Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MENAFSIRKAN HAKIKAT, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA

Disusun Oleh:
ANGELICA CLIANTA SHAFARA (2205020107)
DENNY DELHAST (2205020059)
INDAH PUJI LESTARI BR.MANGUNSONG (2205020060)
SARINA (2205020097)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah makalah kami
tentang “MENAFSIRKAN HAKIKAT, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA DAN AKTIF
DALAM PEMBELAJARAN” dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dengan tersusunnya makalah ini kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
bapak Dody selaku dosen pengajar mata kuliah BAHASA INDONESIA yang telah
membimbing dan memberikan arahan, dan kepada teman-teman serta pihak -pihak yang turut
mendukung tercapainya makalah ini.
Akhir kata jika ada kekurangan dalam isi makalah ini, kami mohon maaf. Kami
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan makalah
kedepannya dan kami juga berharap dengan tercapainnya makalah ini dapat menambah
pengetahuan kita di mata kuliah Bahasa Indonesia ini.

Tanjungpinang, 14 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………...


DAFTAR ISI …………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………….............................
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………..
1.3 Tujuan Masalah ………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………..


2.1 Hakikat Bahasa Menurut Harimurti Kridalaksana …………………………………….
2.2 Fungsi Bahasa ………………………………………………………………………....
2.3 Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur ………………………………………..…………
2.4 Ragam Bahasa Berdasarkan Media ………………………………………………........

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………..


3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………….....
3.2 Saran …………………………………………………………………...........................

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, sehingga harus ada interaksi dan
komunikasi dengan manusia lainya. Manusia berinteraksi dengan manusia lainya
menggunakan media ataupun sarana. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan
ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain.
Dalam makalah yang kami buat ini kami mengangkat materi Hakikat, Fungsi dan
Ragam bahasa Indonesia. Pada kehidupan sehari-hari kadang masyarakat menggunakan
macam-macam bahasa yang mereka ketahui atau dipahami oleh sekelompok masyarakat
itu. Pada penyampaian informasi bahasa sangatlah penting, baik secara ilmiah ataupun
non ilmiah. Coba bayangkan jika seseorang berinteraksi tanpa bahasa hanya dengan
menggunakan symbol, bahasa isyarat, dan lain-lain. Mungkinkah informasi dapat
tersampaikan secara baik? Oleh karena itu bahasa memiliki peranan yang sangat penting
dalam kehidupan bermasyarakat mengingat manusia adalah makhluk social.
Kami mengenalkan apa saja ragam bahasa Indonesia dalam makalah ini guna
memberikan pengetahuan apa saja klasifikasi bahasa yang baku serta tidak baku, agar
ketika pembelajaran di sekolah dasar dapat berjalan dengan baik karena mengingat
bahasa Indonesia merupakan pengantar dari setiap mata pelajaran yang diajarkan di SD.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya yaitu antara
lain:
1. Apa itu Hakikat Bahasa menurut Harimurti Kridalaksana?
2. Apa Fungsi Bahasa?
3. Apa saja Ragam Bahasa berdasarkan penutur?
4. Apa saja Ragam Bahasa menurut media?

1.3 Tujuan Masalah


1. Menjelaskan hakikat bahasa indonesia menurut harimurti kridalaksana
2. Menjelaskan fungsi bahasa
3. Menjelaskan ragam Bahasa berdasarkan penutur
4. Menjelakan ragam bahasa berdasarkan media
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Bahasa
Hakikat Bahasa Menurut Harimurti Kridalaksana dalam kamus Linguistik
(1983) dan Djoko Kencono dalam Dasar-dasar Linguistik Umum (1982) menjelaskan
bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh
kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.

2.2 Fungsi Bahasa


Berkaitan dengan fungsi bahasa. Keraf (2004: 3) mengatakan bahwa bahasa
mempunyai empat fungsi yaitu:
1. Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
2. Alat komunikasi
3. Alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial,
4. Alat mengadakan kontrol sosial.
5.

a. Alat Untuk Menyatakan Ekspresikan Diri


Ekspresi diri berarti menggungkapkan segala hal yang dirasakan oleh
pikiran dan perasaan manusia. Bahasa menyatakan segala sesuatu yang
digunakan oleh manusia sebagai media untuk membebaskan diri dari
persoalan-persoalan dan tekanan hidup yang dialaminya. Bahasa dapat
mendorong manusia mengekspresikan dirinya agar menarik perhatian orang
lain. Dalam hal ini bahasa digunakan sebagai alat untuk mencari perhatian
orang lain terhadap hal-hal yang dirasakan penutur.
b. Alat Komunikasi
Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan fungsi bahasa yang bersifat
intrapersonal karena bahasa digunakan sebagai alat untuk saling bertukar
pikiran dan perasaan antar manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya
manusia tidak akan lepas dari kegiatan kommunikasi dengan media bahasa.
Dengan begitu manusia dapat menciptakan kerjasama dengan sesama warga.
c. Alat Mengadakan Integrasi dan Adaptasi Sosial
Dalam kehidupan manusia selalu membutuhkan eksistensi untuk
diterima dan diakui oleh masyarakatnya. Dalam pembentukan eksistensi
itulah, manusia akan melakukan intregrasi dan adapatasi dengan menggunakan
bahasa sebagai perantaranya. Dalam proses ini, dengan bahasa seorang
anggota masyarakat akan mengenal dan mempelajari segala adat istiadat. Oleh
larena itu, kolektif bahasa mempunyai peran penting sebagai media untuk
membentuk keharmonisan kehidupan masayarakat dalam proses integrasi dan
adaptasi sosial.
d. Alat Mengadakan Kontrol Sosial
Bahasa akan dimobilisasi oleh seseorang sebagai usaha untuk
mempengaruhi pikiran dan tindakan orang. Hampir setiap hari kegiatan
kontrol sosial akan terjadi dalam masyarakat. Misalnya orang tua yang
menasehati anak-anaknya, kepala desa yang memberikan penerangan dan
penyuluhan pada warganya. Untuk itu, diperlukan kemampuan penggunaan
bahasa yang baik dan kominikatif. Dengan menggunakan bahasa yang baik
dan komunikatif, maka seseorang bisa mempengaruhi pikiran dan tindakan
orang lain sesuai dengan yang diharapkannya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa berfungsi
sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh segenap masyarakat untuk
mengekspresikan diri, mengadakan integrasi (adaptasi sosial), dan untuk
mengadakan kontrol sosial.

2.3 Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur


Ragam bahasa adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menunjuk salah satu dari
sekian variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Sedangkan ragam itu timbul
karena kebutuhan penutur akan adanya alat komunikasi yang sesuai dengan konteks
sosialnya. Adanya berbagai ragam menunjukkan bahwa pemakaian bahasa (tutur) itu
bersifat aneka ragam (heterogen). Adapaun ragam bahasa Indonesia berdasarkan
penutur dapat dikategorikan menjadi:
a. Ragam Daerah (Logat/dialek)
Ragam daerah dikenal dengan logat atau dialek. Masing-masing daerah memiliki
ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya, logat bahasa Indonesia orang jawa tengah
tampak pada pelafalan ‘b’ pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota
seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain.
b. Ragam Pendidikan
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan
berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang
berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks, video, vitamin, film, fakultas.
Penutur yang yang tidak berpendidikan mungkin akan mnegucapkan pitnah,
komplek, pideo, pitamin, pilm, pakultas.
2.4 Ragam Bahasa Berdasarkan Media
Di dalam bahasa Indonesia, disamping dikenal kosakata baku Indonesia dikenal pula
kosakata bahasa Indonesia ragam baku, yang sering disebut sebagai kosakata baku
bahasa Indonesia baku. Kosakata baku bahasa Indonesia, memiliki ciri kaidah bahasa
Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolak ukur yang ditetapkan berdasarkan
kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas Lembaga atau instansi didalam
menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Jadi, kosakata itu digunakan di dalam
ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab. Walaupun demikian, tidak menutup
kemungkinan digunakan nya kosakata ragam baku di dalam pemakaian ragam-ragam
yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan.
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak menutup
kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat
menjadi panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Yang perlu diperhatikan
ialah kaidah tentang norma yang berlaku dan berkaitan dengan latar belakang
pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan (Fisman ed.,
1968). Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media dibagi menjadi dua yaitu:
a. Ragam Bahasa Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech)
dengan fonem sebagai unsur dasar. Ragam lisan berurusan dengan tata bahasa,
kosakata, dan lafal. Dalam ragam lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi
rendah suara atau tekanan, air muka, gerak, tangan atau isyarat untuk
mengungkapkan ide.
Ciri-ciri ragam lisan:
1. Memerlukan orang kedua/teman bicara.
2. Tergantung situasi, kondisi, ruang dan waktu.
3. Hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
4. Berlangsung cepat.
5. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu.
6. Kesalahan dapat langsung dikoreksi.
7. Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
Yang termasuk dalam ragam lisan diantaranya pidato, ceramah, sambutan,
berbincang-bincang, dan masih banyak lagi. Semua itu sering digunakan
kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari, terutama mengobrol atau
berbincang-bincang, karena tidak diikat oleh aturan-aturan atau cara penyampain
seperti halnya pidato atau pun ceramah.
b. Ragam Bahasa Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan
tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosakata. Dengan
kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan untusr tata
bahasa seperti bentuk kata atau pun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata,
kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan
ide.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis:
1. Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
2. Tidak terikat ruang dan waktu.
3. Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat.
4. Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,
5. Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan
6. Paragraph dikembangkan secara lengkap dan pandu.
7. Berlangsung lambat.
8. Memerlukan alat bantu.
Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat kabar, dan lain-
lain. Dalam ragam bahasa tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Terutama dalam pembuatan karya-karya ilmiah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah kami paparkan, maka dapat kami simpulkan bahwa
Hakikat Bahasa adalah sistem lambiang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh
kelompok socsal untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Secara
umum fungsi Bahasa yaitu:
1. Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, untuk menggungkapkan segala hal
yang dirasakan oleh pikiran dan perasaan manusia.
2. Alat komunikasi, untuk saling bertukar pikiran dan perasaan antar manusia.
3. Alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, sebagai perantara untuk diterima
dan diakui oleh masyarakat
4. Alat mengadakan kontrol sosial, sebagai usaha memobilisasi untuk mempengaruhi
pikiran dan tindakan orang.
Ragam bahasa adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menunjuk salah satu dari
sekian variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Sedangkan ragam itu timbul
karena kebutuhan penutur akan adanya alat komunikasi yang sesuai dengan konteks
sosialnya. Ragam bahasa juga dibedakan berdasarkan penutur dan media nya.
a. Ragam bahasa berdarkan penutur, menunjukkan bahwa pemakaian bahasa (tutur)
itu bersifat aneka ragam (heterogen). Adapaun ragam bahasa Indonesia
berdasarkan penutur dapat dikategorikan menjadi ragam daerah dan ragam
pendidikan.
b. Ragam bahasa berdasarkan media, dibagi menjadi ragam bahasa lisan dan ragam
bahasa tulis.

B. Saran
Sekian makalah tentang hakikat dan ragam Bahasa Indonesia yang dapat kami
sampaikan. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami memohon saran dari semua pihak dan pembaca untuk
kesempurnaan makalah yang telah kami susun ini. Semoga makalah yang kami susun
dapat berguna bagi pembaca sekalian
DAFTAR PUSTAKA

Website – Academia.edu, (2016), diakses 13 Maret 2023, dari


https://www.academia.edu/10224658/
Hakikat_Fungsi_dan_Ragam_Bahasa_Indonesia

Website – bamboszone.files, (2010), diakses 13 Maret 2023, dari


https://bamboszone.files.wordpress.com/2010/10/204_unit_1_0-kbi.pdf

Website – dKampus Berbagi Info Kampus, (2017), diakses 16 Maret 2023, dari
https://www.dkampus.com/2017/04/ragam-bahasa-indonesia-berdasarkan-
media/
Website – Wikipedia, Ensiklopedia Bebas (2018), diakses 14 Maret 2023, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa
Website – ARTICLE SITE, (2021), diakses 14 Maret 2023, dari
https://www.situsartikel92.com/2017/11/bahasa.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai