BAHASA INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiik, dan hidayah-Nya.
Shalawat salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang yakni agama islam, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia”.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................1
BAB 1
PENDAHULUAN
Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis.
Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungankan dengan status dan nila-nilai sosial. Setelah
dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti
kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun bangsa. Karena kondisi dan
pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi label secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan
dan fungsi tertentu. Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya perlu dirumuskan secar
eksplisit, sebab kejelasan label yang diberikan akan memengaruhi masa depan bangsa yang bersangkutan.
Pemakainya akan menyikapinya sesuai dengan label yang dikenakan padanya.
BAB 2
KAJIAN TEORITIS
Istilah kedudukan dan fungsi tentunya sering kita dengar, bahkan pernah kita pakai. Misalnya dalam
kalimat,”Bagaimana kedudukan dia sekarang?”, “Apa fungsi baut yang saudara pasang pada mesin ini?”,
dan sebagainya. Kalau kita pernah memakai kedua istilah itu tentunya secara tersirat kita sudah mengerti
maknanya. Hal ini terbukti bahwa kita tidak pernah salah pakai menggunakan kedua istilah itu. Kalau
demikian halnya, apa sebenarnya pengertian kedudukan dan fungsi bahasa? Samakah dengan pengertian
yang pernah kita pakai?
Bagi masyarakat yang dwibahasa (dwilingual), akan dapat memilah-milahkan sikap kedua atau lebih
bahasa yang digunakannya. Mereka tidak akan memakai secara sembarangan. Mereka mengetahui kapan
dan dalam situasi apa bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi apa pula bahasa yang lain
dipakai. Dengan demikian, perkembangan bahasa (-bahasa) itu akan menjadi terarah. Pemakainya akan
berusaha mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah disepakatinya dengan, antara lain,
menyeleksi unsur-unsur bahasa lain yang ‘masuk’ ke dalamnya. Unsur-unsur yang dianggap
menguntungkannya akan diterima, sedangkan unsur-unsur yang dianggap merugikannya akan ditolak.
Sehubungan dengan itulah maka perlu adanya aturan untuk menentukan kapan, misalnya, suatu unsur
yang mengetahuinya secara layak diterima, dan kapan seharusnya ditolak. Semuanya itu dituangkan
dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di negara kita itu disebut Politik Bahasa
Nasional, yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-ketentuan
yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa.
Sesuai ikrar sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928, bahasa indonesia diangkat sebagai
bahasa nasional, dan sesuai UUD 45, Bab,XV, Pasal 36, bahasa indonesia dinyatakan sebagai bahasa
negara. Hal ini berarti bahasa indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa
negara. Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai
budaya, yang dirumuskan atas dasar nilai sosial nya; sedangkan fungsi bahasa adalah nilai pemakaian
bahasa tersebut di dalam kedudukan yang di berikan.
Dengan fungsi sebagai sebagai alat perhubungan antar budaya antar daerah, bahasa indonesia sering
kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan saja apabila kita ingin berkomunikasi
dengan seseorang yang berasal dari suku lain yang berlatar belakang bahasa berbeda, mungkin kita tidak
dapat bertukar pikiran dan saling bertukar informasi?. Bagaimana seandainya kita tersesat di jalan di
daerah yang masyarakatnya tidak mengenal bahasa indonesia?. Bahasa indonesialah yang dapat
menanggulangi semua itu. Dengan bahasa indonesia kita dapat saling berhubungan untuk segala aspek
kehidupan, bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan idiologi,
politik,ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan (disingkat: ipoleksosbudhankam) mudah
diinformasikan kepada warganya. Akhirnya, apabila apanila arus informasinya antar kita meningkat akan
meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan kita. Apabila pengetahuan kita meningkat
berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.
Dalam fungsinya sebagai bahasa resmi, bahasa indonesia digunakan sebagai bahasa penghantar dalam
komunikasi resmi. Pidato presiden di hadapan rakyat indonesia dalam bahasa indonesia adalah
perwujudan kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa resmi negara. Komunikasi resmi di sekolah dan
perguruan tinggi dalam bahasa indonesia adalah perwujudan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa
penghantar resmi. Penggunaan bahasa indonesia dalam rapat DPR adalah perwujudan fungsi bahasa
indonesia sebagai bahasa penghantar perhubungan tingkat nasional; sedangkan penggunaan bahasa
indonesia dalam buku-buku di sekolah adalah perwujudan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa resmi
di dalam perkembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi. 1
1
Eko Kuntarto, Materi Kuliah : Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Hlm.30-33
2.3 Fungsi Bahasa Indonesia
Fungsi pertama bermakna bahwa dengan bahasa kita mampu mengungkapkan gambaran, maksud,
gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat menyatukan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat
didalam hati dan pikiran kita. Ada dua unsur yang mndorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu: (a)
agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita, dan (b) sebagai bentuk keinginan untuk
membebaskan diri kita untuk tekanan emosi.
Fungsi kedua menyatakan bahwa bahasa merupakan saluran maksud seseoran, yang melahirkan
perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih
jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, berartimemiliki tujuan
agar para pembaca atau pendangar yang menjadi sasaran utama perhatian seseorang dapat memahami
maksud dan perasaan penulis atau pembicara.
Dalam fungsinya sebagai alat komunikasi, bahasa menunjukkan hakikat manusia sebagai
makhluk sosial yang selalu memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi. Ada dua cara yang
dipakai manusia untuk berkomunikasi, yaitu secara verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal
dilakukan menggunakan alat/media bahasa (lisan dan tulisan), sedangkan berkomunikasi secara non
verbal dilakukan menggunakan median berupa simbol, isyarat, kode, dan bunyi.
Fungsi ketiga bahasa adalah sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial. Fungsi ini
menyatakan bahwa pada saat beradaptasi di lingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa non-
standar pada saat berbicara dengan teman-teman, dan menggunkan bahasa standart pada saat berbicara
dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa, seseorang akan mudah untuk berbaur
untuk menyesuaikan diri dengan orang lain, kelompok masyarakat, bahkan bangsa lain.
Fungsi keempat menyatakan bahwa sebagai alat kontrol sosial, bahasa mempengaruhi
sikap, tingkah laku serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri
dan masyarakat. Contohnya buku-buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti
diskusi, serta iklan layanan masyarakat akan memengaruhi diri sendiri atau kelompok masyarakat
tertentu. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagia alat kontrol sosial yang sangat
mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara
yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.2
Bahasa Indonesia di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai:
1. Lambang kebanggaan kebangsaan
Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai
sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita. Atas dasar kebangsaan ini, bahasa
indonesia kita pelihara dan kita kembangkan serta rasa kebanggaan pemakainya senantiasa kita
bina.
2. Lambang identitas nasional
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita junjung disamping bendera
dan lambang bendera kita. Di dalam melaksanakan fungsi ini bahasa Indonesia tentulah harus
memiliki identitasnya sendiri pula sehingga ia serasi dengan lambang kebangsaan kita yang
lain. Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya hanya apabila masyarakat pema kainya
membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa
lain.
3. Alat perhubungan antarwarga, antardaerah dan antarbudaya
Fungsi bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antarwarga,
antardaerah, antarsuku bangsa ini adala h sebagai bahasa nasional. Berkat adanya bahasa
nasional kita dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga
kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak
perlu dikhawatirkan. Kita dapat bepergian dari pelosok yang satu ke pelosok yang lain di
Tanah Air kita dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu -satunya alat
komunikasi.
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial
budaya dan bahasanya masing masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia
2
Eko Kuntarto, Materi Kuliah : Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Hlm. 27-28
Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku bahasa ini
mencapai keserasian hidup sebagai bahasa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan
identitas kesukuan da kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa
daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu kita dapat meletakan
kepentingan nasional jauh di atas kepentingan daerah atau golongan.3
b. Fungsi bahasa secara khusus
Fungsi bahasa secara khusus adalah sebagai alat untuk :
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan
makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non
formal.
2. Mewujudkan seni (sastra)
Bahasa dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan melalui karya seni sastra,
seperti syair, puisi, cerita dan lain-lain. Bahasa yang digunakan dalam mewujudkan dan
mengekspresikan perasaan dalam karya seni sastra sering kali memiliki makna denotasi atau
makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui
makna yang ingin disampaikan.
3. Mempelajari bahasa-bahasa kuno
Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa
lampau. Manusia perlu melakukannya untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat
terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan
tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya dapat
ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan-penemuan prasasti-prasasti.
4. Mengeksploitasi ilmu pengetahuan
Dengan jiwa dan rasa keingintahuan yang dimiliki, serta akal dan pikiran yang sudah
diberikan Tuhan, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akanselalu
didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya
demi kebaikan manusia itu sendiri.
4
Eko Kuntarto, Materi Kuliah : Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Hlm.27-30
c. Pemakaian ragam bahasa. Berdasarkan pemakaiannya, bahasa memiliki bermacam-macam
ragam sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta ragam tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam
lisan baku dan ragam lisan tak baku; 5
BAB 3
PENUTUP
a. Kesimpulan
Bahasa Indonesia merupakan ‘lambang’ bangsa Indonesia yang menjadi identitas tentang
sifat, perangai dan watak sebagai bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia juga merupakan alat
pemersatu dan penghubung keberagaman latar belakang social budaya yang dimiliki masyarakat
di masing-masing wilayah.
5
Eko Kuntarto, Materi Kuliah : Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Hlm.34-35
Kedudukan Bahasa Indonesia adalah sebagai Bahasa Negara yang merupakan Bahasa resmi
untuk kepentingan perncanaan dan pelaksanaan pengembangan serta pemerintahan guna tercapai
cita-cita nasional sebagai bangsa yang berkarakter dan selalu menjunjung persatuan bangsa.
b. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Harapan kami dengan
adanya tulisan ini bisa menjadikan kita untuk lebih menyadari bahwa pengetahuan bahasa yang
sangat dalam untuk mengembangkan potensi dan membuka cakrawala keilmuan kita, agar kita
menjadi seorang yang bijak sekaligus intelek. Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para
pembaca, khususnya dari Dewan Guru yang telah membimbing kami dan para Mahasiswa demi
kesempurnaan makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.