Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ISTILAH BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :
1. Nardi Hadi Darmawan (115220052)
2. Crussel Ostolazha Labianda Amukti (115220036)
3. Masayu Damai Praba Kartika (115220038)

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih karunia dan berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Meskipun
banyak kesulitan dalam membuat makalah ini, namun berkat penyertaan-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Sejalannya kurikulum dan materi kuliah Bahasa Indonesia, maka mahasiswa ditugaskan
untuk membuat makalah tentang Istilah Bahasa Indonnesia. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas belajar tersebut. Kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembacanya.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap akan ada yang
membanggakan makalah ini di masa yang akan datang.

Yogyakarta, September 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB 1..............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
Latar Belakang...........................................................................................................................4
Rumusan Masalah......................................................................................................................4
Tujuan.........................................................................................................................................4

BAB 2..............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
Pengertian...................................................................................................................................5
Proses Pembentukan Istilah Bahasa Indonesia.......................................................................5

BAB 3..............................................................................................................................................9

PENUTUP......................................................................................................................................9
Kesimpulan.................................................................................................................................9
Saran...........................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan pesan yang disampaikan dalam bentuk ekspresi sebagai alat
komunikasi pada situasi tertentu dalam berbagai aktivitas. Dalam hal ini ekspresi
berkaitan unsur segmental dan suprasegmental baik itu lisan maupun melalui kegiatan
menulis sehingga sebuah kalimat akan bisa berfungsi sebagai alat komunikasi dengan
pesan yang berbeda apabila disampaikan dengan ekspresi yang berbeda. Kemampuan
berbahasa ini diimplementasikan dengan kemampuan dalam beretorika, baik beretorika
dalam menulis maupun berbicara. Devitt & Hanley (2006:1);Noermanzah (2017:2)
Bahasa tumbuh dan berkembang bersama masyarakat pemakainya (Saddhono, 2012).
Zamzani (2014) mengungkapkan bahwa melalui bahasa manusia dapat mengembangkan
pengetahuan dan mewariskannya pada generasi berikutnya. Berdasarkan pemaparan
tersebut Ipteks berkembang dan masyarakat menyesuaikan diri dengan perkembangan
ipteks tersebut. Perkembangan Ipteks mampu memunculkan istilah-istilah baru sehingga
masyarakat akan mempelajari istilah baru tersebut.
Perkembangan ilmu, teknologi, dan kebudayaan ternyata juga memengaruhi
perkembangan suatu bahasa karena adanya kosakata atau istilah daerah/asing yang
digunakan dalam bidang tertentu. Samsuri (1994:63-64) menyatakan bahwa semua hasil
proses perkembangan bahasa meliputi penambahan, pengurangan, dan penggantian atau
perubahan. Kemunculan berbagai istilah baru akibat kemajuan Ipteks mampu mendorong
bahasa Indonesia untuk mengadopsi dan membentuk istilah-istilah yang diindonesiakan.
Hal tersebut mampu memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, iptek
mampu menjadi daya dorong bagi bahasa Indonesia untuk membentuk istilah-istilah
bahasa dalam bidang Ipteks.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Istilah Bahasa Indonesia?
2. Bagaimana proses pembentukan istilah dalam Bahasa Indonesia ?

C. Tujuan
Setelah mengindentifikasi rumusan masalah yang ada di atas, didapatkan tujuan sebagai
berikut:
1. Dapat menjelaskan apa itu istilah Bahasa Indonesia.
2. Dapat menjelaskan proses pembentukan istilah dalam Bahasa Indonesia.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambing dan yang
dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas
dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Tata istilah (terminologi) adalah
perangkat asas dan ketentuan pembentukan istilah serta kumpulan istilah yang
dihasilkannya.

B. Proses Pembentukan Istilah Bahasa Indonesia


Dalam Pedoman Umum Pembentukan Istilah (2005) bahwa dalam melakukan proses
pembentukan istilah perlu diperhatikan persyaratan dalam pemanfaatan kosakata bahasa
Indonesia yaitu, (1) istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling tepat untuk
mengungkapkan konsep termaksud dan yang tidak menyimpang dari makna itu, (2)
istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling singkat di antara pilihan yang
tersedia yang mempunyai rujukan sama. (3) istilah yang dipilih adalah kata atau frasa
yang bernilai rasa (konotasi) baik, (4) istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang
sedap didengar (eufonik), dan (5) istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang
bentuknya seturut kaidah bahasa Indonesia.
Istilah bahasa asing akan muncul jika istilah-istilah tersebut belum terdapat dan belum
ditemukan padanan katanya(Waridah, 2008:51). Istilah-istilah asing yang dimaksud ialah
istilah yang diambil dari bahasa Inggris dan digunakan untuk berbagai macam disiplin
ilmu. Kata-kata atau istilah-istilah pun dapat dibentuk dengan melalui proses pemadanan,
menerjemahkan secara langsung atau pun menerjemahkan dengan perekaan, menyerap
istilah atau pun menyerap afiks asing sesuai ejaan, dan menyerap sekaligus
menerjemahkan istilah asing (Pedoman Pembentukan Istilah, 2008:12—34).
Proses pembentukan istilah yang sesuai dengan Pedoman Pembentukan Istilah yaitu
sebagai berikut.

 Bahan Baku Istilah Indonesia


Tidak ada satu pun Bahasa yang mempunyai yang lengkap dan tidak memerlukan
ungkapan untuk sebuah gagasan, temuan, atau rekacipta yang baru.
Bahkan,Bahasa Inggris yang kini dianggap sebagai Bahasa internasional utama,
misalnya,pernah menyerap berbagai macam kata dan ungkapan dari Bahasa
Yunani, Latin, Perancis, dan lain-lain. Sesuai dengan konsep tersebut, bahan
istilah Indonesia diambil dari berbagai sumber, terutama dari berbagai tiga
golongan bahasa penting yakni (1) bahasa Indonesia, termasuk unsur serapannya,

5
dan bahasa Melayu, (2) bahasa Nusantara yang serumpun, termasuk bahasa Jawa
Kuno, dan (3) bahasa asing, seperti bahasa Inggris dan bahasa Arab.
 Pemadanan Istilah
Pemadanan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia, dan jika perlu ke salah satu
bahasa serumpun, dilakukan melalui penerjemahan, penyerapan, atau gabungan
penerjemahan dan penyerapan. Demi keseragaman, sumber rujukan yang
diutamakan ialah istilah Inggris yang pemakaiannya bersifat internasional karena
sudah dilazimkan oleh para ahli dalam berbagai bidangnya. Penulisan istilah
serapan itu dilakukan dengan atau tanpa penyesuaian ejaannya berdasarkan
kaidah fonotaktik, yakni hubungan urutan bunyi yang diizinkan dalam bahasa
Indonesia.
 Penerjemahan :
1.) Penerjemahan Langsung :
1.1) Istilah Indonesia bisa dibentuk melalui penerjemahan berdasarkan
kesesuaian makna tetapi bentuknya tidak sepadan.
Misalnya :
Supermarket (pasar swalayan)
Merger (gabungan usaha)
1.2) Istilah Indonesia bisa dibentuk melalui penerjemahan berdasarkan
kesesuaian makna tetapi bentuknya tidak sepadan.
Misalnya :
Bonded zone (kawasan berikat)
Skyscraper (pencakar langit)
2.) Penerjemahan Melalui Perekaan
Adakalanya upaya pemadanan istilah asing perlu dilakukan dengan
menciptakan isti-lah baru. Istilah factoring, misalnya, sulit diterjemahkan atau
diserap secara utuh. Da-lam 15 khazanah kosakata bahasa Indonesia/Melayu
terdapat bentuk anjak dan piutang yang menggambarkan pengalihan hak
menagih utang. Lalu, direka istilah anjak piu-tang sebagai padanan istilah
factoring. Begitu pula pemadanan catering menjadi jasa boga dan invention
menjadi rekacipta diperoleh lewat perekaan.
 Penyerapan
1.) Penyerapan Istilah
Penyerapan istilah asing untuk menjadi istilah Indonesia dilakukan
berdasarkan hal-hal berikut.
a. Istilah asing yang akan diserap meningkatkan ketersalinan bahasa asing dan
bahasa Indonesia secara timbal balik (intertranslatability) mengingat
keperluan masa depan. b. Istilah asing yang akan diserap mempermudah
pemahaman teks asing oleh pembaca Indonesia karena dikenal lebih dahulu.
c. Istilah asing yang akan diserap lebih ringkas jika dibandingkan dengan
terjemahan Indonesianya.
d. Istilah asing yang akan diserap mempermudah kesepakatan antarpakar jika
padanan terjemahannya terlalu banyak sinonimnya.

6
e. Istilah asing yang akan diserap lebih cocok dan tepat karena tidak
mengandung konotasi buruk.
Proses penyerapn istilah asing, dengan mengutamakan bentuk visualnya,
dilakukan dengan cara yang berikut.
a. Penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal
Misalnya :
Camera (kamera)
System (sistem)
b. Penyerapan dengan penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal
Misalnya :
Design (desain)
Science (sains)
c. Penyerapan tanpa penyesuaian ejaan, tetapi dengan penyesuaian lafal
Misalnya :
Bias (bias)
Nasal (nasal)
d. Penyerapan tanpa penyesuaian ejaan dan lafal
Penyerapan istilah asing tanpa penyesuaian ejaan dan lafal dilakukan jika
ejaan dan lafal istilah asing itu tidak berubah dalam banyak bahasa modern,
istilah itu dicetak dengan huruf miring.
Misalnya :
Allegro moderato
divide et impera
Penyerapan istilah tanpa penyesuaian ejaan dan lafal dilakukan jika istilah
itu juga dipakai secara luas dalam kosakata umum, istilah itu tidak ditulis
dengan huruf miring (dicetak dengan huruf tegak).
Misalnya :
Golf (golf)
Internet (internet)
 Penyerapan Afiks dan Bentuk Terikat Asing
Prefiks asing yang bersumber pada bahasa Indo-Eropa dapat dipertimbangkan
pemakaiannya di dalam peristilahan Indonesia setelah disesuaikan ejaannya.
Prefiks asing itu, antara lain, ialah sebagai berikut.
a. a-, ab-, abs- (‘dari’, ‘menyimpang dari’, ‘menjauhkan dari’) tetap a-, ab-,
abnormal (abnormal)
abstract (abstrak)
b. a-, an- ‘tidak, bukan, tanpa’ tetap a-, an-
anemia (anemia)
aphasia (afasia)
c. ad-, ac- ‘ke’, ‘berdekatan dengan’, ‘melekat pada’, menjadi ad-,
adhesion (adhesi)
acculturation (akulturasi)
d. Gabungan Penerjemahan dan Penyerapan

7
Istilah bahasa Indonesia dapat dibentuk dengan menerjemahkan dan menyerap
istilah asing sekaligus.
Misalnya :
Bound morpheme (morfem terikat)
Subdivision (subbagian)
 Penyesuaian Ejaan Sufiks
Sufiks asing dalam bahasa Indonesia diserap sebagai bagian kata berafiks yang
utuh. Kata seperti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh di
samping kata standar, implemen, dan objek. Berikut daftar kata bersufiks tersebut.
e. -aat (Belanda) menjadi -at
Advocaat (advokat)
Plaat (pelat)
f. -able, -ble (Inggris) menjadi -bel
Variable (variabel)
Flexible (fleksibel)
g. -ac (Inggris) menjadi -ak
Maniac (maniak)
Cardiac (kardiak)

8
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memengaruhi perkembangan suatu
Bahasa
2. Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambing dan yang
dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas
dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
3. Proses pembentukan istilah melalui tahap bahan baku istilah Bahasa Indonesia,
Pemadanan Kata, Penerjemahan, dan Penyerapan.

B. Saran
Makalah ini masih banyak kekurangannya, baik segi penulisan dan isi makalah. Oleh
karena itu kami harapkan saran dan kritik dari pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Megawati, B. (2017). Perkembangan Padanan Istilah Bahasa Asing dalam Bahasa


Indonesia Akibat Perkembangan IPTEKS, 2-3.
Noermanzah. (2019). Bahasa sebagai Alat Komunikasi, Citra pikiran, dan Kepribadian,
306-319.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Pedoman Umum Pembentukan
Istilah (Edisi Ketiga). Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

10

Anda mungkin juga menyukai