Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PARAGRAF
Disusun Oleh:

Nurul Hatijah (NIM. 30600122035)

Nurlia Wahidin A (NIM. 30600122015)

Ahmad Rivaldo Putra Sailellah (NIM. 30600122052)

Dosen:
Dr. H. Ibrahim, M. PD.

Mata Kuliah:

Bahasa Indonesia

FAKULTAS USHULUDDIN, FILSAFAT DAN POLITIK


UIN ALAUDDIN, MAKASSAR
2022 M\1444 H
KATA PENGANTAR

Penggunaan bahasa Indonesia saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan. Kita menyaksikan di
ruang-ruang publik bahasa Indonesia nyaris tergeser oleh bahasa asing. Ruang publik yang
seharusnya merupakan ruang yang menunjukkan identitas keindonesiaan melalui penggunaan
bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik
papan nama pertokoan, restoran, pusatpusat perbelanjaan, hotel, perumahan, periklanan, maupun
kain rentang hampir sebagian besar tertulis dalam bahasa asing. Mutu penggunaan bahasa
Indonesia dalam berbagai ranah, baik ranah kedinasan, pendidikan, jurnalistik, ekonomi, maupun
perdagangan, juga belum membanggakan. Di dalam berbagai ranah tersebut, campur aduk
penggunaan bahasa masih terjadi. Berbagai kaidah yang telah berhasil dibakukan dalam
pengembangan bahasa juga belum sepenuhnya diindahkan oleh para pengguna bahasa. Sementara
itu, para pejabat negara, para cendekia, dan tokoh masyarakat, termasuk tokoh publik, yang
seharusnya memberikan keteladanan dalam berbahasa Indonesia ternyata juga belum dapat
memenuhi harapan masyarakat. Penghargaan kebahasaan yang pernah diberikan kepada para tokoh
masyarakat tersebut tampaknya belum mampu memotivasi mereka untuk memberikan keteladanan
dalam berbahasa Indonesia. Berbagai persoalan tersebut menunjukkan bahwa upaya pembinaan
bahasa Indonesia pada berbagai lapisan masyarakat masih menghadapi tantangan yang cukup berat.
Oleh karena itu, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan
Sastra serta Bidang Pemasyarakatan—masih perlu bekerja keras untuk membangkitkan kembali
kecintaan dan kebanggaan masyarakat terhadap bahasa Indonesia. Upaya itu ditempuh melalui
peningkatan sikap positif masyarakat terhadap bahasa Indonesia dan peningkatan mutu penggunaan
bahasa Indonesia dalam berbagai ranah. Upaya itu juga dimaksudkan agar kedudukan dan fungsi
bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun bahasa negara, makin mantap di tengah
terpaan gelombang globalisasi saat ini. Untuk mewujudkan itu, telah disediakan berbagai bahan
rujukan kebahasaan dan kesastraan, seperti (1) pedoman ejaan, (2) tata bahasa baku, (3) pedoman
istilah, (4) glosarium, (5) kamus besar bahasa Indonesia, dan (6) berbagai kamus bidang ilmu. Selain
itu, juga telah dilakukan berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan, seperti pembakuan kosakata
dan istiah, penyusunan berbagai pedoman kebahasaan, dan pemasyarakatan bahasa Indonesia
kepada berbagai lapisan masyarakat. Terkait dengan kegiatan pemasyarakatan bahasa Indonesia,
terutama yang berupa penyuluhan bahasa, juga telah disusun sejumlah bahan dalam bentuk seri
penyuluhan bahasa Indonesia. Salah satu di antaranya adalah Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia:
Paragraf ini. Hadirnya buku seri penyuluhan ini dimaksudkan sebagai bahan penguatan dalam
pelaksanaan kegiatan pemasyarakatan bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada berbagai
lapisan masyarakat.

Penerbitan buku ini tidak terlepas dari kerja keras penyusun, yaitu Drs. Suladi, M.Pd., dan
penyunting, Eko Marini, M.Hum. Untuk itu, kami menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada yang bersangkutan. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat, baik bagi
masyarakat maupun penyuluh bahasa yang bertugas di lapangan.

Jakarta, Oktober 2019

Hurip Danu Ismadi

Hurip Danu Ismadi Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................ v

DAFTAR ISI ............................................................................. vi

1. ABSTRAK ....................................................... 1 1.1


2. PENDAHULUAN .................................. 2 1.3
PEMBAHASAN................................................................ 4 1.4
KESIMPULAN............................................................ 13 1

vi
ABSTRAK

Untuk memenuhi penulisan paragraf dalam karya ilmiah yang baik maka perlu
memperhatikan syarat-syarat paragraf seperti kesatuan, pengembangan, kepaduan,
kekompakan, dan pengembangan paragraf serta memahami penggunaan jenis-jenis paragraf.
Paragraf mengandung aspek kesatuan, gagasan dasar itu dikemukakan ke dalam kalimat topik
dan gagasan pengembang dikemukakan ke dalam kalimat ±kalimat pengembang serta kalimat-
kalimat tersebut saling berhubungan, selanjutnya aspek pengembangan gagasan dasar
dinyatakan ke dalam kalimat topik dan gagasan pengembang dinyatakan ke dalam kalimat-
kalimat penjelas/lanjutan, aspek kepaduan, yakni keserasian hubungan antargagasan dalam
paragraf yang berarti pula keserasian hubungan antarkalimat dalam paragraf, aspek
kekompakan, yakni kekompakan struktural dan leksikal. Kekompakan struktural ditandai oleh
adanya hubungan struktur kalimat-kalimat yang digunakan dalam paragraf dan kekompakan
leksikal ditandai oleh adanya kata-kata yang digunakan dalam paragraf untuk menandai
hubungan antarkalimat atau bagian paragraf, aspek pengembangan, yakni pembentukan
paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain, hasil pengembangan ini ialah untaian
paragraf yang menunjukkan paragraf yang cocok dengan paragraf yang lain. Dalam
pengungkapan gagasan/ide ke dalam paragraf bisa melalui paragraf deduktif, yakni kalimat topik
diletakkan pada awal paragraf dan diikuti kalimat-kalimat pengembang, bila kalimat topiknya
diletakkan akhir paragraf dan sebelumnya diawali gagasangagasan pengembang disebut
paragraf induktif, bila kalimat topik terletak di awal dan akhir paragraf, gagasan pengembangnya
diletakkan di antara keduanya disebut paragraf kombinasi, serta kalimat topik terletak pada
setiap kalimat disebut paragraf deskriptif. Penerapan penulisan paragraf dalam karya ilmiah
tersebut perlu dikembangkan gagasan dalam kalimat-kalimat, satuan paragraf, bab, atau subbab
sehingga menjadi suatu karya ilmiah yang utuh. Penulisan karya ilmiah tersebut dituntut juga
penginformasian secara utuh, artinya ketelitian dalam tulis-menulis ilmu yang menyangkut data,
nama orang, nama tempat, hingga ejaan dan tanda baca.

Kata Kunci : Paragraph, Karya Ilmiah

11.1
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional


ditegaskan bahwa mata kuliah bahasa Indonesia adalah mata kuliah wajib dan diberikan di
semua jalur pendidikan. Bahasa Indonesia di perguruan tinggi termasuk mata kuliah
pengembangan kepribadian (MPK). Salah satu standar kompetensi dalam JURNAL STIE
SEMARANG, VOL 5, NO 1, Edisi Februari 2013 (ISSN : 2252-7826) 39 mata kuliah bahasa
Indonesia adalah mahasiswa mampu menggunakan bahasa Indonesia untuk
mengungkapkan pikiran, gagasan, dan sikap ilmiah ke dalam bentuk karya ilmiah baik tulis
maupun lisan. Kegiatan menulis di perguruan tinggi sangat diperlukan. Menulis berarti
menuangkan pikiran/gagasan/fakta dalam bebtuk tertulis (Rahayu, 2007:26). Tulsan di
perguruan tinggi memerlukan syarat yang kompleks, antara lain pengetahuan yang berkaitan
dengan isi tulisan, aspek-aspek kebahasaan seperti memilih topik, mengembangkan pikiran
yang disajikan dalam paragraf. Keterampilan menulis paragraf secara efektif akan
menghasilkan tulisan yang efektif pula. Bentuk penulisan yang dimaksud itu adalah
penulisan karya ilmiah. Menurut Arifin (1993:2) karya ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik
dan benar. Penulisan paragraf dalam karya ilmiah ini perlu dikuasai mahasiswa agar ia dapat
menyampaikan gagasan/ide untuk memenuhi tugas yang diberikan sebagai persyaratan
dalam studi dalam penulisan skripsi, tesis, atau disertasi. kepada masyarakat luas .

21.3
>PEMBAHASAN

Agar dapat menulis paragraf yang baik dalam karya ilmiah , maka perlu diperhatikan bagaimana
sayarat-syarat paragraf seperti kesatuan, pengembangan, kepaduan, kekompakan, dan
pengembangan paragraf serta pemahaman penggunaan jenis-jenis paragraf. Berikut ini akan dibahas
satu per satu.

> SYARAT SYARAT PARAGRAF

Sebelum dibahas syarat-syarat paragraf perlu dipahami dulu bahawa paragraf ialah kumpulan
beberapa kalimat yang secara bersama-sama mendukung satu kesatuan JURNAL STIE SEMARANG,
VOL 5, NO 1, Edisi Februari 2013 (ISSN : 2252-7826) 40 gagasan. Adapun syarat-syarat paragraf
meliputi kesatuan, pengembangan, kepaduan, kekompakan, dan pengembangan paragraf.

> KESATUAN

Setiap paragraf mengandung satu gagasan dasar dan sejumlah gagasan pengembang. Gagasan dasar
itu dikemukakan ke dalam kalimat topik. Gagasan pengembang dikemukakan ke dalam kalimat
pengembang. Kalimat satu dengan yang lain saling berhubungan. Berikut ini diberikan contoh
paragraf yang berisi gagasan dasar yang terkandung dalam kalimat yang bercetak tebal sebagai
kalimat topik dan gagasan pengembang dikemukakan dalam kalimat-kalimat lainnya.

“Tanpa digerakkan kepentingan apa pun, Haminah dan beberapa warga memperjuangkan hak
remaja korban kekerasan yang saat itu masih berumur 15 tahun tersebut”.

Mereka memeriksakan remaja tadi ke rumah sakit untuk meminta bukti visum. Hasilnya digunakan
sebagai bukti menjera Berdasarkan contoh tersebut terlihat bahwa kesatuan paragraf terwujud jika
dua hal terpenuhi. Pertama, paragraf hanya mengandung sebuah kalimat topik yang hanya berisi
sebuah gagasan dasar. Kedua, paragraf berisi sejumlah kalimat pengembang yang mengandung
sejumlah gagasan pengembang.

>PENGEMBANGAN

Gagasan dasar dinyatakan ke dalam kalimat topik dan gagasan pengembang dinyatakan ke dalam
kalimat-kalimat penjelas/lanjutan. Contoh paragraf dapat diperhatikan sebagai berikut. ³ 6HWHODK
GXD RUDQJ WHZDV\DNQL 6DOLPDQ GDQ $EG5RV\LGseusai meneguk minuman keras di Jalan
Wolter Monginsidi, Kelurahan Keranjingan, Kecamatan Ajung,korban bertambah seorang lagi, yakni
Luqman Wijaya Warga Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember ini ditemukan tewas di
rumahnya. Selasa (9/4), Kanitreskrim Polsek Sumbersari Ipda Suyitno Rahman, saat mendampingi
Kepala Polsek Sumbersari Komisaris Sugiyo Wibowo, Rabu (10/4), mengatakan kini masih satu orang
lagi yang berada dalam kondisi kritis, yakni 6\DLIXO,DGLUDZDWGL5XPDK6DNLW'DHUDK-HPEHU¥
.ompas, Kamis, 11 April 2013, hal.21)

>Pola Penalaran dalam Menulis Paragraf


Penalaran adalah proses berpikir seseorang untuk memperoleh pengetahuan atau bahkan
kesimpulan baik itu bersifat ilmiah ataupun non ilmiah. Dalam proses berpikir itu seseorang
menghubung-hubungkan data atau fakta hingga sampai pada suatu simpulan. Data atau fakta itu
kemudian dinalar dan data yang dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar. Seseorang akan
menerima data atau fakta yang benar dan menolak data yang tidak benar. Berdasarkan pengamatan
yang sejenis, juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis. Berdasarkan sejumlah proposisi
yang diketahui atau proposisi yang dianggap benar, orang akan menyimpulkan sebuah proposisi
baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses menghubungkan sejumlah pengamatan seperti itulah
yang disebut menalar (Suladi, 2014). Penalaran adalah suatu proses berfikir dalam menarik suatu
kesimpulan yang berupa pengetahuan (Suriasumantri, 2005). Menulis paragraf dapat dilakukan
melaui dua penalaran yaitu penalaran secara induktif dan penalaran secara deduktif.

41.4
>KESIMPULAN
Salah satu standar kompetensi dalam mata kuliah bahasa Indonesia adalah mahasiswa mampu
menggunakan bahasa Indonesia untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan sikap ilmiah ke dalam
bentuk karya ilmiah baik tulis maupun lisan. Kegiatan menulis di perguruan tinggi sangat diperlukan.
Beberapa syarat yang kompleks, antara lain pengetahuan yang berkaitan dengan isi tulisan, aspek-
aspek kebahasaan seperti memilih topik, mengembangkan pikiran yang disajikan dalam paragraf.
Bentuk penulisan yang dimaksud itu adalah penulisan karya ilmiah,yakni . karya yang berisi ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Dalam menyusun karya ilmiah, dituntut penulisan paragraf yang harus dikuasai mahasiswa agar ia
dapat menyampaikan gagasan/ide untuk memenuhi tugas yang diberikan sebagai persyaratan dalam
studi dalam penulisan skripsi, tesis, atau disertasi kepada masyarakat luas . Untuk memenuhi
penulisan paragraf dalam karya ilmiah yang baik maka perlu memperhatikan syarat-syarat paragraf
seperti kesatuan, pengembangan, kepaduan, kekompakan, dan pengembangan paragraf serta
memahami penggunaan jenis-jenis paragraf. Paragraf mengandung aspek kesatuan, gagasan dasar
itu dikemukakan ke dalam kalimat topik dan gagasan pengembang dikemukakan ke dalam kalimat
±kalimat pengembang serta kalimat-kalimat tersebut saling berhubungan, selanjutnya aspek
pengembangan gagasan dasar dinyatakan ke dalam kalimat topik dan gagasan pengembang
dinyatakan ke dalam kalimat-kalimat penjelas/lanjutan, aspek kepaduan, yakni keserasian hubungan
antargagasan dalam paragraf yang berarti pula keserasian hubungan antarkalimat dalam paragraf,
aspek kekompakan, yakni kekompakan struktural dan leksikal. Kekompakan struktural ditandai oleh
adanya hubungan struktur kalimat-kalimat yang digunakan dalam paragraf dan kekompakan leksikal
ditandai oleh adanya kata-kata yang digunakan dalam paragraf untuk menandai hubungan
antarkalimat atau bagian paragraf, aspek pengembangan, yakni pembentukan paragraf
DAFTAR PUSTAKA

Kompas, 8 Mei 2013 , hll.34.

Kompas, 4 Mei 2013, hal. 15

Kompas, 11 April 2013, hal. 22

Rahayu Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian. Jakarta: PT Grasindo.

Suparno & Mohamad Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suyitno, H. Imam. 2011. Karya Tulis Ilmiah Panduan, Teori, Pelatihan, dan Contoh. Bandung: PT
Refika Aditama.

Ntelu Asna, M.Hum, dkk. 2013. Bahasa Indonesia di perguruan tinggi

Moeliono, Anton M. et al. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Alwi, Hasan (Ed.). 2001. Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia: Paragraf. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.

Chaplen, Frank. 1974. Paragraf Writing. London: Oxford University Press.

Heaton, J.B. 1975. Writing English Language Test. USA: Longman Handbook.

Keraf, Gorys. 1982. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.

Keraf, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Gramedia.

McCrimmon, James M. 1984. Writing with A Purpose. Boston: Houghton Mifflin Company.

Ramlan, M. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Perpaduannya dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta:
Andi Offset.

Sakri, Adjat. 1992. Bangun Paragraf Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit ITB.

Winkler, Anthony C. dan Jo Ray McCuen. 1981. Rhetoric Made Plain. New York: Harcourt Brace
Jovanovich.

Widyamartaya, A. 1990. Seni Menggayakan Kalimat. Yogyakarta: Kanisius. __________. 1990. Seni
Menuang

Anda mungkin juga menyukai