Anda di halaman 1dari 8

WACANA i: iJurnal iBahasa, iSeni, idan iPengajaran, i email: ijurnal_wahani@unpkediri.ac.

id
Bulan April iTahun 2020, iVolume 04, iNomor i1

PENGGUNAAN KALIMAT TIDAK EFEKTIF DALAM KARYA TULIS


ILMIAH MAHASISWA UNISKA KEDIRI
Ervina Damayanti
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Kadiri
ervinadamayanti@uniska-kediri.ac.id

Abstrak
Penelitian yang berjudul penggunaan kalimat tidak efektif dalam karya ilmiah mahasiswa Uniska
Kediri ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif yang menitikberatkan pada studi kasus. Data
dalam penelitian ini berupa kata, frase, dan kalimat yang diambil secara acak dari tugas karya
ilmiah mahasiswa Prodi manajemen Uniska Kediri pada mata kuliah bahasa Indonesia.
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah 1)
membaca karya ilmiah 2) memberi tanda pada kalimat yang mengandung kalimat tidak efektif 3)
menganalisis kalimat berdasarkan ciri-ciri kalimat tidak efektif. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat kalimat tidak efektif pada karya ilmiah mahasiswa Prodi Manajemen, yaitu penggunaan
kalimat yang tidak padu, penggunaan konjungsi yang berlebihan, kalimat tidak logis, pilihan kata
yang kurang tepat, penggunaan kata tidak baku, penggunaan tanda baca yang salah, penggunaan
kalimat yang terpengaruh dari bahasa asing, serta penggunaan kata mubazir

Kata kunci: karya ilmiah, mahasiswa, kalimat tidak efektif,

Abstract
The research entitled the use of ineffective sentences in the writings of Uniska students, this
characteristic includes qualitative descriptive research which focuses on case studies. The data in
this study are in the form of words, phrases, and sentences which are taken randomly from the
assignment of scientific work for students Uniska Management Study Program at Uniska Kediri in
the Indonesian language course. The data used in this study using the following steps 1) reading
scientific papers 2) put a mark on sentences that contain sentences that are not effective 3)
analyzing sentences based on the characteristics of ineffective sentences. The result showed that
there were ineffective sentences in the scientific work of Uniska Management Study Program
students, namely the use of inconsistent sentences, excessive use of conjunctions, illogical
sentences, inappropriate word choices, use of non-standard word, use of incorrect punctuation
marks, use of sentences. Influenced by foreign languanges, as well as the use of redundant words.

Keywords: scientific, students, ineffective sentences

PENDAHULUAN
Sebagai bahasa nasional, bahasa perguruan tinggi. Bahasa Indonesia di
Indonesia merupakan salah satu mata perguruan tinggi diajarkan pada mahasiswa
pelajaran yang diajarkan pada jenjang di semua fakultas. Hal tersebut dikarenakan
sekolah mulai tingkat dasar sampai mata kuliah bahasa Indonesia merupakan

89
mata kuliah dasar umum yang wajib diambil karya ilmiah, dan teknik penulisan yang
oleh mahasiswa. salah. Teknik penulisan yang salah berkaitan
dengan kesalahan berbahasa baik dari segi
Terdapat empat ketrampilan yang ejaan, maupun dari struktur kalimat.
harus dikuasai oleh mahasiswa. Ketrampilan Kesalahan berbahasa adalah ujaran atau
tersebut antara lain, ketrampilan membaca, tulisan yang menyimpang dari norma baku
ketrampilan berbicara, ketrampilan atau norma yang terpilih dari performansi
menyimak atau mendengar, dan yang bahasa orang (Dulay dalam Tarigan 2011).
terakhir ketrampilan menulis. Ketrampilan Kesalahan berbahasa akan selalu ada bagi
menulis merupakan ketrampilan yang yang mereka yang sedang berbahasa. Dalam
paling sulit dan tidak datang secara proses pembelajaran, kesalahan tersebut
otomatis. Hal ini disebabkan karena dianggap wajar. Namun demikian telaah
ketrampilan menulis harus diawali dengan bahasa, diperlukan agar kesalahan bahasa
rajin membaca buku. Walaupun demikian, dapat diminimalisir.
yang rajin membaca pun belum tentu pandai
rajin menulis, diperlukan kebisaan menulis Dalam proses pembelajaran analisis
sejak dini. Semakin terbiasa menulis, kesalahan berbahasa lazim dilakukan
seseorang akan mudah menuangkan ide dan (Nawangsari 2015). Merujuk pada kalimat
gagasan. tersebut dalam hal ini analisis berarti
menelaah. Menurut (Tarigan 2011)
Menulis dengan menggunakan menelaah kesalahan bahasa dilakukan untuk
bahasa yang benar hendaknya harus dikuasai mengetahui penyebab kesalahan itu, untuk
oleh para mahasiswa. Mahasiswa selama memahami latar belakang kesalahan. Selain
belajar di perguruan tinggi tentu tidak akan itu, menelaah bahasa dapat digunakan untuk
lepas dari penulisan karya ilmiah. memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh
Penguasaan bahasa yang baik dapat pelajar. Menelaah bahasa juga dapat
membantu mahasiswa dalam menyusun digunakan untuk mencegah atau
karya ilmiah. Karya ilmiah merupakan menghindari kesalahan yang sejenis pada
tulisan y waktu yang akan datang agar para pelajar
ang berisi argumentasi penalaran dapat menggunakan bahasa dengan baik dan
keilmuan serta dikomunikasikan lewat benar.
bahasa tulisan yang baku dengan sistematis- Menggunakan kalimat efektif
metodis dan sintesis analitis (Suriasumantri merupakan bagian dari kriteria penulisan
dalam Lamuddin 2010). Beberapa contoh yang baik. kalimat efektif adalah kalimat
karya ilmiah antara lain, skripsi, makalah, yang dapat mengungkapkan gagasan penutur
laporan, dll. atau penulis secara tepat sehingga dapat
Ketika menulis tak jarang mahasiswa dimengerti oleh pendengar secara tepat pula.
menemui kesulitan. Kesulitan tersebut Agar kalimat yang ditulis dapat memberi
antara lain kurangnya literatur, minim informasi kepada pembaca secara tepat,
gagasan akibat tidak terbiasa dalam menulis kalimat tersebut harus disusun berdasarkan

90
kaidah-kaidah yang berlaku seperti unsur- Uniska merupakan salah satu
unsur kalimat yang harus dimiliki setiap perguruan tinggi yang ada di Kota Kediri.
kalimat, aturan yang sesuai ejaan terdapat beberapa Prodi di kampus tersebut,
salah satunya adalah Prodi Manajemen yang
Kesalahan berbahasa pada tataran
merupakan bagian dari Fakultas Ekonomi.
fonologi meliputi perubahan pengucapan fonem,
Seperti Prodi lainnya, Prodi Manajemen
penghilangan fonem, dan perubahan bunyi
diftong menjadi bunyi tunggal atau fonem pada semester satu mendapat mata kuliah
tunggal. Analisis kesalahan berbahasa pada Bahasa Indonesia yang terdiri dari dua sks.
tataran morfologi terbagi atas kesalahan afiksasi, Diharapkan setelah mendapatkan mata
kesalahan reduplikasi, dan kesalahan kuliah tersebut, mahasiswa dapat mengusai
pemajemukan (Utami, 2017). dalam tata bahasa, khususnya dalam hal
penulisan.
Untuk mencapai keefektifan sebuah
kalimat harus memenuhi syarat, yaitu 1) Pada akhir perkuliahan, mahasiswa
kesatuan 2) kepaduan 3) kepararelan 4) mempunyai kewajiban untuk
ketepatan 5) kehematan, dan 6) kelogisan mengumpulkan tugas akhir sebagi bagian
(Finoza 1993). Kesatuan adalah terdapat dari pencapaian yang telah didapatkan.
tidaknya satu ide pokok dalam suatu Tugas karya ilmiah sederhana merupakan
kalimat. sedangkan yang dimaksud tugas dari dosen bahasa Indonesia yang
koherensi adalah terjadinya hubungan yang harus dikerjakan dan dikumpulkan.
padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Berdasarkan review dari penulis, banyak
Kepararelan berhubungan dengan mahasiswa yang belum menguasai dalam
kesejajaran. Adapun penekanan ialah hal kalimat yang efektif. Beberapa
terjadinya suatu perlakuan khusus pada kata mahasiswa masih salah dalam penulisan
tertentu. Kehematan ialah adanya upaya karya ilmiah mereka. Hal ini disebabkan
menghindari pemakaian kata yang tidak kurangnya penguasaan mahasiswa dalam
perlu. Yang terakhir, kelogisan ialah penulisan, misalnya penguasaan ejaan,
terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk struktur kalimat, dan lain-lain. Mata kuliah
akal. bahasa Indonesia yang hanya terdiri dari dua
sks dipandang belum efektif dan kurang
(Akhdiah 2003) menyatakan bahwa
maksimal. Selain itu, mahasiswa tersebut
kalimat efektif mempunyai ciri-ciri 1)
masih semester satu sehingga belum terbiasa
kesepadanan dan kesatuan 2) kesejajaran
dalam mengerjakan tugas karya ilmiah.
bentuk 3) kehematan dalam mempergunakan
Menurut Sempu Dwi Sasongko keslaha
kata kevariasian dalam struktur kalimat.
berbahasa terjadi disebabkan kuranya
tidak jauh berbeda, (Semi 2009)
pengetahuan megenai kaidah Bahasa
menyatakan bahwa kalimat dikatakan efektif
Indonesia. Diharapkan adanya penelitian ini,
jika memenuhi kaidah tata bahasa secara 1)
para pengajar khususnya dosen dapat
gramatikal 2) sesuai dengan tata bahasa
mengetahui, dan membenarkan jika terdapat
baku atau ejaan yang tepat 3) jelas 4)
kesalahan penulisan dari mahasiswa.
koherensi yang baik.

91
menganalisis kalimat berdasarkan ciri-ciri
kalimat tidak efektif.
METODE

Penelitian ini termasuk penelitian


deskriptif kualitatif yang menitikberatkan PEMBAHASAN
pada studi kasus. Menurut (Moleong 2013)
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang Data dalam penelitian ini diambil
bermaksud untuk memahami fenomena yang pada tugas akhir mata kuliah bahasa
dialami oleh subjek penelitian, misalnya Indonesia dari mahasiswa Fakultas
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain Ekonomi. Tugas tersebut berkaitan dengan
secara holistic serta dengan cara deskripsi pembuatan karya ilmiah sederhana. Adapun
dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada ketidakefektifan kalimat tersebut adalah
suatu konteks khusus yang alamiah dan sebagai berikut:
memanfaatkan metode alamiah. Data 1 Penggunaan Kalimat yang tidak
Jenis penelitian ini adalah studi Padu
kasus karena dalam hal ini hanya Bagi sebagian pelaku roleplay mengatakan
mengangkat permasalahan yang dibahas, bahwa roleplay ini merupakan dunia kedua
yaitu permasalahan pemakaian kalimat tidak mereka, tempat di mana mereka bebas dapat
efektif pada karya ilmiah mahasiswa Uniska meluapkan segala emosi yang mereka
Kediri. Data dalam penelitian ini berupa miliki, tempat di mana mereka bebas
kata, frase, dan kalimat tidak efektif dari mencurahkan isi hati mereka karena
tulisan karya ilmiah mahasiswa Prodi identitas mereka yang tersamarkan oleh
Manajemen semester 1. Penulis mengambil identitas sang idola.
karya tulis tersebut secara acak dari kelas
A1 sampai A8. Namun, penulis hanya Kalimat di atas termasuk kalimat
mengambil data dari bab pembahasan pada tidak efektif. Hal ini disebabkan kalimat di
karya tulis mahasiswa tersebut. Alasan atas tidak mempunyai subjek. Kalimat
penulis mengambil dari bab pembahasan setidaknya harus terdiri dari subjek dan
karena dari bab tersebut lebih banyak predikat, kecuali kalimat perintah.
Sebaiknya kata “bagi” dihapus agar menjadi
kalimat yang ditulis mahasiswa, bukan dari
subjek dalam kalimat. Kata “bagi” sama
hasil plagiat. Selain itu, penulis membatasi fungsinya dengan kata “untuk” dalam hal ini
hanya memilih data karya tulis mahasiswa kata tersebut termasuk kata keterangan.
berjenis penelitian kualitatif. Kesalahan berikutnya pada kalimat di atas
adalah terpengaruh bahasa asing yaitu,
Pengumpulan data yang digunakan pemakian kata “di mana” yang tidak
dalam penelitian ini adalah 1) membaca ditempatkan sebagaimana fungsinya. Kata
sampel bab pembahasan pada karya ilmiah “di mana” berfungsi sebagai kata tanya atau
mahasiswa. 2) memberi tanda pada kalimat sebagai kata penghubung yang menyatakan
tempat. Oleh karena itu, kata “di mana”
yang mengandung kalimat tidak efektif. 3)
pada kalimat di atas sebaiknya dihapus.
Kalimat di atas juga dapat diperpendek
92
dengan menghadirkan subjek serta predikat Jika yang pertama menggunakan pupuk,
dalam masing-masing kalimat. berikut yang kedua menggunakan tetes, yang ketiga
pembenaran kalimat di atas: Pak Ansori menggunakan pupuk.
Pembetulan Kalimat pada Data 1
Sebagian roleplay mengatakan bahwa
rolepay ini merupakan dunia kedua bagi Data 3 Kalimat tidak Logis
mereka. Mereka bebas melupkan segala Karena, berdasarkan hasil data yang peneliti
emosi yang mereka miliki. Selain itu, analisis jaringan internet menjadi salah satu
mereka bebas mencurahkan isi hati mereka kendala utama bagi pelajar, maupun
karena identitas mereka tersamarkan oleh mahasiswa.
identitas sang idola.

Kalimat di atas tidak logis dan tidak


efektif karena adanya “yang peneliti analisis
Data 2 Penggunaan Konjungsi yang jaringan.” Hal tersebut dapat menimbulkan
Berlebihan kebingungan pada pembaca. Selain itu data
Kalau memang terpaksa ditetes, maka, di atas, bukan kalimat yang efektif karena
harus diikuti pula untuk pemupukannya, tidak mempunyai subjek. Idealnya sebuah
dalam satu musim ada 3x pemupukan, jika kalimat minimal terdiri dari subjek dan
predikat. Data di atas hanya berupa
pertama pupuk, kedua tetes, maka ketiga itu keterangan sebab sehingga data di atas
pupuk yang Pak Ansori gunakan. termasuk klausa, bukan kalimat. berikut
pembenaran kalimat di atas:
Ketidakefektifan pada kalimat di atas Pembetulan Kalimat pada Data 3
karena terlalu berlebihan dalam pemakaian
Berdasarkan hasil analisis peneliti, jaringan
konjungsi. Hal ini terjadi karena dua kaidah
bersilang dan bergabung dalam sebuah internet merupakan salah satu kendala utama
kalimat. pelajar, maupun mahasiswa pada saat
Kaidah bahasa bersilang dan belajar daring.
bergabung dalam sebuah kalimat. Jika sudah
ada kata “kalau dan maka” sebaiknya kata
“maka” dihapus saja. Hal itu juga berkaitan Data 4 Pilihan kata yang kurang tepat
bahwa bila kalimat tersebut termasuk Pada sebagian besar lantai rumah warga
kalimat majemuk, harus ada induk kalimat Desa Mrican terdapat debu yang sangat tebal
dan anak kalimat. Sebaiknya kalimat di atas akibat dari limbah pabrik.
dijadikan dua kalimat saja (dua titik) agar
lebih efektif dan jelas subjeknya. Berikut
pembenaran kalimat di atas: Adanya kata depan ”pada’
menjadikan kalimat di atas tidak efektif. Hal
Pembetulan Kalimat pada Data 2 tersebut disebabkan karena kata depan
Kalau memang terpaksa tanaman tebu diberi “pada” bukan pilihan kata yang tepat untuk
tetes, harus diikuti pula pemupukannya. kalimat di atas. Kata “pada” berfungsi untuk
Dalam satu musim ada tiga kali pemupukan. menyatakan waktu, sedangkan kata “di”

93
digunakan untuk menyatakan tempat. Sebaliknya tanda baca koma yang tidak
Kalimat di atas tidak perlu menggunakan perlu ditulis, tetapi ditulis. Kalimat pertama
“pada” karena bukan menyatakan waktu. di atas termasuk kalimat majemuk
Walaupun kata lantai menyatakan tempat, bertingkat. Aturannya jika anak kalimat
penambahan kata depan “di” justru akan mendahului induk kalimat, harus diberi
membuat kalimat menjadi tidak efektif. koma setelah penulisan anak kalimat. Pada
kalimat pertama di atas induk kalimat
Pembetulan Kalimat Data 4 mendahului anak kalimat. oleh karena itu,
Sebagian besar lantai rumah warga Desa sebelum kata “karena” tidak perlu diberi
Mrican berdebu sangat tebal akibat dari koma. Selain itu, kata hubungantar kalimat
limbah pabrik. seperti “jadi, oleh karena itu, dengan
demikian, namun” harus diberi tanda koma
setelah kata tersebut
Data 5 Penggunaan Kata tidak Baku
Tidak hanya itu saja, konten kreator juga Pembetulan Kalimat pada Data 6
membuat vidio yang sesuai dengan keahlian Konten ini seringkali dicari oleh penonton
mereka. youtube karena adanya edukasi dari konten
kreator tersebut. Jadi, para penonton tertarik
untuk belajar.
Kata baku merupakan salah satu
syarat agar kalimat menjadi efektif.
Kebakuan kata dapat dilihat pada arti pada
kata yang bersangkutan. Kata video Data 7 Penggunaan Kata terpengaruh
merupakan kata yang tidak baku. Adapun bahasa asing (“yang mana” yang tidak
kata yang baku adalah video.
Tepat)
Pembetulan Kalimat pada Data 5 Saat itu yang terkenal salah satunya adalah
Tidak hanya itu saja, konten kreator juga super junior, yang mana grup idola laki-laki
membuat video yang sesuai dengan keahlian pertama kali tayang disalah satu siaran TV
mereka. Indonesia

Data 6 Penggunaan Tanda Baca yang Penggunaan kata “yang mana” tidak
Salah tepat pada kalimat di atas. Kata “yang mana
Konten ini sering kali dicari oleh penonton berfungsi untuk bertanya atau membuat
you tube, karena para konten kreator sendiri pernyataan yang mengandung pilihan dan
yang mengedukasi. Jadi ini membuat para bukan sebagai perangkai kata benda dan
penonton tertarik untuk belajar. keterangan yang membatasinya. Oleh karena
itu, kata “yang mana” sebaiknya
dihilangkan.
Rata-rata kesalahan tanda baca
terdapat pada kalimat yang seharusnya ada Pembetulan Kalimat pada Data 7
tanda baca koma, tetapi dihilangkan. Pada saat itu yang terkenal adalah Super

94
Junior. Grup tersebut pertama kali tayang di Terdapat kalimat tidak efektif pada
salah satu siaran TV di Indonesia. karya tulis ilmiah yang dibuat oleh
mahasiswa Prodi Manajemen. Kesalahan
tersebut antara lain, penggunaan kalimat
Data 8 Penggunaan Kata Mubazir yang tidak padu, penggunaan konjungsi
Banyak kesulitan-kesulitan yang mahasiswa yang berlebihan, kalimat tidak logis, pilihan
baru hadapi ketika gagal masuk Perguruan kata yang kurang tepat, penggunaan kata
Tinggi. tidak baku, penggunaan tanda baca yang
salah, penggunaan kata yang terpengaruh
bahasa asing, dan penggunaan kata
mubazir.
Pengulangan kata yang tidak perlu
menjadikan kalimat menjadi tidak efektif.
Hal ini disebabkan adanya kata mubazir
yang seharusnya tidak perlu ditulis. DAFTAR PUSTAKA
Seharusnya kata “kesulitan” di atas cukup
satu saja. Akhdiah, Sabarti dkk. 2003. Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa
Pembetulan Kalimat pada Data 8 Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Banyak kesulitan mahasiswa baru yang
harus dihadapi ketika gagal masuk Dwi, Sempu S. Analisis Kesalahan Bahasa
Perguruan Tinggi. Pada Proposal Kegiatan Mahasiswa
UNP Kediri 2016 - 2017. Universitas
Nusantara PGRI Kediri.

PENUTUP
Finoza, Lamuddin. 1993. Komposisi Bahasa
KESIMPULAN Indonesia Untuk Mahasiswa
Nonjurusan Bahasa. Jakarta: Diksi
Ketrampilan menulis merupakan Insan Mulia.
salah satu yang paling sulit di antara
ketrampilan lainnya. Hal ini terjadi pada Moleong, Lexy. 2013. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
mahasiswa yang terkadang masih
Rosdakarya.
mengalami kesalahan dalam membuat
kalimat, sehingga kalimat yang dibuat tidak Nawangsari, Endah. 2015. “Analisis
efektif Kesalahan Berbahasa Mahasiswa S1
Manajemen Tahun 2011 Stie Aub
Kalimat efektif adalah kalimat yang Surakarta.” Jurnal Ekonomi, Bisnis &
dapat dipahami oleh pendengar atau Perbankan Vol. 1 No.(1):18.
pembaca. Berdasarkan pendapat para ahli, Semi, Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang:
kalimat dapat efektif setidaknya memenuhi UNP Press.
persyaratan, yaitu kesatuan, kepararelan,
Tarigan, Henry Guntur&Tarigan Djago.
ketepatan, kehematan, dan kelogisan
2011. Pengajaran Analisis Kesalahan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.

95
Utami, S. R. (2017). Pembelajaran Aspek Tata
Bahasa dalam Buku Pelajaran Bahasa
Indonesia. Aksis: Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(2). 189-
203. doi: doi.org/10.21009/AKSIS.010203

96

Anda mungkin juga menyukai