Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Bahasa juga merupakan alat
untuk berkomunikasi sehari-hari dan menjadi jembatan dalam bersosialisasi
dengan manusia lain di lingkungan sekitar. Melalui bahasa, manusia dapat
berkomunikasi dengan mudah, serta bertukar pikiran, gagasan dan ide. Bahasa
yang digunakan seseorang merupakan identitas dari penutur bahasa tersebut.
Seseorang dapat diketahui dari mana ia berasal melalui bahasa yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang seharusnya di lakukan dengan


baik namun, masih sering ditemukan berbagai kesalahan berbahasa yang
dilakukan. Kesalahan tersebut dapat mengganggu pencapaian tujuan bahasa.
Bahkan terdapat pernyataan bahwa kesalahan berbahasa yang dilakukan
masyarakat menandakan pengajaran bahasa tidak berhasil atau gagal. Oleh karena
itu kesalahan berbahasa yang sering dilakukan oleh siswa harus dikurangi atau
dihapuskan. Tentu saja kesalahan berbahasa itu tidak hanya terjadi pada
masyarakat saja, tetapi juga pihak manapun

Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan berbahasa yang dilakukan masyarakat


dapat dilakukan analisis terhadap tulisan atau masyarakat itu sendiri. Oleh karena
itu tulisan masyarakat dapat menjadi alat untuk mengetahui kesalahan-kesalahan
berbahasa apa saja yang dilakukan masyarakat. Kesalahan berbahasa Indonesia
yang dimaksud adalah penggunaan bahasa Indonesia, secara lisan maupun tertulis,
yang berada di luar atau menyimpang dari faktor-faktor komunikasi dan kaidah
kebahasaan dalam bahasa Indonesia (Tarigan dalam Indihadi, 2010:7).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud kesalahan berbahasa?
2. Apa saja kategori kesalahan berbahasa?
3. Apa sumber kesalahan berbahasa?

1
4. Apa teori turunan kesalahan berbahasa ?
5. Analisis kesalahan berbahasa di masyarakat ?
1.3 Tujuan
 Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami pengertian
dari kesalahan berbahasa, kategori kesalahan berbahasa dan sumber kesalahan
berbahasa. Selain itu pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk
menunyelesaikan tugas Bahasa Indonesia untuk Nilai UAS.
1.4 Manfaat
Menambah wawasan untuk saya dan pembaca tentang kesalahan
berbahasa agar bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kesalahan Berbahasa

Istilah kesalahan berbahasa memiliki pengertian yang beragam. Corder (1974)


menggunakan tiga istilah untuk membatasi kesalahan berbahasa: (1) Lapses, (2)
Error, dan (3) Mistake. Baiklah Anda perlu mengetahui pengertian istilah-istilah
tersebut.

Lapses, Error dan Mistake adalah istilah-istilah dalam wilayah kesalahan


berbahsa. Corder (1974) menjelaskan:

1.  Lapses

Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk


menyatakan sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan
selengkapnya. Untuk berbahasa lisan, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan “slip
of the tongue” sedang untuk berbahasa tulis, jenis kesalahan ini diistilahkan “slip
of the pen”. Kesalahan ini terjadi akibat ketidaksengajaan dan tidak disadari oleh
penuturnya.

2.  Error

Error adalah kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau


aturan Bahasa (breaches of code). Kesalahan ini terjadi akibat penutur sudah
memiliki aturan (kaidah) tata Bahasa yang berbeda dari tata bahasa yang lain.

3.  Mistake

Mistake adalah kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam


memilih kata atau ungkapan untuk situasi tertentu.

3
Kesalahan berbahasa adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan berbagai
unit kebahasaan yang meliputi kata, kalimat, paragraf, yang menyimpangdari
sistem kaidah bahasa Indonesia baku, serta pemakaian ejaan dan tanda baca yang
menyimpang dari sistem ejaan dan tanda baca yang telah ditetapkan sebagaimana
dinyatakan dalam buku ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.

Menurut Pranowo (1996,hlm.58) menjelaskan bahwa analisis kesalahan


berbahasa adalah suatu teori yang dipergunakan untuk menganalisis bahasa antara
(interlanguage) pembelajaran bahasa. Lebih lengkap menjelaskan analisis
kesalahan berbahasa adalah usaha untuk membantu tercapainya tujuan belajar
bahasa pembelajaran dengan mengetahui sebab-sebab dan cara mengatasi
kekeliruan-kekeliruan berbahasa yang mereka lakukan dalam proses menguasai
B2.

Kesalahan berbahasa bisa terjadi karena adanya kesulitan pemelajar


bahasa dalam memahami bahasa tersebut karena adanya pengaruh dari bahasa ibu.
Alasan lainnya yaitu karena pemelajar bahasa memang tidak mengerti makna dari
bahasa asing tersebut.

2.2 Kategori Kesalahan Berbahasa

1. Kesalahan fonologi

Kesalahan berbahasa dari segi fonologi adalah kesalahan berbahasa yang


diperoleh dari kesalahan pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia, serta kesalahan yang diperoleh karena perbedaan penangkapan
makna. 

Contoh: Siswa siswi SD Tadika Mesra menghasilkan prodak belajar yang baik.

Kata yang digaris bawah merupakan kesalahan fonologi karena memiliki


kesalahan dalam penulisan kata seharusnya yang benar adalah produk. Kalimat
yang benar: Siswa siswi SD Tadika Mesra menghasilkan produk belajar yang
baik.

4
2. Kesalahan morfologi

Contoh:

Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti “bentuk” dan
kata logi yang berarti “ilmu”. Jadi secara harfiah kata morfologi berartiilmu yg
mempelajari bentuk dan pembentukan kata”. Kesalahan morfologi adalah kesalah
an memakai bahasa disebabkan oleh kesalahandalam pemilihan afiks, salah
menggunakan kata ulang, salah menyusun kata majemuk, dan salah memilih
bentuk kata.

a) Kesalahan pemilihan afiks

Harusnya para guru datang lebih awal daripada siswanya

Penjelasan: Kata yang di garis bawahi merupakan kesalahan Morfologi kata yang


tepat menggunakan awalan se- “seharusnya”

b) Kesalahan penggunaan kata ulang

Semua warga SD Tadika Mesra saling maaf-maaf dalam acara halal bihalal.

Penjelasan: kata yang digarisbawahi kurang tepat, seharusnya kata maaf-maaf


dirubah menjadi maaf-memaafkan.

c) Kesalahan menyusun kata majemuk

Maha siswa melakukan aksi demo di depan Kantor DPRD Malang

Penjelasan: kata yang digarisbawahi kurang tepat, seharusnya kata Maha siswa
digabung menjadi kalimat majemuk yang benar Mahasiswa

d) Kesalahan pemilihan kata

Alam Indonesia benar-benar sangat indah sekali

5
Penjelasan: kata yang digarisbawahi kurang tepat, seharusnya kata benar-benar
dan sekali di hapus hingga membentuk kalimat yang efektif.

3. Kesalahan sintaksis

Kesalahan sintaksis adalah kesalahan atau penyimpangan struktur frasa,


klausa, atau kalimat, serta ketidaktepatan pemakaian partikel. Kesalahan pada
daerah sintaksis berhubungan erat dengan kesalahan pada morfologi, karena
kalimat berunsurkan kata-kata itu sebabnya daerah kesalahan sintaksis
berhubungan misalnya dengan kalimat yang berstruktur tidak baku, kalimat yang
ambigu, kalimat yang tidak jelas, diksi yang tidak tepat yang membentuk kalimat,
kalimat mubazir, kata serapan yang digunakan di dalam kalimat dan logika
kalimat.

Contoh: PGSD 3B memiliki harapan besar untuk menyabet banyak medali


dalam Kompetisi Kajur Cup. Penjelasan: Kata yang bergaris bawah merupakan
kesalahan Sintaksis, karena terdapat kata yang tidak tepat untuk digunakan yakni
menyabet, seharusnya menggunakan kata “meraih”. Kalimat yang benar: PGSD
3B ternyata memiliki harapan besar untuk meraih banyak medali dalam Kompetisi
Kajur Cup.

4. Kesalahan semantik

Kesalahan berbahasa dalam semantik dapat berkaitan dengan bahasa tulis


maupun bahasa lisan. Kesalahan berbahasa ini dapat terjadi pada tataran fonolgi,
morfologi, dan sintaksis. Jadi, jika ada sebuah bunyi, bentuk kata, ataupun kalimat
yang maknanya menyimpang dari makna yang seharusnya, maka tergolong ke
dalam kesalahan berbahasa ini. Kesalahan berbahasa pada tataran semantik ini
penekanannya pada penyimpangan makna, baik yang berkaitan dengan fonologi,
morfologi, maupun sintaksis.

Contoh: Ani tidak lagi bersekolah karena menderita penyakit folio

Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Semantik seharusnya kata


yang tepat untuk digunakan adalah polio. Kata polio memiliki makna ‘penyakit

6
pada tulang’, sedangkan kata folio berarti ‘ukuran kertas’. Kalimat yang benar:
Ani tidak lagi bersekolah karena menderita penyakit polio.

2.3 Sumber Kesalahan Berbahasa

Sumber kesalahan berbahasa secara tersirat sudah dapat dipahami oleh

anda dalam sajian sebelum ini. Penyimpangan bahasa yang dilakukan oleh para

penutur, terutama anak (siswa) dalam pemerolehan dan pembelajaran bahasa.

Berdasarkan kategori taksonomi kesalahan atau kekeliruan bahasa, anda sudah

dapat memprediksikan sumber-sumber kesalahan bahasa.

Dalam konteks ini sumber kesalahan itu adalah “Pergunakanlah bahasa

Indonesia yang baik dan benar.” Dari parameter penggunaan bahasa Indonesia

yang baik dan benar kemudian dihubungkan dengan pembelajaran bahasa

Indonesia di sekolah, itulah sumber yang utama untuk analisis kesalahan bahasa

dalam sajian ini. Penyimpangan bahasa yang diukur berada pada tataran (wilayah)

fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan wacana yang dihubungkan dengan

faktor-faktor penentu dalam komunikasi.

2.4 Teori Turunan Kesalahan Berbahasa

Ada beberapa teori turunan dari kesalahan berbahasa yang sering kita
temukan,yaitu:

1. Kesalahan dan Ejaan

Secara teknis, ejaan berkaitan dengan penulisan huruf(huruf besar atau


kapital dan huruf miring), penulisan kata, penulisan unsur serapan, penulisan
angka atau bilangan, dan penulisan tanda baca, Ejaan juga dapat diartikan
sebagai cara menulis kata – kata menurut disiplin ilmu Bahasa. Berdasarkan
pengertian tersebut, jenis kesalahan ejaan yang akan di analisis pada makalah

7
ini merupakan pemakaian huruf, penulisan huruf kapital, penulisan kata, dan
pemakaian tanda baca.

2. Kesalahan Kalimat

Dalam kesalahan kalimat, kesalahan yang dimaksud ada beberapa hal


yaitu penggunaan kalimat yang tidak sesuai dengan ciri kalimat efektif, seperti
kesepadanan, kepararelan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.
Ada beberapa hal yang membuat kalimat menjadi tidak efektif, antara lain :

 Kurang Padunya Kesatuan Gagasan. Setiap tuturan terdiri atas beberapa


satuan gramatikal. Tuturan akan memiliki kesatuan gagasan apabila
memiliki satuan – satuan gramatikal yang lengkap dan mendukung ide
pokoknya.
 Kurang Ekonomisnya Pemakaian Kata. Dimana disini ekonomis berarti
penghematan dalam pemakaian kata dalam tuturan. Kita sebaiknya
menghindari kata yang tidak diperlukan.
 Kurang Logis Susunan Gagasannya
 Pemakaian Kata – Kata yang Kurang Sesuai Ragam Bahasanya
 Kontruksi yang Bermakna Ganda. Suatu kalimat dipandang dari sudut tata
bahsaanya mungkin tidak salah, namun kadang – kadang mengandung
tafsiran ganda (ambigu) sehingga tergolong kalimat yang kurang efektif.
 Penyusunan Kalimat yang Kurang Cermat, ini mengakibatkan nalar yang
terkandung di dalam kalimat tidak runtut sehingga kalimat menjadi kurang
efektif.
 Bentuk Kata dalam Perincian Tidak Sejajar. Dalam kalimat yang berisi
perincian, satuan – satuan dalam perincian akan lebih efektif jika
diungkapkan dalam bentuk sejajar. Jika dalam suatu kalimat diungkapkan
dalam bentuk kerja, benda, frasa, maupun kalimat, perincian lainnya juga
diungkapkan dalam bentuk kerja, benda, frasa, maupun kalimat juga hal
tersebut merupakan bentuk dari perincian yang sejajar.

3. Kesalahan Tanda Baca

8
Tanda baca adalah salah satu unsur penting dalam kalimat. Setelah
membahas mengenai kesalahan dalam ejaan dan kalimat , tanda baca juga
sangat diperlukan untuk membentuk kalimat yang efektif. Akan tetapi masih
banyak kesalahan umum dalam penggunaan tanda baca ini. Dalam sebuah
kalimat, tanda baca memberikan intonasi maupun penggalan yang tepat.
Apabila terdapat kesalahan – kesalahan tersebut, dapat mengakiatkna
kesalahpahaman diantara pembaca atau lawan bicara. Fatalnya lagi, apabila
pembaca salah mengartikan maksud sebuah kalimat tersebut menjadi maksud
lain yang bertentangan. Tanda ejaan yang sering kita jumpai adalah
penggunanaan tanda titik, koma dan yang lainnya yang tidak sesuai dengan
fungsi yang benar dari kegunaan tanda baca tersebut.

2.5 Analisis Kesalahan Berbahasa di Masyarakat


Deskripsi mengenai kesalahan sesuai gambar di bawah ini

Pada beberapa gambar dibawah ini, merupakan contoh kesalahan


berbahasa yang sering kita temui. Kesalahan berbahasa dibawah ini
merupakan contoh kecil dari kesalaha-kesalahan berbahasa yang sering terjadi
di masyrakat

 Analisis 1 (Kesalahan Kata Teknik)

Kesalahan penggunaan kata ini sering dijumpai, penggunaan kata


tehnik atau tekhnik tidak baku, seharusnya teknik yang berarti pengetahuan

9
dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industri
(bangunan, mesin); metode atau sistem mengerjakan sesuatu.

 Analisis 2 (Kesalahan Kata Apotek)

Pada gambar diatas merupakan kesalahan kata apotik. Dalam


penulisan bahasa indonesia, kata apotik merupakan kata yang tidak baku.
Jadi ,seharusnya penulisan apotik menggunakan kata yang baku yaitu
“apotek”. Menurut KBBI kata apotek adalah toko ,tempat meramu dan
menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang
medis.

 Analisis 3 (Kesalahan Kata Emas)

Pada data di atas kesalahan tampak pada pemilihan kata mas.


Secara makna, kata mas memiliki makna tersendiri dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Mas bermakna kata sapaan untuk saudara tua laki-laki
atau laki- laki yang dianggap lebih tua. Namun, berdasarkan konteks di
atas, kata mas diikuti oleh kata tukang itu tidak tepat, tukang berarti orang
yang mempunyai kepandaian dalam suatu pekerjaan tangan. Penggunaan

10
kata yang tepat, seharusnya emas yang bermakna logam mulia berwarna
kuning yang dapat ditempa dan dibentuk, biasa dibuat perhiasan seperti
cincin, kalung. Sehingga menjadi tukang emas.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesalahan berbahasa adalah penyimpangan norma-norma bahasa yang


telah di tetapkan dalam penggunaan bahasa. Kesalahan berbahasa ini dapat
dilakukan oleh siapa saja masyarakat maupun siapapun. Kesalahan berbahasa
erat kaitannya dengan pengajaran bahasa.

Kesalahan berbahasa yang sering ditemui disebabkan karena kurangnya


pemahaman masyrakat pada sistem Bahasa yang sedang dan tersebar luas
pada saat ini sehingga tidak memperdulikan mana Bahasa yang baik dan benar
dengan Bahasa yang merupakan kesalahan.

3.1 Saran

Setiap kajian bahasa perlu adanya peninjauan kembali untuk


memperoleh hasil yang optimal sehingga tidak ada lagi kesalahan yang
ditimbulkan dalam kajian analisis kesalahan berbahasa. Serta masih banyak
kekurangan dari makalah ini maka dari itu saya selaku penyusun makalah ini
mengharapkan teman-teman semua untuk membantu kami dalam
memperbaiki kesalahan ini agar tidak salah pengertian yang berkepanjangan.

3.2 Daftar Pustaka


https://www.zenius.net/blog/bahasa-indonesia-salah-kaprah-part-2
https://muhammadsyailan.blogspot.com
http://balaibahasakalsel.kemdikbud.go.id/2020/09/25/penggunaan-bahasa-
indonesia-di-media-massa/

11
https://jurnalpalopo.pikiran-rakyat.com/ragam/pr-43852443/kesalahan-
kesalahan-berbahasa-indonesia-yang-dianggap-benar-di-masyarakat-
nomor-3-sering-dilakukan
https://indahqonieeth.wordpress.com/2011/04/12/kesalahan-berbahasa-
dan-proses-terjadinya-kesalahan-berbahasa/

12

Anda mungkin juga menyukai