DOSEN PENGAMPU
MUHAMMAD FADELY,M.PD
DISUSUN OLEH:
SEPTIANA NURWENDA
MIEN SUGANDHI MANURUNG
MUHAMMAD ALDIANSYAH
KELOMPOK: 7(TUJUH)
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..………………………………..
A. Latar Belakang…………………………………………..……………………….….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….
C. Tujuan Masalah………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………
A. Pengertian Kesalahan Berbahasa
B. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
C. Kategori Kesalahan Berbahasa
D. Sumber Kesalahan Bahasa
E. Tujuan Analisis Kesalahan Berbahasa
F. Metode Kesalahan Berbahasa
BAB III PENUTUP…
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB. I
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan salah satu cara untuk membantu manusia utuk menjalin komusikasi
dengan lancar antar sesama. Seperti halnya di Indonesia sendiri, Indonesia memiliki banyak bahasa
yang digunakan untuk bebicara dengan orang lain. Setiap suku memiliki bahasa yang berbeda. Dan
Indonesia memiliki bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesi.
Untuk menyampaikan berita, pesan, ide, dan pikiran dibutuhkan bahasa yang singkat dan
jelas sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh pendengar atau pembaca. Namun dalam
penyampaikan tersebut, tetaplah menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah-kaidah dan
aturan berbahasa. atau sesuai dengan situasi yang sedang berlansung. Jika dalam situasi yang resmi
gunakanlah Bahasa yang baik dan benar.
Apakah penggunaan Bahasa Indonesia saat ini masih belum baik dan benar? ANALISI
KESALAHAN BERBAHASA adalah salah satu yang benar untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Melalui ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA, kita dapat menjelaskan penggunaan Bahasa yang baik
dan benar atau sesuai dengan eyd. Karena Bahasa Indonesia yang baik adalah Bahasa Indonesia
yang memenuhi syarat-syarat penggunaan Bahasa. Bagaimana cara kita menganalisis Bahasa yang
baik dan benar itu? Hal itulah yang akan dibahas dalam makalah ini.
PEMBAHASAN
Sintaksis adalah salah satu cabang dari tatabahasa yang membicarakan struktur kalimat,
klausa dan frasa. Frasa adalah satuan tatabahasa yang tidak melampaui batas fungsi subjek atau
predikat. Klausa adalah satuan bentuk linguistik yang terdiri atas subjek dan predikat.
Sedangkan kalimat merupakan satuan Bahasa yang secara relative berdiri sendiri, mempunyai
pola intonasi yang final dan secara aktual dan potensi terdiri dari klausa misalnya saya makan
nasi.
Secara praktis, peta kesalahan yang telah diperoleh dari hasil analisis kesalahan
berbahasa dinilai sangat fungsional dan bermanfaat untuk banyak hal, di antaranya adalah:
a. menentukan urutan bahan pengajaran dengan menyesuaikan tingkat kesulitan dan
kemudahan materi-materi bahasa;
Adapun secara teoritis, Corder dan Dulay sependapat bahwa analisis kesalahan
berbahasa bermanfaat untuk memberikan data, kesimpulan-kesimpulan, dan landasan yang
kuat bagi para peneliti tentang bagaimana seseorang memperoleh dan mempelajari bahasa,
baik dalam proses penguasaan bahasa pertama oleh seorang anak, terlebih dalam proses
penguasaan bahasa kedua/asing oleh para mahasiswa.
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesalahan berbahasa Indonesia adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan yang meliputi
kata, kalimat, paragraph yang menyimpang dari system kaidah Bahasa Indonesia yang baku,
serta pemakaian ejaan sebagaimana dinyatakan dalam buku “Ejaan yang disempurnakan”.
Kesatuan berbahasa yang relative dilakukan dalam proses berkomunikasi dengan orang
lain, antara lain dapat disebabkan dari segi fonologi dan morfologi. Kesalahan dalam bidang
morfologi relative dalam bentuk afiksasi, proses reduplikasi, dan proses pemajemukan.
https://www.academia.edu/7440902/MAKALAH_ANALISIS_KESALAHAN_BERBAHASA_INDONESIA
https://www.slideshare.net/AnasSetiaji/makalah-analisis-kesalahan-berbahasa-indonesia
http://mencariilmuriri.blogspot.com/2014/11/analisis-kesalahan-berbahasa.html
https://gemasastrin.wordpress.com/2009/06/14/analisis-kesalahan-berbahasa/