Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilm Lughah An-Nafsi
Disusun Oleh :
2020/2021 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah karunia nikmatnya kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul ““ نظرية تحليل األخطاء, Sholawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada baginda Rasulullah Saw. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Secara sadar kami akui, bahwa penyusunan makalah ini barangkali belum mencapai target
yang diharapkan. Hal ini terjadi bukan faktor kesengajaan namun karena keterbatasan dan
kekurangan yang dimiliki oleh kami dan juga sebagai manusia biasa, maka dengannya segala
bentuk kesalahan akan selalu hadir kapan dan dimanapun manusia berada.
Permohonan maaf kami sampaikan kepada seluruh rekan-rekan khususnya kepada Dosen
Pengampu mata kuliah ini, yakni, Dr. Ahmad Royani S.Ag M.Hum. Apabila di dalam makalah
ini belum mencapai titik yang maksimal. Penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca,
serta dapat membantu bagi perkembangan mahasiswa di masa yang akan datang. Sekali lagi
kami ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu, semoga Allah
Swt membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Aamiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian analisis kesalahan berbahasa?
2. Apa saja kategori kesalahan berbahasa?
3. Apa saja prosedur analisis kesalahan berbahasa?
3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami pengertian dari
kesalahan berbahasa, kategori kesalahan berbahasa, dan prosedur analisis kesalahan
berbahasa.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Analisis Kesalahan
Tarigan (1990:68) mengatakan bahwa analisis kesalahan berbahasa adalah suatu
proses kerja yang digunakan oleh para guru dan peneliti bahasa dengan langkah-
langkah pengumpulan data, mengidentifikasikan kesalahan yang terdapat di dalam
data, penjelasan kesalahan-kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu
berdasarkan penyebabnya, serta evaluasi taraf keseriusan kesalahan itu. Analisis
kesalahan berbahasa ditujukan kepada bahasa yang sedang dipelajari atau ditargetkan
sebab analisis kesalahan dapat membantu dan bahkan sangat berguna sebagai
kelancaran program pengajaran yang sedang dilaksanakan. Maksudnya, dengan
analisis kesalahan para guru dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa.
Menurut Tarigan (2011:60) para ahli linguistik, pengajaran bahasa, dan guru
bahasa sependapat bahwa kesalahan bahasa itu mengganggu pencapaian tujuan
pengajaran bahasa. Oleh karena itu, kesalahan berbahasa yang sering dilakukan oleh
siswa harus dikurangi dan kalau bisa dihapuskan. Hal ini baru dapat tercapai apabila
seluk-beluk itu dikaji secara mendalam. Pengkajian segala aspek kesalahan inilah
yang disebut analisis kesalahan.
Istilah kesalahan berbahasa memiliki pengertian yang beragam. Corder (1974)
menggunakan 3 (tiga) istilah untuk membatasi kesalahan berbahasa: (1) Lapses, (2)
Error, dan (3) Mistake. Sedangkan Tarigan (1997) menyebutnya dengan istilah
“kesalahan berbahasa”. Lapses, Error dan Mistake adalah istilah-istilah dalam
wilayah kesalahan berbahasa. Ketiga istilah itu memiliki domain yang berbeda-beda
dalam memandang kesalahan berbahasa. Corder (1974) menjelaskan:
1) Lapses
Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk
menyatakan sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan
selengkapnya. Untuk berbahasa lisan, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan “slip
of the tongue” sedang untuk berbahasa tulis, jenis kesalahan ini diistilahkan “slip
of the pen”. Kesalahan ini terjadi akibat ketidaksengajaan dan tidak disadari oleh
penuturnya.
2) Error
Error adalah kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan
tata bahasa (breaches of code). Kesalahan ini terjadi akibat penutur sudah
memiliki aturan (kaidah) tata bahasa yang berbeda dari tata bahasa yang lain,
sehingga itu berdampak pada ketidak sempurnaan atau ketidakmampuan penutur.
Hal tersebut berimplikasi terhadap penggunaan bahasa, terjadi kesalahan
berbahasa akibat penutur menggunakan kaidah bahasa yang salah.
3) Mistake
Mistake adalah kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih
kata atau ungkapan untuk suatu situasi tertentu. Kesalahan ini mengacu kepada
kesalahan akibat penutur tidak tepat menggunakan kaidah yang diketahui benar,
bukan karena kurangnya penguasaan bahasa kedua. Kesalahan terjadi pada
produk tuturan yang tidak benar.
Kesalahan berbahasa dipandang sebagai bagian dari proses belajar bahasa. Ini
berarti bahwa kesalahan berbahasa adalah bagian yang integral dari pemerolehan
dan pengajaran bahasa. ada 2 (dua) parameter atau tolok ukur kesalahan dalam
berbahasa Indonesia.
Pertama, pergunakanlah bahasa Indonesia yang baik. Ini berarti bahwa bahasa
Indonesia yang baik adalah penggunaan bahasa sesuai dengan faktor faktor
penentu dalam komunikasi. Inilah faktor-faktor penentu dalam komunikasi, antara
lain:
1) Siapa yang berbahasa dengan siapa
2) Untuk tujuan apa
3) Dalam situasi apa (tempat dan waktu)
4) Dalam konteks apa (partisipan, kebudayaan dan suasana)
5) Dengan jalur mana (lisan atau tulisan)
6) Dengan media apa (tatap muka, telepon, surat, koran, buku, mediakomunikasi
lain: Hp, Internet)
7) dalam peristiwa apa (bercakap, ceramah, upacara, lamaran pekerjaan,
pelaporan, pengungkapan perasaan)
Menurut Tarigan (1997), ada dua istilah yang saling bersinonim (memiliki
makna yang kurang lebih sama), kesalahan (error) dan kekeliruan (mistake) dalam
pengajaran bahasa kedua. Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa yang
menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu. Sementara itu
kekeliruan adalah penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang
berlaku dalam bahasa itu namun tidak dipandang sebagai suatu pelanggaran
berbahasa. Kekeliruan terjadi pada anak (siswa) yang sedang belajar bahasa.
Kekeliruan berbahasa cenderung diabaikan dalam analisis kesalahan berbahasa
karena sifatnya tidak acak, individual, tidak sistematis, dan tidak permanen
(bersifat sementara). Jadi, analisis kesalahan berbahasa difokuskan pada
kesalahan berbahasa berdasarkan penyimpangan kaidah bahasa yang berlaku
dalam bahasa itu.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Istilah kesalahan berbahasa memiliki pengertian yang beragam. Corder (1974)
menggunakan 3 (tiga) istilah untuk membatasi kesalahan berbahasa: (1) Lapses, (2)
Error, dan (3) Mistake. Sedangkan Tarigan (1997) menyebutnya dengan istilah
“kesalahan berbahasa”. Lapses, Error dan Mistake adalah istilah-istilah dalam wilayah
kesalahan berbahasa. Ketiga istilah itu memiliki domain yang berbeda-beda dalam
memandang kesalahan berbahasa. Corder (1974) menjelaskan:
1. Lapses
Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk menyatakan
sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan selengkapnya.
2. Error
3. Error adalah kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan
Bahasa (breaches of code).
4. Mistake
Mistake adalah kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih kata
atau ungkapan untuk situasi tertentu.
5. Kategori Kesalahan Berbahasa yaitu kesalahan fonologi, kesalahan morfologi,
kesalahan sintaksis dan kesalahan semantik.
6. Sumber Kesalahan Berbahasa, Penyimpangan bahasa yang dilakukan oleh para
penutur, terutama anak (siswa) dalam pemerolehan dan pembelajaran bahasa.
2. Saran
Setiap kajian bahasa perlu adanya peninjauan kembali guna memperoleh hasil yang
optimal sehingga tidak ada lagi kesalahan yang ditimbulkan dalam kajian analisis
kesalahan berbahasa. Serta masih banyak kekurangan dari makalah ini maka dari itu kami
selaku penyusun makalah ini mengharapkan teman-teman semua untuk membantu kami
dalam memperbaiki kesalahan ini agar tidak salah pengertian yang berkepanjangan.
DAFTAR PUSTAKA