya dia
memperlakukan kamu sebagai penguji terhadapmu pada semua itu lalu dia berikan
balasan atas amalmu. Sebab telah menjadi sunah-Nya bahwa kebahagiaan manusia
secara individual maupun kelompok di dunia maupun di akhirat, atau kesengsaraan
mereka di dunia dan akhirat, tergantung pada amal dan tindakan mereka. Maha suci
Allah, Dia yang menghidangkan sesuatu yang serupa antar sesama manusia. Anda
berbicara dan bekerja dalam bentuk dan cara yang Anda kehendaki. Tetapi sadarkah
Anda ketika tertawa bahwa Allah SWT, yang menjadikan Anda tertawa? Ketika anda
hendak berbasi-basi dengan seseorang, lalu Anda tertawa padanya, Anda temukan tawa
Anda dibuat-buat.
Allah menjelaskan kepada Anda bahwa kendali alam raya di tangan-Ku.
Sungguhnya kehendak anda pada sebagian diri anda dan pada indera-indera anda,
sehingga dia bereaksi-wahai manusia-adalah anugerah untuk anda dari Allah Yang Maha
Penganugerah, lagi Berkehendak itu. Untuk membuktikan bahwa bukan manusia yang
melakukan reaksi itu, Allah sekali lagi menjelaskan, “Dia meninggikan sebagian kamu
9
dari sebagian (yang lain) beberapa derajat.” Yakni karena adanya kekhalifahan itu kita
menjadi tidak sama, kita menjadi berbeda. Dia Yang Maha Kuasa itu berkehendak agar
kita saling melengkapi dalam bakat dan kesempurnaan, karena kalau manusia semua
persis sama dalam bentuk yang berulang-ulang, maka kehidupan akan binasa, sebab
kebutuhan hidup manusia beragam.
Ayat ini ditutup dengan menyebut satu sifat Allah yang berkaitan dengan siksa-Nya,
yaitu amat cepat siksa-Nya, terhadap orang-orang musyrik, namun tetap Maha
Pengampun terhadap orang-orang mu’min yang mau bertaubat, dan Maha Pengasih
terhadap Orang-orang mu’min yang baik.sebab rahmat Allah melebihi murka-Nya dan
meliputi segala sesuatu. Oleh karena itu Dia menjadikan balasan atas kebaikan sampai
kali lipat. Bahkan lebih dari itu, terkadang melipat gandakan pahala kebaikan berlipat
kali banyaknya bagi prang yang Dia hendaki. Namun, balasan atas keburukan Dia
jadikan hanya berupa keburukan semisalnya, dan Dia mengampuni orang yang bertaubat
dari keburukan tersebut. Sesungguhnya Allah sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baik
pemberi pertolongan. Ini sebagai isyarat tentang limpahan kasih sayang-Nya, guna
meninggalkan kaum mukminin sekaligus mengundang yang durhaka untuk
meninggalkan kedurhakaan dan datang memohon ampunan dan rahmat-Nya. Dengan
Demikian, bertemunya awal surah dengan akhirnya. Pada akhir surah dinyatakan bahwa
Dia yang menjadiakan kamu khalifah-khalifah, ini bertemu dengan firman-Nya pada
awal surah ini; “Dia yang menciptakan kamu dari tanah” (QS al-An’am ; 2), karena
tujuan penciptaan itu adalah agar manusia menjadi khalifah.

10
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikann,


sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya. Tujuan evaluasi dalam bidang
pendidikan adalah Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan
sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh
para peserta didik.
Fungsi pokok evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidaknya memiliki
tiga macam, yaitu mengukur kemajuan, menunjang penyusunan rencana, dan
memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. Seorang evaluator dalam
melaksanakan evaluasi pendidikan hendaknya memperhatikakan berbagai macam
prinsip dasar evaluasi pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh Sudjono sebagai
berikut: Prinsip Keseluruhan, Prinsip Kesinambungan, Prinsip Obyektivitas.

4.2 Saran

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan kita, dan juga bisa menjadi
bahan bacaan yang berguna. Pemakalah berharap makalah ini bisa menjadi referensi
untuk membuat makalah berikutnya. Karena makalah ini diambil dari beberapa
referensi yang dapat dipercaya. Penulis membuat makalah ini untuk pembelajaran
bersama. Kami mengambil dari beberapa sumber, jadi apabila pembaca menemukan
kesalahan dan kekurangan, maka penulis sarankan untuk mencari referensi yang lebih
baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat membaca buku yang menjadi
referensi secara lengkap.

11
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid kode Angka Al- Hidayah. Banten :
Penerbit Kalim.
Echol , Jhon M. dan Hasan Sadily. Kamus Inggris Indonesia. (jakarta: PT Gramedia pustaka
Utama. 2005).
Kementerian Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan tafsirnya Jilid 7 Juz 19-20-21. Jakarta:
Kementrian Agama RI.

Musthofa, Ahmad . 1993. Terjemah Tafsir Al-Maragi 20. Semarang : CV Toha Putra
Semarang.
Nata, Abudin. Ilmu pendiidikan Islam (Jakarta: Kencana. 2010).

Putra, Sitiatava Rizema. 2012. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Jember: Diva
Press.
Ramayulis. Ilmu pendidikan Islam (jakarta: kalam Mulia. 2010).
Sudirjono, Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

12

Anda mungkin juga menyukai