Anda di halaman 1dari 13

Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

Vol. 10, No. 1, April 2022 Hal 30-42


ISSN 2302-6405(print) dan ISSN 2714-9765(online)

KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA


DALAM TEKS CERPEN SISWA SEKOLAH DASAR
Ghina Kamilah Siregar
Universitas Negeri Padang
Email: ghkamilah@gmail.com

Submit: 26-10-2021; Revisi: 25-03-2022; Diterima: 30-03-2022


DOI: 10.20961/basastra.v10i1.56010

Abstrak: Dalam belajar bahasa Indoensia sebagai bahasa kedua, kesalahan berbahasa selalu
ditemukan pada bahasa para pelajar, terutama pelajar pemula. Penelitian ini untuk
mendeskripsikan: (1) kesalahan berbahasa Indonesia dalam teks cerita pendek untuk siswa SD, (2)
penyebab kesalahan, dan (3) upaya untuk meminimalkan kesalahan berbahasa tersebut. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sampel karangan teks cerpen siswa di SDN
096 Manyabar, Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah analisis dokumendan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan
model analisis interaktif. Hasil penelitian ini adalah (1) kesalahan bahasa dalam karangan siswa
meliputi kesalahan ejaan, kesalahan diksi, kesalahan kalimat, dan kesalahan paragraf; (2)
penyebab kesalahan berbahasa yang dominan adalah tidak penguasaan bahasa siswa yang rendah,
pendidikan tidak memberi contoh berbahasa yang benar, pengaruh dialek bahasa siswa, kurangnya
latihan menulis pada siswa, dan kurangnya waktu untuk menulis; (3) upaya untuk mengurangi
kesalahan bahasa dalam teks cerpen siswa adalah: meningkatkan penguasaan kaidah bahasa siswa,
memperbanyak latihan menulis atau mengarang, menerapkan prosedur revisi yang tepat, dan
melaksanakan pembelajaran mengarang dengan pendekatan proses atau siklus.

Kata Kunci: kesalahan berbahasa; teks cerpen; siswa SD.

INDONESIAN LANGUAGE ERROR


IN PRIMARY SCHOOL STUDENTS SHORT STORY TEXTS
Abstract: In learning Indonesian as a second language, language errors are always found in the
language of students, especially novice students.This study is to describe: (1) Indonesian language
errors in short story texts for elementary students, (2) the causes of errors, and (3) efforts to
minimize these language errors. This research is a qualitative descriptive study with a sample of
students' short stories at SDN 096 Manyabar, Mandailing Natal, North Sumatra Province. The
data collection method used is document analysis and in-depth interviews. Data analysis was
carried out with an interactive analysis model. The results of this study are (1) language errors in
students' essays include spelling errors, diction errors, sentence errors, and paragraph errors; (2)
the dominant causes of language errors are not students' low mastery of language, education does
not provide examples of correct language, the influence of students' language dialects, lack of
writing practice for students, and lack of time to write; (3) efforts to reduce language errors in
students' short stories texts are: increasing students' mastery of language rules, increasing writing
or composing exercises, applying appropriate revision procedures, and carrying out writing
lessons using a process or cycle approach.

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra,dan Pengajarannya


Volume 10 Nomor 1, April 2022, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
30
Keywords: language errors; short story text; elementary students.

PENDAHULUAN lucu dan memiliki perasaan yang tidak


Saat mempelajari bahasa mudah dilupakan oleh pembaca.
Indonesia, siswa akan belajar untuk Sesuai dengan Sumardjo dan Saini
memperoleh bagian-bagian dari KM (1995: 30) dalam Suyanto (2012:
keterampilan bahasa yang harus 46) menyurvei kependekan sebuah
dikuasai siswa. Keterampilan cerita pendek bergantung pada
berbahasa terdiri atas empat bagian, hambatan penggambaran komponen-
menyimak, berbicara, membaca komponennya, cerita singkat harus
dan.menulis. Keempat komponen ini berdampak, tidak membingungkan.
pada dasarnya ini adalah sebuah dan khusus. Sementara itu, menurut
kesatuan atau solidaritas dan Priyanti (2010: 126) cerpen atau cerita
merupakan catur tunggal. pendek merupakan salah satu bentuk
Keterampilan bahasa umumnya dari cerita fiksi, seperti namanya,
diperoleh melalui koneksi normal, cerita pendek adalah pelatihan sifat
dimulai dari belajar menyimak, yang cepat berlalu, baik dalam
berbicara, membaca, dan menulis. peristiwa yang terungkap oleh
Salah satu keterampilan substansi cerita, jumlah tokoh dan
menulis yang diperoleh dalam mata jumlah kata yang digunakan.
pelajaran bahasa Indonesia adalah Perbandingan ini dapat dilihat ketika
kemampuan mengarang cerita pendek. dikontraskan dengan berbagai jenis
Teks cerpen dipelajari di kelas enam bentuk prosa seperti novel.
sekolah dasar. Teks cerpen juga Teks cerpen memiliki tujuan
termasuk dalam jenis karya sastra untuk.mengungkapkan.perasaan sang
prosa yang bersifat fiktif sehingga penulis dalam melakukan imajinasi
memiliki perjuangan atau konflik di dan khayalannya kepada sebuah cerita,
dalamnya. Dalam Kamus Besar dan juga dapat menghibur para
Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan pembaca agar pembaca dapat
bahwa cerpen adalah cerita pendek di memperoleh hiburan dan mendapatkan
bawah sepuluh ribu kata dan teguran ataupun nasihat dari sebuah
memberikan kesan tunggal yang cerpen. Oleh karena itu, hendaknya
menonjol pada setiap tokoh dalam sesuatu ketuk untuk memakan gagasan
suatu situasi atau alternatif. Menurut secara sistematis dan sudah lengkap,
Kosasih (2004: 431) cerpen adalah hendaknya para penulis menggunakan
artikel pendek atau karangan pendek kebahasaan yang benar sehingga
seperti prosa. Singkatnya, ini menambah pengetahuan para pembaca
menceritakan sepenggal kisah dan menambah kemampuan
seseorang yang penuh dengan kebahasaan para pembacanya. Namun
perkelahian, kontak atau peristiwa faktanya banyak hal persoalan yang

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 10 Nomor 1, April 2022, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
31
dialami para siswa dalam menulis mengemukakan bahwa secara umum,
cerpen. Dapat dilihat dari penelitian organisasi tulisan siswa dalam esainya
yang telah dilakukan terdapat masih menunjukkan pembelajaran
beberapa permasalahan yang dialami bahasa yang tidak logis dan masih
oleh siswa yang di antaranya: (1) banyaknya kesalahan termasuk
sulitnya menentukan.tema, (2) penggunaan ejaan, diksi, kalimat dan
terbatasnya kosakata dikarenakan ada beberapa tulisan serupa. Dalam
kurang membaca, (3) penelitian ini, peneliti
adanya.rasa.malas dan bosan, (4) mengelompokkan kesalahan
kurang baiknya penguasaan kaidah kebahasaan pada 4 aspek, yaitu
bahasa. kalimat, diksi, ejaan, dan paragraf.
Dari permasalahan yang ada, Dalam pembelajaran bahasa,
muncullah pendapat bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
sebenarnya menulis cerpen merupakan merupakan hal yang tidak dapat
beban berat bagi siswa. Guru juga dihindari. Namun, semakin besar
mengeluh tentang hal yang sama jumlah kesalahan linguistik, semakin
mengenai kemampuan siswa rendah tujuan pengajaran bahasa. Oleh
menguasai bahasa dalam karangan karena itu, siswa harus mengurangi
cerita pendek. Dalam hal ini semakin kesalahan berbahasa sebanyak
besar tingkat kesalahannya bahasa mungkin. Hal ini dapat dicapai jika
siswa, maka tingkat pencapaian tujuan guru bahasa meninjau semua aspek
pembelajaran bahasa turun, dan bahasa dengan lebih lanjut.
sebaliknya. Untuk itu, dibutuhkan Menurut Dulay, Burt dan
upaya untuk meminimalkan kesalahan Krashen (1982), ada empat dasar yang
berbahasa Indonesia tersebut. dapat dimanfaatkan untuk
Banyak faktor yang dapat mengklasifikasi kesalahan linguistik
ditemukan dan ditelaah dalam yang terjadi. Dasar ini sering dikenal
kegiatan analisis kesalahan dengan taksonomi, taksonomi ini
kebahasaan sehingga tidak semua merupakan taksonomi kategori
aspek digunakan oleh peneliti dalam linguistik, strategi permukaan,
penelitian ini. Berdasarkan observasi taksonomi komparatif dan efek
dan wawancara dengan guru dan siswa komunikasi. Namun, jenis analisis
tentang kesulitan kata-kata kebahasaan kesalahan linguistik dalam penelitian
yang sering ditemui dalam komposisi ini didasarkan pada tinjauan linguistik
karangan, diketahui bahwa kesulitan Dari penelitian yang sudah
yang dihadapi berkaitan dengan ejaan, dilakukan sebelumnya, Praptiningsih
diksi dan kalimat. Hal tersebut juga (2007) menemukan dalam disertasinya
sejalan dengan penelitian yang telah yang berjudul “Analisis Kesalahan
dilakukan oleh Sumawarti (2010) yang Bahasa dalam Penulisan Siswa Kelas

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 10 Nomor 1, April 2022, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
32
7” bahwa kesalahan yang paling atas empat langkah yaitu pengumpulan
umum terjadi pada ejaan percobaan data, reduksi data, penyajian data dan
ini. Wenfen (2010) menemukan penarikan kesimpulan.
kesalahan dalam pembelajaran bahasa
diakibatkan kesalahan ejaan, kosakata, HASIL DAN PEMBAHASAN
dan kesalahan pragmatik. Dari Hasil Penelitian
penelitian ini dapat diketahui bahwa Terdapat beberapa aspek yang
kesalahan utama yang dilakukan siswa dapat ditemukan dan ditelaah dari
bukan disebabkan oleh pengaruh pemakaian bahasa Indonesia pada
bahasa pertama, melainkan oleh karangan teks cerpen, sebagai bahasa,
strategi pembelajaran yang tidak tepat bentuk, keutuhan nasional dan lain-
lain. Namun kebahasaan menjadi
METODE fokus utama permasalahan peneliti.
Penelitian ini dilakukan di Dari 10 karangan teks cerpen yang
SDN 096 Manyabar. Waktu dianalisis dapat ditemukan banyak
pelaksanaan penelitian dilakukan kesalahan.dari berbagai aspek seperti
selama dua bulan yang dimulai dari aspek kalimat, diksi, ejaan, maupun
bulan Maret hingga Mei. Objek paragraf..Mengingat.cukup banyaknya
penelitian ini yaitu siswa kelas 6 SDN kesalahan yang ditemukan di dalam
096 Manyabar, Mandailing Natal, penelitian, tidak semua kesalahan akan
Provinsi Sumatera Utara. dijelaskan disini. Penulis hanya akan
Penelitian ini merupakan memapaparkan dan menguraikan
penelitian deskriptif kualitatif dengan beberapa kesalahan kebahasaan.
sifat penelitian studi kasus. Data yang Berikut ini beberapa hasil temuan
digunakan berupa dokumen dan kesalahan kebahasaan dalam teks
informan dengan teknik purposive cerpen siswa kelas 6 SDN 096
sampling. Populasi dalam penelitian Manyabar.
ini adalah siswa kelas VI yang terdiri
dari 20 orang dan sampel dalam Data 1
penelitian ini ialah empat siswa yang
NIGHTMARE
dipilih secara acak. Pengumpulan data Pada suatu malam, ada dua
dilakukan dengan cara mereviu orang gadis sedang menonton film
dokumen berupa teks cerita pendek horror yg berjudul "Now You can see
oleh siswa dan dengan mewawancarai me". film yg memisahkan sekumpulan
beberapa siswa kelas VI Bahasa anak2 yang sedang melakukan
Indonesia. Data tersebut kemudian camping di dekat rumah tua yg sudah
lama ditinggalkan pemiliknya. Dua
dibuktikan menggunakan teknik
gadis itu sangat serius sehingga
triangulasi atau review informan mereka tak mengeluarkan suara
dengan analisis interaktif, yang terdiri sedikitpun Dan setelah film itu selesai,

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 10 Nomor 1, April 2022, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
33
salah satu gadis itu memulai sesuai dengan KBBI ataupun kaidah
pembicaraan. bahasa Indonesia yang benar. Ini
"Wah... Serem banget ya Din" kata menunjukkan bahwa penguasaan
Ratna
ketatabahasaan siswa masih kurang.
"Iya... Kesihan temannya,
mengorbankan diri untuk teman2
nya". Kata Dinda bergidik ngeri Data II
dicampur rasa kesihan
"Dah yuk ayo kita tidur" kata Ratna BALAS BUDI
yang sudah terlentang menarik Dahulu kala hiduplah seorang
selimut. anak kecil beserta ibunya yg tinggal di
Mereka sudah terlelap dan hutan bersama sang Ibu.Sang ibu
larut dlm mimpi masing2. Hingga ada adalah istri dari seorang petarung yang
suara ketukan di tempat tidur mereka. ditinggalkan tanpa jejak.
Ratna terbangun karena merasa Sang ibu takut jika anak nya
terganggu. Ia berapa detik sambil berjumpa dgn penduduk lainnya, ia
mengucek kedua matanya. Ia melihat akan ditangkap dan dikira anak
Dinda masih tidur, kemudian ia terlantar.jika itu terjadi maka ia akan
melihat sekeliling, siapa yg telah merasa kesepian lagi.Sang ibu trauma
mengganggu mereka dgn mengetuk2 ditinggalkan suami nya tanpa ada
tempat tidur mereka kabar setelah berperang.
Tiba2 Ratna mengingat film Suatu hari sang anak sedang
horror yang mereka tonton tadi. Bulu berburu rusa ke dalam hutan, sang Ibu
kuduknya mulai berdiri, merinding sudah membilang kepada anaknya jika
sekaligus membeku. Hanya matanya terjadi apa-apa langsung pulang
yg bergerak kesana-kemari melihat kerumah tidak boleh pergi ke kesana
sekeliling setiap sudutnya apakah ada kemari apalagi jika ia menemukan
penampakan yang mengerikan. atau berjumpa dengan manusia lainnya
Merasa sedikit nyaman setelah Akhirnya ia tak jadi kesana.ia kembali
beberapa menit Dia membeku, mencari rusa untuk di bawa pulang.
akhirnya ia kembali berbaring Saat anak tsb tengah mencari
berusaha menutup mata meski rusa,ia melihat sekumpulan org"
jantungnya tidak dapat berdetak dgn sedang berkemah. Sang anak
tenang penasaran akan kehidupan seperti
mereka.Ia mendekat ke perkemahan
Dari contoh tersebut dapat tsb, tetapi ia ingat pesan ibunya tadi.
dilihat bahwa kesalahan penggunaan Setelah beberapa lama akhirnya ia
tanda baca dan huruf kapital, mendapatkan rusa yang gemuk lagi
sehat,ia senang sekali
kesalahan dalam penggunaan tanda
Namun panah nya tidak
koma, tanda titik dan kesalahan mempan melumpuhkan rusa tsb. Rusa
penulisan kata depan merupakan tsb lari ke arah pemukiman
kesalahan yang paling sering warga.Sang anak sangat antusias
dilakukan oleh siswa. Terdapat juga mengejar rusa tsb.hingga ia sampai ke
beberapa ketatabahasaan yang tidak taman rumah milik warga.ia terdiam

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 10 Nomor 1, April 2022, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
34
beberapa saat,ia menyadari ia sudah di Mereka menyusun strategi yg mantaf
perkampungan atau di desa. sangat baik.dan saat penyerangan
banyak anggota manusia itu yg kalah
Dari contoh-contoh kesalahan melawan kawanan rubah
ejaan di atas, terlihat banyak siswa Sebagian kucing hutan melepaskan
hewan" yg terkurung dan sebagiannya
yang menggunakan kata-kata tidak
melawan pemburu tsb.
baku dalam karangannya, kata-kata Saat semua hewan keluar dr
yang tidak ekonomis dan terpengaruh kurungan,kawanan kucing hutan mati
bahasa gaul, serta kata-kata yang tidak tertembak,hingga tinggal 1 ekor dan 1
lazim digunakan. Kesalahan diksi ini lagi sekarat.kumpulan rubah sudah
juga menambahkan bahwa masih ikut membantu kucing hutan tsb, ttpi
belum adanya penguasaan kaidah sudab terlambat.
Jika para rubah masih disini maka
kebahasaan di dalam karangan teks
semuanya akan mati tertembak, maka
cerita pendek karya siswa. sehingga kucing hutan yg masih sehat
melawan pemburu dgn sekuat
Data III tenaganya hingga semua kucing hutan
mati di tempat bersama pemburu" itu.
ALIVE Akhirnya para rubah kembali ke hutan
Dahulu kala hiduplah seekor rubah dan memulai hidup baru.
dan kucing hutan didalam hutan yg
dipenuhi binatang buas Siswa sering melakukan
lainnya.keduanya bukanlah teman kesalahan kalimat yang mana
ataupun rekan yg akrap dan kesalahan tersebut meliputi kesalahan
dekat,mereka hanyalah kawanan dari
dalam gagasan, kepaduan dan
keturunan mereka msg".
Suatu hari datanglah seorang pemburu penulisan kalimat. Banyaklah kalimat
liar.pemburu tsb membawa rekan"nya tidak efektif yang digunakan di dalam
yg sgt banyak sekali.Mereka karangan dan tanda baca yang tidak
membawa peralatan dan perangkap yg sesuai dengan aturannya. Hal tersebut
canggih serta mematikan utk menunjukkan siswa belum mengerti
menangkap hewan" agar di santap tentang kalimat efektif dan
sebagian dan di jual ke kebun binatang
ketatabahasaan.
Hampir sebagian hewan di hutan itu
tertanggap dan hanya tinggal 3 ekor Data IV
rubah dan 4 ekor kucing hutan.mereka
sembunyi di dalam lubang tanah yang KARMA
di buat oleh rubah" itu. Pada suatu hari,sekumpulan anak
Sudah hampir 5 hari mereka tidak remaja sdg bermain di taman didekat
makan karena semua hewan sudah di sunggai.mereka bermain sangat ceria
tangkap.akhirnya mereka memutuskan dan tidak ada permasalahan sedikitpun
untuk menyerang pemburu tsb ke Sampai suatu saat anak laki" bercanda
perkemahan mereka di tepi sungai di kelewatan,ia membawa org tua sbg
tengah"hutan.

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 10 Nomor 1, April 2022, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
35
candaan. Sang anak yg dirudung penguasaan bahasa siswa rendah dan
marah dan mereka pun bertengkar, kurang pengetahuan kosakata bahasa
Hingga saat itu teman" lainnya melerai Indonesia.
mereka.si perudung td tdk mau
Kurangnya contoh yang
mengalah,sampai ia mendorong anak
itu ke sungai.teman" lainnya diberikan guru. Banyak siswa
mennolong anak itu. mengatakan bahwa contoh yang
Sang anak hampir kehabisan nafas,tp diberikan hanya sedikit dan beberapa
untung selamat. saja sehingga siswa kekurangan
Si perudung tsb pergi dr area taman,ia contoh. Hal ini menyebabkan para
sudah muak berada di situ,namun saat siswa kurang dan tidak sepenuhnya
ia menyebrang ia tertabrak truk dan
paham, para siswa menulis hanya
truk itu lari tak bertanggung jawab.
Teman"nya kaget dan menghampiri berdasarkan contoh yang sudah
nya. diberikan oleh guru terlepas contoh
Mereka melapor ke polisi dan mencari tersebut sudah benar atau tidak.
mobil tsb.Dapat! Ternyata truk tsb Pengaruh bahasa asing.
adalah ayah anak itu sendiri.namun Adanya pengaruh bahasa asing ini
anak itu sdh meninggal,sang ayah mengakibatkan kesalahan dalam
merasa bersalah dan di penjara
pemilihan kata atau diksi. Menurut
karenanya
sebagian besar guru, siswa masih
Bila dicermati dengan saksama menganggap bahwa bahasa daerah
dapat dilihat dari paragraf di atas yang mereka pakai sehari-hari
bahwa tata bahasa yang digunakan bukanlah bahasa asing sehingga tidak
masih salah, banyaknya kalimat yang ada ketentuan atau hal harus
rumpang dan tidak efektif yang diperhatikan dalam menggunakannya.
digunakan dalam teks cerpen karangan Padahal bahasa daerah seperti bahasa
siswa. Selain itu, siswa kurang Mandailing juga termasuk ke dalam
memperhatikan struktur bahasa dan bahasa asing, apalagi bahasa Inggris.
tanda baca yang dipakai. Kurangnya kemampuan
Kemahiran yang tidak mengarang ini dipastikan terjadi
memadai dalam aturan bahasa siswa. karena kurangnya latihan mengarang.
Banyaknya siswa yang melaporkan Hasil yang didapatkan dari
bahwa mereka tidak menguasai kaidah wawancara dengan siswa dapat
penulisan bahasa Indonesia yang baik diketahui bahwa sebagian besar siswa
dan benar, baik dalam ejaan, tanda hanya mengarang ketika mereka
baca, kalimat, maupun paragraf. mendapatkan tugas dari guru yang
Sebagian besar guru percaya bahwa mengharuskan mereka untuk
memang benar bahwa kebiasaan mengarang. Guru berpendapat bahwa
membaca siswa masih kurang dan kurangnya latihan mengarang ini juga
lemah, menyebabkan kemampuan dikarenakan kurangnya minat siswa

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 10 Nomor 1, April 2022, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
36
dikarenakan belum mengerti bahwa banyak membaca merupakan
pentingnya menulis atau mengarang, cara siswa untuk lebih menguasai
sehingga para siswa hanya mengarang kaidah bahasa Indonesia. Penulis
ketika diberikan tugas.saja. ataupun para siswa dapat membaca
Kurangnya waktu mengarang. buku Tata Bahasa atau KBBI, serta
Terdapat tiga tahapan yang dilakukan buku-buku lain yang lebih lanjut
ketika menulis dalam keterampilan berkaitan dengan materi yang
menulis, yaitu prapenulisan, penulisan, dibutuhkan.
dan revisi. Tabel besi merupakan
langkah mengamatan ulang tentang Memperbanyak Latihan Menulis
kualitas tulisan termasuk Dalam mempelajari bahasa, hal
ketatabahasaan yang digunakan yang yang normal bagi siswa untuk
harusnya dilakukan oleh penulis, membuat kesalahan. Oleh karena itu,
namun kegiatan ini nyaris tidak pernah guru sebaiknya sering menggunakan
dilakukan akibat kekurangan waktu. buku siswa untuk berlatih komposisi,
Kesalahan tata bahasa dalam kegiatan mengarang dilakukan tidak
karangan teks cerita pendek siswa hanya ketika belajar mengarang dalam
harus diatasi agar kesalahan serupa bahasa Indonesia, tetapi juga dalam
tidak terjadi di kemudian hari. kehidupan sehari-hari. Para guru
Kesalahan berbahasa ini harus berpendapat bahwa bukan hanya
diminimalkan dan dikurangi ke tingkat Latihan yang disarankan melainkan
sekecil mungkin. Berikut beberapa seringnya membahas kesalahan yang
cara yang dapat digunakan untuk sering terjadi di dalam karangan siswa
mengurangi kesalahan tata bahasa secara bersama-sama, seperti
bahasa Indonesia dalam cerita siswa. mengoreksi dan mengulas kembali
Meningkatkan Penguasaan Kaidah karangan mereka. Jika kegiatan yang
Bahasa Siswa sering dilakukan maka lama-kelamaan
Memahami aturan bahasa siswa akan semakin memahami dan
melibatkan penerapan ejaan, diksi, menyadari tata bahasa yang benar.
kalimat, dan paragraf yang benar Melaksanakan Pembelajaran
sehingga maksud penulis dapat Menulis dengan Pendekatan Proses
dipahami oleh pembaca. Perolehan Berdasarkan hasil observasi
informasi antara penulis dan pembaca dan hasil wawancara dengan guru dan
dapat terganggu jika penulis siswa dapat disimpulkan bahwa
melakukan kesalahan dalam penerapan pendekatan proses belum
ejaan, diksi, kalimat atau paragraf. dimanfaatkan secara maksimal saat
Berdasarkan hasil wawancara pembelajaran menulis di SDN 096
peneliti dengan guru bahasa Indonesia MANYABAR. Guru mengatakan
dan siswa SDN 096 Manyabar, terlihat bahwa kurangnya jam untuk menulis

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 10 Nomor 1, April 2022, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
37
dan mengarang dalam setiap jam mata mahasiswa (Nurwicaksono & Diah,
pelajaran menjadi salah satu alasan 2018).
mengapa belajar menulis sulit bagi
siswa. Seringkali, belajar menulis atau Kesalahan Ejaan Siswa
menggambar hanya diberikan sebagai Berdasarkan hasil survei yang
pekerjaan rumah atau pekerjaan rumah dilakukan, terlihat bahwa kesalahan
ketika tidak ada cukup waktu untuk ejaan merupakan kesalahan yang
menulis di sekolah. paling sering dilakukan oleh siswa.
Berdasarkan hasil wawancara Lebih banyak kesalahan ejaan didapati
yang dilakukan pada tangal 5 April dalam karangan siswa daripada
2021 dengan guru bahasa Indonesia kesalahan diksi, kalimat, tanda baca,
yang mengajar di SDN 096 Manyabar, dan paragraf. Dalam penelitian lain,
harus ada pendekatan berorientasi Johan (2018) juga menemukan
proses yang dilakukan siswa melalui bahwasanya kesalahan ejaan
tahapan menulis yang seharusnya, merupakan kesalahan dominan yang
seperti prapenulisan, penulisan dan terjadi dalam pidato tertulis
merevisi. Dari tabel tersebut para dibandingkan dengan kesalahan
siswa akan mengetahui langkah- bahasa lainnya.
langkah dalam proses mengungkapkan Kesalahan ejaan temuan ini
ide-ide mereka dan meninjau bahasa tidak sejalan dengan pedoman umum
yang mereka gunakan. Dengan cara KBBI. Walaupun kesalahan ejaan
ini, kesalahan tata bahasa siswa dalam dapat membuat kualitas tulisan
teks berita dapat dikurangi. menjadi kurang bagus. Hal ini sejalan
dengan temuan Ariningsih,
Dari paparan hasil penelitian di Sumarwati, dan Saddhono (2012)
atas disajikan pembahasannya sebagai bahwa ejaan merupakan bagian dari
berikut ini. Dalam tulisam para siswa bahasa tulis yang sebenarnya
masih terdapat kesalahan pemakaian menentukan baik buruknya suatu
bahasa Indonesia, baik pada aspek sistem tulisan.
ejaan, pemakaian kata dasar maupun
bentukan, juga kesalahan kalimat Kurangnya Latihan
(Agustin, Hawa, & Hidayati, 2020; Kurangnya latihan juga
Johan, 2018; Johan & Chasya, 2017; merupakan penyebab paling umum
Johan dan Simatupang, 2017; Rofii, dari kesalahan bahasa. Keterampilan
2015); Ariningsih, Sumarwati, & berbahasa dan keterampilan menulis
Saddhonno, 2012). Tidak hanya pada dapat dikuasai melalui berbagai
tulisan siswa, kesalahan bahasa masih latihan kontraksi yang dilakukan
banyak dijumpai pada tulisan berulang-ulang. Namun, siswa SDN
096 Manyabar mengaku jarang
menulis dan hanya menulis ketika

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 10 Nomor 1, April 2022, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
38
diberikan pekerjaan rumah mata mereka tidak tahu apa yang mereka
pelajaran bahasa Indonesia dan tulis. Menurut Maslakhah (2005),
membuat mereka mengarang. Oleh siswa perlu dimotivasi agar pikirannya
karena itu, wajar untuk menemukan terbuka untuk menulis. Salah satu
banyak kesalahan tata bahasa atau motivasi siswa untuk belajar menulis
linguistik dalam esai mereka adalah dengan mengadakan lomba
Latihan dan pembelajaran menulis berhadiah besar bagi mereka.
merupakan kegiatan yang saling
melengkapi dan menitiberatkan pada Pendekatan Proses dalam
kegiatan siswa untuk memperoleh Pembelajaran Menulis
keterampilan tertentu, dalam hal ini Pendekatan pembelajaran
keterampilan menulis. Salah satu hasil menulis berbasis proses merupakan
penelitian Mundziroh, Andayani, dan jalan keluar yang tepat untuk
Saddhono (2013) adalah ketika mengurangi kesalahan gramatikal
belajar bahasa Indonesia, masih ada (bahasa). Penelitian ini menunjukkan
upaya untuk menguasai keterampilan bahwa pembelajaran menulis di SDN
yang mendukung keterampilan lain, 096 Manyabar belum menggunakan
sedangkan dalam aspek kognitif siswa pendekatan berbasis proses. Saat
harus memiliki pelatihan yang mengarang, siswa memiliki masalah
diperoleh dan akan diterapkan dalam besar dalam menerapkan aturan
kegiatan untuk memberikan informasi bahasa. Kesalahan bahasa terjadi
untuk keterampilan lain untuk karena tidak adanya pengaturan atau
mendapatkan keterangan bulan kontrol yang kuat dalam proses
tersebut. Dapat disimpulkan bahwa penulisan.
kegiatan telah dilakukan untuk Keterampilan menulis tidak
mendalami pengetahuan dan teori mudah untuk dikuasai siapa pun. Jika
dalam pembelajaran. Pelatihan ingin menguasai keterampilan menulis
tersebut mencakup konsep yang baik, orang tersebut harus
membiasakan diri dengan perilaku melalui tahapan atau langkah untuk
tertentu untuk memperoleh menghasilkan lulusan yang berkualitas
keterampilan yang diinginkan. (Rusinovei, 2015). Berdasarkan hasil
Kemalasan siswa merupakan penelitian Sumarwati (2019) dengan
penyebab kurangnya latihan, dan pendekatan proses, seseorang akan
kurangnya motivasi dari dalam diri mampu menuliskan ide dengan baik,
merupakan salah satu penyebab sistematik dan logis. Ia juga akan
timbulnya rasa malas tersebut, mampu menghadapi gaya ilmiah aspek
sedangkan rasa malas ini biasanya moral dan perasaan secara tertulis.
terjadi dikarenakan kurangnya Kelebihan dari pendekatan
motivasi dari dalam diri sendiri hingga proses dalam penelitian Rusinovei

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 10 Nomor 1, April 2022, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
39
(2015) dinyatakan bahwa adanya Dengan mengikuti langkah-
proses berjenjang yang dilalui penulis, langkah yang harus diikuti, siswa
yaitu dari prapenulidsan, penulisan belajar untuk memperoleh pengalaman
dan pasca penulisan memungkinkan dalam proses menulis dengan benar.
kesalahan bahasa secara tidak Kesalahan bahasa dalam karangan teks
langsung berkurang. Hal ini dapat cerpen siswa bisa dikurangi sebelum
dikaitkan proses yang dilalui tersebut, tahap penulisan akhir di mana siswa
misalnya ketika penulis atau siswa melakukan tahap replikasi atau
diharapkan secara kreatif penyuntingan. Jadi, karangan untuk
menggunakan metakognisi untuk siswa adalah karangan yang telah
memunculkan ide-ide untuk penulisan mengalami tahapan perbaikan atau
selanjutnya. Misalmnya pada tahap revisi sebaik mungkin (Sumarwati,
prapenulisan urutan topic sudah 2019).
dipikirkan kesinambungannya
misalnya dengan bantuan gambar SIMPULAN
(Mundziroh, Andayani, & Saddhono, Simpulan dari penelitian ini
2013; Shiddik, 2018). dapat dirumuskan menjadi beberapa
Selama proses menulis, siswa poin. Pertama, kesalahan tata bahasa
melakukan kegiatan yang mewajibkan dalam karangan siswa diklasifikasikan
mereka untuk menuliskan ide-ide menjadi empat, yaitu kesalahan ejaan,
mereka dengan bebas dan terlepas dari kalimat, diksi, dan paragraf. Kedua,
apakah mereka membuat kesalahan kesalahan berbahasa dalam cerita
tata bahasa. Kemudian, dalam siswa diakibatkan oleh berbagai
kegiatan tajhap menyunting, siswa faktor, seperti kurangnya penguasaan
dapat melakukan kegiatan koreksi kaidah bahasa, kurangnya contoh,
mandiri mandiri maupun oleh rekan pengaruh bahasa asing, kurangnya
sejawat (Sumarwati, 2014). Dalam latihan, dan waktu yang kurang untuk
proses penyuntingan bahasa, siswa mengarang. Ketiga, cara untuk
didorong untuk menyunting, misalnya mengurangi kesalahan tata bahasa
dengan membaca beberapa kalimat dalam cerita siswa meliputi:
yang mengandung kesalahan. Selain meningkatkan penggunaan aturan
itu, tujuan pada tahap akhir, yaitu bahasa siswa, meningkatkan praktik,
proses memposting hasil tulisan, menerapkan pembelajaran menulis
adalah untuk membangun rasa percaya bahasa dengan proses pendekatan
diri siswa atas kinerja siswa yang baik berbasis bahasa
melalui reward pada tahap editing. Terdapat beberapa hal yang
Kegiatan ini akan menyadarkan siswa bisa dilakukan guru dan siswa untuk
bahwa mereka mampu menulis atau meminimalisir kesalahan berbahasa,
mengerjakan tes yang baik. yaitu: (1) Meningkatkan pengetahuan

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 10 Nomor 1, April 2022, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
40
siswa tentang kaidah-kaidah bahasa, Dasar. Jurnal Visipena, 8(1),
menanyakan kepada guru tentang 124-134.
kesulitan siswa dalam berlatih menulis Johan, G. M. (2018). Analisis
Kesalahan Berbahasa Indonesia
dan sering berlatih menulis. (2) Guru
dalam Proses Diskusi Siswa
menggunakan pendekatan berbasis Sekolah Dasar. Jurnal
proses dalam pembelajaran menulis Pendidikan Bahasa dan Sastra,
dan mengajarkan siswa aturan bahasa 18(1), 136-149.
yang benar dalam setiap pelajaran. (3) Johan, G. M., & Simatupang, Y.J.R.
melengkapi dan memfasilitasi sumber (2017). Analisis Kesalahan
perpustakaan seperti buku-buku Berbahasa Indonesia Secara
Sintaksis dalam Proses Diskusi
tentang pengarang, KBBI dan
Siswa Kelas IV SDN Miri.
sebagainya di sekolah oleh pihak Jurnal Visipena, 8(2), 241-253.
sekolah. Mundziroh, S., Andayani, &
Saddhono, K. (2013).
REFERENSI Peningkatan Kemampuan
Agustin, W., Hawa, M., & Hidayati, Menulis Cerita dengan
N. (2020). Analisis Kesalahan Menggunakan Metode Pitcure
Berbahasa Indonesia dalam Teks and Picture pada Siswa Sekolah
Negoisasi Siswa Kelas X SMA. Dasar. BASASTRA: Jurnal
Jurnal Pendidikan Edutama, 1- Bahasa, Sastra, dan
8. Pengajarannya, 2(1), 1-10.
Alfin, Jauharoti. (2018). Analisis Nurwicaksono & Diah, A. (2018).
Kesalahan Berbahasa Indonesia. Analisis Kesalahan berbahasa
Surabaya. LKiS Indonesia pada Teks Ilmiah
Ariningsih, N. E., Sumarwati, & Mahasiswa. AKSIS Jurnal
Saddhono, K. (2012). Analisis Pendidikan Bahasa dan Sastra
Kesalahan Berbahasa Indonesia Indonesia, 2(2), 138-153.
dalam Karangan Eksposisi Siswa Rofii, A. (2015). Analisis Kesalahan
Sekolah Menengah Atas. Berbahasa Indonesia dalam
BASASTRA: Jurnal Bahasa, Surat Resmi pada Bidang
Sastra, dan Pengajarannya, 1(1) Sintaksis Siswa Kelas VIII MtsN
40-53. Lubuk Buaya Kota Padang.
Dewi, A.P.(2020). Analisis Kesalahan Jurnal Ilmiah Dikdaya, 5(1), 1-
Berbahasa Indonesia dalam 14.
Karya Tulis Ilmiah Sekolah Rusinovei, X.(2015). Teaching
Menengah Kejuruan (SMK) Writing Through Process-Genre
Negeri 2 Surakarta. Skripsi Based Approach, US-China
Tidak Dipublikasikan. FKIP Education Review Approach, 5
Universitas Sebelas Maret (10), 699-705.
Surakarta.Johan, G. M., & doi:10.17265/2161-
Ghasya, A. V. (2017). Analisis 623X/2015.10.006
Kesalahan Morfologis dalam Siddik, M. (2018). Peningkatan
Proses Diskusi Siswa Sekolah Pembelajaran Menulis Karangan

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 10 Nomor 1, April 2022, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
41
Narasi Melalui Gambar Berseri
Siswa Sekolah Dasar. Sekolah
Dasar: Kajian Teori dan Praktik
Pendidikan, 27(1), 39-48.
Supriani, R. & Siregar, I. R. (2012).
Penelitian Analisis Kesalahan
Berbahasa. Jurnal Edukasi
Kultura, 3(2), 67-76.
Sumarwati. (2019). Peningkatan
Kualitas Pembelajaran Menulis
melalui Penerapan Pendekatan
Proses di Kelas V Sekolah
Dasar. Logat, 6(2), 151-167.
Sumarwati. (2014). Menulis Karya
Ilmiah dalam Bahasa Indonesia.
Surakarta: UNS Press.
Yikwa, P., Saddhono, K., & Suryanto,
E. (2019). Kesalahan Pemakaian
Bahasa Indonesia dalam Surat
Resmi Tulisan Siswa SMA YPK
Tabernakel Nabire, Basastra;
Jurnal Bahasa, Sastra, dan
Pengajarannya, 7(2), 119-128.

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 10 Nomor 1, April 2022, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
42

Anda mungkin juga menyukai