Disusun Oleh:
Renaldy Mea
711341121045
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga dengan semangat yang ada penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Karya Tulis Ilmiah”. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya.
Penulis mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ini dengan lancar. Penulis menyadari karya tulis ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat menambah ilmu kita
khususnya dalam hal menulis karya tulis ilmiah.
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1 Pengertian Kesalahan Berbahasa 6
2.2 Penyebab Seseorang Salah Dalam Berbahasa 9
2.3 Kalimat Tidak Efektif 12
2.4 Contoh Kesalahan Karya Tulis Ilmiah 13
BAB III PENUTUP 15
3.1 Kesimpulan 15
3.2 Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Menulis merupakan suatu kegiatan yang memiliki manfaat bagi
seseorang untuk mengungkapkan pikiran agar pembaca dapat memahami
dari pesan yang ingin disampaikan penulis. Melalui tulisan seseorang
dapat mengungkapkan idenya secara jelas, sistematis dan logis sehingga
tulisan tersebut dapat dijadikan sarana berkomunikasi yang sesuai dengan
konteksnya Saddhono, 2014). Sebuah karya dari penulis yang berbentuk
tulisan menjabarkan tentang pemahaman akan suatu permasalahan maupun
informasi yang ingin penulis sampaikan. Tulisan memiliki fungsi perintah,
petunjuk, sarana menyampaikan dan sarana mengingatkan,
berkorespondensi dan saran informasi (Wulandari dkk,2015). Peradaban
budaya ertinggi yang mencatat gagasan para akademisi ialah dengan cara
menulis (Oktaria dkk., 2017). Tulisan memiliki manfaat khusus bagi
kalangan akademik yakni sarana dalam penyampaian gagasan dalam
permasalahan global. Bahasa yang memiliki rujukan pada pengalaman
hidup manusia dengan pengalaman berinteraksi, berbicara dan menulisnya
dalam bentuk karangan (Sari, 2013). Dalam menyelesaikan permasalahan
global , para akademisi berpikiran bahwa karya seperti buku, penelitian
jurnal dan opini merupakan sarana yang tepat. Menulis adalah kegiatan
berkomunikasi sama seperti komunikasi lisan. Dengan penyampaian pesan
yang efektif maka penerima pesan akan lebih mudah dalam
memahaminya. Selain itu, penulis yang dapat dikatakan baik ialah penulis
yang mampu menulis menggunakan teknik yang berbeda disesuaikan
dengan sasaran pembaca dan tujuan penulisan (Mundziroh dkk., 2013).
Tulisan adalah objek yang panting dalam penyuntingan maka kemampuan
menulis perlu untuk diasah. Menulis adalah ketrampilan berbahasa yang
digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak bertatap
muka dengan lawan bicara (Saddhono, 2012). Kesalahan berbahasa yang
terjadi dalam kegiatan pemerolehan dan pembelajaran adalah proses untuk
mempelajari bahasa itu sendiri.
Bahasa adalah suatu hal yang terikat dengan kehidupan
bermasyarakat (Fatimah, 2018). Sesuai dengan bahwa “Bahasa memiliki
sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer dan digunakan oleh anggota
sosial suatu kelompok untuk berkomunikasi, bekerja sama dan identifikasi
diri” (Saadah, 2016). Bahasa adalah media untuk manusia menyampaikan
pikiran, ide, gagasan dan perasaan (Ramaniyar, 2017). Kesalahan
berbahasa yang terjadi dalam kegiatan pemerolehan dan pembelajaran
adalah proses untuk mempelajari bahasa itu sendiri (Reistanti, 2018).
“Error is a part of a conversation that deviates from some selected norm of
nature language performance” (Dulay, Burt, dan Krashen 1982). Dalam
mempelajari bahasa, kesalahan berbahasa tidak dapat dihindarkan
(Ariningsih dkk.2012). Apabila kesalahan berbahasa tinggi maka tujuan
pebelajaran yang tercapai hanya sedikit (Rahmawati, 2014). Karenanya
kesalahan berbahasa harus diminimalisir, untuk mengatasi hal tersebut
pengajar bahasa harus memahami tentang segala hal ihwal yang berkaitan
dengan kesalahan berbahasa. Terdapat perbedaan antara kekeliruan
(mistake) dan kesalahan (error) dalam berbahasa (Nisa 2018). Kesalahan
berbahasa merupakan penyimpangan yang memiliki sifat konsisten,
sistematis dan penggambaran yang belum sempurna. Kekeliruan
merupakan penyimpangan pada perilaku seseorang dalam berbahasa dan
tidak bersifat sistematis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kesalahan berbahasa?
2. Apa penyebab seseorang salah dalam berbahasa?
3. Apa saja dimaksud dengan kalimat tidak efektif?
4. Apa contoh dari kesalahan karya tulis ilmiah?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kesalahan berbahasa
2. Untuk mengetahui penyebab seseorang salah dalam berbahasa
3. Untuk mengetahui pengertian kalimat tidak efektif
4. Untuk mengetahui contoh dari kesalahan karya tulis ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesalahan Berbahasa
(1) terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasainya. Hal tersebut berarti bahwa
kesalahan berbahasa disebabkan oleh interferensi bahasa ibu atau bahasa pertama
terhadap bahasa kedua yang sedang dipelajari si pembelajar;
Kalimat adalah unsur yang penting dalam wacana. Kalimat yang memiliki
susunan rapi dan rasional membuat wacana mudah untuk dipahami. Kalimat yang
baik ialah kalimat yang memiliki unsur-unsur yang lengkap (Yahya dkk., 2018).
Kalimat merupakan satuan berbahasa yang digunakan untuk mengungkapkan
gagasan secara utuh (Marta, 2010). Secara lisan, pengucapan kalimat disesuaikan
dengan tinggi rendah suara, nada dan intonasi akhir dengan kesenyapan bagian
akhir untuk mencegah asimilasi dalam bunyi. Kalimat yang berwujud tulisan
dengan huruf latin diawali huruf kapital dan mrmiliki akhiran tanda baca seperti
titik (.), seru (!) dan tanya (?). dalam kalimat yang berwujud tulisan terdapat tanda
baca seperti koma (,), hubung (-), dan titik dua (:). Tanda yang menggambarkan
intonasi akhir ialah titik (.), seru (!) dan tanya (?). Tanda titik (.), seru (!) dan
tanya (?) yang diikuti spasi melambangkan sebuah kesenyapan (Turistiani, 2014).
Contoh temuan:
Pun hari ini, kami mampu menyelesaikan satu karya yang nantinya menjadi
kontribusi kepada negara tercinta dan menjadi titian langkah untuk lebih baik ke
depannya.
Penulis tak lupa hanturkan salam dan salawat kepada Rasulullah sebagai sang
revolusioner sejati yang memberi terang dalam gelap gulitanya dunia di jaman
jahiliyah terdahulu yang karena beliaulah hari ini segala kemudahan didapatkan.
Sebagai wujud rasa terima kasih tersebut hari ini karya tulis ilmiah yang kami
persembahkan yang telah banyak melibatkan peran saudara-saudara kami yang
telah memudahkan pada rangkaian kegiatan kami selaku penulis, sekali lagi
penulis ungkapkan rasa terimakasih kami kepada pihak:
Orang tua kami yang senantiasa memanjatkan doa dan restunya, menjadi atmosfer
yang mampu
Untuk itu dengan penuh keterbukaan dan rasa rendah hati tim penulis senantiasa
bersedia menerima segala kritikan dan saran serta pendapat dari berbagai pihak
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini dan semoga
tulisan ini bermanfaat keberadaanya.
Autisme merupakan gangguan perkembangan pada anak yang terjadi pada sekitar
3,4 per 1000 anak
Setelah koordinasi kaki, tangan dan bagian badan yang terkait sudah mantap,
demikian pula perkembangan bahasanya bertambah,
Terjadi pada sekitar 3,4 per 1000 anak berusia antara 3-10 tahun.
Demikianlah, karakter itu amat penting. Karakter lebih tinggi nilainya daripada
intelektualitas.
Sebagai orang tua dan pendidik, tugas kita adalah mengajar anak-anak dan
karakter adalah apa yang termuat dalam pengajaran kita.
Ketika musik beresonansi dengan ritme tubuh kita, ia memiliki pengaruh luar
biasa pada kewaspadaan dan kemampuan belajar.
Kesalahan-kesalahan kalimat yang dilakukan mahasiswa dalam menulis
artikel lomba sesuai dengan contoh diatas yang meliputi kesalahan kepaduan,
kesatuan gagasan dan kalimat yang logis. Hal tersebut menunjukkan apabila
mahasiswa belum paham secara penuh tentang kalimat efektif.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kalimat tidak efektif yang ditemukan dalam LKTI Mister Wings (Musical
Drawing Story) Media Edukatif dalam Melestarikan Kebudayaan Nusantara dan
Penanaman Karakter Bagi Penderita Autis masih cukup banyak yakni sebanyak
empat belas kalimat. Selain itu, penggunaan kata tidak baku juga masih ditemui
dalam LKTI ini yakni penggunaan kata salawat, jaman, moril, komplek, introversi
dan memerhatikan. Agar kesalahan tersebut tidak terjadi lagi sebaiknya penulis
memperhatikan susunan subjek, predikat, objek, keterangan dan pelengkap dalam
menyusun sebuah kalimat. Untuk menghindari penggunaan kata tidak baku dapat
menggunakan KBBI sebagai pedoman.
3.2 Saran
Selain untuk tugas individu, saya harap dengan adanya makalah ini
mahasiswa menjadi lebih teliti dalam mengerjakan tugas karya tulis ilmiah seperti
laporan atau makalah yang diberikan oleh Dosen. Serta dengan adanya makalah
ini Mahasiswa dapat lebih semangat dalam mengikuti lomba karya tulis ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengajar Bahasa Indonesia Universitas Hasanuddin. 2014. Himpunan Materi
Kuliah Bahasa Indonesia. Makassar.
http://goonersepil.blogsphasot.co.id/2012/02/metode-penulisan-karya-ilmiah.html
http://wahana-mahasiswa.blogspot.co.id/2012/04/karya-tulis-ilmiah.html
DOI: http://dx.doi.org/10.26740/parama.v4n1.p%25p
Fatimah, F. N., Purnamasari, D., Pratiwi, D., & Firmansyah, D. (2018). Analisis
Kesalahan
Berbahasa pada Tuturan Pembawa Acara dan Bintang Tamu dalam Talk
Show Hitam Putih yang Berjudul “Fenomena Kanjeng Dimas”. Parole
(Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), 1(5), 775-786.
cerita dengan menggunakan metode picture and picture pada siswa sekolah
dasar. Basastra, 1(2), 318-327.