Surah Al-An’am : 165, An-Naml : 40, Al-Ankabut :23, Muhammad : 31, Al-Anbiya’ :
35, Al-Fajr : 15-16
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Tafsir Tarbawi
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 13
ASIH WINANDA NIM (0301181019)
M. FIKRI BAGASAN NIM (0301182127)
YAYANG GIARNI NIM (0301180269)
Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan tepat waktu yang berjudul “Evaluasi Pendidikan Dalam Al-Qur’an Surah Al-
An’am : 165, An-Naml : 40, Al-Ankabut :23, Muhammad : 31, Al-Anbiya’ : 35, Al-
Fajr : 15-16”. Dan tak lupa sholawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang diharapkan syafaat nya di hari akhir kelak.
Makalah ini diajukan guna menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu yaitu Drs. Abdul Halim Nasution, M.Ag. pada mata kuliah Tafsir Tarbawi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
dari kata sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
A. Kesimpulan .................................................................................................11
B. Saran ...........................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tafsir Tarbawi
2. Untuk memperdalam wawasan keilmuan mengenai Evaluasi pendidikan dalm al-qur’an
terutama pembahsannya dalam tafsir Tarbawi.
1
BAB II
EVALUASI PENDIDIKAN
1
Jhon M. Echol dan hasan Sadily. Kamus Inggris Indonesia. (jakarta: PT Gramedia pustaka Utama. 2005)
hlm.220
2
Abudin Nata. Ilmu pendiidikan Islam (Jakarta: Kencana. 2010) hlm 307
3
Ramayulis. Ilmu pendidikan Islam (jakarta: kalam Mulia. 2010) hlm 221
4
Putra, sitiatava Rizema. 2012. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Jember: Diva Press. hlm. 71-72
2
b. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik bagi penyempurnaan
pendidikan.5
B. Tujuan Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan
yang lemah dan dilakukan tindakan yang tepat untuk mereka. Yang lemah di beri
perhatian khusus agar ia bisa mengejar dan memenuhi kekurangannya, dan yang cerdas
terus di motifasi agar iya meningkatkan kemampuannya ke arah yang lebih baik lagi.
Sasaran evaluasi tidak bertujuan mengevaluasi anak didik saja, tetapi juga bertujuan untuk
mengevaluasi pendidik yaitu sejauhmana ia bersungguh-sugguh dalam menjalankan
tugasnya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam.
5
Anas Sudirjono. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hlm. 1-2.
3
b. Hasil evaluasi tidak menggembirakan, bahkan mengkhawatirkan dengan alasan
adanya berbagai penyimpangan dan kendala, sehingga mengharuskan evaluator bersikap
waspada. Ia perlu memikirkan dan melakukan pengkajian ulang terhadap rencana yang
telah disusun dan memperbaiki cara pelaksanaannya.
Berdasarkan data hasil evaluasi itu, dicari metode lain yang dipandang lebih
tepat dan sesuai dengan keadaan. Perubahan itu akan membawa dampak perencanaan
ulang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa evaluasi itu berfungsi menunjang
penyusunan rencana.6
E. Jenis-jenis evaluasi
Dapat dilihat Dari fungsinya, jenis penilaian ada beberapa macam, yaitu penilain
formatif, penilain sumatif, penilaian diagnostik, penilain selektif, dan penilaian
penempatan.
2. Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar-
mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar itu sendiri.
6
Putra, sitiatava Rizema. 2012. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Jember: Diva Press. Hlm 84-87
7
Abudin Nata. Ilmu pendiidikan Islam (Jakarta: Kencana. 2010) hlm 311
4
Dengan demikian, penilaian formatif berorientasi kepada proses belajar-mengajar.
Dengan penilaian formatif diharapkan guru dapat memperbaiki program pengajaran
dan strategi pelaksanaannya.
3. Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu
akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai
oleh para siswa, yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa.
4. Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-
kelemahan siswa serta faktor penyababnya. Penilaian ini dilaksanakan untuk
keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial (remedial teaching), menemukan
kasus-kasus. Soal-soal tentunya disusun agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar
yang dihadapi oleh para siswa.
5. Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya
ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.
6. Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui
keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan
belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program
itu.
َ ( يفت َنونَ َل َوهم آ َمنَّا يَقولوا أَن يت َركوا أَن النَّاس أ َ َحس2) ّللا فَلَيَعلَ َم َّن ۖ قَب ِل ِهم ِمن الَّذِينَ فَتَنَّا َولَقَد
ِب َّ َصدَقوا الَّذِين
َ َولَيَعلَ َم َّن
َ(الكَا ِذ ِبين3)
Artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami
telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?”
B. Tafsir al-Maragi
Apakah para sahabatmu yang selamat dari penganiayaan kaum musyrikin itu mengira
Kami akan membiarkan mereka tanpa diberi ujian dan cobaan, hanya karena mereka
mengatakan, “ kami telah beriman kepadamu dan membenarkan terhadap apa yang kamu
bawa kepada kami sisi Allah.” Sekali-kali tidak! Sungguh kami akan menguji mereka
dengan taklif-taklif yang menyusahkan, seperti melakukan hijrah, berjihad di jalan Allah,
menolak berbagai syahwat, melaksanakan tugas-tugas ketaan, menanggung berbagai
musibah yang berkenan dengan jiwa, harta serta buah-buahan, agar dapat dibedakan antara
orang –orang yang ikhlas dengan orang-orang munafik, antara orang-orang yang teguh
memegang agama dengan orang –orang yang masih goncang, dan kami akan membalasi
masing-masing sessuai dengan tindakan amalnya.
C. Asbabun Nuzul
Ibnu ‘Abbas, Ibnu Jarir, Ibnu Munzir dan Syabi meriwayatkan bahwa sebagian
penduduk mekah telah memilih Islam sebagai pegangan hidup. Para sahabat yang berada
di madinah menulis surat bahwa kebajikan sahabat yang ada di mekah itu tidak akan
diterima sehingga mereka hijrah. Para sahabat dimekahpun berhijrah, namun mereka di
susul kaum musyrikin dan dibawa kembali ke mekah. Maka turunlah ayat ini kemudian
8
Kementerian Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan tafsirnya Jilid 7 Juz 19-20-21. Jakarta: Kementrian Agama RI.
Hlm 357-358
6
para sahabat di madinah mengirim surat kembali yang menegaskan hijran dan
hambatannya adalah ujian keimanan bagi mereka (H.R. Ibnu Sa’ad).
Muqatil meriwayatkan pula bahwa ayat ini dituturunkan kepada seorang sahabat yang
bernama Mihja’ maula Umar Ibnu Khattab. Dialah orang yang pertama mati syahid
dimedan perang Badar. Seorang anggota musuh bernama Amir bin al-Hadrami berhasil
menombak Mihja dengan tombak beracun. Setelah mengetahui wafatnya Mihja sebagai
suhada pertama hari itu, Rasulullah segera menyatakan bahwa pemimpin syuhada adaalh
Mihja. Berita wafatnya Mihja segera di terima oleh kedua orang tuanya dengan hati sedih
dan pilu, begitu pula istrinya tercinta. Untuk menghibur keluarga Mihja yang
ditinggalkannya Allah menurunkan ayat diatas.9
165. Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk
mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat
cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
9
Departemen Agama RI. Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid kode Angka Al- Hidayah. Banten : Penerbit Kalim.
Hal 397, lihat juga Maraghi, Ahmad Musthofa al. 1993. Terjemah Tafsir Al-Maragi 20. Semarang : CV Toha
Putra Semarang. Hlm 195. Dan lihat Kementerian Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan tafsirnya Jilid 7 Juz 19-20-
21. Jakarta: Kementrian Agama RI. Hlm 357
7
Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang
ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.
سن فَأ َ َّما ِ أَك َر َم ِن َربِى فَيَقول َونَعَّ َمهۥ فَأَك َر َمهۥ َربُّهۥ ٱبتَلَىه َما إِذَا
َ ٱْلن
َوأ َ َّما إِذَا َما ابت َََله فَقَدَ َر َعلَي ِه ِرزقَه فَيَقول َربِي أَهَان َِن
15. Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-
Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".
16. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka Dia berkata:
"Tuhanku menghinakanku.
10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
4.2 Saran
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan kita, dan juga bisa menjadi
bahan bacaan yang berguna. Pemakalah berharap makalah ini bisa menjadi referensi
untuk membuat makalah berikutnya. Karena makalah ini diambil dari beberapa
referensi yang dapat dipercaya. Penulis membuat makalah ini untuk pembelajaran
bersama. Kami mengambil dari beberapa sumber, jadi apabila pembaca menemukan
kesalahan dan kekurangan, maka penulis sarankan untuk mencari referensi yang lebih
baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat membaca buku yang menjadi
referensi secara lengkap.
11
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid kode Angka Al- Hidayah. Banten :
Penerbit Kalim.
Echol , Jhon M. dan Hasan Sadily. Kamus Inggris Indonesia. (jakarta: PT Gramedia pustaka
Utama. 2005).
Kementerian Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan tafsirnya Jilid 7 Juz 19-20-21. Jakarta:
Kementrian Agama RI.
Musthofa, Ahmad . 1993. Terjemah Tafsir Al-Maragi 20. Semarang : CV Toha Putra
Semarang.
Nata, Abudin. Ilmu pendiidikan Islam (Jakarta: Kencana. 2010).
Putra, Sitiatava Rizema. 2012. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Jember: Diva
Press.
Ramayulis. Ilmu pendidikan Islam (jakarta: kalam Mulia. 2010).
Sudirjono, Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
12