Anda di halaman 1dari 12

AL-NAQD AL-MUWAJJIH LI AT-TAQABULI AL-LUGHOWI

Disusun guna untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah Tahlil Al Taqobuli Wa Tahlil Al Akhto

Dosen Pengampu: Dr. H. Mukhroji, S.Ag., M.S.I.

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Isma Maulida Farhani (214110403020)


2. Dev Rafi’ Andynanta (214110403024)
3. Al Mumtahanah (214110403054)

5 PBA A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF.K.H. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan kita semua serta memberikan rohmat,
karunia, kasih sayang, dan kenikmatan yang tak terhingga. Sholawat serta salam semoga
tercurahkan kepada baginda agung nabi Muhammad SAW. Yang selalu dinanti-nantikan
syafaatnya.

Pada makalah berjudul “Al Naqd al Muwajjih li at - Taqabuli al - Lughowi” ini akan
menguraikan terkait Al Naqd al Muwajjih li at - Taqabuli al - lughowi. Adapun penulisan makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Tahlil al-Taqobuli wa Tahlil al-Akhtoa. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta membantu penyelesaian
makalah.

Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada ketidak sesuaian kalimat dan
kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah.

Purwokerto, 28 September 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................. 2

A. Pengertian Al Naqd al Muwajjih li at - Taqabuli al - Lughowi ( Kritik Terarah


Analisis Kontrastif Kebahasaan) ................................................................................................... 2

B. Cara mengidentifikasi kesalahan dalam Al Naqd al Muwajjih li at - Taqabuli al -


lughowi ( kritik terarah analisis kontrastif kebahasaan)................................................................ 3

C. Manfaat dan Kegunaan al-Naqd al Muwajjih li at-Taqabuli al-Lughowi ............................ 7

BAB III PENUTUP .......................................................................................................................... 8

A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 8

B. Saran .................................................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang dipelajari di Indonesia, dan sekaligus
sebagai bahasa kedua. Sebagai bahasa kedua, bahasa Arab masih dianggap “sulit” oleh para
pengkajinya, meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim dan kitab sucinya
adalah al-Qur’an yang berbahasa Arab. Kesulitan menggunakan bahasa Arab disebabkan
bahasa Arab dan bahasa Indonesia adalah dua bahasa yang tidak sama, baik dari segi
fonologi, morfologi, sintaksis dan semantiknya. Dari segi sistem bunyi misalnya, sebagian
orang akan sulit melafalkan sebagian bunyi. Hal tersebut karena ada beberapa bunyi bahasa
Arab yang tidak dijumpai dalam bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Al Naqd al Muwajjih li at - Taqabuli al - Lughowi ( Kritik Terarah
Analisis Kontrastif Kebahasaan) ?

2. Bagaimana cara mengidentifikasi kesalahan dalam Al Naqd al Muwajjih li at -


Taqabuli al - lughowi ( kritik terarah analisis kontrastif kebahasaan) ?

3. Apa saja manfaat dan kegunaan al-Naqd al Muwajjih li at-Taqabuli al-Lughowi ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Al Naqd al Muwajjih li at - Taqabuli al - Lughowi (


Kritik Terarah Analisis Kontrastif Kebahasaan)

2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi kesalahan dalam Al Naqd al


Muwajjih li at - Taqabuli al - lughowi ( kritik terarah analisis kontrastif kebahasaan)

3. Untuk mengetahui manfaat dan kegunaan al-Naqd al Muwajjih li at-Taqabuli al-


Lughowi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Al Naqd al Muwajjih li at - Taqabuli al - Lughowi ( Kritik Terarah


Analisis Kontrastif Kebahasaan)
Analisis kontrastif adalah suatu kajian terhadap unsur-unsur kebahasaan. Analisis
kontrastif adalah cara untuk mendeskripsikan kesulitan atau kemudahan pembelajar bahasa
dalam belajar bahasa kedua dan bahasa asing. Bagaimana cara kita mengetahui suatu
bahasa itu salah maka kita harus menganalisanya dengan suatu ilmu analisis kesalahan
Bahasa. Di dalam ilmu kebahasaan ada beberapa bidang yang terdapat pada bahasa yaitu
meliputi fonologi, afiksasi, reduplikasi dan kata majemuk. Solusi terhadap kesulitan dan
kesalahan siswa dalam pemerolehan dan pembelajaran bahasa kedua selalu diupayakan.
Cara untuk menyolusikan kesulitan dan kesalahan siswa itu pun cukup banyak sehingga
guru dapat memilih salah satu cara yang dipandang paling tepat. Salah satu solusi untuk
mengatasi kesulitan dan kesalahan siswa akibat pengaruh unsur-unsur kebahasaan itu
adalah analisis kontrastif. Oleh karena itu, analisis kontrastif dapat dijadikan solusi
alternatif dalam pengajaran bahasa kedua. Dengan melakukan analisis kontrastif, guru
dapat mengetahui kesulitan dan kesalahan siswa dalam berbahasa.

Dalam penggunaan bahasa ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti cara
pengucapan atau pelafalan kata dari bahasa 1 ke bahasa 2. Kesalahan pengucapan dapat
berpengaruh pada arti makna leksikal bahasa. Guru harus memahami betul tentang kajian
linguistik atau kebahasaan dan paham terhadap analisis kontrastif agar tidak terjadi
kesalahan dalam berbahasa. Kajian hasil analisis kontrastif, khususnya pada temuan
adanya perbedaan antara bahasa pertama dengan bahasa kedua dapat digunakan untuk
menentukan area isi pembelajaran bahasa kedua. Hasil itu biasanya mendeskripsikan
tentang tingkat kesukaran dan kemudahan yang akan dihadapi oleh pembelajar bahasa
kedua, sehingga itu mempermudah pakar pengajaran bahasa dalam merumuskan urutan
area isi dan proses pembelajaran bahasa kedua Tujuan analisis kontrastif dapat membantu
dalam perumusan area isi dan proses pembelajaran bahasa kedua.

Analisis kontrastif adalah suatu konsep yang berfungsi sebagai sarana


mengefisienkan dan mengefektifkan pengajaran bahasa. Analisis kontrastif mempunyai
langkah-langkah tertentu yang dikenal dengan istilah metodologi analisis kontrastif.
Langkah-langkah kerja atau metodologi analisis kontrastif itu sudah tersirat dalam definisi
analisis kontrastif berikut. Analisis kontrastif adalah suatu prosedur kerja yang mempunyai
empat langkah kerja, yakni memperbandingkan struktur bahasa pertama dan bahasa kedua,
memprediksi kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa, memilih bahan

2
pengajaran dan menentukan. cara penyajian bahan secara tepat dalam rangka
mengefisienkan dan mengefektifkan pengajaran bahasa kedua.

B. Cara mengidentifikasi kesalahan dalam Al Naqd al Muwajjih li at - Taqabuli al -


lughowi ( kritik terarah analisis kontrastif kebahasaan)
1. Kesalahan Bidang Fonologi

Kesalahan bidang fonologi Yaitu kesalahan bunyi, baik pada level kata, frasa,
klausa atau kalimat. Kesalahan ini hanya terjadi pada penggunaan bahasa lisan,baik
secara produktif ( berbicara) maupun reseptif ( mendengar). Dalam pembelajaran
Bahasa Arab bagi oarng Indonesia, kesalahan fonologis banyak terjadi pada huruf
yang sulit dilafalkan seperti ‫ ث ض‬،‫ ح‬،‫ش‬،‫ص‬،‫ق‬،‫غ‬،‫ ع‬،‫ ط‬،‫ ظ‬disini fonologi merupakan
kajian dari struktur intern bahasa. Fonologi berbeda dengan fonetik. Fonetik meneliti
bunyi bahasa menurut cara pelafalannya dan sifat – sifat akustiknya. Sedangkan
fonologi meneliti bunyi bahasa dari fungsinya. Fonologi bertugas mempelajari fungsi
bunyi untuk membedakan atau mengidentifikasi kata – kata tertentu. Fonologi juga bisa
disebut fonemik. Objek penelitian fonemik adalah fonem, yaitu satuan bunyi terkecil
suatu bahasa yang berfungsi membedakan makna. Dalam kesalahan bidang fonologi
dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:

a) Perubahan Fonem

Proses penggantian fonem yang sering disebut sebagai proses perubahan


fonem dapat terjadi baik karena alasan fonologis maupun morfologis. Terdapat
bentuk penggantian pada penyebutan yang tidak sesuai dengan bunyi
sebenarnya. Contohnya anak mengganti huruf sin dengan syin, atau mengganti
huruf ra dengan wau. Terlihat bahwa kesalahan penggantian umumnya lebih
banyak terjadi pada anak kecil daripada anak besar, jenis kesalahan ini
mengakibatkan rendahnya kemampuan orang lain untuk memahami perkataan
anak – anak . contohnya‫ تقرير‬dibaca ‫تكرير‬.

b) Penghapusan Fonem

Kesalahan penghapusan maksudnya adalah penghilangan salah satu fonem


dari fonem – fonem yang ada dalam sebuah kata. Kemudian hanya
menyebutkan sebagian dari kata.

Kesalahan tersebut seperti:

1) Penghapusan huruf al pada setiap konteks. Contonya: kata ‫السماحة‬


dibaca ‫سماحة‬

3
2) Penghapusan bunyi sukun pada akhir kata. Contohnya : ‫ كتابة‬dibaca ‫˚ة‬
‫كتاب‬

c) Penambahan Fonem

Dalam kasus penambahan biasanya dipengaruhi dialek dari bahasa orang


yang belajar atau disebut bahasa pertamanya, terlebih dalam Bahasa
Indonesiayang memili ragam dialek. Kesalahan ini juga bisa terjadi pada saat
proses pembelajaran yang mana seringkali guru salah memanjang pendek dari
sebuah kata contoh kata ‫ كتاب‬dibaca ‫ كتابون‬dan kata ‫ قلم‬dibaca ‫قالم‬

d) Contoh –contoh kasus kesalahan fonologi

Berikut beberapa kasus yang diambil dari hasil penelitian dari seorang
peneliti:

Peneliti yang meneliti tentang kesalahan dalam skripsi mahasiswa jurusan


Bahasa Arab di UIN Alaudin Makasar:

a. Kesalahan merefleksikan bunyi bhuruf seperti huruf shad diganti dengan sin
pada kata ‫ مصطفى‬menjadi ‫مسطفي‬

b. penggalan dan penambahan bunyi panjang, bunyi panjang terkadang


dibunyikan pendek atau sebaliknya bunyi pendek dibunyikan panjang. Hal
tersebut berimplikasi pada penulisan sehingga menyebabkan kesalahan. Kata –
kata yang terjadi penulisan yang ditemukan dalam skripsi seperti : ،‫دوكتو إحدى‬
menjadi ‫ دكتور‬،‫إحد‬

c. Penempatan susunan huruf terbalik seperti kata ‫ تعطاف‬seharusnya ‫تعاطف‬

d. Penanggalan atau pembuangan huruf seperti kata ‫ مطلها‬seharusnya ‫مطلعها‬

2. Kesalahan Berbahasa Tataran Afiksasi

Afiksasi adalah imbuhan atau bentuk terikat yang apabila ditambahkan pada kata

dasar atau bentuk dasar dapat merubah makna gramatikal. Proses afiksasi dalam bahasa

Arab ini dikenal dengan istilah ziyādah. Dalam bahasa Arab afiks dapat diistilahkan

dengan ahruf az-ziyādah, yaitu huruf-huruf tambahan yang masuk dalam sebuah

kalimat bahasa Arab sehingga dari penambahan tersebut akan muncul

4
berbagai makna yang berbeda.1 Afiksasi bahasa Arab terjadi pada kata kerja (fi’il) dan

nomina (isim) maupun dalam rangkain huruf.

Acapkali sebuah kata dasar atau bentuk dasar perlu diberi imbuhan dulu untuk

dapat digunakan di dalam pertuturan. Imbuhan disini dapat mengubah makna, jenis,

dan fungsi sebuah kata dasar atau bentuk dasar menjadi kata lain, yang fungsinya

berbeda dengan kata dasar atau bentuk dasarnya.

Problema atau kesalahan yang sering sekali dilakukan oleh siswa dalam

mempelajari tashrif dalam bahasa Arab adalah menerjemahkan kalimat-kalimat bahasa

Arab kedalam bahasa Indonesia atau dari bahasa Indonesia kedalam bahasa Arab

khususnya bila dalam sebuah kalimat terdapat huruf ziyadah yang berfungsi merubah

makna.

3. Kesalahan Berbahasa Tataran Reduplikasi

Kata ulang atau reduplikasi adalah proses pengulangan satuan gramatik, baik

seluruhnya atau sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil pengulangan

itu disebut kata ulang, sedangkan satuan yang diulang merupakan bentuk dasarnya.

Reduplikasi atau bentuk pengulangan dalam bahasa Indonesia yang terjadi pada tataran

fonologis, morfologis, maupun tataran sintaksis.2

Contoh kesalahan reduplikasi:

a. Ngejek-mengejek seharusnya ejek-mengejek

b. Ngutip-mengutip seharusnya kutip-mengutip

1
Kamelia, Afikasasi Isim (Nomina) Dari Bentuk Dasar Fi’il (verba) dan Perubahannya Dalam Makna, (t.tp,
t.p., t.th.), h. 3.
2
Desti Murtiani, Analisis Pengulangan Kata (Reduplikasi) Dalam Artikel Motivasi di www.
andriewongso.com, 2013, h. 3
5
c. Ngunjung-mengunjungi seharusnya kunjung-mengunjungi

4. Kesalahan Berbahasa Tataran Kata Majemuk (Gabungan Kata)

Komposisi adalah perangkaian bersama-sama dua fonem asal yang menghasilkan

satu kata disebut juga kata majemuk.3 Komposisi atau yang di dalam bahasa Arab

disebut dengan istilah ‫ الجملة اإلضافية‬/al-jumlatu al-idāfiyyah/ adalah hasil dari proses

penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebas maupun yang

terikat, sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang

berbeda atau baru.

Berikut adalah contoh dari proses komposisi: lalu lintas, daya juang, rumah

sakit. Dalam bahasa Arab: ‫ أخيرالكالم‬/akhīrulkalāmi/, ‫ حجراالسود‬/hajarul aswadi/, ‫الموت‬

‫ مالئكة‬/malāikatulmauti.4

Bentuk kesalahan nampak pada kalimat "‫ "كان النجم البحر في القاع البحر‬Pada kalimat

tersebut nampak dua kesalahan tapi polanya sama, yaitu ‫ النجم البحر‬dan ‫البحر القاع‬. Pada

kedua frasa tersebut nampak pola penggabungan morfem-morfem sehingga

terbentuk makna baru atau biasa disebut jumlah idhofiyah. Dalam membentuk

jumlah idhofiyah morfem yang pertama tidak boleh diberi al-ta’rif, sehingga

susunan yang benar adalah: ‫ نجم البحر‬dan‫قاع البحر‬.5

3
Abdul Mu’in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia: Telaah terhadap Fonetik dan
Morfologi, (Jakarta: Pustaka Al Husna Baru, 2004), h. 90.
4
http://ichaimute.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html di akses tanggal 19
Oktober 2019
Ida Latifatul Umroh, “Analisis Kesalahan Berbahasa Arab Mahasiswa Universitas Islam Darul ‘Ulum
5

Lamongan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab”, (Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan, t.th.), h. 84.
6
C. Manfaat dan Kegunaan al-Naqd al Muwajjih li at-Taqabuli al-Lughowi
Analisis kontrastif harus sering dilakukan agar lebih banyak lagi ditemukan aspek-
aspek perbedaan bahasa Arab dengan bahasa Indonesia .Perlu adanya hasil kajian kontrastif
yang aplikatif dalam pembelajaran bahasa Arab. Materi ajar sebaiknya disajikan
berdasarkan hasil analisis kontrastif sehingga akan bisa diprediksi kesalahan yang akan
timbul dan bisa diantisipasi segera. Analisis kontrastif dalam pembelajaran bahasa Arab
merupakan sebuah alternatif yang ditawarkan untuk mengembangkan strategi
pembelajaran. Karena itu analisis kontrastif bukan satu-satunya pilihan yang harus
diterima. Sebab untuk menentukan strategi dan metode pembelajaran banyak aspek yang
harus dipertimbangkan. Namun analisis kontrastif merupakan satu di antara aspek yang
dapat dijadikan dasar pertimbangan. Adanya fenomena linguistic dalam bahasa Arab dan
bahasa Indonesia menunjukan adanya perbedaan – perbedaan yang menjadi sumber
kesulitan dalam pembelajaran bahasa Arab, juga mengetahui bahasa yang telah dikuasai
anak, sehingga guru dapat melakukan analisis kontrastif untuk membantu memecahkan
hambatan belajaranya.

Guru bahasa Arab juga dituntut memiliki kemampuan mempersiapkan dan


menyajikan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan relevan dengan
perkembangan sosial budayanya. Dengan adanya ilmu analisis kontrastif kebahasaan guru
dapat mengidentifikasi letak kesalahan dengan analisis kontrastif ini dan siswa terhindar
dari kesalah dalam penulisan, pengejaan, pelafalan kata yang tidak sesuai dengan kaidah
penulisanBahasa Arab yang baik dan benar. Selain itu semakin seseorang memahami ilmu
analisis kontrastif ini dengan baik dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan dan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa Perbedaan-perbedaan


antara bahasa Arab dengan bahasa Indonesia dalam bidang linguistikter dapat dalam aspek
fonem, morfem, maupun sintaksis. Dalam aspek- aspek yang berbeda dari sistem kedua
bahasa menjadi sumber – sumber kesulitan dan kesalahan bagi anak yang belajar bahasa
Arab. Kedua, Analisis kontrastif dalam pembelajaran bahasa Arab merupakan sebuah
alternatif yang ditawarkan untuk mengembangkan strategi pembelajaran. Karena itu analisis
kontrastif bukan satu-satunya pilihan yang harus diterima. Sebab untuk menentukan strategi
dan metode pembelajaran banyak aspek yang harus dipertimbangkan. Namun analisis
kontrastif merupakan satu di antara aspek yang dapat dijadikan dasar pertimbangan.

B. Saran
Demikianlah makalah ini telah penulis selesaikan, dimana makalah ini masih terdapat
kekurangan dan perbaikan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ilfiana Jihdah. Studi Analisis Fonologi. Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. (Prodi Interdisiplinary Studi Islamic Studies UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2017)

Nindiasari Hanindito. Tahlil al Akhto. Malang; Jam'iyah Maulana Malik Ibrahim al


Islamiyah al Hukumiyah 2019

Hania, Analisis Kesalahan Berbahasa Arab Pada Skripsi Mahasiswa Jurusan Bahasa dan
Sastra Arab dalam jurnal Arabi : Journal of Arabic Studies, Vol. 3 No. 1 24-34 2018

Fitri, Nindiyasari Hanindiyo, 2019. Ar-Risalah: “Tahlil al-Akhtha” al-Saut wa al-


Istifadah Minha Fi Tasmim al-Wasilah al-Ta’lim Limaddah ‘Ilm al-Aswat fi-Qismi
Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah Bijami’ Jakarta al-Hukumiyah”. Malang: Jami’ah
MALIK Ibrahim al-Islamiyah al-Hukumiya.

Anda mungkin juga menyukai