Anda di halaman 1dari 18

MENGANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DARI EJAAN

(SEGI LINGUISTIK)

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kuliah Analisis Kesalahan Berbahasa

Dosen Pengampu: Laila Tri Lestari, M. Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 16

1. M. Fathkul Manan (18032002)


2. Atfalul Lu’lu’ul Karimah (18032034)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN

2022
KATA PENGERTIAN

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
kami panjatkan puji syukur ata kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
serta inayah- Nya kepada kami. Serta tak lupa pula kita panjatka rasa syukur kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SWA.

Terimakasih kepada dosen pembimbing yakni Ibu Laila Tri Lestari, M. Pd. Yang
telah memberikan kami kepercayaan untuk menyelesaikan makalah tentang “Kesalahan
Bahasa dari Ejaan Segi Linguistik”. Semoga makalah ini dapat memenuhi tugas yang
diberikan kepada kami. Terimakasih pula atas kerja sama dari teman-teman semua.

Sebagai manusia yang masih banyak kekurangan terutama ilmu pengetahuan dan
pengalaman, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun,
agar kedepannya kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi, demikianlah makalah
ini kami buat semoga dapat bermanfaat untuk semua, Terimakasih.

Penyusun,

Lamongan, 06 Juni 2022

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................3

C. Tujuan Penulisan................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................4

A. Ejaan..................................................................................................................................4

B. Kesalahan Berbahasa Dari Ejaan Segi Linguistik............................................................4

BAB III PENUTUP..............................................................................................................13

A. Kesimpulan......................................................................................................................13

B. Saran.................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................15

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Lata Belakang

Hambatan dalam proses komunikasi salah satunya disebabkan kurangnya


keterampilan berbahasa, sehingga mengakibatkan terjadinya kesalahan-kesalahan
berbahasa. Kesalahan berbahasa dapat terjadi dalam setiap tataran linguistik.
Kesalahan berbahasa yang paling umum terjadi akibat penyimpangan kaidah bahasa.
Fenomena kesalahan berbahasa dapat terjadi pada situasi atau bidang-bidang tertentu
terutama pada pemakaian bahasa yang tidak hanya mengutamakan faktor
komunikatif sebagai hasil akhir dalam aktivitas berbahasa, tetapi juga
memperhatikan kaidah berbahasanya (Johan, 2018: 138).
Kesalahan berbahasa adalah bentuk penyimpangan yang bersifat sistematis,
konsisten, dan menggambarkan kemampuan mahasiswa pada tahap tertentu yang
belum sempurna. Adapun, kekeliruan ialah bentuk penyimpangan yang tidak
sistematis, yang berada pada wilayah performansi atau perilaku berbahasa. Akan
tetapi, kesalahan berbahasa yang dibuat oleh mahasiswa harus seminimal mungkin
dikurangi (Ramaniyar, 2017: 72).
Salah satu keterampilan berbahasa kaitannya dengan aspek berbicara ialah
pidato. Kemampuan berbicara dengan benar dan komunikatif ini dapat dilihat ketika
seseorang mengemukakan ide yang ada dalam pikirannya dalam bentuk produksi
ujaran secara runtut, logis, dan mudah dipahami orang lain (Santosa & Sabardila,
2018: 18). Pelaku pidato biasanya adalah seseorang yang penting atau pemimpin,
seperti halnya Bupati atau wali kota.
Bupati merupakan orang yang berperan penting dalam pemerintahan di
tingkat kabupaten atau kota. Sudah selayaknya sebagai Bupati terpilih
menyampaikan aspirasi atau pendapatnya melalui suatu forum pertemuan dengan
masyarakat suatu daerah. Aspirasi tersebut disalurkannya dalam bentuk pidato.
Pidato yang disampaikannya haruslah tersusun secara sistematis. Hal demikian
ditujukan agar masyarakat bersimpati, sehingga memberikan dukungan penuh saat
pemilihan berlangsung. Seseorang yang akan berpidato harus mempersiapkan diri
sebaik mungkin untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang terjadi agar tercapai
apa yang diharapkan.

1
Keraf (dalam Aeni & F, 2021: 78) mengungkapkan bahwasannya seseorang
yang memiliki kosa kata yang baik dan banyak, akan mampu memilih katayang
paling tepat digunakan untuk mewakili maksud dan gagasannya. Hal ini bertujuan
untuk menyampaikan informasi penting yang harus diketahui masyarakat umum.
Pesan yang disampaikan pun biasanya bersifat lebih terbuka dan tidak mengenal
usia.
Faktor penyebab seseorang salah dalam berbahasa ada tiga, yaitu: (1)
terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasainya. Hal tersebut berarti bahwa
kesalahan berbahasa disebabkan oleh interferensi bahasa ibu atau bahasa pertama
terhadap bahasa kedua yang sedang dipelajari si pembelajar; (2) kekurangpahaman
pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya. Kesalahan yang merefleksikan
ciri-ciri umum kaidah bahasa yang dipelajari; dan (3) pengajaran bahasa yang
kurang tepat atau kurang sempurna. Hal tersebut berkaitan dengan bahan yang
diajarkan atau yang dilatihkan dan cara pelaksanaan pengajaran (Ramaniyar,
2017:72).
Analisis kesalahan berbahasa dapat dipandang sebagai suatu rangkaian
aktivitas dalam mengumpulkan, mengidentifikasi, mengklasifikasi, menjelaskan,
dan mengevaluasi bentuk kesalahan berbahasa (Johan & Simatupang, Yusrawati,
2017:242-243). Kesalahan berbahasa dapat terjadi dalam konteks situasi bahasa,
ketika seseorang sedang mempelajari bahasa tertentu atau kesalahan bisa terjadi pula
terhadap seseorang yang sudah fasih dalam hal berbahasa (Apriwulan et al., 2021:
66). Ellisada (dalam Fajarwati, 2017: 69) memaparkan langkah-langkah dalam
menganalisis kesalahan bahasa, yakni (1) mengidentifikasikan kesalahan; (2)
menguraikan kesalahan; (3) menjelaskan kesalahan; dan (4) mengevaluasikan
kesalahan.
Unsur-unsur kesalahan berbahasa yang termasuk dalam kategori linguistik,
meliputi kesalahan tataran fonologi, kesalahan tataran morfologi, sintaksis, dan
kesalahan ejaan. Fonologi kesalahan dalam pelafalan bunyinya sedangkan bahasa
baku lebih kepada penggunaan bahasa yang tidak sesuai kaidah kebahasaan yang
mencakup ucapan bagi bahasa lisan, dan ejaan bagi bahasa tulis. Kesalahan
berbahasa bidang morfologi, di antaranya pemakaian afiks yang tidak sesuai,
bunyi huruf yang seharusnya luluh, tetapi tidak diluluhkan, penghilangan afiks,
penghilangan prefiks, penggantian morf, pembentukan kata dasar yang tidak tepat,
peluluhan bunyi huruf yang seharusnya tidak diluluhkan, dan morf yang disingkat

2
menjadi mem-, men-, meng-, meny-, dan menge- (Setyawati dalam (Saputri,
2019:29).
Selanjutnya, kesalahan sintaksis berhubungan dengan penyimpangan
pemakaian frasa ketidaktepatan pemakaian partikel, serta penyimpangan kaidah
struktur klausa dan kalimat. Adapun, (Nisa, 2018: 220) memaparkan bahwa ejaan
ialah tata cara penggunaan bahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan yang sesuai
norma kaidah bahasa Indonesia yang telah ditetapkan. Ejaan yang berlaku pada saat
ini adalah Ejaan Bahasa Indonesia. Untuk itu, dapat dikatakan bahwa sederhanya
kesalahan berbahasa dapat diartikan penggunaan bahasa yang menyimpang dari
kaidah berbahasa, baik secara lisan maupun tulis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penulisan makalah ini
sebagai berikut :
1. Bagaimana analisis kesalahan bebahasa dari ejaan segi linguistik?
2. Bagaimana pembenaran atau revisi kesalahan berbahasa dari ejaan segi
linguistik ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dari makalah ini
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui analisis kesalahan bebahasa dari ejaan segi linguistik.
2. Untuk mengetahui pembenaran atau revisi kesalahan berbahasa dari ejaan segi
linguistik.

3
BAB II

PEMBAHAAN

A. Ejaan

Ejaan menurut Arifin (2005:170) adalah keseluruhan peraturan bagaimana kita


melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antar lambang-lambang itu.
Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata,
dan pemakaian tanda baca. Penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar
dalam tulisan ilmiah harus ditunjang oleh penerapan aturan ejaan yang berlaku dalam
bahasa Indonesia yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang disingkat
EyD.
Ejaan merupakan kaidah yang menggambarkan bunyi bahasa dan sistem
penggunaan tanda baca. Ejaan telah mengalami revolusi sejak tahun 1901 hingga
tahun hingga sekarang, perubahan ejaan terjadi karena perkembangan teknologi dan
ilmu pengetahuan yang semakin melaju. Dalam sejarahnya, ejaan bahasa Indonesia
telah mengalami tujuh kali perubahan, yaitu Ejaan van Ophuijsen (1901−1947),
Ejaan Repoeblik/ Ejaan Soewandi (1947−1956), Ejaan Pembaharuan (1956−1961),
Ejaan Melindo (1961−1967), Ejaan Baru/Lembaga Bahasa dan Kesusastraan
(1967−1972), Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (1972−2015), dan
(2015−sekarang). Dari ketujuh perubahan tersebut, terdapat tiga sistem ejaan yang
tidak sempat diberlakukan, yaitu Ejaan pembaharuan, Ejaan Melindo, dan Ejaan
LBK.
Agar bahasa indonesia yang dikomunikasikan benar dan baik maka kita perlu
menggunakan pedoman atau acuan dalam tulisan dan lisan dalam berkomunikasi,
oleh karena itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan peraturan dalam
penyempurnaan bahasa indonesia dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Kesalahan ejaan yang sering dilakukan dalam penulisan berita adalah kesalahan
penggunaan tanda titik, tanda titik dua, tanda koma, tanda hubung, garis bawah,
huruf kapital, huruf tebal, dan penulisan lambang bilangan.
B. Kesalahan Berbahasa dari Ejaan Segi Linguistik
Banyak ditemukan bentuk kesalahan ejaan pada berita dalam surat kabar
daring Lombok Post.net, di antaranya: (1) kesalahan penulisan huruf besar atau huruf
kapital, (2) kesalahan penulisan huruf miring, (3) kesalahan penulisan partikel pun,
(4) kesalahan penulisan lambang bilangan, (5) kesalahan penulisan unsur serapan,

4
dan (6) kesalahan penulisan tanda baca. Berikut ini disajikan data kesalahan ejaan
yang telah ditemukan.
1. Kesalahan Penulisan Huruf Besar atau Huruf Kapital
Penulisan huruf kapital yang ditemukan dalam teks berita kadang-kadang
menyimpang dari kaidah yang berlaku. Berikut data kesalahan yang telah
ditemukan.
a) Kesalahan penulisan huruf pertama nama hari
Berikut data kesalahan penulisan huruf pertama nama hari yang
ditemukan pada berita dalam surat kabar daring Lombok Post.net.
(1) Tapi usul ini pun belum pasti akan disetujui. Karena belum ada
pertemuan lagi setelah RTRW mental di pleno jumatlalu.
(Lombok Post.net edisi 13 Maret 2018, Headline Metropolis)

Sesuai kaidah yang berlaku, seharusnya huruf pertama nama hari


ditulis dengan huruf kapital. Berikut bentuk perbaikan data kesalahan di atas.

(1a) Tapi usul ini pun belum pasti akan disetujui. Karena belum ada
pertemuan lagi setelah RTRW mental di pleno Jumat lalu. (Lombok
Post.net edisi 13 Maret 2018, Headline Metropolis)
b) Kesalahan penulisan pada huruf pertama nama khas geografi
Berikut data kesalahan penulisan huruf pertama nama khas geografi
yang ditemukan pada berita dalam surat kabar daring Lombok Post.net.

(2) Lombok Post sendiri yang datang ke tempat tampak Boleq saat Bau
Nyale pada 4 Februari lalu, memang mendapati bunyi gemuruh ini akan
terdengar di atas jam 12 malam. Hingga jelang pukul 4 dini hari bunyi ini
akanterdengar.
(Lombok Post.net edisi 7 Maret 2018, HeadlineMetropolis)

Sesuai kaidah yang berlaku seharusnya penulisan huruf pertama nama


khas geografi ditulis dengan huruf kapital. tampaq Boleq yang merupakan
nama tempat seharusnya pada huruf pertama kata tersebut ditulis
menggunakan huruf kapital menjadi Tampaq Boleq. Berikut bentuk perbaikan
data kesalahan di atas.

(2a) Lombok Post sendiri yang datang ke tempat Tampak Boleq saat Bau

5
Nyale pada 4 Februari lalu, memang mendapati bunyi gemuruh ini akan
terdengar di atas pukul 12 malam. Hingga jelang pukul 4 dini hari bunyi
ini akan terdengar.
(Lombok Post.net edisi 7 Maret 2018, HeadlineMetropolis)

2. Kesalahan Penulisan Huruf Miring


a) Kesalahan penulisan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip
dalam karangan.
Berikut ini data kesalahan penulisan huruf miring pada nama surat kabar
yang ditemukan pada berita dalam surat kabar daring LombokPost.net.

(1) Ketua Panitia Penyelenggara, Suriadi Adinata mengatakan, kedua


kegiatan di dua tempat berbeda tersebut pada dasarnya merupakan satu
rangkaian. Di Gedung Hakka ini, kita mengadakan festival kesenian
yang dikhususkan untuk warga Tiongkok lansia, kata Suriadi kepada
LombokPost.
(Lombok Post.net edisi 5 Maret 2018, HeadlineMetropolis)

(2) Dan beginilah masyarakat menghitungnya. Lombok Post mendatangi


warga dusun Batu Rintang. Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur.
Masyarakat di Dusun ini adalah salah satu yang berpesata Bau Nyale
pada 4 Februarilalu.
(Lombok Post.net edisi 7 Maret 2018, HeadlineMetropolis)

(3) Dalam kesempatan berbincang dengan Lombok Post beberapa waktu


lalu, Indah pernah bertutur jika usaha mutiaranya itu diawali dengan
modal ponselsaja.
(Lombok Post.net edisi 19 Maret 2018, HeadlineMetropolis)

Pada data (1)-(3) yaitu pada kata yang dicetak tebal terjadi kesalahan
penulisan huruf miring pada nama surat kabar yaitu Lombok Post yang seharusnya
ditulis menggunakan huruf miring menjadi Lombok Post. Berikut bentuk
perbaikan data kesalahan diatas.

(1a) Ketua Panitia Penyelenggara, Suriadi Adinata mengatakan, kedua kegiatan


di dua tempat berbeda tersebut pada dasarnya merupakan satu rangkaian. Di

6
Gedung Hakka ini, kita mengadakan festival kesenian yang dikhususkan
untuk warga Tiongkok lansia, kata Suriadi kepada LombokPost.
(Lombok Post.net edisi 5 Maret 2018, HeadlineMetropolis)

(2a) Dan beginilah masyarakat menghitungnya. Lombok Post mendatangi warga


dusun Batu Rintang. Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur. Masyarakat di
Dusun ini adalah salah satu yang berpesata Bau Nyale pada 4 Februari lalu.
(Lombok Post.net edisi 7 Maret 2018, HeadlineMetropolis)

(3a) Dalam kesempatan berbincang dengan Lombok Post beberapa waktu lalu,
Indah pernah bertutur jika usaha mutiaranya itu diawali dengan modal
ponsel saja.
(Lombok Post.net edisi 19 Maret 2018, HeadlineMetropolis)

b) Kesalahan penulisan kata nama-nama ilmiah atau ungkapan bahasa asing atau
bahasa daerah (yang tidak disesuaikan ejaan).
Berikut data kesalahan penulisan huruf miring pada ungkapan bahasa asing
yang ditemukan pada berita dalam surat kabar daring Lombok Post.net yang
seharusnya ditulis menggunakan hurufmiring.
(1) Brand yang ada di sini terdiri dari brand Skechers, Planet Sport, Foot
Gear, Royal Sporting House, dan beberapa macam brand lainnya. Kata
Andrew Novan, Operation Skechers Indonesia usai melaunching tenant
Skechers,kemarin.
(Lombok Post.net edisi 1 Maret 2018, Headline Metropolis)

(2) Andrew juga mengaku disetiap season, Skechers akan mengubah model
sepatu yang ada. Hal itu dilakukan, guna memanjakan para konsumen
yang ingin berbelanja, agar terkesan tidak monoton dengan baranglama.
(Lombok Post.net edisi 1 Maret 2018, Headline Metropolis)

(3) Usai launching ini, kami berikan promo 30 persen untuk selektifitem.
Untuk setiap konsumen yang yang melakukan pembelian merchandise kid,
kami akan berikan bouncy ball,” tuturnya.
(Lombok Post.net edisi 1 Maret 2018, Headline Metropolis)

Pada data (6)-(8) terjadi kesalahan penulisan huruf miring pada ungkapan
bahasa asing pada kata yang dicetak tebal. Berdasarkan kaidah ejaan bahasa

7
Indonesia, penulisan ungkapan asing harus menggunakan huruf miring. Berikut
perbaikan data kesalahan di atas.
(1a) Brand yang ada di sini terdiri dari brand Skechers, Planet Sport, Foot Gear,
Royal Sporting House, dan beberapa macam brand lainnya. Kata Andrew
Novan, Operation Skechers Indonesia usai melaunching tenant Skechers,
kemarin.
(Lombok Post.net edisi 1 Maret 2018, Headline Metropolis)

(2a) Andrew juga mengaku di setiap season, Skechers akan mengubah model
sepatu yang ada. Hal itu dilakukan, guna memanjakan para konsumen
yang ingin berbelanja, agar terkesan tidak monoton dengan baranglama.
(Lombok Post.net edisi 1 Maret 2018, Headline Metropolis)

(3a) Usai launching ini, kami berikan promo 30 persen untuk selektif item. Untuk
setiap konsumen yang yang melakukan pembelian merchandise kid, kami
akan berikan bouncy ball,” tuturnya.
(Lombok Post.net edisi 1 Maret 2018, Headline Metropolis)

3. Kesalahan Penulisan Partikel pun

Pada berita dalam surat kabar daring Lombok Post.net ditemukan kesalahan
penulisan partikel pun serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Berikut uraian
data kesalahan yang telah ditemukan.
(1) Pulangpun dengan tangan hampa. “Saya rasa bukan karena itu, (kurangnya
kemampuan untuk berdiplomasi),” ujar Mohan yang juga terlihat tak bisa
menutupi rasakecewanya.
(Lombok Post.net edisi 13 Maret 2018, Headline Metropolis)

Sesuai dengan kaidah ejaan bahasa Indonesia, penulisan kata pulang


dengan partikel pun tidak dirangkai. Penulisan yang benar yaitu kata pulang
dengan partikel pun dipisah. Partikel pun ditulis terpisah karena sudah hampir
seperti kata lepas.. Berikut bentuk perbaikan data kesalahan yang telahditemukan.
(1a) Pulang pun dengan tangan hampa. “Saya rasa bukan karena itu, (kurangnya
kemampuan untuk berdiplomasi),” ujar Mohan yang juga terlihat tak bisa
menutupi rasakecewanya.
(Lombok Post.net edisi 13 Maret 2018, Headline Metropolis)

8
4. Kesalahan Penulisan Lambang Bilangan
a. Kesalahan penulisan kata bilangan tingkat
Pada berita dalam surat kabar daring Lombok Post.net terdapat
kesalahan penulisan kata bilangan tingkat. Berikut data kesalahan yang telah
ditemukan.
(2) Sementara itu, perwakilan Pejabat Konjen RRTA Chen We mengaku
senang dengan adanya acara Tahun Baru Imlek ke 2569 kali ini.
(Lombok Post.net edisi 5 Maret 2018, Headline Metropolis)

Pada data (2) terdapat kesalahan penulisan kata bilangan tingkat yaitu
ke 2569, yang seharusnya diberi tanda penghubung (-) menjadi ke-2569.
Berikut bentuk perbaikan data di atas.

(2a) Sementara itu, perwakilan Pejabat Konjen RRTA Chen We mengaku


senang dengan adanya acara Tahun Baru Imlek ke-2569 kali ini.
(Lombok Post.net edisi 5 Maret 2018, Headline Metropolis)

b. Kesalahan penulisan lambang bilangan yang dapat menyatakan satu atau dua
kata yang ditulis dengan angka dan kesalahan penulisan lambang bilangan
yang menyatakan beberapa perincian atau pemaparan ditulis dengan huruf.
Pada berita dalam surat kabar daring LombokPost.net terdapat
kesalahan penulisan lambang bilangan yang dapat menyatakan satu atau
dua kata yang ditulis dengan angka dan kesalahan penulisan lambang
bilangan yang menyatakan beberapa perincian atau pemaparan ditulis dengan
huruf. Berikut data kesalahan yang telah ditemukan.

(3) Menurut keterangan polisi, setidaknya ada tujuh laporan polisi terkait
pencurian. Empat di Polsek Narmada, dua di Polsek Lingsar, dan satu di
Pringgarata, Lombok Temgah. Dan, GA diduga sebagai orang di balik
aksi pencurianitu.
(Lombok Post.net edisi 15 Maret 2018, HeadlineKriminal)

(4) Sementara Untuk kabupaten Dompu yang menjadi tuan rumah


puncak Festival Pesona Tambora nantinya akan dilaksanakan 12
kegiatan. Antara lain penghijauan hutan kawasan Gunung
Tambora, pengembangan ekonomi kreatif dan pameran industry
kreatif.
9
(Lombok Post.net edisi 21 Maret 2018, Headline Metropolis)

Pada data (3) di atas terdapat kesalahan penulisan lambang bilangan yang
menyatakan beberapa perincian atau pemaparan ditulis dengan huruf bukan
angka, kemudian pada data (4) terdapat kesalahan penulisan lambang bilangan
yaitu 12, yang seharusnya ditulis dengan huruf bukan angka. Berikut perbaikan
data kesalahan di atas.

(3a) Menurut keterangan polisi, setidaknya ada 7 laporan polisi terkait


pencurian. 4 di Polsek Narmada, 2 di Polsek Lingsar, dan 1 di
Pringgarata, Lombok Temgah. Dan, GA diduga sebagai orang di balik
aksi pencurian itu.
(Lombok Post.net edisi 15 Maret 2018, HeadlineKriminal)

(4a) Sementara Untuk kabupaten Dompu yang menjadi tuan rumah


puncak Festival Pesona Tambora nantinya akan dilaksanakan
duabelas kegiatan. Antara lain penghijauan hutan kawasan Gunung
Tambora, pengembangan ekonomi kreatif dan pameran
industrykreatif.
(Lombok Post.net edisi 21 Maret 2018, Headline Metropolis)

5. Kesalahan Penulisan Unsur Serapan


Berikut data kesalahan yang telah ditemukan pada berita dalam surat kabar
daring Lombok Post.net edisi 13 dan 21 Maret 2018 Headline Metropolis. Kata
Asing Penyerapan Baku Penyerapan Tidak Baku.
Accommodation Akomodasi Akomodir
Industry Industri industry.

6. Kesalahan Penulisan Tanda Baca


1. Kesalahan Penulisan Tanda Titik (.)
a. Penghilangan tanda titik pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan
sapaan. Berikut data kesalahan penghilangan tanda titik pada akhir
singkatan gelar.
(5) Dukungan pada pasangan TGH Ahyar Abduh dan H Mori Hanafi
(AMAN) terus berdatangan. Tak hanya dari kalangan bawah, para

1
tokoh juga makin banyak yangmerapat.
(Lombok Post.net edisi 6 Maret 2018, Headline Metropolis)

(6) Kali ini giliran Gubernur NTB Periode 1998- 2003, H Harun Al
Rasyid yang menegaskan dukungannya pada pasangan nomor dua itu.
Dukungan pria yang juga pernah menjabat wakil gubernur DKI
Jakarta itu ditandai dengan pengalungan sorban kepada Mori Hanafi,
akhir pekanlalu.
(Lombok Post.net edisi 6 Maret 2018, Headline Metropolis)

(7) Terpisah, Plt Wali Kota Mataram H Mohan Roslikana mengaku


paham dengan skenario yang dilakukan Satpol PP untuk menertibkan
para PKL nakal yang ada di Taman Udayana. “Bukan lelet
(sepertinya), untuk menertibkan semua itu pasti ada skenario yang
dilakukan Satpol PP,” kata Mohan,kemarin.
(Lombok Post.net edisi 8 Maret 2018, Headline Metropolis)

Pada data (5)-(7) terdapat kesalahan penghilangan tanda titik pada akhir
singkatan gelar yang ditemukan pada berita dalam surat kabar daring Lombok
Post.net. Berdasarkan kaidah ejaan bahasa Indonesia, pada akhir singkatan gelar
seharusnya dibubuhi tanda titik (.). Berikut perbaikan data kesalahan di atas.

(5a) Dukungan pada pasangan TGH Ahyar Abduh dan H. Mori Hanafi
(AMAN) terus berdatangan. Tak hanya dari kalangan bawah, para tokoh
juga makin banyak yangmerapat.
(Lombok Post.net edisi 6 Maret 2018, Headline Metropolis)

(6a) Kali ini giliran Gubernur NTB Periode 1998- 2003, H. Harun Al Rasyid
yang menegaskan dukungannya pada pasangan nomor dua itu. Dukungan
pria yang juga pernah menjabat wakil gubernur DKI Jakarta itu ditandai
dengan pengalungan sorban kepada Mori Hanafi, akhir pekan lalu.
(Lombok Post.net edisi 6 Maret 2018, Headline Metropolis)

(7a) Terpisah, Plt Wali Kota Mataram H. Mohan Roslikana mengaku paham
dengan skenario yang dilakukan Satpol PP untuk menertibkan para PKL
nakal yang ada di Taman Udayana. “Bukan lelet (sepertinya), untuk
menertibkan semua itu pasti ada skenario yang dilakukan Satpol PP,”

1
kata Mohan, kemarin.
(Lombok Post.net edisi 8 Maret 2018, Headline Metropolis)

1
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, pada berita dalam
surat kabar daring Lombok Post.net terdapat beberapa bentuk kesalahan pemakaian
bahasa Indonesia. Kesalahan-kesalahan itu meliputi kesalahan tataran linguistik
bidang fonologi, bidang morfologi, bidang sintaksis dan kesalahan tataran ejaan
bahasa Indonesia.
Kesalahan dalam bidang fonologi yang ditemukan yaitu perubahan fonem yang
mencakup perubahan fonem vokal dan fonem konsonan. Kesalahan penghilangan
fonem meliputi penghilangan fonem vokal dan fonem konsonan. Kesalahan
penambahan fonem, meliputi penambahan fonem vokal. Selanjutnya kesalahan dalam
bidang morfologi yaitu penggunaan afiks yang tidak tepat yaitu penggunaan kalimat
tidak bersubjek, penggunaan istilah asing dan penggunaan kata tanya yang tidak
perlu.
Kesalahan pada tataran ejaan bahasa Indonesia masih banyak ditemukan dalam
penelitian ini. Adapun kesalahan penerapan kaidah ejaan adalah: (a) kesalahan
penulisan huruf besar atau huruf kapital, (b) kesalahan penulisan huruf miring pada
nama surat kabar dan ungkapan bahasa sufiks –ir. Sedangkan kesalahan dalam
bidang sintaksis terbagi menjadi dua, yakni kesalahan di bidang frasa dan kesalahan
di bidang kalimat. Kesalahan di bidang frasa yaitu penggunaan preposisi yang tidak
tepat dan penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir, sedangkan kesalahan di
bidang kalimat meliputi asing, (c) kesalahan penulisan partikel pun, (d) kesalahan
penulisan lambang bilangan yang meliputi kesalahan penulisan kata bilangan tingkat,
(e) kesalahan penulisan lambang bilangan yang dapat menyatakan satu atau dua kata
yang ditulis dengan angka, (f) kesalahan penulisan unsur serapan, dan (g) kesalahan
penulisan tanda baca yaitu tanda titik (.) pada akhir singktan gelar keagamaan.

2. Saran

Penelitian seperti analisis kesalahan berbahasa perlu terus dikembangkan ke


ranah-ranah lainnya, sehingga dapat meningkatkan usaha pengembangan bahasa
Indonesia baku. Selain itu, bagi pihak Lombok Post hendaknya hasil penelitian ini
dapat dijadikan acuan dalam memperbaiki kesalahan dalam berbahasa Indonesia
1
sehingga kelak media massa, khususnya surat kabar Lombok Post dapat
mencerminkan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar.

1
DAFTA PUSTAKA

Febrianti, yatni, dkk. Novembe 2019. Analisis Kesalahan Bebahasa Pada Ejaan dan
Sintaksis Dalam Karangan Bahasa Indonesia.
http://core.ac.uk/dowload/pdf/322531098.pdf. Diakses Pada 05 Juni 2022.
Ghufron, Syamsul. 2015. Kesalahan berbahasa Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. Penerbit

Ombak.

Anda mungkin juga menyukai