Anda di halaman 1dari 14

Analisis Kesalahan Ortografi Pada Penulisan Karangan Menggunakan Teknik Clustering

Dalam Tema Alltagsleben Siswa Kelas XI Lintas Minat (?)SMAN 1 Kepanjen

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH

SHABRINA RAMADHANI S. W. 170241608572


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hakikat bahasa menurut Prof. Anderson yaitu, bahasa adalah bunyi ujaran, bahasa
adalah suatu sistem yang teratur, bahasa merupakan hal yang unik, bahasa berkaitan erat
dengan budaya. Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk
berkomunikasi dengan manusia lain. Di dunia ini terdapat lebih dari 6000 bahasa. Di
Indonesia sendiri memiliki lebih dari 700 bahasa.

Selanjutnya Siahaan (2008:7) menjelaskan bahwa bahasa adalah salah satu warisan
manusia yang memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia itu sendiri, seperti
dalam berpikir, menyampaikan gagasan, dan berkomunikasi dengan yang lainnya.

Saat ini banyak pilihan bahasa yang dapat kita pelajari, termasuk bahasa asing. Dalam
kaitannya dengan bahasa asing, Chaer (2009:37) mengemukakan adanya istilah bahasa
target yang merupakan bahasa yang sedang dipelajari dan ingin dikuasai. Wujud bahasa
target dapat berupa bahasa ibu bahasa pertama (B1), bahasa kedua (B2), maupun bahasa
asing (BA). Pengertian bahasa kedua tidak sama dengan bahasa asing. Misalnya di
Indonesia kita akan otomatis berbicara bahasa daerah yaitu bahasa pertama. Lalu kita akan
belajar bahasa Indonesia yang merupakan bahasa kedua.

Pembelajaran bahasa asing saat ini menduduki posisi yang cukup penting dalam peta
pendidikan di Indonesia. Melalui pembelajaran bahasa asing diharapkan akan terbentuk
manusia Indonesia yang mampu berkomunikasi dalam bahasa asing dengan berbagai
bangsa di dunia. Penguasaan bahasa Asing juga sangat diperlukan, karena akan menjadi
pintu bagi bangsa Indonesia untuk menyerap perkembangan ilmu pengetahuan dari
negara-negara lain. Salah satu cara agar pembelajaran bahasa Asing dapat menghasilkan
output yang mampu berkomunkasi dengan baik dalam bahasa target yang dipelajari adalah
melalui pembelajaran bahasa asing yang berwawasan interkultural. Bahasa dan budaya
merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan, sehingga keberhasilan pembelajaran
bahasa asing juga akan dipengaruhi seberapa jauh unsur budaya dari bahasa target dapat
diintegrasikan dalam pembelajaran. Di sisi lain, dalam konteks keindonesiaan,
pembelajaran bahasa asing juga terikat untuk menerjemahkan amanah dalam UU No 20
Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, yaitu kewajiban untuk turut serta membentuk manusia
Indonesia yang berkarakter.

Di Indonesia sendiri bahasa asing menjadi mata pelajaran peminatan di sekolah.


Tetapi ada pula bahasa asing yang menjadi mata pelajaran wajib yaitu bahasa Inggris.
Sedangkan untuk mata pelajaran peminatan ada banyak sekali pilihannya. Paling banyak
adalah bahasa Jepang, bahasa Mandari, bahasa Perancis, bahasa Jerman dan bahasa Arab.

Bahasa dapat dipelajari sehingga banyak manusia yang mempelajari berbagai macam
bahasa agar dapat berkomunikasi dengan manusia lain yang memiliki bahasa berbeda.
Aspek bahasa terdiri dari 4 keterampilan yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Menyimak adalah kegiatan menghayati suatu bahasa yang didengar agar
mengerti maksud yang disampaikan. Berbicara adalah menyampaikan suatu maksud
kepada orang lain menggunakan bahasa lisan. Membaca adalah melisankan suatu tulisan
agar mengetahui isi dari yang dibaca. Menulis adalah menuangkan bahasa melalui tanda
dan simbol bahasa agar orang lain dapat membacanya.

Salah satu keterampilan berbahasa yaitu menulis. Menulis dalam bahasa asing
termasuk keterampilan yang sulit. Menulis bertujuan agar pembelajar dapat menceritakan
objek yang dimaksud untuk memperkaya kosakata. Melalui keterampilan menulis peserta
didik diharapkan mampu memberikan gagasannya berupa tulisan dalam bahasa Jerman.
Salah satunya adalah menulis karangan deskripsi. Karangan deskripsi merupakan bentuk
tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan
melukiskan hakikat objek yang sebenarnya. Deskripsi berarti menulis tentang, atau
membeberkan hal. Dalam bidang karang mengarang, deskripsi dimasukan sebagai suatu
karangan yang digunakan penulis untuk memindahkan kesan-kesannya, memindahkan
hasil pengamatan dan perasaannya, dan disajikan kepada para pembaca
Finoza(Dalman:93).

Banyak teknik yang dapat digunakan dalam mengembangkan keterampilan siswa,


seperti teknik clustering. Teknik clustering merupakan teknik yang mengasah kreatifitas
siswa. Dengan teknik ini siswa akan mudah mengembangkan ide ide yang akan digunakan
dalam membuat karangan deskripsi. Hal ini juga akan mempersingkat waktu siswa dalam
menemukan tema yang akan digunakan pada karangan deskriptif.

Dalam penelitiannya, Indra Patmaningrum mengatakan jika teknik ini sangat efisien
dalam meningkatkan hasil menulis para siswa. Dari sini peneliti menemukan rumusan
masalah kesalahan ortografi yang dihasilkan oleh siswa dalam membuat paragraf
sederhana dengan teknik clustering. Dengan tujuan mengetahui seberapa banyak
kesalahan ortografi yang dibuat siswa dalam membuat paragraf sederhana menggunakan
teknik clustering.

B. Rumusan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan agar menjadi lebih spesifik, maka
masalah – masalah yang akan dianalisis dirumuskan sebagfai berikut :
1. Apa saja kesalahan ortografi yang dilakukan siswa dalam membuat paragraph
sederhana dengan mengunakan teknik clustering?
2. Bagaimana pola kesalahan ortografi yang dilakukan siswa dalam paragraph
sederhana dengan menggunakan teknik clustering?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan kesalahan ortogragfi siswa dalam membuat paragraf
sederhana dengan menggunakan teknik clustering.
2. Untuk mendeskripsikan pola kesalahan ortografi yang dilakukan siswa dalam
membuat paragraf sederhana dengan menggunakan teknik clustering.
D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang dimaksud dalam ortogragfi antara lain meliputi masalah
ejaan, kapitalisasi, pemenggalan kata, serta tanda baca pada mata pelajaran bahasa Jerman.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Kepanjen.Penelitian dilakukan pada
semester ganjil tahun ajaran 2020/2021. Penelitian yang dilakukan berupa analisis
kesalahan ortografi terhadap paragraf sederhana siswa dengan menggunakan teknik
clustering.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak seperti siswa dan
guru juga bagi peneliti itu sendiri. Adapun manfaat bagi peneliti secara teoritis yaitu
sebagai pengingat diri sendiri bahwa kesalahan pada ortografi masih sering dilakukan, hal
ini diharapkan agar peneliti lebih teliti lagi dalam melakukan penulisan. Adapun manfaat
bagi siswa dan guru yaitu :
1. Siswa
Siswa diharapkan dapat lebih teliti dalam membuat paragraf sederhana. Apapun
karya tulis yang dibuat harus dicermati terlebih dahulu sebelum dikumpulkan
kepada guru. Siswa juga diharapkan mengingat hal-hal penting dalam ortografi
bahasa Jerman yang hal ini berbeda dengan bahasa Indonesia.
2. Guru
Guru diharapkan lebih sering mengingatkan kepada siswa betapa pentingnya
ortografi dalam bahasa Jerman. Sehingga siswa dapat lebih teliti lagi sebelum
mengumpulkan hasil dari karyanya.
F. Batasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian, maka peneliti sangat
perlu menjelaskan terlebih dahulu yang dimaksud dengan judul penelitian “Analisis
Kesalahan Ortografi Pada Penulisan Karangan Siswa Kelas XI Lintas Minat SMAN 1
Kepanjen Menggunakan Teknik Clustering Dalam Tema Alltagsleben”. Adapun
penjelasan sekaligus pembatasan istilah untuk masing-masing variable tersebut adalah :
 Ortografi adalah adalah sistem ejaan suatu bahasa atau gambaran bunyi bahasa yang
berupa tulisan atau lambang. Ortografi antara lain meliputi masalah ejaan, kapitalisasi,
pemenggalan kata, serta tanda baca.
 Karangan pada penelitian ini adalah sebuah hasil karya tulis berupa cerita pendek diri
sendiri yang disusun oleh siswa.
 Teknik Clustering pada penelitian ini adalah teknik pembelajaran menulis yang
mengelompokkan kosa kata sebagai bahan membuat paragraph sederhana yang
mempermudah siswa dalam penulisan.
 Alltagsleben yang berarti kehidupan sehari hari yang merupakan salah satu tema pada
pelajaran bahasa Jerman SMA kelas XI yang membahas kehisupan sehari hari berdasarkan
peta uraian mater bahasa Jerman sesuai kurikulum 2013.
 Lintas Minat adalah program mata pelajaran pilihan lintas jurusan oleh siswa SMAN
1 Kepanjen pada kurikulum 2013.
G. Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti juga memberikan batasan penelitian pada beberapa hal,
yaitu penelitian ini dibatasi hanya untuk keterampilan menulis dalam tema Alltagsleben
yang dilakukan siswa kelas XI Lintas minat bahasa Jerman SMAN 1 Kepanjen, dan
pembahasan yang dilakukan oleh peneliti pada penelitian ini untuk mengetahui kesalahan
Ortografi yang dilakukan oleh siswa kelas XI Lintas minat bahasa Jerman SMAN 1
Kepanjen pada hasil menulis karangan menggunakan teknik Clustering.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Ortografi
Menurut KBBI ortogragfi adalah gambaran bunyi bahasa yang berupa tulisan atau
lambang; sistem ejaan suatu bahasa. Bahasa Jerman ditulis menggunakan aksara Latin.
ortogragfi dalam bahasa Jerman sendiri tergolong unik karena bahasa Jerman memiliki
beberapa huruf vokal yang berbeda dengan abjad biasanya yaitu vokal umlaut Ä, Ü, Ö dan
Eszett ß. Huruf-huruf tersebut sebagai tambahan dari ke-26 huruf yang. Eszett tidak diakui
dan digunakan di Swiss. Penggunaanya digantikan dengan s rangkap, "ss".
B. Menulis
Menurut Djago Tarigan (2008:3), menulis merupakan kegiatan mengekspresikan
secara tertulis berbagai macam ide, gagasan, perasaan, pendapat, ataupun pikiran. Menulis
merupakan tingkatan paling tinggi dibandingkan dengan keempat keterampilan lainnya.
Kemampuan berkomunikasi dapat ditunjukkan pertama kali dengan menyimak sesuatu
yang baru, lalu mulai berbicara mengenai hal baru tersebut. Selanjutnya kemampuan
membaca dan kemampuan menulis. Kemampuan menulis diterima setelah kemampuan
membaca.
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah cara berfikir seseorang
untuk menyatakan perasaan dan pikiran dalam bentuk tulisan. Kemampuan menulis
merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa diantara keempat
keterampilan lainnya. Keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan yang aktif. Sama
halnya dengan yang di kemukakan oleh Nurgiyantoro (2001:271) bahwa menulis
merupakan suatu keterampilan bahasa yang aktif, produktif, kompleks dan terpadu yang
berupah pengungkapan yang diwujudkan secara tertulis.
C. Teknik Clustering
Pada subbab ini akan dijelaskan secara singkat mengenai (1) definisi teknik
Clustering, (2) manfaat teknik Clustering dan (3) langkah-langkah menulis menggunakan
teknik Clustering.
1. Definisi Teknik Clustering
Teknik Clustering adalah teknik yang mengelompokkan ide dari yang umum
menjadi yang lebih spesifik dan lebih terarah. Teknik ini dapat digunakan untuk
membantu siswa dalam mencurahkan ide – ide yang mereka punya, mengembangkan
ide yang mereka punya tersebut dan dapat mengelompokan ide – ide tersebut secara
benar. Teknik ini menggambarkan dan mengelompokkan ide secara rinci hingga
memudahkan siswa dalam menulis.
Teknik Clustering merupakan pengembangan dari teknik pemetann (mind
mapping). Perbedaan clustering dengan pemetaan terletak pada cara mengungkapkan
pemikiran. Michelle (dalam Hernowo, 2006:160, dalam Kurnia, 2010) menjelaskan
bahwa teknik Clustering lebih mudah dan sederhana dengan mengandalkan ide
gagasan dan ide cabang. Sedangkan teknik Mind Mapping lebih rumit karena
menggunakan gambar, gragfik, warna, simbol, dan variasi yang lebih rumit pada
ukuran dan gaya menulis.
2. Manfaat Teknik Clustering
Manfaat teknik clustering menurut DePorter (2002:182) adalah sebagai
berikut (1) membuat seseorang mampu melihat dan mambuatn hubungan antara
gagasan; (2) dapat membantu seseorang memengambangan gagasan yang telah
dikemukakan; (3) membuat seseorang dapat berpikir dengan suatu gagasan dengan
konsep tertentu.
3. Langkah-langkah
DePorter (2002:182) mengatakan bahwa untuk melihat bagaimana teknik
clustering ini bekerja maka langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu tulis, tuang,
kelompok, lingkari dan hubungkan.
 Tulis. Dalam hal ini tulis satu kata yang merupakan ide pokok ditengah kertas
kosong dan kemudian lingkari.
 Tuang. Tuliskan seluruh asosiasi kata yang berhubungan dengan satu kata
ditengah tersebut. Tidak ada batasan yang ditentukan untuk jumlah katanya hanya
saja kata yang dituliskan harus mengacu pada satu kata yang ditulis ditengah kertas
tersebut.
 Kelompok. Kelompokkan kata-kata asosiasi tersebut disekitar kata yang ada di
pusat. Kata yang ada ditengahj akan membantu dalam mengembangkan gagasan
pokok.
 Lingkasri dan hubungkan. Langkah selanjutnya yaitu lingkari kata-kata yang
berada di sekitar kata utama lalu hubungkan dengan kata utama yang ada ditengah
kertas.
D. Paragraf sederhana
Pada subbab kali ini akan membahas tentang paragraf sederhan diantaranya yaitu, (1)
pengertian paragraf dan (2) syarat syarat paragraf sederhana.
1. Pengertian
Secara teknis paragraf merupakan himpunan kalimat yang saling bertalian satu
sama lain dalam suatu rangkain untuk membentuk sebuah gagasan dan fungsinya
untuk memberikan tanda adanya topik baru atau pengembangan dari topik topik
sebelumnya (Wibowo, 2003:73). Himpunan kalimat tersebut membentuk suatu
kesatuan dan mengatur pikiran yang mangacu pada gagasan pokok.
Paragraf terdiri dari atas beberapa kalimat yang satu kesatuan sehingga
nantinya akan membentuk suatu kesatuan yang utuh menjadi gagasan utama. Selain
itu pada paragraf akan terdapat satu gagasan utama atau kalimat utama. Kalimat
utama ini biasanya terletak dibagfian awal kalimat. Jika kalimat utama sudah
terbentuk maka akan mudah untuk membuat kalimat penjelas yang akan behubungan
nantinya dan akan menjadi suatu paragraf.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah sekumpulan
kalimat untuh yang akan membentuk satu kasatuan menjadi gagasan utama.
Serangkaian kalimat tersebut dapat berupa kalimat penjelas, kalimat utama maupun
kalimat penutup.
2. Syarat-syarat Paragraf Sederhana
Keraf (dalam Wibowo, 2003:75-76) mengemukakan bahjwa terdapat 3 syarat
pembentukan paragraf yaitu kesatuan, kepaduan dan kelengkapan.
 Kesatuan. Tiap paragragf hanya boleh disatukan dengan satu gagasan pokok
atau topik yang diwiujudkan dalam kalimat utama. Untuk membentuk paragraf
yang kesatuan maka seluruh kalimat dalam suatu paragraf hanya berfokus
pada satu gagasan pokok.
 Kepaduan. Suatu kalimat yang membentuk paragraf harus memiliki
keterkaitan, tidak boleh hanya berdiri sendiri tanpa ada timbal balik dengan
kalimat lainnya. Informasi yang dinyatakan dalam setiap kalimat harus
berkaitan.
 Kelengkapan. Suatu paragraf tidak dapat dipahami apabila tidak ada kalimat
penjelas atau isi kalimat yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat
utama. Kalimat penjelas harus jelas agar pesan yang ingin disampaikan dapat
dipahami oleh pembaca.
E. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian tentang kesalahan ortogragfi pada penulisan karangan siswa
SMA sudah pernah dilakukan sebelumnya. Para peneliti yang pernah melakukan
penelitian mengenai kesalahan ortografi yaitu Eko, Andi dan Minaswaty, dan Dorkas.

Penelitian kedua dilakukan oleh Eko Jayanto dengan judul penelitian “Kesalahan
Ortografi pada Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Siswa Kelas X-9 SMAN 1
Kepanjen”. Penelitian ini ditulis pada tahun 2012. Hasil dari penelitian tersebut yaitu
banyak siswa kelas X-9 yang melakukan kesalahan ortografi. Kesalahan tersebut berupa
kesalahan ortografi dalam penulisan huruf kapital Groβ- und Kleinschreibung dan
kesalahan penggunaan tanda baca atau Zeichensetzung.

Penelitian pertama tentang kesalahan ortografi oleh Andi Meryam dan Misnawaty
Usman dengan judul penelitian “Keterampilan Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Jerman
Dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas Xi Ipa Madrasah Aliyah Negeri 1
Makassar”. Penelitian ini ditulis pada tahun 2017. Pada hasil penelitian ini dikatakan
masih banyak siswa salah pada penulisan huruf, misalnya pada penulisan kata kerja
seperti möge, adapun siswa menuliskan dengan huruf kecil seperti familie, juga pada kata
restaurant, kesalahan ini disebabkan karna sebagian siswa belum mengusai ortografi
bahasa Jerman sehingga siswa mengalami kesalahan dalam menulis.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Dorkas Epa dengan judul penelitian “Analisis
Kesalahan Penggunaan Ortografi Pada Keterampilan Menulis Siswa Kelas X Ips 3 Sma
Negeri 1 Mojosari“. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018. Dari hasil penelitian yang
dilakukan, ditemukan kesalahan yang
sering terjadi di antaranya penulisan tanda baca titik seperti pada kalimat “Danke, prima
und du?, kesalahan tersebut
juga dilakukan pada tanda koma seperti dalam kalimat “Auf Wiedersehen Kevin”.

Dari penelitian ketiga diatas tentunya terdapat perbedaan dengan penelitian yang akan
penulis lakukan. Perbedaan tersebut yaitu dari tema yang digunakan, Eko menggunakan
tema Schule dalam penelitiannya, Andi dan Minaswaty menggunakan tema Familie, dan
Dorkas menggunakan tema Kennenlernen. Sedangkan penulis menggunakan tema
Alltagsleben. Selain itu ketiga penulis diatas tidak menggunakan teknik menulis dalam
melakukan penelitian. Sedangkan penelitian ini menggunakan teknik Clustering.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif. Hal tersebut dilakukan dengan
melihat alasan yang dikemukakan yaitu : (1) alur penelitian ini akan berkembang setelah
peneliti masuk pada objek penelitian; (2) peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan keadaan yang alamiah sebenarnya dan data yang ada; (3) instrument yang
digunakan adalah orang yaitu peneliti itu sendiri; (4) hasil dari penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan kesalahan ortografi pada karangan siswa dengan pola-pola yang
diperhatikan. Dengan demikian penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
B. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti yaitu sebagai instrumen dan pengumpul data, sehingga peneliti
harus mengetahui langsung dan ikut terlibat dalam pembelajaran yang ada di kelas XI
lintas minat SMAN 1 Kepnjen. Peneliti ikut terlibat dalam penerapan teknik clustering
sekaligus mengambil data dan mengamati kegiatan siswa dalam membuat paragraf
sederhana menggunakan teknik clustering sebagai data dokumentasi.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada saat mata pelajaran bahasa Jerman di kelas XI lintas
minat SMAN 1 Kepanjen yang berada di jl. Ahmad Yani 48, Kepanjen, Kabupaten
Malang. Penulis memilih lokasi tersebut karena di SMAN 1 Kepanjen mengajarkan mata
pelajaran bahasa Jerman tidak hanya untuk siswa yang mengambil program bahasa tetapi
juga untuk program lintas minat.
D. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini yaitu hasil dari menulis paragraf sederhana menggunakan teknik
clustering oleh siswa kelas XI lintas minat SMAN 1 Kepanjen berdasarkan keterampilan
menulis yang dimiliki siswa. Sedangkan sumber data pada penelitian ini adalah siswa
kelas XI lintas minat SMAN 1 Kepanjen.
E. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data merupakan teknik-teknik atau cara-cara yang digunakan
untuk mengumpulkan data pada penelitian. Pada penelitian kualitatif ini, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi menulis untuk
mengumpulkan data.
F. Analisis Data
Menurut Sugiono (2011:245), dalam penelitian kualitatif, proses analisis data dapat
langsung ditujukan pada saat proses di lapangan sekaligus saat pengumpulan data. Setelah
semua data terkumpul maka dapat ditarik kesimpulan dengan menggunakan analisis data
kualitatif.
1. Observasi
Terdapat beberapa langkah untuk menganalisis hasil data hasil observasi yaitu:
1. Mengecek data
Pada tahap ini peneliti mengecek semua data yang terkumpul dari seluruh hasil
observasi.
2. Mengidentifikasi data
Peneliti mengidentifikasi data dari hasil observasi berdasarkan kegiatan siswa.
3. Menganalisis data
Peneliti melakukan analisis terhadap hasil observasi sekaligus menyimpulkan
dengan memberikan uraian singkat mengenai hasil observasi.
2. Dokumentasi
4. Mengecek data
Pada tahap ini peneliti mengecek seluruh hasil dari tulisan siswa secara
berkelompok.
5. Maenganalisis data
Peneliti mengenalisis data dengan cara mengidentifikasi hasil tulisan siswa
berdasarkan standar ukuran menulis.
6. Mengelompokkan data
Peneliti mengelompokkan data dari hasil analisis tulisan siswa berdasarkan
aspek kesatuan, kepaduan dan pengembangan dalam paragraf.
7. Mengevaluasi data
Pada tahap ini peneliti menyimpulkan data berdasarkan uraian singkat mengenai
hasil dari tulisan siswa.
G. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data dilakukan untuk membuktikan bahwa data yang
dikumpulkan adalah valid. Pengecekan keabsahan dapat dilakukan dengan cara melihat
data yang dilaporkan dengan kondisi yang sesungguhnya terjadi pada saat di lapangan.
Pengecekan keabsahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik
triangulasi penyidik. Menurut Moleong (2002:178), triangulasi penyidik dilakukan oleh
peneliti atau pengamat lainnya dengan mengecek data yang telah diperoleh.
H. Tahap-Tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam proses pelaksanaan
penelitian secara umum yaitu:
1. Peneliti memberikan penjelasan umum mengenai teknik clustering dalam
keterampilan menulis bahasa Jerman.
2. Peneliti memberi tugas kepada siswa untuk membuat paragraf sederhana
menggunakan teknik clustering.
3. Peneliti mengumpulkan hasil kerja siswa dalam membuat paragraf sederhana
menggunakan teknik clustering.
4. Peneliti mengobservasi seluruh hasil data observasi dari hasil kerja siswa.
5. Peneliti menganalisis hasil kerja dari siswa.
6. Peneliti membuat kesimpulan mengenai hasil kerja siswa membuat paragraf
sederhana dengan menggunakan teknik clustering.

DAFTAR PUSTAKA
Iryani, Inosensia.2016. Kesalahan Penggunaan Deklinasi Possesivpronomen Pada Kasus
Akkusativ Dan Dativ Oleh Siswa Kelas XI Bahasa Sma Negeri 1 Lawang.Skripsi,Jurusan
Sastra Jerman,Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Patmaningrum, Indra.2016. Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Menggunakan Teknik


Clustering Dalam Tema Alltagsleben Siswa Kelas XI Bahasa Sma Negeri 1
Kepanjen.Skripsi,Jurusan Sastra Jerman,Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/view/1455 diakses tanggal 5 November


2019, pukul 23:42 WIB

http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/laterne/article/view/23714/21680 diakses
tanggal 5 November 2019, pukul 01:10 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/Ortografi diakses tanggal 5 November 2019, pukul 01:35


WIB
http://eprints.ums.ac.id/44140/3/3.%20BAB%20I.pdf diakses tanggal 6 November 2019,
pukul 23:43 WIB

http://repository.upi.edu/9519/4/t_pu_0706160_chapter3.pdf diakses tanggal 6 November


2019, pukul 00:43 WIB

http://repository.um.ac.id/12013/ diakses tanggal 6 November 2019, pukul 23:43 WIB

https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/laterne/article/viewFile/9656/9526 diakses
tanggal 6 November 2019, pukul 01:15 WIB

http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/jerman/article/viewFile/14336/13884 diakses
tanggal 6 November 2019, pukul 01:40 WIB

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-jerman/article/view/22022 diakses tanggal 6


November 2019, pukul 03:00 WIB

Anda mungkin juga menyukai