Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANALISIS KESALAHAN BAHASA INDONESIA

NAMA : Mutiara Adzni


KELAS : AAK Kelas B
MATA PELAJARAN : B. Indonesia
DOSEN PENGAMPU : Taiman, M.Pd

AKADEMI ANALIS KESEHATAN AN NASHER


Jl. Pondok Pesantren Tarbiyatul Banin, Kaliwadas, Sumber Tlp./Fax : (0231) 322919
Website : aak.annasher.ac.id E-mai : aak.annasher@yahoo.co.id
Cirebon 45611
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, senantiasa saya ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masih memberikan saya nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi
kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan
makalah tentang “ANALISIS KESALAHAN BAHASA INDONESIA”.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan Nabi Agung
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia.

Saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah.
Namun terlepas dari ini, saya memahami bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, saya meminta kesediaan pembaca untuk
memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan makalah ini, untuk
kemudian saya akan merevisi kembali pembuatan makalah ini di waktu berikutnya.

Cirebon, 24 Oktober 2020


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesalahan berbahasa adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan berbagai unit


kebahasaan yang meliputi kata, kalimat, paragraf, yang menyimpang dari sistem kaidah
bahasa Indonesia baku, serta pemakaian ejaan dan tanda baca yang menyimpang dari sistem
ejaan dan tanda baca yang telah ditetapkan sebagaimana dinyatakan dalam buku Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

S. Piet Corder dalam bukunya Introducing Applied Linguistik menjelaskan bahwa


kesalahan berbahasa adalah pelanggaran terhadap kode bahasa. Pelanggaran ini disebabkan
kurang sempurnanya penguasaan dan pengetahuan terhadap kode. Kesalahan berbahasa tidak
hanya dibuat oleh siswa yang mempelajari B2 (bahasa yang dipelajari siswa), tetapi juga
dibuat siswa yang belajar B1 (bahasa ibu).

Sedangkan analisis kesalahan berbahasa adalah suatu cara atau langkah kerja yang
biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa untuk mengumpulkan data, mengidentifikasi
kesalahan, menjelaskan kesalahan, mengklasifikasikan kesalahan dan mengevaluasi taraf
keseriusan kesalahan berbahasa.

Kesalahan berbahasa disebabkan oleh faktor pemahaman, kemampuan atau


kompetensi. Apabila pelajar belum memahami sistem linguistik bahasa yang sedang
dipelajari, dia sering membuat kesalahan ketika menggunakan bahasa tersebut. Kesalahan ini
sering berulang-ulang secara sistematis dan konsisten.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis – jenis kesalahan yang sering dilakukan pengguna bahasa?

1.3. Tujuan Pembahasan

Untuk mengetahui dan memahami bentuk kesalahan – keslahan yang seing dilakukan
pengguna bahasa.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Tinjauan Teori

Istilah kesalahan berbahasa memiliki pengertian yang beragam. Corder (1974)


menggunakan tiga istilah untuk membatasi kesalahan berbahasa: (1) Lapses, (2) Error, dan
(3) Mistake. Corder (1974) menjelaskan:

1. Lapses
Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk menyatakan
sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan selengkapnya. Untuk
berbahasa lisan, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan “slip of the tongue” sedang
untuk berbahasa tulis, jenis kesalahan ini diistilahkan “slip of the pen”. Kesalahan ini
terjadi akibat ketidaksengajaan dan tidak disadari oleh penuturnya.
2.   Error
Error adalah kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan
Bahasa (breaches of code). Kesalahan ini terjadi akibat penutur sudah memiliki aturan
(kaidah) tata Bahasa yang berbeda dari tata bahasa yang lain.
3. Mistake
Mistake adalah kesalahan berbahasa  akibat penutur tidak tepat dalam memilih kata
atau ungkapan untuk situasi tertentu.
Kesalahan berbahasa dipandang sebagai bagian proses belajar Bahasa. Ini berarti
bahwa kesalahan berbahasa itu dihubungkan dengan pernyataan atau semboyan “Pergunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar”, ada dua parameter atau tolak ukur kesalahan dalam
berbahasa Indonesia.

2.2. Kategori Kesalahan Berbahasa

1. Kesalahan Fonologi
Kesalahan berbahasa dari segi fonologi adalah kesalahan berbahasa yang diperoleh
dari kesalahan pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, serta
kesalahan yang diperoleh karena perbedaan penangkapan makna. 
2. Kesalahan Morfologi
Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti “Bentuk” dan kata
logi yang berarti “Ilmu”. Jadi secara Harfiah kata morfologi berarti “Ilmu yang mempelajari
bentuk – bentuk dan pembentukan kata.” Kesalahan morfologi adalah kesalahan memakai
bahasa yang disebabkan dalam pemilihan afiks, salah menggunakan kata ulang, salah
menyusun kata majemuk, dan salah memilih bentuk kata.
3. Kesalahan Sintaksis
Kesalahan sintaksis adalah kesalahan atau penyimpangan struktur frasa, klausa, atau
kalimat, serta ketidaktepatan pemakaian partikel. Kesalahan pada daerah sintaksis
berhubungan erat dengan kesalahan pada morfologi, karena kalimat berunsurkan kata-kata itu
sebabnya daerah kesalahan sintaksis berhubungan misalnya dengan kalimat yang berstruktur
tidak baku, kalimat yang ambigu, kalimat yang tidak jelas, diksi yang tidak tepat yang
membentuk kalimat, kalimat mubazir, kata serapan yang digunakan di dalam kalimat dan
logika kalimat.
4. Kesalahan Semantik
Kesalahan berbahasa dalam semantik dapat berkaitan dengan bahasa tulis maupun
bahasa lisan. Kesalahan berbahasa ini dapat terjadi pada tataran fonolgi,morfologi, dan
sintaksis. Jadi, jika ada sebuah bunyi, bentuk kata, ataupun kalimat yang maknanya
menyimpang dari makna yang seharusnya, maka tergolong ke dalam kesalahan berbahasa ini.
Kesalahan berbahasa pada tataran sematik ini penekanannya pada penyimpangan makna, baik
yang berkaitan dengan fonologi, morfologi maupun sintaksis.

2.3. Temuan dan Pembahasan

1. “Tentu saja, kami di sini untuk memilih Biru (julukan partai Demokrat), itulah
imengapa saya di sini, untuk memberitahu anda semua,” katanya. (Kompas.com,
Minggu, 25 Oktober 2020)
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena terdapat kesalahan
kelebihan dalam menggunakan huruf.
Kalimat yang benar :
“Tentu saja, kami di sini untuk memilih Biru (julukan partai Demokrat), itulah
mengapa saya di sini, untuk memberitahu anda semua,” katanya.

2. Terlebih, enam dari delapan finish terakhir Quartararo berada di luar enam besar.
(Kompas.com, Minggu, 25 Oktober 2020)
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena terdapat kesalahan
kelebihan dalam menggunakan huruf.
Kalimat yang benar :
Terlebih, enam dari delapan finis terakhir Quartararo berada di luar enam besar.

3. Bahkan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan sekitar 3 juta penganggur baru.


(Kompas.com, Minggu, 24 Oktober 2020)
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Morfologi, karena seharusnya
menggunakan akhiran –an.
Kalimat yang benar :
Bahkan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan sekitar 3 juta pengangguran baru.

4. Hal tersebut terjadinya karena tingginya animo bobotoh yang ingin mendukung
langsung skuad Maung Bamdung di Stadion Si Jalak. (PikiranRakyat, Senin, 2 Maret
2020)
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena terdapat kesalahan
dalam menggunakan huruf.
Kalimat yang benar :
Hal tersebut terjadinya karena tingginya animo bobotoh yang ingin mendukung
langsung skuad Maung Bandung di Stadion Si Jalak.

5. Sebagai penjaga gawang, bias melakukan clean sheet alias tanpa keboboloan adalah
sebuah kebanggan. (PikiranRakyat, Senin, 2 Maret 2020)
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena terdapat kesalahan
dalam menggunakan huruf.
Kalimat yang benar :
Sebagai penjaga gawang, bias melakukan clean sheet alias tanpa kebobolan adalah
sebuah kebanggan.
6. Tapi, sekarang kita fokus sama tim, kita enggak berpikir ke tim lain. (PikiranRakyat,
Senin, 2 Maret 2020)
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Sematik, karena memiliki kesamaan
arti dengan tidak.
Kalimat yang benar :
Tapi, sekarang kita fokus sama tim, kita tidak berpikir ke tim lain.

7. Dukungan anggaran yang diberikan tentunya harus diimbangi dan dijawab dengan
ptestasi. (PikiranRakyat, Senin, 2 Maret 2020)
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena terdapat kesalahan
dalam menggunakan huruf.
Kalimat yang benar :
Dukungan anggaran yang diberikan tentunya harus diimbangi dan dijawab dengan
prestasi.

8. Dia menilai, bobotoh dapat saling menjaga demi terciptanya kondusivitas di stadion.
(PikiranRakyat, Senin, 2 Maret 2020)
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena terdapat kesalahan
dalam menggunakan huruf.
Kalimat yang benar :
Dia menilai, bobotoh dapat saling menjaga demi terciptanya kondusifitas di stadion.

9. Pllkada 2020 harus menjadi penyelenggara yang baik. (PikiranRakyat, Senin, 2 Maret
2020)
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena terdapat kesalahan
dalam menggunakan huruf.
Kalimat yang benar :
Pilkada 2020 harus menjadi penyelenggara yang baik.
10. Entah kenapa petugas pertanaman enggak mau bersihin. (PikiranRakyat, Senin, 2
Maret 2020)
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Sematik, karena memiliki kesamaan
arti dengan tidak. Dan kata “berisihin” termasuk Morfologi, karena seharusnya
menggunakan awalan me- dan akhiran –an.
Kalimat yang benar :
Entah kenapa petugas pertanaman tidak mau membersihkan.

11. Dengan anggaran segitu sudah cukup bagus, tapi ada yang belum otimal.
(PikiranRakyat, Senin, 2 Maret 2020)
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena terdapat kesalahan
dalam menggunakan huruf.
Kalimat yang benar :
Dengan anggaran segitu sudah cukup bagus, tapi ada yang belum optimal.

12. Indikasi saratnya kepentingan pejabat dan pengusaha itu diperkuat dengan diubahnya
rute yang berbedadengan survei awal. (PikiranRakyat, Senin, 2 Maret 2020)
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena terdapat kesalahan
dalam menggunakan huruf.
Kalimat yang benar :
Indikasi syaratnya kepentingan pejabat dan pengusaha itu diperkuat dengan
diubahnya rute yang berbedadengan survei awal.

13. Apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
(Liputan6.com Minggu 25 Oktober 2020)
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena tidak adanya
pemberian spasi pada dua kata, dan kata “longsoran” juga termasuk Fonologi karena
kelebihan dalam menggunakan huruf.
Kalimat yang benar :
Apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsor.
14. Selain itu, keberadaan naskah ciptaker juga masih membingungkan sejumlah pihak
karena jumlah halaman yang berubah-ubah pascarapat paripurna DPR pad 5 Oktober
lalu. (CNNIndonesia.com MInggu, 25 Oktober 2020)
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena tidak adanya
pemberian spasi pada dua kata, dan kata “pad” juga termasuk Fonologi karena
kelebihan dalam menggunakan huruf.
Kalimat yang benar :
Selain itu, keberadaan naskah ciptaker juga masih membingungkan sejumlah pihak
karena jumlah halaman yang berubah-ubah pasca rapat paripurna DPR pada 5
Oktober lalu.

15. Tapi, dengan satu syarat ya, enggak lapor-lapor sama pak JK. (CNNIndonesia.com
MInggu, 25 Oktober 2020)
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Sematik, karena memiliki kesamaan
arti dengan tidak. Dan kata “lapor-lapor” termasuk Morfologi, karena seharusnya
menggunakan awalan me- dan akhiran –an.
Kalimat yang benar :
Tapi, dengan satu syarat ya, tidak melaporkan sama pak JK.

2.2. Kesalahan global dan kesalahan local

Klasifikasi ini pertama kali disusun oleh Burt dan Kiparsky, yaitu pengelompokan
kesalahan berdasarkan efeknya terhadap pemahaman pesan komunikasi. Kesalahan dalam
kategori ini dibedakan menjadi dua:

1. Kesalahan global

Yaitu kesalahan yang mengakibatkan rusaknya makna dari kalimat atau wacana
secara keseluruhan sehingga menimbulkan kesalahpahaman atau ketidakpahaman dalam
komunikasi, seperti yang diucapkan oleh seorang pembelajar asing berikut:

“Salah satu utama kebaikan ialah rata-rata guru, saya mengerti bahwa ini bagus,
semua mahasiswa dikesan.”
Alternatif pembetulannya adalah:

“Salah satu keunggulan utama ialah kualitas rata-rata guru. Saya mengerti bahwa ini
yang membuat semua siswa terkesan.

2. Kesalahan lokal

Yaitu kesalahan yang tidak menimbulkan kesalahpahaman terhadap makna kalimat


atau wacana secara keseluruhan, contoh: “Jumlah seluruh murid baru berjumlah 300 orang.”
Meski ada pengulangan kata pada kalimat tersebut, pemahaman terhadap makna sama sekali
tidak terganggu.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesalahan berbahasa adalah suatu cara atau langkah kerja yang biasa digunakan oleh
peneliti atau guru bahasa untuk mengumpulkan data, mengidentifikasi kesalahan,
menjelaskan kesalahan, mengklasifikasikan kesalahan dan mengevaluasi taraf keseriusan
kesalahan berbahasa.

Kesalahan berbahasa disebabkan oleh faktor pemahaman, kemampuan atau


kompetensi. Apabila pelajar belum memahami sistem linguistik bahasa yang sedang
dipelajari, dia sering membuat kesalahan ketika menggunakan bahasa tersebut. Kesalahan ini
sering berulang-ulang secara sistematis dan konsisten.

3.2. Saran

Setiap kajian bahasa perlu adanya peninjauan kembali guna memperoleh hasil yang
optimal sehingga tidak ada lagi kesalahan yang ditimbulkan dalam kajian analisis kesalahan
berbahasa. Serta masih banyak kekurangan dari makalah ini maka dari itu kami selaku
penyusun makalah ini mengharapkan teman-teman semua untuk membantu kami dalam
memperbaiki kesalahan ini agar tidak salah pengertian yang berkepanjangan.
DAFTAR PUSTAKA

Hastuti, Sri. 2003. Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka. Pateda, M. 1989. Analisis Kesalahan. Ende-Flores : Nusa Indah.

 Artikel kompas.com, Liputan6.com, CNNIndonesia.com


 Harian Umum (PikiranRakyat)
LAMPIRAN

1. “Tentu saja, kami di sini untuk memilih Biru (julukan partai Demokrat), itulah
imengapa saya di sini, untuk memberitahu anda semua,” katanya.
2. Terlebih, enam dari delapan finish terakhir Quartararo berada di luar enam besar.
3. Bahkan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan sekitar 3 juta penganggur baru.
4. Hal tersebut terjadinya karena tingginya animo bobotoh yang ingin mendukung
langsung skuad Maung Bamdung di Stadion Si Jalak.
5. Sebagai penjaga gawang, bias melakukan clean sheet alias tanpa keboboloan adalah
sebuah kebanggan.
6. Tapi, sekarang kita fokus sama tim, kita enggak berpikir ke tim lain.
7. Dukungan anggaran yang diberikan tentunya harus diimbangi dan dijawab dengan
ptestasi.
8. Dia menilai, bobotoh dapat saling menjaga demi terciptanya kondusivitas di stadion.
9. Pllkada 2020 harus menjadi penyelenggara yang baik.
10. Entah kenapa petugas pertanaman enggak mau bersihin.
11. Dengan anggaran segitu sudah cukup bagus, tapi ada yang belum otimal.
12. Indikasi saratnya kepentingan pejabat dan pengusaha itu diperkuat dengan diubahnya
rute yang berbedadengan survei awal.
13. Apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
14. Selain itu, keberadaan naskah ciptaker juga masih membingungkan sejumlah pihak
karena jumlah halaman yang berubah-ubah pascarapat paripurna DPR pad 5 Oktober
lalu.
15. Tapi, dengan satu syarat ya, enggak lapor-lapor sama pak JK.

Anda mungkin juga menyukai