Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM MENULIS TEKS

PIDATO SISWA KELAS IX MTs NEGERI MODEL PALOPO

ANALYSIS OF SYNTAX MISTAKES IN WRITING SPEECH TEXT


OF CLASS IX STUDENTS AT MTs NEGERI MODEL PALOPO

Esse*

Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia

Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK

ESSE. 2017. Analisis Kesalahan Sintaksis dalam Menulis Teks Pidato Siswa Kelas IX
MTs Negeri Model Palopo (dibimbing oleh Johar Amir dan Juanda).

Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan kesalahan pembentukan frasa


dalam menulis teks pidato siswa kelas IX MTs Negeri Model Palopo; (2)
mendeskripsikan kesalahan pembentukan kalimat dalam menulis teks pidato siswa
kelas IX MTs Negeri Model Palopo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Data penelitian ini adalah teks pidato. Sumber data dalam penelitian ini adalah
karangan siswa yang berbentuk teks pidato siwa Kelas IX MTs Negeri Model Palopo.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca, catat, dan wawancara.
Teknik analisis data dilakukan melalui pencatatan, pengidentifikasian data,
pengklasifikasian data, penjelasan data, dan pengevaluasian data. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: 1). kesalahan pembentukan frasa ditemukan enam kesalahan
yang dilakukan oleh siswa kelas IX MTs Negeri Model Palopo dalam menulis teks
pidato yaitu (a) penggunaan preposisi yang tidak tepat, (b) unsur salah susun, (c)
penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir, (d) pelesapan preposisi dari, (e)
pelesapan preposisi dengan, (f)) penjamakan yang ganda. 2). Kesalahan pembentukan
kalimat ditemukan lima kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas IX MTs Negeri

iii
Model Palopo dalam menulis teks pidato yaitu (a) penggandaan subjek, (b) antara
predikat dan objek yang tersisipi, (c) penggunaan konjungsi yang berlebihan, (d)
penggunaan kata tanya yang tidak perlu, dan (e) penggunaan istilah Asing. Jadi
kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas IX MTs Negeri Model Palopo dalam
menulis teks pidato adalah sebelas. Enam kesalahan pembentukan frasa dan lima
kesalahan pembentukan kalimat.

Kata kunci: kesalahan sintaksis, menulis, teks pidato.

ABSTRACT
ESSE. 2017. Analysis of Syntax Mistakes in Writing Speech Text of Class IX Students
at MTs Negeri Model Palopo (supervised by Johar Amir and Juanda).

The research aims to describes: (1) the errors of forming phrase in writing
speech text of class IX students at MTs Negeri Model Palopo; (2) the errors of
forming sentence in writing speech text of class IX students at MTs Negeri Model
Palopo.The research is qualitative research. The data of the research were speech
text. The data sources of the research were the students compositions in form of
speech texts of class IX students at MTs Negeri Model Palopo. The data of the
research were collected by using observation reading, note taking, and interview
technique. The data analysis was conducted through note taking, data identification,
data classification, data explanation, and data evaluation. The results of the research
reveal that: 1) there are six mistakes in forming phrase conducted by class IX students
at MTs Negeri Model Palopo in writing speech text, namely (a) the utilization of
inappropriate prepositions, (b) arrangement fault element, (c) the utilization of
excessive elements, (d) the deletion of the preposition of from, (e) the deletion of the
preposition of with, (f) double pluralize; 2) there are five mistakes in forming
sentence conducted by class IX students at MTs Negeri Model Palopo in writing
speech text, namely (a) subject multiplication, (b) insertion between predicate and
object, (c) the utilization of redundant excessive conjunction, (d) the utilization of
unnecessary question mark, and (e) the utilization of Foreign term. Thus, there are
eleven mistakes conducted by class IX students at MTs Negeri Model Palopo in
writing speech text, consisted of six mistakes in forming phrases and five mistakes in
forming sentences.

Keywords: syntax errors, writing, speech text


LATAR BELAKANG

Bahasa merupakan alat komunikasi menulis seseorang dapat merekam,


bagi manusia. Tanpa bahasa manusia melaporkan, memberitahukan,
tidak dapat berkomunikasi dengan meyakinkan, dan memengaruhi orang
lingkungannya. Bahasa digunakan lain. Dengan keterampilan menulis
untuk mengungkapkan pikiran dan yang memadai, seseorang tidak akan
perasaan. Bahasa juga mencerminkan sulit dalam mengekspresikan diri
kepribadian seseorang. Setiap anggota dengan perkembangan dunia modern.
masyarakat yang terlibat komunikasi Berdasarkan manfaat yang
selalu berusaha agar orang lain dapat diperoleh dalam pembelajaran
memahami yang diungkapkan menulis, selayaknya kegiatan menulis
sehingga terjalin komunikasi dua arah menjadi salah satu kegiatan yang
yang baik dan harmonis. Bahasa disukai oleh peserta didik. Akan tetapi,
sebagai alat komunikasi dibedakan kenyataan menunjukkan bahwa
menjadi dua, yaitu bahasa lisan dan pembelajaran menulis menjadi
bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut kegiatan yang sulit bagi peserta didik,
mempunyai hubungan erat satu dengan sehingga mereka kurang berminat
yang lainnya. mengikuti pembelajaran menulis. Hal
Menulis merupakan suatu tindakan ini dinyatakan (Nurgiantoro,
berkomunikasi. Komunikasi pada 2013:422).
dasarnya merupakan kegiatan Analisis sintaksis yang dilakukan
menyampaikan pesan-pesan kepada siswa selama ini hanya terfokus pada
orang lain dengan menggunakan struktur kalimat, sehingga dikenal
bahasa, begitu juga dengan menulis. adanya kalimat sempurna dan kalimat
Menulis bisa diartikan sebagai tidak sempurna. Dalam proses
kegiatan berbahasa yang menggunakan pembelajaran Bahasa Indonesia, masih
simbol/lambang untuk menyampaikan banyak siswa yang melakukan
pesan kepada pembaca. kesalahan berbahasa. Kesalahan
Keterampilan menulis merupakan berbahasa tidak hanya terdapat pada
keterampilan yang perlu dimiliki oleh tuturan tetapi juga terdapat pada
seorang peserta didik karena sangat bahasa tertulis. Bahasa tertulis terikat
bermanfaat bagi kepentingan pada aturan-aturan kebahasaan, seperti
pengembangan diri, baik untuk ejaan, sistematika, dan teknik-teknik
melanjutkan studi lembaga pendidikan penulisan. Apabila siswa tidak
maupun untuk terjun langsung ke memenuhi aturan-aturan kebahasaan
masyarakat. Melalui keterampilan
tertulis, terjadilah kesalahan kompetensi mendasar yang seharusnya
kebahasaan. dikuasai siswa.
Kesalahan sintaksis berkisar pada Berdasarkan hal tersebut, yang
kesalahan diksi, frasa, klausa dan menjadi alasan bagi peneliti mengapa
kalimat berikut alat-alat sintaksis yang penelitian ini penting dilakukan sebab
membentuk unsur-unsur tersebut. dalam penelitian ini peneliti lebih
Kesalahan-kesalahan kalimat dalam menitik beratkan kepada bahasa
tulisan merupakan salah satu wujud tertulis, karena peneliti ingin mengkaji
ketidaktaatan terhadap kaidah-kaidah lebih dalam tentang bahasa tertulis itu
bahasa. Kerapian atau keteraturan bisa menjadi alat komunikasi yang
suatu susunan kalimat dapat mewakili baik dan mengikuti kaidah-kaidah
pola berpikir dan tingkat inteligensi bahasa yang berlaku berdasarkan teori
penulisannya. Tulisan yang jelas dan penulisan yang baik dan efektif. Di
terarah merupakan perwujudan sinilah peneliti mengambil peran
berpikir logis. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana
susunan kalimat harus singkat, cermat, realitas kemampuan menulis siswa
dan tepat, menggunakan kosakata, secara baik dan benar sesuai dengan
ejaan yang tepat agar mudah dipahami kaidah tata bahasa baku Indonesia.
orang lain. Dengan adanya penelitian ini, siswa
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diharapkan untuk dapat menggunakan
di atas dan masalah yang dihadapi oleh bahasa Indonesia yang baik dan benar,
siswa dalam kegiatan menulis, khususnya dalam kegiatan menulis
akhirnya peneliti tertarik untuk agar siswa dapat menulis sesuai
mengetahui dan mempelajari lebih dengan kaidah penulisan yang tepat.
dalam jenis penyimpangan atau Keterampilan menulis teks pidato
kesalahan sintaksis yang dilakukan diajarkan kepada siswa dengan tujuan
oleh siswa. Salah satu yang menarik agar siswa mampu menulis teks pidato
dari kenyataan tersebut, yaitu masih dengan bahasa yang baik dan benar.
banyak kesalahan berbahasa yang Penggunaan kajian sintaksis
dilakukan siswa pada saat melakukan peneliti ingin memberikan solusi
kegiatan menulis dalam hal menulis dalam mengatasi masalah yang dialami
sebuah teks pidato. Belum oleh siswa dalam menulis teks pidato,
maksimalnya transfer pengetahuan salah satu alternatif yaitu adanya teori
mengenai kaidah penulisan dalam yang mampu memecahkan masalah
proses belajar mengajar. Padahal yang biasa terjadi di kalangan peserta
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia didik karena dengan menggunakan
kompetensi menulis adalah salah satu kajian ini lebih terarah sehingga dapat
diketahui perbedaan antara bahasa Penelitian tentang kesalahan
lisan dengan bahasa tulisan. berbahasa juga pernah dilakukan oleh
Pembelajaran menulis merupakan Istinganah (2012) dengan judul
keterampilan berbahasa yang paling Analisis “Kesalahan Sintaksis pada
sulit dikuasai oleh siswa. Keterampilan Karangan Narasi Ekspositoris Siswa
menulis meliputi keterampilan- Kelas VIII SMP Negeri 1
keterampilan lain yang lebih khusus Banguntapan, Bantul, Yogyakarta”
seperti penguasaan ejaan, konjungsi, ditemukan kesalahan penggunaan
preposisi, struktur kalimat, kosakata, struktur frasa yang meliputi enam
dan penyusunan paragraf. kesalahan, yaitu: kesalahan preposisi
Pembelajaran menulis seharusnya yang tidak tepat, penggunaan unsur
mendapatkan perhatian lebih dalam yang berlebihan atau mubazir,
agar siswa dapat memahami dan penggunaan bentuk superlatif yang
menguasai keterampilan menulis berlebihan, penjamakan ganda, dan
secara baik dan benar sesuai dengan penggunaan bentuk resiprokal yang
kaidah tata baku bahasa Indonesia. tidak tepat, serta kesalahan
Adapun penelitian yang relevan penggunaan struktur kalimat yang
dengan penelitian ini adalah penelitian meliputi tujuh kesalahan, yaitu:
kesalahan berbahasa yang sudah kalimat yang tidak berpredikat,
pernah dilakukan oleh beberapa kalimat yang tidak bersubjek, subjek
peneliti terdahulu sebelum penelitian ganda, penggunaan preposisi pada
ini. Salah satunya adalah penelitian verba transitif, kalimat yang rancu,
yang telah dilakukan oleh Akhir penghilangan konjungsi, dan
(2007) dalam tesisnya yang berjudul penggunaa konjungsi yang berlebihan.
“Analisis Kesalahan Berbahasa Rencana penelitian ini secara
Indonesia dalam Tesis Mahasiswa PPs spesifik mengambil fokus penelitian
Universitas Negeri Makassar”. Hasil yang berbeda dengan penelitian
penelitian Saudara Akhir menemukan relevan yang telah disebutkan
fakta bahwa terdapat kesalahan sebelumnya. Rencana penelitian ini
berbahasa dalam wujud kesalahan berjudul “Analisis Kesalahan Sintaksis
pemakaian huruf kapital, kesalahan Keterampilan Menulis Teks Pidato
penulisan kata dasar, kesalahan Siswa Kelas IX MTs. Negeri Model
penulisan kata depan, partikel pun, Palopo”. Dalam penelitian ini, dipilih
kesalahan penggunaan tanda baca titik, sekolah MTs. Negeri Model Palopo
dan kesalahan penulisan unsur sebagai objek penelitian. karena di
serapan. sekolah tersebut belum pernah ada
yang melakukan penelitian tentang
analisis kesalahan sintaksis dalam satuan yang lebih besar, membentuk
menulis teks pidato. Oleh karena itu, suatu konstruksi yang disebut kalimat.
peneliti menganggap pentingnya
penelitian ini diharapkan dapat 2. Satuan Sintaksis
memberikan solusi dari permasalahan a. Frasa
yang dihadapi siswa kelas IX MTs. Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa
Negeri Model Palopo, dalam Indonesia, menurut Alwi dkk,
pembelajaran menulis teks pidato. (2010:318), frasa adalah satuan
sintaksis yang terdiri atas dua kata atau
1. Pengertian Sintaksis lebih yang tidak mengandung unsur
Beberapa pakar bahasa Indonesia predikasi. Pendapat ini senada dengan
telah memberikan batasan tentang yang dikemukakan oleh Chaer
pengertian sintaksis. Akan tetapi, (2007:222), bahwa frasa merupakan
istilah sintaksis tersebut masih kurang satuan gramatikal yang berupa
dipahami oleh sebagian masyarakat gabungan kata nonpredikat, atau lazim
pemakai bahasa. Mereka beranggapan juga disebut gabungan kata yang
bahwa pengertian sintaksis itu hanya mengisi salah satu fungsi sintaksis
terbatas pada kalimat. Padahal kajian dalam kalimat.
sintaksis merupakan kajian ilmu yang b. Kalimat
sangat luas yang meliputi: kalimat, Kalimat adalah satuan bahasa yang
klausa, frasa, dan kata sebagai satuan secara relatif dapat berdiri sendiri,
terkecilnya. mempunyai intonasi final, dan secara
Istilah sintaksis berasal dari bahasa aktual maupun potensial terdiri dari
yunani, syntaxis yang berarti klausa. Dalam ragam tulis, kalimat
“meletakkan secara bersama” atau sebagian besar ditandai oleh huruf
“urutan-urutan” (Yule, 2006:86). kapital di awalnya dan oleh tanda akhir
Menurut Chaer (2009:3), sintaksis seperti titik, tanda tanya, atau tanda
adalah subsistem kebahasaan yang seru (Ahmad, 2012:80).
membicarakan penataan dan Alwi dkk. (2010:317) yang
pengaturan kata-kata itu ke dalam mengemukakan bahwa, kalimat adalah
satuan-satuan yang lebih besar, yang satuan bahasa terkecil, dalam wujud
disebut satuan sintaksis, yakni: kata, lisan atau tulisan, yang
frasa, klausa, kalimat, dan wacana. mengungkapkan pikiran yang utuh.
Menurut Ahmad (dalam Khairah & Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan
Ridwan 2015:9), sintaksis adalah dengan suara naik turun dan keras,
hubungan antara kata dan satuan- disela oleh jeda, dan diakhiri dengan
intonasi akhir yang diikuti oleh
kesenyapan yang mencegah terjadinya Errors adalah kesalahan berbahasa
perpaduan, asimilasi bunyi, ataupun akibat penutur melanggar kaidah atau
proses fonologis lainnya. Selanjutnya aturan tata bahasa (breaches of code).
Arifin dkk, (2009:54) berpendapat Kesalahan ini terjadi akibat penutur
bahwa, kalimat adalah satuan bahasa sudah memiliki aturan (kaidah) tata
yang secara relatif berdiri sendiri, bahasa yang berbeda dari tata bahasa
mempunyai intonasi final (kalimat yang lain, sehingga itu berdampak
lisan), dan secara aktual ataupun pada kekurangsempurnaan atau
potensial terdiri atas klausa. ketidakmampuan penutur. Hal tersebut
berimplikasi terhadap penggunaan
Pengertian Analisis Kesalahan bahasa, terjadi kesalahan berbahasa
Berbahasa akibat penutur menggunakan kaidah
Menurut Ellis (dalam Tarigan, bahasa yang salah.
2011:60), analisis kesalahan Mistakes adalah kesalahan
merupakan suatu prosedur kerja, yang berbahasa akibat penutur tidak tepat
digunakan oleh para peneliti dan guru dalam memilih kata atau ungkapan
bahasa, yang meliputi pengumpulan untuk suatu situasi tertentu. Kesalahan
sampel, pengidentifikasian kesalahan ini mengacu kepada kesalahan akibat
yang terdapat dalam sampel, penutur tidak tepat menggunakan
penjelasan kesalahan tersebut, kaidah yang diketahui benar, bukan
pengklasifikasikan kesalahan itu karena kurangnya penguasaan bahasa
berdasarkan penyebabnya, serta kedua (B2).
pengevaluasian atau penilaian taraf
keseriusan kesalahan itu Pengertian Pidato
Beberapa konsep atau teori tentang Menurut Jalaluddin Rakhmat
kesalahan berbahasa yang (dalam Dewi 2013:59) retorika berasal
dikemukakan oleh para ahli, dari bahasa Yunani, Rhetor, orator,
diantaranya Corder dalam teacher. Retorika juga dikenal dalam
Zalmansyah, dkk. (2013:5) yang bahasa arab sebagai khutbah dan
menggunakan istilah errors dan muhadhorah. Dalam bahasa Indonesia
mistakes untuk membatasi kesalahan dikenal dengan istilah pidato. Secara
berbahasa. Secara khusus Corder umum pidato (retorika) ialah seni atau
menjelaskan bahwa errors dan teknik persuasi menggunakan media
mistakes masuk dalam ranah kesalahan oral atau tertulis. Secara sederhana
berbahasa, dengan rincian sebagai dapat dikemukakan Menurut Dewi
berikut: (2013:60) bahwa pidato (retorika)
adalah suatu ilmu yang mempelajari
atau mempersoalkan tentang mendasari satuan-satuan sintaksis
bagaimana cara berbicara yang dan struktur sintaksis serta baagian-
mempunyai daya tarik yang memesona bagian yang membentuknya.
sehingga orang yang 3. Analisis kesalahan sintaksis adalah
mendengarkannya dapat mengerti dan pengkajian segala aspek kesalahan
tergugah perasaanya. berbahasa, kesalahan atau
penyimpangan struktur frasa,
METODE PENELITIAN klausa, atau kalimat.
Penelitian ini termasuk jenis 4. Menulis adalah kemampuan untuk
penelitian kualitatif karena penelitian mengungkapkan pikiran, gagasan,
ini akan memperlakukan data-data pendapat, dan perasaan kepada
penelitian baik yang tertulis maupun pihak lain melalui bahasa tulis.
lisan lebih dari segi kualitas 5. Teks adalah naskah berupa kata-
maknanya, bukan dari segi angka- kata asli dari pengarang dan dari
angka. Fokus penelitian ini adalah himpunan huruf yang membentuk
kesalahan sintaksis yang difokuskan kata, kalimat, baik lisan maupun
pada kesalahan bentuk frasa, dan tulisan dengan sistem tanda yang
kesalahan bentuk kalimat dalam telah disepakati oleh masyarakat
Menulis Teks Pidato Siswa Kelas IX untuk mengungkapkan makna yang
MTs Negeri Model Palopo. Untuk dikandungnya, dengan ukuran
menghindari kesalahpahaman maka tertentu, makna tertentu, serta
dikemukakan batasan istilah sebagai tujuan tertentu.
barikut: 6. Pidato adalah suatu ilmu yang
1. Analisis kesalahan berbahasa mempelajari bagaimana berbicara
adalah suatu teknik dihadapan khalayak, untuk
mengidentifikasikan kesalahan menyampaikan informasi dan
berbahasa yang tidak sesuai dengan memberikan motifasi agar orang
kaidah Tata Bahasa Baku Bahasa yang mendengarnya dapat mengerti
Indonesia. atau adanya dan tergugah perasaan.
penyimpangan yang terjadi atau Penelitian ini menggunakan
melanggar kaidah penulisan Tata desain deskriptif kualitatif. Jadi,
Bahasa Baku Bahasa Indonesia. penelitian ini termasuk dalam jenis
2. Sintaksis adalah salah satu cabang penelitian kualitatif. Penelitian ini
linguistik yang mempelajari menyajikan data selengkapnya dalam
struktur kata, frasa, klausa, dan tabel data untuk mendeskripsikan jenis
kalimat. Sintaksis berusaha kesalahan sintaksis yang terdapat
menerangkan pola-pola yang
dalam tulisan siswa kelas IX MTs data peneliti menggunakan beberapa
Negeri Model Palopo. teknik yaitu: (a) pencatatan data, (b)
Sumber data dalam penelitian ini pengidentifikasian data, (c)
adalah karangan siswa yang berbentuk pengklasifikasian data, (d)
teks pidato siwa Kelas IX MTs Negeri pengevaluasian data, dan (e)
Model Palopo. Data yang dimaksud penjelasan data
dalam penelitian ini adalah kalimat-
kalimat dalam teks pidato siswa yang HASIL PENELITIAN DAN
di dalamnya terdapat kesalahan PEMBAHASAN
penulisan ( kesalahan sintaksis), yaitu Hasil Penelitian
kesalahan bentuk frasa dan kesalahan
bentuk kalimat. Tujuan dari penelitian ini yaitu
Instrumen kunci dalam penelitian untuk mengkaji kesalahan
ini adalah peneliti sendiri. Alat yang pembentukan frasa dan kesalahan
digunakan ialah catatan data yang pembentukan kalimat.
berfungsi untuk mendokumentasikan
kesalahan sintaksis yang dikhususkan 1. Kesalahan Pembentukan Frasa
pada kesalahan frasa dan kesalahan Kesalahan berbahasa dalam bidang
kalimat dalam teks pidato siswa kelas frasa sering dijumpai dalam bahasa
IX MTs Negeri Model Palopo. lisan maupun bahasa tertulis. Artinya,
Teknik pengumpulan data yang kesalahan berbahasa dalam bidang
digunakan dalam penelitian ini yaitu: frasa ini sering terjadi dalam kegiatan
observasi, baca, catat, dan wawancara. berbicara maupun kegiatan menulis
Sebelum mengambil kesimpulan akhir (Setyawati, 2010:68). Berikut
dari data penelitian yang diperoleh beberapa kesalahan frasa yang
perlu diadakan pemeriksaan keabsahan ditemukan, berdasarkan acuan teori
data. Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan oleh peneliti.
dapat dilakukan dengan menggunakan a. Penggunaan Preposisi yang Tidak
teknik triangulasi yang sering Tepat
digunakan dalam metode penelitian Ketidaktepatan pemakaian
kualitatif. Triangulasi sumber untuk preposisi tertentu dalam frasa preposisi
menguji kredibilitas data dilakukan dijumpai dalam teks pidato siswa kelas
dengan cara mengecek data yang telah IX MTs Negeri Model Palopo.
diperoleh dalam hal ini mengecek Pemakaian preposisi yang salah dalam
bentuk-bentuk kesalahan sintaksis kalimat berikut ini.
yang ditemukan dalam teks pidato
siswa. Untuk itu dalam menganalisis
(1) Di zaman modern ini, tentu Kata-kata yang dicetak miring
semakin banyak pekerjaan. pada kalimat di atas merupakan
(1/P2/K1) penggunaan preposisi yang tidak tepat.
(2) Dalam pidato saya Pada kalimat (2) di atas lebih tepat
mungkin ada kata-kata menggunakan preposisi pada, karena
yang tidak berkenan di hati, preposisi dalam tidak tepat digunakan
oleh karena tolong pada kalimat tersebut. Lebih tepat
dimaafkan karena setiap apabila preposisi dalam diganti
manusia pasti punya menjadi pada karena preposisi dalam
kesalahan. (1/P4/K2) memiliki arti sebagai (a) kata depan
yang mengandung isi, (b) kata depan
Data tersebut kata yang dicetak untuk menandai sesuatu yang dianggap
miring pada kalimat di atas merupakan mengandung isi (kiasan), (c) kata
penggunaan jenis frasa preposisional depan untuk menunjukkan kebalikan
yang tidak tepat. Seharusnya dari makna di luar, (d) kata depan
penggunaan preposisi yang tepat pada untuk menandai waktu dalam jangka
kalimat tersebut adalah menggunakan tertentu, dan (e) di antara; di kalangan
preposisi pada bukan preposisi di, (KBBI, 2008:289), jadi preposisi
karena preposisi pada menandai dalam tidak menyatakan suatu proses.
hubungan tempat dan waktu. Pada Hal ini, sesuai dengan teori yang
kalimat (1) menandai hubungan waktu dikemukakan oleh Chaer (2009:110)
dan tempat karena adanya kata zaman yaitu preposisi dalam digunakan untuk
dan pekerjaan. Dalam KBBI dalam satu situasi atau peristiwa,
(2008:1569), Zaman artinya (a) jangka dalam satu jangka waktu, dan kata
waktu yang panjang atau pendek yang dalam sebagai bagian dari suatu benda
menandai sesuatu; masa, (b) kala berwadah seperti laci, lemari, dan
waktu: akhir, sedangkan pekerjaan rumah. Perbaikan kalimat dapat
menunjukkan tempat berarti pada dikemukakan seperti yang berikut ini.
kalimat (1) menunjukkan hubungan
tempat dan waktu. Hal ini sesuai (1)Pada zaman modern ini, tentu
dengan teori yang dikemukakan oleh semakin banyak pekerjaan.
Junus dan Junus (2010:103) yaitu (2)Pada pidato saya, mungkin
preposisi di hanya digunakan sebagai ada kata-kata yang tidak
petunjuk tempat, sedangkan preposisi berkenan di hati oleh karena
pada menandai hubungan tempat dan itu, tolong dimaafkan karena
waktu. setiap manusia pasti punya
kesalahan.
kalimat menjadi rancu atau tidak tepat.
b. Unsur Salah Susun Perbaikan kalimat dapat dikemukakan
Salah satu akibat pengaruh bahasa seperti yang berikut ini.
asing adalah kesalahan dalam susunan
kata (kelompok kata). Pada teks pidato (3) …Tentu semua orang tahu
siswa kelas IX MTs Negeri Model bahwa kebersihan itu sangat
Palopo, ditemukan susunan kata yang penting.
tidak tepat. Seperti yang tertera pada
kalimat berikut ini.
c. Penggunaan Unsur yang
Berlebihan atau Mubazir
(3) ... Kebersihan tentu semua
Sering dijumpai pemakaian kata-
orang tahu bahwa itu sangat
kata yang mengandung makna yang
penting. (5/P2/K4)
sama digunakan sekaligus dalam
sebuah kalimat. Pada teks pidato siswa
Data (3) kata yang dicetak miring
kelas IX MTs Negeri Model Palopo,
merupakan susunan kata yang tidak
ditemukan penggunaan unsur yang
tepat, sehingga tidak sesuai dengan
berlebihan atau mubazir. Seperti yang
kaidah Tata Bahasa Baku Bahasa
tertera pada kalimat berikut ini.
Indonesia. Artinya urutan kata yang
satu dangan kata yang lain terbalik,
(4)Rokok merupakan salah satu
sehingga menyebabkan terjadi
senjata pembunuh mematikan.
kesalahan berbahasa karena penulisan
(31/P2/K2)
kalimat tersebut tidak baku.
Penulisan teks pidato siswa kelas
Data (4) merupakan penggunaan
IX MTs Negeri Model Palopo
unsur berlebihan karena adanya dua
ditemukan salah susun pada kalimat
kata yang memiliki makna yang sama
tersebut. Salah susun maksudnya
dan adanya penggunaan kata yang
penggunaan kata yang terbalik
tidak perlu digunakan pada kalimat.
sehingga kedengarannya menjadi
Kata yang dicetak miring pada kalimat
rancu. Salah susun atau susunan kata
tersebut dianggap penggunaan kata
yang tidak tepat terdapat tiga
yang berlebihan. Data (4) pembunuh
kesalahan penulisan kalimat.
dan mematikan memiliki makna yang
Kesalahan yang dilakukan oleh siswa
sama karena pembunuh alat untuk
dalam menulis teks pidato adalah
membunuh, sedangkan mematikan
penempatan kata yang tidak tepat atau
artinya membunuh (KBBI, 2008:889).
tidak mengikuti kaidah Tata Bahasa
Untuk menghindari pemborosan kata
Baku Bahasa Indonesia, sehingga
atau kata berlebihan (mubazir), maka
kata yang digunakan harus disesuaikan (2010:128) yaitu preposisi dari
dengan konteks kalimat. menandai hubungan asal dan arah dari
Penulisan teks pidato siswa kelas suatu tempat.
IX MTs Negeri Model Palopo Penulisan teks pidato siswa
ditemukan penggunaan kata-kata yang kelas IX MTs Negeri Model Palopo
mengandung makna sama digunakan ditemukan beberapa kalimat yang
sekaligus dalam sebuah kalimat, harus menggunakan preposisi dari,
sehingga mengakibatkan kalimat agar kalimat menjadi baku. Perbaikan
menjadi rancu atau tidak baku.. Agar kalimat dapat dikemukakan seperti
kalimat menjadi baku, hanya salah satu yang berikut ini.
unsur kata yang digunakan,
disesuaikan dengan konteks (5) Kurangnya perhatian dari
kalimatnya. Perbaikan kalimat dapat orang tua.
dikemukakan seperti yang berikut ini.
d. Pelesapan Preposisi dengan
(4)Rokok merupakan salah satu Pelesapan artinya penghilangan.
senjata mematikan. Dalam teks pidato siswa kelas IX MTs
Negeri Model Palopo, ditemukan
c. Pelesapan Preposisi dari pelesapan preposisi dengan. Seperti
Pelesapan artinya penghilangan. yang tertera pada kalimat berikut ini.
Dalam teks pidato siswa kelas IX MTs
Negeri Model Palopo, ditemukan (6) Kebersihan lingkungan sekolah
pelesapan preposisi dari. Seperti yang sesuai slogan Bapak Wali Kota
tertera pada kalimat berikut ini. Palopo “Mapaccing Toda”
semoga selalu mendapat
(5)Kurangnya perhatian orang penghargaan adipura.
tua. (29/P3/K1) (48/P3/K1)

Data (5) merupakan kalimat yang Data (6) merupakan kesalahan


seharusnya mendapatkan preposisi frasa disebabkan adanya pelesapan
dari namun dihilangkan, sehingga preposisi dengan pada data tersebut.
kalimat tersebut tidak benar. Data Data tersebut merupakan kalimat yang
tersebut menggambarkan sebuah membutuhkan preposisi dengan karena
kalimat yang harus disisipi preposisi adanya hubungan kesertaan atau cara.
dari, karena preposisi dari Data (6) ditandai adanya kata slogan
menunjukkan arah. Sesuai teori yang yang berarti motto yang artinya
dikemukakan oleh Junus dan Junus pedoman yang menggambarkan
motivasi. Sesuai dengan teori yang Data tersebut merupakan
dikemukakan oleh Junus dan Junus kesalahan frasa yang disebabkan
(2010:108) mengemukakan bahwa adanya penggunaan penjamakan
preposisi dengan digunakan untuk ganda. Data (7) menggambarkan
menandai hubungan kesertaan atau penjamakan ganda karena adanya kata
cara. banyak teman-teman yang berulang-
Penulisan teks pidato siswa kelas ulang padahal sudah ada kata banyak.
IX MTs Negeri Model Palopo Berarti penggunaan penjamakan pada
ditemukan kalimat yang harus kalimat tersebut berulang, seharusnya
menggunakan preposisi dengan, agar satu saja yang digunakan disesuaikan
kalimat menjadi baku. Perbaikan dengan kalimat agar, tidak menjadi
kalimat dapat dikemukakan seperti rancu atau kacau. Sesuai dengan teori
yang berikut ini. yang dikemukakan oleh Setyawati
(6) Kebersihan lingkungan (2010:74) yaitu dalam sebuah kalimat
sekolah sesuai dengan slogan untuk penanda jamak sebuah kata
Bapak Wali Kota Palopo cukup menggunakan satu penanda
“Mapaccing Toda” semoga saja; jika sudah terdapat penanda
selalu mendapat penghargaan jamak tidak perlu kata tersebut diulang
adipura. atau jika sudah diulang tidak perlu
menggunakan penanda jamak.
e. Penjamakan yang Ganda
Perbaikan kalimat dapat dikemukakan
seperti yang berikut ini.
Di dalam teks pidato siswa kelas
IX MTs Negeri Model Palopo,
(7) Menjelang ujian nasional
ditemukan beberapa kalimat yang
pasti banyak teman yang
rancu atau kacau karena adanya
belajar hingga larut malam.
penjamakan ganda (kesalahan
penggunaan bentuk jamak) pada
2. Kesalahan Pembentukan Kalimat
kalimat tersebut. Seperti yang tertera
a. Penggandaan Subjek
pada kalimat berikut ini.
Penulisan teks pidato siswa kelas
IX MTs Negeri Model Palopo
(7) Menjelang ujian nasional
ditemukan beberapa kalimat yang
pasti banyak teman-teman
mengalami penggandaan subjek.
yang belajar hingga larut
Penggandaan subjek kalimat
malam. (19/P5/K2)
menjadikan kalimat tidak jelas bagian
yang mendapat tekanan. Seperti yang
tertera pada kalimat berikut ini.
(8)…sebagai seorang pelajar, kita (8) Kita sebagai pelajar sangat
sangat membutuhkan membutuhkan kedisiplinan.
kedisiplinan. (32/P2/K4) (9) Pendidikan sangat penting bagi
kita sebagai penerus bangsa.
(9)…bagi penerus bangsa
seperti kita, pendidikan sangat b. Antara Predikat dan Objek
penting. (38/P3/K4) yang Tersisipi
Di dalam teks pidato siswa kelas
Data (8) merupakan pengandaan IX MTs Negeri Model Palopo
subjek karena adanya dua subjek yang ditemukan beberapa kalimat yang
digunakan pada kalimat, yaitu sebagai mengalami penggunaan antara
seorang pelajar (subjek) kita (subjek). predikat dan objek yang tersisipi yang
Data (9) menggunakan pengandaan tidak diperlukan, sehingga kalimat
subjek pada kalimat tersebut, yaitu menjadi rancu. Seperti yang tertera
bagi penerus bangsa (subjek) seperti pada kalimat berikut ini.
kita (subjek), sehingga subjek kalimat (10) Pada kesempatan kali ini,
menjadi tidak jelas (kabur). Agar saya ingin membahas
kalimat jelas, salah satu subjek tentang pentingnya
tersebut harus dijadikan sebagai pendidikan bagi seorang
keterangan, agar kalimat menjadi jelas. pelajar. (37/P1/K3)
Pembenaran kalimat tersebut (11) Saya sangat bangga melihat
dilakukan berdasarkan teori Setyawati teman-teman yang antusias
(2010:82) yaitu perbaikan kalimat untuk hadir di tempat ini
dapat dilakukan dengan cara salah satu untuk mengetahui tentang
di antara kedua subjek itu dijadikan narkoba. (36/P1/K4)
keterangan.
Penulisan teks pidato siswa kelas Data (10-11) terdapat preposisi
IX MTs Negeri Model Palopo yang tidak diperlukan dalam sebuah
ditemukan penggandaan subjek pada kalimat untuk mengantar sebuah
kalimat, sehingga mengakibatkan objek, karena meskipun tidak ada
kalimat menjadi kacau atau tidak jelas. preposisi antara predikat dan objek
Penggandaan subjek terdapat dua kalimat tersebut sudah jelas. Preposisi
kesalahan yang dilakukan oleh siswa yang dimaksud pada data tersebut
dalam menulis teks pidato. Perbaikan yaitu kata yang dicetak miring yaitu
kalimat dapat dikemukakan seperti tentang, akan. Data (10) ingin
yang berikut ini. membahas merupakan unsur predikat,
pentingnya pendidikan bagi seorang
pelajar merupakan unsur objek. Data terjadi karena dua kaidah bahasa
(11) untuk mengetahui merupakan bersilang dan bergabung dalam sebuah
unsur predikat, narkoba merupakan kalimat. Pada teks pidato siswa kelas
unsur objek. Sesuai dengan teori IX MTs Negeri Model Palopo
Setyawati (2010:83) mengatakan dijumpai penggunaan konjungsi yang
bahwa dalam kalimat aktif transitif, berlebihan. Seperti yang tertera pada
yaitu kalimat yang memiliki objek; kalimat berikut ini.
verba transitif tidak perlu diikuti oleh
preposisi sebagai pengantar objek. (12) Saya berharap teman-teman
Dengan kata lain antara predikat dan sekalian tidak mengkonsumsi
objek tidak perlu disisipi preposisi benda-benda yang akan
seperti awas, tentang, atau akan. membuat hidup kita tidak
Penulisan teks pidato siswa kelas tentram dan sengsara.
IX MTs Negeri Model Palopo (33/P4/K1)
ditemukan adanya penggunaan kalimat
antara predikat dan objek yang Data tersebut kata yang dicetak
tersisipi yang tidak perlu digunakan miring pada kalimat tersebut
pada kalimat tersebut. Dengan adanya merupakan penggunaan konjungsi
preposisi antara predikat dan objek yang berlebihan. Penggunaan
membuat kalimat tersebut menjadi konjungsi yang berlebihan dapat
rancu. Perbaikan kalimat dapat mengakibatkan kalimat menjadi rancu,
dikemukakan seperti yang berikut ini. seharusnya konjungsi yang digunakan
salah satu saja, agar menjadi kalimat
(10) Kesempatan kali ini, saya baku. Penggunaan konjungsi harus
ingin membahas pentingnya disesuaikan dengan kalimat. Sesuai
pendidikan bagi seorang dengan teori yang dikemukakan oleh
pelajar. Setyawati (2010:88) bahwa seharusnya
(11) Saya sangat bangga melihat konjungsi yang digunakan salah
teman-teman yang antusias satunya saja.
hadir di tempat ini untuk Penulisan teks pidato siswa kelas
mengetahui bahaya narkoba. IX MTs Negeri Model Palopo
ditemukan penggunaan konjungsi yang
c. Penggunaan Konjungsi yang berlebihan pada kalimat. Kesalahan
Berlebihan yang dilakukan oleh siswa dalam
Kekurangcermatan pemakai bahasa menulis teks pidato yaitu adanya
dapat mengakibatkan penggunaan kalimat yang menggunakan konjungsi
konjungsi yang berlebihan. Hal itu yang berlebihan, sehingga
mengakibatkan kalimat menjadi rancu tersebut tidak diperlukan kata tanya
atau tidak baku. Akan tetapi, jika karena kalimat tersebut merupakan
penggunaan konjungsi yang berlebihan kalimat deklaratif, sehingga tidak perlu
akan mengakibatkan penggunaan dua ada kata tanya. Akibatnya membuat
kaidah bahasa yang bersilang dan kalimat menjadi tidak baku. Kata tanya
bergabung dalam sebuah kalimat, yang dimaksud adalah kata di mana.
maka hindari penggunaan konjungsi Sesuai dengan teori yang dikemukakan
yang berlebihan dalam satu kalimat, oleh Setyawati (2010:91) yaitu dalam
agar kalimat menjadi baku. Perbaikan bahasa Indonesia sering dijumpai
kalimat dapat dikemukakan seperti penggunaan bentuk-bentuk di mana,
yang berikut ini. yang mana, hal mana, dari mana, dan
kata-kata tanya yang lain sebagai
(12) Saya berharap teman-teman penghubung atau terdapat dalam
tidak mengonsumsi benda- kalimat berita (bukan kalimat tanya).
benda yang membuat hidup Oleh karena itu, penggunaan kata
kita tidak tentram. tanya harus dihilangkan, agar kalimat
menjadi baku. Perbaikan kalimat dapat
d. Penggunaan Kata Tanya yang dikemukakan seperti yang berikut ini.
Tidak Perlu
Penulisan teks pidato siswa kelas (13) Pergaulan remaja adalah
IX MTs Negeri Model Palopo pergaulan yang masih tidak
ditemukan beberapa kalimat yang stabil, dan lingkungan luar
mengalami penggunaan kata tanya yang dihadapi semakin luas.
yang tidak perlu, sehingga kalimat
menjadi rancu. Seperti yang tertera e. Penggunaan Istilah Asing
pada kalimat berikut ini. Penulisan teks pidato siswa kelas
IX MTs Negeri Model Palopo
(13) Pergaulan remaja adalah ditemukan beberapa kalimat yang
pergaulan di mana sikap mengalami penggunaan istilah Asing,
kita masih tidak stabil, sehingga mengakibatkan kalimat
namun lingkungan luar kurang jelas karena adanya
yang kita hadapi semakin penggunaan dua bahasa sekaligus yaitu
luas. (41/P2/K1) bahasa Indonesia dan bahasa Asing.
Seperti yang tertera pada kalimat
Data (13) terdapat penggunaan berikut ini.
kata tanya yang tidak diperlukan (14) Salah satu gadget yang
dalam kalimat tersebut. Pada data paling akrab dengan
kehidupan sehari-hari adalah penggunaan istilah Asing, agar kalimat
handphone. (42/P4/K5) menjadi baku dan mudah dipahami
Data (14) terdapat penggunaan oleh pendengar. Perbaikan kalimat
istilah Asing yang diselipkan pada dapat dikemukakan seperti yang
kalimat tersebut yaitu gadget. Kalimat berikut ini.
tersebut menggunakan dua bahasa
sekaligus yaitu bahasa Indonesia dan (14)Salah satu perangkat
bahasa Asing. Penggunaan dua bahasa elektronik yang penting
sekaligus disebut bilingual. Hal ini dalam kehidupan sehari-
tidak diperbolehkan, meskipun hanya hari adalah telepon.
sekadar memperkenalkan istilah
Asing, sebab jika dua bahasa Pembahasan Hasil Penelitian
digunakan dalam satu kalimat,
mengakibatkan kalimat menjadi rancu Berdasarkan data yang telah
atau tidak baku. Sesuai dengan teori dianalisis, dengan menggunakan teori
yang dikemukakan oleh Setyawati Junus dan Junus (2010:103) dan teori
(2010:90) yaitu penggunaan bahasa Setyawati (2010:67), peneliti
Indonesia yang memiliki kemahiran menemukan beberapa kesalahan yang
menggunakan bahasa Asing tertentu dilakukan oleh siswa kelas 1X MTs
sering menyelipkan istilah Asing Negeri Model Palopo dalam menulis
dalam pembicaraan atau tulisannya. teks pidato. Kesalahan yang dilakukan
Kemungkinannya adalah pemakai oleh siswa yaitu kesalahan
bahasa ingin memperagakan pembentukan frasa dan kesalahan
kebolehannya atau bahkan ingin pembentukan kalimat. Kesalahan
memperlihatkan kesarjanaannya atau pembentukan frasa pada penulisan teks
keintelektualannya pada khalayak. pidato siswa kelas IX MTs Negeri
Padahal kita tidak boleh Model Palopo yaitu: (a) penggunaan
mencampurbaurkan bahasa Indonesia preposisi yang tidak tepat, (b) unsur
dengan bahasa Asing. salah susun, (c) penggunaan unsur
Penggunaan istilah Asing yang berlebihan atau mubazir, (d)
memengaruhi kalimat karena adanya pelesapan preposisi dari, (e) pelesapan
penggabungan dua bahasa yang preposisi dengan, (f) penjamakan yang
dilakukan oleh siswa yaitu bahasa ganda, sedangkan kesalahan
Indonesia dan bahasa Asing. Hal ini pembentukan kalimat pada penulisan
menyebabkan kalimat menjadi rancu teks pidato siswa kelas IX MTs Negeri
atau tidak baku. Oleh karena itu, dalam Model Palopo yaitu: (a) penggandaan
menulis sebuah kalimat hindari subjek, (b) antara predikat dan objek
yang tersisipi, (c) penggunaan penulisan yang baik dan benar,
konjungsi yang berlebihan, (d) mengajarkan sintaksis, frasa, klausa,
penggunaan kata tanya yang tidak dan kalimat. Tidak hanya itu, guru
perlu, dan (e) penggunaan istilah juga memperlihatkan kesalahan yang
asing. dilakukan oleh siswa, kemudian
Peneliti memilih teks pidato yang membenarkan di depan siswa, agar
telah ditulis oleh siswa kelas IX MTs siswa mengetahui kesalahan yang
Negeri Model Palopo. Ternyata sering dilakukan dan bisa memperbaiki
sebagian besar siswa melakukan sendiri. Meskipun seperti itu, siswa
kesalahan sintaksis dalam menulis teks masih saja melakukan kesalahan
pidato. Kesalahan itu terjadi terutama penulisan kaidah Tata Bahasa
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: Baku Bahasa Indonesia. Hal ini
(1) siswa tidak mengetahui sama disebabkan oleh siswa tersebut malas
sekali, (2) tidak mau belajar, (3) siswa belajar, malas bertanya, dan tidak
sudah tahu tapi, tidak menggunakan menerapkannya meskipun sudah tahu,
yang benar. Ketiga faktor inilah, yang karena siswa terlalu mengikuti
menyebabkan banyak kesalahan yang penggunaan bahasa Indonesia yang
dilakukan oleh siswa dalam menulis umum digunakan pada masyarakat,
teks pidato. sehingga materi yang telah diajarkan
Berdasarkan hasil wawancara, oleh gurunya, sulit untuk dipahami
ternyata siswa kelas IX MTs Negeri lagi.
Model Palopo pernah diajarkan Kesalahan sintaksis yang
tentang kaidah penulisan yang baik ditemukan pada penulisan teks pidato
dan benar. Sebagaimana teori yang adalah kesalahan pembentukan frasa
dikemukakan oleh Alwi (2010:20) dan kesalahan pembentukan kalimat.
yaitu pemakaian bahasa yang Kesalahan yang dilakukan oleh siswa
mengikuti kaidah yang dibakukan atau dapat diatasi, dengan cara guru
yang dianggap baku itulah merupakan memberikan bimbingan kepada siswa
bahasa yang benar. Selain itu, dan sering melatih siswa untuk
sebagian siswa juga mengetahui frasa, menulis dengan memperhatikan
klausa, dan kalimat. Pernyataan penulisan kaidah Tata Bahasa Baku
tersebut diperkuat dari hasil Bahasa Indonesia.
wawancara yang dilakukan pada guru
bahasa Indonesia. Guru tersebut
mengatakan bahwa ia pernah
mengajarkan siswa kelas IX MTs
Negeri Model Palopo, tentang kaidah
KESIMPULAN DAN SARAN 2. Hendaknya siswa diberi
A. Kesimpulan pengetahuan yang memadai
Berdasarkan hasil penelitian dan tentang teori sintaksis,
pembahasan dapat ditarik kesimpulan sehingga siswa tidak lagi
sebagai berikut. membuat kesalahan yang
1. Kesalahan pembentukan frasa dilakukan dalam menulis.
yang dilakukan oleh siswa kelas
IX MTs Negeri Model Palopo DAFTAR PUSTAKA
dalam menulis teks pidato ada Achmad, dan Alek Abdullah. 2012.
enam yaitu: penggunaan Linguistik Umum. Jakarta:
preposisi yang tidak tepat, unsur Erlangga.
salah susun, penggunaaan unsur Akhir, Muhammad. 2007. Analisis
yang berlebihan atau mubazir, Kesalahan Berbahasa Indonesia
pelesapan preposisi dari, dalam Tesis Mahasiswa PPs
pelesapan preposisi dengan, dan Universitas Negeri Makassar
penjamakan yang ganda. (Kajian terhadap 10 Karya Tesis
2. Kesalahan pembentukan kalimat Tahun 2006). Tesis. Tidak
yang dilakukan oleh siswa kelas diterbitkan. Makassar: PPs
IX MTs Negeri Model Palopo UNM.
dalam menulis teks pidato ada Alwi, Hasan., dkk. 2010. Tata Bahasa
lima yaitu: penggandaan subjek, Baku Bahasa Indonesia. Edisis
antara predikat dan objek yang ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
tersisipi, penggunaan konjungsi Arifin, E. Zaenal & Junaiyah, H.M.
yang berlebihan, penggunaan 2009. Sintaksis. Jakarta:
kata tanya yang tidak perlu, dan Gramedia.
penggunaan istilah Asing. Budiman. 2009. Analisis Teks Media.
Bandung. Rosda.
B. Saran
Setelah mengetahui kesalahan Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum.
yang dilakukan oleh siswa, peneliti Jakarta: Rineka Cipta.
menyampaikan beberapa saran berikut ___________. 2009. Sintaksis Bahasa
ini. Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
1. Siswa hendaknya memperhatikan Dalman. 2015. Keterampilan Menulis.
setiap kesalahan yang dilakukan Jakarta: Rajawali Pers.
dalam menulis, agar kesalahan Darma, Yoce Aliya. 2013. Analisis
yang dilakukan tidak terulang. Wacana Kritis. Bandung: Yrama
Widya.
Dewi, Fitriana Utami. 2013. Public Karangan Narasi Ekspositeris
Speaking Kunci Sukses Bicara Siswa Kelas VIII SMP Negeri
Di Depan Publik. Yogyakarta: Banguntapan, Bantul,
Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Skripsi. Tidak
Dola, Abdullah. 2010. Tataran diterbitkan. Yogyakarta: FBS
Sintaksis dalam Gramatika UNY.
Bahasa Indonesia. Makassar: Junus, Andi Muhammad & Junus,
Badan Penerbit UNM. Andi Fatimah. 2010. Analisis
Ernawati, Ni luh Sri, dkk. 2016. Kesalahan berbahasa. Makassar:
Analisis Naskah Pidato Siswa Badan Penerbit UNM.
Kelas 1X SMP Katolik Santo Khairah, Miftahul & Ridwan, Sakura.
Paulus Singaraja Ditinjau Dari 2015. Sintaksis: Memahami
Prinsip-Prinsip Komposisie- Satuan Kalimat Perspektif
Journal JPBSI Universitas Fungsi. Jakarta: Bumi Aksara.
Pendidikan Ganesha Volume : Kemendikbud. 2013. Bahasa
Vol: 4 No: 2 Indonesia: Ekspresi Diri dan
(http://ejournal.undiksha.ac.id/in Akademik. Jakarta: Kementerian
dex.php/JJPBS/article/viewFile/8 Pendidikan dan Kebudayaan.
137/5455, Diakses 21 September Kridalaksana, Harimurti.2009. Kamus
2016). Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Hariyono, Bayu Gusti Antri, dkk. Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi
2013. Kemampuan Menulis Teks Penelitian Kualitatif Edisi
Pidato Siswa Kelas X SMA Revisi. Bandung: PT Remaja
Negeri 4 Malang Jurnal Rosdakarya.
online.um.ac.id. Nurgiantoro, Burhan. 2013. Penilaian
(http://jurnalonline.um.ac.id/data Pembelajaran Bahasa Berbasis
/artikel/artikelA7838FF2947FA Kompetensi. Yogyakarta: BPFE
C5E09FC Yogyakarta.
A73471FA7B0B.pdf, Diakses Parera, Jos Daniel. 2009. Dasar-dasar
18 Agustus 2016). analisis Sintaksis. Jakarta:
Hendrikus, Dori Wuwur. 2015. Erlangga.
Retorika: Terampil Berpidato, Setyawati, Nanik. 2010. Analisis
Berdiskusi, Berargumentasi, Kesalahan Berbahasa Indonesia.
Bernegosiasi. Yogyakarta: Surakarta: Yuma Pustaka.
Kanisius. Sugiyono, 2014. Metode Penelitian
Istinganah, Nurul. 2012. Analisis Kualitatif dan R & D. Bandung:
Kesalahan Sintaksis pada Alfabeta.
Suharma dkk. 2010. Bahasa dan
Sastra Indonesia SMP Kelas IX.
Jakarta: Yudhistira.
Supriyadi. 2014. Sintaksis Bahasa
Indonesia. Gorontalo.
Universitas negeri Gorontalo
Press.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Prinsip-
prinsip Dasar Sintaksis.
Bandung: Angkasa.
______, Henry Guntur, dkk. 2011.
Pengajaran Analisis Kesalahan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
______, Henry Guntur. 2013. Menulis
Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Yule, George. 2006. The Study of
Languange (Third Edition). New
York. Cambridge University
Press.
Zainurrahman. 2013. Menulis: dari
Teori Hingga Praktik. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai