Anda di halaman 1dari 12

Analisis Kesalahan Berbahasa...

(Nurul Azmi dan Rajab Bahry) 149

Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Artikel Jurnal


di Lingkungan Universitas Syiah Kuala

oleh:
Nurul Azmi*
Rajab Bahry**

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa dalam ar-
tikel jurnal di lingkungan Universitas Syiah Kuala khususnya kesalahan kohesi dan ko-
herensi paragraf. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah 7 jurnal di Lingkungan Universitas Syiah
Kuala. Data penelitian ini adalah kalimat atau paragraf yang terdapat kesalahan kohesi
dan koherensi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis kualitatif deskriptif. Ha-
sil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi kesalahan berbahasa dalam artikel jurnal
di lingkungan Universitas Syiah Kuala pada dua aspek, yaitu kohesi dan koherensi.
Kesalahan kohesi meliputi (1) konjungsi, yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi
antarkalimat; (2) penggunaan kata tunjuk untuk menyatakan referensi; (3) penggunaan
kohesi pergantian (substitusi) pada kalimat kesimpulan dalam paragraf; (4) pemakaian
pelesapan (elipsis) karena ketiadaan subjek; dan (5) pemakaian sinonim dan repetisi.
Kesalahan koherensi meliputi kesalahan penalaran dan logika berbahasa, generalisasi
terlalu luas, dan kesalahan karena hubungan sebab-akibat tidak memadai.

Kata Kunci: Kesalahan Berbahasa, Kohesi, Koherensi

ABSTRACT

The purpose of this study is to conduct error analysis in terms of cohesion and coherence
in journal articles published by some journals under Syiah Kuala University. Qualitative
method was used with descriptive approach. The data were taken from 7 journals con-
sisting of 21 articles published under Syiah Kuala University journal system. The analy-
sis was done to the sentences and paragraphs in the articles in terms of cohesion and co-
herence. Data analysis was done by using descriptive qualitative analysis technique. The
results show that the journal articles indicate some errors in cohesion and coherence.
Cohesion errors occur to (1) the use of conjunctions; i.e. intra-sentence conjunctions and
inter-costal conjunctions; (2) the use of pronouns to express references; (3) the use of
substituted cohesion in the conclusion of some paragraphs; (4) the use of discharging (el-
lipsis) with the absence of a subject; and (5) the use of synonyms and repetitions. Coher-
ence errors include the errors of reasoning and logical language where the generalization
is too broad. In addition, the error occured due to inadequate causality.

Keywords: Error Analysis, Cohesion, Coherence

*Mahasiswa MPBSI PPs Unsyiah


**Dosen Tetap pada Prodi PBSI FKIP Unsyiah
150 Master Bahasa Vol. 6 No. 2; Mei 2018:149−160

Pendahuluan dalam memahami gagasan dan pemiki-


Mengingat pentingnya peranan dan ran penulis secara tepat pula. Kesalahan
kedudukan bahasa Indonesia, maka upa- penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah
ya pelestarian bahasa harus terus dit- menyebabkan gagasan yang disampaikan
ingkatkan, agar bahasa Indonesia tetap penulis tidak dapat diterima pembaca. Bo-
terjaga dan dapat dikuasai oleh seluruh leh jadi, pemakaian bahasa yang salah
lapisan masyarakat. Upaya pelestarian menyebabkan pemahaman pembaca ber-
tersebut terlihat dari adanya pembiasaan tolak belakang dengan gagasan penulis
dan pembinaan berbahasa Indonesia se- (Suparno, 2015:5).
jak usia dini sampai ke perguruan tinggi. Kendatipun demikian, fakta memperli-
Pelatihan-pelatihan berbahasa baik se- hatkan bahwa masyarakat Indonesia khu-
cara lisan maupun tulisan juga diseleng- susnya kalangan akademik dalam praktik
garakan oleh berbagai pihak terkait. kegiatan berbahasa masih saja melakukan
Bahasa Indonesia di perguruan tinggi kesalahan-kesalahan. Artikel- artikel yang
menjadi salah satu mata kuliah wajib yang terdapat dalam jurnal juga tidak luput dari
harus dipelajari di semua fakultas dan ju- kesalahan-kesalahan. Saukah (2015) men-
rusan. Hal ini bertujuan agar empat aspek gungkapkan bahwa berdasarkan pengala-
keterampilan berbahasa yaitu: 1) keter- mannya mengedit jurnal, penggunaan ba-
ampilan mendengar; 2) berbicara; 3) mem- hasa Indonesia dalam artikel ilmiah belum
baca dan 4) menulis tercapai dengan baik. efektif, banyak kesalahan yang masih dite-
Menulis merupakan aspek keterampi- mukan di dalamnya. Senada dengan Sau-
lan berbahasa yang dikembangkan di per- kah, kesalahan secara lebih spesifik juga
guruan tinggi sebagai salah satu kegiatan diungkapkan Rifai (2001:33) menyatakan
pokok. Mahasiswa, dosen, ilmuwan dan bahwa banyak ilmuwan Indonesia tidak
insan akademik lainnya diwajibkan untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia den-
menulis setiap hasil pemikiran dan hasil gan efektif, tidak mampu menyusun para-
penelitian dalam berbagai karya ilmiah. graf yang koheren sebagai suatu kesatuan
Tanjung dan Ardial (2005) menjelaskan gagasan dan tema, sehingga tulisan mereka
bahwa karya ilmiah merupakan karya tu- sukar dipahami. pendapat tersebut diper-
lis yang telah diakui dalam bidang ilmu kuat Samsuri (1993) menjelaskan penggu-
pengetahuan. Karya ilmiah ditulis sesuai naan bahasa Indonesia mahasiswa dalam
dengan tata cara ilmiah dan mengikuti karangan kurang baik. Terdapat empat ke-
pedoman atau konvensi ilmiah yang telah lompok kesalahan yang sering dilakukan
disepakati atau ditetapkan oleh suatu lem- yaitu kesalahan penulisan kutipan, kes-
baga pendidikan tinggi. alahan penulisan referensi dan paragraf
Karya ilmiah di perguruan tinggi di- yang tidak padu sehingga tulisan mereka
publikasikan melalui jurnal ilmiah sebagai sulit dipahami. Hal yang sama juga ditegas-
salah satu sarana publikasi ilmiah. Jurnal kan Sugono (1997:16) mengatakan bahwa
ilmiah adalah sebuah jurnal akademik di kesalahan penggunaan bahasa Indonesia
mana penulis (umumnya peneliti) memub- banyak ditemukan dalam produk-produk
likasikan artikel ilmiah yang memberikan akademik. Kompetensi berbahasa Indonesia
kontribusi terhadap teori atau penerapan dikalangan akademik relatif rendah.
ilmu pengetahuan. Sebagai karya tulis Kesalahan-kesalahan dalam artikel
yang dipublikasikan, penulisan karya il- ilmiah beraneka ragam. Tanjung dan Ardi-
miah hendaknya menggunakan bahasa al (2005:206) menyebutkan umumnya ke-
yang jelas dan tepat. Kejelasan dan kete- salahan itu adalah kesalahan penalaran,
patan isi dapat diwujudkan dengan meng- kerancuan, pemborosan, ketidaklengka-
gunakan kata dan istilah yang jelas dan pan kalimat, kesalahan ejaan dan kesala-
tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit, han pengembangan paragraf. Selanjutnya,
struktur paragraf yang runtut, lengkap Sugihastuti (2003:18) menjelaskan bahwa
dan padu (kohesif dan koheren). kesalahan yang dilakukan para maha-
Bahasa merupakan hal yang sangat siswa maupun sarjana di perguruan tinggi
penting dan bekal utama dalam menulis dalam menulis karya ilmiah mencakup
karya ilmiah. Hal ini disebabkan karena penggunaan kata baku, ejaan dan struk-
bahasa merupakan media pengungkap tur kalimat dan paragraf. Sementara itu,
gagasan penulis. Ketepatan penggunaan berdasarkan pengalamannya dalam men-
bahasa akan memudahkan pembaca gajar dan membimbing karya tulis ma-
Analisis Kesalahan Berbahasa... (Nurul Azmi dan Rajab Bahry) 151

hasiswa di universitas, Azwardi (2015:13) dan saling bertaut makna antara satu ka-
menyebutkan masih banyak kesalahan limat dengan kalimat lainnya dari awal
penggunaan bahasa Indonesia dalam tu- hingga akhir. Paragraf yang baik juga me-
gas-tugas kuliah atau karya-karya ilmiah miliki satu pokok pikiran, satu makna,
yang mahasiswa hasilkan. Selanjutnya, satu pesan, utuh dan padu. Hal ini din-
Mustakim (1994:42) menyebutkan banyak yatakan Nursisto (1999: 15) bahwa setiap
keluhan kesalahan penggunaan bahasa paragraf mengandung satu makna, pesan
dalam menulis karya ilmiah di perguru- dan ekspresi pikiran yang relevan dengan
an tinggi oleh para dosen terhadap ma- ide pokok keseluruhan karangan, kohesif
hasiswanya. Umumnya mahasiswa dan dan koheren.
dosen tidak memiliki pengetahuan tentang Rangkaian kalimat dalam paragraf
cara menulis paragraf yang baik. memiliki keterkaitan dan memiliki hubun-
Berbagai uraian tersebut menunjuk- gan timbal balik serta bersama-sama
kan bahwa kompetensi dan performansi membahas satu gagasan utama. Tidak
berbahasa pemakai bahasa Indonesia ada satu pun kalimat yang menyimpang
khususnya dikalangan akademik belum dari gagasan utama. Semua kalimat kom-
memuaskan. Meskipun upaya pembinaan pak dan fokus pada satu permasalahan.
melalui pendidikan dan pelatihan berba- Menyusun suatu gagasan yang tera-
hasa Indonesia telah dilakukan. Masalah tur, sistematis, dan logis menjadi sebuah
kesalahan berbahasa di perguruan tinggi paragraf yang baik bukanlah pekerjaan
sebagai lembaga pendidikan teratas, ti- yang mudah. Ada syarat-syarat yang ha-
dak boleh dibiarkan begitu saja. Persoalan rus terpenuhi agar paragraf tersebut baik
ini harus terus dibenahi dengan berbagai dan dapat efektif. Para pakar mengung-
cara dan strategi yang sesuai. Kesalahan kapkan berbagai syarat dan batasan-ba-
berbahasa di lembaga manapun khusus- tasan paragraf yang baik dan efektif. Alwi
nya di perguruan tinggi tidak boleh diang- (2001:7) menyebutkan bahwa syarat para-
gap sepele dan bukan sesuatu yang perlu graf yang baik dan benar adalah kohesif
dihindari melainkan sesuatu yang perlu dan koheren. Hal ini dijabarkan melalui,
diteliti. Kesalahan sebenarnya adalah pe- 1) isi paragraf hanya terpusat pada satu
doman untuk tidak mengulangi kesalahan hal saja, 2) relevan dengan topik dan tema
yang sama. Semakin banyak kesalahan karangan, 3) kalimat topik atau gagasan
yang bisa diidentifikasi seseorang, sema- utama dikembangkan dengan jelas dan
kin besar pula kesempatan baginya mem- sempurna, 5) struktur dan cara pengu-
buat sesuatu yang lebih baik dan berkual- raian isi paragraf sistematis dan bervari-
itas pada kesempatan berikutnya. asi, 6) penggunaan bahasa Indonesia yang
Berdasarkan fakta-fakta yang telah baik dan benar
disebutkan, penulis terdorong untuk menel- Selanjutnya, menurut Widyamarta-
iti lebih jauh tentang kesalahan-kesalahan ya (1997) paragraf yang baik dan efektif
berbahasa dalam karya tulis ilmiah di per- memiliki empat hal, yaitu 1) kohesi (kes-
guruan tinggi dengan judul “Analisis Kes- atuan gagasan), 2) koherensi (kepaduan
alahan Berbahasa dalam Artikel Jurnal di gagasan), 3) penjelasan yang lengkap, 4)
Lingkungan Universitas Syiah Kuala”. dikembangkan dengan baik. Sementara
Keraf (1997:67) menyebutkan bahwa para-
Kajian Teori graf yang baik memenuhi tiga syarat yaitu
Paragraf memiliki peranan penting dalam 1) kohesi; 2) koherensi; dan 3) pengem-
komunikasi tulis. Jelas tidaknya gagas- bangan. Sementara Chaer (2003:271) me-
an yang disampaikan penulis ditentukan nyatakan bahwa paragraf yang baik ha-
oleh kemahiran penulis tersebut dalam rus kohesif dan koheren. Ditambahkan
mengungkapkannya melalui paragraf. Mustakim (1994:115) bahwa persyaratan
Gagasan yang sederhana pun akan sulit paragraf yang baik memiliki kohesi dan
dipahami jika tidak diungkapkan melalui koherensi.
paragraf yang baik. Sebaliknya, gagasan Sejalan dengan pendapat-pendapat
yang rumit pun akan mudah dipahami tersebut, Rachmawati (2007:49) menjelas-
apabila diungkapkan melalui paragraf kan bahwa paragraf yang baik memiliki
yang baik dan efektif. kesatuan, kepaduan dan pengembangan.
Paragraf yang baik terdiri dari rang- Sama halnya dengan pendapat itu, Slamet
kaian kalimat yang saling keterkaitan arti (2014:170) menyebutkan paragraf yang
152 Master Bahasa Vol. 6 No. 2; Mei 2018:149−160

baik harus memiliki kesatuan, kepaduan tup. Setiap bagian mempunyai fungsi
dan perkembangan paragraf. yang berbeda-beda. Bagian pendahuluan
Kesatuan paragraf terlihat dari ad- mempunyai fungsi untuk menarik minat
anya satu gagasan dasar. Gagasan lain pembaca, mengarahkan perhatian pem-
hanya sebagai pengembang dan pendu- baca, menjelaskan secara singkat tema
kung gagasan dasar berupa keterangan- karangan, menjelaskan bila dan di bagian
keterangan tambahan. Syarat kepaduan mana suatu hal akan dibicarakan. Fungsi
terlihat dengan adanya kekompakan yang bagian isi antara lain, merupakan peng-
terbentuk dari hubungan yang runtut an- hubung antara bagian pendahuluan dan
tarkalimat dalam paragraf. bagian penutup atau merupakan penjela-
Kohesi dan koherensi dalam paragraf san terperinci terhadap apa yang dibicara-
saling menunjang dan saling berkaitan kan di bagian pendahuluan. Fungsi ba-
ibarat dua sisi mata uang. sebuah para- gian penutup ialah salah satu kombinasi
graf yang baik dan utuh memiliki kalimat- dari fungsi untuk memberikan kesimpu-
kalimat yang kohesif sebagai kepaduan lan, penekanan bagian-bagian tertentu,
bentuk yang secara struktural memben- klimaks, melengkapi dan merangsang
tuk ikatan sintaksis kalimat. Paragraf pembaca mengerjakan sesuatu tentang
yang baik juga memenuhi kepaduan yang apa yang sudah dijelaskan atau dibicara-
diwujudkan dalam hubungan yang run- kan setiap bagian utama karangan. (Diku-
tut antarparagraf untuk membentuk teks tip dari Tarigan, 1999:22)
yang lebih luas. Paragraf A dan paragraf B tersebut ter-
Berbagai uraian tentang paragraf diri atas beberapa kalimat yang saling ter-
mengisyaratkan bahwa paragraf yang baik kait. Kalimat utama terletak pada kalimat
memenuhi unsur kesatuan (kohesi) dan pertama sebagai ide pokok. Ide pokok ini
kepaduan (koherensi). Jelaslah bahwa Ko- mengendalikan uraian-uraian kalimat se-
hesi dan koherensi adalah syarat penting lanjutnya sehingga membentuk satu kesatu-
dalam kegiatan tulis-menulis, khusus- an bentuk dan makna yang utuh dan padu.
nya menulis artikel. Pembentukan dan Secara lebih jelas tentang kesatuan
pengembangan paragraf yang baik dalam dan kepaduan paragraf (kohesi dan koher-
artikel akan membuat gagasan yang di- ensi) dipaparkan pada pembahasan selan-
ungkapkan penulis dapat dengan mudah jutnya.
dipahami pembaca dan sebaliknya. Den-
gan demikian artikel akan menjadi lebih A. Kohesi
logis, sistematis dan berkualitas. Beberapa Istilah kohesi mengandung arti kesatuan
contoh paragraf yang kohesif dan koheren paragraf. Kesatuan paragraf adalah semua
sebagai berikut. kalimat yang dikemukakan dalam suatu
paragraf memiliki gagasan tunggal yang
Paragraf A bersama-sama menyatakan suatu hal atau
Buku merupakan investasi masa de- suatu tema tertentu. Kohesi merupakan
pan. Buku adalah jendela ilmu pengeta- aspek bentuk yang mengacu kepada aspek
huan yang bisa membuka cakrawala se- formal bahasa yakni bagaimana proposisi-
seorang. Dibanding media pembelajaran proposisi berhubungan satu sama lainnya
audiovisual, buku lebih mampu mengem- untuk membentuk suatu teks (Tarigan,
bangkan daya kreativitas dan imajinasi 1999:96). Gagasan utama menjadi pengen-
anak-anak karena membuat otak lebih ak- dali paragraf. Kalimat-kalimat lain hanya
tif mengasosiasikan simbol dengan mak- sebagai penjelas kalimat utama, untuk
na. Namun demikian, minat dan kemam- menunjang penguatan maksud dari ga-
puan mambaca tidak akan tumbuh secara gasan tunggal yang ada dalam kalimat
otomatis, tetapi harus melalui latihan dan utama. Senada dengan pendapat Tarigan,
pembiasaan. Menciptakan generasi literat Alwi (2001:8) juga menjelaskan bahwa se-
membutuhkan proses dan sarana yang buah paragraf yang memiliki kesatuan
kondusif. dikendalikan oleh gagasan utama. Gaga-
san-gagasan tambahan berhubungan erat
Paragraf B dengan gagasan utama.
Suatu karangan biasanya mengand- Paragraf kohesi hanya memiliki satu
ung tiga bagian utama, yakni bagian pen- gagasan utama. Paragraf yang gagasan
dahuluan, bagian isi, dan bagian penu- utamanya lebih dari satu dapat dikatakan
Analisis Kesalahan Berbahasa... (Nurul Azmi dan Rajab Bahry) 153

sebagai paragraf yang tidak memiliki ke- paragraf yang koheren terdiri atas untaian
satuan gagasan. Paragraf semacam ini kalimat yang saling terkait dan bukan
dapat menimbulkan penafsiran ganda. kumpulan kalimat dari informasi yang ter-
Harjono (2011:91) menjelaskan bahwa pisah. Tanpa koherensi akan terjadi loncat-
paragraf hanya terdiri dari satu gagasan. an-loncatan informasi yang menyebabkan
Hal ini sesuai dengan peranan paragraf hubungan-hubungan gagasan paragraf
yang berfungsi untuk menjabarkan topik- menjadi tidak logis, sehingga paragraf su-
topik karangan dari tema sentral menjadi lit dipahami. Azwardi (2015:155) menjelas-
karangan yang lebih besar. kan bahwa koherensi adalah hal penting
Kohesi merupakan kesatuan an- yang harus diperhatikan dalam menulis
tarkalimat dalam membentuk paragraf paragraf. Tanpa koherensi jalan pikiran
yang utuh sehingga memudahkan pe- penulis akan terasa melompat-lompat dan
nyampaian pesan kepada pembaca. Para- sulit dipahami pembaca.
graf yang memenuhi syarat kohesi disebut Koherensi adalah pemahaman ten-
kohesif. Paragraf dikatakan kohesif jika tang makna yang dimiliki serta dipahami
hanya membicarakan satu pokok pikiran oleh pendengar atau pembaca. Koherensi
atau satu masalah. Keterkaitan antarka- mencakup bagaimana komponen tekstual,
limat diikat oleh satu topik pembicara- konsep dan hubungan yang mendasari se-
an yang sama. Dengan demikian kohesi buah teks dalam paragraf saling berterima
adalah salah satu standar yang menandai dan berkaitan. Koherensi mengacu pada
bahwa sebuah paragraf dianggap komu- aspek makna yang memerlukan interpre-
nikatif, sebaliknya tanpa kohesi paragraf tasi, maka koherensi dapat terjadi secara
tidak dianggap komunikatif. implisit. Unsur keterpaduannya adalah
Wijayanti, dkk (2013:141-144) mem- unsur batiniah (makna, konsep dan penge-
bagi unsur kohesi kepada dua jenis, yakni tahuan). Hal ini dijelaskan Chaer (2011:92)
unsur kohesi gramatikal dan unsur kohesi bahwa koherensi merupakan aspek makna
leksikal. Unsur kohesi gramatikal artinya yang menggambarkan bagaimana proposi-
kepaduan bentuk sesuai dengan tata ba- si-proposisi yang tersirat dalam suatu teks
hasa. Sedangkan kohesi leksikal adalah dapat ditafsirkan, dipahami dan disimpul-
kepaduan bentuk sesuai dengan kata. kan pembaca.
unsur-unsur kohesi gramatikal mencakup Suatu paragraf dikatakan koheren,
konjungsi (conjunction), kohesi penggan- apabila ada kekompakan antara gagasan
tian atau substitusi (substitution), kohesi yang dikemukakan kalimat yang satu
pelesapan atau elipsis (ellipsis), dan ko- dengan yang lainnya. Kalimat-kalimatnya
hesi pengacuan atau referensi (reference). memiliki hubungan timbal balik serta se-
Sedangkan unsur-unsur kohesi leksikal cara bersama-sama membahas satu ga-
mencakup reiterasi dan kolokasi. Reitrasi gasan utama. Tidak dijumpai satu pun
dapat dirinci menjadi repetisi (repetion), kalimat yang menyimpang dari gagasan
sinonim, antonim, hiponim dan kolokasi utama ataupun loncatan-loncatan pikiran
(kolokasi penuh dan ekuivalensi). yang membingungkan.
Unsur-unsur koherensi paragraf men-
B. Koherensi cakup kebersamaan, penyebaban (kausali-
Koherensi adalah paragraf yang memi- tas), paralelisme, perbandingan (komparasi),
liki kepaduan yang baik, yakni tersusun- penekanan, pemercontohan, perincian, ke-
nya uraian atau pandangan yang saling waktuan. Hal ini sesuai dengan pendapat
berkaitan secara logis dalam suatu para- Indiyastini (2009:94) menyebutkan bahwa
graf. Paragraf memiliki kepaduan yang unsur-unsur koherensi meliputi kebersa-
baik apabila ada kekompakan, keserasian maan, keparalelan, perbandingan, penam-
dan hubungan timbal balik antarkalimat bahan, totalitas-bagian, pemercontohan,
di dalamnya. Kalimat-kalimat tersebut perincian, kewaktuan.
membangun gagasan yang utuh, padu
dan harmonis. Dengan demikian, pemba- Metode Penelitian
ca akan dapat dengan mudah memahami Metode yang digunakan adalah metode
jalan pikiran penulis. kualitatif dengan pendekatan deskrip-
Koherensi adalah kesinambungan tif. Sumber data penelitian ini adalah 7
informasi dalam paragraf. Sesuai den- jurnal di Lingkungan Universitas Syiah
gan pendapat Akhadiah (1996:150) bahwa Kuala. Data penelitian ini adalah kali-
154 Master Bahasa Vol. 6 No. 2; Mei 2018:149−160

mat atau paragraf yang terdapat kesala- pembelajaran, dan dapat pula perubahan
han kohesi dan koherensi. Analisis data bentuk serta wujud media pembelajaran
dilakukan dengan teknik analisis kuali- yang digunakan.
tatif deskriptif.
Jika media digunakan dalam ke-
Hasil Penelitian giatan belajar mengajar, maka media
Analisis kesalahan berbahasa dalam ar- tersebut dinamakan media pendidi-
tikel jurnal di Lingkungan Universitas kan atau pembelajaran (KG/koj/2)
Syiah Kuala ini fokus pada dua aspek ke-
salahan, yaitu (1) kohesi yang meliputi ko- Data KG/koj/2 adalah kalimat maje-
hesi gramatikal dan kohesi leksikal dan (2) muk. Dikatakan kalimat majemuk karena
koherensi. Setiap kesalahan yang terdapat dalam kalimat itu menggunakan konjungsi
pada aspek itu akan dideskripsikan kes- jika dan maka. Di samping itu, kalimat itu
alahannya. Adapun deskripsi itu adalah dibentuk oleh dua anak kalimat, yaitu (1)
sebagai berikut. jika media digunakan dalam kegiatan bela-
jar mengajar dan (2) maka media tersebut
A. Kohesi Gramatikal dinamakan media pendidikan atau pembela-
1. Konjungsi (Kata Hubung) jaran. Kedua anak kalimat inilah yang me-
Berikut ini adalah data-data yang terdapat nyebabkan data di atas terdapat kesalahan.
kesalahan pada kohesi gramatikal pada Solusi untuk kesalahan kohesi gram-
alat kohesi konjungsi. Adapun analisis ke- atikal pada konjungsi yang terdapat dalam
salahannya adalah sebagai berikut. data di atas adalah dengan cara meng-
hilangkan salah satu konjungsi. Peng-
Reformasi tersebut dapat berupa hilangan konjungsi itu bertujuan untuk
perubahan cara mengajar, metode, mengubah status klausa dari anak kali-
proses pembelajaran, atau dapat pula mat menjadi induk kalimat. Hal ini karena
perubahan bentuk dan wujud media kalimat majemuk yang benar terdiri atas
pembelajaran yang digunakan (KG/ dua unsur yaitu induk kalimat dan anak
koj/1) kalimat. Oleh karena itu, perbaikan kali-
mat di atas adalah jika media digunakan
Dalam data KG/koj/1 di bawah ini, dalam kegiatan belajar mengajar, media
kesalahan berbahasa terdapat pada peng- tersebut dinamakan media pendidikan
gunaan alat kohesi gramatikal, yaitu kon- atau pembelajaran.
jungsi. Kesalahan konjungsi terletak pada
konjungsi intrakalimat, yaitu atau dan 2. Referensi (Penunjukan)
dan. Kedua konjungsi ini digunakan ti- Berikut ini adalah analisis data kesalah-
dak sejajar sehingga dalam data di bawah an kohesi gramatikal pada referensi atau
ini menimbulkan pemahaman ganda atau penunjukan. Kesalahan ini terjadi karena
ambigu. Oleh karena itu, kesalahan data penggunaan kata tunjuk yang tidak tepat.
di bawah ini disebabkan oleh kesalahan Adapun analisis ketidaktepatan penggu-
pemilihan konjungsi. naan kata tunjukkan itu adalah sebagai
Konjungsi atau digunakan pada sub- berikut.
stansi kata atau kalimat yang menyatakan
pemilihan salah satu konstituen yang di- ...CD Interaktif adalah sebuah
hubungkan. Di samping itu, fungsi kon- CD interaktif yang berisi menu-menu
jungsi dan sebagai penjumlahan yang yang dapat diklik untuk menampil-
menghubungkan kata atau klausa. Dilihat kan sebuah informasi tertentu. Dari
dari kedua konjungsi ini, terlihat keke- sini jelas bahwa sistem yang dipakai
liruan yang terjadi pada data di bawah. CD Interaktif ...(KG/ref/1)
Adapun solusi untuk memperbaiki kohesi
gramatikal pada data di bawah ini dengan Kesalahan kohesi ini terjadi karena
menggantikan konjungsi atau dengan kon- ketidaktepatan gramatikal pada data KG/
jungsi serta yang mempunyai fungsi yang ref/1 terletak pada pemakaian kata tunjuk
sama seperti fungsi konjungsi dan. Den- di sini. Kesalahan pemakaian kata tunjuk
gan demikian, perbaikan data KG/koj/1 di sini. Kata tunjuk di sini digunakan un-
adalah reformasi tersebut dapat berupa tuk menyatakan tempat yang dekat den-
perubahan cara mengajar, metode proses gan pembicara. Data di atas tidak untuk
Analisis Kesalahan Berbahasa... (Nurul Azmi dan Rajab Bahry) 155

menyatakan tempat, melainkan untuk me- kata seimbang berarti hampir sama berat-
nyatakan sesuatu yang referensinya tidak nya (kuatnya, kuasanya, dan sebagainya).
jauh dengan pembicara. Dengan demiki- Kedua kata ini mempunyai makna yang
an, kata tunjuk yang tepat untuk meng- sama sehingga bila digunakan dalam satu
gantikan kata tunjuk yang salah pada susunan kalimat menyebabkan kemuba-
data di atas adalah kata tunjuk ini. Oleh ziran. Apabila dilihat dari sudut pandang
karena itu, perbaikan data di atas adalah kalimat efektif, tidak efektifnya sebuah
...CD Interaktif adalah sebuah CD interaktif kalimat karena menggunakan kata yang
yang berisi menu-menu yang dapat diklik mubazir. Dengan demikian, letak kesala-
untuk menampilkan sebuah informasi ter- hannya pada kemubaziran kata-kata dan
tentu. Ini jelas bahwa sistem yang dipakai untuk mengefektifkannya dengan cara
CD Interaktif... menghilangkan salah satu dari kedua
kata sinonim itu. Berikut ini perbaikan
B. Kohesi Leksikal kalimatnya sehingga kohesi leksikal si-
Kesalahan kohesi leksikal terdiri dari si- nonimnya benar dalam masyarakat yang
nonim, repetisi, dan kolokasi. Adapun selaras antara duniawi dan ukhrawi guna
analisis kesalahannya adalah sebagai mencapai masyarakat adil dan makmur.
berikut.
2. Repetisi
1. Sinonim Kesalahan kohesi leksikal pada repetisi
Kesalahan kohesi leksikal terjadi pada terdapat pada data-data di bawah ini. Ada-
kata bersinonim. Berikut ini analisis ke- pun kesalahan itu disebabkan oleh hal-hal
salahan kohesi leksikal pada kata bersi- berikut ini.
nonim.
Guru sebagai sentral dalam
...guru masih sering dan terbiasa proses pengajaran harus sungguh-
menggunakan cara-cara lama... (KL/ sungguh melayani kebutuhan-kebu-
sin/1) tuhan murid setiap melaksanakan
kegiatannya, seperti bila ada murid
Dalam data KL/sin/1 di atas, kesala- menanyakan... (KL/rep/1)
han kohesi leksikal sinonim terletak pada
kata sering dan terbiasa. Kata sering berarti Kesalahan kohesi leksikal yang ada
kerap dan acap dan kata terbiasa berarti su- pada data KL/rep/1 di atas terletak pada
dah sering sekali. Kedua kata ini mempunyai repetisi atau pengulangan pada kata kebu-
makna yang sama sehingga bila digunakan tuhan-kebutuhan. Pengulangan ini tidak
dalam satu susunan kalimat menyebabkan membuat perubahan makna, justru menye-
kemubaziran. Apabila dilihat dari sudut babkan kata itu berubah menjadi mubazir
pandang kalimat efektif, tidak efektifnya sehingga tidak terlihat penghematan kata-
sebuah kalimat karena menggunakan kata kata. Repetisi digunakan untuk mencapai
yang mubazir. Dengan demikian, letak ke- efek tertentu dalam penyampaian makna
salahannya pada kemubaziran kata-kata ulangan. Dalam data di atas, efek itu ti-
dan untuk mengefektifkannya dengan cara dak dibutuhkan sehingga kalimat itu lebih
menghilangkan salah satu dari kedua kata efektif apabila tidak menggunakan repeti-
sinonim itu. Berikut ini perbaikan kalimat- si pada kata kebutuhan. Di samping itu,
nya sehingga kohesi leksikal sinonimnya dengan adanya repetisi, kesalahan akan
benar... guru masih terbiasa menggunakan terjadi dalam kesatuan makna pada para-
cara-cara lama... graf sehingga paragraf itu tidak berkohesi
leksikal yang baik. Adapun perbaikan ka-
Dalam masyarakat yang selaras limatnya adalah sebagai berikut guru seb-
dan seimbang antara duniawi dan agai sentral dalam proses pengajaran har-
ukhrawi guna mencapai masyarakat us sungguh-sungguh melayani kebutuhan
adil dan makmur (KL/sin/2) murid setiap melaksanakan kegiatannya,
seperti bila ada murid menanyakan ...
Dalam data KL/sin/2 di atas, kesala-
han kohesi leksikal sinonim terletak pada Pembangunan sektor agama di
kata selaras dan seimbang. Kata selaras Aceh merupakan bagian dari pem-
berarti kesesuaian dan kesamaan dan bangunan daerah secara menyelu-
156 Master Bahasa Vol. 6 No. 2; Mei 2018:149−160

ruh sekaligus sebagai mata rantai tidak memiliki kepaduan yang baik, yakni
yang tidak terputus, berkelanjutan tersusunnya uraian atau pandangan yang
dan berkesinambungan dalam men- saling berkaitan secara logis dalam suatu
ciptakan landasan menuju cita-cita paragraf. Padahal, paragraf memiliki ke-
pembangunan dalam (KL/rep/2) paduan yang baik apabila ada kekom-
pakan, keserasian, dan hubungan timbal
Dalam data KL/rep/2, kata pemban- balik antarkalimat di dalamnya. Kalimat-
gunan banyak diulang. Pengulangan ini kalimat tersebut membangun gagasan
tidak memberikan efek tertentu terhadap yang utuh, padu, dan harmonis. Dengan
makna yang ingin disampaikan melalui demikian, ketidaktepatan ini dinamakan
data di atas. Kata pembangunan di atas dengan kesalahan koherensi sehingga in-
dapat dihemat dengan satu kata saja. formasi di awal dan di akhir tidak sama.
Pengulangan kata pembangunan itu me- Oleh karena itu, perbaikan yang dapat di-
nyebabkan kesalahan dari segi keefekti- lakukan pada data di atas adalah dengan
fan kalimat karena tidak menggunakan cara menyamakan informasi di atas dan di
kata-kata yang hemat. Adapun perbaikan bawah. Berikut perbaikannya media pem-
kalimatnya adalah di Aceh, sektor agama belajaran adalah sebuah alat yang mem-
merupakan bagian dari pembangunan dae- punyai fungsi menyampaikan pesan pem-
rah secara menyeluruh sekaligus sebagai belajaran. Pembelajaran adalah sebuah
mata rantai yang tidak terputus, berkelan- proses komunikasi antara pembelajaran,
jutan dan berkesinambungan dalam men- pengajaran, dan bahan ajar. Komunikasi
ciptakan landasan menuju cita-cita. tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana
penyampai pesan atau media. Sementara
C. Koherensi itu, Harjanto (2005) mengemukakan bahwa
Kesalahan berbahasa dalam artikel jurnal media pembelajaran dapat mempertinggi
di Lingkungan Universitas Syiah Kuala proses pembelajaran siswa dalam penga-
juga ada yang berjenis koherensi. Ketidak- jaran...
tepatan koherensi menyebabkan informasi
yang dibawa oleh paragraf tidak tersam- Untuk memanajerial pendidikan
paikan dengan baik atau dengan kata lain, jasmani yang baik secara garis be-
pembaca sulit memahami maksud penu- sar harus mempunyai kemampuan
lis melalui paragraf. Kesalahan koherensi (1) menyusun rencana pelajaran yang
artikel jurnal di Lingkungan Universitas merupakan penjabaran leblh lanjut
Syiah dianalisis sebagai berikut. dari kurikulum terpaut dalam ke-
mampuan ini adalah kemampuan pe-
Media pembelajaran adalah se- rumusan tujuan dan objektif proses
buah alat yang mempunyai fungsi belajar mengajar pendidikan jasmani
menyampaikan pesan pembelajaran. yang mencerminkan tujuan kuriku-
Pembelajaran adalah sebuah proses lum dan tujuan nasional; (2) Pengor-
komunikasi antara pembelajaran, ganisasian proses belajar mengajar
pengajaran, dan bahan ajar. Komu- pendidikan jasmani, yaitu kemam-
nikasi tidak akan berjalan tanpa puan memanfaatkan sumber yang
bantuan sarana penyampai pesan mendukung terlaksananya rencana
atau media. Sementara itu, Harjanto proses belajar jangka panjang mau-
(2005) mengemukakan bahwa media pun jangka pendek; (3) mengenda-
pendidikan dapat mempertinggi pros- likan kegiatan belajar murid; dan
es pembelajaran siswa dalam penga- (4) penilaian biasanya berurusan...
jaran... (KOH/1) (KOH/2)

Dalam data (KOH/1), kesalahan ko- Kesalahan koherensi terletak pada


herensi terletak pada kalimat utama dan data (KOH/2) karena susunan kalimatnya
kalimat penegas tidak menyampaikan in- hanya terdiri dari kalimat penjelas, sedan-
formasi yang sama. Dalam kalimat utama, gkan kalimat utama sebagai inti dari ka-
informasi yang disampaikan tentang media limat penjelas itu tidak ada. Artinya, data
pembelajaran, sedangkan dalam kalimat di atas belum menjadi paragraf yang baik
penegas informasi intinya adalah media karena suatu paragraf harus terdiri dari
pendidikan. Kedua inti ini menunjukkan dua jenis kalimat, yaitu kalimat utama dan
Analisis Kesalahan Berbahasa... (Nurul Azmi dan Rajab Bahry) 157

kalimat penjelas. Ketiadaan kalimat utama pembelajaran PBL dan pokok pikiran (2)
ini menunjukkan paragraf itu tidak memi- harapan penerapan model pembelajaran
liki kepaduan yang baik, yakni tersusun- berdasarkan masalah. Kedua Pooh piki-
nya uraian atau pandangan yang saling ran ini seharusnya dapat membentuk dua
berkaitan secara logis dalam suatu para- paragraf yang berbeda. Namun, dalam
graf. Padahal, paragraf memiliki kepaduan data di atas, keduanya disatukan dalam
yang baik apabila ada kekompakan, kesera- satu paragraf sehingga paragraf itu tidak
sian, dan hubungan timbal balik antarkali- memiliki kepaduan yang baik, yakni ter-
mat di dalamnya. Kalimat-kalimat tersebut susunnya uraian atau pandangan yang
membangun gagasan yang utuh, padu, dan saling berkaitan secara logis dalam suatu
harmonis. Dengan demikian, ketidaktepa- paragraf. Padahal, paragraf memiliki ke-
tan ini dinamakan dengan kesalahan ko- paduan yang baik apabila ada kekom-
herensi. Oleh karena itu, perbaikan yang pakan, keserasian, dan hubungan timbal
dapat dilakukan pada data di atas adalah balik antarkalimat di dalamnya. Kalimat-
dengan cara menambahkan kalimat utama. kalimat tersebut membangun gagasan
Berikut perbaikannya untuk memanajerial yang utuh, padu, dan harmonis. Dengan
pendidikan jasmani yang baik, secara garis demikian, ketidaktepatan ini dinamakan
besar harus mempunyai 4 kemampuan. Ke- dengan kesalahan koherensi. Oleh karena
empat kemampuan itu meliputi (1) menyusun itu, perbaikan yang dapat dilakukan pada
rencana pelajaran yang merupakan penjaba- data di atas adalah dengan cara memisah-
ran leblh lanjut dari kurikulum terpaut dalam kan kedua pokok pikiran ini menjadi dua
kemampuan ini adalah kemampuan perumu- paragraf.
san tujuan dan objektif proses belajar menga- Paragraf I Langkah-langkah penerapan
jar pendidikan jasmani yang mencerminkan model pembelajaran PBL tediri
tujuan kurikulum dan tujuan nasional; (2) atas 5 langkah. (1) Orientasi
Pengorganisasian proses belajar mengajar siswa atau mahasiswa pada
pendidikan jasmani, yaitu kemampuan me- masalah. (2) Mengorganisa-
manfaatkan sumber yang mendukung ter- sikan bantuan dalam peny-
laksananya rencana proses belajar jangka elidikan secara kelompok. (3)
panjang maupun jangka pendek; (3) mengen- Memberi bantuan dalam me-
dalikan kegiatan belajar murid; dan (4) pe- nyelidiki secara kelompok. (4)
nilaian biasanya berurusan. Mengembangkan dan memberi-
kan bimbingan memecahkan
Langkah-langkah penerapan masalah. (5) Menganalisis dan
model pembelajaran PBL adalah (1) mengevaluasi proses memecah-
orientasi siswa atau mahasiswa pada kan masalah.
masalah; (2) mengorganisasikan ban- Paragraf II Harapan penerapan model pem-
tuan dalam penyelidikan secara ke- belajaran ada tiga. Berdasar-
lompok; (3) memberi bantuan dalam kan masalah agar dapat (1)
menyelidiki secara kelompok; (4) mengembangkan kemampuan
mengembangkan dan memberikan berpikir siswa/mahasiswa
bimbingan memecahkan masalah; dan kemampuan memecahkan
dan (5) menganalisis dan mengevalu- masalah; (2) mendewasakan
asi proses memecahkan masalah. siswa/mahasiswa melalui
Harapan penerapan model pembe- penilaian; dan (3) membuat
lajaran berdasarkan masalah agar siswa/mahasiswa mandiri
dapat (1) mengembangkan kemam-
puan berpikir siswa/mahasiswa dan Provinsi Aceh yang terletak di
kemampuan memecahkan masalah; ujung paling Barat Pulau Suma-
(2) mendewasakan siswa/mahasiswa tera memiliki luas wilayah 57.336
melalui penilaian; dan (3) membuat km, yang berarti 4,17 persen dari
siswa/mahasiswa mandiri (KOH/3) wilayah Indonesia. Letak Provinsi
Aceh berbatasan dengan Provinsi
Kesalahan koherensi terdapat pada Sumatera Utara yang juga meru-
data (KOH/3) karena dalam satu paragraf pakan pintu masuk wisatawan un-
terdapat dua pokok pikiran. Pokok piki- tuk wilayah Barat yang meliputi Su-
ran (1) langkah-langkah penerapan model matera Utara, Sumatera Barat dan
158 Master Bahasa Vol. 6 No. 2; Mei 2018:149−160

Provinsi Aceh. Hubungan dari pintu Penggunaan kata tunjuk untuk me-
masuk wisatawan ke Aceh cukup nyatakan referensi juga tidak sesuai den-
strategis baik melalui darat maupun gan fungsinya sehingga menimbulkan
melalui udara (KOH/4) penafsiran ganda. Adapun kata tunjuk
yang digunakan tidak tepat itu meliputi
Kesalahan kohesi dan koherensi di sini, di mana, tersebut, di situ, dan di
paragraf ditemukan dalam artikel jurnal atas. Untuk membangun kohesi antara
ilmiah di lingkungan Universitas Syiah kalimat perlu dipakai kata tunjuk yang
Kuala. Kesalahan ini menyebabkan ter- tepat karena penggunaan kata tunjuk itu
jadinya kesalahpahaman dalam wacana. akan membentuk kesatuan lingual terten-
Di samping itu, kesinambungan antarka- tu yang mengacu pada satuan lingual lain
limat juga tidak terjalin dengan baik. Hal (atau suatu acuan) yang mendahului atau
ini karena unsur penghubung yang dise- mengikutinya sehingga menghasilkan ke-
but kohesi dan koherensi tidak terletak satuan yang baik dalam paragraf.
pada bagian yang benar. Kesalahan penggunaan kohesi per-
gantian (substitusi) terjadi pada kalimat
Pembahasan kesimpulan. Kalimat disimpulkan tidak
Jurnal ilmiah yang dipublikasikan oleh Uni- sesuai dengan kalimat-kalimat penjelas
versitas Syiah Kuala meliputi Jurnal Admin- yang ada di dalam paragraf sehingga ka-
istrasi Pendidikan; Jurnal Dinamika Akun- limat utama dan kalimat penjelas tidak
tansi dan Bisnis; Jurnal Komunikasi Global; membentuk satu informasi yang senada.
Jurnal Wacana Kependidikan; Jurnal Ilmu Padahal, menurut Wiyanto (2006:45) ka-
Hukum; Jurnal Kedokteran Hewan; dan Ju- limat utama adalah kalimat yang dijelas-
rnal Rekayasa Elektrika. Semua jurnal itu kan/didukung oleh kalimat-kalimat
ditemukan kesalahan pada kohesi dan ko- penjelas karena kalimat utama sebagai
herensi. Namun, kesalahannya bervariasi. pengendali informasi. Oleh karena itu,
Kesalahan yang terjadi pada kohesi grama- unsur pergantian yang digunakan dalam
tikal meliputi konjungsi (conjugtion), penun- paragraf harus sesuai dengan kalimat
jukan (reference), penggantian (substitution), utama.
dan pelesapan (elipsis). Kesalahan juga dite- Kesalahan pelesapan (elipsis) terdapat
mukan pada kohesi leksikal yang meliputi dalam artikel jurnal pada preposisi yang
sinonim, repetisi. mengaburkan subjek. Kesalahan pelesa-
Kesalahan kohesi dalam artikel jur- pan juga terjadi pada kalimat utama yang
nal di lingkungan Universitas Syiah Kuala berjenis induktif. Di samping itu, kesala-
terjadi pada kohesi gramatikal konjungsi. han pelesapan juga ditemukan pada fung-
Penggunaan konjungsi menyebabkan ke- si kalimat subjek sehingga ada beberapa
salahan pada kohesi sehingga informasi kalimat yang tidak lengkap fungsi kali-
menyebabkan ambigu. Adapun kesalahan matnya karena dilakukan pelesapan. Oleh
terjadi pada dua jenis konjungsi, yaitu (1) karena itu, kehadiran subjek dan predi-
konjungsi intrakalimat (dan, serta, jika, kat dalam kalimat sangat penting karena
maka, namun, tetapi, apabila, sedangkan, kedua unsur itu adalah unsur inti dalam
agar, meskipun, setelah, seandainya, dan kalimat sehingga tidak boleh dihilangkan
karena; dan (2) konjungsi antarkalimat dan dibayang-bayangi oleh preposisi yang
(dengan demikian, namun, dan karenan- menyebabkan kekacauan pada kohesi (Wi-
ya). Konjungsi intrakalimat digunakan ti- yanto, 2006:40).
dak tepat karena tidak pada bagian yang Pembentuk kohesi, sinonim dan repe-
menyatakan maknanya. Adapun menurut tisi, juga digunakan dalam artikel jurnal.
Kridalaksana (2008:105), konjungsi in- Namun, dalam pemakaiannya, beberapa
trakalimat digunakan untuk menyatakan kalimat justru tidak dapat menyampaikan
makna-makna meliputi (1) sebab-akibat: informasi yang baik. Hal ini karena sinon-
sebab, karena, maka, makanya; (2) perten- im dan repetisi tidak tepat. Ketidaktepatan
tangan: tetapi, namun; (3) konsesif: walau- kedua unsur kohesi ini terletak pada diksi
pun, meskipun; (6) tujuan: agar, supaya; (7) yang kurang tepat. Di samping itu, kes-
penambahan: dan, juga, serta; (8) pilihan: alahan repetisi karena pengulangan kata
atau; (9) waktu: selesai, sesudah, setelah, yang tidak memberikan efek apapun dan
ketika; (10) syarat: apabila, jika (demikian), bahkan menyimpang dari konteks para-
apalagi, kalau. graf. Menurut Parwati, (2011:809) repetisi
Analisis Kesalahan Berbahasa... (Nurul Azmi dan Rajab Bahry) 159

harus memberi tekanan dalam sebuah DAFTAR PUSTAKA


konteks yang sesuai.
Kesalahan koherensi meliputi kes- Akhadiah, Sabarti. 1996. Pembinaan Ke-
alahan penalaran dan logika berbahasa, mampuan Menulis Bahasa Indonesia.
generalisasi terlalu luas, dan kesalahan Jakarta: Erlangga.
karena hubungan sebab akibat tidak me-
Alwi, Hasan. 2001. Paragraf. Jakarta: Dep-
madai. Apabila ketiga kesalahan itu dapat
diknas.
membangun hubungan timbal balik anta-
ra kalimat-kalimat yang baik, wajar, dan Azwardi. 2015. Menulis Ilmiah: Materi Ku-
mudah dipahami, pembaca mudah mengi- liah di Perguruan Tinggi. Banda Aceh:
kuti jalan pikiran penulis dalam artikel ju- Bina Karya Akademika.
rnal itu. Tanpa merasa bahwa ada sesuatu Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Ja-
yang menghambat atau semacam jurang karta: Rineka Cipta.
yang memisahkan sebuah kalimat dari
kalimat lainnya dan tidak terasa loncatan- ___________. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah.
loncatan pikiran yang membingungkan Jakarta: Rineka Cipta.
(Keraf, 1997:75). Harjono, Nyoto. 2011. Analisis Kesalahan-
Kesalahan dalam Menulis Paragraf.
Simpulan Jurnal Shcolaria (Online), Volume 1
Dapat disimpulkan bahwa artikel jurnal di No. 2: 88-106, (http://repository.uksw.
lingkungan Universitas Syiah Kuala terjadi edu/handle/123456789/3180, diakses
kesalahan berbahasa pada dua aspek kes- 2 Oktober 2016).
alahan, yaitu kohesi dan koherensi. Kesala-
han kohesi terjadi pada dua jenis konjungsi, Indiyastini, T. 2009. Kohesi dan Koherensi
yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi Paragraf. Yogyakarta: Balai Bahasa.
antarkalimat. Kesalahan kohesi terjadi Keraf, Gorys. 1997. Komposisi. Flores:
pada penggunaan kata tunjuk untuk me- Nusa Indah.
nyatakan referensi. Kata tunjuk yang tidak
tepat itu meliputi di sini, di mana, tersebut, Kridalaksana, H. 2008. Kamus Linguistik.
di situ, dan di atas. Di samping itu, kesala- Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
han penggunaan kohesi pergantian (sub- Mustakim. 1994. Membina Kemampuan
stitusi) terjadi pada kalimat kesimpulan Berbahasa. Jakarta: Gramedia Pusta-
dalam paragraf. Kalimat disimpulkan tidak ka Utama.
sesuai dengan kalimat-kalimat penjelas
yang ada di dalam paragraf sehingga ka- Tanjung, Nur Bachdin dan Ardial. 2005.
limat utama dan kalimat penjelas tidak Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Pro-
membentuk satu informasi yang senada. posal, Skripsi dan Tesis. Jakarta: Pre-
Selain itu, kesalahan pelesapan (elipsis) nadamedia Group.
terjadi karena ketiadaan subjek sehingga Nursisto. 1999. Penuntun Mengarang. Yog-
beberapa kalimat tidak memenuhi unsur yakarta: Mitra Gama Widya.
terpenting dalam kalimat, yaitu subjek dan
predikat. Kesalahan juga terjadi pada pem- Parwati, Edin. 2011. Kohesi Leksikal
bentuk kohesi, sinonim dan repetisi. Kes- Repetisi pada Wacana “Wayang Du-
alahan keduanya karena pemilihan kata rangpo” dalam Surat Kabar Harian
dan pengulangan kata yang tidak mem- Jawa Pos Edisi Februari-April 2010.
berikan efek apapun dan bahkan menyim- Dalam Jurnal Artikulasi Vol.12 No.2
pang dari konteks paragraf. Agustus 2011.
Kesalahan koherensi meliputi kes- Rachmawati, Fajar. 2007. Sudah Bena-
alahan penalaran dan logika berbahasa, rkah Tulisanku?. Yogyakarta: Citra
generalisasi terlalu luas, dan kesalahan Aji Parama.
karena hubungan sebab akibat tidak me-
madai. Apabila ketiga kesalahan itu dapat Rifai, Mien, A. 2001. Pegangan Gaya Penu-
membangun hubungan timbal balik anta- lisan, Penyuntingan dan Penerbitan
ra kalimat-kalimat yang baik, wajar, dan Karya Ilmiah Indonesia. Cet. Ketiga. Yog-
mudah dipahami, pembaca mudah mengi- yakarta: Gadjah Mada University Press.
kuti jalan pikiran penulis dalam artikel Samsuri. 1993. Analisis Bahasa. Jakarta:
jurnal itu. Erlangga.
160 Master Bahasa Vol. 6 No. 2; Mei 2018:149−160

Saukah, Ali. 2015. Penulisan Artikel Ilmiah Slamet, St.Y. 2014. Problematika Berba-
di Jurnal Bereputasi. Makalah disaji- hasa Indonesia dan Pembelajarannya.
kan dalam Pelatihan Penulisan Jurnal Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ilmiah Bagi Dosen PTS di Lingkungan
Widyamartaya, AI dan Veronika Sudiati.
Kopertis Wil. XII Aceh, Banda Aceh
1997. Dasar- Dasar menulis karya il-
26-28 Mei.
miah. Jakarta: Grasindo.
Sugihastuti. 2003. Bahasa Indonesia Dari
Wijayanti, Sri Hapsari, Candrayani, A,
Awam, Mahasiswa, Sampai Wartawan.
Hendarwati, Ika E. S dan Agustinus
Yogyakarta: Gama Media.
J. Wahyono. 2013. Bahasa Indonesia
Sugono, Dendy. 1997. Berbahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah.
dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Suparno. 2015. Penggunaan Bahasa Indo- Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis
nesia dalam Tulisan Ilmiah. Makalah Paragraf. Jakarta: Grasindo.
disajikan dalam Pelatihan Penulisan
Jurnal Ilmiah Bagi Dosen PTS di Ling-
kungan Kopertis Wil. XII Aceh, Banda
Aceh 26-28 Mei.

Anda mungkin juga menyukai