Anda di halaman 1dari 9

Sintaksis Bahasa Indonesia

CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Sintaksis

NAMA : DELFITA HURA

NIM : 212124020

KELAS :B

SEMESTER : III

MATA KULIAH : SINTAKSIS BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU

VIKTORISMAN ZEGA

YAYASAN PERGURUAN TINGGI NIAS UNIVERSITAS NIAS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah yang Maha Esa. Dimana atas berkat dan
rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sintaksis Bahada Indonesia
yaitu Critical Journal Review. Dan saya juga berterima kasih kepada Bapak dosen yang telah
memberikan tugas ini kepada saya.

Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu saya
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata saya ucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

GUNUNGSITOLI 21 JANUARI 2023

DELFITA HURA
JURNAL

IDENTITAS JURNAL I

Judul Jurnal : PENGARUH UNSUR SINTAKSIS BAHASA INGGRIS TERHADAP


PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA IMIGRAN AFGANISTAN

Penulis : Murnism, Muhammad Darwis, Asriani Abbas

Volume : 10

Nomor :1

Nama Jurnal : Jurnal Ilmu Budaya

Tahun Terbit : 2022

E-Issn : 2621-5101

Halaman : 175-183

IDENTITAS JURNAL II

Judul Jurnal : KESALAHAN BERBAHASA BIDANG SINTAKSIS PADA KARYA


ILMIAH (SKRIPSI) MAHASISWA UNIVERSITAS PEKALONGAN

Penulis : Afrinar Pramitasari

Volume :2

Nomor :1

Nama Jurnal : Bahasa, Sastra, dan Pengajaran

Tahun Terbit : 2020

E-Issn : 2722-1911

Halaman : 12-18
BAB I

PEMBAHASAN

RINGKASAN JURNAL I

A. Pendahuluan

Bahasa merupakan sesuatu hal yang penting dalam kehidupan manusia karena
merupakan alat komunikasi yang digunakan. Bahasa yang didapatkan sejak lahir adalah
bahasa pertama atau bahasa ibu. Masyarakat Indonesia atau masyarakat yang menetap
sementara di Indonesia pada umumnya adalah masyarakat bilingual dan multilingual yang
menguasai dua atau lebih bahasa, yaitu bahasa bahasa daerah (B1) bahasa Indonesia (B2),
dan bahasa asing (B3).

Menurut Ellis (dalam Evo, 2019), untuk waktu yang lama, para ahli pengajaran
bahasa kedua (B2) menyakini bahwa penguasaan siswa terhadap bahasa pertama (B1) atau
bahasa yang dipelajari sebelumnya, berpengaruh pada penguasaan bahasa kedua (B2) atau
bahasa ke tiga (B3) mereka.

Pengaruh antarbahasa terjadi ketika bahasa pertama (B1) lebih dominan digunakan
oleh dwibahasawan atau multibahasawan. Bahasa pertama (B1), bahasa kedua (B2) atau
bahasa ketiga (B3) penutur tidak sepadan atau seimbang. Masyarakat bilingual atau
multilingual memakai pola bahasa pertama (B1) ke dalam struktur bahasa kedua (B2),
menggunakan pola bahasa ke dua (B2) ke dalam struktur bahasa ke tiga (B3) atau sebaliknya.
Hal tersebut mengakibatkan terjadinya pergantian pola bahasa dari bahasa pertama (B1)
terhadap bahasa kedua (B2), atau bahasa ke dua (B2) terhadap bahasa ke tiga (B3) yang
diiujarkan.

B. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini menurut , Sebagai unit ujaran, sintaksis membahas kata-kata
dalam hubungannya dengan kata lain atau komponen lain. Hal ini sejalan dengan asal usul
sintaksis dalam bahasa Yunani yaitu sun yang berarti “dengan” dan kata “tattein” berarti
menggabungkan kosa kata ke dalam kelompok kata atau kalimat (Chaer, 1994: 201). Manaf
(2009:3) berpendapat bahwa sintaksis merupakan disiplin ilmu linguistik yang berkaitan
dengan struktur pembentuk kalimat. Struktur pembentuk kalimat yang dimaksud ialah frasa,
klausa, dan kalimat, selanjutnya Verhaar (dalam Muis, 2005: 63) sintaksis adalah bidang
linguistik yang berhubungan dengan bagaimana kosa kata disusun menjadi sebuah kalimat
yang utuh.

Weinrech mengemukakan bahwa bilingualisme adalah penguasan dua bahasa atau


dialek secara bergantian, sedangkan orang yang menggunakan atau menguasai dua bahasa
disebut sebagai bilingual. Seseorang yang menguasai lebih dari satu bahasa akan mengalami
penyimpangan bahasa ketika berbicara, atau biasa disebut sebagai interferensi bahasa.
Misalnya Penggunaan dua bahasa, ialah bahasa pertama atau bahasa ibu menginterferensi
bahasa bahasa kedua atau bahasa Indonesia.
Bahasa yang dominan digunakan oleh imigran Afganistan yang tinggal di kota
Makassar ialah bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. bahasa Inggris digunakan ketika
berkomunikasi dengan imigran lain (yang berasal dari Negara lain) dan juga digunakan ketika
berkomunikasi dengan masyarakat Makassar yang mengerti bahasa Inggris, sedangkan
bahasa Indonesia diujarkan ketika berkomunikasi dengan masyarakat Makassar yang kurang
memahami bahasa Inggris

C. Metode Penelitian

Pada metode penelitian akan diurai secara spesifik mengenai jenis-jenis penelitian,
sumber data, populasi, sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik
penyajian. Jenis penelitian dalam proposal tesis adalah penelitian kualitatif, yaitu peneliti
yang berusaha memperoleh data-data akurat tentang struktur frasa dan kalimat bahasa
Indonesia masyarakat imigran Afganistan dan menganalisis interferensi sintaksis bahasa
Indonesia masyarakat Imigran yang menetap di BTN Asal-Mula kota Makassar.

Wilayah atau lokasi penelitian ini berada di BTN Asal-Mula Kota Makassar, tepatnya
di asrama Rere. Responden penelitian ini adalah tiga orang masyarakat imigran yang tinggal
di BTN Asal-Mula kota Makassar dengan kareteria: (1) Tinggal di Indonesia minimal lima
tahun; (2) Berjenis kelamin laki-laki; (3) Berusia 25-40 tahun; (4) Berbadan sehat; dan (5)
Mengenyam pendidikan minimal SMA sederajat. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh tuturan bahasa Indonesia masyarakat imigran Afganistan yang terinterferensi. Sampel
penelitian ini ialah data yang berkaitan dengan pola-pola kalimat bahasa Indonesia
masyarakat imigran Afganistan, yaitu frasa,klausa, dan kalimat.

Agar mencapai tujuan yang diinginkan pada penelitian ini maka diperlukan suatu
metode atau cara yang bersifat ilmiah. Sehubungan dengan hal ini, cara mengumpulkan data
dalam peneliti ini, yaitu menggunakan penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

D. Hasil penelitian

Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia yang menguasai bahasa


Indonesia sebagai bahasa kedua harus sama kemampuan penguasaannya dengan bahasa
daerah sebagai bahasa pertama menurut pendapat bloomfield, sedangkan jika dilihat dari
pendapat Macnamara dan Haugen bisa disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia yang
menguasai bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua tidak harus sama kemampuan
penguasaannya ketika berbahasa daerah sebagai bahasa pertama.

RINGKASAN JURNAL II

A. Pendahuluan

Kegiatan menulis karya ilmiah merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dalam
proses belajar mahasiswa di perguruan tinggi. Sebagian besar mata kuliah yang ditempuh
oleh mahasiswa pada tiap-tiap semester, mengharuskan mahasiswa menulis makalah atau
tulisan ilmiah lainnya yang bermuara pada penulisan skripsi sebagai tugas akhir. Menulis
merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus mempunyai
kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis, dan struktur bahasa. Menurut pendapat
Abbas (2006:125) keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan,
pendapat, dan perasaan kepada pihak lain melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan
gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata, gramatikal dan
penggunaan ejaan.

B. Tujuan Penelitian

Setiap mahasiswa di perguruan tinggi diharapkan mempunyai keterampilan menulis


ilmiah karena di akhir perkuliahan diwajibkan menyusun tugas akhir berupa karya ilmiah
berbentuk skripsi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana. Sebagai akademisi,
mahasiswa diianggap berkontribusi terhadap keilmuan ketika menulis skripsi. Skripsi harus
memiliki tingkat orisinalitas atau temuan baru sehingga dapat memperkaya keilmuan.

Oleh karena itu, keterampilan menulis ilmiah merupakan hal yang harus dikuasai oleh
mahasiswa semua jurusan atau program studi. Namun, pada kenyataannya, masih banyak
ditemukan kesalahan bahasa dalam dalam skripsi mahasiswa Universitas Pekalongan,
misalnya kesalahan dalam penerapan ejaan, tanda baca, pilihan kata (diksi), penyusunan
kalimat, dan kepaduan paragraf. Berdasarkan jenis-jenis kesalahan tersebut, Pateda (1989)
menjelaskan bahwa analisis kesalahan berbahasa dibagi ke dalam daerah-daerah
kesalahannya. Menurut pateda (1989) daerah kesalahan berbahasa dibagi menjadi empat,
antara lain daerah kesalahan fonologi, morfologi, sintaksis, dan daerah kesalahan semantis.
Meskipun daerah kesalahan tersebut sudah diklasifikasikan, tetapi antara daerah kesalahan
bahasa satu dengan yang lain saling berhubungan.

C. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Sugiyono (2016:22) penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bersifat deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-kata sehingga
tidak menekankan pada angka. Data penelitian ini berupa kalimat dalam skripsi mahasiswa
Universitas Pekalongan tahun akademik 2017/2018 yang diduga terdapat kesalahaan
konstruksi sintaksis. Data diambil secara acak dari sepuluh program studi yaitu, program
studi PMTK, PBSI, Manajemen, Akuntansi, Ilmu Hukum, Kesehatan Masyarakat,
Keperawatan, Farmasi, Agroteknologi, dan Budidaya Perairan. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah teknik baca dan catat. Metode analisis data menggunakan metode
padan dengan teknik pilah.

Prosedur penelitian terdiri atas empat tahap pelaksanaan yaitu 1) tahap persiapan, 2)
pengumpulan data, 3) analisis data, 4) tahap pengolahan dan penyajian hasil analisis data.
Pada tahap persiapan, dilakukan pengumpulan data skripsi mahasiswa Universitas
Pekalongan yang diambil secara acak dari sepuluh program studi. Pada tahap pengumpulan
data, semua kalimat yang diduga mengandung kesalahan konstruksi sintaksis dicatat dalam
kartu data. Kemudian kartu data tersebut dikategorikan menurut bentuk kesalahan sintaksis.
Data yang sudah terkumpul diidentifikasi dan diklasifikasi. Data yang sudah diklasifikasikan
kemudian dianalisis. Tahap terakhir adalah tahap penyajian hasil analisis. Tahap ini
dilakukan dengan mendeskripsikan temuan-temuan yang didapatkan dalam penelitian.

D. Hasil penelitian

Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan dua bentuk kesalahan konstruksi sintaksis
pada skripsi mahasiswa Universitas Pekalongan yaitu kesalahan tataran frasa dan kalimat.
Kesalahan konstruksi frasa yang ditemukan terjadi karena makna redundan pada frasa.
Berikut dipaparkan hasil analisis.
BAB II

PENILAIAN JURNAL

KELEBIHAN JURNAL

Jurnal I

Kelebihan pada jurnal pertama diatas adalah dari jurnal ini memaparkan secara
menarik penjelasan materi dan mudah untuk dipahami, sehingga mudah diterima dengan
bahasa yang mudah dan langusung menuju point yang ingin dijelaskan. Dalam jurnal ini juga
menjelaskan tentang bagaimana masyarakat yang mempunyai keyakinan mereka sendiri
dengan memercayai kebudayaan mereka menyembah patung dan lebih yakin pada mimpi
mereka. Penjelasannya materi didalammnya sangat lengkap, karena diuraikan secara
terperinci dan mudah untuk dipahami oleh para pembaca.

Jurnal II

Dimana kelebihan pada jurnal kedua ini memaparkan materi secara terperinci dan
pemaparan materi didalamnya cukup jelas dan mudah dipahami setiap yang membacanya,
sehingga materinya langsung pada point yang akan dibahas. Dalam jurnal ini membahas
tentang bagaimana seorang mahasiswa itu dapat mengetahui yang dimaksud dengan menulis
karya ilmia, keterampilan menulis merupakan kemampuan mengungkapkan gagasan,
pendapat, dan perasaan kepada pihak lain melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan
gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata, gramatikal dan
penggunaan ejaan.

KELEMAHAN JURNAL

Jurnal I

Namun pada jurnal ini juga memiliki kelemahan yang dimana tidak menguraikan
materi secara terurut dan penyusunan materinya susah untuk dipahami dan disimak secara
rinci, sehingga para pembaca sulit untuk mamahami dan menguraikan setiap kalimatnya.

Jurnal II

Sedangkan kelemahan pada pada jurnal kedua ini dimana pada materi yang
dipaparkan terlalu panjang sehingga setiap yang membaca terlihat bingung dan sulit untuk
dipahami setiap konsep pemaparan materi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah kita terlepas dari kelebihan dan kelemahan, jurnal diatas juga mengkaji
tentang suatu pengamatan. Kemudian dibuat beberapa rumusan masalah dan dikaji dengan
menggunakan pendekatan intrinsik dengan menggunakan teori latar, dimana bagaimana kita
bisa mengetahui Bahasa itu, adalah sesuatu hal yang penting dalam kehidupan manusia
karena merupakan alat komunikasi yang digunakan. Bahasa yang didapatkan sejak lahir
adalah bahasa pertama atau bahasa ibu. Masyarakat Indonesia atau masyarakat yang menetap
sementara di Indonesia pada umumnya adalah masyarakat bilingual dan multilingual yang
menguasai dua atau lebih bahasa, yaitu bahasa bahasa daerah (B1) bahasa Indonesia (B2),
dan bahasa asing (B3). Dan bagaimana juga kita mengetahui atau mengkaji cara menulis
suatu karya ilmiah.

B. Saran

Dalam kesempatan ini juga penulis menyampaikan saran yang sekiranya dapat
memberikan manfaat dan yang bisa kita dipahami oleh para pembaca. Karena sintaksis
bahada indonesia ini sangant penting untuk kita lakukan dalam kehidupan kita, jadi kita perlu
memahami bahwa sintaksis bahasa indonedia ini kita bisa mendapatkan kemampuan
pengetahuan didalam menambah ilmu pengetahuan pada apa yang telah kita lihat dan terima.

Anda mungkin juga menyukai