Halaman 1
apa itu KESALAHAN BERBAHASA?
Kesalahan berbahasa adalah pemakaian suatu bentuk tuturan dari
berbagai unsur kebahasaan meliputi, kata, frasa, klausa, maupun kalimat
yang menyimpang dari kaidah kebahasaan yang telah ditentukan. Johan
dan Yusrawati (2017) mengatakan bahwa kesalahan berbahasa secara
sederhana dimaknai sebagai penggunaan bahasa, baik dilakukan secara
lisan maupun tertulis yang menyimpang dari kaidah kebahasaan.
Perbedaan Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa
Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa yang
menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam
bahasa itu. Sementara itu, kekeliruan adalah penggunaan
bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku
dalam bahasa itu namun tidak dipandang sebagai suatu
pelanggaran berbahasa. Kekeliruan biasanya terjadi pada
anak (siswa) yang sedang belajar bahasa.
Perbedaan Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa
Untuk membedakan antara kesalahan (error) dan kekeliruan (mistake), menurut Tarigan
(1997) seperti disajikan dalam tabel berikut.
Jenis-Jenis Kesalahan Berbahasa
Burt, Dulay, maupun Krashen (1982) membedakan wilayah (taksonomi)
kesalahan berbahasa menjadi:
1. Taksonomi kategori Linguistik
a) Kesalahan tataran fonologi
b) Kesalahan tataran morfologi dan sintaksis
c) Kesalahan tataran semantik dan kata
d) Kesalahan tataran wacana
2. Taksonomi kategori strategi performasi
Penanggalan (omission), Penambahan (addition), Kesalahbentukan
(misformation), Kesalahurutan (misordering),
3. Taksonomi kategori komparatif
Kesalahan interlingual/interferensi, kesalahan intralingual, kesalahan
ambigu, kesalahan unik
4. Taksonomi kategori efek komunikasi
Kesalahan lokal dan kesalahan global
Contoh Kesalahan Berbahasa bidang Fonologis
Fonologi merupakan sistem bunyi dalam bahasa Indonesia atau dapat juga
dikatakan bahwa fonologi adalah ilmu tentang bunyi bahasa.
Beberapa contoh kesalahan berbahasa Indonesia dalam bidang fonologis yaitu:
a) Kesalahan pengucapan Fonem
Misalnya:
Fonem /a/ diucapkan /e/ -> contoh 'mengupayakan' menjadi
'mengupayaken'
Fonem /i/ diucapkan /e/ -> contoh 'keliru' menjadi 'keleru'
Fonem /z/ diucapkan /j/ -> 'zaman' menjadi 'jaman'
Diftong /au/ diucapkan /o/ -> contoh danau menjadi dano