Anda di halaman 1dari 9

Makalah

“ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA”

(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Kesalahan Berbahasa
yang diampuh oleh dosen Dr. Herman Didipu S.Pd., M.Pd)

OLEH
Lidya Djau
311421088

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya hingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Analisis Kesalahan Berbahasa”. Dalam penyusunan makalah ini, tentu
sering mengalami kesulitan karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki. Namun,
berkat bantuan dari berbagai pihak, makalah ini dapat diselesaikan dan semoga dapat
bermanfaat.
Dengan segala keterbatasan yang ada, akan tetapi terdapat segala daya dan
upaya guna menyelesaikan makalah ini. Disadari bahwasanya makalah ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan sarannya diucapkan
terimakasih.

Gorontalo, November 2024

Penulis
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................6
C. Tujuan.........................................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................................7
BAB III...................................................................................................................................8
PENUTUP..............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang penduduknya terdiri atas berbagai
suku bangsa. Hampir setiap suku bangsa yang mendiami wilayahnya sejak
ratusan tahun yang lalu memiliki bahasa ibunya sendiri (B1) sebagai alat
komunikasi dengan sesamanya. Sebagai contohnya, suku Sunda memiliki
bahasa Sunda, suku Jawa memiliki bahasa Jawa, suku Batak memiliki bahasa
Batak, suku Minang memiliki bahasa Minang, suku Dayak memiliki bahasa
Dayak, suku Muna memiliki bahasa Muna, dll. Mengingat bahasa Indonesia
secara resmi baru dikukuhkan melalui ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober
1928 sebagai bahasa persatuan, maka semua suku bangsa yang ada di
Indonesia memandang bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua (B2).
Dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan berbahasa Indonesia yang
dilakukan oleh seluruh penduduk Indonesia atau masyarakat pemakai bahasa,
sering mengalami berbagai kendala. Beberapa kendala tersebut di antaranya
menyangkut keterbatasan penguasaan kosakata, struktur, kebakuan dan
ketidakbakuan kata, serta ejaan.
Sudah sejak lama slogan “Gunakanlah bahasa Indonesia dengan baik
dan benar” diungkapkan oleh para pakar bahasa Indonesia. Setidaknya, ada
tiga maksud yang terkandung dalam slogan yang sering kita dengar tersebut,
yaitu: (1) Gunakanlah bahasa Indonesia baku dengan baik dan benar, (2)
Gunakanlah bahasa Indonesia nonbaku dengan baik dan benar, dan (3)
Gunakanlah bahasa Indonesia baku dan nonbaku dengan baik dan benar.
Untuk mengetahui apakah bahasa Indonesia sudah digunakan dengan
baik dan benar oleh para pengguna bahasa, perlu dilakukan analisis kesalahan
berbahasa. Dengan analisis kesalahan berbahasa, dapat dijelaskan apakah
penggunaan bahasa Indonesia itu sudah baik dan benar. Bahasa Indonesia
yang baik menurut Moeliono (1988:19) dan Arifin (1993:9) adalah bahasa
Indonesia yang digunakan sesuai dengan norma-norma kemasyarakatan yang
berlaku. Misalnya, dalam situasi santai dan akrab seperti di pasar, di warung
kopi, di meja makan saat makan bersama, hendaknya digunakan bahasa
Indonesia yang santai, tidak terlalu terikat oleh aturan-aturan atau kaidah-
kaidah kebahasaan. Dalam situasi resmi atau formal, misalnya: dalam kuliah,
seminar, pidato, dan lain-lain hendaknya digunakan bahasa Indonesia ragam
formal, yang selalu memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan. Hal itu berarti
bahasa Indonesia yang baik hendaknya memperhatikan situasi kebahasaan, di
mana, kapan, dan dengan siapa bahasa itu digunakan.
Dalam dunia akademik, kemampuan menulis dengan bahasa yang baik
dan benar merupakan hal yang sangat penting. Namun, seringkali terdapat
kesalahan berbahasa yang dapat memengaruhi kualitas tulisan. Sementara itu,
Arifin (1993:10) mengatakan bahwa bahasa Indonesia yang benar adalah
bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa
yang berlaku. Kaidah bahasa Indonesia meliputi kaidah ejaan, pembentukan
kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, dan kaidah penalaran. Jika
semua kaidah itu ditaati secara saksama dan konsisten, pemakaian bahasa
Indonesia itu dikatakan benar. Bila sebaliknya, pemakaian bahasa itu dianggap
tidak benar. Dengan demikian, bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah
penggunaan bahasa Indonesia yang memperhatikan norma-norma
kemasyarakatan atau situasi yang berlaku. Jika situasi formal, bahasa yang
dipakai sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku dan bila situasi
nonformal cukup digunakan ragam santai atau ragam nonbaku.
Kesalahan berbahasa merupakan kesalahan yang berhubungan dengan
unsur kebahasaan yang terdapat pada tulisan karena tidak sesuai dengan
kaidah tata bahasa baku. Kesalahan berbahasa diketahui karena adanya suatu
langkah atau prosedur kerja yang dilakukan oleh seorang peneliti yang ahli
dalam bidang bahasa dengan langkah melakukan identifikasi kesalahan yang
berhubungan dengan kebahasaan. Unsur kebahasaan dalam kesalahan ini
adalah fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik.
Analisis kesalahan berbahasa merupakan suatu prosedur yang
digunakan oleh peneliti maupun guru yang meliputi pengumpulan sampel,
pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan
kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya,
serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu. Jadi,
dengan adanya analisis kesalahan berbahasa ini diharapkan memberikan
banyak keuntungan, khususnya yang berhubungan dengan kegiatan
pengajaran bahasa Indonesia (Ellis dalam Tarigan dan Tarigan, 2011:170).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2006). Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akapress.


Moeliono, A. (1988). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tarigan, Dj. (1997). Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Depdikbud.
Tarigan, H. G. dan Tarigan, Dj. (2011). Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai