Anda di halaman 1dari 18

Analisis Kesalahan Berbahasa

UJIAN AKHIR SEMESTER

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Analisis Kesalahan Berbahasa
Diampu oleh Dr. Afnita, M.Pd dan Mita Domi Fella Henanggil, M.Pd.

OLEH
TRI VIDYA RAHMADHANI
21016049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


DEPARTEMEN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM PROPOSAL


KEGIATAN PESERTA DIDIK KELAS XI IPA 1 DI SMAN 1 HARAU

Tri Vidya Rahmadhani

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Padang

trividya90@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa dari
segi ejaan, morfologi, sintaksis, dan semantik yang terdapat di dalam proposal
peserta didik SMAN 1 HARAU; (2) untuk memberikan perbaikan kesalahan
berbahasa dari segi ejaan, morfologi, sintaksis, dan semantik yang terdapat di
dalam proposal peserta didik SMAN 1 HARAU. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
pengumpulan data dokumen untuk dianalisis. Hasil Kesalahan kebahasaan
tersebut meliputi penggunaan huruf kapital, kata baku, kalimat yang tidak efektif,
paragraf yang tidak tepat dan penyingkatan kata yang tidak sesuai dengan kaidah
kebahasaan. (1) kesalahan penulisan huruf kapital pada (2) kesalahan penulisan
huruf miring pada ungkapan atau istilah asing, (3) penulisan kata yang tidak tepat
pada penulisan singkatan. Kategori kesalahan sintaksis meliputi kesalahan pada
tararan frasa dan kalimat. Kesalahan pada tataran frasa meliputi penggunaan
unsur yang berlebihan (mubazir). Kategori kesalahan kalimat terdapat kalimat
ambigu.

Kata kunci : Kesalahan berbahasa, keterampilan menulis, proposal, peserta


didik.

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

ABSTRAC

The aims of this study were (1) to describe language errors in terms of spelling,
morphology, syntax, and semantics contained in the proposals of SMAN 1
HARAU students; (2) to provide corrections to language errors in terms of
spelling, morphology, syntax, and semantics contained in the proposals of SMAN
1 HARAU students. This research is a descriptive qualitative research. The data
collection technique used was document data collection for analysis. The results
of these linguistic errors include the use of capital letters, standard words,
ineffective sentences, inappropriate paragraphs and abbreviations that are not in
accordance with linguistic rules. (1) errors in writing capital letters in (2) errors
in writing in italics in foreign expressions or terms, (3) writing inaccurate words
in writing abbreviations. The category of syntax errors includes errors at the level
of phrases and sentences. Errors at the level of phrases include the use of
redundant (redundant) elements. In the category of sentence errors, there are
ambiguous sentences.

Keywords: language errors, writing skills, proposals, students.

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

A. Pendahuluan

Latar Belakang

Salah satu aspek pemegang peranan penting dalam perkembangan emosional,


intelektual, dan sosial peserta didik adalah bahasa. Bahasa dapat dijadikan sebagai media untuk
membantu keberhasilan pembelajaran peserta didik (Himawan et al., 2020). Dalam proses
pembelajaran di sekolah, peserta didik tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan
berbahasa secara verbal, keterampilan memakai bahasa tulis pun juga harus dikuasai oleh
peserta didik. Peserta didik diharapkan mampu mengenal dirinya, budayanya, serta budaya
orang lain dengan memanfaatkan pembelajaran bahasa Indonesia melalui sebuah karya baik
tulis maupun lisan.

Ada empat bagian keterampilan berbahasa yang mencakup dalam pembelajaran bahasa,
yaitu keterampilan menulis dan keterampilan berbicara yang termasuk ke dalam kemampuan
produktif serta keterampilan menyimak dan keterampilan membaca yang termasuk ke dalam
kemampuan reseptif (Tarigan (dalam Oktaviani et al., 2019)). Menulis merupakan salah satu
bentuk aktualisasi keterampilan berbahasa paling akhir yang dikuasai oleh pembelajar bahasa
setelah mereka menguasai keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca (Nurgiyantoro
(dalam Magdalena et al., 2021)). Sehingga dari keempat bagian ini, keterampilan menulis dapat
dikatakan sebagai keterampilan yang paling rumit untuk dikuasai.

Dalam pembelajaran keterampilan menulis, hendaknya tercapai sebuah karya tulis yang
baik oleh peserta didik. Sebuah karya tulis dapat dikatakan baik apabila penulisnya dapat
mengaplikasikan bahasa Indonesia yang sesuai dengan bahasa yang baik dan benar di dalam
karyanya. Bahasa yang baik dapat diartikan bahwa dalam bahasa tersebut terdapat pemanfaatan
ragam bahasa yang serasi dan tepat sasuai dengan jenis pemakaian dan golongan penutur
bahasa. Sedangkan bahasa yang benar merupakan bahasa yang mengikuti aturan, kaidah, yang
dibakukan atau dianggap baku (Alwi, 2010). Sehingga dalam menulis, peserta didik
seharusnya menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidahnya.

Pada Kompetensi Dasar (KD) yang berbunyi, 3.1 menganalisis isi, sistematika, dan
kebahasaan suatu proposal dan 4.1 merancang sebuah proposal karya dengan memerhatikan
informasi, tujuan, dan esensi yang diperlukan. Sehingga untuk mencapai hal tersebut peserta

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

didik dituntut untuk mampu memproduksi proposal berdasarkan unsur - unsur proposal dengan
memperhatikan isi dan kebahasaan yang baik.

Proposal terbagi atas dua macam yaitu proposal penelitian dan proposal kegiatan.
Proposal penelitian adalah sebuah rancangan dari seorang peneliti yang akan mengadakan
penulisan karya ilmiah berupa disertasi, tesis, dan skripsi. Sedangkan proposal kegiatan adalah
sebuah usulan rencana kegiatan oleh sebuah lembaga atau seseorang sebagai bentuk
permohonan kepada pihak lain agar mendapat dukungan dan dana.

Apapun jenis proposalnya tetap akan menggunakan bahasa sebagai medianya.


Penggunaan bahasa sebagai media dalam sebuah proposal tentu harus memperhatikan kaidah-
kaidah penggunaan dan penulisannya. Oleh karena itu, seseorang yang ingin menulis sebuah
proposal harus mengetahui tentang kaidah bahasa.

Dalam menulis proposal, penggunaan bahasa yang baik dan benar perlu diperhatikan
karena akan membuat pihak penerima proposal mudah mengerti dan memahami maksud dari
pengajuan proposal. Penulis proposal tidak dianjurkan menggunakan kata yang tidak baku dan
kata-kata yang imajener. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Susanto (2010) bahwa
penggunaan bahasa yang baik dan benar menjadi hal yang harus diperhatikan saat menyusun
proposal. Mengingat peran proposal cukup penting untuk mendapatkan dukungan, penelitian
kesalahan berbahasa ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kriteria pengajuan
proposal kegiatan khususnya pada aspek kebahasaan.

Akan tetapi banyak penulis yang melakukan kesalahan kebahasaan di proposalnya.


Tidak hanya dari segi penulisan ejaan, tetapi juga kesalahan dari segi sintaksis, semantik, dan
morfologi. Kesalahan ejaan sering jumpai sampai sekarang adalah keseluruhan per aturan
melambangkan bunyi-bunyi ujaran, menempatkan tanda-tanda baca (tanda titik, tanda koma,
tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, tanda
kurung, dan tanda garis miring), memotong suku kata, dan menggabungkan kata-kata
(Suryaman (dalam Sasongko, 2018)).

Kesalahan pada tataran sintaksis berhubungan dengan makna yang juga harus
disesuaikan serta semantik mengkaji kesalahan dalam kalimat yang telah dipakai dalam
proposal. Selanjutnya, kesalahan yang sering terjadi pada tataran morfologi dapat dilihat dari
proses pembubuhan afiks, pemajemukan kata dasar sehingga menjadi arti baru serta
pengulangan-pengulangan kata yang tidak perlu.

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

Sesuai hasil wawancara peneliti kepada Ibu Esa Afriyona, M.Pd. selaku guru Bahasa
Indonesia di SMAN 1 HARAU di kelas XI IPA tahun pelajaran 2022/2023 pada 24 Mei 2023
dapat disimpulkan bahwa, masih banyak ditemukan kesalahan berbahasa pada penyusunan
proposal sebagi tugas akhir peserta didik. Secara garis besar kesalahan yang terdapat pada
proposal peserta didik terletak pada kaidah kebahasaan yang disebabkan oleh kurangnya
pemahaman terhadap penggunaan ejaan yang benar, sintaksis, semantik, maupun morfologi.

Permasalahan yang mendasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (a)
Bagaimana bentuk kesalahan berbahasa dari segi ejaan, morfologi, sintaksis, dan simantik yang
terdapat di proposal kelas XI IPA di SMAN 1 HARAU ? (b) Bagaimana bentuk perbaikan
kesalahan berbahasa dari segi ejaan, morfologi, sintaksis, dan semantik yang terdapat di
proposal kelas XI IPA di SMAN 1 HARAU?

Berdasarkan uraian di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
berbagai bentuk kesalahan berbahasa dari segi ejaan, morfologi, sintaksis, dan simantik serta
menjelaskan bentuk perbaikan kesalahan berbahasa yang terdapat di proposal kelas XI IPA di
SMAN 1 HARAU. Diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang
kesalahan berbahasa dan menambah bahan referensi untuk studi serupa, serta akan memberikan
kontribusi untuk pemahaman penelitian kesalahan berbahasa.

Tinjauan yang Relevan

Beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya tentang kesalahan berbahasa


yaitu, pertama, penelitian yang dilakukan oleh Feny Oktaviani, Muhammad Rohmadi, dan
Purwadi yang berjudul Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia pada Karanagan Eksposisi
Kelas X MIPA (Studi Kasus di SMA NEGERI SURAKARTA) pada tahun 2018. Persamaan
yang terdapat dalam penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada analisis yang
dilakukan, yaitu analisis kesalahan berbahasa. Namun, perbedaanya terletak pada objek dan
tempat penelitian berbeda. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan tentang kesalahan
berbahasa Indonesia pada karangan eksposisi peserta didik di kelas XI MIPA SMAN 1
HARAU .

Hasil menunjukkan bahwa bentuk kesalahan berbahasa yang terjadi meliputi kesalahan
penggunaan huruf kapital, kesalahan penggunaan tanda baca, kesalahan penggunaan partikel,
kesalahan penulisan kata ulang, kesalahan akibat tipografi, dan kesalahan penulisan kata baku;
bentuk kesalahan berbahasa pada bidang morfologi meliputi kesalahan penulisan kata depan,
kesalahan penulisan kata bentukan, dan kesalahan akibat pleonasme; bentuk kesalahan

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

berbahasa pada bidang sintaksis meliputi kesalahan struktur frasa-struktur kalimat; dan faktor
penyebab terjadinya kesalahan berbahasa bukan hanya berasal dari peserta didik melainkan
juga karena faktor guru.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Rara Diyah Ayu Candra Diana, Anita Widjajanti,
dan Furoidatul Husniah yang berjudul Analisis Kesalahan Berbahasa pada Proposal Kegiatan
ORMAWA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember pada tahun 2015.
Persamaan yang terdapat dalam penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada analisis
yang dilakukan dan objek yang dianalisis. Namun, perbedaanya terletak pada jenjang
pendidikan, penelitian tersebut menganalisis proposal yang diproduksi oleh mahapeserta didik
sedangkan proposal ini menganalisis proposal yang diproduksi oleh peserta didik. Hasil
menunjukkan bahwa kesalahan yang terjadi didalam proposal mahapeserta didik banyak terjadi
di bidang fonologi dan tataran sintaksis.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Khairun Nisa yang berjudul Analisis Kesalahan
Berbahasa pada Berita dakan Surat Kabar Sinar Indonesia Baru pada tahun 2018. Perbedaan
yang diteliti terletak pada objeknya, yaitu surat kabar. Kesamaannya terletak pada analisis
kesalahan berbahaa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan yang terjadi pada
surat kabar Sinar Indonesia Baru adalah disimpulkan bahwa terdapat bentuk kesalahan
berbahasa pada bidang ejaan, morfologi, sintaksis, dan semantik.

Sehingga dapat dikatan bahwa penelitian terdahulu telah menyoroti kesalahan


berbahasa sebagai hal yamg menarik untuk diteliti. Hal ini dibuktikan banyaknya objek yang
ditemukan di penelitian sebelumnya.

Kajian Teori

` Sebagai landasan untuk mengkaji masalah dalam penelitian ini, diuraikan beberapa
teori yaitu ejaan, diksi, kalimat, paragraf, kesalahan berbahasa, dan proposal.

Ejaan adalah seperangkat aturan yang mengatur bunyi ucapan, tanda baca, tanda
hubung, menggabungkan kata-kata (Suryaman (dalam Sasongko, 2018)). Penulisan ejaan
meliputi tanda baca (tanda pisah, titik dua, tanda titik, tanda koma, dan tanda hubung),
pemenggalan kata (pemenggalan kata berimbuhan, pemenggalan kata kompleks, pemenggalan
kata dasar), penulisan kata (penulisan kata depan, penulisan bentuk singkatan, penulisan kata
dasar, penulisan kata ulang, penulisan gabungan kata, penulisan kata depan, penulisan bentuk
singkatan), pemakaian huruf (huruf miring, huruf tebal, huruf kapital, huruf kecil).

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

Diksi adalah pilihan kata, yaitu kita memilih kata yang tepat untuk mengungkapkan
sesuatu. Pilihan kata adalah elemen yang sangat penting baik dalam dunia tulisan maupun
bahasa sehari-hari (Arifin (dalam Diana et al., 2015)). Diksi terbagi atas ketepatan kata dan
kesesuain kata. Penggunaan pilihan kata yang tepat mempengaruhi kemampuan penggunaan
bahasa, yang mengacu pada kemampuan untuk mengetahui, memahami, menguasai dan
menggunakan kosa kata yang luas secara cermat untuk mengungkapkan gagasan secara akurat,
sehingga dapat dikomunikasikan secara efektif. kepada pembaca atau pendengar. Selain
ketepatan kata, perlu juga diperhatikan kesesuaian kata dalam penggunaan bahasa, sehingga
tidak merusak makna, suasana dan situasi yang diciptakan, maupun suasana yang berlaku.
Kalimat adalah unit terkecil dari bahasa lisan atau tulisan yang mengungkapkan
pemikiran yang lengkap. Unsur-unsur himpunan tersebut adalah:
Subjek, predikat, objek, pelengkap, dan kata keterangan. Seharusnya tidak hanya memiliki
elemen kalimat, tetapi juga cocok untuk pembentukan kalimat. Widjono (dalam (Nisa, 2018)
mengemukakan kalimat efektif adalah kalimat yang padat, jelas, singkat, lengkap, dan dapat
menyampaikan informasi secara tepat.

Kalimat dikatakan singkat karena hanya menggunakan unsur yang diperlukan saja.
Setiap unsur kalimat benar-benar berfungsi, sedangkan sifat padat mengandung makna serat
dengan informasi yang terkandung di dalamnya. Sifat lengkap mengandung makna
kelengkapan struktur secara gramatikal, dan kelengkapan konsep atau gagasan yang
terkandung di dalam kalimat tersebut.

Menurut Rahayu (dalam (Diana et al., 2015)) Paragraf adalah bagian bab dalam suatu
karangan, biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan baris baru.
Paragraf hendaknya hanya memuat satu kalimat topik dan setiap paragraf hendaknya memiliki
unsur kelengkapan, yaitu memiliki beberapa kalimat penjelas yang bisa berupa fakta-fakta atau
contoh-contoh. Selain itu kalimat yang membangun paragraf tersebut hendaknya benar-benar
saling berhubungan secara lengkap.

Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah tata
bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan (Nisa, 2018). Sementara itu, pentingnya
analisis kesalahan bahasa merupakan proses kerja yang sering digunakan oleh para peneliti
atau guru bahasa, yang meliputi: kegiatan mengumpulkan sampel kesalahan, mengidentifikasi
kesalahan yang terdapat dalam sampel, menjelaskan kesalahan tersebut, mengklasifikasi
kesalahan itu, dan mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan itu.

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

Sebagai suatu prosedur kerja atau metode, analisis kesalahan berbahasa memiliki
langkah-langkah kerja tertentu. Langkah-langkah kerja tertentu tersebut selanjutnya dipandang
sebagai metodologi analisis kesalahan berbahasa. Ellis dan Tarigan (dalam Putri, 2018) dan
menurut Prihantoro dapat disimpulkan langkah-langkah analisis kesalahan berbahasa sebagai
berikut (Prihantoro, 2019):

1) Memilih korpus bahasa

Korupus merupakan sebuah data. Korpus bahasa merupakan sebuah data baik secara
lisa maupun tulisan.

2) Mengenali kesalahan dalam korpus

Hal yang dilakukan adalah membedakan antara kesalahan atau kekeliruan yang ada
pada data yang telah kita pilih.

3) Mengklasifikasikan kesalahan

Mengklasifikasikan kesalahan adalah membedakan kesalahan itu berdasarkan


taksonomi kesalahan kategori linguistik.

4) Menjelaskan kesalahan

Dalam menjelaskan kesalahan merupakan proses memberikan gambaran terkait letak


kesalahan, kemudian menjelaskan penyebab kesalahannya, dan diakhiri dengan memberikan
contoh yang benar.

5) Mengoreksi kesalahan (evaluasi kesalahan)

Dalam kegiatan mengoreksi kesalahan adalah membetulkan serta meminimalisir


terjadinya kesalahan bagi pengajar bahasa dengan cara menyiapkan bahan yang tepat, buku
yang baik sebagai pegangan, dan kesesuaian teknik pengajaran.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu berupa kata-kata maupun
kalimat. Dalam penelitian kualitatif kegiatan penyediaan data merupakan kegiatan yang
berlangsung secara simultan dengan kegiatan analisis data . Analisis kualitatif fokusnya pada
penunjukan makna, deskripsi, penjernihan, dan penempatan data pada konteksnya masing-
masing dan sering kali melukiskannya dalam bentuk kata-kata daripada angka-angka .

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah proposal peserta didik kelas XI IPA 1
SMAN 1 HARAU yang mengalami kesalahan berbahasa bidang ejaan, morfologi, semantik
dan sintaksis. Data dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif, yaitu data yang terkumpul
berupa kata dan kalimat yang merupakan kesalahan berbahasa bidang ejaan, morfologi,
semantik dan sintaksis pada proposal peserta didik kelas XI IPA 1 SMAN 1 HARAU. Dalam
pengumpulan data penelitian, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dokumen.
Peneliti mengumpulkan proposal kegiatan yang telah ditulis oleh peserta didik kelas XI IPA
SMAN 1 HARAU.

C. Hasil dan Pembahasan

Data 1

Pada data di atas dapat dilihat banyak kesalahan ejaan yang terjadi pada kata lahirlah,
indonesia, yg, dan tidak menggunakan tanda baca titik pada akhir kalimat ”...senang bekerja
atau berkarya”

Penulisan huruf kapital pada kata ”lahirnya gerakan pramuka...” seharusnya untuk
memulai sebuah paragraf, diawali huruf kapital. Maka perbaikannya, ”Lahirlah gerakan
pramuka...”. Penulisan kata ”indonesia” harusnya diubah menjadi ”Indonesia” karena kata
Indonesia merupakan nama negara yang seharusnta diawali oleh huruf kapital. Bentuk
singkatan ”yg” seharusnya tidak digunakan, hal ini tidak ada dalam KBBI, sebaiknya ”yg”
tetap ditulis dengan ”yang”. Pada akhir kalimat ”...senang bekerja atau berkarya” seharusnya
diakhiri dengan tanda baca titik ”...senang bekerja atau berkarya.

Data 2

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

Bentuk singkatan ”yg” seharusnya tidak digunakan, hal ini tidak ada dalam KBBI,
sebaiknya ”yg” tetap ditulis dengan ”yang”.

Data 3

Kesalahan yang terdapat pada data di atas terletak pada penggunaan huruf kapital,
yang mana seharusnya kata ”Semangat”, ”Dalam”, ”Kebersamaan,” tidak diawali oleh huruf
kapital karena ia terletak di tengah kalimat. Maka seharusnya penulisannya yaitu ”semangat”,
”dalam”, ”kebersamaan”.

Data 4

Pada kalimat ”oleh karena itu OSIS SMA N 1 HARAU..” sebelum kata osis diberi tanda
baca koma (,) karena tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat. Dalam hal ini kata hubungnya adalah kata ”oleh karena itu”.

Data 5

Kesalahan bahasa terdapat pada kalimat ”oleh karena itu dalam rangka meningkatkan
mutu olahraga..”, sebelum kata osis diberi tanda baca koma (,) karena tanda koma digunakan
di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat. Dalam hal ini kata hubungnya
adalah kata ”oleh karena itu”.

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

Data 6

Kesalahan bahasa terdapat pada penulisan bahasa asing yang tidak ditulis dengan huruf
miring, yang mana jika menggunakan tulisan tangan maka bahasa asing itu diberi garis bawah.
Dalam hal ini pada kalimat ”Tema kegiatan ini adalah comback to the game dengan slogan
show you best talent in this epic war…” seharusnya ditulis ”Tema kegiatan ini adalah comback
to the game dengan slogan show you best talent in this epic war…”. Kemudian pada kata “game
online” seharusnya menggunakan huruf miring atau digaris bawah “game online”.

Data 7

Kesalahan yang terdapat dalam data ini adalah ejaan dan keefektifan kalimat. Hal
tersebut terdapat dalam kalimat sebagai berikut.

“Aliran permainan video yang biasanya dihubungkan dengan olahraga


elektrik adalah aliran strategi langsung, perkelahian, tembak-menembak,
orang pertama, dan arena pertarungan daring multi pemain seperti game
mobile legends dan PUBG Mobile.”

Dapat perbaiki dengan kalimat berikut.

”Genre game online yang biasanya dihubungan dengan olahraga elektrik


adalah genre strategi, aksi idividu maupun aksi arena secara kelompok seperti
Mobile Legends dan PUBG Mobile.”

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

Data 8

Kesalahan yang terdapat dalam data tersebut adalah penulisan kata bahasa asing. Kata
“dance” seharusnya dimiringkan atau diberi garis bawah. Maka perbaikannya adalah ”dance”
atau ”dance”

Data 9

Kesalahan yang terdapat dalam data ini adalah penulisan kata -pun. ”Walau pun”
seharusnya tidak dipisah seperti ini ”Walaupun”. Selanjutanya penulisan huruf kapital pada
awal paragraf pada kata ”adapun tujuan kegiatan...” seharusnya ”Adapun tujuan kegiatan..”

Data 10

Kesalahan yang terdapat pada data ini adalah penggunaan huruf kapital dan penulisan
bahasa asing. Seharusnya tidak semua awal kata menggunakan huruf kapital dan kata bahasa
asing dimiringkan.

”Adanya game online memang Sudah mulai mempengaruhi kegiatan


keseharian di kalangan remaja Usia Sekolah. Keadaan Seperti Ini bisa
dibuktikan dengan adanya kecenderungan dari para remaja terutama di
Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)dalam menghabiskan waktunya
untuk bermain game online.”

Perbaikan

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

”Adanya game online memang sudah mulai mempengaruhi kegiatan


keseharian di kalangan remaja usia sekolah. Keadaan seperti ini bisa
dibuktikan dengan adanya kecenderungan dari para remaja terutama di
jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam menghabiskan waktunya
untuk bermain game online.

Data 11

Kesalahan yang terjadi adalah adanya penggunaan kata tidak baku. Kata ”Ramadhan”
dapat diganti dengan ”ramadan” yang merupakan kata bakunya. Kesalahan mempersingkat
”sbg” yang dapat diganti dengan ”sebagai”.

Data 12

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

Kesalahan yang terjadi dalam penulisan kata ”dance” yang seharusnya digaris bawahi
karena menggunakan tulisan tangan. Maka dapat diperbaiki dengan ”dance”.

Data 13

Kesalahan yang terdapat pada data di atas terletak pada ”yg”, ”selain itu”, ”kreatifitas”.

Singkatan ”yg” tidak seharusnya digunakan dalam proposal, hal ini dapat diganti dengan
”yang”. Kata ”Selain itu” seharusnya diikuti dengan tanda baca koma ”selain itu, ...” karena
karena tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.

Data 14

Kesalahan pada data ini dapat dilihat pada ”th”, ”dg”, ”kenangan manis”.

”th” dapat diperbaiki dengan menggunakan ”tahun”, ”dg” diperbaiki menggunakan ”dengan”.
Sedangkan, ”kenangan manis” dengan ”Kenangan manis” hal tersebut karena kenangan manis
disini adalah awal kalimat.

Data 15

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

Kesalahan yang terdapat pada data ini adalah ”kreatifitas”, ”sbg”, ”yg”, ”bg” yang
tergolong kepada kesalahan ejaan dan penggunaan kata baku, kata baku dari kreatifitas adalah
kreativitas. Singkatan sbg, yg, bg, dapat diganti dengan sebagai, yang, bagi. Hal ini bertujuan
agar tidak terjadi salah paham dalam mengartikan maknanya.

Data 16

Sama seperti data sebelumnya, kesalahan yang terjadi terletak pada kata yang disingkat
yang membuat kata tersebut tidak lagi baku. Namun, dalam paragraf ke dua seharusnya tidak
perlu dibuat paragraf baru karena diawali oleh kata hubung dalam kalimat.

”Selain sebagai rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia dan perjuangan para
pahlawan, mengisi hari kemerdekaan dg berbagai kegiatan

dan yg paling utama adalah kita sebagai pemuda bisa meningkatkan rasa cinta
kepada tanah air Indonesia melalui berbagai kegiatan yg mendidik.”

Kalimat tersebut juga tidak efektif sehingga dapat diperbaiki dengan kalimat
berikut.

”Selain sebagai rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia dan perjuangan para
pahlawan, mengisi hari kemerdekaan dengam berbagai kegiatan juga untuk sebagai
meningkatkan rasa cinta kepada tanah air Indonesia.”

D. Simpulan dan Saran

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

Dapat disimpulkan bahwa masih banyak kesalahan kebahasaan pada proposal peserta
didik kelas XI IPA 1 di SMAN 1 HARAU. Kesalahan kebahasaan tersebut meliputi
penggunaan huruf kapital, kata baku, kalimat yang tidak efektif, paragraf yang tidak tepat dan
penyingkatan kata yang tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan. (1) kesalahan penulisan huruf
kapital pada (2) kesalahan penulisan huruf miring pada ungkapan atau istilah asing, (3)
penulisan kata yang tidak tepat pada penulisan singkatan. Kategori kesalahan sintaksis meliputi
kesalahan pada tararan frasa dan kalimat. Kesalahan pada tataran frasa meliputi penggunaan
unsur yang berlebihan (mubazir). Kategori kesalahan kalimat terdapat kalimat ambigu.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang dapat diberikan.
Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat mengakibatkan pemahaman peserta didik
terhadap kaidah bahasa tidak optimal. Ada banyak cara untuk mengobati gangguan bicara.
Salah satunya adalah menganalisis kesalahan berbahasa guru untuk mengetahui kesalahan dan
faktor apa saja yang membuat peserta didik melakukan kesalahan. Selain itu, perlu dilakukan
upaya untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam belajar bahasa Indonesia
dengan mengembangkan budaya literasi sehingga peserta didik dapat secara mandiri
meningkatkan pemahamannya terhadap kaidah bahasa untuk meminimalisir kemungkinan
kesalahan berbahasa yang berulang.

Daftar Pustaka

Alwi, H. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Diana, R. D. A. C., Widjajanti, A., & Husniah, F. (2015). Kesalahan Berbahasa pada
Proposal Kegiatan Ormawa Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Artikel Ilmiah Mahapeserta didik.

Himawan, R., Fathonah, E. N., Heriyati, S., & Maslakhah, E. N. I. (2020). Analisis
Kesalahan Berbahasa Bidang Semantik pada Karangan Teks Deskripsi Peserta didik
Kelas VII A SMPIT Ar-Raihan Kabupaten Bantul. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan
Sastra, 10(1), 1–9.

Magdalena, I., Ulfi, N., & Awaliah, S. (2021). Analisis Pentingnya Keterampilan Berbahasa
pada Peserta didik Kelas IV di SDN Gondrong 2. EDISI : Jurnal Edukasi Dan Sains,
3(2), 243–252. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/edisi

Nisa, K. (2018). Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Berita Dalam Media Surat Kabar Sinar
Indonesia Baru. Jurnal Bindo Sastra, 2(2), 218. https://doi.org/10.32502/jbs.v2i2.1261

Tri Vidya Rahmadhani|21016049


Analisis Kesalahan Berbahasa

Oktaviani, F., Rohmadi, M., & Purwadi, P. (2019). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Pada Karangan Eksposisi Peserta didik Kelas X Mipa (Studi Kasus Di Sma Negeri 4
Surakarta). Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 6(1), 94.
https://doi.org/10.20961/basastra.v6i1.37657

Prihantoro, S. (2019). Analisis Kesalahan Bahasa Pada Taksonomi Linguistik Dalam


Penulisan Insya’. Al Mahāra: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 5(1), 41–62.
https://doi.org/10.14421/almahara.2019.051-03

Putri, N. P. (2018). Kesalahan morfologi di masyarakat pacitan. Jurnal Penelitian Pendidikan,


Volume 10,(3), 1538–1542.

Sasongko, D. S. (2018). Analisis Kesalahan Bahasa Pada Proposal Kegiatan Mahapeserta


didik Un Pgri Kediri 2016-2017. WACANA : Jurnal Bahasa, Seni, Dan Pengajaran,
53(9), 1689–1699.

Tri Vidya Rahmadhani|21016049

Anda mungkin juga menyukai