Anda di halaman 1dari 6

KESALAHAN BERBAHASA PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII

SMPN 13 TASIKMALAYA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CORDER

Nurul Azmi Sholeha, Herdiana


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Galuh
nurulquen22@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Kesalahan Berbahasa Pada Karangan Siswa Kelas VIII Smp 13 Tasikmalaya
dengan Menggunakan Model Corder. Adapun yang menjadi latar belakang penelitian ini yaitu bahwa
pada dasarnya kesalahan berbahasa umumnya masih diabaikan dalam lingkup para pelajar karena para
siswa tidak memperhatikan kaidah kebahasaan dalam penulisan seperti ejaan, diksi, dll. Dalam
kesalahan berbahasa banyak sekali faktor yang mempengaruhi salah satunya ketidak telitiannya para
siswa dalam menulis. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk-bentuk kekeliruan
kalimat dan diksi pada karangan siswa kelas viii Smp 13 Tasikmalaya berdasarkan model Corder.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini yaitu teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi. Hasil yang
muncul terlihat dari hasil karangan siswa yang banyak sekali kesalahan dan kekeliruan di bagi
menjadi 5 bidang yaitu terdiri dari kesalahan lapses, kesalahan mistake, kesalahan error fonologi,
kesalahan error morfologi dan kesalahan error sintaksis. satu di antara keseluruhan karangan siswa
terdapat banyak kesalahan berbahasa dalam bidang pemilihan kata, imbuhan dan kekeliruan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak kekeliruan dan
kesalahan berbahasa dalam tulisan karangan siswa dan terdapat pencampuran bahasa ibu.
Kata Kunci: kesalahan berbahasa, teks eksplanasi, karangan siswa

PENDAHULUAN dalam membaca hasil karangan siswa. Tarigan


Bahasa adalah kemampuan mengatakan bahwa kesalahan berbahasa tidak
komunikasi untuk berinteraksi antara manusia hanya dibuat oleh siswa yang mempelajari
dengan manusia lainnya, dengan bahasa akan bahasa pertamanya (B1). Corder (1974)
terjadi timbal balik antara individu dengan menggunakan 3 (tiga) istilah untuk membatasi
kelompok. Manusia hidup dengan lingkup kesalahan berbahasa: (1) Lapses, (2) Error, dan
lingkungan masyarakat karena kehidupan (3) Mistake. Lapses adalah kesalahan
manusia tidak bisa sendiri selalu berbahasa akibat penutur beralih cara untuk
membutuhkan orang lain. Hubungan antara menyatakan sesuatu sebelum seluruh tuturan
kesalahan berbahasa dan pengajaran bahasa (kalimat) selesai dinyatakan selengkapnya.
sangat erat. Error adalah kesalahan berbahasa akibat
Hubungan keduanya ibarat ikan dan penutur melanggar kaidah atau aturan tata
air. Ikan hanya dapat hidup di air dan hanya bahasa (breaches of code). Mistake adalah
berada dalam air, begitu pula kesalahan kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat
berbahasa sering terjadi dan terdapat dalam dalam memilih kata atau ungkapan untuk suatu
pengajaran bahasa. (Tarigan, 2011). Kesalahan situasi tertentu. Alasan peneliti memilih
berbahasa banyak ditemui terutama dikalangan pendapat corder karena pendapat Corder
siswa siswi pelajar yang sedang belajar bahasa secara teori cocok untuk meneliti karangan
kedua nya, kesalahan dalam berbicara atau pada siswa SMP yang masih banyak kesalahan
berkomunikasi dan kesalahan dalam penulisan dan kekeliruan dalam menulis karangannya.
masih banyak di temui disekitar kita.
Umumnya para pelajar masih sangat rentan METODE
dalam kesalahan berbahasa Indonesia pada Metode Penelitian memakai metode deskriptif.
tulisan terutama tulisan karangan yang sudah Menurut Croswell (2016) penelitian kualitatif
turun temurun menjadi tugas populer dalam adalah jenis penelitian yang mengeskplorasi
mata pelajaran bahasa Indonesia. dan memahami makna di sejumlah individu
Khususnya baik guru dan siswa harus atau sekelompok orang yang berasal dari
mengetahui apa yang harus perlu diperhatikan masalah social.
dalam menulis dan apa yang harus dinilai

167 | J u r n a l D i k s a t r a s i a
Volume 6|Nomor 2|Juli 2022
Peneliti juga menganalisis dan mengumpulkan HASIL DAN PEMBAHASAN
pengamatan dan dokumen tetapi bentuk data Dalam menganalisis kesalahan berbahasa pada
ini tidak biasa. Langkah-langkah dalam teknik siswa rujukan yang digunakan ialah Kamus
pengumpulan data dalam penelitian ini, Besar Bahasa Indonesia (KBBI V) dan model
sebagai berikut. Corder Kesalahan Lapses yang tergabung
dengan kesalahan diksi seperti kesalahurutan
1.Observasi kata, salah penulisan huruf, Kategori
Observasi atau pengamatan merupakan suatu kesalahan error pada analisis teks eksplanasi
teknik atau cara mengumpulkan data dengan ini dibagi menjadi 4 bagian yaitu temuan error
jalan mengadakan pengamatan terhadap yang didasarkan pada kesalahan fonologi,
kegiatan yang sedang berlangsung, temuan error yang didasarkan pada kesalahan
Sukmadinata (2007:220) Instrument morfologi imbuhan, temuan error yang
penelitian observasi yaitu pembuatan dan hasil didasarkan pada kesalahan semantik ada 4
karangan siswa kelas 8c SMPN 13 bagian yaitu, kesalahan penulisan kalimat
Tasikmalaya. tidak efektif, kesalahan penulisan kalimat
asing, kesalahan penulisan kalimat rancu dan
2. Wawancara ambigu, kesalahan Mistake dalam kategoti
Wawancara atau interview adalah bentuk kesalahurutan kata dan imbuhan. Berpatokan
komunikasi verbal, jadi semacam percakapan pada bidang sintaksis yang terdiri dari kalimat
yang bertujuan untuk memperoleh informasi (kalimat tidak efektif, kalimat pengaruh bahasa
(Nasution, 2003 :113). asing, kalimat rancu, kalimat ambigu), dan
Instrumen penelitian untuk wawancara yaitu bidang fonologi yang terdiri dari pemakaian
pedoman wawancara untuk guru merupakan diksi (fonem, imbuhan),. Adapun analisis
pedoman peneliti dalam mewawancarai subjek penyajiannya yakni, sebagai berikut.
penelitian untuk menggali sebanyak- Data 1 Kesalahan Lapses
banyaknya tentang apa, mengapa, dan “Kenakalan remaja adalahh wujud dari konflik
bagaimana tentang masalah yang diberikan masa anak-anak dan remaja.”
oleh peneliti. Pedoman ini merupakan garis “karena masa tersebut adalah masa pencarian
besar pertanyaan- pertanyaan yang akan identitas.”
diberikan peneliti kepada subjek penelitian “Minggu saat itu masyarakat justru harus
sebagaimana terlampir pada lampiran. berhadapan.”
Selama wawancara mengalami kesulitan “Menunjukan kekuatannya sungguh kuat.”
dengan pertanyaan tertentu yang diajukan oleh “Energi inilah yang kemudian memicu
peneliti, maka mereka didorong untuk terdorongan.”
merefleksikan dan menjelaskan kesulitan yang “Semakin besar tsunami, makin besar pula.”
dihadapinya. Jika diperlukan subjek “Gravitasi yang memengaruhi suatu lereng
diperkenankan menggunakan penjelasan yang curam.”
secara tertulis untuk menguatkan jawaban Data di atas menunjukan kesalahan penulisan
yang diberikan. Untuk memaksimalkan hasil kata anak-anak, berdasarkan Kamus Besar
wawancara peneliti menggunakan alat Bahasa Indonesia Edisi V kata anak-anak pada
perekam dalam pengambilan data berupa kutipan diatas mengandung banyak makna,
suara, tujuannya untuk mengantisipasi seharusnya kata yang benar ialah kanak-kanak
keterbatasan peneliti dalam mengingat yang mengartikan masa sejak kecil. Penulisan
informasi pada saat wawancara berlangsung. kata identitas pada kalimat tersebut pemilihan
diksi yang tidak sesuai, seharusnya kata yang
3. Dokumentasi benar ialah jati diri. Penulisan kata berhadapan
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dalam kalimat di atas tidak sesuai dengan
dengan menghimpun dan menganalisis imbuhan awal, kata yang benar ialah
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, menghadapi.
gambar maupun elektronik, Sukmadinata Penulisan kata sungguh pada kutipan di atas
(2007:221). Instrument dokumentasi adalah pemilihan diksi yang tidak tepat seharusnya
alat bantu yang digunakan untuk kata yang benar ialah sangat. Penulisan kata
mengumpulkan data- data yang berupa terdorongan pada kutipan di atas tidak tepat
dokumen seperti foto- foto kegiatan dan karena seharusnnya pada kata terdorong tidak
transkip wawancara. perlu memakai akhiran an, kata yang benar

168 | J u r n a l D i k s a t r a s i a
Volume 6|Nomor 2|Juli 2022
ialah terdorongnya. Penulisan kata makin pada terkadang. Penulisan kata jumpai pada kutipan
kalimat di atas tidak tepat dan tidak baku di di atas tidak tepat karena pemilihan diksi tidak
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V sesuai, kata yang tepat ialah lihat. Penulisan
kata makin tidak terdaftar, kata yang benar kata awan pada kalimat di atas tidak tepat
ialah semakin. Penulisan kata memengaruhi karena tidak terdaftar di dalam Kamus Besar
pada kalimat diatas tidak tepat seharusnya Bahasa Indonesia Edisi V, kata yang tepat
dalam penggalan imbuhan awal yang tepat ialah awam yang artinya umum tidak ada
ialah mempengaruhi. keahlian. Penulisan kata ejek pada kalimat di
Data 2 Kesalahan Lapses dan Mistake atas tidak tepat karena tidak memakai awalan
“Meski penyebab utama kejadian ini.” meNG-, kata yang tepat ialah mengejek.
“Covid-19 di tularkan dari orang yang Data 4 Kesalahan Erorr Morfologi (imbuhan)
terkena virus SARS-CoV ke orang lainnya.” “meningkatkan kualitas produksi dalam
“Semakin lama semua orang sudah terbiasa negri.”
dengan pembelajaran dalam jaringan ini.” “Badai salju yang memengaruhi amerika
“Indonesia punya tantangan besar dalam serikat.”
penanganan covid-19. “Aktifitas gotong royong akan menimbulkan
“Pesebaran virus corona yang massif dampak yang baik.”
diberbagai Negara.” Data di atas menunjukan kesalahan
Data di atas menunjukan kesalahan penulisan, kata negri pada kutipan di atas tidak
penulisan kata meski dalam kutipan di atas tepat karena tidak baku, kata yang tepat ialah
tidak tepat seharusnya memakai imbuhan akhir negeri. Penulisan kata memengaruhi pada
pun menjadi kata meskipun. Penulisan kata kalimat di atas tidak tepat karena fonem /p/
tularkan dan orang pada kalimat di atas tidak seharusnya tidak luluh apabila kedua kata itu
tepat dalam pemilihan diksi yang tidak sesuai, bergabung dengan morfem meM- kata yang
kata yang tepat ialah tular dan manusia. tepat ialah mempengaruhi. Penulisan kata
Penulisan kata orang pada kalimat di atas tidak aktifitas pada kalimat diatas tidak tepat karena
tepat dalam pemilihan diksi dan bermakna kata tersebut tidak baku dan keliru, kata yang
ganda kata yang tepat ialah manusia. Penulisan tepat ialah aktivitas.
kata penanganan pada kalimat di atas tidak Data 5 Kesalahan Erorr Bidang Sintaksis
tepat seharusnya memakai imbuhan awal me (kalimat tidak efektif)
dan akhiran ni kata yang tepat ialah “Mendengar kata banjir memang sudah tidak
menangani. Penulisan kata pesebaran pada asing lagi terdengar/tidak asing lagi di telinga
kalimat di atas tidak tepat karena fonem /s/ kita.”
seharusnya luluh apabila kedua kata itu “Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada
bergabung dengan morfem peN- kata yang dan mempersiapkan diri dan menghadapi
tepat ialah penyebaran. bencana ini.”
Data 3 Kesalahan Erorr Fonologi “Tapi tidak dengan minggu saat itu
“Menyebabakan temperarur permukaan. masyarakat justru harus berhadapan dengan
bumi naik.” alam yang tengah menunjukan kekuatannya
“Sebernarnya teradang penampakkan lautan sungguh kuat.”
masih terlihat.” Data di atas menunjukan kesalahan
“Pelangi dapat di jumpai saat sedang hujan penulisan kata mendengar kata dan lagi
ringan dengan sinar matahari berada tepat pada terdengar/tidak asing pada kutipan di atas tidak
posisi kita.” tepat karena terlalu banyak kata prolog
“Orang awan menyebut angin puting beliung sehingga kalimat penjelas dan kalimat inti
adalah angin lesus.” tidak tersusun dengan baik, kata tersebut di
“Hanya saling ejek antarsiswa sekolah yang hilangkan dan kalimat yang tepat ialah banjir
beda.” memang sudah tidak asing di telinga kita.
Data diatas menunjukan kesalahan Penulisan kata oleh sebab itu pada kalimat di
penulisan kata temeperarur pada kutipan di atas tidak tepat karena konjungsi tidak boleh di
atas tidak tepat karena salah dalam awal kalimat, kalimat yang tepat ialah kita
penulisannya, kata yang tepat ialah temperatur. harus waspada dan mempersiapkan diri
Penulisan kata teradang pada kalimat di atas menghadapi bencana ini. Penulisan kata
tidak sesuai di dalam Kamus Besar Bahasa berhadapan dengan alam yang tengah
Indonesia Edisi V kata yang tepat ialah menunjukan kekuatannya sungguh pada

169 | J u r n a l D i k s a t r a s i a
Volume 6|Nomor 2|Juli 2022
kalimat di atas tidak tepat karena terlalu “Pandemi covid-19 memaksa masyarakat
bertele tele, kalimat yang singkat dan tepat dunia mendefinisikan makna hidup, tujuan
ialah menghadapi gelombang laut yang sangat pembelajaran dan hakikat kemanusian.”
kuat. “Sebab kemiringan bidang orbit bulan
Data 6 Kesalahan Eror Bidang Sintaksis terhadap bidang ekliptika sebesar.”
(kalimat asing) Data diatas menunjukan kesalahan
“Penyebab kenakalan remaja disebabkan dua penulisan kata bola bumi pada kutipan di atas
factor internal dan factor eksternal.” tidak tepat karena bermakna ganda, kata yang
“Droplet juga dapat melekat atau jatuh pada tepat ialah seluruh dunia. Penulisan kata
benda sekitar, kemudian menularkan penyakit gerhaana matahari di sekolah pada kutipan di
pada orang lain yang menyentuh benda yang atas tidak tepat karena kata tersebut rancu
sudah terkontaminasi droplet penderita.” susunannya tidak sesuai, kata yang tepat ialah
“Penyebaran virus corona yang massif Terjadinya gerhana matahari di sebabkan.
diberbagai Negara.” Penulisan kata mendefinisikan makna hidup
“Orang awan menyebut angin puting beliung pada kutipan di atas tidak tepat karena kalimat
adalah angin lesus.” tersebut bermakna ganda dan rancu, kalimat
“Kebanyakan anak jalanan mengalami yang tepat ialah lebih merasakan arti hidup.
masalah di lingkungan keluarga atau lebih Penulisan kata sebab pada kutipan di atas tidak
disebut dengan broken home.” tepat karena konjungsi tidak boleh di awal
Data di atas menunjukan kesalahan kalimat, kalimat yang tepat ialah kemiringan
penulisan kata factor dalam kutipan diatas bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika
tidak tepat karena kata tersebut termasuk ke sangat besar.
dalam struktur bahasa asing, kata yang tepat Data 8 Kesalahan Erorr Bidang Sintaksis
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi (kalimat rancu dan ambigu)
V ialah faktor. Penulisan kata droplet dalam “Apabila suatu hutan yang berada di dalam
kutipan di atas tidak tepat karena termasuk ke suatu aliran sungai diubah menjadi
dalam bahasa asing tetapi karena sering di pemukiman.”
gunakan dan di ucapkan di kalangan “Mereka di identifikasi tindakan yang
masyarakat dan ada dalam isi artikel di menyimpan rasa norma sebagai wujud
internet, kata yang tepat dalam bahasa pelampiasan masalah.”
Indonesia ialah percikan ludah. Penulisan kata “Dapat di lakukan dengan mata telanjang.”
massif dalam kutipan di atas tidak tepat karena “Dua per tiga dari bumi ini mengandung air
termasuk ke dalam bahasa istilah dalam dan sisanya adalah daratan.”
penyebutan kata tersebut, kata yang tepat ialah Data di atas menunjukan kesalahan
besar. Penulisan kata angin lesus dalam penulisan kalimat apabila suatu hutan yang
kutipan di atas tidak tepat karena termasuk berada dalam suatu aliran sungai diubah
pribahasa masyarakat di daerah tertentu dalam menjadi pemukiman pada kutipan di atas tidak
menandai atau memberi nama suatu peristiwa tepat karena kalimat tersebut ambigu susunan
tersebut, kata yang tepat ialah angin puyuh. struktur melenceng jauh. Kalimat yang tepat
Penulisan kata broken home dalam kutipan di ialah hutan yang berada di dekat aliran sungai
atas tidak tepat karena termasuk ke dalam diubah menjadi pemukiman. Penulisan kalimat
bahasa asing tetapi masyarakat kebanyakan mereka di identifikasi tindakan yang
sering menulis dan mengucapkan dalam menyimpan rasa norma sebagai wujud
bahasa asing dengan begitu dalam bahasa pelampiasan masalah pada kutipan di atas
indonesia terdengar tidak sesuai, kaata yang tidak tepat karena kalimat tersebut bermakna
tepat dalam bahasa Indonesia ialah keluarga ganda, kalimat yang benar ialah mereka
yang tidak utuh. meniru tindakan seseorang yang menyimpan
Data 7 rasa norma sebagai wujud pelampiasan
“Gempa ini cukup besar untuk membuat masalah. Penulisan kata mata telanjang pada
seluruh bola bumi ikut bergetar.” kutipan di atas tidak tepat karena bermakna
”Gerhana matahari disekolah disebabkan ganda dan ambigu, kata yang tepat ialah mata
terhalangnya sinar matahari oleh bulan, tanpa menggunakan alat optic. Penulisan kata
sehingga keadaan bumi tampak gelap seperti dua per tiga pada kutipan di atas tidak tepat
malam hari.” karena mengandung ambiguitas, kata yang

170 | J u r n a l D i k s a t r a s i a
Volume 6|Nomor 2|Juli 2022
tepat ialah setengah dari bumi ini mengandung ganda. Kesalahan kalimat tidak efektif dapat
air dan sisanya adalah daratan. dilihat pada data 5. Struktur membuat kalimat
Bagian ini penulis memaparkan hasil sesuai dengan SPOK.
pengamatan dari pembahasan kesalahan Kalimat tercampur bahasa asing sering di
berbahasa siswa pada karangan ekplanasi temukan karena pemakaian bahasa asing sudah
yakni, sebagai berikut. lazim digunakan oleh sebagian masyarakat
1. Kesalahan Lapses, Mistake, error fonologi dan para siswa yang membuat karangan
dan error morfologi Diksi (bentuk dan ataupun karya tulis ilmiah. Kesalahan kalimat
pemilihan kata) dan imbuhan. tercampur bahasa asing dapat dilihat pada data
Berdasarkan temuan data penelitian yang 6. Dengan memenuhi kaidah menggunakan
dilakukan penulis, temuan data yang di bahasa Indonesia dengan baik dan benar maka
peroleh terdapat 23 bentuk kesalahan pada yang menjadi rujukannya adalah Kamus Besar
pemilihan diksi dan penulisan, penggabungan Bahasa Indonesia Edisi V.
imbuhan awal dan akhir. Kesalahan pemilihan Kalimat rancu yaitu kalimat yang kacau
kata dan penggabungan kata dasar pada srukurnya dan disebabkan oleh para siswa
karangan ekplanasi siswa Kelas VIII SMP tidak menguasai benar struktur bahasa
Negeri 13 Tasikmalaya yakni terdapat pada Indonesia yang baku, baik dan benar,
pertengahan kalimat atau awal kalimat. kesalahan terjadi tidak sengaja dan pemakai,
Kesalahan tersebut dapat dilihat pada data para siswa tidak merasakan kesalahan bahasa
1,2,3,4 Telah dijelaskan sesuai dengan kaidah yang dibuatnya. Kesalahan kalimat rancu
ketentuan dalam Kamus Besar Bahasa dapat dilihat pada data 7. Pada data tersebut
Indonesia dan model Corder. para siswa masih bingung pada struktur
Bentuk kata adalah yang mengandung arti dan kalimat yang tidak sejajar atau pun rancu.
terdiri dari satu atau lebih morfem. Bentuk Kalimat ambigu adalah kalimat yang memiliki
kata terdiri dari fonem, morfem dan kata. lebih dari satu makna akan sebuah kontruksi
Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil sintaksis. Para siswa tidak sadar ketika
yang mampu menunjukan perbedaan makna. menulis karangan ada sebuah kalimat yang
Morfem adalah suatu bentuk terkecil yang bermakna ganda atau bahkan tidak jelas
dapat membedakan makna atau mempunyai maknanya. Kesalahan kalimat ambigu dapat
makna. Morfem an, di, me, ter, lah jika di dilihat pada data 8, pada data tersebut banyak
gabungkan dengan bentuk dasar dan dapat siswa yang belum paham akan struktur
membentuk mempuyai makna baru yang kalimat.
berbeda dengan bentuk dasar tersebut.
Sedangkan kata adalah satuan bentuk terkecil SIMPULAN
yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai Penelitian yang telah dilakukan, dapat di
makna tersendiri. simpulkan bahwa kesalahan lapses sebanyak
Kesalahan pemilihan kata juga terjadi pada 34 kesalahan ejaan dan diksi, kesalahan error
penulisan kata kutipan langsung. Kesalahan sebanyak 95 kesalahan fonologi, morfologi
tersebut dapat dilihat pada data 2 dimana dan semantik. kesalahan mistake sebanyak 23
bentuk kesalahannya yaitu fonem /s/ yang kesalahan penambahan imbuhan, penanggalan,
seharusnya di luluhkan ketika di gabungkan kesalahbentukan, yakni sebagai berikut.
dengan morfem pe- kata yang tepat ialah 1. Kesalahan Lapses yang terjadi pada teks
menjadi penyebaran. eksplanasi siswa kelas VIII SMP Negeri 13
2. Penulisan Kalimat Tasikmalaya adalah 34 kesalahan lapses yang
terdiri dari ejaan dan diksi, bentuk
a. Kalimat tidak efektif. kesalahannya berupa kesalahan penulisan
b. Kalimat tercampur bahasa asing. huruf yang kerap terjadi karena beberapa
c. Kalimat rancu. faktor seperti tidak sengaja, kelelahan,
d. Kalimat ambigu. kehilangan konsentrasi, tergesa-gesa, dan
Kalimat efektif yaitu kalimat yang dapat pemilihan diksi yang tidak sesuai.
mengungkapkan gagasan pemakainya secara 2. Kesalahan Error yang terjadi pada teks
tepat dan dapat dipahami oleh pendengar dan eksplanasi siswa kelas VIII SMP Negeri 13
pembaca secara tepat pula. Penyebab kalimat Tasikmalaya adalah sebanyak 95. Kategori
tidak efektif karena ketidaklengkapan unsur kesalahan error pada analisis teks eksplanasi
kalimat dan kalimat mengandung makna ini dibagi menjadi 4 bagian yaitu temuan error

171 | J u r n a l D i k s a t r a s i a
Volume 6|Nomor 2|Juli 2022
yang didasarkan pada kesalahan fonologi Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
pemakaian huruf mencapai 30 item, temuan Indonesia , Vol.5 No. 2 321-330 .
error yang didasarkan pada kesalahan Feny Oktaviani, M. R. (2018). Analisis
morfologi imbuhan mencapai 23 item, temuan Kesalahan Berbahasa Indonesia Pada
error yang didasarkan pada kesalahan Karangan Eksposisi siswa Kelas X
semantik ada 4 bagian yaitu Kesalahan MIPA (Studi Kasus di SMA NEGERI 4
penulisan kalimat tidak efektif mencapai 45 SUKARATU). BASASTRA Jurnal
item di sebabkan siswa menulis terlalu tergesa Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia
gesa mengakibatkan kalimat terlalu bertele- dan Pengajarannya , Vol. 6 No. 1 98-
tele, kesalahan penulisan kalimat asing 99.
mencapai 7 item disebabkan tercampurnya Hidayatullah, A. (2018). Analisis Kesalahan
bahasa asing atau bahasa ibu yang terdapat Diksi Pada Karangan Siswa Kelas IX
dalam kalimat, kesalahan penulisan kalimat SMP ISLAM DAAR EL-ARQAM
rancu dan ambigu mencapai 24 item di TANGERANG . El-Banar : Jurnal
sebabkan siswa menulis tidak memperhatikan Pendidikan dan Pengajarannya , Vol. 1
kaidah kebahasaan. No. 1 42-43.
3. Kesalahan Mistake yang terjadi pada teks Muzdalifah, N. (2019). Analisis Kesalahan
eksplanasi siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Berbahasa Pada Karangan Siswa
Tasikmalaya sebanyak 10 item kesalahan pada Kelas VII di SMP NEGERI 5
kategori imbuhan dan kesalahurutan kata. KARANG BARU KABUPATEN ACEH
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat TAMIANG . umsu.ac.id, 13-20.
disimpulkan bahwa tulisan teks ekplanasi hasil Sihombing, E. S. (2021). Analisis Lapses,
karangan siswa masih sangat banyak Error, dan Mistake pada Teks
kekeliruan dan kesalahan berbahasa. Deskripsi Siswa Kelas VII SMP
NEGERI 1 ONAN RUNGGU TAHUN
DAFTAR ISI PEMBELAJARAN 2020/2021.
Arikunto, Suharsimi, (2003) Prosedur digilib.unismed.ac.id, 66-67.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta (2016). Pedoman Umum Ejaan
Lenaini, Ika. (2021). Teknik Pengambilan Bahasa Indonesia Edisi Keempat.
Sampel Purposive Dan SnowBall Jakarta: Badan Pengembangan dan
Sampling. Jurnal Kajian, Penelitian & Pembinaan Bahasa Kementerian
Pengembangan Pendidikan Sejarah Pendidikan dan Kebudayaan.
1(6):33-39
Cahyani, R. (2016). Analisis Kesalahan
Berbahasa Pada Karangan Siswa
Kelas IV SDN SERANG 12 Sebagai
Alternatif bahan pembelajaran
Menulis Karangan. Kalimaya , (4)-(2)
Corder, S. Pit. (1981). Erorr Analysis and
interlaguage. Oxford: Oxford
University Press.
Siregar, R. S. (2018). Penelitian Analisis
Kesalahan Berbahasa. Jurnal Edukasi
Kultura , Universitas Negeri Medan .
Tarigan. (1988). Pengajaran Analisis
Kesalahan Berbahasa. Jakarta :
Rineka Cipta.
Afiana, N. (2018 ). Analisis Kesalahan
Berbahasa Indonesia Tataran Ejaan
Dalam Karangan Siswa . Konferensi
Ilmiah Dasar, Vol. 1 68-78.
Fadhila, R. (2016). Analisis Kesalahan
Kalimat Teks Ekspalanasi Siswa Kelas
VII SMP NEGERI 12 PADANG.

172 | J u r n a l D i k s a t r a s i a
Volume 6|Nomor 2|Juli 2022

Anda mungkin juga menyukai