Anda di halaman 1dari 6

DOI: 10.21274/mardibasa.………..

P-ISSN:2774-485X; E-ISSN: 2747-2701

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA


BALIHO DI BLITAR

Nomor penulis’ Nama (10 pt)


Nomor Penulis’ Afiliasi (10 pt)
Alamat surel: xxx@iain.tulungagung.ac.id (10 pt)

Abstract

The study is aimed at identifying the flaws in the language of


morphology in the media of ballyhoos. The study USES
qualitative research with methods of content analysis. The data
used in this study is sentences that contained the mislanguage
of the morphology of the school on the blitar. The source of
data is ballyhoos found in pictures on the Internet. Data-
collection techniques using read-and-note techniques. Data
analysis techniques using data reduction techniques, data
presentation and deduction pulses. In the data found and
analyzed, it concludes that ballyhoos are still frequently
encountered linguistic error on the landscape. The study
examined five data relating to correct and unregulated words,
abbreviations of words, typewriting.
Keywords: language mistakes, morphology, billboards

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan dalam


berbahasa di bidang morfologi pada media baliho. Penelitian
ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode analisis
isi. Data yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu kalimat
yang mengandung kesalahan berbahasa dalam tataran
morfologi pada baliho di Blitar. Sumber data yang digunakan
yaitu baliho yang terdapat dalam foto di internet. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Teknik
analisis data dengan menggunakan teknik reduksi data,
penyajian data dan penarikan simpulan. Di dalam data yang
ditemukan dan dianalisis menyimpulkan bahwa tulisan pada
baliho masih sering dijumpai kesalahan berbahasa dalam
tataran morfologi. Penelitian ini meneliti lima data yang
berkaitan dengan kesalahan kata baku dan tidak baku,
singkatan kata, penulisan huruf.

Kata kunci: kesalahan berbahasa, morfologi, baliho makanan

Mardibasa: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia


Vol. xx, No.xx, Bulan, Tahun
ж [Halaman]
Penulis: Dua Kata Awal dari Judul…

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan media manusia dalam menyampaikan ide,


pikiran dan gagasan. Susunan huruf, kata dan kalimat juga sangat
mempengaruhi makna dalam berbahasa. Penempatan susunan
huruf, kata dan kalimat juga harus tepat sehingga tidak memberikan
makna yang menyimpang dari tuturan yang dimaksud. Maka, lawan
bicara dapat memahami makna yang diujarkan oleh penutur. Akan
tetapi, mayoritas masyarakat masih rancu dalam menempatkan kata
dalam kalimat. Disadari atau tidak, penggunaan kata sering sekali
tidak tepat dalam pemakaiannya. Disamping itu, kerancuan dalam
susunan kalimat memberikan penafsiran ganda (ambigu) atau
bahkan memberikan makna berbeda dengan makna yang
dimaksudkan oleh penutur. Mayoritas masyarakat tidak
memperhatikan atau tidak peduli dengan kesalahan berbahasa
tersebut, yang terpenting tujuan dan maksud mereka tersampaikan.
Kesalahan penggunaan kalimat pada baliho makanan terutama
terjadi. Para penjual tidak memperhatikan penggunaan bahasa baku
atau EYD dalam menuliskan baliho. Penjual hanya memikirkan
kata-kata yang dapat dibaca dan terdengar akrab bagi pelanggan
tanpa memperhatikan EYD. Hal tersebut akan berdampak makin
maraknya penggunaan bahasa tidak baku. Apabila penjual
memperhatikan penggunaan EYD, maka penggunaan EYD akan
lebih diperhatikan. Padahal masyarakat juga memiliki peranan
penting dalam melestarikan kaidah kebahasaan.
Kesalahan berbahasa dapat terjadi dalam situasi bahasa apapun,
kesalahan bisa terjadi ketika seseorang sedang mempelajari bahasa
tertentu ataupun kesalahan bisa terjadi pula terhadap seseorang
yang sudah fasih dalam hal berbahasa. Terdapat lima jenis daerah
kesalahan berbahasa dengan satu sifat kesalahan di dalamnya, yaitu

Mardibasa: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia


Vol. xx, No.xx, Bulan, Tahun
ж [Halaman]
Penulis: Dua Kata Awal dari Judul…

daerah kesalahan fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan


kesalahan memfosil sebagai sifat kesalahan dalam berbahasa
(Astuti, Sobari, &Aeni, 2020:23).
Kesalahan berbahasa biasanya ditentukan berdasarkan ukuran
keberterimaan. Jika pembelajar bahasa Indonesia membuat
kesalahan, maka ukuran yang digunakan adalah apakah kata atau
kalimat yang digunakan pembelajar benar atau salah menurut
penutur asli bahasa Indonesia. Jika kata atau kalimat yang
digunakan pembelajar bahasa tadi salah, dikatakan pembelajar
bahasa membuat kesalahan. Ukuran kesalahan dan ketidaksalahan
intrabahasa adalah ukuran kebahasaan. Ukuran kebahasaan meliputi
fonologi (tata bunyi), morfologi (tata kata), sintaksis (tata kalimat)
dan semantik (tata makna) (Mutiadi & Patimah, 2016).
Bahasa Indonesia adalah sebuah bahasa yang sudah dibakukan,
terdapat standar tertentu yang harus dipenuhi dalam penggunaan
ragam bahasa. Standar tersebut meliputi penggunaan tata bahasa
dan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Tata bahasa
Indonesia yang baku salah satunya meliputi penggunaan kata, dan
EYD yang sesuai dengan kaidah baku. Kaidah tata bahasa
Indonesia yang baku adalah kaidah tata bahasa Indonesia sesuai
dengan aturan berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa
Indonesia. Sementara itu, kaidah ejaan bahasa Indonesia yang baku
adalah kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.

METODE

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan


metode analisis isi. Adapun data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini adalah kalimat yang mengandung kesalahan
berbahasa dalam tataran morfologi pada baliho foto artikel internet
di Blitar. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca dan
catat. Peneliti membaca baliho yang terdapat di iklan foto artikel
internet kemudian mencatat mana bagian yang terdapat kesalahan
berbahasa dalam tataran morfologi. Teknik analisis data

Mardibasa: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia


Vol. xx, No.xx, Bulan, Tahun
ж [Halaman]
Penulis: Dua Kata Awal dari Judul…

menggunakan pendekatan teknis reduksi data, dan dalam penyajian


data serta penarikan kesimpulan. Peneliti mereduksi data yang telah
dikumpulkan dan disesuaikan dengan data kesalahan berbahasa
dalam tataran morfologi. Peneliti menyajikan data menggunakan
deskripsi data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian tentang media baliho sebenarnya memiliki


banyak aspek yang bisa diteliti, seperti kesalahan berbahasa,
analisis wacana, dan sebagainya. Akan tetapi, penelitian ini hanya
menganalisis tentang kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dalam
tataran morfologis. Aspek kesalahan berbahasa yang dianalisis
meliputi kesalahan dalam bidang huruf, tanda baca, singkatan,
akronim, dan unsur asing. Ada 2 contoh kesalahan berbahasa pada
media baliho yang penulis analisis. Contoh diambil berdasarkan
pada kesalahan dalam penulisan tanda garis miring.

Data 1

Mardibasa: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia


Vol. xx, No.xx, Bulan, Tahun
ж [Halaman]
Penulis: Dua Kata Awal dari Judul…

Pada penulisan baliho ini terdapat kesalahan dalam penulisan tanda


garis miring yang diapit oleh dua kata CASH dan KREDIT.
Penulisannya memakai spasi, seharusnya dalam Pedoman Bahsa
Indonesia yang baku baik kata yang mendahulu tanda garis miring
maupun kata yang sebelum tanda garis miring, keduanya tidak
menggunakan spasi. Berikut alternatif penulisannya: “cash/kredit”
disamping itu kata “kerdit” di atas seharusnya ditulis “credit” yang
merupakan bentuk pasangan kata dari “cash” yang merupakan kata
bahasa asing. Karena penulisan “kredit” diatas adalah kata bahasa
Indonesia.

Data 2

Pada baliho makanan ini terdapat kesalahan berbahasa Indonesia


berupa kata yang tidak terdapat dalam KBBI yaitu "menthok"
Karena penulisan pedas adalah bahasa Indonesia. Kata baku yang
berada dalam kotak berwarna biru muda ini merupakan kata tidak
baku dari geprak. Menurut saya kata yang untuk digunakan adalah
"entok". Karena kata entok dalam KBBI mempunyai itik yang
dipelihara untuk dijadikan olahan masakan.

Mardibasa: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia


Vol. xx, No.xx, Bulan, Tahun
ж [Halaman]
Penulis: Dua Kata Awal dari Judul…

SIMPULAN

Berdasarkan data yang ditemukan dan dianalisis dapat


disimpulkan bahwa tulisan pada baliho masih sering dijumpai
kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi yang berkaitan
dengan penulisan kata. Penelitian ini meneliti dua data yang
berkaitan dengan kesalahan penukisan tanda dan kesalahan dalam
penggunaan kata bahasa Indonesia. Kesalahan dalam berbahasa
sering terjadi karena kurangnya pemahaman akan kaidah
kepenulisan tanpa memperhatikan pemilihan makna dan kaidah
bahasa yang benar.

DAFTAR RUJUKAN

Astuti, S.P., Sobari, T., & Aeni, E.S. 2020. Analisis Kesalahan
Berbahasa Tataran Fonologi dan Morfologi pada Penulisan Teks
Eksplanasi Siswa Kelas VIII SMP PGRI 4 Cimahi. Jurnal Parole.
Vol 3 No 1 PP 21-30

Mutiadi, A. D., & Patimah, I. 2016. Analisis Kesalahan Morfologis


dan Sintaksis pada Pidato Presiden Joko Widodo Periode Januari
2015. Jurnal Fon. Vol 8 No 1

Apriwulan, H. Fajar, Tutut R., & Restiana, M. 2021. Analisis


Kesalahan Berbahasa dalam Baliho Makanan. Jurnal Lingua Rima.
Vol. 10 No. 1 Januari 2021

Mardibasa: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia


Vol. xx, No.xx, Bulan, Tahun
ж [Halaman]

Anda mungkin juga menyukai