Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan nasional Indonesia. Bahasa

Indonesia berevolusi dari bahasa Melayu, yang digunakan oleh para pelaut

pada abad ke-19 sebagai lingua franca diseluruh maritim Asia Tenggara.

Tujuan Bahasa Indonesia adalah untuk meruntuhkan hambatan komunikasi

dan memfasilitasi masuknya lebih dari 300 kelompok etnis kedalam bahasa

baru, yang kemerdekaannya secara resmi diakui pada tahun 1949. Bahasa

Indonesia ditulis dengan alphabet latin, dan leksikonnya kaya dengan kosakata

pinjaman dari banyak bahasa seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, dan

Cina. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi adminitrasi pemerintah dan

berfungsi sebagai bahasa pengantar disemua jenjang pendidikan. Dalam

bidang pendidikan siswa dan mahasiswa dituntut untuk dapat menggunakan

bahasa dengan baik dan benar, itu tidak jauh berbeda dengan yang dikatakan

sebagai bahasa baku. Kebakuan suatu bahasa sudah merujuk kepada kelompok

“baik” atau “tidak baik” penggunaan suatu bahasa.

Kesalahan berbahasa Indonesia adalah pemakaian bentuk-bentuk

tuturan berbagai satuan kebahasaan yang meliputi kata, kalimat, paragraf,

yang menyimpang dari sistem kaidah bahasa Indonesia baku, serta pemakaian

ejaan dan tanda baca yang menyimpang dari sistem ejaan dan tanda baca yang

telah ditetapkan sebagaimana dinyatakan dalam buku Ejaan Bahasa Indonesia

1
yang Disempurnakan. Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur

yang digunakan oleh peneliti maupun guru yang meliputi pengumpulan

sampel, pengidentifikasian kesalahan, dan penjelasan serta evaluasi kesalahan

berbahasa. Kesalahan berbahasa Indonesia adalah suatu peristiwa yang

bersifat inheren dalam setiap pemakaian bahasa, baik secara lisan maupun

tulis. Kesalahan berbahasa Indonesia itu muncul karena beberapa faktor, yaitu

tidak menggunakan tata bahasa yang benar, tidak menggunakan tata bahasa

yang sesuai, dan penggunaan bahasa asing yang terlalu dominan.

Kesalahan berbahasa dapat terjadi pada semua pemakai bahasa, baik

orang dewasa yang telah menguasai bahasanya, anak-anak, maupun orang

asing yang sedang mempelajari suatu bahasa. Kesalahan pengucapan dapat

menyebabkan gangguan terhadap peristiwa komunikasi, kecuali dalam hal

pemakaian bahasa secara khusus seperti dalam lawak, jenis iklan tertentu,

serta dalam puisi. Analisis kesalahan berbahasa Indonesia penting dilakukan

untuk mengatasi gangguan-gangguan dalam berkomunikasi dalam konteks

bahasa Indonesia. Perguruan tinggi juga menjadi salah satu target dalam upaya

pelatihan bahasa karena merupakan tempat/sarana menuntut ilmu.

B. Rumusan Masalah

Apa saja jenis-jenis kesalahan yang sering dilakukan pengguna bahasa

di program studi Hukum Tata Negara semester I?

2
C. Tujuan Penelitian

Mengetahui dan memahami jenis-jenis kesalahan yang sering

dilakukan pengguna bahasa di program studi Hukum Tata Negara semester I.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai acuan untuk menambah pengetahuan tentang kesalahan

berbahasa pada tulisan mahasiswa.

2. Sebagai intrumen penilaian pembelajaran.

3. Menambah pengetahuan tentang kesalahan berbahasa pada mata

pelajaran kesalahan Bahasa Indonesia, ilmu analisis berbahasa dan

sebagai sarana perbaikan yang diperlukan dalam pengajaran menulis.

4. Dapat memperoleh simpulan mengenai proses belajar bahasa sesuai

kemampuan mahasiswa.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori

Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu teori yang digunakan

untuk menganalisis bahasa antara (antar bahasa) yang dihasilkan oleh

seseorang yang sedang dalam proses menguasai bahasa kedua. Setiap

orang yang sedang belajar bahasa kedua pasti mengalami kesalahan dalam

proses pembelajarannya. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh perlu

dilakukan analisis kesalahan berbahasa, analisis tersebut bertujuan untuk

membantu pembelajar dalam memahami materi dan mengurangi kesalahan

yang terjadi. Melalui analisis kesalahan berbahasa, dapat diungkapkan

berbagai hal mengenai kesalahan berbahasa adalah meningkatkan dan

memperbesar keberhasilan pembelajaran dan pengajaran berbahasa.

Langkah-langkah dalam menganalisis kesalahan berbahasa meliputi

mengumpulkan data kesalahan, mengidentifikasi kesalahan, menjelaskan

kesalahan, mengklasifikasikan kesalahan, dan menyebarkan kesalahan.

Analisis kesalahan berbahasa merupakan suatu tindakan dan studi

formal dan sistematis untuk mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan

kendala dalam proses pembelajaran bahasa bagi mereka yang berbeda latar

belakang kebahasaan. Melalui analisis kesalahan berbahasa, dapat

diungkapkan berbagai hal mengenai kesalahan berbahasa yang dibuat oleh

4
para pembelajar bahasa, yaitu latar belakang, sebab kesalahan, dan ragam

kesalahan.

Prosedur analisis kesalahan berbahasa menurut Corder (1974)

dalam Tarigan (1988) meliputi:

1. Memilih korpus bahasa.

2. Mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam korpus

bahasa.

3. Menjelaskan kesalahan tersebut.

4. Mengklasifikasikan kesalahan berdasarkan penjelasannya.

5. Mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan itu.

Tujuan analisis kesalahan berbahasa adalah meningkatkan dan

memperluas keberhasilan pembelajaran dan pengajaran bahasa..

B. Contoh Kesalahan Berbahasa Indonesia

Kesalahan pengucapan adalah kesalahan dalam penggunaan bahasa

yang meliputi ejaan, bentuk dan pilihan kata, serta struktur kalimat.

Berikut adalah beberapa contoh kesalahan berbahasa yang sering

dilakukan:

 Kesalahan ejaan

Kesalahan ejaan meliputi penggunaan huruf yang salah, penggunaan

tanda baca yang tidak tepat, dan penggunaan kata yang tidak baku.

 Kesalahan bentuk dan pilihan kata:

5
Kesalahan bentuk dan pilihan kata meliputi penggunaan kata yang

tidak tepat, penggunaan kata yang tidak baku, dan penggunaan kata

yang bersinonim dalam satu kelompok kata.

 Kesalahan struktur

Kesalahan struktur kalimat meliputi penggunaan kalimat tak bersubjek,

penggunaan kalimat majemuk yang tidak tepat, dan penggunaan

idiomatis yang salah.

Untuk menghindari kesalahan pengucapan, penting untuk

memperhatikan kaidah kebahasaan dan memilih kata yang tepat sesuai

dengan situasi pemakaian. Selain itu, membaca dan menulis secara teratur

dapat membantu meningkatkan kemampuan berbahasa.

Berikut adalah beberapa contoh kesalahan berbahasa Indonesia

yang sering terjadi diruang lingkup program studi Hukum Tata Negara

(HTN) semester I:

1. Penggunaan kata yang tidak baku, seperti “kadaluarsa” yang

seharusnya “kedaluwarsa”. Dengan contoh lain:

 Diagnosa (tidak baku) – Diagnosis (baku)

 Disain (tidak baku) – Desain (baku)

 Asesoris (tidak baku) – Aksesoris (baku)

 Ambeyen (tidak baku) – Ambeien (baku)

 Cabe (tidak baku) – Cabai (baku)

6
2. Penggunaan bentuk kata yang tidak baku, seperti “Pebruari”

yang seharusnya menjadi “Februari”. Dengan contoh lain:

 Almunium (tidak baku) – Aluminium (baku)

 Analisa (tidak baku) – Analisis (baku)

 Aktip (tidak baku) – Aktif (baku)

 Afdol (tidak baku) - Afdal (baku)

 Abjat (tidak baku) – Abjad (baku)

3. Penggunaan kata serapa yang tidak tepat, seperti “karir” yang

seharusnya “karier”.

4. Penggunaan kata yang tidak tepat, seperti “pemukiman” yang

seharusnya “permukiman”.

5. Penggunaan kata kerja dengan peluluhan yang salah, seperti

“mensukseskan” yang seharusnya “menyukseskan”. Dengan

contoh lain:

 “pengaruhi” yang harusnya “mempengaruhi”.

 “meliat” yang seharusnya “melihat”.

 “ngapus” yang seharusnya “menghapus”.

 “beresin” yang seharusnya “membereskan”.

 “ngumpul” yang seharusnya “berkumpul”.

6. Penggunaan frasa yang salah, seperti “di mana” yang harusnya

“ke mana”.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kesalahan berbahasa Indonesia adalah penggunaan bahasa baik

secara lisan maupun tulisan yang menyimpang dari sistem kaidah bahasa

Indonesia baku, serta penggunaan ejaan dan tanda baca yang menyimpang

dari sistem ejaan dan tanda baca yang telah ditetapkan sebagaimana

dinyatakan dalam pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

Kesalahan berbahasa dapat terjadi dalam berbagai tataran, seperti tataran

fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.

Kesalahan yang sering terjadi meliputi kesalahan ejaan, diksi

(pilihan kata), dan kalimat. Kesalahan ejaan merupakan kesalahan yang

paling banyak terjadi, terutama pada penulisan huruf capital dan huruf

miring. Kesalahan diksi (pemilihan kata) terjadi ketika pemilihan kata

tidak sesuai dengan konteks atau tidak sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia baku. Sedangkan kesalahan kalimat terjadi ketika struktur

kalimat tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku. Kesalahan

yang dapat diucapkan dapat dihindari dengan meningkatkan pemahaman

terhadap kaidah bahasa Indonesia baku dan memperhatikan konteks

penggunaan bahasa.

8
B. Saran

Setelah mencari dibeberapa sumber, berikut adalah beberapa saran

kesalahan berbahasa Indonesia yang sering dilakukan: Kesalahan

penulisan huruf kapital, seperti penulisan kata “indonesia” yang

seharusnya ditulis “Indonesia” dan frasa “kota bandung” seharusnya

ditulis “Kota Bandung”. Kesalahan penulisan istilah asing, seperti

ketidaktahuan penulis mengenai aturan penulisan istilah asing dalam

abhasa Indonesia. Kesalahan dalam tata bahasa Indonesia, seperti

kesalahan dalam penyusunan kalimat dan kesalahan dalam penggunaan

kata baku. Kesalahan dalam penggunaan tanda baca, seperti kesalahan

penggunaan tanda titik, tinda koma, tanda hubung, dan tanda pisah.

Kesalahan dalam penggunaan ejaan, seperti kesalahan penggunaan huruf

kapital dan kesalahan penggunaan kata berimbuhan. Kesalahan dalam

penggunaan diksi atau pilihan kata, seperti penggunaan kata yang kurang

tepat.

Saran untuk menghindari kesalahan berbahasa Indonesia antara

lain adalah memperluas pengetahuan tentang bahasa dan pemakaian

bahasa Indonesia yang baik dan benar, menulis tidak hanya sekedar

menuangkan bahasa lisan ke dalam ragam tulisan, dan meningkatkan

frekuensi latihan menulis/mengarang karangan sehingga siswa lebih

mampu dalam menyusun berbagai karangan sehingga siswa lebih mampu

9
dalam menyusun berbagai karangan sifat, isi, dan tujuan dengan sedikit

kesalahan berbahasa.

10
DAFTAR PUSTAKA

[PDF] “Teori Analisis Kesalahan Berbahasa”-UPI


repository.upi.edu/15757/3/S_JEP_090662_Chapter2.pdf

[PDF] “Penggunaan Kata Depan yang tidak tepat”


“penyusunan frase yang salah”
staffnew.uny.ac.id/upload/132313273/pendidikan/
ANALISIS+KESALAHAN.pdf

“Kata yang tidak tepat”-kompas

kompas.id/baca/opini/2021/03/13/dikarenakan-yang-tidak-tepat

“Hasil kajian kesalahan penggunaan bahasa Indonesia”-Kemendikbud

Balaibahasakalsel.kemdikbud.go.id/2020/09/25/penggunaan-bahasa-

Indonesia/

11

Anda mungkin juga menyukai