Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KOSA KATA

DOSEN PENGAMPU :YOSI PRATIWI TANJUNG.M.SI

KELOMPOK : 1

NUR DEA NAVIA NANDA

DZIKRA STABITA

DWI LESTARI

STIT AL- HIKMAH TEBING TINGGI

TA.2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkanpuja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Terimakasih.
DARTAR ISI

KATA PENGANATAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang 1
Rumus masalah 1
Tujuan pembahasan 2
BAB II
PEMBAHASAN
Kosa kata

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Kosakata atau vocabulary adalah perbendaan/kekayaan kata yang dimiliki
oleh suatu bahasa (Soedjito dkk, 2011:3). Dalam belajar bahasa pasti tidak
akan
terlepas dari belajar kosakata, karena vocabulary mempunyai peranan yang
sangat
vital dalam penentu kelancaran berkomunikasi.Berkomunikasi bisa
melaluiberbagai bahasa, di antaranya bahasa Inggris. Keberadaan kosakata
dalam bahasa Inggris merupakan salah satu syarat untuk dapat menguasai
bahasa Inggris.Penguasaan bahasa Inggris bila ditingkatkan dengan cara
menguasai kosakata secara baik karena pengusaan kosakata yang baik
akan berpengaruh terhadap keterampilan seseorang dalam berbahasa.
Mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
maju, tuntutan untuk dapat menguasai bahasa asing sebagai alat
komunikasi adalah sebuah kebutuhan. Mempunyai kosakata yang cukup
merupakan salah satu syarat untuk menguasai bahasa Inggris. Hal ini
diperjelas bahwa komponen bahasa Inggris terdiri dari tigas, yaitu grammar
(tata bahasa), vocabulary (kosakata), prenunciation (pelafalan) (Kasihani,
2010:43). Menyadari kenyataan pentingnya bahasa Inggris dimasa depan,
maka pembelajaran bahasa Inggris sendiri mungkin harus diterapkan.

B. RUMUS MASALAH
Penggunaan Media English Card Vocabulary dalam Pembelajaran
Kosakata Bahasa Inggris untuk Siswa SD yang dilakukan dalam penelitian
ini,
didasarkan dari masalah penelitian yang dirumuskan sebagai berikut:
1. perencanaan penggunaan media English Vocabulary Card dalam
rangka peningkatan penguasaan kosa kata Bahasa Inggris?
2. Bagaimana pelaksanaan penggunaan media English Vocabulary Card
dalam rangka peningkatan penguasaan kosa kata Bahasa Inggris?
3. Bagaimana peningkatan penguasaan kosa kata bahasa Inggris siswa
melalui penggunaan media English Vocabulary Card?

C. TUJUAN MASALAH
Tujuan dari penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan perencanaan penggunaan media English Vocabulary
Card untuk meningkatkan kemampuan kosa kata bahasa Inggris pada
siswa kelas IV SDN Cikundul.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan penggunaan media English Vocabulary
Card untuk meningkatkan kemampuan kosa kata bahasa Inggris pada
siswa kelas IV SDN Cikundul.
3. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar setelah penggunaan
media English Vocabulary Card pada siswa kelas IV SDN Cikundul.
BAB II
PEMBAHASAN

1.KOSAKATA
A.Pengertian Kosakata
Kosakata pengertiannya adalah perbedaharaan kata (Tim Penyusun
Kamus Bahasa, 1995:527). Kosakata adalah semua kata yang gterdapat
dalam suatu bahasa,kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang penulis.
Kosakata seseorang adalah keseluruhan kata yang berada dalam ingatan
seseorang, yang segara akan
menimbulkan reaksi bila didengar atau dibaca (Keraf, 2000:80). Dalam buku
“Kosakata Indonesia” (Soedjito, 1992: 1) juga mengartikan bahwa kosakata
adalah
sebagai berikut :
Kosakata (perbendaharaan kata) dapat diartikan sebagai berikut :
1. Semua kata yang terdapat dalam satu bahasa,
2. Kekayaan kata yang dimiliki olleh seseorang pembicara atau penulis,
3. Kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan ,
4. Daftar kata yang dususun seperti kamus disertai penjelasan secara
singkat dan praktis,Pengertian di atas sering kita kenal dalam bidang
ilmu yang membahas kata,sehingga dengan pemakaian unsur-unsur
yang tergabung menjadi satu dalam tuturbahasa yang kita pakai, baik
kosakata umum maupun kosakata khusus dapatlah ditunjukkan
komunikasi yang benar.
B. Jenis Kosakata
Di dalam kita mencari kosakata dalam bahasa Indonesia pada garis besarnya
terdapat dua mcam (Soedjito, 1988: 10):
Sumber dalam perluasan kosakata adalah swadaya atau kekuatan dari bahasa
Indonesia sendiri, swadaya itu berwujud :
a Pengaktifan kata-kata lama;
b. Pembentukan kata-kata baru;
c. Pengkroniman;
d. Penciptaan baru;

Sumber luar kosakata adalah kata-kata dari bahasa serumpun (bahasa


daerah yang ada di Indonesia atau rumpun Austronesia dan bahasa asing) miaslnya
Sansekerta, Arab, Inggris, dan lain-lain. Kata-kata yang diambil dari sumber luar
disebut: kata-kata pungutan (pinjaman). Kosakata pungutan dari bahasa daerah:
Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Minangkabau, Bahasa Jakarta. Kosakata
pungutan dari bahasa asing, yaitu dapat digolongkan menjadi dua yaitu:

A.Adaptasi
Pengertian adaptasi diungkapkan (Soedjito, 1988;17), adaptasi adalah kata
pungutan yang disesuaikan dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia, jadi kata
pungutan tidak mempunyai kata yang persis atau sama dengan aslinya.
Contoh : “memboyong” dari bahasa jawa “boyong”

B. Adopsi
Adopsi adalah pungutan secara utuh tanpa perubahan atau penyesuaian.
Contoh : “aneka” diadopsi dari bahasa Sansekkerta, “ahad” diadopsi dari Arab.
Kosakata atau perbendaharaan kata selalu berkembang seiring dengan
perkembangan
ilmu pengetahuan, untuk itu seseorang perlu memahami jenis-jenis kosakata bahasa
Indonesia, yang terdiri dari: Sinonim, antonim, homonim, detonatif, konotatif, kata
umum dan kata khusus (Soedjito, 1988:76). Untuk lebih jelasnya, saya akan
menguraikan sebagai berikut :
1. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memilih makna yang sama atau
hampir sama.
2. Antonim
3. Homonim
Perngertian homonim dalam buku kosakata bahasa Indonesia adalah dua
kata
atau l ebih yang ejaan dan lafalnya sama, tetapi maknanya yang berbeda.
Contoh : kata “bisa” yang berarti “dapat”, akan berubahmaknanya bila
dikenakan pada kalimat “bisa ular cobra sangat mematikan,” yang artinya
racun
4. Denotatif
Makna denotatif adalah bagian dari makna leksikal. (Keraf,1981:28)
mengatakan makna detonatof adalah makna denotasional, makna referensial,
makna referensial atau makna proporsional. Makna denotasional makna yang
dari suatu rmenuju suatu konsep tertentu dari suatu referen, makna
proporsional yang berkaitan faktual.Jadi maknandenotatif adalah makna yang
merujuk langsung pada bendanya atau kata terkait dengan kata itu.

5. Konotatif
Makna konotatif adalah makna tambahan terhadap makna dasar berupa nilai
rasa atau gambaran tertentu, misalnya kata “buruh” sama dengan pekerja, pegawai,
dan karyawan. Kata dasarnya adalah orang yang bekerja atau bahasa halusnya, jika
dibandingkan dengan kata”buruh”.

6. Kata umum
Kata umum adalah kata-lata yang pemakaian dan maknanya tersirat secara
umum dan mencakup bidang yang luas lingkupnya. Unutuk membatasi kata yang
bermakna luas perlu adanya pembatasan kata, agar tersebut mempunyai sifat
konkret.

7. Kata khusus
Kata khusus adalah kata-kata yang pemakaian dan maknanya terbatas pada
satu bidang.Kata khusus banyak memberi penjelasan yang lebih mendalam dari
pada
umumnya, misalnya : Mereka mendengarkan radio, maka kata umum yang bersifat
abstrak dan lebih luas darikata mendengarkan berita ekonomi, berita politik dan lain
sebagainya.
Menurut (Taringan, 1993:3-4) yang dimaksud kosakata adalah kata-kata yang tidak
mudah berubah atau sedikit sekali kemungkinan nya dipungut dari bahasa lain.
Kosakata ini antara lain:
1. Istilah kekerabatan
Contoh : Ayah, Ibu, Kakek, dan sebagainya
2. Nama-nama bagian tubuh
Contoh : kepala, rambut, mata, telinga, dan sebgainya
3. Kata ganti (diri, pentunjuk)
Contoh : saya, kamu, dia, kami, mereka, dan sebagainya
4. Kata bilangan pokok
Contoh : satu, lima, seratus, seribu, dan sebagainya
5. Kata kerja pojok
Contoh : makan, minum, tidur, melihat, dan sebagainya

6. Kata keadaan pokok


Contoh : suka, duka, lapar, sakit, dan sebagainya

Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Taman kanak-kanak Pada


hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi oleh sebab itu,
pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Pengertian komunikasi
yang dimaksud adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan
serta mengembangkan ilmu pengetahuan,teknologi dan budaya(Depdikbud, 2003).
Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah Taman Kanak-Kanak adalah
supaya siswa memiliki kemampuan berbahasa dengan tingkat penguasaan kosakata
sebanyak 1.000 kata sesuai dengan minat, perkembangan siswa dan tata bahasa
tertentu(Depdikbud, 2003).
Fungsi dari mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
1) Mengembangankan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa indonesia baik
dalam bentuk lisan atau tertulis. Kemampuan berkomunikasi meliputi
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
2) Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat bahasa indonesia sebagai bahasa
ibu
3) Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa
budaya serta memperluas cakrawala budaya.
Pembelajaran kosakata Keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung kepada
kualitas dan kuantitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang
dimiliki, maka semakin besar pula kemungkinan seseorang terampil berbahasa.
Perlu disadari dan dipahami benar-benar bahwa kenaikan kelas para siswa di
sekolah ditentukan oleh kualitas keterampilan bahasa mereka. Kenaikan kelas
merupakan suatu jaminan akan peningkatan kuantitas dan kualitas kosakata mereka
dalam segala bidang studi yang mereka peroleh sesuai dengan kurikulum. Baik atau
buruk nilai rapot itu mencerminkan baik atau tidaknya keterampilan berbahasa
mereka. Kalau masalah ini diperhatikan dengan benar-benar, maka dapat dimengerti
betapa pentingnya pembelajaran kosakata yang bersistem disekolah-sekolah sedini
mungkin.
Perkembangan kosakata adalah merupakan perkembangan konseptual.
Merupakan pendidikan dasar bagi setiap sekolah. Suatu program yang sistematis
bagi perkembangan kosakata akan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, pendapatan,
kemampuan, bawaan dan status sosial serta faktor-faktor geografis. dalam proses
membaca yang membingbing siswa dari yang telah diketahui menuju kearah yang
belum atau tidak diketahui oleh karena itu, telah kosakata yang efektif haruslah
beranjak dengan arah yang sama atau tidak diketahui (Taringan, 1986 : 2-3).
Sudah jelas bahwa uraian diatas mencerminkan hakikat pembelajaran bahasa,
yaitu siswa mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis untuk
mencapai hal itu siswa harus dibekali kemampuan kosakata yang memadai. Sebab
kalau tidak demikian maka siswa tidak dapat berkomunikasa secara optimal. Sesuai
pembelajaran bahasa, pembelajaran
kosata tidak diajar kata-kata lepas atau kalimat-kalimat lepas,tetapi terlibat dalam
konteks wacana, berkaitan dengan mata pelajaran dan berkaitan pula dengan bidang
-bidang tertentu.
Pembelajaran kosakata berkaitan dengan kata-kata dengan bidang tertentu
Pembelajaran kosakata diajarkan dalam konteks wacana, dipadukan dengan
kegiatan pembelajaran seperti percakapan, membaca, menulis. Usaha memperkaya
kosakata perlu dilakukan secara terus menerus melalui surat kabar, majalah, pidato-
pidato dan sebagainya.
Untuk dapat mencapai hasil pembelajaran kosakata yang optimal, buruh perlu
membekali siswanya dengan kata-kata yang berkaitan dengan bidang tertentu.
Upaya memperkaya kosakata perlu dilakukan secara terus-menerus dan dapat
diperoleh melalui bidang-bidang tertentu (depdikbud, 2003:35) .

TEKNIK BERCERITA
Dalam penelitian ini yang diambil penulis dalam teknik bercerita adalah guru
dapat membaca langsung dari buku, menggunakan ilustrasi dari buku gambar,
menggunakan papan
flanel, menggunakan boneka, bermain peran dalam suatu cerita.
Aturan kegiatan bercerita sebagai berikut :
1. Certa itu harus menarik dan memikat guru itu sendiri. Kalau cerita itu menarik
dan memikat perhatian, maka guru akan bersungguh-sungguh dalam
menceritakan kepada anak secra mengasyikkan.
2. Cerita itu harus sesuai dengan kepribadian anak, gaya, dan bakat anak,
supaya memiliki dayatarik terhadap perhatian anak dan keterlibatan aktif
dalam kegiatan bercerita
3. Cerita itu harus sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan mencerna isi
cerita anak usia TK. Cerita itu harus cukup pendek,dalam rentangan
jangkauan waktu perhatian anak. Kepada anak usia muda gurutidak dapat
menuntut anak untuk aktif mendengarkan cerita guru dalam jangka waktu
yang lama diluar batas waktu ketahanan untuk mendengar.( Dra.
Moeslichatoen R.,M.p.d, 2004:166-167).
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kemampuan mengenal kosakata pada anak dengan menggunakan media
Visual di TK Negeri Pembina Ki Hadjar Dewantara sudah berkembang, dilihat
dari kemampuan reseptif dan produktif anak. sesuai observasi yang
dilakukan peneliti dari 21 anak, kemampuan reseptif anak yang sudah
mampu 52,3% berjumlah 11 anak. Di lihat dari kemampuan mengenal
produktif yang sudah mampu 47,6 % berjumlah 10 anak. Perubahan tersebut
dikarenakan guru menggunakan media visual sebagai bahan pembelajaran
dalam mengenalkan kosakata pada anak.

SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut :
1. Guru dalam mengajar di kelas harus mampu menciptakan metode
dan tehnik belajar kosakata berbahasa yang menyenangkan bagi anak
sehingga anak mau terlibat secara aktif dalam mempelajari kosakata
bahasa dengan menggunakan media visual tersebut.
2. . Diharapkan bagi orang tua anak agar selalu bermitra dengan guru TK
dalam hal perkembangan bahasa anak, khususnya dalam
pengembangan kosakata anak. Yaitu guru dan orang tua harus ada
komunikasi yang baik dan melakukan pertemuan satu bulan satu kali.
3. Diharapkan pada pihak sekolah menyediakan media yang lebih
menarik lagi agar anak lebih semangat lagi belajar, dan menyediakan
fasilitas pendidikan dan pengajaran sepertinya buku pelajaran dan
Alat Permainan Edukatif (APE) sebagai bentuk peningkatan kualitas
pendidikan dan kompotensi anak secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Angkowo, R. dan A. 2007. Kosasih, optimalisasi media pembelajaran.


Jakarta, PT.Grasindo
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo persada,
Jakarta Brewer Jo Ann, 2007. “Kosa kata”.Sixth Edition. USA: Pearson
education
Efektivitas Permainan Sugoroku Dalam Meningkatkan Kosakata Universitas
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai