Anda di halaman 1dari 17

“Pentingnya Bahasa Sebagai Alat Komunikasi”

disusun oleh

Nama : Mardianis, S.Pd

NIP : 196806272006042002

MTsN KOTA SOLOK

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT. Yang telah memberi karunia yang berupa
nikmat kesempatan, dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi”. Shalawat dan salam tercurahkan
penuh kepada Rasulullah SAW.
Makalah ini di susun berdasarkan dukungan dan dorongan dari guru, dan rekan-
rekan yang telah mengajar dan membimbing penulis. Suatu kebahagiaan tersendiri bagi
penulis dalam meyusun makalah ini, karena di sini penulis bisa mengapresiasikan apa
yang ada dibenak sanubarinya yang berupa ide dan pikiran dalam rangka ikut
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di sisi lain penulis harus berpikir dan bekerja keras agar makalah yang dibuat
akan lebih baik untuk menjadi generasi bangsa yang cerdas dan memiliki sikap berbudi
pekerti yang luhur dan menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada guru, dan rekan-rekan yang
telah mendukung penulis sehingga makalah ini dapat selesai dan tidak lupa penulis
mengucapkan terimakasih kepada pembaca, yang apa bila ada kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dan teriring doa semoga sukses. Aamiin.

Solok, Desember 2017

Penyusun
ABSTRAK

Pentingnya Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

Makalah yang berjudul Pentingnya Bahasa Sebagai Alat Komunikasi di susun agar
kita dapat mempelajari lebih dalam betapa pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi.
Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis. Dari ke empat aspek berbahasa tersebut yang harus dikuasai oleh siswa
adalah berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang keterampilan lainnya (Tarigan,
1987: 86). Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan satu sama lain karena
setiap keterampilan erat sekali berhubungan dengan proses berpikir yang mendasari
bahasa.

Pengajaran keterampilan berbicara meliputi: (1) pembicaraan berdasarkan gambar,


(2) wawancara, (3) bercerita, (4) pidato, dan (5) diskusi (Nurgiyantoro, 2001: 278-291).
Oleh karena itu, pembelajaran keterampilan berbicara memerlukan suatu media yang
dapat membantu guru dalam pembelajaran. Media pembelajaran pada dasarnya bertujuan
mempertinggi proses belajar siswa yang pada akhirnya diharapkan dapat mempertinggi
hasil belajar yang dicapai (Sudjana & Rivai, 2002: 2).
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................... 2
C. TUJUAN......................................................................................... 2
D. MANFAAT.................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
A. DESKRIPSI TEORI YANG DIGUNAKAN
B. PENGERTIAN BAHASA
BAB III PEMBAHASAN
A. SEJARAH AWAL KAJIAN BAHASA...................................... 3
B. PENGERTIAN BAHASA............................................................ 4
C. JENIS-JENIS BAHASA............................................................... 6
D. FUNGSI BAHASA........................................................................ 7
E. PETINGNYA BAHASA SEBAGAI
ALAT KOMUNIKASI................................................................. 10
BABIII PENUTUP
A. KESIMPULAN.............................................................................. 12
B. KRITIK DAN SARAN................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan salah satu pintu perubahan, baik dalam pribadi, masyarakat,
dan Negara, bahkan juga Dunia. Manusia tidak dapat lepas dari bahasa. Terbukti dari
penggunaannya untuk percakapan sehari-hari, tentu ada peran bahasa yang membuat satu
sama lain dapat berkomunikasi, saling menyampaikan maksud. bukan hanya dalam
bentuk lisan, tentu saja bahasa juga digunakan dalam bentuk tulisan dan bahasa tubuh.
Bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Melalui bahasa, seseorang dapat memberikan informasi atau menyampaikan informasi
kepada orang lain. Pengajaran bahasa Indonesia secara umum adalah agar siswa
memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa. Kebiasaan seseorang berpikir logis
akan sangat membantu dalam pengajaran bahasa.
Pemikiran seseorang tentunya akan lebih mendapat pengakuan ketika sudah
“dituliskan” sehingga orang lain yang membaca akan mengetahui apa yang ingin
disampaikan seorang penulis. Pada dasarnya seluruh kegiatan manusia akan sangat
berkaitan erat dengan bahasa. Baik itu hanya bercakap-cakap dengan teman, atau dalam
kegiatan formal seperti sekolah, kuliah bahkan dalam pekerjaan.
Bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Melalui bahasa, seseorang dapat memberikan informasi atau menyampaikan informasi
kepada orang lain. Pengajaran bahasa Indonesia secara umum adalah agar siswa
memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa. Kebiasaan seseorang berpikir logis
akan sangat membantu dalam pengajaran bahasa.
Filsafat juga tidak dapat lepas dari bahasa. Banyak filsuf yang justru mengawali
pemikirannya dari problem bahasa. Tentunya bahasa disini bukan berarti sekedar
mempelajari tata gramatikal bahasa ataupun bahasa asing, melainkan bagaimana
pengertian seseorang dapat terpengaruh ‘hanya’ dari penggunaan kata-kata atau
pemikiran. Sangat penting untuk dapat tetap berpikir kritis dalam mengerti ucapan
seseorang maupun teks.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi bahasa?
2. Apa fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari?
3. Apa pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui defenisi dari bahasa.
2. Untuk mengetahui bahasa dalam kehidupan sehari-hari.
3. Untuk mengetahui peran penting bahasa sebagai alat komunikasi.
D. MANFAAT
1. Menambah wawasan kebahasaan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memberikan informasi mengenai pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori yang Digunakan

Teori Struktural Murni


Struktural merupakan keseluruhan yang bulat, yaitu bagian-bagian yang membentuknya
tidak dapat berdiri sendiri diluar stuktur itu.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli mengenai pendekatan structural
- Suatu metode atau cara pencarian terhadap suatu fakta yang sasarannya tidak
hanya ditujukan kepada salah satu unsure sebagai individu yang berdiri sendiri diluar
kesatuannya, melainkan ditujukan pula kepada hubungan antar unsurnya. (Fokemma,
1977:21).
Teori-teori yang berkembang dalam filsafat bahasa inilah yang kemudian menjadi
alat bagi setiap orang untuk dapat lebih mengeksploitasi sebuah pemikiran, baik yang
terucapkan maupun dalam bentuk teks. Bahasa tidak hanya mencakup bagaimana
seseorang berkomunikasi dengan orang lain, tetapi juga dapat menjadi hal yang
kompleks. Sebuah perjanjian antar negara juga menggunakan bahasa yang disepakati
pihak-pihak yang terkait agar tercapai kesepakatan.
B. Kesalahan Berbahasa
Bahasa sebagai alat komunikasi berperan penting dalam kelangsungan hidup
manusia lebih-lebih dalam kehidupan sosial. Menurut Keraf, (1997 :1) bahasa adalah
alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa sumber bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia. Landasan teori ini berisi (2.1) pengertian bahasa, (2.2) ragam
bahasa, (2.3) kesalahan berbahasa, (2.4) Penulisan dan Pemakaian Ejaan.
Bahasa mula-mula timbul sebagai alat pelahir kesan batin, kemudian, terasa
sekali pentingnya sebagai alat komunikasi dan alat untuk berpikir. Bahasa
memungkinkan manusia hidup bermasyarakat dan melahirkan kebudayaan (Sadarno,
1982 :7). Bahasa hadir di mana-mana, tembus sampai ke pikiran, mengetahui
hubungan kita dengan orang lain dan bahkan meresap ke dalam pikiran. Bahasa
adalah sumber kehidupan dan kekuatan manusia (Alwasilah, 1989 :1).
Bahasa sebagai perantara bisa menyatukan indivudu yang satu dengan yang
lain, sehingga terbentuklah sebuah komunikasi.
Mengerti bahasa berarti kita dapat menggambungkan kata-kata untuk membentuk

frase, dan kemudian frase-frase disusun dan terbentuklah klausa atau kalimat
(Alwasilah, 1989 :11). Tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi di antara

masyarakat di suatu wilayah bahkan di dunia jika tidak ada bahasa yang

memerlukan alat ucap penghasil bunyi-bunyi untuk berbicara. Manusia hanya

akan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isarat yang justru sekarang tidak

semua orang dapat memahaminya.

Badudu (1987 :3) mengatakan bahwa bahasa adalah pendukung kebudayaan

bangsa pemilik bahasa itu. Kehidupan di jaman yang serba canggih sekarang ini,

bahasa yang digunakan ketika berkomunikasi beragam, tidak hanya satu bahasa saja

melainkan ada campuran bahasa lain baik dari Negara lain atau yang terutama

bahasa daerah dari bangsa itu sendiri.

Kenyataan seperti itulah yang terjadi di Indonesia. Itu semua dapat terjadi

karena bangsa Indonesia memiliki beraneka ragam bahasa berdasarkan daerah

masing-masing sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi kebudayaan

bangsa Indonesia sendiri.

Berbahasa merupakan salah satu bentuk perbuatan yang bersifat

komunikatif. Derajat komunikatif perbuatan ini ditentukan oleh kemampuan

pemakaian bahasa untuk mengemukakan atau menangkap gagasan dalam wujud

bahasa.

Keterbatasan dalam mengingat sesuatu atau kelupaan menyebabkan

kekeliruan dalam melafalkan bunyi bahasa, kata, urutan kata, tekanan kata atau

kalimat, dan sebagainya. Sebaliknya, kesalahan disebabkan oleh faktor kompetensi.

Kesalahan berbahasa biasanya terjadi secara konsisten. Jadi, secara sistematis

kesalahan itu dapat berlangsung lama apabila tidak diperbaiki. Henry Taringan,

(1990: 76).
BAB III
PEMBAHASAN

A. SEJARAH AWAL KAJIAN BAHASA


Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang bergerak maju dalam berbagai
kegiatan, termasuk kegiatan dalam bidang sains, ilmu-ilmu sosial, kemanusiaan, dan
teknologi didasari generasi tua ke generasi muda, pendokumentasian karya ilmiah, dan
penyebarluasan penemuan baru. Banyak buku ilmiah sudah diterbitkan, baik berupa karya
asli maupun terjemahan, dan banyak pula artikel dan makalah yang disebarluaskan.
Semuanya itu dilakukan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan teknologi di
bumi Indonesia tercinta ini.
Semua kegiatan ilmiah yang dikemukakan di atas dilakukan dengan menggunakan
alat komunikasi bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan. Jadi jelas, bahasa Indonesia
merupakan alat komunikasi untuk menyebarluaskan informasi tentang kegiatan ilmiah dalam
berbagai bidang ilmu, baik ilmu-ilmu sosial, kemanusiaan, sains, maupun teknologi.
Bahasa selalu berkembang.sebagai alat komunikasi bahasa selalu mengikuti
perkembangan teknologi dan budaya manusia yang menggunakannya. ragam bahasa ilmiah
alat komunikasi dalam lingkup resmi atau ilmiah dengan demikian juga akan mengalami
proses seiring dengan perkembangan teknologi dan budaya manusia yang menggunakannya
itu. hal ini brarti proses pembakuan kata atau ejaan pun juga akan berjalan seiring dengan
perjalanan waktu
Kajian formal bahasa sering dianggap telah bermulai di India oleh Panini, ahli tata-
bahasa abad 5 SM yang memformulasikan 3.959 aturan dari morfologi Sanskrit. Namun,
penulis-penulis Sumeria telah mempelajari perbedaan antara tata-bahasa Bahasa
sumeria dan Bahasa Akkadiasekitar 1900 SM. Kemudian tradisi tata-bahasa berkembang
pada semua kultur kuno yang mengadopsi tata tulis . Pada abad ke-17, seorang Tata bahasa
Port-Royal dari Perancis mengembangkan ide bahwa tata-bahasa dari semua bahasa
merupakan sebuah refleksi dari dasar-dasar pemikiran universal, dan oleh karena itu tata-
bahasa merupakan universal.

Pada abad ke-18, penggunaan pertama dari metoda komparatif oleh ahli filologi dan
India kuno dari Inggris William Jones memicu tumbuhnya linguistik komparatif. Kajian
ilmiah dari bahasa diperluas dari Indo-Eropa ke bahasa secara umum oleh Wilhelm von
Humboldt. Pada awal abad 20, Ferdinand de Saussurememperkenalkan ide bahwa bahasa
sebagai suatu sistem statik dari unit-unit yang saling berhubungan, didefinisikan lewat
pertentangan antara mereka.

Dengan memperkenalkan perbedaan analisis bahasa antara diakronik dan sinkronik,


dia meletakkan fondasi dari disiplin ilmu linguistik modern. Saussure juga memperkenalkan
beberapa dimensi dasar dari analisis bahasa yang masih menjadi dasar dibanyak teori
linguistik kontemporer, seperti perbedaan antara sintagma dan paradigma, dan perbedaan
Langue-parole, membedakan bahasa sebagai suatu sistem abstrak (Language), dari bahasa
sebagai suatu manifestasi konkrit dari sistem itu sendiri (parole).

B. PENGERTIAN BAHASA

Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu
yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi
atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep
atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang,
berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi[1].
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang
berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi,
setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena
setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat
disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa yang
berbunyi “nasi” melambangkan konsep atau makna ‘sesuatu yang biasa dimakan orang
sebagai makanan pokok’.
Pengertian bahasa dari beberapa ahli:
1. Bill Adams: bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam
sebuah konteks inter-subjektif
2. Wittgenstein: Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan
dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis
3. Ferdinand De Saussure: Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena
dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari
kelompok yang lain
4. Plato: Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan
onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide
seseorang dalam arus udara lewat mulut
5. Bloch & Trager: Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan
dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.
6. Carrol: Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi
bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam
komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi
nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup
manusia
7. Sudaryono: Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna
sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber
terjadinya kesalahpahaman.
8. Saussure: Bahasa adalah objek dari semiologi
9. Mc. Carthy: Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan
kemampuan berpikir
10. William A. Haviland: Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut
aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara
dalam bahasa itu.
Dari defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli dapat disimpulkan secara
sederhana bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang mempunyai fungsi-fungsi dan ragam-
ragam tertentu.
C. JENIS-JENIS BAHASA
1. Bahasa Lisan yaitu suatu komunikasi anatar manusia untuk mengutarakan maksudnya
melalui kata kata yang terucap dari mulut.
2. Bahasa Tulisan merupakan suatu bentuk komunikasi yang terbentuk dari berbagai kosa kata
yang disusun sehingga terbentuk suatu kalimat yang memiliki arti dan dituangkan kedalam
bentuk tulisan.
3. Bahasa Isyarat merupakan suatu bentuk komunikasi yang menggunakan anggota tubuh
seperti tangan dan gerak bibir. Biasanya yang menggunakan jenis bahasa ini adalah kaum
tunarungu mereka mengkombinasikan antara gerakan tangan, gerak bibir, dan ekspresi wajah
agar lawan bicaranya mengerti apa yang ia maksud.
4. Bahasa Pemrograman yaitu suatu bahasa yang digunakan untuk memerintah komputer
dengan menggunakan syntax syntax yang telah diatur oleh bahasa pemrograman itu sendiri,
tujuannya agar komputer mampu menjalankan apa yang kita perintahkan.
5. Bahasa Batin merupakan suatu interaksi mental secara langsung menggunakan isi hati kita,
bahasa batin tidak memerlukan sarana kata kata seperti jenis bahasa yang lainnya. Istilah
yang lebih mirip dengan komunikasi bahasa batin yaitu telepati.
D. FUNGSI BAHASA
Menurut Sumiati Budiman (1987 : 1) mengemukakan bahwa fungsi bahasa dapat
dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :
1. Fungsi praktis
Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis antar anggota masyarakat dalam
pergaulan hidup sehari-hari.
2. Fungsi kultural
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan dan mengembangkan
kebudayaan.
3. Fungsi artistik
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia melalui
seni sastra.
4. Fungsi edukatif
Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
5. Fungsi politis
Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa dan untuk menyelenggarakan
administrasio pemerintahan.
Bahasa juga merupakan tanda yang jelas dari kepribadian manusia. Melalui bahasa
yang digunakan manusia, maka dapat memahami karakter, keinginan, motif, latar belakang
pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan dan adat istiadat manusia.
Fungsi bahasa secara umum yaitu sebagai berikut:
1. Bahasa sebagai alat komunikasi
Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya,
terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola dan
memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju
kesejahteraan adil dan makmur.
Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai
etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai
alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan
dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga
masyarakat.
Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala
urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang
positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.
2. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala
sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan
keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan
keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.
3. Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial
Yang dimaksud dengan bahasa sebagi alat integrasi dan adaptasi social adalah Pada
saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan
kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Dan Bahasa sebagai alat
integrasi digunakan untuk menyatukan berbagai ragam manusia yang memiliki sifat dan
karakter yang berbeda-beda. Bahasa memungkinkan seseorang untuk merasa dirinya terikat
dengan kelompok sosial yang dimasukinya.
4. Bahasa sebagai alat kontrol sosial
Bahasa sebagai Kontrol Sosial, dengan adanya bahasa dapat memberikan kontrol
terhadap perilaku/tingkah laku/sikap yang dilakukan. Yang mempengaruhi sikap, tingkah
laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan
masyarakat, contohnya yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang
sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan
salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.
E. PENTINGNYA BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI
Manusia tidak dapat lepas dari bahasa. Terbukti dari penggunaannya untuk
percakapan sehari-hari, tentu ada peran bahasa yang membuat satu sama lain dapat
berkomunikasi, saling menyampaikan maksud. Tak hanya dalam bentuk lisan, tentu saja
bahasa juga digunakan dalam bentuk tulisan.
Pemikiran seseorang tentunya akan lebih mendapat pengakuan ketika sudah
“dituliskan” sehingga orang lain yang membaca akan mengetahui apa yang ingin
disampaikan seorang penulis. Pada dasarnya seluruh kegiatan manusia akan sangat berkaitan
erat dengan bahasa. Baik sekedar bercakap-cakap dengan teman, atau dalam kegiatan formal
seperti sekolah, kuliah bahkan dalam pekerjaan. Filsafat juga tidak dapat lepas dari bahasa.
Banyak filsuf yang justru mengawali pemikirannya dari problem bahasa.
Tentunya bahasa disini bukan berarti sekedar mempelajari tata gramatikal bahasa
ataupun bahasa asing, melainkan bagaimana pengertian seseorang dapat terpengaruh ‘hanya’
dari penggunaan kata-kata atau pemikiran. Sangat penting untuk dapat tetap berpikir kritis
dalam mengerti ucapan seseorang maupun teks.
Tanda-tanda yang hadir dalam kehidupan kita sehari-hari juga bagian dari bahasa.
Contoh, rambu-rambu lalu lintas tentu akan sangat tidak efisien jika dituliskan dalam bentuk
huruf. Para pengguna jalan tentu tidak akan sempat membaca tulisan-tulisan itu. Karena itu
untuk mempermudah, dibuat simbol-simbol yang dikonvensikan dan dimengerti masyarakat.
Kudera dalam bukunya The Art of Novel mengatakan bahwa manusia akhir-akhir ini
memiliki kecenderungan ‘malas’ menginterpretasi segala sesuatu. Semakin maju
perkembangan zaman, manusia justru semakin terlihat pasrah menerima begitu saja segala
sesuatu yang hadir. Tak ada keinginan untuk mengartikan tanda-tanda disekitarnya.
Akibatnya, keberagaman hidup semakin berkurang. Ada kesan ingin menyeragamkan
segalanya. Menyedihkan sekali jika suatu saat semua orang menjadi ‘robot’ yang tidak
memiliki keunikan masing-masing. Hal ini terjadi akibat hilangnya senseseseorang untuk
berani memaknai teks.
Akal sangat erat kaitannya dengan bahasa, karena pikiran akan disampaikan melalui
bahasa baik itu secara lisan, tulisan, maupun bahasa isyarat, kemudian apa yang disampaikan
melalui bahasa akan menjadi perbuatan. Perbuatan yang terus menerus akan menjadi
kebiasaan.
Karena sudah menjadi kebiasaan maka akan menjadi karakter hidup. Kalau sudah
menjadi karakter lama-lama menjadi unsur dari kebudayaan dan bersama-sama menjadi
kebudayaan masyarakat. Kalau kebudayaan masyarakat dibiarkan tanpa kritik atas dirinya
maka dalam jangka waktu tertentu akan menjadi peradaban. Kalau sudah jadi peradaban,
susah untuk dirubah lagi.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di
dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk
berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan.
Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi,
bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.

B. SARAN
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, kerena kesempur-naan itu
hanya milik Allah, berkenaan dengan hal ini kami dari penyusun sangat membutuhkan kritik
dan saran yang dapat membangun dalam pembuatan makalah ke depannya, dan tidak lupa
kami ucapkan banyak terima kasih kepada guru yang telah membimbing kami sehingga
makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat pada waktunya. Dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul, dkk. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta:Rineka Cipta.


Triono, condro, dwi.2012. Ilmu Retorika untuk Mengguncang Dunia. Yogyakarta: Irtikaz,
Cet. IV.
Arsjad, G.Maidar dan Mukti. 1987. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.D


Doyin,mukh.dkk.2002.Bahasa Indonesia dalam penulisan karya ilmiah. Semarang:Nusa
Budaya.
Doyin,mukh.2002.Kamus kata buku bahasa indonesia.Semarang: Nusa Budaya.
Keraf, Gorys. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa.Jakarta.: Gramedia Pustaka Utama
http://freezcha.wordpress.com/2009/09/25/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia/ Diakses
pada tanggal 10 Oktober 2011
http://www.scribd.com/doc/39221218/Bahasa-Sebagai-Alat-Komunikasi, Diakses pada
tanggal 7 Oktober 2011
http://id.wikipedia.org/epartemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai