DAFTAR ISI
JENIS PERTANYAAN PENYIDIK DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA
ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM
Andika Dutha Bachari, Dadang Sudana, & Wawan Gunawan – SPs UPI ................................1
ABSTRAK
:
Kontribusi Bahasa Sunda terhadap Pemerkayaan Bahasa Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk menelaah kontribusi bahasa Sunda terhadap pemerkayaan bahasa Indonesia
serta menggali dan menginventarisasi beberapa kosakata bahasa Sunda yang dapat diserap ke
dalam bahasa Indonesia. Salah satu upaya untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia
dapat dilakukan dengan cara penyerapan. Adapun dalam kaidah penyerapan bahasa Indonesia
dinyatakan bahwa bahasa daerah merupakan prioritas kedua sebagai sumber penyerapan
setelah bahasa Melayu. Sementara itu, bahasa asing menjadi alternatif terakhir. Dengan
demikian, kekayaan bahasa daerah yang kita miliki dapat dijadikan modal untuk memerkaya
kosakata bahasa Indonesia. Salah satu bahasa daerah itu adalah bahasa Sunda. Penyerapan
kosakata bahasa Sunda ke dalam bahasa Indonesia perlu dilakukan, selain sebagai upaya
pengembangan bahasa Indonesia juga sebagai upaya pelestarian dan perevitalisasian bahasa
daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan
teknik pengumpulan data melalui studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
banyak kosakata bahasa Sunda yang berpeluang menjadi kosakata bahasa Indonesia, terutama
kosakata yang memiliki konsep, ide, atau gagasan yang tidak dimiliki bahasa Indonesia.
ABSTRACT
Contribution of Sundanese to Indonesian Language Enrichment. This study aims to examine the
contribution of Sundanese to Indonesian language enrichment as well as to explore and inventory
some Sundanese vocabulary that can be absorbed into the Indonesian language. One attempt to
enrich the Indonesian vocabulary can be done by absorption. As in the Indonesian language
absorption rule stated that the local language is the second priority as the source of absorption after
the Malay language. Meanwhile, foreign languages became the last alternative. Thus, the richness of
our regional languages can be used as capital to enrich the Indonesian vocabulary. One of the
regional languages is Sundanese. Absorption of Sundanese vocabulary into Indonesian language
needs to be done, in addition to efforts to develop Indonesian language as well as efforts to preserve
and revitalize local languages. The method used in this research is descriptive qualitative with data
collection technique through literature study. The results of this study indicate that many Sundanese
language vocabularies are likely to become Indonesian vocabulary, especially vocabulary that has
concepts, ideas, or ideas that are not owned by Indonesian.
68
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
terjadi karena kosakata, termasuk istilah, menggunakan bahasa asing atau bahasa
merupakan sarana pengungkap ilmu daerah untuk mengungkapakan konsep, ide,
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. atau gagasannya. Yang mengkhawatirkan,
Tidak dapat dipungkiri hingga kini bahasa kecenderungan sebagian besar masyarakat
Indonesia masih miskin kosakata. lebih suka memilih menggunakan kosakata
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa berbahasa asing. Akibatnya, lambat laun
Indonesia (KBBI) edisi keempat, bahasa tapi pasti, bahasa yang berasal dari bahasa
Indonesia baru memiliki sekitar 90.049 lema. asing menjadi tersebar luas dalam
Kemudian, terdapat 387.983 kata dari penggunaan bahasa Indonesia (Sulastri,
berbagai bidang ilmu yang terekam dalam 2013).
bentuk glosarium (Sugiyono, 2008: .2). Kekayaan bahasa daerah yang kita
Jumlah lema kosakata bahasa miliki tentu dapat dijadikan modal untuk
Indonesia dalam KBBI tersebut tentu sangat memerkaya kosakata bahasa Indonesia.
jauh tertinggal dari bahasa Inggris sebagai Penyerapan kosakata bahasa daerah
bahasa internasional. Dalam sebuah merupakan cara yang sangat tepat dalam
penelitian, Samsudin (2016: 471) usaha pengembangan bahasa Indonesia.
mengungkapkan bahwa Oxford English Cara tersebut layak dilakukan karena
Dictionary memuat daftar lebih dari ternyata banyak sekali konsep dalam
250.000 kata berbeda, tidak termasuk kosakata bahasa daerah yang tidak
istilah-istilah teknis, sains, dan bahasa gaul termanifestasikan dalam kosakata bahasa
yang jumlahnya sangat banyak. Samsudin Indonesia. Kalaupun ada, biasanya berupa
juga mengungkapkan bahwa menurut tim penjelasan atau frasa, bukan berupa sebuah
riset gabungan peneliti Havard University kata yang lebih efisien. Misalnya, untuk
dan Google, jumlah total kata dalam bahasa merepresentasikan aktivitas sesorang yang
Inggris telah mencapai 1.022.000 kata. turun ke tempat yang berair (kolam, sungai,
Sebagai perbandingan lain, Khak (2012: danau, pantai, banjir), dalam bahasa Sunda
425-426) mengungkapkan bahwa kamus konsep tersebut direpresentasikan oleh kata
bahasa Inggris Webster’s Third New khusus ancrub. Sementara bahasa Indonesia
International Dictionary (1993) memuat tidak memiliki kata khusus untuk
470.000 kosakata. Perbandingan dari jumlah merepresentasikan konsep tersebut, padahal
kosakata itu menunjukkan bahwa aktivitas ini sangat umum dilakukan
pengetahuan/peradaban kita belum ada masyarakat. Dalam bahasa Indonesia
seperempatnya jika dibandingkan dengan konsep tersebut diwakili kata turun yang
bangsa Inggris-Amerika. Oleh karena itu, mengandung makna umum berupa frasa
tidak mengherankan jika hingga kini masih atau penjelasan, misalnya “turun ke air”.
saja terdapat beberapa konsep pengetahuan Berdasarkan kebutuhan tersebut,
yang belum terwakili oleh kosakata bahasa sudah selayaknya kata ancrub diakomodasi
Indonesia. Akibatnya, kosakata asing sering dan diserap ke dalam bahasa Indonesia.
masuk dan mengintervensi penggunaan Contoh tersebut hanya satu bagian kecil dari
bahasa Indonesia. sekian banyak konsep dalam bahasa daerah
Sebagai bahasa yang berkembang, yang belum dimanfaatkan untuk mewakili
bahasa Indonesia tentu mendapat pengaruh kosakata bahasa Indonesia. Potensi inilah
dari bahasa lain, baik bahasa asing maupun yang hendak digali oleh peneliti sebagai
bahasa daerah. Pengaruh dalam dunia upaya merevitalisasi bahasa daerah,
kebahasaan terjadi, misalnya karena sekaligus sebagai upaya memerkaya
kebutuhan masyarakat akan adanya kosakata bahasa Indonesia.
kosakata yang dapat digunakan sebagai Penyerapan kosakata daerah juga
penyebutan suatu konsep. Ketika tidak merupakan salah satu upaya untuk
menemukan kosakata bahasa Indonesia pelestarian bahasa daerah dari kepunahan.
yang tepat, pengguna bahasa cenderung Hal tersebut perlu dilakukan karena
69
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
70
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
71
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
yakni berjumlah 250 lema. Lema tersebut 24. ka.bi.ta v Sd tertarik dan menginginkan
dilabeli Sd (Sunda). Sebagai contoh sesuatu yang dimiliki atau yang dialami
(beberapa kosakata saja), berikut ini orang lain: melihat orang lain makan
beberapa lema kosakata yang berasal dari enak, kita suka --
bahasa Sunda yang sudah masuk ke dalam 25. ka.de.de.mes n Sd masakan yang dibuat
dari rebusan bagian dalam kulit singkong
KBBI edisi V. yang berwarna merah yang ditumis
1. ale.woh /aléwoh/ n Sd kembang labu
dengan bumbu-bumbu tertentu
2. ang.ka.ri.bung v Sd membawa barang
26. ka.li.ki.ben n Sd rasa nyeri di dalam perut
yang banyak dan bermacam-macam
yang timbul jika perut terguncang-
dengan menggunakan tangan kiri dan
guncang sehabis makan atau minum
kanan: dia -- dengan oleh-oleh
karena berlari dan sebagainya
3. ba.ger a Sd baik: saat pertama kali
27. ka.ru.hun n Sd nenek
menginjakkan kaki di Arab Saudi, dia
moyang; leluhur: orang tua dan --ku
berharap mendapatkan majikan yang --
hidup di sana
4. ba.heu.la adv Sd dahulu kala; kuno
28. ka.sep2 /kasèp/ a Sd tampan (untuk laki-
5. ba.ngor a Sd nakal; suka usil
laki); cakap
(mengganggu)
29. ke.keh2 a Sd ngotot: kubu Atletico tetap --
6. be.de.gong a Sd sombong; angkuh
tidak ingin menjual Torres dengan harga
7. ber.se.ka /bêrsèka/ a Sd senang
kurang dari 36 juta euro
memperhatikan kebersihan, terutama
30. ko.ret2 a Sd kikir: jadi orang kaya itu
badan
malah --, mereka hitung-hitungan
8. bo.bo.toh n Sd sebutan untuk pendukung
31. len.tong n Sd tekanan suara; lagu
sepak bola
bicara; intonasi
9. ca.del /cadèl/ bentuk tidak baku: cedal
32. ma.bal
a Sd kurang sempurna mengucapkan
1) v Sd memakai jalan yang tidak biasa
kata-kata sehingga bunyi [r] dilafalkan [l],
2) v Sd ki tersesat dari kepercayaan yang
(misalnya
benar ke kepercayaan yang salah
kata raja diucapkan laja); pelat; telor
3) v Sd ki membolos sekolah: anak
10. ca.ger a Sd sehat: manusia yang -- tentu
sekarang banyak yang sering --
saja akan mau dan mampu mencari ilmu
33. me.ma.hu.gi v Sd memberikan hadiah
11. ca.wo.kah a Sd senang berbicara tentang
kepada perempuan yang dicintainya: dia -
hal yang porno atau yang berkaitan
- kepada pacarnya
dengan masalah berahi
34. men.di.lak v Sd melemparkan pandangan
12. ce.ngek /cèngèk/ n Sd cabai kecil yang
ke samping untuk menunjukkan rasa
rasanya sangat pedas; cabai rawit
marah, tidak puas
13. cu.ni.hin a Sd suka menggoda atau
35. men.dong.sok v Sd mendesak dengan
berbuat kurang sopan kepada lawan jenis
sangat, mendorong maju
14. de.le.ka a Sd suka mencelakai atau
36. meng.gu.ar
menyakiti orang lain
1) v Sd membuka (bungkusan dan
15. dem.plon /dèmplon/ a Sd cantik dan
sebagainya) kemudian mengambil dan
montok
memperhatikan isinya: ~ oleh-oleh
16. don.to a Sd montok
2) v Sd ki menceritakan: ~ pengalaman
17. ge.lis a Sd indah; cantik; elok; bagus
37. meng.han.ca v Sd melanjutkan pekerjaan
18. gin.ding a Sd rapi dan bagus (tentang
yang tertunda: besok kita ~ pekerjaan
pakaian)
kemarin
19. gi.ung a Sd rasa tidak enak di lidah
38. meng.u.lik v Sd mengusut; menyelidiki
karena terlalu manis atau terlalu banyak
39. mo.te.kar /motékar/ a Sd mampu
makan makanan yang manis-manis
menjalankan berbagai usaha untuk
20. han.ca n Sd pekerjaan yang tertunda
menambah pengetahuan atau untuk
21. ja.ling.kak n Sd tomboi
meningkatkan kehidupan
22. je.ding2 a Sd berbentuk melentik ke atas
40. nga.bu.bu.rit v Sd menunggu azan
(tentang bibir)
magrib menjelang berbuka puasa pada
23. jeng.ker a Sd kaku (tentang badan)
waktu bulan Ramadan: anak-anak
biasanya ~ dengan bermain
72
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
41. no.yod v Sd terus berjalan dan tidak Selain beberapa kosakata yang sudah
memedulikan orang lain secara resmi menjadi kosakata bahasa
42. on.to.hod n Sd sebutan untuk orang yang Indonesia, masih banyak kosakata bahasa
tidak tahu malu Sunda yang berpotensi masuk ke dalam
43. pa.hu.gi n Sd hadiah dari laki-laki kepada lema KBBI. Masih banyak konsep budaya
perempuan yang dicintainya
44. pa.ma.li n Sd tabu; pantangan; larangan: -
serta konsep umum dalam kosakata bahasa
- bagi perempuan berkunjung ke laki-laki Sunda belum menjadi kosakata bahasa
45. po.nyo a Sd lahap, nikmat (tentang Indonesia. Seandainya ada pun, konsep
makan makanan yang lezat) tersebut tidak mewakili secara efisien dalam
46. ra.yu.ngan bentuk kata bahasa Indonesia karena masih
1) a Sd suka mencintai beberapa orang berupa frasa atau penjelasan. Padahal,
sekaligus dalam Pedoman Umum Pembentukan Istilah,
2) a Sd suka berganti-ganti pekerjaan salah satu syarat penyerapan kosakata dalam
47. re.nyem bahasa Indonesia, yaitu kata yang diserap
1) a cak Sd gatal-gatal tubuhnya lebih singkat daripada kata lain yang
2) a cak Jk ki tidak keruan (rasa hatinya); berujukan sama (Pusat Bahasa, 2007: 2).
tidak beres: dia jadi -- memikirkan
Syamsuri (2013:14) juga mengungkapkan
perkara itu; mengapa menjadi --
begini
bahwa peristilahan bahasa Indonesia
48. ri.ung v Sd meriung hendaknya memerhatikan prinsip efisiensi,
49. sa.la.tri n Sd sakit atau pingsan karena yaitu lebih singkat daripada istilah dalam
terlalu lapar atau terlambat makan padanan bahasa Indonesia.
50. sing.sat1 v Sd menyingsatkan Berikut ini kosakata bahasa Sunda
51. so.me.ah a Sd ramah: pada umumnya yang berpeluang masuk ke dalam bahasa
masyarakat Sunda itu -- Indonesia. Kosakata ini secara konsep
52. ta.kol v Sd pukul belum termanifestasikan dalam kata bahasa
53. tim.bu.ru a Sd cemburu Indonesia. Data ini diperoleh dari bahasa
54. tu.ngi n Sd orang yang omongannya Sunda. Kamus yang menjadi sumber data
menyebalkan, ketus, tdk mau
tersebut adalah Kamus Lengkap Sunda-
bersosialisasi
55. ujug-ujug adv Sd tiba-tiba: prestasi itu Indonesia, Indonesia-Sunda, Sunda-Sunda
tidak datang secara --, melainkan yang disusun oleh Drs. Budi Rahayu
berproses Tamsyah, dkk. (CV Pustaka Setia, 2008).
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi
sumber pemerolehan data hanya pada daftar
Beberapa Kosakata Bahasa Sunda yang lema berawalan abjad A.
Berpotensi Masuk ke dalam KBBI
73
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
74
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
75
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
Berdasarkan data tersebut, dari lema belum masuk ke KBBI dan berpeluang
kamus berawalan abjad A saja diperoleh menjadi kosakata bahasa Indonesia,
cukup banyak lema kata yang secara konsep terutama kosakata yang memiliki konsep,
hanya terwakili oleh kosakata bahasa Sunda. ide, atau gagasan yang tidak dimiliki bahasa
Hal ini menunjukkan bahwa lema kata-kata Indonesia. Penelitian ini (sebagai langkah
tersebut berpeluang masuk ke dalam Kamus awal) dengan mengambil data yang dibatasi
Besar Bahasa Indonesia dan menjadi bagian pada daftar lema kamus bahasa Sunda pada
dari bahasa Indonesia. Hal ini membuka bagian abjad A, membuktikan masih
peluang untuk melakukan penelitian banyaknya peluang kosa kata bahasa Sunda
lanjutan. dijadikan kosakata bahasa Indonesia. Dari
lema abjad A saja peneliti sudah
SIMPULAN menemukan 87 lema yang secara konsep,
Berdasarkan hasil penelitian, bahasa ide, dan gagasan khas Sunda, belum
daerah dapat dijadikan sumber pemerkaya menjadi kata dalam bahasa Indonesia. Tentu
kosakata bahasa Indonesia. Bahasa Sunda saja hal ini merupakan peluang yang sangat
sebagai bahasa daerah telah menunjukkan besar untuk dapat diusulkan daftar kata
kontribusinya terhadap pemerkayaan lema tersebut masuk ke dalam lema KBBI dan
KBBI. Selain telah berkontribusi dengan menjadi bagian dari bahasa Indonesia. Tentu
menyumbang banyak kosakata daerah, saja, hal ini merupakan langkah awal atau
masih banyak kosakata bahasa Sunda yang penelitian awal yang membuka peluang
76
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan Sugono, Dendy (Ed.). 2003.
lebih mendalam. Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan
Asing. Jakarta: Pusat Bahasa,
PUSTAKA RUJUKAN Departemen Pendidikan Nasional.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Sulastri, Hari. 2013. Peran Media Massa
Bahasa. 2013. Kumpulan Makalah dalam Perkamusan. [Daring]. Diakses
Kongres Bahasa Indonesia X . Jakarta: dari
Kemendikbud. http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/la
Chaer, Abdul. 2007. Leksikografi dan manbahasa/artikel/1408. Diakses 4
Leksikologi Indonesia. Jakarta: Rineka Januari 2016, pukul 10.00 WIB.
Cipta. Syamsuri, Andi Sukri. 2013. Bahasa
Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Metode Indonesia sebagai Penghela Ilmu
Linguistik: Ancangan Metode Pengetahuan dan Wahana Iptek:
Penelitian dan Kajian. Bandung: Pembentukan Istilah sebagai Salah
Eresco. Satu Usaha Mewujudkannya. Makalah
Khak, Abdul dkk. (Ed.). 2012. Teroka dalam Kongres X Bahasa Indonesia,
Bahasa: Untaian Artikel Kebahasaan hlm. 14. Jakarta: Pusat Bahasa,
di Media Massa. Bandung: Balai Departemen Pendidikan Nasional.
Bahasa Jawa Barat. Tamsyah, Budi Rahayu dkk. 2008). Kamus
Kulsum, Umi. 2014. Menyelisik kosakata Lengkap Sunda-Indonesia, Indonesia-
bahasa Sunda dalam Kamus Besar Sunda, Sunda-Sunda. Bandung:
Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Pustaka Setia.
IV. Dalam Jurnal Metalingua Vol. 12, Unud. 2016. Prosiding Seminar Nasional
No. 2, Desember 2014. Bandung: Bahasa Ibu IX: Strategi Kepunahan
Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat. Bahasa-bahasa Lokal sebagai
Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. Warisan Budaya Bangsa. Bali:
2007. Pedoman Pembentukan Istilah. Universitas Udayana.
Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen
Pendidikan Nasional.
Pateda, Mansoer. 2010. Semantik Leksikal.
Jakarta: Rineka Cipta.
Pusat Bahasa. 2014. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (edisi keempat). Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Samsudin, Dindin. 2015. Peran Media
dalam Pemasyarakatan Istilah Bahasa
Indonesia. Dalam Jurnal Metalingua
Vol. 13, No. 2, Desember 2015.
Bandung: Balai Bahasa Provinsi Jawa
Barat.
Samsudin, Dindin. 2016. Leksikon Bahasa
Daerah sebagai Pemerkaya Bahasa
Indonesia. Dalam Prosiding Seminar
Nasional Bahasa Ibu, Denpasar, 26-
27 Februari 2016. Bali: Universitas
Udayana.
Sugiyono. 2008. Pengembangan Kosakata
dan Istilah Indonesia. Dalam Seminar
Bahasa dan Sastra Mabbim-Mastra.
Jakarta: Pusat Bahasa.
77