Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DI KALANGAN

MASYARAKAT

1. Alif Fadhil Fakhrulidai


2. Tommy Gunawan
3. Ridzwan Gunawan
4. Auditra Aldifasya
5. Rizki Kurnia

1,2,3,4,5
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana
e-mail : fadhilalif2112@gmail.com
Abstrak

Sering dijumpai kesalahan dalam berbahasa indonesia yang membuat suatu kaliat sulit
dipahami. Bahasa Indonesia memiliki kaidah kebahasaan yang harus digunakan dalam setiap
penulisannya yang fungsinya mempersempit kemungkinan kesalahan pemahaman, juga
memperindah suatu kalimat jika menggunakan struktur kaidah kebahasaan yang tepat.
Key Words: Analisis kesalahan berbahasa, bahasa indonesia
A. PENDAHULUAN (POIN 12 PTS)
Pada bagian ini, secara umum pembaca perlu mengetahui latar belakang penelitian Anda
dan yang paling penting, yaitu mengapa penelitian Anda penting untuk dilakukan. Untuk itu,
perlu bagi anda untuk menyediakan informasi yang tepat terkait penelitian anda Bagian
pendahuluan ini disajikan secara jelas, dan terstruktur dengan baik. Mulai dari hal-hal umum
ke khusus; dari fenomena/fakta lapangan ke hasil studi sebelumnya. Arahkan perhatian
pembaca langsung kepada poin penting penelitian anda.
Bagian di bawah ini wajib disertakan dalam pendahuluan
…….
Semakin berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, semakin berkembang pula
penggunaan bahasa (Rachman, 2016). Penggunaan unsur bahasa dalam berbagai aspek di
masyarakat, sangat memungkinkan untuk terjadinya kesalahan berbahasa Indonesia.
……
B. LANDASAN TEORI (20 PTS)
Teori yang dipergunakan dalam analisis permasalahan penelitian ditulis pada bagian
ini. Pengutipan teori wajib dilakukan dengan kaidah pengutipan yang baik dan benar, serta
jangan lupa mencantumkan sumbernya di daftar pustaka.

Bagian di bawah ini wajib disertakan dalam landasan teori

Salah satu tanda kemampuan bahasa yang baik adalah sedikitnya kesalahan penggunaan
bahasa oleh masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat Arifin & Hadi (2001) yang menyatakan
bahwa bahasa Indonesia yang baik dan benar diuraikan dengan lengkap dengan norma dan
aturan sosial yang berlaku. Pada kondisi saat ini, kesalahan bahasa Indonesia dapat ditemukan,
baik dalam tulisan ilmiah maupun wacana lainnya berada di ruang publik. Kesalahan
penggunaan bahasa dapat kita temukan di ruang publik, seperti dalam brosur, baliho dan
sejenisnya.

Kesalahan berbahasa merupakan fakta yang melekat dalam setiap penggunaan bahasa
termasuk bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan. Kesalahan berbahasa dapat disebabkan
oleh faktor pemahaman, bakat atau kompetensi. Jika masyarakat tidak memahami sistem dari
bahasa yang dipelajari, maka akan sering dilakukan kesalahan saat menggunakan bahasa ini.
Kesalahan ini sering berulang secara konsisten dan sistematis. Dalam hal ini, kesalahan
berbahasa adalah penyimpangan yang terjadi secara sistematis, konsisten, dan mendeskripsikan
kemampuan berbahasa penggunanya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang menyatakan
kesalahan berbahasa merupakan kesalahan yang terjadi secara tidak sengaja. Kesalahan tersebut
tidak dapat diperbaiki oleh pelaku kesalahan berbahasa karena penyebab kesalahannya adalah
ketidaktahuan pengguna (James, 2013). Batasan tersebut menunjukkan kesalahan berbahasa
berelasi dengan pemahaman atau kompetensi berbahasa seseorang.

Istilah kesalahan berbahasa memiliki pengertian yang beragam. Corder (1974)


menggunakan tiga istilah untuk membatasi kesalahan berbahasa yakni (1) Lapses, (2) Error, dan
(3) Mistake. Corder (1974) menjelaskan: Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur
beralih cara untuk menyatakan sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan
selengkapnya. Untuk berbahasa lisan, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan “slip of the
tongue” sedang untuk berbahasa tulis, jenis kesalahan ini diistilahkan “slip of the pen”.
Kesalahan ini terjadi akibat ketidaksengajaan dan tidak disadari oleh penuturnya; selanjutnya
adalah Error yang merupakan kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan
Bahasa (breaches of code). Kesalahan ini terjadi akibat penutur sudah memiliki aturan (kaidah)
tata Bahasa yang berbeda dari tata bahasa yang lain; yang terakhir adalah Mistake yakni
kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih kata atau ungkapan untuk situasi
tertentu. Ketiga hal tersebut dapat kita temukan dalam tataran ejaan maupun kalimat. Oleh
karena itu, artikel ini akan membahas kesalahan penggunaan bahasa indonesia yang terjadi di
ruang publik dengan mempergunakan teori yang telah disebutkan sebelumnya.

………

C. METODE (12 PTS)

Metode yang dipergunakan dalam penelitiian ini adalah metode kualitatif. Data dalam
penelitian ini adalah unsur-unsur kebahasaan yang memuat kesalahan berbahasa Indonesia. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbagai kesalahan berbahasa Indonesia yang
muncul di ruang publik. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik
reduksi data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (2014) yang menyatakan bahwa
aktivitas analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus
sampai tuntas atau sampai data sudah jenuh. Aktivitas analisis data tersebut terdiri atas
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Kami menganggap metode ini tepat untuk mencari unsur unsur kebahasaan yang memuat
kesalahan berbahasa Indonesia. Pencarian kesalahan berbahasa tersebut kami lakukan disekitar
lingkungan yang sering dikunjungi seperti masjid, jalan raya, kampus dan restoran. Penelitian ini
dilakukan dari tanggal 22 Mei 2023 hingga tanggal 6 Juni 2023.

………

C. HASIL & PEMBAHASAN (25 PTS)

Gambar 1
Pembahasan : Pada Gambar 1 terdapat dua kesalahan penulisan berbahasa yaitu kata “bawan”
dan “disini”. Kata “bawan” diatas seharusnya diganti menjadi “bawaan” karena bermaksud
memberikan informasi bahwa jemaah bisa menitipkan barang bawaannya di sana. Lalu kata
kedua yaitu “disini” yang seharusnya ditulis terpisah menjadi “di sini” karena penggunaan kata
“di” sebagai preposisi.

Gambar 2
Pembahasan : Pada Gambar 2 terdapat kesalahan berbahasa pada kata “sekertariat” yang
seharusnya diganti menjadi kata “sekretariat”. Sekretariat sendiri menurut KBBI yaitu bagian
organisasi yang menangani pekerjaan dan urusan yang menjadi tugas sekretaris, sedangkan untuk
kata “sekertariat” tidak mengandung arti apa-apa.

Gambar 3
Pembahasan : Pada Gambar 3 terdapat kesalahan penulisan dalam berbahasa yaitu pada kata
“Rp15 RB-an” karena “RB-an” merupakan kata yang tidak baku. Jadi ejaan yang benar yaitu
ditulis dengan “Rp15.000”.

Gambar 4
Pembahasan : Pada Gambar 4 terdapat kesalahan penulisan berbahasa yang terdapat pada kalimat
akhir yaitu kata “di sediakan” yang seharusnya ditulis serangkai karena kata “di” dipakai sebagai
imbuhan, jadi penulisan kata yang benar yaitu “disediakan”.
E. KESIMPULAN (10 pts)
Simpulan dimaksudkan untuk membantu pembaca mengerti arti penting penelitian yang
dilakukan. Simpulan bukanlah ringkasan dari topik utama penelitian, melainkan intisari atau poin
kunci temuan penelitian.. Pada beberapa artikel, satu paragraf simpulan sudah dianggap
mencukupi. Namun, simpulan dengan dua atau tiga paragraf masih diperkenankan.
F. DAFTAR PUSTAKA (11 PTS)

Kami menyarankan anda menggunakan penulisan daftar rujukan menggunakan APA 6th
publication manual disajikan sebagai berikut. Format daftar pustaka justified (rata kanan-kiri)
Jurnal
Author, A. A., Author, B. B., & Author, C. C. (yyyy). Title of article in sentence-style
capitalisation. Title of Journal in Italics and Heading-style Capitalisation, vol(issue), pp–
pp. doi URL
Contoh:
Koehler, M. J., & Mishra, P. (2009). What is technological pedagogical content knowledge?
Contemporary Issues in Technology and Teacher Education, 9(1), 60–70.
Buku
Author, A. A., & Author, B. B. (yyyy). Title of book in italics and sentence-style capitalization.
Location: Publisher.
Contoh:
Schunk, D. H. (2004). Learning theories: An educational perspective (4th ed.). Upper Saddle
River, NJ: Prentice-Hall.
Conference paper
Author, A. A., & Author, B. B. (yyyy, Month). Title of paper in italics and sentence-style
capitalization. Paper presented at the Name of the Conference, Location. Retrieved from
http://www.xxx
Contoh:
Reza Saeful Rachman, & Vismaia S. Damaianti. (2020). LITERASI MASYARAKAT
INDONESIA DAN UJI KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA (UKBI) . Seminar
Internasional Riksa Bahasa. Retrieved from
http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/view/944

Daftar referensi di bawah ini wajib disertakan dalam daftar pustaka karena telah
digunakan
dalam artikel:
Corder, Pit. (1974). Error Analysis. London: Oxford University Press.

E. Zaenal Arifin, Farid Hadi . (2001). 1001 Kesalahan Berbahasa. CV Akademika Presindo.

James, C. (2013). Errors in Language Learning and Use: Exploring Error and Analysis.
Routledge.
Milles, Matthew B. & Hubberman, M. A. (2014). Qualitative Data Analysis A Method
Sourcebook Third Edition. Sage Publication.

Rachman, Reza Saeful. (2016). Analisis Kebahasaan Kosakata Bahasa Indonesia Serapan Dari
Bahasa Belanda. Jurnal Techno-Socio Ekonomika, Vol 9 (2) 2016, 158-176

Anda mungkin juga menyukai