Nim : 212124031
Kelas :A
Semester : III
DOSEN PENGAMPU
UNIVERSITAS NIAS
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah yang Maha Esa. Dimana atas berkat dan
rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sintaksis Bahada Indonesia
yaitu Critical Journal Review. Dan saya juga berterima kasih kepada Bapak dosen yang telah
memberikan tugas ini kepada saya.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu saya
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.
Gunungsitoli, 21-Januari-2023
Faona’atulo Harefa
JURNAL
IDENTITAS JURNAL I
Volume : 10
Nomor :1
E-Issn : 2621-5101
Halaman : 175-183
IDENTITAS JURNAL II
Volume :2
Nomor :1
E-Issn : 2722-1911
Halaman : 12-18
BAB I
PEMBAHASAN
RINGKASAN JURNAL I
A. Pendahuluan
Bahasa merupakan sesuatu hal yang penting dalam kehidupan manusia karena
merupakan alat komunikasi yang digunakan. Bahasa yang didapatkan sejak lahir adalah
bahasa pertama atau bahasa ibu. Masyarakat Indonesia atau masyarakat yang menetap
sementara di Indonesia pada umumnya adalah masyarakat bilingual dan multilingual yang
menguasai dua atau lebih bahasa, yaitu bahasa bahasa daerah (B1) bahasa Indonesia (B2),
dan bahasa asing (B3).
Menurut Ellis (dalam Evo, 2019), untuk waktu yang lama, para ahli pengajaran
bahasa kedua (B2) menyakini bahwa penguasaan siswa terhadap bahasa pertama (B1) atau
bahasa yang dipelajari sebelumnya, berpengaruh pada penguasaan bahasa kedua (B2) atau
bahasa ke tiga (B3) mereka.
Pengaruh antarbahasa terjadi ketika bahasa pertama (B1) lebih dominan digunakan
oleh dwibahasawan atau multibahasawan. Bahasa pertama (B1), bahasa kedua (B2) atau
bahasa ketiga (B3) penutur tidak sepadan atau seimbang. Masyarakat bilingual atau
multilingual memakai pola bahasa pertama (B1) ke dalam struktur bahasa kedua (B2),
menggunakan pola bahasa ke dua (B2) ke dalam struktur bahasa ke tiga (B3) atau sebaliknya.
Hal tersebut mengakibatkan terjadinya pergantian pola bahasa dari bahasa pertama (B1)
terhadap bahasa kedua (B2), atau bahasa ke dua (B2) terhadap bahasa ke tiga (B3) yang
diiujarkan.
B. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini menurut , Sebagai unit ujaran, sintaksis membahas kata-kata
dalam hubungannya dengan kata lain atau komponen lain. Hal ini sejalan dengan asal usul
sintaksis dalam bahasa Yunani yaitu sun yang berarti “dengan” dan kata “tattein” berarti
menggabungkan kosa kata ke dalam kelompok kata atau kalimat (Chaer, 1994: 201). Manaf
(2009:3) berpendapat bahwa sintaksis merupakan disiplin ilmu linguistik yang berkaitan
dengan struktur pembentuk kalimat. Struktur pembentuk kalimat yang dimaksud ialah frasa,
klausa, dan kalimat, selanjutnya Verhaar (dalam Muis, 2005: 63) sintaksis adalah bidang
linguistik yang berhubungan dengan bagaimana kosa kata disusun menjadi sebuah kalimat
yang utuh.
Bahasa yang dominan digunakan oleh imigran Afganistan yang tinggal di kota
Makassar ialah bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. bahasa Inggris digunakan ketika
berkomunikasi dengan imigran lain (yang berasal dari Negara lain) dan juga digunakan ketika
berkomunikasi dengan masyarakat Makassar yang mengerti bahasa Inggris, sedangkan
bahasa Indonesia diujarkan ketika berkomunikasi dengan masyarakat Makassar yang kurang
memahami bahasa Inggris
C. Metode Penelitian
Pada metode penelitian akan diurai secara spesifik mengenai jenis-jenis penelitian,
sumber data, populasi, sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik
penyajian. Jenis penelitian dalam proposal tesis adalah penelitian kualitatif, yaitu peneliti
yang berusaha memperoleh data-data akurat tentang struktur frasa dan kalimat bahasa
Indonesia masyarakat imigran Afganistan dan menganalisis interferensi sintaksis bahasa
Indonesia masyarakat Imigran yang menetap di BTN Asal-Mula kota Makassar.
Wilayah atau lokasi penelitian ini berada di BTN Asal-Mula Kota Makassar, tepatnya
di asrama Rere. Responden penelitian ini adalah tiga orang masyarakat imigran yang tinggal
di BTN Asal-Mula kota Makassar dengan kareteria: (1) Tinggal di Indonesia minimal lima
tahun; (2) Berjenis kelamin laki-laki; (3) Berusia 25-40 tahun; (4) Berbadan sehat; dan (5)
Mengenyam pendidikan minimal SMA sederajat. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh tuturan bahasa Indonesia masyarakat imigran Afganistan yang terinterferensi. Sampel
penelitian ini ialah data yang berkaitan dengan pola-pola kalimat bahasa Indonesia
masyarakat imigran Afganistan, yaitu frasa,klausa, dan kalimat.
Agar mencapai tujuan yang diinginkan pada penelitian ini maka diperlukan suatu
metode atau cara yang bersifat ilmiah. Sehubungan dengan hal ini, cara mengumpulkan data
dalam peneliti ini, yaitu menggunakan penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
D. Hasil penelitian
RINGKASAN JURNAL II
A. Pendahuluan
Kegiatan menulis karya ilmiah merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dalam
proses belajar mahasiswa di perguruan tinggi. Sebagian besar mata kuliah yang ditempuh
oleh mahasiswa pada tiap-tiap semester, mengharuskan mahasiswa menulis makalah atau
tulisan ilmiah lainnya yang bermuara pada penulisan skripsi sebagai tugas akhir. Menulis
merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus mempunyai
kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis, dan struktur bahasa. Menurut pendapat
Abbas (2006:125) keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan,
pendapat, dan perasaan kepada pihak lain melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan
gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata, gramatikal dan
penggunaan ejaan.
B. Tujuan Penelitian
Oleh karena itu, keterampilan menulis ilmiah merupakan hal yang harus dikuasai oleh
mahasiswa semua jurusan atau program studi. Namun, pada kenyataannya, masih banyak
ditemukan kesalahan bahasa dalam dalam skripsi mahasiswa Universitas Pekalongan,
misalnya kesalahan dalam penerapan ejaan, tanda baca, pilihan kata (diksi), penyusunan
kalimat, dan kepaduan paragraf. Berdasarkan jenis-jenis kesalahan tersebut, Pateda (1989)
menjelaskan bahwa analisis kesalahan berbahasa dibagi ke dalam daerah-daerah
kesalahannya. Menurut pateda (1989) daerah kesalahan berbahasa dibagi menjadi empat,
antara lain daerah kesalahan fonologi, morfologi, sintaksis, dan daerah kesalahan semantis.
Meskipun daerah kesalahan tersebut sudah diklasifikasikan, tetapi antara daerah kesalahan
bahasa satu dengan yang lain saling berhubungan.
C. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Sugiyono (2016:22) penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bersifat deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-kata sehingga
tidak menekankan pada angka. Data penelitian ini berupa kalimat dalam skripsi mahasiswa
Universitas Pekalongan tahun akademik 2017/2018 yang diduga terdapat kesalahaan
konstruksi sintaksis. Data diambil secara acak dari sepuluh program studi yaitu, program
studi PMTK, PBSI, Manajemen, Akuntansi, Ilmu Hukum, Kesehatan Masyarakat,
Keperawatan, Farmasi, Agroteknologi, dan Budidaya Perairan. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah teknik baca dan catat. Metode analisis data menggunakan metode
padan dengan teknik pilah.
Prosedur penelitian terdiri atas empat tahap pelaksanaan yaitu 1) tahap persiapan, 2)
pengumpulan data, 3) analisis data, 4) tahap pengolahan dan penyajian hasil analisis data.
Pada tahap persiapan, dilakukan pengumpulan data skripsi mahasiswa Universitas
Pekalongan yang diambil secara acak dari sepuluh program studi. Pada tahap pengumpulan
data, semua kalimat yang diduga mengandung kesalahan konstruksi sintaksis dicatat dalam
kartu data. Kemudian kartu data tersebut dikategorikan menurut bentuk kesalahan sintaksis.
Data yang sudah terkumpul diidentifikasi dan diklasifikasi. Data yang sudah diklasifikasikan
kemudian dianalisis. Tahap terakhir adalah tahap penyajian hasil analisis. Tahap ini
dilakukan dengan mendeskripsikan temuan-temuan yang didapatkan dalam penelitian.
D. Hasil penelitian
Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan dua bentuk kesalahan konstruksi sintaksis
pada skripsi mahasiswa Universitas Pekalongan yaitu kesalahan tataran frasa dan kalimat.
Kesalahan konstruksi frasa yang ditemukan terjadi karena makna redundan pada frasa.
Berikut dipaparkan hasil analisis.
BAB II
PENILAIAN JURNAL
KELEBIHAN JURNAL
Jurnal I
Kelebihan pada jurnal pertama diatas adalah dari jurnal ini memaparkan secara
menarik penjelasan materi dan mudah untuk dipahami, sehingga mudah diterima dengan
bahasa yang mudah dan langusung menuju point yang ingin dijelaskan. Dalam jurnal ini juga
menjelaskan tentang bagaimana masyarakat yang mempunyai keyakinan mereka sendiri
dengan memercayai kebudayaan mereka menyembah patung dan lebih yakin pada mimpi
mereka. Penjelasannya materi didalammnya sangat lengkap, karena diuraikan secara
terperinci dan mudah untuk dipahami oleh para pembaca.
Jurnal II
Dimana kelebihan pada jurnal kedua ini memaparkan materi secara terperinci dan
pemaparan materi didalamnya cukup jelas dan mudah dipahami setiap yang membacanya,
sehingga materinya langsung pada point yang akan dibahas. Dalam jurnal ini membahas
tentang bagaimana seorang mahasiswa itu dapat mengetahui yang dimaksud dengan menulis
karya ilmia, keterampilan menulis merupakan kemampuan mengungkapkan gagasan,
pendapat, dan perasaan kepada pihak lain melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan
gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata, gramatikal dan
penggunaan ejaan.
KELEMAHAN JURNAL
Jurnal I
Namun pada jurnal ini juga memiliki kelemahan yang dimana tidak menguraikan
materi secara terurut dan penyusunan materinya susah untuk dipahami dan disimak secara
rinci, sehingga para pembaca sulit untuk mamahami dan menguraikan setiap kalimatnya.
Jurnal II
Sedangkan kelemahan pada pada jurnal kedua ini dimana pada materi yang
dipaparkan terlalu panjang sehingga setiap yang membaca terlihat bingung dan sulit untuk
dipahami setiap konsep pemaparan materi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kita terlepas dari kelebihan dan kelemahan, jurnal diatas juga mengkaji
tentang suatu pengamatan. Kemudian dibuat beberapa rumusan masalah dan dikaji dengan
menggunakan pendekatan intrinsik dengan menggunakan teori latar, dimana bagaimana kita
bisa mengetahui Bahasa itu, adalah sesuatu hal yang penting dalam kehidupan manusia
karena merupakan alat komunikasi yang digunakan. Bahasa yang didapatkan sejak lahir
adalah bahasa pertama atau bahasa ibu. Masyarakat Indonesia atau masyarakat yang menetap
sementara di Indonesia pada umumnya adalah masyarakat bilingual dan multilingual yang
menguasai dua atau lebih bahasa, yaitu bahasa bahasa daerah (B1) bahasa Indonesia (B2),
dan bahasa asing (B3). Dan bagaimana juga kita mengetahui atau mengkaji cara menulis
suatu karya ilmiah.
B. Saran
Dalam kesempatan ini juga penulis menyampaikan saran yang sekiranya dapat
memberikan manfaat dan yang bisa kita dipahami oleh para pembaca. Karena sintaksis
bahada indonesia ini sangant penting untuk kita lakukan dalam kehidupan kita, jadi kita perlu
memahami bahwa sintaksis bahasa indonedia ini kita bisa mendapatkan kemampuan
pengetahuan didalam menambah ilmu pengetahuan pada apa yang telah kita lihat dan terima.
175 | JURNAL ILMU BUDAYA
Volume 10, Nomor 1, Tahun 2022 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-7294
Abstract
Language is important in human life because it is a communication tool. The language acquired
from birth is the first language or mother tongue. Indonesian people, in general, are bilingual and
multilingual who knows two or more languages. One of the multilingual communities is Afghan
immigrants who live in BTN Asal Mula, Makassar city. They know to speak Persian (B1), English
(B2), and Indonesian (B3 ). This writing will examine the influence of English syntactic elements
on the use of the Indonesian language by Afghan immigrants. This research is qualitative, that is
researchers who are trying to obtain accurate data about the Indonesian structure of phrases and
sentences of Afghan immigrants and analyzing the elements of Indonesian syntax of Afghan
immigrants that stay in BTN Asal Mula, Makassar city. The data collection in this research is
library research and field research. The results of this research indicate that the Indonesian syntax
of Afghan immigrants is influenced by English syntax, both at the phrase and sentence level. The
finding of this research is English has the same sentence patterns as Indonesian, id est Subject +
Predicate + Object. Indonesian sentence structure of Afghan immigrants always uses a copula
verb between the subject and the complement, while the Indonesian sentence structure of
Afghanistan Immigrants is patterned M (Menerangkan/explaining) – D (Diterangkan/explained)
following the English phrases pattern.
Keywords: Syntax, Indonesian, Afghan Immigrants
menggunakan bahasa daerah (misal bahasa dapat terjadi pada perubahan bunyi, struktur
Bugis) ketika saling berkomunikasi. Artinya kalimat, penggunaan kosa kata, dan
anak tersebut memiliki bahasa pertama (B1) kesalahan tata bahasa disebabkan oleh sistem
yaitu bahasa Indonesia, orang tuanya atau aspek bahasa pertama terhadap bahasa
memiliki bahasa Bugis sebagai bahasa kedua yang diajarkan oleh pembelajar bahasa
Pertama.(B1), bahasa kedua (B2) orang tua kedua.
anak tersebut adalah bahasa Indonesia.Chaer Menurut Chayo,Aditya, dkk 2015: 9)
(2014: 81) juga memberikan perumpamaan pengaruh antarbahasa terbagi atas beberapa
mengenai bahasa pertama (B1) faktor, yaitu internal dan eksternal. Pengaruh
internal misalnya bahasa Indonesia
“Umpamanya, bahasa ibu penduduk asli memengaruhi bahasa Jawa. Sedangkan
penduduk di lereng gunung Merapi adalah pengaruh eksternal misalnya bahasa Inggris
bahasa Jawa dan bahasa ibu penduduk asli di memengaruhi dengan bahasa Indonesia.
tepi Danau Batur adalah bahasa Bali. Bahasa Menurut Jendra (1991: 108)
ibu tidak mengacu pada bahasa yang dikuasai “Pengaruh antarbahasa terdiri atas beberapa
dan digunakan oleh seorang ibu, melainkan aspek linguistik ,antara lain (1) pengaruh
mengacu pada bahasa yang dipelajari seorang antarbahasa pada tataran sistim tata bunyi
anak dalam keluarga yang mengasuhnya” (fonologi); (2) pengaruh antarbahasa pada
tataran bentuk kata (morfologi), (3) pengaruh
Ketika seorang anak belajar bahasa antarbahasa pada tataran kalimat (sintaksis),
baru, selain bahasa ibu (B1) maka itu disebut (4) pengaruh antarbahasa pada tataran
bahasa kedua (B2), atau bahasa ke tiga (B3), kosakata (Leksikon) dan (5) pengaruh
begitu seterusnya. Menurut Chaer, dkk antarbahasa pada tataran makna
(2014: 82) bagi bangsa Indonesia, bahasa (Semantik)”.
asing adalah bahasa yang bukan milik bangsa D. Sintaksis Bahasa Indonesia
Indonesia, contoh bahasa asing ialah bahasa Sebagai unit ujaran, sintaksis
Arab, Inggis, Jepang, dan lain-lain. membahas kata-kata dalam hubungannya
C. Pengaruh Antarbahasa dengan kata lain atau komponen lain. Hal ini
Pengaruh antarbahasa terjadi terjadi sejalan dengan asal usul sintaksis dalam
ketika adanya pengaruh bahasa pertama (B1) bahasa Yunani yaitu sun yang berarti
ke bahasa ke dua (B2), pengaruh bahasa ke “dengan” dan kata “tattein” berarti
dua (B2) ke bahasa ke tiga (3), atau menggabungkan kosa kata ke dalam
sebaliknya. Pengaruh antarbahasa terjadi kelompok kata atau kalimat (Chaer, 1994:
pada seseorang yang fasih mengujarkan lebih 201). Manaf (2009:3) berpendapat bahwa
dari dua. Hal tersebut biasa disebut sintaksis merupakan disiplin ilmu linguistik
masyarakat bilingual dan multilingual. yang berkaitan dengan struktur pembentuk
Proses saling mempengaruhi antarbahasa kalimat. Struktur pembentuk kalimat yang
tidak bisa dihindari. dimaksud ialah frasa, klausa, dan kalimat,
Pendapat di atas diperkuat oleh selanjutnya Verhaar (dalam Muis, 2005: 63)
pendapat Noam Chomsky (dalam Bahrani, sintaksis adalah bidang linguistik yang
2016: 8) mendefinisikan pengaruh berhubungan dengan bagaimana kosa kata
antarbahasa terjadi sebagai akibat dari disusun menjadi sebuah kalimat yang utuh.
penutur terhadap sistem pembelajaran bahasa Ketiga pendapat toko di atas, dapat
pertama berdampak buruk pada kebiasaan disimpulkan bahwa sintaksis adalah bidang
menggunakan bahasa kedua. Kesalahan besar ilmu atau disiplin ilmu linguistik yang
179 | JURNAL ILMU BUDAYA
Volume 10, Nomor 1, Tahun 2022 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-7294
membahas menngenai proses pembentukan bersifat ilmiah. Sehubungan dengan hal ini,
kalimat, seperti membentukan frasa, klausa, cara mengumpulkan data dalam peneliti ini,
dan kalimat. di dalam teori sintaksis kata yaitu menggunakan penelitian pustaka dan
merupakan unsur terkecil dalam suatu penelitian lapangan.
kalimat, sedangkan kalimat merupakan unsur Penelitian Pustaka: peneliti
terbesar. Hal tersebut sejalan dengan mendapatkan informasi dari literasi yang
pendapat Stryker (1983: 55) bahwa sintaksis terkoneksi di perpustakaan, sehingga
adalah studi tentang pola-pola kombinasi mendapatkan data-data atau informasi yang
kata untuk membentuk kalimat. menunjang penelitian ini, data-data yang
dimaksud adalah semua yang berkaitan
METODE PENELITIAN dengan pengaruh sintaksis bahasa Inggis
imigran Afganistan. Penelitian Lapangan:
Pada metode penelitian akan diurai peneliti mendapatkan data-data yang akuran
secara spesifik mengenai jenis-jenis dari informan, dan memperoleh gambaran
penelitian, sumber data, populasi, sampel, yang jelas tentang adanya pengaruh sintaksis
teknik pengumpulan data, teknik analisis bahasa Inggris terhadap bahasa Indonesia
data, dan teknik penyajian. Jenis penelitian masyarakat imigran di BTN Asal-Mula kota
dalam proposal tesis adalah penelitian Makassar. Hal ini menuntut peneliti untuk
kualitatif, yaitu peneliti yang berusaha berada di lokasi penelitian agar dapat melihat
memperoleh data-data akurat tentang struktur adanya pola kalimat bahasa Indonesia yang
frasa dan kalimat bahasa Indonesia diujarkan masyarakat imigran tersebut
masyarakat imigran Afganistan dan sehingga memperoleh data primer. Metode
menganalisis interferensi sintaksis bahasa yang digunakan dalam memperoleh
Indonesia masyarakat Imigran yang menetap informasi yaitu menggunakan metode simak,
di BTN Asal-Mula kota Makassar. metode cakap, metode rekam, dan metode
Wilayah atau lokasi penelitian ini catat
berada di BTN Asal-Mula Kota Makassar, Analisis data dilakukan secara
tepatnya di asrama Rere. Responden deskriptif kualitatif, yaitu mengambil data-
penelitian ini adalah tiga orang masyarakat data yang akan diteliti dan
imigran yang tinggal di BTN Asal-Mula kota mendeskripsikannya sesuai dengan
Makassar dengan kareteria: (1) Tinggal di gambaran atau realita yang terjadi di
Indonesia minimal lima tahun; (2) Berjenis lapangan, data-data yang dimaksud ialah
kelamin laki-laki; (3) Berusia 25-40 tahun; bentuk sintaksis bahasa Indonesia
(4) Berbadan sehat; dan (5) Mengenyam masyarakat imigran dan analisis pengaruh
pendidikan minimal SMA sederajat. Populasi sintaksis bahasa Indonesia masyarakat
dalam penelitian ini adalah seluruh tuturan imigran Afganistan di BTN Asal-Mula kota
bahasa Indonesia masyarakat imigran Makassar. Tahapan-tahapan dalam
Afganistan yang terinterferensi. Sampel menelitian ini sebagai berikut: (1) Observasi;
penelitian ini ialah data yang berkaitan (2) Identifikasi Data; (3) Klasifikasi Data;
dengan pola-pola kalimat bahasa Indonesia dan (4) Analisis Data
masyarakat imigran Afganistan, yaitu
frasa,klausa, dan kalimat.
Agar mencapai tujuan yang
diinginkan pada penelitian ini maka
diperlukan suatu metode atau cara yang
180 | JURNAL ILMU BUDAYA
Volume 10, Nomor 1, Tahun 2022 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-7294
bahasa Inggris. Jika kalimat di atas ditransfer Bahasa Inggris Mahasiswa Program
ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi: Studi Pendidikan Bahasa Inggris
STAIN Samarinda. Journal: STAIN
Our bahasa Indonesia is also poo bahasa Samarinda
Inggris Cahyo Aditya, dkk. (2015). Interferensi dan
S V Integrasi Bahasa. Jakarta:
Universitas Negeri Jakarta
Bahasa Indonesia kami juga jelek bahasa Chaer. Abdul dan leoni Agustin. (1995).
Indonesia Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
S P Jakarta: Rineka Cipta.
Pronomina persona bahasa Inggris Chaer, Abdul dan leoni Agustin. (2014).
selalu berada di depan nomina, sedangkan Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
pronominal persona bahasa Indonesia selalu Jakarta: Rineka Cipta
berada di belakang nomina Chaer, Abdul. (1994). Linguistic Umum.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
KESIMPULAN Haugen, (1950). The Analysis Of Linguistic
Borrowing . Language
Simpulan dari tulisan di atas ialah bahasa Izzak, Arif. (2009). Bilingualism dalam
Indonesia imigran Afganistan lebih banyak Perspektif Pengembangan Bahasa
dipengaruhi oleh struktur frasa Inggris yaitu Indonesia. Mabasan, 3 (1).
menerangkan diterangkan (MD). Data yang Jendra, I Wayan. (1991). Dasar-Dasar
diperoleh seperti: “saja kirim” seharusnya Sosiolinguistik. Denpasar: Ikayana
menjadi “kirim saja”,” losari Pantai” John, Stryker (1983). Introduction to
seharusnya menjadi “pantai Losari”, dan Descriptive Linguistic Cambrigde.
sebagainya. Selain unsur frasa, unsur kalimat Cambaridge: University Press, 1983
bahasa Inggris juga memengaruhi bahasa Manaf, Ngusman Abdul. (2009). Sintaksis:
Indonesia imigran Afganistan. Data yang Indonesia. Padang: SukabinaPress
diperoleh: “saya adalah guru fisika”, “saya Nababan, P.W.J. (1984). Sosiolinguistik
ada puasa”, “dia bahasa Indonesia lebih Suatu Pengantar. Jakarta: PT
bagus”, dan sebagainya. Gramedia Utama
Nababan, P.W.J. (1984), Sosiolinguistik.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Gramedia
Weinreich. Uriel. (1953). Language in
Bahrani, (2016). Interferensi Sintaksis Contact: Findings and Problems. The
Bahasa Indonesia Pada Karangan Hauge: Moulton
Jurnal Parafrasa: Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
e.ISSN: 2722-1911
Vol. 2 No.1 April 2020 Hal. 12-18
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa bidang
sintaksis dan penyebab kesalahan sintaksis pada skripsi mahasiswa Universitas
Pekalongan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif,
yaitu mendeskripsikan kesalahan konstruksi sintaksis pada karya ilmiah mahasiswa
dalam bentuk skripsi mahasiswa Universitas Pekalongan. Data penelitian berupa
kalimat dalam skripsi mahasiswa unikal yang diduga terdapat kesalahan konstruksi
sintaksis tataran frasa dan kalimat. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
baca dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua bentuk kesalahan
konstruksi sintaksis pada skripsi mahasiswa Universitas Pekalongan yaitu kesalahan
tataran frasa dan kalimat. Kesalahan konstruksi kalimat meliputi 7 bentuk kesalahan
yaitu 1) kalimat tidak bersubjek, 2) kalimat tidak berpredikat, 3) kalimat tidak
bersubjek dan berpredikat, 4) kalimat ambigu, 5) penggunaan kata mubazir, 6) logika
kalimat, 7) pemilihan preposisi dan penggunaan konjungsi yang kurang tepat.
Kesalahan tataran frasa disebabkan karena makna yang redundan pada frasa,
sedangkan kesalahan konstrusi kalimat disebabkan karena kesalahan gramatikal.
Kesalahan secara gramatikal disebabkan oleh penggunaan konstruksi kalimat yang
belum sesuai dengan kaidah tata bahasa baku bahasa Indonesia.
Kata Kunci: kesalahan berbahasa, konstruksi sintaksis, skripsi
PENDAHULUAN
Kegiatan menulis karya ilmiah merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dalam
proses belajar mahasiswa di perguruan tinggi. Sebagian besar mata kuliah yang ditempuh
oleh mahasiswa pada tiap-tiap semester, mengharuskan mahasiswa menulis makalah atau
tulisan ilmiah lainnya yang bermuara pada penulisan skripsi sebagai tugas akhir. Menulis
merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus mempunyai
kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis, dan struktur bahasa. Menurut pendapat
Abbas (2006:125) keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan,
pendapat, dan perasaan kepada pihak lain melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan
gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata, gramatikal dan
penggunaan ejaan.
Ada berbagai jenis tulisan ilmiah, antara lain buku, makalah (untuk jurnal, seminar,
dan sebagainya), skripsi, tesis, dan disertasi (Suwandi 2006: 10). Skripsi merupakan tulisan
ilmiah yang harus ditulis mahasiswa Universitas Pekalongan sebagai salah satu syarat
12
Jurnal Parafrasa: Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
e.ISSN: 2722-1911
Vol. 2 No.1 April 2020 Hal. 12-18
kelulusan mereka dari jenjang studi S-1. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah berupa paparan
tulisan hasil penelitian sarjana yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang
ilmu tertentu menggunakan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku. Penulisan skripsi
bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah sesuai dengan
bidang ilmunya.
Setiap mahasiswa di perguruan tinggi diharapkan mempunyai keterampilan menulis
ilmiah karena di akhir perkuliahan diwajibkan menyusun tugas akhir berupa karya ilmiah
berbentuk skripsi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana. Sebagai akademisi,
mahasiswa diianggap berkontribusi terhadap keilmuan ketika menulis skripsi. Skripsi harus
memiliki tingkat orisinalitas atau temuan baru sehingga dapat memperkaya keilmuan.
Oleh karena itu, keterampilan menulis ilmiah merupakan hal yang harus dikuasai
oleh mahasiswa semua jurusan atau program studi. Namun, pada kenyataannya, masih
banyak ditemukan kesalahan bahasa dalam dalam skripsi mahasiswa Universitas Pekalongan,
misalnya kesalahan dalam penerapan ejaan, tanda baca, pilihan kata (diksi), penyusunan
kalimat, dan kepaduan paragraf. Berdasarkan jenis-jenis kesalahan tersebut, Pateda (1989)
menjelaskan bahwa analisis kesalahan berbahasa dibagi ke dalam daerah-daerah
kesalahannya. Menurut pateda (1989) daerah kesalahan berbahasa dibagi menjadi empat,
antara lain daerah kesalahan fonologi, morfologi, sintaksis, dan daerah kesalahan semantis.
Meskipun daerah kesalahan tersebut sudah diklasifikasikan, tetapi antara daerah kesalahan
bahasa satu dengan yang lain saling berhubungan.
Penelitian ini fokus pada analisis kesalahan bahasa bidang sintaksis pada karya
ilmiah berbentuk skripsi mahasiswa Universitas Pekalongan. Sintaksis adalah salah satu
cabang linguistik yang mempelajari seluk beluk struktur kalimat. Sintaksis mempelajari tata
hubungan kata dengan kata lain dalam membentuk struktur yang lebih besar, yaitu frasa,
klausa dan kalimat. Menurut Ramlan (1976:57) sintaksis merupakan bagian dari cabang ilmu
bahasa yang memicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa dan frasa. Dalam penelitian
sintaksis, frasa dan kalimat menjadi objek analisis.
Menurut Sofa (2008) kesalahan sintaksis adalah kesalahan atau penyimpangan
struktur frasa, klausa, atau kalimat, serta ketidaktepatan pemakaian partikel. Analisis
kesalahan dalam bidang kalimat menyangkut urutan kata, kepaduan, susunan frasa, kepaduan
kalimat, dan logika kalimat (Grafura, 2008).
Analisis konstruksi sintaksis pada skripsi mahasiswa Universitas Pekalongan sangat
diperlukan karena skripsi merupakan karya ilmiah yang harus memunuhi syarat penggunaan
13
Jurnal Parafrasa: Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
e.ISSN: 2722-1911
Vol. 2 No.1 April 2020 Hal. 12-18
bahasa Indonesia baku yang sesuai dengan kaidah dan struktur kebahasaan. Hasil penelitian
ini dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengukur kemampuan berbahasa mahasiswa
Universitas Pekalongan, khususnya keterampilan menulis skripsi. Selain itu, hasil penelitian
juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pembimbing skripsi di Universitas
Pekalongan. Diharapkan kesalahan-kesalahan yang terjadi tidak akan terulang pada penulisan
skripsi selanjutmnya agar kualitas penulisan skripsi mahasiswa Universitas Pekalongan
semakin meningkat.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Sugiyono (2016:22) penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-kata
sehingga tidak menekankan pada angka. Data penelitian ini berupa kalimat dalam skripsi
mahasiswa Universitas Pekalongan tahun akademik 2017/2018 yang diduga terdapat
kesalahaan konstruksi sintaksis. Data diambil secara acak dari sepuluh program studi yaitu,
program studi PMTK, PBSI, Manajemen, Akuntansi, Ilmu Hukum, Kesehatan Masyarakat,
Keperawatan, Farmasi, Agroteknologi, dan Budidaya Perairan. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah teknik baca dan catat. Metode analisis data menggunakan metode
padan dengan teknik pilah.
Prosedur penelitian terdiri atas empat tahap pelaksanaan yaitu 1) tahap persiapan, 2)
pengumpulan data, 3) analisis data, 4) tahap pengolahan dan penyajian hasil analisis data.
Pada tahap persiapan, dilakukan pengumpulan data skripsi mahasiswa Universitas
Pekalongan yang diambil secara acak dari sepuluh program studi. Pada tahap pengumpulan
data, semua kalimat yang diduga mengandung kesalahan konstruksi sintaksis dicatat dalam
kartu data. Kemudian kartu data tersebut dikategorikan menurut bentuk kesalahan sintaksis.
Data yang sudah terkumpul diidentifikasi dan diklasifikasi. Data yang sudah diklasifikasikan
kemudian dianalisis. Tahap terakhir adalah tahap penyajian hasil analisis. Tahap ini
dilakukan dengan mendeskripsikan temuan-temuan yang didapatkan dalam penelitian.
14
Jurnal Parafrasa: Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
e.ISSN: 2722-1911
Vol. 2 No.1 April 2020 Hal. 12-18
Terdapat kesalahan konstruksi frasa dalam kalimat tersebut yang disebabkan oleh
makna yang redundan. Kesalahan tersebut ditunjukkan pada frasa banyak para investor
yang mempunyai makna berlebihan dan mengakibatkan ketidaksejajaran makna. Frasa para
investor sudah bermakna jamak sehingga tidak perlu penambahan kata banyak di awal
kalimat. Frasa banyak para investor dapat diperbaiki menjadi frasa banyak investor atau
para investor.
15
Jurnal Parafrasa: Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
e.ISSN: 2722-1911
Vol. 2 No.1 April 2020 Hal. 12-18
Kalimat tersebut tidak memiliki fungsi subjek karena penggunaan kata “pada” di
awal kalimat yang menyebabkan keracuan fungsi subjek. Agar kalimat tersebut sesuai dengan
konstruksi sintaksis, maka kata “pada” di awal kalimat harus dihilangkan.
D2a. SPMTK
“Dalam kurikulum pendidikan nasional menempati posisi penting, sehingga pelaksanaannya
dimulai sejak sekolah dasar sampai Perguruan Tinggi”.
Kalimat tersebut tidak memiliki fungsi subjek karena penggunaan kata “dalam” pada
awal kalimat yang menyebabkan kerancuan fungsi subjek. Agar kalimat tersebut sesuai
dengan kontruksi sintaksis, maka kata “dalam” di awal kalimat harus dihilangkan.
2. Kalimat Tidak Berpredikat
D2b. SM
“Penelitian yang dilakukan oleh Christianto (2016) yang berjudul pengaruh Coorporate
Governance terhadap manajemen pajak perusahaan”
Kalimat tersebut termasuk kalimat tidak lengkap karena baru memiliki fungsi subjek
inti (penelitian) yang diperluas. Jadi, kalimat tersebut tidak memiliki fungsi predikat.
Alternatif perbaikannya adalah dengan menambahkan predikat dalam perluasan subjek
tersebut, misalnya “Penelitian yang dilakukan oleh Christianto (2016) yang berjudul
pengaruh Coorporate Governance terhadap manajemen pajak perusahaan meyimpulkan…”
3. Kalimat Tidak Bersubjek dan Berpredikat
D2c. SAk
“Karena dijelaskan di dalam laporan keuangan mengenai informasi-informasi yang
diperlukan bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan kepada perusahaan.
Kalimat tersebut hanya memiliki fungsi keterangan berupa klausa keterangan, tidak
bersubjek dan tidak berpredikat. Padahal keberadaan subjek dan predikat merupakan syarat
sebuah kalimat. Konjungsi karena merupakan salah satu konjungsi antarklausa/intrakalimat
yang menandai klausa keterangan.
4. Kalimat Ambigu
D2d. SAk
“Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap praktik
perataan laba”
Kalimat tersebut termasuk kalimat ambigu karena memiliki makna ganda atau
makna lebih dari satu. Kalimat ini mengandung dua makna, yaitu ukuran dalam artian luas
perusahaan atau ukuran dalam artian berapa hitungan laba perusahaan.
5. Penggunaan Kata Mubazir
16
Jurnal Parafrasa: Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
e.ISSN: 2722-1911
Vol. 2 No.1 April 2020 Hal. 12-18
Kata mubazir adalah penggunaan kata-kata yang tidak diperlukan dalam suatu
kalimat.
D2e. SM
“Hasil kerja yang dihasilkan perusahaan sangat diperlukan bagi beberapa pihak seperti
investor karena hal ini bisa mempengaruhi keinginan para investor agar supaya menanam
atau menarik kembali investasinya.”
Kalimat tersebut terdapat penggunaan kata mubadzir yaitu supaya dan agar,
seharusnya bisa memilih salah satu saja karena makna konjungsi tersebut sama yaitu
menyatakan tujuan.
D2e. SPr
“Penelitian adalah merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan
konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten”
Kata “adalah” dan “merupakan” memiliki makna yang sama. Penggunaan kedua
kata tersebut menjadikan kalimat bertele-tele atau tidak efektif dalam penggunaan kata. Jadi,
lebih baik menggunakan salah satu saja.
6. Logika Kalimat
D2f. SM
“Untuk menghindari perluasan penelitian karena banyaknya variabel yang mempengaruhi
manajemen pajak, maka penelitian membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada variabel
kompensasi manajemen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris,
dan komite audit.”
Kalimat tersebut tidak logis karena memanusiakan kata benda. Penelitian merupakan
kata benda sehingga penelitian tidak dapat mengkaji, yang dapat mengkaji sesuatu adalah
peneliti. Maka, kata penelitian di awal kalimat diganti dengan kata peneliti agar menjadi
kalimat yang logis.
7. Pemilihan Preposisi yang Tidak Tepat
D2g. SM
17
Jurnal Parafrasa: Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
e.ISSN: 2722-1911
Vol. 2 No.1 April 2020 Hal. 12-18
“Setelah Indonesia dan negara-negara di Asia Timur lainnya mengalami krisis ekonomi
yang dimulai pada tahun 1997, isu mengenai corporate governance telah menjadi salah satu
bahasan penting dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi yang stabil di masa yang
akan datang.”
Preposisi “di” digunakan untuk menyatakan tempat. Sedangkan preposisi “di” yang
digunakan dalam kalimat tersebut kurang tepat, karena menyatakan waktu bukan tempat.
Sebaiknya preposisi “di” pada kalimat tersebut diganti “pada”.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, ditemukan dua kesalahan konstrusi
sintaksis skripsi mahasiswa Universitas Pekalongan yaitu kesalahan tataran frasa dan
kesalahaan tataran kalimat. Kesalahan tataran frasa disebabkan karena makna yang redundan
pada frasa, sedangkan kesalaahan konstrusi kalimat disebabkan karena kesalahan gramatikal.
Kesalahan secara gramatikal disebabkan oleh penggunaan konstruksi kalimat yang belum
sesuai dengan kaidah tata bahasa baku bahasa Indonesia. Dari semua data yang dianalisis,
kesalahan konstrusi sintaksis tataran kalimat paling banyak ditemukan pada aspek
penggunaan kata mubazir.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta:
Jakarta
Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta:
Carasvatibooks.
Markhamah. 2013. Ragam Dan Analisis Kalimat Bahasa Indonesia. Muhammadiyah
University Press: Surakarta
Markhamah dan Atiqa Sabardila. 2011. Analisis Kesalahan & Karakteristik Bentuk Pasif.
Jagat Abjad: Kadipiro Solo
Moleong, Lexy. J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Rusmadji, R. (1993). Aspek-Aspek Sintaksis Bahasa Indonesia. Malang: IKIP Malang
Samsuri. (2002). Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Sastra Hudaya
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D. Bandung: Alfabeta
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana
Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta:Sanata Dharma University Press
18