Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“RAGAM BAHASA INDONESIA”

OLEH :

AGUS ANDIKA PUTRA (202161094)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah kami yang berjudul "Ragam Bahasa
Indonesia" dengan ini dapat terselesaikan dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Jefrianto Syahrir,S.Pd.,M.Hum selaku
dosen mata kuliah bahasaIndonesia Universitas Sulawesi Tenggara yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Ragam bahasa Indonesia.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah ini.Mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata -kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini.

Kendari, 26 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Definisi Dari Ragam Bahasa.....................................................................6
B. Ragam Bahasa Dilihat Dari Pokok Persoalan.........................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................
B. Saran............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia terdiri atas berbagai macam bahasa, suku, budaya, serta agama. Unsur lain,
bahasa menjadi media komunikasi yang digunakan seseorang untuk menyampaikan sebuah
pesan atau informasi kepada pihak yang dituju (Kumparan, 2022)

Perlu diketahui bahwa Bahasa Indonesia juga memiliki ragamnya masing-masing.


Penggunaan bahasa ini terkadang menyesuaikan dengan keadaan atau bidang-bidang tertentu.
Contohnya ketika berbicara dalam lingkup Ilmu Fisika, maka akan ditemukan kata-kata yang
jarang didengar seperti destruksi, interferensi, dan lainnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ragam Bahasa Indonesia adalah variasi kata-kata
berdasarkan pemakaian, topik yang dibicarakan, hubungan pembicara, lawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta medium pembicara. Macam-macam ragam Bahasa Indonesia dikelompok
menjadi empat, yaitu berdasarkan media, standar, cara pandang penutur, hingga topik
pembicaraanya.

Ragam bahasa Indonesia sangatlah bervariasi, hal tersebut harus disesuaikan dengan
penggunaannya. Selain itu, dalam ragam bahasa juga terdapat ragam dan ciri-ciri yang lebih
spesifik. Dengan begitu, ragam bahasa menjadi suatu alat untuk berkomunikasi dengan orang
lainnya (Sebuahutas.com, 2021). Topik mengenai ragam bahasa Indonesia sangat luas dapat
berupa kata baku dan tidak baku, bahasa resmi dan tidak resmi, bahasa lisan dan tulisan serta
bahasa dialeg dan terpelajar. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penulisan makalah
mengenai “Ragam Bahasa Indonesia”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah definisi dari ragam dialeg, terpelajar, baku dan tidak baku, serta lisan dan
tulisan?

2. Bagaimana ragam bahasa dilihat dari pokok persoalan ?

C. Tujuan Penulisan
iv
Tujuan penulisan pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui definisi dari ragam dialeg, terpelajar, baku dan tidak baku, serta lisan
dan tulisan.

2. Untuk mengetahui ragam bahasa dilihat dari pokok persoalan.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui definisi dari ragam dialeg, terpelajar, baku dan tidak baku, serta lisan
dan tulisan.

2. Dapat mengetahui ragam bahasa dilihat dari pokok persoalan.

BAB II
PEMBAHASAN

v
A. Definisi Ragam Dialeg, Terpelajar, Baku & Tidak baku serta Lisan & Tulisan

Ragam bahasa yang disebabkan oleh perbedaan geografis atau faktor regional, oleh

karenanya juga sering disebut variasi regional. Wujud atau varietasnya dinamakan dialeg atau

dialeg regional. Contoh dialek dalam bahasa Jawa, yaitu dialek Banyumas, dialek Tegal, dialek

Osing, dialek standar, dan sebagainya. Ragam bahasa yang berhubungan dengan daerah tempat

penuturnya dipengaruhi oleh faktor-faktor geografis disebut dialeg. Perbedaan dialeg terdapat

pada seluruh aspek bahasa, yaitu fonologi, ejaan dan lafal, morfologi dan sintaksis, kosakata dan

peribahasa (idiom) dan juga dalam penggunaan bahasa (pragmatic). (Anonim, 2022).

Tingkat pendidikan penutur bahasa Indonesia juga mewarnai penggunaan bahasa

Indonesia. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur berpendidikan tampak jelas

perbedaannya dengan yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak berpendidikan,

terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari haliusa asing. Ragam bahasa terpelajar biasanya

digunakan oleh siswa atau mahasiswa di lingkungan sekolah atau kampus. Mereka mendapat

bimbingan dari guru atau dosen sehingga dalam berbicara mereka bisa lebih mengatur tata

bicaranya. Ragam bahasa terpelajar umumnya digunakan pada saat kegiatan belajar mengajar

sedang berlangsung (Putrayasa, 2015).

Dalam pembicaraan seorang penutur selalu mempertimbangkan kepada siapa ia

berbicara, di mana, tentang masalah apa, kapan, dan dalam suasana bagaimana. Dengan adanya

pertimbangan semacam itu, timbullah ragam pemakaian bahasa sesuai dengan fungsi dan

situasinya (Sukirman Nurdjan, 2016).

Situasi di kantor, dalam berdiskusi, berpidato, memimpin rapat resmi dan sebagianya

merupakan situasi/suasana resmi(formal). Dalam situasi/suasana seperti ini hendaknya dipakai

vi
ragam bahasa resmi atau formal yang biasa disebut dengan istilah ragam bahasa baku atau

dengan singkat ragam baku. Ragam baku ini selain digunakan dalam suasana, seperti yang telah

disinggung diatas juga digunakan dalam surat menyurat resmi, administrasi, pemerintahan,

perundang-undangan negara dan dalam karya-karya ilmiah.

Sebaliknya situasi didalam rumah tangga, di pinggir jalan, di warung-warung, di pasar,

dilapangan olahraga, dan sebagainya merupakan situasi/suasana yang tak resmi (informal).

Dalam suasana seperti ini hendaknya kita menggunakan ragam bahasa tak resmi (informal) yang

biasanya disebut dengan istilah ragam bahasa tidak baku (non baku) atau dengan singkatan

ragam tidak baku (non baku). Jadi, pemakaian bahasa diluar suasana formal (resmi) dan hanya

berfungsi sebagai alat komunikasi antar sahabat, antar anggota keluarga di rumah, dan antar

pembeli kesemuannya digolongkan kedalam ragam tidak baku.

Kalau diperhatikan pemakaian kedua ragam bahasa itu. Ragam baku adalah ragam bahasa

yang dilambangkan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakatpemakaiannya dan

dijadikan kerangka/rujukan norma kaidah bahasa dalam pemakaiannya. Sebagai kerangka

rujukan, ragam baku berisi rujukan yang menentukan benar tidaknya pemakaian bahasa, baik

ragam lisan maupun tulisan, sedangkan ragam tidak baku selalu ada kecenderungan untuk

menyalahi norma/kaidah bahasa yang berlaku.

Ragam suatu bahasa dapat juga dibedakan jenis kesatuan dasarnya. Dilihat dari wujud

kesatuan dasar ini ragam bahasa dapat pula dibedakan antara ragam lisan dan ragam tulisan.

Kesatuan dasar ragam tulisan adalah huruf. Tidak semua terdiri atas ragam lisan dan tulisan,

tetapi pada dasarnya semua bahasa memiliki ragam lisan.

Hubungan antara ragam lisan dan ragam tulisan adalah timbal balik. Ragam tulisan

melambangkan ragam lisan dengan pengertian bahwa kesatuan ragam tulisan melambangkan

vii
ragam tulisan, yaitu huruf melambangkan, kesatuan-kesatuan dasar lisan yaitu bunyi bahasa

dalam bentuk yang dapat dilihat. Hubungan perlambangan antara kedua ragam bahasa itu tidak

jarang menimbulkan kesan bahwa struktur lisan sama benar dengan struktur ragam tulisan.

Dalam kenyataannya, kedua ragam bahasa itu pada dasarnya berkembang menjadi dua

sistem bahasa yang terdiri atas perangkat kaidah yang tidak seluruhnya sama, itu berarti bahwa

kaidah yang berlaku bagi ragam lisan belum tentu berlaku juga bagi ragam tulisan, kaidah yang

mengatur menghilangkan unsur-unsur tertentu dalam kalimat ragam lisan, misalnya tidak berlaku

seluruhnya bagi ragam tulisan, yang

Amenuntut adanya kalimat-kalimat dalam bentuk selengkap mungkin.

Dalam hubungan bahasa Indonesia, perbedaan antara kaidah ragam lisan dan

kaidah ragam tulisan telah berkembang sedemikian rupa, sesuai dengan peerkembangnya sebagai

bahasa perhubungan antara daerah dan antar suku selama berabad-abad di seluruh Indonesia

(Firman, 2016)

B. Bagaimana Ragam Bahasa Dilihat Dari Pokok Persoalan

Dilihat dari pokok persoalan, ragam bahasa dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Sehari-hari,

kita bergerak di dalam bermacam lingkungan masyarakat. Di lingkungan masyarakat yang

berbeda terdapat penggunaan bahasa yang berbeda. Misalnya, bahasa yang digunakan dalam

lingkungan ilmu dan teknologi berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan niaga

serta berbeda pula dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan seni (kebudayaan).

Demikian pula, bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang

digunakan dalam lingkungan olahraga, hukum, atau politik. Perbedaan itu tampak dalam pilihan

viii
atau penggunaan sejumlah kata/istilah/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang-bidang

tersebut. Misalnya, kata-kata zakat, kurban, ibadah digunakan dalam lingkungan agama; orbit,

fosil, atmosfer digunakan dalam dunia ilmu; kampanye, kontestan, demokrasi banyak digunakan

dalam lingkungan politik; kredit, kontan, laba digunakan dalam lingkungan niaga; amnesty,

pidana, kasasi digunakan dalam lingkungan hukum.

Variasi dalam bidang tata bahasa sebenarnya juga tampak dalam ragam bahasa menurut pokok

persoalan tersebut. Kita dapat mengenali kalimat-kalimat dalam khotbah/doa , kalimat-kalimat

dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam undang-undang, dan kalimat-kalimat dalam sastra.

BAB III

PENUTUP

ix
A. Kesimpulan

Ragam bahasa yang disebabkan oleh perbedaan geografis atau faktor regional, oleh karenanya

juga sering disebut variasi regional. Wujud atau varietasnya dinamakan dialeg atau dialeg

regional. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur berpendidikan tampak jelas

perbedaannya dengan yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak berpendidikan,

terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari haliusa asing. Dilihat dari pokok persoalan,

ragam bahasa dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Sehari-hari, kita bergerak di dalam

bermacam lingkungan masyarakat. Di lingkungan masyarakat yang berbeda terdapat penggunaan

bahasa yang berbeda.

B. Saran

Sebaiknya kita atau siapa pun penduduk di Indonesia menggunakan ragam bahasa yang

baik dan benar sehingga keberadaan ragam bahasa itu sendiri tidak punah.

x
DAFTAR PUSTAKA

Firman. 2016. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Makassar. Aksara Timur.

Putrayasa. 2015. Jenis Kalimat Dalam Bahasa Indonesia. Bandung. Refika Aditama.

Sukirman, Nurdjan. 2016. Bahasa Untuk Perguruan Tinggi. Makassar. Aksara Timur.

Sugondo, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

xi

Anda mungkin juga menyukai