DISUSUN OLEH :
EVLYN GRANCELA (3012011087)
JAKA PRATAMA (3012011013)
ULYA RAHMAH ANNISA (3012011070)
20 AKUNTANSI 1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
TAHUN AJARAN 2020/2021
i
KATA PENGANTAR
puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun dari awal sampai akhir dengan baik dan lancar. Tidak lupa kami
mengucapkan banyak-banyak terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dalam pemberian materi makalah kami ini.
Dan juga harapan kami semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, mahasiswa/mahasiwi serta adik-adik kelas. Untuk kedepannya
kami mengharapkan saran serta kritik agar dapat memperbaiki ataupun menambah kekurangan
dari makalah kami agar menjadi lebih baik lagi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna walaupun kami telah
berusaha agar mendapatkan hasil yang maksimal dan dengan usaha yang kami upayakan. Karena
keterbatasan tentang ilmu pengetahuan dan juga pengalaman yang kami punya, kami yakin
bahwa masih banyak kekurang dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak, terutama bagi para pembaca, mahaiswa/mahasiswi, serta
adik adik kelas yang akan melakukan pembuatan makalah selanjutnya.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………....................……...i
KATA PENGANTAR………………………………………………………...................………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………..................…………...iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………….......……………………….................1
B. Identifikasi Masalah……………………………………….......………………............……….2
C. Rumusan Masalah……………………………………………….......…............………………2
BAB II PEMBAHASAN
BAB III
A. Kesimpulan…...………………………………………………………………….......….......10
B. Saran………………………………………………………………………………...............10
SUMBER REFERENSI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Pengertian kesalahan berbahasa
2. Istilah-istilah dalam kesalahan berbahasa
3. Klasifikasi dan sumber kesalahan berbahasa
4. Ukuran kesalahan dalam berbahasa
5. Pandangan terhadap kesalahan berbahasa
C. RUMUSAN MASALAH
1. Memahami pengertian dari kesalahan berbahasa
2. Mengetahui istilah-istilah dalam kesalahan berbahasa
3. Mengetahui klasifikasi dan sumber kesalahan berbahasa
4. Mengetahui ukuran kesalahan dalam berbahasa
5. Mengetahui pandangan terhadap keslahan berbahasa
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kesalahan dalam berbahasa pastinya akan selalu ada, terutama bagi kita yang sedang
belajar bahasa. Sebagai suatu proses, pembelajaran bahasa dinilai sangat wajar apabila
ditemui kesalahan di dalamnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Dulay, et all. (dalam
Yulianto dan Mintowati, 2010,p.53) yang mengemukakan bahwa orang tidak mungkin dapat
mempelajari bahasa tanpa membuat kesalahan. Oleh karena itu, kesalahan merupakan suatu
kewajaran atau sesuatu yang tidak terhindarkan dalam belajar bahasa. Kesalahan berbahasa
yang paling umum terjadi akibat penyimpangan kaidah bahasa. Kesalahan berbahasa secara
sederhana dimaknai sebagai penggunaan bahasa,baik dilakukan secara lisan maupun tertulis
yang menyimpang dari kaidah berbahasa.
Tarigan (1990:68) mengatakan bahwa analisis kesalahan berbahasa adalah suatu proses
kerja yang digunakan oleh para guru dan peneliti bahasa dengan langkah-langkah
pengumpulan data, penjelasan kesalahan-kesalahan, pengklasifikasian kesalahan berdasarkan
3
penyebab, serta evaluasi taraf keseriusan kesalahan. Analisis kesalahan berbahasa
ditunjukkan kepada bahasa yang sedang dipelajari atau ditargetkan sebab analisis kesalahan
dapat membantu dan bahakan sangat berguna sebagai kelancaran program pengajaran yang
sedang dilaksanakan. Maka, dengan menggunakan analisis kesalahan para guru dapat
mengatasi kesulitan yang sedang dialami oleh siswa.
Menurut Tarigan (2011:60) para ahli linguistik, pengajar bahasa, dan guru bahasa
Indonesia sependapat bahwa kesalahan berbahasa itu mengganggu pencapaian tujuan para
pengajar bahasa. Oleh karena itu, kesalahan dalam berbahasa yang sering dilakukan oleh
siswa harus dikurangi dan bila perlu dihapuskan. Hal ini akan tercapai apabila seluk beluk
kesalahan ini dikaji secara mendalam. Pengkajian segala aspek kesalahan inilah yang disebut
sebagai analisis kesalahan.
Pengertian kesalahan berbahasa juga dibahas oleh S.Piet Corder dalam bukunya yang
berjudul Introducing Applied Linguistics. Dikemukakan oleh Corder bahwa yang dimaksud
dengan kesalahan berbahasa adalah pelanggaran terhadap kode berbahasa. Pelanggaran ini
bukan hanya bersifat fisik, melainkan juga merupakan tanda kurang sempurnanya
pengetahuan dan penguasaan terhadap kode. Si pelajar bahasa belum menginternalisasikan
kaidah bahasa (kedua) yang dipelajarinya. Dikatakan oleh Corder bahwa baik penutur asli
maupun bukan penutur asli sama-sama mempunyai kemungkinan berbuat kesalahan
berbahasa.
Secara sederhana analisis kesalahan berbahasa dapat dilakukan oleh pengajar terhadap
kesalahan pelajar yang belajar bahasa. Dalam pelaksanaannya, analisis kesalahan berbahasa
diharapkan memberikan deskripsi secara lengkap mengenai kesalahan berbahasa yang
dilakukan oleh pelajar. Sehingga, melalui informasi yang lengkap tersebut akan memberikan
4
manfaat pedagosis yang berarti bagi pelajar. Sejalan dengan hal tersebut, Corder
mengungkapkan bahwa analisis kesalahan memiliki dua fungsi, yakni fungsi teoretis dan
fungsi praktis. Fungsi teoretis analisis kesalahan berbahasa merupakan bagian dari
metodologi penelitian proses belajar bahasa. Sementara itu, fungsi praktis analisis kesalahan
berbahasa adalah pemandu tindakan remedial dalam pembelajaran bahasa.
3) Mistake
Mistake adalah kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih kata
atau ungkapan untuk suatu situasi tertentu. Kesalahan ini mengacu kepada kesalahan akibat
penutur tidak tepat menggunakan kaidah yang diketahui benar, bukan karena kurangnya
penguasaan bahasa kedua. Kesalahan ini terjadi pada produk tuturan yang tidak benar.
5
tuturan yang menyimpang, akan tetapi kesalahan berbahasa terjadi secara sistematis karena
belum dikuasainya kaidah bahasa yang benar. Sedangkan kekeliruan berbahasa bukan terjadi
secara sistematis, melainkan dikarenakan gagalnya merealisasikan kaidah bahasa yang
sebenarnya sudah dikuasai.
Kekeliruan biasanya dapat diperbaiki sendiri dengan cara lebih mengawas diri dan lebih
memusatkan perhatian pada pembelajaran. Sedangkan kesalahan yang disebabkan oleh faktor
kompetensi adalah kesalahan yang disebabkan kurangnya pemahaman sistem linguistik
bahasa yang digunakan. Kesalahan berbahasa akan sering terjadi apabila pemahaman tentang
sistem bahasa kurang. Kesalahan berbahasa dapat berlangsung lama apabila tidak diperbaiki.
Sebab-sebab terjadinya kesalahan berbahasa diantaranya adalah :
Pengertian kacau
Interfernsi
Logika yang belum masak
Analogi
Sembrono
6
2. Sumber Kesalahan Berbahasa
Terdapat dua sumber utama penyebab kesalahan berbahasa yaitu interlingual dan
intralingual. Kesalahan yang bersumber pada interlingual maksudnya adalah bahwa
kesalahan itu disebabkan oleh adanya kontak antara dua bahasa. Kontak antara dua bahasa
akan mengakibatkan adanya transfer. Transfer yang mengakibatkan pembelajaran bahasa
semakin mudah dalam mempelajari B2 disebut transfer positif, sedangkan apabila
menyebabkan pembelajaran B2 mengalami kesulitan disebut transfer negatif.
Sumber kesalahan yang kedua adalah intralingual. Kesalahan yang bersumber pada
intralingual maksudnya adalah bahwa kesalahan B2 itu disebabkan oleh kerumitan sistem itu
sendiri. Karena ketidaktahuannya, seorang pelajar B2 sangat dimungkinkan untuk
mengucapkan kalimat ‘Pekerjaan itu adalah merupakan pekerjan yang sia-sia’. Kesalahan itu
terjadi karena kerumitan yang terjadi pada sistem B2 itu sendiri, bukan karena pengaruh
sistem B1.
1. Kesalahan fonologi
Kesalahan pada fonologi merupakan kesalahan yang terjadi karena pelajar B2 salah
dalam hal pengucapan. Kesalahan pengucapan tersebut dimungkinkan karena pelajar
terinterferensi logat B1-nya. Kesalahan bidang leksikal merupakan kesalahan yang terjadi
karena masuknya unsur-unsur leksikal bahasa satu ke dalam kalimat bahasa lain. Hal ini
terjadi biasanya dikarenakan (1) pengaruh bahasa yang telah dikuasai (2) dengan tujuan
bergaya (3) dengan tujuan penghormatan (kesopanan).
7
2. Kesalahan morfologi
Kesalahan morfologi dipandang oleh para ahli bahasa sebagai kesalahan yang paling
banyak terjadi. Kesalahan ini terjadi dalam pembentukan kata dengan menyerap afiks-sfiks
bahasa lain. Misalnya jika sering kita dengar kata kepukul, ketabrak, kebesaran, kekecilan,
kemahalan, sesungguhnya, bubaraan, duaan. Bentuk-bentuk tersebut dikatakan sebagai
kesalahan karena bentuk-bentuk tersebut sebenarnya memiliki bentuk yang benar yaitu
terpukul, tertabarak,terlalu kecil, terlalu besar, terlalu mahal, kesungguhan, berpisah (bubar),
dan berdua. Berdasarkan data-data diatas dapat disimpulkan bahwa proses pembentukan kata
yang disebut kesalahan morfologi tersebut memiliki bentuk dasar berupa kosa kata bahasa
Indonesia dengan afiks-sfiks dari bahasa daerah atau bahasa asing.
3. Kesalahan sintaksis
Kesalahan sintaksis adalah kesalahan atau penyimpanagan struktur frase,klausa, atau
kalimat. Analisis kesalahan dalam bidang sintaksis ini menyangkut urutan kata, kepaduan
susunan frase, kepaduan kalimat dan logika kalimat.
a. Kesalahan pada bidang frase
Kesalahan berbahasa pada bidang frasa sering dijumpai dalam bahasa lisan
maupun bahasa tertulis. Kesalahan berbahasa yang biasa terjadi pada bidang frasa yaitu:
Penggunaan kata depan yang tidak tepat
Contoh : di masa itu → pada masa itu
Penyususnan frasa yang salah struktur
Contoh : habis sudah → sudah habis
Penambahan ‘yang’ dalam frasa benda
Contoh : anak yang rajin → anak rajin
Penambahan kata ‘dari atau tentang’ dalam frasa benda
Contoh : gadis dari Bali → gadis Bali
Cerita tentang anak jalanan → cerita anak jalanan
Penambahan kata kepunyaan dalam frasa benda
Contoh : buku kepunyaan Ani → buku Ani
b. Kesalahan pada bidang klausa
Kesalahan berbahasa yang biasa terjadi dalam bidang sintaksis, khususnya segi
klausa terjadi karena adanya penambahan preposisi diantara kata kerja dan objek dalam
klausa aktif.
8
Contoh : rakyat mencintai akan pemimpin jujur → rakyat mencintai pemimpin
yang jujur.
c. Kesalahan pada bidang kalimat
Kesalahan yang biasa terjadi dalam bidang sintaksis, khususnya dari segi kalimat
yaitu :
Kaliamt tidak bersubjek
Kalimat tidak berpredikat
Penggandaan subjek
Penyusunan kalimat yang terpengaruh pada struktur bahasa daerah
Penggunaan kaliamat yang tidak logis
Penyususnan kalimat yang terpengaruh pada struktur bahasa asing
4. Kesalahan semantik
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas tentang pengertian, istilah, klasifikasi dan sumber,ukuran serta
pandangan tentang kesalahan berbahasa, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Istilah kesalahan berbahasa memiliki pengertian yang beragam. Corder (1974)
menggunakan tiga istilah untuk membatasi kesalahan berbahasa: (1) Lapses, (2) Error,
dan (3) Mistake. Pengertian Lapses, Error dan Mistake adalah istilah-istilah dalam
wilayah kesalahan berbahsa. Corder (1974) menjelaskan:
1. Lapses
Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk menyatakan
sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan selengkapnya.
2. Error
Error adalah kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan
Bahasa (breaches of code).
3. Mistake
Mistake adalah kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih
kata atau ungkapan untuk situasi tertentu.
2. Klasifikasi kesalahan berbahasa terdiri dari development error, interferensi, dan unique
error.
3. Sebab kesalahan berbahasa dibagi menjadi interlingual dan intralingual
4. Ukuran Kesalahan Berbahasa yaitu kesalahan fonologi, kesalahan morfologi,
kesalahan sintaksis dan kesalahan semantik.
B. SARAN
Setiap kajian bahasa perlu adanya peninjauan kembali guna memperoleh hasil yang
optimal sehingga tidak ada lagi kesalahan yang ditimbulkan dalam kajian analisis kesalahan
berbahasa. Serta masih banyak kekurangan dari makalah ini maka dari itu kami selaku
penyusun makalah ini mengharapkan teman-teman semua untuk membantu kami dalam
memperbaiki kesalahan ini agar tidak salah pengertian yang berkepanjangan.
11
SUMBER REFERENSI
1. https://www.slideshare.net/AnasSetiaji/makalah-analisis-kesalahan-berbahasa-
indonesia
2. https://muhammadsyailan.blogspot.com/2019/10/makalah-analisis-kesalahan-
berbahasa.html
3. http://dedi.staff.umy.ac.id/analisis-kesalahan-berbahasa/
4. https://nahulinguistik.wordpress.com/2009/05/29/analisis-kesalahan-berbahasa/
5. https://indahqonieeth.wordpress.com/2011/04/12/kesalahan-berbahasa-dan-
proses-terjadinya-kesalahan-berbahasa/
6. https://media.neliti.com/media/publications/54124-ID-analisis-kesalahan-
pemakaian-bahasa-indo.pdf
7. http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/PEMBINAAN_BAHASA_INDONESIA_SEBAGAI_BAHASA_KEDUA/10_B
BM_8.pdf
8. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/kultura/article/download/5204/4634
9. https://journal.walisongo.ac.id/index.php/wahana/article/download/351/320
12