Dosen Pengampu :
Yoga Yolanda, M. Pd
Oleh Kelompok 3 :
Amelia Wahyuni Sadina 210210402042
M. Fuad Efendi 210210402050
Jasilah Sukriyah 210210402079
Ardianti Putri Lestari 210210402121
Vira Diana Dewi 210210402135
Penulis
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................................................ ii
Daftar Isi ........................................................................................................................................ iii
BAB 1 ............................................................................................................................................. 1
Pendahuluan .................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Makalah ...................................................................................................................... `
BAB II............................................................................................................................................. 2
Pembahasan..................................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Bahasa ................................................................................................................. 2
2.2 Fungsi Bahasa ....................................................................................................................... 2
3.3 Ciri-Ciri Bahasa..................................................................................................................... 3
BAB III ........................................................................................................................................... 4
Penutup ........................................................................................................................................... 4
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 4
Daftar Pustaka ................................................................................................................................. 5
iii
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah salah-satu budaya manusia yang mempunyai andil penting dikarenakan
memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Bahasa juga memungkinkan manusia guna mengembangkan dan mengabstraksikan berbagai
fenomena di sekitarnya. Dalam kehidupan yang menuntut manusia untuk bersosial, tentu bahasa
memiliki andil yang besar, sebab sejak seorang individu membuka mata bangun dari tidurnya
hingga ia kembali tertidur lagi manusia terus berbicara dan berbahasa Bahasa diperlukan dalam
berbagai aktivitas kehidupan manusia dan dalam berbagai situasi seperti bertransaksi, belajar
mengajar, bidang kesehatan, bidang hukum dll. Bahasa mampu mencurahkan atau
mentransformasikan gagasan, keinginan, kehendak, dan emosi dari seorang individu kepada
individu lainnya menurut Chaer, 2003:38.
Menurut Sudaryanto (1990:21) pada dasarnya bahasa ialah sarana bagi manusia untuk
saling berkomunikasi. Manusia dikaruniai kemampuan guna berpikir dan mengembangkannya.
Dengan begitu, manusia pun dapat mengembangkan bahasanya yang juga mengembangkan alat
komunikasinya untuk mencurahkan pikiran, perasaan maupun pikirannya. Sehingga bahasa
menjadi salah-satu pembeda manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya.
Manusia dan bahasa berkaitan dengan erat. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa
dan bahasa mencerminkan penuturnya yakni manusia. Proses psikologis manusia dalam berbahasa
inilah yang menjadi kajian ilmu psikolonguistik.
2
2. Fungsi Interpersonal
Fungsi Interpersonal merupakan fungsi bahasa untuk kepentingan menjaga hubungan
sosial antar manusia yang akan melakukan integrasi dan adaptasi dengan menggunakan bahasa
sebagai perantaranya. Misalnya contoh tuturan yang mengandung fungsi interpersonal adalah
phatic communion (tuturan yang semata-mata dimaksudkan untuk menjaga hubungan baik),
misalnya seseorang mengatakan “Dari Supermarket ya, Bu” kepada tetangganya yang memang
sudah ia ketahui baru pulang dari Supermarket. Tuturan tersebut semata-mata hanya untuk
kepentingan basabasi atau mengisi waktu luang dan pada umumnya mengandung fungsi
interpersonal. Tuturan tersebut pada dasarnya tanpa isi karena memang dimaksudkan untuk
sekedar menjaga hubungan baik dan bernilai positif antar sesame manusia.
3. Fungsi Direktif
Fungsi direktif adalah fungsi bahasa yang ditujukan untuk membuat pendengar/pembaca
melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan pembicara/penulis. Fungsi ini terlihat ketika
pembicara/penulis memerintah, menasihati, melarang, dan memohon. Misalnya ketika ibu berkata,
“Nak, tolong beliin telur di warung dong”. Kalimat tersebut memiliki fungsi direktif karena
pembicara meminta pendengar untuk melakukan sesuatu, yaitu membeli telur di warung.
4. Fungsi Refensial
Fungsi referensial merupakan fungsi bahasa untuk menghadirkan acuan (benda yang
disebut atau yang ditunjuk) menggunakan simbol bahasa. Acuan tersebut bisa berupa objek atau
sesuatu yang konkret, bisa juga sesuatu yang abstrak. Fungsi ini dapat mempermudah
pembicara/penulis, karena benda atau sesuatu tersebut tidak harus disajikan secara langsung.
Misalnya pada kalimat “Walikota Jember telah memutuskan akan membangun hunian sementara
untuk tempat tiggal para pendatang yang memiliki pekerjaan.” Pada kalimat tersebut, kata
“hunian” memiliki makna referensial yang artinya tempat tinggal atau kediaman yang dihuni.
5. Fungsi Imajinatif
Fungsi imajinatif adalah fungsi bahasa untuk merepresentasikan produk imajiner atau
produk khayalan. Fungsi imajinatif ini dapat dilihat pada tuturan dalam cerita, baik yang
disampaikan secara lisan maupun tertulis. Bahasa yang digunakan oleh penyair dalam puisi atau
yang digunakan oleh pengarang dalam cerpen dan novel juga memiliki fungsi imajinatif.
3
2. Bahasa adalah Lambang
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia kerap kali menggunakan lambang atau simbol.
Bahasa pun yang merupakan alat komunikasi verbal terdapat simbol atau lambang yakni lambang
bahasa, lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia dan memiliki makna. Seorang filsuf
Eams Cassier menyebutkan bahwa manusia ialah makhluk bersimbol.
3. Bahasa adalah Bunyi
Pada ciri ini terdapat perbedaan antara bunyi dan suara. Dalam kehidupan sehari-hari
seringkali kita sulit untuk membedakan kata bunyi dan kata suara. Kridalaksana (1983:27)
mengatakan bahwa bunyi adalah kesan pada pusat saraf yang disebabkan oleh getaran telinga,
yang bareaksi terhadap perubahan pada tekanan udara. Bunyi bahasa ini merupakan satuan bunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang di dalam fonetik diamati sebagai "fon", dan di dalam
fonemik sebagai fonem.
4. Arbitrer
Abitrer dapat diartikan sebagai manasuka yang berarti semaunya, asal bunyi, dan tidak ada
hubungan logis antara kata sebagai simbol dengan apa yang disimbolkannya.
5. Bermakna
Artinya Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bermakna. Jadi semua ucapan (kata
atau kalimat) jika tidak ada makna bukan termasuk Bahasa.
6. Konvensional
Pada ciri ini dekat hubungannya dengan ciri arbitrer. Jika arbitrer terletak pada hubungan
antara lambang bunyi pada konsep yang dilambangkan maka konvensional terletak pada
kepatuhan penutur bahasa untuk menggunakan lambang sesuai dengan konsep yang
dilambangkannya. Seperti misalnya konvensi ini tentunya pengguna Bahasa Indonesia memahami
konsep keberanian, keadilan, kejujuran, tolong-menolong dan belas kasian. Nah, ketika hal
tersebut telah disepakati tetapi dilanggar maka akan muncul kekacaukan atau kegagalan
komunikasi.
7. Unik
Bahasa itu unik dan setiap bahasa memiliki ciri kasnya masing-masing. Contohnya dalam
penulisan kata jamak. Dalam Bahasa Inggris bentuk jamak ditandai dengan “s’ atau “es” di
belakang katanya, seperti bags, shoes, dll. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia bentuk jamak
ditandai dengan jumlah nominal atau kata “para”, “beberapa”, “banyak” seperti lima baju, para
murid dll.
8. Universal
Univevcrsal dapat diartikan berlaku dimanapun. Dalam kamus linguistik, universal
diartikan bahwa semua bahasa di dunia ini mempunyai dasar yang sama. (Kridalaksana : 251)
Bahwa setiap bahasa memiliki vokal dan konsonan, serta tersusun dari elemen-elemen seperti
frase, klausa, kalimat dan wacana. (Yusri : 2020 : 8)
4
9. Produktif
Produktif dalam hal ini dapat dimaknai bahwa dari kaidah yang terbatas dapat
menghasilkan ujaran yang tak terbatas. Dari dua puluh enam huruf (terbatas), tapi dapat
menghasilkan ujaran yang tak terbatas. Dari kosata yang terbatas jumlahnya dalam kamus, tapi
dapat menghasilkan ujaran yang tak terbatas. Menurut Yusri (2020 : 9) setiap bahasa itu produktif
dalam mengembangkan kosakata baru dalam bahasa tersebut yang dapat dilakukan melalui
beberapa cara seperti menggabungkan dua kata, menggabungkan kata dengan immbuhan dll.
10. Bervariasi
Dalam suatu bahasa terkadang memiliki banyak variasi. Dalam Bahasa Indonesia terdapat
ragam formal dan ragam nonformal. Dalam Bahasa daerah terdapat bahasa halus dan bahasa kasar.
Menurut Chaer (2012) terdapat tiga istilah penting berkenaan variasi bahasa di antaranya :
a. Idiolek merupakan variasi bahasa yang sifatnya perorangan.
b. Dialek merupakan variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok masyarakat tertentu.
c. Ragam merupakan penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan keperluan atau situasi
tertentu.
11. Dinamis
Dinamis artinya berkembang. Bahasa tidak statis, tidak stuck di suatu tempat. Melainkan
bahasa itu dinamis atau berkembang. Bahasa turut berkembang seiring dengan berkembangnya
zaman, teknologi dan kehidupan manusia. Peralihan ejaan lama ke EYD saat ini dan munculnya
kosakata baru menunjukkan perkembangan bahasa.
12. Insani
Yang dimaksud bersifat insani ialah bahasa yang merupakan alat komunikasi hanya dapat
digunakan oleh manusia dan dihasilkan oleh alat ucap manusia.
13. Mencerminkan identitas penuturnya.
5
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Bahasa merupakan sistem komunikasi insan yang dinyatakan melalui susunan suara atau
ungkapan tulisan yang terstruktur dan menghasilkan satuan yang lebih besar seperti
kalimat, kata, dan morfem (Richards, Platt & Weber, 1985: 153). Pada dasarnya bahasa
merupakan alat komunikasi sosial yang menurut Finnochiaro : 1977 bahasa mempunyai
lima fungsi, yakni fungsi personal, interpersonal, direktif, referensial, dan imajinatif
(Finnochiaro, 1977). Kemudian menurut Chaer : 12, Bahasa memiliki tiga belas ciri
diantaranya, Sistematis dan Sistemis, bahasa adalah lambang, bahasa adalah bunyi,
arbitrer, bermakna, konvensional, unik, universal, produktif, bervariasi, dinamis, insani dan
mencerminkan identitas penuturnya.
6
Daftar Pustaka
Santosa, T. W. (2023, Maret 18). Bahasa, Fungsi Bahasa, dan Konteks Sosial. Modul 1, pp. 1.2-
1.4.
Tirto. (2023, Maret 17). Pengertian Bahasa, Peran & Fungsi Bahasa secara Umum di
Masyarakat. Retrieved from Tirto.id: https://tirto.id/pengertian-bahasa-peran-fungsi-
bahasa-secara-umum-di-masyarakat-gdhW
Chaer, Abdul (2014). Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta. Hal 33
Rosdiana, Yusi. (2014) Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. Vol 1 no. 42. Hal 14