Anda di halaman 1dari 17

SOSIOPRAGMATIK

FUNGSI BAHASA

Oleh

1. Ni Kadek Widiastini (2129011003)


2. Haeruddin (2129011004)
3. Ni Luh Anik Febrianti (2129011006)
4. Kadek Nara Widyatnyana (2129011008)
5. SG. Laksmi Widi Candra Astiti (2129011010)
6. Andira Emelita Br Sinaga (2129011013)
7. Ni Made Ayu Putri Santini (2129011014)
8. Ni Wayan Sri Darmawati (2129011016)
9. Ni Luh Ayu Puspitawati (2129011018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA


PASCASARJANA
UNDIKSHA
2021
i
PRAKATA

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya serta kerja keras penulis makalah berjudul “Fungsi Bahasa” guna memenuhi tugas mata
kuliah Sosiopragmatik dapat kami selesaikan tanpa suatu halangan yang berarti.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan baik berupa
moral maupun material dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada:

1 Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum, selaku dosen pengampu mata kuliah Sosiopragmatik.
2 Rekan-rekan mahasiswa di lingkungan Pascasarjana S2 Pendidikan Bahasa yang
tidak bisa kami sebutkan satu per satu yang telah dengan tulus memotivasi, memberikan
doa, dan semangat kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
3 Semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini, yang tidak bisa kami
sebutkan satu per satu.

Penulis sudah berusaha membuat makalah ini dengan sebaik mungkin. Terlepas dari
semua itu, penulis adalah manusia biasa yang jauh dari kata sempurna dan tidak luput dari
segala kesalahan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik yang membangun dari pembaca. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih dan kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Singaraja, 01 Oktober 2021

Penulis (Kelompok Genap)

ii
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Fungsi Bahasa........................................................................................................... 3
2.1.1 Fungsi Bahasa Sebagai Bahasa Nasional................................................................. 5
2.1.2 Fungsi Bahasa Menurut Nababan (1984:38)............................................................ 7
2.1.3 Fungsi Bahasa dari segi sudut pandang penutur, pendengar, topik, kode, dan amanat
pembicaraan ........................................................................................................ 10
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ................................................................................................................ 12
3.2 Saran ..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk menyampa ikan
sesuatu kepada orang lain. Oleh karena itu, Chaer (2006) mengatakan bahwa bahasa sebagai
alat komunikasi. Hal tersebut sejalan dengan yang dikatakan oleh (Amri, 2015) bahwa bahasa
sebagai media komunikasi agar lebih mudah dipahami oleh pihak lain karena dapat
mentransmisikan informasi dengan menggunakan simbol bahasa.

Oleh karena itu, manusia selalu membutuhkan bahasa dalam setiap kehidupannya. Hal
itu tidak lepas dari fungsi bahasa itu sendiri. Tanpa bahasa maka tidak akan terjadi saling
interaksi antara manusia dengan manusia lainnya. Hal itu menandakan bahwa bahasa
merupakan bagian yang sangat penting bagi manusia. Misbahud din (2020) mengatakan
bahasa adalah salah satu pembangun gagasan manusia dan di sisi lain, pikiran dan bahasa
adalah dua sisi mata uang tunggal yang terikat erat dan tidak bisa dipisahkan. Dengan bahasa
kita dapat mengetahui apa yang dikatakan lawan bicara dan apa tujuan dari apa yang
dibicarakan.

Secara umum fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi yang berupa bunyi dan
ujaran. Bahasa merupakan alat yang memiliki kedudukan sangat penting. Tanpa ada bahasa
informasi tidak akan tersampaikan dengan mudah. Oleh karena itu, mengetahui fungsi bahasa
sangat penting bagi para pengguna bahasa itu sendiri. Sebab, banyak sekali hal-hal yang perlu
diketahui lebih mendalam bagaimana bahasa digunakan dan dalam situasi seperti apa bahasa
akan digunakan. Dalam Kompas (2020) dijelaskan bahwa bahasa berfungsi sebagai identita s
suatu suku atau bangsa karena keunikannya.

Oleh karena itu, materi ini akan membahas apa itu fungsi dari bahasa dan bagaimana
bahasa bekerja di tengah-tengah masyarakat. Pembahasan ini didapatkan dari beberapa artikel
dan buku yang akan menguatkan bahwa bahasa memiliki fungsi yang sangat penting bagi
manusia.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut.

1. Fungsi-fungsi apa sajakah yang dimiliki oleh bahasa?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan penulisan makalah ini
ialah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui fungsi-fungsi yang dimiliki oleh bahasa

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Manfaat teoretis

Hasil penulisan makalah ini dapat menguatkan teori fungsi bahasa sebagai sumber
belajar dan refrensi pengembangan teori pembelajaran.

1.4.2 Manfaat praktis

a. Bagi pembaca

Penelitian ini bermanfaat untuk memotivasi, meningkatkan pengetahuan terkait f ungsi


bahasa.

b. Bagi peneliti lain

Penelitian ini diharapkan memberikan refrensi tambahan terkait fungsi bahasa sehingga
dapat mempertajam teori-teori terkait fungsi bahasa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Bahasa

Fungsi Bahasa Menurut Tri Wibowo (dalam Haraha, 2018), fungsi bahasa dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus.

1. Fungsi bahasa secara umum

a. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri. Me lalui


bahasa seseorang dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di
dalam hati dan pikirannya.

b. Sebagai alat komunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa secara umum
memang berfungsi sebagai alat komunikasi. Bahasa merupakan saluran ma ksud
seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk
bekerja sama. Manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non
verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media (lisan
dan tulis), sedangkan berkomunikasi secara non verbal dilakukan menggunakan
media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu linta s,
sirine setelah itu diterjemahkan ke dalam bahasa manusia.

c. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial. Pada saat beradaptasi d i


lingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung
situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang
non-formal pada saat berbicara dengan teman dan menggunakan bahasa f ormal
pada saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati.

d. Sebagai alat kontrol sosial. Kontrol sosial yang dimaksud yaitu dapat
mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat
diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat.

e. Bahasa sebagai sarana memahami orang lain.Untuk menjamin efektifitas


komunikasi, seseorang perlu memahami orang lain, seperti dalam memahami
dirinya. Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakaian bahasa dapat
mengenali berbagai hal mencakup kondisi pribadinya: potensi biologis,
intelektual, emosional, kecerdasan, karakter, paradigma, yang melandasi
3
pemikirannya, tipologi dasar tempramennya (sanguines, melankolis, kholeris,
flagmatis), bakatnya, kemampuan kreativitasnya, kemempuan inovasinya,
motifasi pengembangan dirinya, dan lain – lain.

f. Bahasa sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar. Bahasa sebagai alat untuk
mengamati masalah tersebut harus diupayakan kepastian konsep, kepastian
makna, dan kepastian proses berfikir sehingga dapat mengekspresikan hasil
pengamatan tersebut secara pasti. Misalnya apa yang melatar belakangi
pengamatan, bagaimana pemecahan masalahnya, mengidentifikasi objek yang
diamati, menjelaskan bagaimana cara (metode) mengamati, apa tujuan
mengamati, bagaimana hasil pengamatan,. dan apa kesimpulan.

g. Bahasa sebagai sarana berfikir logis. Kemampuan berfikir logis memungkinkan


seseorang dapat berfikir logis induktif, deduktif, sebab – akibat, atau kronologis
sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh dan
konseptual. Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan
tepat yang harus dilakukan. Proses berfikir logis merupakn hal yang abstrak.
Untuk itu, diperlukan bahasa yang efektif, sistematis, dengan ketepatan makna
sehingga mampu melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi konkret.

h. Bahasa membangun kecerdasan. Kecerdasan berbahasa terkait dengan


kemampuan menggunakan sistem dan fungsi bahasa dalam mengolah kata,
kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi, persuasi, deskripsi, analisis atau
pemaparan, dan kemampuan mengunakan ragam bahasa secara tepat sehingga
menghasilkan kreativitas yang baru dalam berbagai bentuk dan fungsi kebahasaan.

i. Bahasa membangun karakter. Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang


dapat mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan kecerdasan bah asanya,
seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan diri dan potensi diri. Dalam bentuk
sederhana misalnya : rasa lapar, rasa cinta. Pada tingkat yang lebih kompleks ,
misalnya : membuat proposal yang menyatakan dirinya akan menbuat suatu
proyek, kemampuan untuk menulis suatu laporan.

j. Bahasa Mengembangkan profesi. Proses pengembangan profesi diawali dengan


pembelajaran dilanjutkan dengan pengembangan diri (kecerdasan) yang tidak
diperoleh selama proses pembelajaran, tetapi bertumpu pada pengalaman barunya.

4
Proses berlanjut menuju pendakian puncak karier / profesi. Puncak pendakian
karier tidak akan tercapai tanpa komunikasi atau interaksi dengan mitra, pesaing
dan sumber pegangan ilmunya. Untuk itu semua kaum profesional memerlukan
ketajaman, kecermatan, dan keefektifan dalam berbahasa sehingga mempu
menciptakan kreatifitas baru dalam profesinya.

2. Fungsi bahasa secara khusus

a. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari. Manusia adalah makhluk


sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya.
Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non formal.

b. Mewujudkan Seni. Mewujudkan seni yang dimaksud adalah bahasa dapat


digunakan dalam hal pengungkapan perasaan yang kemudian dapat dimasukan ke
dalam sebuah karya sastra. Terkadang bahasa yang digunakan memiliki makna
konotasi. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa
mengetahui makna yang ingin disampaikan.

c. Mempelajari bahasa kuno. Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat


mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi
kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau
hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal.

d. Mengeksploitasi IPTEK. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu


didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan
melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.

2.1.1 Fungsi Bahasa Sebagai Bahasa Nasional

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:


(1) Lambang kebanggaan kebangsaan, 2) Lambang identitas nasional, 3) Alat penghubung
antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya, 4) Alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, bahasa Indonesia
mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita (Umar, 2017).
Atas dasar kebanggaan ini, bahasa Indonesia kita pelihara dan kita kembangkan, serta rasa
kebanggaan memakainya senantiasa kita bina. Pada fungsi ini, bahasa Indonesia kita junjung
di samping bendera dan lambang negara kita.

5
Bahasa Indonesia juga harus berfungsi sebagai alat yang memungkink an penyatuan
berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda -beda ke
dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat. Di dalam fungsi ini, bahasa Indonesia
memungkinkan berbagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai b angsa yang
bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai -nilai
sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu, dengan
bahasa nasional itu, kita dapat meletakkan kepentingan nasiona l jauh di atas kepentingan
daerah atau golongan.

Menuru Halim (dalam Umar, 2017) dalam kedudukannya sebagai bahasa negara,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai;

1. Bahasa resmi kenegaraan


Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai di dalam segala upacara,
peristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Termasuk
ke dalam kegiatan-kegiatan itu adalah penulisan dokumen-dokumen yang dikeluarkan
oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, serta pidato-pidato kenegaraan.
2. Bahasa pengantar di dalam dunia Pendidikan
Bahasa Indonesia dijadikan sebagai pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai
taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Meskipun lembaga-lembaga pendidikan
tersebut tersebar di daerah-daerah, mereka harus menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar. Memang ada pengecualian untuk kegiatan belajar-mengajar di kelas -
kelas rendah sekolah dasar di daerah-daerah. Mereka diizinkan menggunakan bahasa
daerah sebagai pengantar.
3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan
Bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi tim bal-balik antara
pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antardaerah
dan antarsuku, melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama
latar belakang sosial budaya dan bahasanya
4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi
Bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina dan
mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki ciri-ciri dan
identitasnya sendiri, yang membedakannya dari kebudayaan da erah. Pada waktu yang

6
sama, bahasa Indonesia kita pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai-nilai social
budaya nasional kita.

2.1.2 Fungsi Bahasa Menurut Nababan (1984:38)


Fungsi bahasa sebagai komunikasi dalam kaitannya dengan masyarakat dan
pendidikan secara lebih terperinci dibedakan menjadi empat golongan fungsi bahasa,yaitu:
(1) fungsi kebudayaan, (2) fungsi kemasyarakatan, (3) fungsi perorangan,dan (4) fungsi
pendidikan (Nababan, 1984: 38).
1. Fungsi Kebudayaan

Fungsi bahasa dalam kebudayaan yaitu sebagai (1) sarana perkembangan kebudayaan,
(2) jalur penerus kebudayaan, dan (3) inventaris ciri-ciri kebudayaan. Secara f ilogone tik
(hubungan jenis), bahasa adalah bagian dari kebudayaan, dan bahasalah yang
memungkinkan pengembangan kebudayaan sebagaimana yang kita kenal. Suatu
kebudayaan dilahirkan dalam perorangan kebanyakan dengan bantuan ahasa (Nababan,
1984: 38). Secara ontogenik (terjadi dalam perorangan), seseorang belajar dan mengetahui
kebudayaannya kebanyakan melalui bahasa. Dengan kata lain, suatu kebudayaan
dilahirkan dalam perorangan kebanyakan dengan bantuan Bahasa (Nababan, 1984: 38).
Bahasa selalu berkembang, perkembangan bahasa berpengaruh terhadap perkembangan
sebuah kebudayaan. Kebudayaan suatu masyarakat bisa dilihat dan dinilai dari bahasanya.
Dengan bahasa, sebuah kebudayaan bisa diturunkan secara turun temurun. Bahasa itu
sendiri bahkan bisa menjadi ciri khas suatu budaya.

2. Fungsi Kemasyarakatan

Pada fungsi kemasyarakatan, bahasa menunjukan peranan khusus suatu bahasa dalam
kehidupan masyarakat. Klasifikasi bahasa berdasarkan fungsi kemasyarakatannya dapat
dibagi dua, yaitu (1) berdasarkan ruang lingkup, dan (2) berdasarkan bidang pemakaian
(Nababan, 1984: 40). Berdasarkan ruang lingkup, bahasa mengandung bahasa nasional
dan Bahasa kelompok. Bahasa nasional dirumuskan oleh Halim (Nababan, 1984: 40)
berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas bangsa, (3)
alat penyatuan berbagai suku bangsa dengan berbagai latar belakang sosial budaya dan
bahasa, dan (4) sebagai alat penghubung antar daerah dan antar budaya. Bahasa kelompok
adalah bahasa yang digunakan oleh kelompok yang lebih kecil dari suatu bangsa, seperti
suku bangsa atau suatu daerah subsuku sebagai lambang identitas kelompok itu dan alat
7
pelaksanaan kebudayaan kelompok itu. Di Indonesia bahasa kelom pok biasa disebut
“bahasa daerah” atau “logat daerah”. Logat daerah digunakan oleh k elompok yang lebih
kecil dari suku bangsa (Nababan, 1984:40). Klasifikasi bahasa berdasarkan bidang
pemakaian adalah bahasa resmi, Bahasa pendidikan, bahasa agama dan bahas a dagang.
Bahasa resmi adalah bahasa yang digunakan untuk keperluan resmi kenegaraan seperti
pemerintah dan pengadilan. Di Indonesia, bahasa resmi pemerintahan adalah bahasa
Indonesia. Namun, pada tingkat desa dan kota kecil sering digunakan bahasa daerah
sebagai bahasa resmi. Bahasa pendidikan adalah bahasa yang digunakan sebagai bahasa
pengantar dalam pendidikan (Nababan, 1984: 41).

3. Fungsi Perorangan

Fungsi bahasa perorangan didasarkan pada kajian fungsi bahasa milik Halliday
sebagai berikut (Nababan, 1984: 42).

a. Fungsi Instrumental

Menurut Halliday (dalam Alwasilah, 1985: 27) fungsi instrumental adalah bahasa
berfungsi sebagai alat untuk menggetarkan serta memanipulasi lingkungan atau
menyebabkan suatu peristiwa terjadi. Fungsi bahasa ini dapat terlihat dengan jelas ketika
diterapkan pada keadaan ketika seseorang memerintah, baik secara langsung ataupun tidak
langsung. Pada fungsi instrumental, bahasa tidak hanya membuat pendengar melakukan
sesuatu, tetapi melakukan kegiatan yang sesuai dengan yang diingink an penutur. Hal ini
dapat dilakukan penutur dengan menggunakan kalimat-kalimat yang menyatakan perintah
(Chaer dan Agustina, 2010: 15). Fungsi instrumental terdapat dalam ungkapan bahasa,
termasuk bahasa bayi, untuk meminta sesuatu (makanan, barang, dan sebagainya).

b. Fungsi Regulasi atau Regulatori (regulatory function)

Fungsi regulatori menurut Halliday (dalam Alwasilah, 1885: 30) ini mengacu kepada
pemakaian bahasa untuk mengatur tingkah laku orang lain. Bahasa berfungsi sebagai
pengawas, pengendali dan pengatur peristiwa terhadap orang lain.

c. Fungsi Representasi (representation function)

Menurut Halliday (dalam Alwasilah, 1885: 28) fungsi representasi mengacu pada
bahasa sebagai alat untuk membicarakan objek atau peristiwa dalam lingkungan sekeliling
atau di dalam kebudayaan pada umumnya. Pada fungsi ini, pembicara dapat

8
menyampaikan pernyataan tentang bagaimana pembicara merasa dan memahami dunia
sekitar. Menurut Halliday (dalam Sudaryanto, 1990: 15) fungsi representasi yakni bahasa
berfungsi untuk membuat pernyataan, penyampaian fakta, penjelas atau pelapor realitas
yang sebenarnya sebagaimana yang dilihat orang.

d. Fungsi Interaksional (interactional function)

Halliday (dalam Alwasilah, 1885: 28) mengemukakan bahwa fungsi interaksional


merupakan fungsi yang berorientasi pada kontak antar pihak yang sedang berkomunikasi
untuk menjalin hubungan, memeliharanya, memperlihatkan perasaan bersahabat atau
solidaritas sosial. Interaksi ini menuntut pengetahuan tentang logat, jargon dan lelucon
sebagai bumbu dalam berinteraksi. Ungkapan-ungkapan bahasa pada fungsi interaksional
biasanya sudah berpola tetap, seperti pada waktu berjumpa, pamit, membicarakan cuaca,
atau menanyakan keadaan keluarga. Oleh karena itu ungkapan-ungkapannya tidak dapat
diartikan atau diterjemahkan secara harfiah. Misalnya, dalam bahasa Inggris ungkapan
How do you do, How are you, Here you are dan Nice day. Dalam bahasa Indonesia
terdapat ungkapan seperti Apa kabar, Bagaimana anak-anak, Mau kemana nih. Ungkapan-
ungkapan tersebut yang disertai unsur paralinguistik tidak mempunyai arti, dalam arti
memberikan informasi, tetapi membangun kontak sosial antara para partisipan di dalam
pertuturan itu (Chaer dan Agustina, 2010: 16).

e. Fungsi Heuristik (heuristic function)

Halliday (dalam Alwasilah, 1885: 28) mengemukakan bahwa fungsi heuristik


merupakan fungsi bahasa sebagai alat untuk menyelidiki realitas dan mempelajari tentang
banyak hal. Fungsi ini melibatkan penggunaan bahasa untuk memperoleh ilmu
pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang lingkungan disekitarnya. Fungsi pemecahan
masalah (heuristic) terdapat dalam ungkapan meminta atau menyatakan jawab kepada
suatu masalah atau persoalan.

f. Fungsi Personal (personal function)

Halliday (dalam Alwasilah, 1885: 27) mengemukakan bahwa fungsi ini lebih
berorientasi pada penutur, artinya sikap dia terhadap bahasa yang dituturkannya.
Penyampaiannya tidak hanya mengungkapkan emosi lewat bahasa tetapi juga
memperhatikan emosi dia saat penyampaian yang dituturkan. Fungsi ini memberi
kesempatan kepada pembicara untuk mengekspresikan perasaan, emosi pribadi, serta
9
reaksi-reaksi yang mendalam. Dalam hal ini pihak si pendengar juga dapat menduga
apakah si penutur sedih, marah atau gembira

g. Fungsi Imajinatif (imaginative function)

Halliday (dalam Alwasilah,1885: 30) mengemukakan bahwa fungsi imajinatif


merupakan fungsi pemakaian bahasa itu sendiri untuk kesenangan bagi penutur maupun
pendengar. Bahasa bisa digunakan untuk mengungkapakan pikiran atau gagasan baik
sesungguhnya atau tidak, perasaan atau khayalan. Fungsi imajinatif biasanya berupa karya
seni seperti puisi, cerita, dongeng atau lelucon yang digunakan untuk kesenangan penutur,
maupun untuk kesenangan para pendengar atau pembacanya (Chaer dan Agustina, 2010:
17).

4. Fungsi Pendidikan

Fungsi pendidikan didasarkan pada tujuan penggunaan bahasa dalam pendidikan dan
pengajaran. Fungsi pendidikan bahasa dapat dibagi atas empat sub fungsi, yaitu (1) fungsi
integratif yang memberikan penekanan pada penggunaan bahasa sebagai alat yang
membuat anak didik menjadi kuat dan sanggup menjadi anggota masyarakat, (2) fungsi
instrumental, fungsi ini bertujuan mendapat keuntungan material, memperoleh pekerjaan,
meraih ilmu dan sebagainya, (3) fungsi kultural, penggunaan bahasa sebagai jalur untuk
mengenali dan menghargai suatu sistem dan nilai dan cara hidup dan kebudayan dalam
suatu masyarakat, dan (4) fungsi penalaran lebih menekankan pada penggunaan bahasa
sebagai alat berfikir dan mengerti serta menciptakan konsep-konsep (Nababan, 1984:43-
44).

2.1.3 Fungsi Bahasa dari segi sudut pandang penutur, pendengar, topik, kode, dan
amanat pembicaraan

Menurut Jakobson (1960) dalam Alwasilah (1985) ada beberapa fungsi bahasa dari
sudut pandang tersebut, antara lain :

a. Fungsi Emotif atau fungsi personal yaitu fungsi bahasa dilihat dari sudut pandang
penutur, yaitu penutur menyatakan sikap terhadap apa yang dituturkannya, si penutur
bukan saja mengungkapkan emosi lewat bahasa, tetapi juga memperlihatkan emosi itu
sewaktu menyampaikan tuturannya. Dalam hal ini, pihak pendengar akan dapat

10
menduga atau melihat apakah si penutur dalam keadaan sedih, marah atau gembira dan
yang lainnya.

b. Fungsi Konatif yaitu fungsi bahasa dilihat dari segi pendengar atau lawan bicara, adalah
fungsi bahasa yang mengatur tingkah laku pendengar. Di mana bahasa tidak hanya
membuat si pendengar melakukan sesuatu, tetapi juga dapat melakukan kegiatan yang
sesuai dengan keinginan si pembicara. Hal ini dapat dilakukan si pembicara dengan
menggunakan kalimat-kalimat yang menyatakan perintah, himbauan, permintaan,
maupun rayuan.

c. Fungsi Referensial atau fungsi yang dilihat dari topik ujaran adalah fungsi bahasa
sebagai alat untuk membicarakan objek atau peristiwa yang ada di sekeliling penutur
atau yang ada dalam budaya umumnya.

d. Puitik yaitu fungsi bahasa yang dilihat dari segi amanat yang disampaikan adalah
fungsi bahasa yang dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran, gagasan dan
perasaan yang sebenarnya maupun yang cuma bersifat imajinasi saja.

e. Fungsi Fatik yaitu fungsi yang dilihat dari segi kontak antara penutur dan pendengar,
adalah fungsi bahasa yang berfungsi menjalin hubungan, memelihara, memperlihatkan
perasaan persahabatan, atau solidaritas sosial. Ungkapan-ungkapan yang digunakan
biasanya sudah berpola tetap, seperti pada waktu berjumpa, pamit, menanyakan kabar
dan lainnya.

f. Metalinguistik yaitu fungsi bahasa yang dilihat dari segi kode yang digunakan adalah
fungsi bahasa yang digunakan untuk membicarakan bahasa itu sendiri. Hal ini dapat
dilihat dalam proses pembelajaran bahasa dimana kaidah -kaidah atau aturan-aturan
bahasa dijelaskan dengan bahasa itu sendiri.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi bahasa


adalah sebagai alat komunikasi yang berupa bunyi dan ujaran. Menurut Tri Wibowo (dalam
Haraha, 2018), fungsi bahasa dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu fungsi bahasa secara
umum dan secara khusus. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai: (1) Lambang kebanggaan kebangsaan, 2) Lambang identitas nasional, 3)
Alat penghubung antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya, 4) Alat pengembangan
kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Fungsi bahasa sebagai komunikasi dalam
kaitannya dengan masyarakat dan pendidikan secara lebih terperinci dibedakan menjadi
empat golongan fungsi bahasa,yaitu: (1) fungsi kebudayaan, (2) fungsi kemasyarakatan, (3)
fungsi perorangan, dan (4) fungsi pendidikan (Nababan, 1984: 38). Menurut Jakobson (1960)
dalam Alwasilah (1985) ada beberapa fungsi bahasa dari sudut pandang tersebut, antara lain :
fungsi emotif, fungsi konatif, fungsi referensial, fungsi puitik, fungsi fatik, dam fungsi
metalinguistik. Di dalam fungsi ini, bahasa memungkinkan berbagai suku bangsa itu
mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan
identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa
daerah yang bersangkutan.

3.2 Saran

Penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis menyarankan agar
pembaca selain membaca makalah ini juga membaca dari sumber lain terkait dengan fu ngsi
bahasa. Penulis juga meminta saran dan masukan dari pembaca untuk mendukung pembuatan
makalah selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amri, Y.K. 2015. Bahasa Indonesia: Pemahaman Dasar-dasar Bahasa Indonesia.


Yogyakarta: Atap Buku.
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Misbahuddin, Mohamad. 2020. “Fungsi, Hakikat dan Wujud Bahasa”. Jurnal Hasil
Penelitian. Vol 3 No.2 Thn 2020.
Puji Rahayu, Dwi. 2014. Topik Pembicaraan dan Fungsi Bahasa dalam Akun Twitter
“@iniPurwokerto”.Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Yogyakarta.(https://eprints.uny.ac.id/17289/1/Dwi%20Puji%20Rahayu%20102
10141009.pdf, diakses Senin, 04 Oktober 2021).
Umar, Azhar. 2017. “Kedudukan, Fungsi, Dan Ragam Bahasa Indonesia”. Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan.

Anda mungkin juga menyukai