Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Bahasa dan Sastra

Volume 3 No 3 (2018)
ISSN 2302-2043

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN KATA


PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANAWA
KABUPATEN DONGGALA SULAWESI
TENGAH
Kurniawan Hamlan
Ali karim
wawan,hamlan@gmail.com
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Tadulako
Jl. Soekarno Hatta KM. 9 Kampus Bumi Tadulako, Sulawesi Tengah

Abstrak - Masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kesalahan penulisan kata
dalam karangan deskripsi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Banawa”. Penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan kesalahan penulisan kata pada karangan deskripsi siswa
SMP Negeri 1 Banawa kabupaten Donggala. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif deskriptif. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tertulis
yang bersumber dari karangan deskripsi siswa SMP Negeri 1 Banawa Kabupaten
Donggala. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik tes,
dokumentasi, pengamatan, dan pencatatan.Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
kesalahan-kesalahan penulisan karangan deskripsi siswa SMP Negeri 1 Banawa
Kabupaten Donggala, yang meliputi kesalahan penulisan kata, penggunaan kata
depan, penggunaan singkatan, penggunaan kata ulang, penggunaan tanda hubung
dan kesalahan penggunaan penggunaan imbuhan.Kesalahan ini disebabkan karena
faktor kurangnya pemahaman siswa tentang penulisan kata-kata yang baik dan benar
yang mendasari pokok permasalahan dalam penelitian ini. Dalam hal ini, siswa harus
dibekali tatacara menulis karangan menurut kaidah-kaidah dalam ejaan yang
disempurnakan.

Kata Kunci : Analisis kesalahan penulisan kata pada karangan deskripsi siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Banawa kabupaten Donggala.

I. PENDAHULUAN Begitu pentingnya keterampilan


Menulis merupakan salah-satu menulis sehingga setiap penulis harus
keterampilan berbahasa yang digunakan memiliki wawasan yang luas tentang tata
untuk mengungkapkan pikiran, gagasan tulis. Pentingnya tata tulis dalam rangka
dan untuk menyampaikan pesan melalui memenuhi aspek keterampilan ide dan
bahasa tulis sebagai alat atau medianya, kesatuan konvensi tata tulis berdasarkan
agar mudah untuk dipahami oleh ejaan bahasa Indonesia yang baik dan
pembaca. Pemilihan kata dan tata tulis benar.
menjadi salah satu persyaratan yang Dalam pembelajaran siswa dituntut
harus dipenuhi oleh seorang penulis. untuk menulis, karena menulis
Sebagai suatu keterampilan berbahasa, merupakan kewajiban bagi siswa dan
menulis merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses
kompleks karena penulis dituntut untuk pembelajaran. Dari keterampilan
dapat menyusun dan mengorganisasikan berbahasa termasuk di dalamnya adalah
isi tulisannya serta menuangkannya keterampilan menulis. Keterampilan
dalam formulasi ragam bahasa tulis dan menulis adalah keterampilan yang dapat
konvensi penulisan lainnya. menghasilkan kata dan kalimat.
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 3 (2018)
ISSN 2302-2043
Keterampilan tersebut disebut juga sekolah SMP Negeri 1 Banawa mengenai
sebagai keterampilan produktif. Menulis analisis penulisan kata pada karangan
juga dapat menghasilkan karya-karya deskripsi.
tulis yang dapat dibaca oleh banyak Berdasarkan beberapa pendapat
orang. Karena itu menulis sangat penting mengenai kesalahan berbahasa yang
bagi seorang pelajar khususnya di SMP dikemukakan di atas, dapat disimpulkan
Negeri 1 Banawa Kabupaten Donggala. bahwa kesalahan berbahasa Indonesia
Pentingnya siswa mempelajari adalah pemakaian unit kebahasaan
keterampilan menulis, siswa harus tertentu seperti pemakaian fonem,
diperkenalkan cara-cara penulisan kata bentuk kata, kalimat, paragraf, serta
yang baik dan benar. pemakaian ejaan yang melanggar aturan
Harimurti Kridalaksana, (2001:12) atau kaidah bahasa Indonesia baku.
menyatakan bahwa analisis bahasa Kriteria yang menjadi acuan kesalahan
adalah isitilah umum untuk berbagai berbahasa Indonesia kaidah berbahasa
kegiatan yang dilakukan oleh penyelidik Indonesia baku dan pedoman umum
bahasa dalam menggarap data yang ejaan bahasa Indonesia yang
diperoleh dari penelitian lapangan atau disempurnakan.
dari pengumpulan teks. Analisis ini Berdasarkan latar belakang di atas
disebut juga sebagai analisis kesilapan. rumusan masalah peneliti ini yaitu,
Menurut Crystal, (Gantamitreka, bagaimana kesalahan penulisan kata
2016:201), analisis kesalahan berbahasa dalam karangan deskripsi siswa kelas VIII
adalah salah satu teknik untuk SMP Negeri 1 Banawa?
mengidentifikasi, mengiterpretasi secara Tujuan dilakukan penelitian ini
sistematis kesalahan-kesalahan yang untuk mendeskripsikan kesalahan
dilakukan siswa dalam pembelajaran B2 penulisan kata pada karangan deskripsi
(bahasa asing). Dengan menggunakan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Banawa
teori-teori dan prosedur-prosedur yang kabupaten Donggala.
mempunyai hubungan dengan Penelitian ini dilakukan untuk
pembahasan. memperoleh manfaat baik secara teoritis
Sedangakan Corder (Gantamitreka, maupun secara praktis. Secara teoritis ini
2016:201), mengemukakan bahwa memberi manfaat untuk memperdalam
analisis kesalahan berbahasa merupakan pemahaman tentang penulisan kata pada
suatu proses atau prosedur yang harus keterampilan menulis secara umum dan
dituruti selaku pedoman kerja. Prosedur secara khusus dalam menulis karangan
tersebut terbagi lima yaitu : (1) memilih deskripsi. Namun secara praktis
korpus bahasa, (2) mengenali kesalahan penelitian ini dapat memberi manfaat
dalam korpus, (3) mengklasifikasikan sebagai berikut:
kesalahan, (4) menjelaskan kesalahan, Penelitian ini menggunakan
(5) mengevaluasi kesalahan. beberapa istilah. Istilah yang digunakan
Dapat disimpulkan bahwa kesalahan perlu pembatasan agar mengarah pada
berbahasa adalah suatu proses kerja suatu konsep pemahaman, sehingga
yang digunakan oleh guru dan peneliti melalui pembatasan istilah itu pula
bahasa dengan langkah-langkah pemahaman peneliti dan pembaca
pengumpulan data, pengidentifikasian memiliki presepsi yang sama. Adapun
data, penjelasan kesalahan tersebut, istilah yang digunakan dalam penelitian
pengklasifikasian kesalahan itu ini sebagai berikut:
berdasarkan penyebabnya, serta Kesalahan berbahasa adalah suatu
mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan proses kerja yang digunakan oleh guru
itu. dan peneliti bahasa dengan langkah-
Berdasarkan paparan di atas, langkah pengumpulan data,
peneliti tertarik untuk melakukan pengedintikasian kesalahan terdapat
penelitian di Sekolah SMP Negeri 1 dalam data, penjelasan kesalahan
Banawa kabupaten Donggala. Alasan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu
peneliti mengambil judul tersebut karena berdasarkan penyebabnya, serta
belum pernah dilakukan penelitian ini di
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 3 (2018)
ISSN 2302-2043
pengevaluasian taraf keseriusan pemahaman peneliti dan pembaca
kesalahan itu. memiliki presepsi yang sama. Adapun
Ejaan adalah aturan tulis-menulis, istilah yang digunakan dalam penelitian
secara lengkap dapat dikatakan bahwa ini sebagai berikut:
ejaan adalah keseluruhan peraturan Kesalahan berbahasa adalah suatu
tentang bagaimna melambangkan bunyi- proses kerja yang digunakan oleh guru
bunyi ujaran dan bagaimana hubungan dan peneliti bahasa dengan langkah-
antarlambang tersebut (pemisahan dan langkah pengumpulan data,
penghubung dalam suatu bahasa). pengedintikasian kesalahan terdapat
Secara teknis ejaan adalah aturan tulis- dalam data, penjelasan kesalahan
menulis dalam suatu bahasa yang tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu
berhubungan dengan penulisan huruf, berdasarkan penyebabnya, serta
penulisan kata penulisan unsur serapan pengevaluasian taraf keseriusan
dan pemakaian tanda baca. kesalahan itu.
Deskripsi adalah suatu bentuk Ejaan adalah aturan tulis-menulis,
karangan yang melukiskan sesuai dengan secara lengkap dapat dikatakan bahwa
keadaan sebenarnya, sehingga pembaca ejaan adalah keseluruhan peraturan
dapat mencitrai (melihat, mendengar, tentang bagaimna melambangkan bunyi-
mencium dan merasakan) apa yang bunyi ujaran dan bagaimana hubungan
dilukiskan itu sesuai dengan citra antarlambang tersebut (pemisahan dan
penulisnya. Karangan jenis ini bermaksud penghubung dalam suatu bahasa).Secara
menyampaikan kesan-kesan tentang teknis ejaan adalah aturan tulis-menulis
sesuatu, dengan sifat dan gerak- dalam suatu bahasa yang berhubungan
geriknya, atau sesuatu yang lain kepada dengan penulisan huruf, penulisan kata
pembaca. penulisan unsur serapan dan pemakaian
1. Bagi siswa; yaitu sebagai motivasi tanda baca.
bagi siswa agar dapat Deskripsi adalah suatu bentuk
mengembangkan keterampilan karangan yang melukiskan sesuai dengan
menulis sehingga tidak lagi memiliki keadaan sebenarnya, sehingga pembaca
kesalahan dalam penulisan karangan. dapat mencitrai (melihat, mendengar,
2. Bagi guru; untuk memeberi masukan mencium dan merasakan) apa yang
untuk guru, khususnya pada dilukiskan itu sesuai dengan citra
pelajaran bahasa Indonesia dalam penulisnya. Karangan jenis ini bermaksud
keterampilan menulis kesalahan pada menyampaikan kesan-kesan tentang
tulisan dapat diminimalkan agar tidak sesuatu, dengan sifat dan gerak-
mengalami kesalahan geriknya, atau sesuatu yang lain kepada
3. Bagi sekolah; yaitu sebagai bahan pembaca.
acuan siswa dan guru di dalam
sebuah pembelajaran dan sebagai II. KAJIAN PUSTAKA DAN
referensi sehingga dapat memperoleh KERANGKA PEMIKIRAN.
wawasan khusunya dalam kesalahan 2.1 Penelitian Relevan
penulisan kata.. Berdasarkan telaah pustaka
4. Bagi peneliti; yaitu dapat diperoleh penelitian yang relevan yakni
memperdalam pengetahuan Asrianti, 2014, skripsi, Analisis Kesalahan
penelitian mengenai analisis Morfologi Bahasa Indonesia pada
kesalahan penulisan dan dapat Penulisan Laporan Perjalanan Siswa Kelas
dijadikan rujukan bagi penelitian VIII E SMP Negeri 19 Palu, dengan
selanjutnya. rumusan masalah bagaimanakah bentuk
kesalahan morfologi dalam penulisan
Batasan Istilah laporan perjalanan Kelas VIII E SMP
Penelitian ini menggunakan Negeri 19 Palu. Persamaan dalam
beberapa istilah. Istilah yang digunakan penelitian ini, yaitu pada keterampilan
perlu pembatasan agar mengarah pada menulis siswa SMP dengan menganalisis
suatu konsep pemahaman, sehingga pada kesalahan morfologi yang juga
melalui pembatasan istilah itu pula merupakan bagian dari kesalahan
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 3 (2018)
ISSN 2302-2043
ejaan.Adapun perbedaannya yakni tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu
peneliti menganalisis kesalahan penulisan berdasarkan penyebabnya, serta
kata pada karangan deskripsi, sedangkan pengevaluasian taraf keseriusan
penelitian terdahulu menganalisis kesalahan itu. Dengan demikian, dapat
kesalahan bentuk morfologi. disimpukan bahwa kesalahan berbahasa
Penelitian yang relevan adalah suatu proses kerja yang
dikemukakan pula oleh Muhammad Taufik digunakan oleh guru dan peneliti bahasa
Mantuges, 2015, skripsi, Analisis dengan langkah-langkah pengumpulan
Kesalahan Penggunaan Ejaan Pada data, pengidentifikasian kesalahan
Penulisan Surat Dinas di MTS. AL- terdapat dalam data, penjelasan
KHAIRAAT Poso, dengan rumusan kesalahan tersebut, pengklasifikasian
masalah bagaimanakah bentuk kesalahan kesalahan itu berdasarkan penyebabnya,
ejaan yang terdapat dalam penulisan serta pengevaluasian taraf keseriusan
surat dinas di MTS. AL-KHAIRAAT Poso. kesalahan itu.
Persamaan dalam penelitian ini, yaitu Tarigan, (Gantamitreka 2016:202),
pada keterampilan menulis siswa SMP mengajukan langkah menganalisis
dengan menganalisis penggunaan Ejaan, kesalahan berbahasa yang merupakan
Adapun perbedaannya yakni peneliti modifikasi langkah-langkah analisis
menganalisis kesalahan penulisan kata kesalahan berbahasa yang diajukan Ellis
pada karangan deskripsi, di SMP Negeri 1 dan Sidhar. Langkah-langkah
Banawa kabupaten Donggala, sedangkan menganalisis kesalahan berbahasa
penelitian terdahulu menganalisis dijelaskan sebagai berikut.
kesalahan ejaan pada surat dinas di MTS. 1. Mengumpulkan data yang berupa
AL-KHAIRAAT di Poso. kesalahan-kesalahan berbahasa yang
dibuat pelajar.
2.2 Kajian Pustaka 2. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi
2.2.1 Analisis Kesalahan Berbahasa kesalahan; terhadap pengenalan
Harimurti, (2001:12) analisis pemilah-milahan kesalahan
bahasa yaitu istilah umum untuk berbagai berdasarkan kategori kebahasaan.
kegiatan yang dilakukan oleh penyelidik 3. Membuat peringkat kesalahan yang
bahasa dalam menggarap data yang berarti membuat urutan kesalahan
diperoleh dari penelitian lapangan atau berdasarkan kesalahan-kesalahan itu
dari pengumpulan teks. Analisis kesilapan muncul.
yaitu teknik untuk mengukur kemajuan 4. Menjelaskan kesalahan dengan
belajar bahasa dengan mencatat dan mendeskripsikan letak kesalahan,
mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan sebab-sebabnya dan pemberian
yang dibuat oleh seseorang atau contoh yang benar.
sekelompok. Harimurti (2001:13). 5. Membuat perkiraan daerah atau butir
Menurut Crystal, (dalam kebahasaan yang rawan
Gantamitreka, 2016:201), analisis menyebabkan kesalahan.
kesalahan berbahasa adalah salah satu 6. Mengkoreksi kesalahan yang berupa
teknik untuk mengidentifikasi, pembetulan dan penghilangan
menginterpretasi secara sistematis kesalahan berupa penyusunan bahan
kesalahan-kesalahan yang dilakukan yang tepat dan penentuan strategi
siswa dalam pembelajaran B2 (bahasa pembelajaran yang serasi.
asing) dengan menggunakan teori-teori
dan prosedur-prosedur yang ada 2.2.2 Kesalahan Berbahasa dalam
hubungannya dengan pembahasaan. Penerapan Kaidah Ejaan yang
Dengan demikian, dapat disimpukan Disempurnakan
bahwa kesalahan berbahasa adalah suatu Kaidah ejaan dalam tata tulis sangat
proses kereja yang digunakan oleh guru penting. Kesalahan ejaan dapat
dan peneliti bahasa dengan langkah- menimbulkan kesalahan tanggapan
langkah pengumpulan data, pembaca terhadap gagasan yang
pengidentifikasian kesalahan terdapat dikemukakan oleh penulis. Gantamitreka,
dalam data, penjelasan kesalahan (2016:179). Pendapat lain Gantamitreka,
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 3 (2018)
ISSN 2302-2043
(2016:9), ejaan adalah kaidah-kaidah Anak-ana
cara penggambaran bunyi-bunyi (kata, hati-hati
kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk Buku-buku kura-kura
tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan Ramah-tamah terus-menerus
tanda baca. Mencari-cari porakporanda
Menurut Setyawati, (2010:156), Mata-mata mondar-mandir
secara teknis ejaan adalah aturan tulis- 4. Gabungan Kata
menulis dalam suatu bahasa yang 1. Unsur gabungan kata yang lazim
berhubungan dengan penulisan huruf, disebut kata majemuk, termasuk
penulisan kata, penulisan unsur serapan, istilah khusus, ditulis terpisah
dan penggunaan tanda baca. Misalnya:
Kedua pendapat di atas, dapat duta besar model linear
disimpulkan bahwa ejaan adalah aturan kambing hitam persegi
tulis-menulis dalam menggambarkan panjang
suatu bahasa yang berhubungan dengan orang tua rumah sakit jiwa
penulisan huruf, penulisan kata, simpang empat meja tulis
penulisan unsur serapan, dan 5. Pemenggalan kata
penggunaan tanda baca. 1. Pemenggalan kata pada kata dasar
dilakukan sebagai berikut.
2.2.3 Penulisan Kata a. Jika di tengah ada huruf vokal
Penulisan kata merupakan proses yang berurutan, pemenggalannya
atau cara menulis sebuah karya yang dilakukan di antara huruf vokal itu.
mempertimbangkan unsur-unsur bahasa Misalnya:
yang dituliskan sebagai wujud kesatuan, bu-ah ma-in
perasaan dan pikiran yang dapat ni-at sa-at
digunakan dalam berbahasa sesuai 6. Kata Depan
dengan ejaan yang disempurnakan kata depan, seperti di, ke, dan dari,
(EYD). ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
A. Penulisan Kata Misalnya:
1. Kata Dasar Di mana dia sekarang?
1. Kata dasar ditulis sebagai satu Kain itu disimpan di dalam lemari.
kesatuan. Mari kita berangkat ke kantor.
Misalnya: Saya pergi ke sana kemari
Kantor pajak penuh sesak mencarinya.
Saya pergi ke sekolah Ia berasal dari pulau penyengat.
Buku itu sangat tebal Cincin itu terbuat dari emas
2. Kata Berimbuhan 7. Partikel
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran 1. Partikel –lah -kah, dan –tah ditulis
serta gabungan awalan dan serangkai denagan kata yang
akhiran) ditulis serangkai dengan mendahuluinya.
bentuk dasarnya. Misalnya:
Misalnya: Bacalah buku itu baik-baik!
Berjalan Apakah yang tersirat dalam surat
berkelanjutan itu?
mempermudah Siapakah garangan dia?
gemetar Apatah gunanya bersedih hati?
lukisan 2. Partikel pun ditulis terpisah dari
kemauan kata yang mendahuluinya.
3. Kata Ulang Misalnya:
1. Bentuk ulang ditulis dengan Apa pun permasalahannya, dia
menggunakan dengan tanda dapat mengatasinya dengan
hubung (-) di antara unsur- bijaksana.
unsurnya Jika hendak tengah malam pun,
Misalnya: sudah ada kesadaran.
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 3 (2018)
ISSN 2302-2043
Jangan dua kali, satu kali pun penentuan topik. Kerangka karangan
engkau belum pernah berkunjung adalah kerangka tulis yang
kerumahku. menggambarkan bagian-bagian atau
3. Partikel per yang berarti ‘demi’, butir-butir isi karangan dalam tatanan
‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah yang sistematis. Karena tatanan yang
dari kata yang mengikutinya. sistematis itu, kerangka karangan sudah
Misalnya: menunjukan organisasi isi karangan.
Mereka masuk ke ruangan satu Gambaran isi yang demikian itu
per satu menempatkan butir-butir isi karangan
Harga kain itu Rp 50.000,00 per dalam hubungannya dengan butir-butir
helai yang lain. Dalam kerangka karangan itu
Karyawan mendapatkan kenaikan akan tampak butir-butir isi karangan
gaji per 1 Januari yang menggambarkan (1) sub-subtopik,
8. Singkatan karangan baik dari segijumlah dan
1. Singkatan nama orang, gelar, jenisnya, (2) urutan sub-subtopik isi
sapaan, jabatan, atau pengkat, karangan dan (3) hubungan antar
diikuti dengan tanda titik pada subtopik dalam karangan hubungan logis
sitiap unsur singkatan itu. dan kronologis dan hubungan setara atau
Misalnya: hubungan bertingkat.
A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
H. Hamid Haji Hamid 2.2.6 Pengertian Karangan Deskripsi
Suman Hs. SumanHasibuan Suparno dkk, (2007:4.7) kata
M.SI Master Sains deskripsi berasal dari kata bahasa Latin
S.Kom Sarjana Komunikasi describere yang berarti menggambarkan
9. Akronim atau memeriahkan suatu hal. Dari segi
1. Akronim nama diri yang terdiri istilah, deskripsi adalah suatu bentuk
atas huruf awal setiap kata ditulis karangan yang melukiskan sesuai dengan
dengan huruf kapital tanpa tanda keadaan sebenarnya, sehingga pembaca
titik. dapat mencitrai (melihat, mendengar,
Misalnya: mencium dan merasakan) apa yang
BIG Badan Informasi Geospasial dilukiskan itu sesuai dengan citra
BIN Badan Intelejen Negara penulisnya. Karangan jenis ini bermaksud
LAN Lembaga Administrasi Negara menyampaikan kesan-kesan tentang
2.2.4 Pengertian Karangan sesuatu, dengan sifat dan gerak-
Menurut Poerwodarminta geriknya, atau sesuatu yang lain kepada
(1984:445), “Karangan merupakan pembaca.
uraian tentang sesuatu hasil”. Dengan Karangan deskripsi adalah karangan
demikian, pengertian karangan atau yang melukiskan suatu keadaan,
tulisan dapat kita batasi sebagai mengemukakan sifat, tingkah-laku
rangkaian kalimat yang logis, padu, seseorang, suasana dan keadaan sesuatu
sistematis, yang berisi pengalaman, tempat atau sesuatu yang lain.
pikiran atau pelukisan tentang objek Selanjutnya Suparno dkk,
suatu peristiwa atau suatu masalah. (2007:1.11) mengemukakan bahwa
Kemampuan mengarang adalah deskripsi adalah ragam wacana yang
kemampuan untuk menuangkan gagasan melukiskan sesuatu berdasarkan kesan-
dalam sebuah karangan. Dalam kaitan kesan dari pengamatan, dan perasaan
itu, seorang penulis dituntut memiliki penulisnya. Sasarannya adalah
kemampuan untuk menuangkan menciptakan atau memungkinkan
gagasannya secara berjenjang. terciptanya imajinasi (daya khayal)
pembaca sehingga seolah-olah melihat,
2.2.5 Penyusunan Rancangan mengalami, dan merasakan sendiri apa
Karangan yang dialami penulisnya.
Menurut Suparno dkk, (2007:3.8) Keraf, (1995: 26), menyatakan
Penyusunan kerangka karangan adalah bahwa; deskripsi adalah semacam bentuk
langkah kegiatan penulisan setelah wacana yang berusaha menyajikan suatu
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 3 (2018)
ISSN 2302-2043
objek atau suatu hal sedemikian rupa Indonesia antaranya yang paling terkenal
sehingga objek itu seolah-olah berada di adalah Lampung, Bali dan Raja Ampat.
depan pembaca, seolah-olah pembaca Selain keindahan pantai, Indonesia
melihat sendiri objek itu. Sedangkan juga merupakan negara dengan
Tarigan, (1996:52), “Karangan deskripsi hamparan hutan terbesar di Dunia.Oleh
ialah tulisan yang berusaha memberikan sebab itu Indonesia disebut sebagai paru-
perincian atau melukiskan dan paru dunia karena 1/3 hutan di Dunia
mengemukakan objek yang sedang terdapat di Indonesia.Keindahan hutan di
dibicarakan (seperti orang, tempat, Indonesia memang tak perlu
suasana atau hal lain)”. Dapat dipertanyakan lagi karena memang hijau
disimpulkan bahwa karangan deskripsi hamparan pohon membuat mata seakan
adalah ragam wacana yang melukiskan terhipnotis.Selain itu hewan dan
suatu objek berdasarkan kesan-kesan tumbuhan endemik juga banyak yang
dari pengamatan seorang penulis menjadi buruan wisatawan yang hanya
sehingga pembaca seolah-olah melihat, untuk berfoto untuk mengabadikan
mendengar, mencium, dan merasakan momen tersebut.
apa yang dilukiskan sesuai dengan
penghayatan atau citraan penulisnya. 2.2.8 Macam-Macam Karangan
Dengan demikian, karangan ini bertujuan Deskripsi
menyampaikan kesan-kesan kepada a. Deskripsi Sugestif
pembaca karangan dengan melukiskan Deskripsi sugestif ialah deskripsi
suatu keadaan tingkah laku seseorang yang bertujuan membangkitkan daya
dan keadaan suatu tempat. khayal, kesan atau sugesti tertentu,
seolah-olah pembaca melihat sendiri
2.2.7 Keindahan Alam Indonesia objek (yang dideskripsikan) secara
Contoh Karangan keseluruhan seperti yang dialami secara
Indonesia merupakan Negara fisik oleh penulisnya.
dengan kekayaan alam yang melimpah b. Deskripsi Teknis
ruah dari Sabang hingga Deskripsi teknis ialah deskripsi yang
Marauke.Keindahan alam Indonesia bertujuan memberikan identifikasi atau
memang dianggap tak ada yang mampu informasi objek, sehingga pembaca dapat
menandingi di negara manapun di mengenal bila bertemu atau berhadapan
dunia.Hampir semua pesona alam dengan objek itu.
terdapat di Indonesia dari darat hingga
laut.Maka dari itu tak heran jika banyak 2.2.9 Pendekatan Deskripsi
wisatawan asing yang rela datang jauh- Menurut Suparno dkk, (2007:4.8)
jauh ke Indonesia untuk menikmati pendekatan dalam deskripsi dapat
keindahan alam Indonesia.Selain dibedakan atas pendekatan ekspositoris,
keindahan yang disajikan ternyata di pendekatan impresionistik, dan
dalam keindahan tersebut terdapat pendekatan menurut sikap pengarang.
banyak hal tersembunyi yang jarang 1. Pendekatan Ekspositoris
diketahui seperti flora dan fauna yang Pendekatan ekspositoris dapat
sangat eksotis. memberikan keterangan sesuai dengan
Alam Indonesia yang paling terkenal keadaan yang sebenarnya sehingga
di mancanegara adalah keindahan pembaca dapat seolah-olah ikut melihat
pantainya yang terbentang dari barat atau merasakan objek yang kita
hingga ke timur.Banyaknya pulau yang deskripsikan. Karangan jenis ini dapat
ada di Indonesia membuat kekayaan laut berisi daftar secara lengkap atau agak
dan pantai semakin melimpah ruah.Selain lengkap sehingga pembaca dengan
pantai, keindahan dunia bawah laut juga penalarannya dapat memperoleh kesan
menjadi buruan wisatawan untuk masuk keseluruhan tentang sesuatuefek
kedalamnya dan ikut menikmati pemerolehan kesan tersebut lebih banyak
kehidupan bawah laut di didasarkan atas proses penalaran pada
Indonesia.Daerah yang memiliki emosional.
keindahan pantai yang menakjubkan di
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 3 (2018)
ISSN 2302-2043
2. Pendekatan Impresionistik aktivitas yang dilakukan, pekerjaan
Tujuan deskripsi impresionistik atau jabatan, pakaian, tempat
ialah mendapatkan tanggapan emosional kediaman, dan kendaraanyang ikut
pembaca ataupun kesan pembaca. Corak menggambarkan watak seseorang.
deskripsi ini diantaranya juga ditentukan 3. Deskripsi watak atau tingkat
oleh macam kesan apa yang diinginkan perbuatan
penulisnya. Mendeskripsikan watak seseorang
3. Pendekatan sikap pengarang memang paling sulit dilakukan kita
Pendekatan ini sangat bergantung harus mampu menafsirkan tabir yang
kepada tujuan yang ingin dicapai, sifat terkandung dalam balik fisik
objek, serta pembaca deskripsinya.Dalam manusia.Dengan kecermatan dan
menguraikan sebuah gagasan, penulis keahlian seseorang, seseorang harus
mungkin mengharapkan agar pembaca mampu mengidentifikasikan unsur-
tidak puas terhadap suatu tindakan atau unsur dan kepribadian seorang
keadaan, atau penulis menginginkan agar tokoh.Kemudian, menampilakan
pembaca juga harus merasakan bahwa dengan jelas unsur-unsur yang dapat
persoalan yang tengah dihadapi memperhatikan karakter yang
merupakan masalah yang gawat. Penulis digambarkan.
juga dapat membayangkan bahwa akan 4. Deskripsi gagasan-gagasan tokoh
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Hal ini memang tidak dapat diserap
sehingga pembaca dari mula sudah oleh panca indra manusia. Namun,
disiapkan dengan sebuah persamaan antara perasaan dan unsur fisik
yang kurang enak, seram, takut, dan mempunyai hubungan yang
sebagainya. Suparno, (2007:4.13). erat.Pancaran wajah, pandangan
Pengarang harus menetapkan sikap mata, gerak bibir, dan gerak tubuh
yang akan diterapkan sebelum memulai merupakan petunjuk tentang
menulis. Semua detail harus dipusatkan keadaan perasaan seseorang pada
untuk menunjang efek yang ingin waktu itu.
dihasilkan. Perincian yang tidak ada
kaitannya dan menimbulkan keragu- 2.2.11 Ciri-ciri karangan deskripsi
raguan pada pembaca, harus Dalman, (2015: 94) membedakan
disingkirkan.Penulis dapat memilih, ciri-ciri khas pada karangan deskripsi
misalnya salah satu sikap, seperti masa yang dipaparkan sebagai berikut.
bodoh, bersungguh-sungguh, cermat, 1. Deskripsi lebih memperlihatkan setai
sikap seenaknya, atau sikap yang atau perincian tentang objek;
ironis.Suparno dkk, (2007:4.13). 2. Deskripsi bersifat memberikan
sensitivitas dan membentuk imajinasi
2.2.10 Macam-Macam Deskripsi pembaca;
Menurut Suparno dkk, (2007:4.14), 3. Deskripsi disampaikan dengan gaya
macam-macam deskripsi dibedakan yang memikat;
menjadi empat bagian yaitu deskripsi 4. Deskripsi dituliskan dengan pilihan
keadaan fisik, deskripsi alam sekitar, kata yang menggugah;
deskripsi watak atau tingkat perbuatan, 5. Deskripsi memaparkan tentang
dan deskripsi gagasan-gagasan tokoh, sesuatu yang dapat dirasakan oleh
dipaparkan sebagai berikut. pancaindera
1. Deskripsi keadaan fisik
Deskripsi fisik bertujuan memberi 2.2.12 Langkah-Langkah Menulis
gambaran yang sejelas-jelasnya tentang Karangan Deskripsi
keadaan tubuh seseorang tokoh.Deskripsi Menulis karangan deskripsi perlu
ini bersifat objektif. dilakukan langkah-langkah untuk
2. Deskripsi alam sekitar membantu mempermudah
Deskripsi keadaan sekitar, yaitu pendeskripsian, berikut ini disajikan
penggambaran keadaan yang rambu-rambu yang dapat anda ikuti.
mengelilingi sang tokoh, misalnya Suparno dkk, (2007:4.22).
penggambaran tentang aktivitas-
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 3 (2018)
ISSN 2302-2043
1. Menentukan apa yang akan III. METODE PENELITIAN
dideskripsikan: apakah akan 3.1 Jenis Penelitian
mendeskripsikan orang atau tempat. Penelitian ini dilaksanakan dengan
2. Merumuskan tujuan pendeskripsian: menggunakan pendekatan deskriptif
apakah deskripsi dilakukan sebagai kualitatif. Pemilihan jenis penelitian ini
alat bantu karangan narasi, eksposisi, sesuai dengan sifat dan tujuan penelitian
argumentasi atau persuasi. dan wujud data yang dikumpulkan.
3. Menetapkan bagian yang akan Dikatakan deskriptif kualitatif karena
dideskripsikan: kalau yang penelitian ini berusaha memaparkan dan
dideskripsikan orang, apakah yang memberikan data yang akurat tentang
akan dideskripsikan itu ciri fisik, kesalahan penulisan kata pada karangan
watak, gagasannya, atau benda- deskripsi siswa SMP Negeri 1 Banawa
benda disekitar tokoh. Kalau yang kabupaten Donggala.
dideskripsikan tempat, apakah yang
akan dideskripsikan keseluruhan 3.2 Data dan Sumber Data
tempat atau bagian-bagian tertentu Data yang digunakan dalam
saja yang menarik. penelitian ini berbentuk data tulisan dan
4. Merinci dan menyistematiskan hal-hal sumber data diperoleh dari hasil
yang menunjang kekuatan bagian pekerjaan atau tes menulis karangan
yang akan dideskripsikan: hal-hal apa deskripsi pada siswa SMP Negeri 1
saja yang akan ditampilkan untuk Banawa kabupaten Donggala.
membantu munculnya kesan dan
gambaran kuat mengenai sesuatu 3.3. Tempat dan Waktu Penelitian
yang dideskripsikan? Pendekatan apa Tempat dilakukanya penelitian ini,
yang digunakan penulisan. yaitu di SMP Negeri 1 Banawa yang
terletak di Donggala. Alasan penulis
2.3 Kerangka Pemikiran memilih sekolah tersebut karena belum
ada yang melakukan penelitian tentang
analisis kesalahan penulisan kata pada
karangan deskripsi di kelas VIII E. Waktu
penelitian ini dilaksanakan selama satu
bulan, yaitu pada tanggal 18 oktober
sampai dengan tanggal 20 november
2018

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Data dalam penelitian ini diperoleh
melalui beberapa teknik, yaitu 1) teknik
tes, 2) teknik dokumentasi, 3) teknik
pengamatann dan 4) teknik catat.
Keempat teknik tersebut diuraikan
sebagai berikut:

3.5 Teknik Analisis Data


Data dalam penelitian ini dianalisis
dengan menggunakan tiga cara, yakni 1)
mereduksi data. 2) penyajian data, 3)
penarikan kesimpulan.

IV. HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh kesalahan ejaan dalam
karangan deskripsi pada siswa kelas VIII
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 3 (2018)
ISSN 2302-2043
SMP Negeri 1 Banawa Kabupaten Paparan data (3) di atas, tampak
Donggala. Meliputi kesalahan penulisan kesalahan penulisan kata ulang.
kata ulang, penulisan kata depan, Kesalahan itu dapat dilihat pada kata
penulisan singkatan,penulisan imbuhan. yang dicetak miring menfoto foto.
Keempat kesalahan pada penulisan kata Penulisan kata ulang tersebut, secara EYD
dalam karangan deskripsi siswa menyalahi kaidah, seharusnya kata
diuraikan sebagai berikut. tersebut ditulis secara lengkap atau utuh
dengan memberi garis penghubung atau
4.1.1 Kesalahan Penulisan Kata mengulang kata dasar dengan memberi
Kesalahan penulisan kata yang tanda hubung diantara kata dasar
diperoleh dalam penelitian ini meliputi; tersebut. Oleh karena itu, agar penulisan
kesalahan penulisan kata ulang, kata di atas, sesuai dengan EYD,
kesalahan penulisan kata depan dan penulisannya dapat diperbaiki menjadi
kesalahan penulisan singkatan. Ketiga “saya menfoto- foto dengan turis dan
bentuk kesalahan pada penulisan kata akhirnya saya pulang”
dalam karangan deskripsi siswa diuraikan Data 4
berikut ini: “pas pas saya pulang saya naik bus
sekolah bersama kawan²”
1. Kesalahan Penulisan Kata Ulang Paparan data (4) di atas, tampak
Data 1 kesalahan penulisan kata ulang.
“habis makan kami duduk² sebentar Kesalahan itu dapat dilihat pada kata
habis duduk kami pulang” yang dicetak miring pas pas, kawan².
Penulisan kata ulang tersebut, secara EYD Penulisan kata ulang tersebut, secara EYD
menyalahi kaidah, seharusnya kata menyalahi kaidah, seharusnya kata
tersebut ditulis secara lengkap atau utuh tersebut ditulis secara lengkap atau utuh
dengan memberi garis penghubung atau dengan memberi garis penghubung atau
mengulang kata dasar dengan memberi mengulang kata dasar dengan memberi
tanda hubung di antara kata dasar tanda hubung diantara kata dasar
tersebut. Oleh karena itu, agar penulisan tersebut. Oleh karena itu, agar penulisan
kata di atas, sesuai dengan EYD, kata di atas, sesuai dengan EYD,
penulisannya yang tepat dapat diperbaiki penulisannya dapat diperbaiki menjadi
menjadi: “habis makan kami duduk- “pas-pas saya pulang saya naik bus
duduk sebentar habis duduk kami pulang” sekolah bersama kawan-kawan”
Data 2 Data 5
“karena kami laju laju sampai ditilang “saya pergi dengan kawan kawan saya
polisi” melihat ramainya orang yang berlibur”
Paparan data (2) di atas, tampak Paparan data (5) di atas, tampak
kesalahan penulisan kata ulang. kesalahan penulisan kata ulang.
Kesalahan itu dapat dilihat pada kata Kesalahan itu dapat dilihat pada kata
yang dicetak miring laju laju. Penulisan yang dicetak miring kawan kawan.
kata ulang tersebut, secara EYD Penulisan kata ulang tersebut, secara EYD
menyalahi kaidah, seharusnya kata ulang menyalahi kaidah, seharusnya kata ulang
tersebut ditulis secara lengkap atau utuh tersebut ditulis secara lengkap atau utuh
dengan memberi garis penghubung atau dengan memberi garis penghubung atau
mengulang kata dasar dengan memberi mengulang kata dasar dengan memberi
tanda hubung di antara kedua kata dasar tanda hubung diantara kedua kata dasar
tersebut. Oleh karena itu, agar penulisan tersebut. Oleh karena itu, agar penulisan
kata ulang di atas, sesuai dengan EYD, kata ulang di atas, sesuai dengan EYD,
penulisannya dapat diperbaiki menjadi: penulisannya dapat dilihat menjadi“saya
“karena kami laju-laju sampai ditilang pergi dengan kawan-kawan saya melihat
polisi”. ramainya orang yang berlibur”.
Data 3 2. Kesalahan Kata Depan
“saya menfoto foto dengan turis dan Kata depan dapat ditandai dengan
akhirnya saya pulang” penggunaan kata seperti di, ke, dan dari,
yang harus ditulis terpisah dengan kata
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 3 (2018)
ISSN 2302-2043
yang mengikutinya. Tetapi dalam Data 10
penelitian karangan deskripsi siswa di “selfi-selfi bersama-sama diatas air”
SMP Negeri 1 Banawa masih banyak yang Kesalahan penulisan kata depan
memiliki kesalahan dalam penulisan kata pada data di atas, pada kata diatas pada
depan. kata tersebut menunjukan kesalahan
Data 6 penulisan kata depan yang seharusnya
“saya sesampai disana saya melihat ditulis terdipisah dari induk katanya,
orang yang sangat ramai mandi-mandi maka dapat ditulis. “selfi-selfi bersama-
disana” sama di atas air”
Kesalahan pada kata depan pada 3. Kesalahan Penulisan Singkatan
data (6) terdapat kata disana pada kata Data 11
tersebut harusnya di pisah karena “ada ayunan yg berdiri di tengah laut”
menunjukan keterangan tempat jadi, Kesalahan penulisan kata depan
penulisan tersebut harus dipisah di sana pada data (11) terdapat kata yg
berikut penulisan kata depan yang tepat seharusnya kata tersebut harus ditulis
“saya sesampai di sana saya melihat secara keseluruhan yang karena tidak
orang yang sangat ramai mandi-mandi di memiliki arti dalam penulisan singkatan
sana”. maupun dalam penggunaan ejaan yang
Data 7 disempurnakan. Berikut penggunaan
“tempat untuk santai yang di buat khusus singkatan yang tepat “ada ayunan yang
untuk para turis” berdiri di tengah laut”.
kesalahan penulisan pada kata Data 12
depan pada data (7) terdapat kata di “pada hari Minggu sy pergi ke wisata”
buat seharusnya pada kata tersebut Kesalahan penulisan singkatan
harus disambung dibuat karena tidak terdapat pada data (12) pada kata sy
menunjukan keterangan tempat, ditulis penggunaan singkatan pada kata tersebut
sesuai penggunaan ejaan yang benar tidak benar, kata tersebut harus ditulis
“tempat untuk santai yang dibuat khusus secara keseluruhan saya. Berikut
untuk para turis”. penulisan singkatan yang tepat “pada hari
Data 8 Minggu saya pergi ke wisata”
“saya langsung berangkat pulang Data 13
kerumah” “setelah saya merasakan suasana di
Kesalahan penulisan kata depan pantai tanjung karang akhirnya sya
pada kata kerumah juga harus dipisah pulang ke rumah”
karena menunjukan keterangan tempat Kesalahan penulisan singkatan
jadi, kata tersebut harus dipisah dengan terdapat pada data (13) pada kata sya
kata yang mengikutinya kerumah berikut penggunaan singkatan pada kata tersebut
penggunaan kata depan yang tepat “saya tidak benar, kata tersebut harus ditulis
langsung berangkat pulang ke rumah” secara keseluruhan saya. Berikut
Data 9 penggunaan singkatan yang tepat
“saya beristirahat sejenak karena terlalu “setelah saya merasakan suasana di
keasikan melihat apa yang ada disana” pantai tanjung karang akhirnya saya
Paparan data (9) di atas, tampak pulang ke rumah”
kesalahan penulisan kata depan. 4. Kesalahan Penulisan Imbuhan
Kesalahan itu dapat dilihat pada kata Data 14
yang dicetak miring disana. Penulisan “saya memfoto-foto dengan turis dan
kata depan tersebut, secara EYD akhirnya saya pulang’’
menyalahi kaidah, seharusnya kata depan Kesalahan penulisan imbuhan
tersebut ditulis terpisah dari kata yang tampak pada kata menfoto-foto yang
mengikutinya disana oleh karena itu, agar seharusnya tidak menggunakan
penulisan kata depan di atas, sesuai menggunakan awalan men karena ketika
dengan EYD, penulisannya dapat dilihat menggunakan kata men akan mengalami
pada contoh berikut “saya beristirahat kerancuan dalam sebuah kata.
sejenak karena terlalu keasikan melihat Seharusnya pada kata tersebut
apa yang ada di sana”. menggunakan kata berfoto-foto yang
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 3 (2018)
ISSN 2302-2043
berarti melakukan suatu kegiatan http://najmadewie.blogspot.co.id/2012/09/me
nulis-karangan-deskripsi.html diakses pada
mengambil gambar. Jadi dapat ditulis
tanggal 20 Mei 2017[online].
“saya berfoto-foto dengan turis dan [2] Gantametrika dkk.(2016). Kesalahan
akhirnya saya pulang’’ Berbahasa Penggunaan EYD.Solo:Genta Smart
Data 15 Publisher.
[3] Holisoh.(1996). Proses Pembelajaran di
“Ditilang polisi karena berlaju-laju lepas
Sekolah. Bandung: Sinar Baru.
itu’’ [4] Kridalaksana Harimurti.(2001). Edisi Ketiga
Pada kata kesalahan penulisan kata Kamus Linguistik.
imbuhan tampak pada kata berlaju-laju, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
[5] Kurnila, Nely. (2010). Tesis: Peningkatan
seharusnya pada kata tersebut tidak
Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi
menggunakan kata ber karena kata dengan Menggunakan Metode Sugesti-
tersebut akan mengalami kerancuan pada Imajinatif melalui Media audio visual pada
saat membaca. Saharusnya ditulis laju- Siswa SMA Negeri 3 Ketapang Kalimantan
Barat. Bandung: UPI.
laju yang artinya buru-buru. Jadi ditulis
[6] Megawardani. Karangan-deskripsidiakses pada
“Ditilang polisi karena laju-laju lepas itu” tanggal 19 Juli 2017 [Online]
Data 16 Http://megawardhani.blogspot.co.id/2016/08/
”aku menberenang-renang” ciri-cirikarangan-deskripsi.html?m=1
[7] Mulyati Yeti Dkk.(2010). Keterampilan
Pada kata tersebut terdapat
Berbahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas
kesalahan penulisan imbuhan pada kata Terbuka.
menberenang-renang. Pada kata [8] Satyawati Nanik. (2010). Analisis Kesalahan
tersebut seharusnya tidak menggunakan Bahasa Indonesia: Teori dan Praktik.
Surakarta: Yuma Pustaka.
imbuhan men karena pada kata tersebut
[9] Sulistiowati.(2008). Skripsi: Model
akan mengalami kerancuan pada saat Pembelajaran Menulis Karangan dengan
membaca kata tersebut. Jadi dapat ditulis Metode Karya Wisata. Bandung: Universitas
tanpa mengguanakan imbuhan men “aku Bale Bandung.
[10] Suparno Dkk. (2007).Keterampilan Dasar
berenang-renang”
Menulis.Jakarta: Universitas Terbuka.
[11] Supriyadi.(1993). Pendidikan Bahasa
4.2Pembahasan Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kesalahan penulisan kata pada Depdikbud.
[12] Keraf(1995:26) Pengertian Karangan Deskripsi
karangan deskripsi siswa kelas VIII E SMP
[13] Dalman,(2015:94) Ciri-ciri Karangan Deskripsi
Negeri 1 Banawa kabupaten Donggala [14] Poerwodarminta.(1984:445), Pengertian
masih banyak mengalami kesalahan Karangan.
dalam penulisan karangan deskripsi, ini [15] Tindoan Abidin Yosi.(2012/11)Pengertian
Karangan Deskripsi
disebabkan karena kurangnya
Http://Yosiabdiantindaon.Blogspot.Com/2012/
pemahaman siswa dalam penulisan kata, 11/Pengertian-Karangan-
karena kurangnya pemahaman tersebut Deskripsi.HtmlDiakses pada Tanggal 25 Juli
dapat mengakibatkan terjadinya 2017 [Online].
[16] Waridah Ernawati.(2008).EYD dan Seputar
kesalahan penulisan kata ulang, kata
Kebahasaan Indonesia.Bandung.
depan, singkatan kata, dan kata
imbuhan.
Berdasarkan hasil penelitian pada
4.1 dalam analisis kesalahan penulisan
kata pada karangan deskripsi pada siswa
kelas VIII E SMP Negeri 1 Banawa
kabupaten Donggala masih banyak
mengalami kesalahan dalam menulis
sebuah karangan deskripsi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Asrianti, Muhahad Taufik Matuges


Dkk.(2014,2015).Panduan Tugas Akhir
(Skripsi) dan Artikel Penelitian.Universitas
Tadulako.
Bingkai Ilmu Lewat Tulisan Kamis, 27
September 2012

Anda mungkin juga menyukai