Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“KAIDAH KOSAKATA”

Dosen Pengampu :

I Made Darma Sucipta, S.Pd,, M.Pd.

Disusun Oleh:

1. I Ketut Sadia Yasa Putra (2315362004)


2. Surya Candradinata Sunarto Putra (2315362016)
3. Ni Made Ayu Astiti (2315362010)

Kelas: 1A

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BALI

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia, I Made Darma Sucipta, S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan kami
kesempatan untuk memahami dan mendalami materi kaidah kosakata yang menjadi
fokus pembahasan dalam makalah ini.

Materi kaidah kosakata adalah salah satu aspek penting dalam memahami dan
menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Kaidah kosakata mencakup berbagai aturan
dan prinsip yang berkaitan dengan pemilihan kata, penggunaan kata, serta makna kata
dalam berkomunikasi secara efektif dalam bahasa Indonesia. Dalam makalah ini, kami
akan membahas secara mendalam tentang berbagai aspek yang terkait dengan kaidah
kosakata, mulai dari pemilihan kata yang tepat hingga penggunaan kata baku dan tidak
baku.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang pentingnya kaidah kosakata dalam berbahasa Indonesia serta memberikan
wawasan yang bermanfaat bagi pembaca dalam menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan di masa depan.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi
referensi yang berguna bagi pembaca, khususnya dalam memahami dan
mengaplikasikan kaidah kosakata dalam berbahasa Indonesia. Terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Salam hormat,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................... 2
1.4 Manfaat ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 3

2.1 Pengertian Kosakata .......................................................................... 3

2.2 Jenis-jenis Kosakata .......................................................................... 3

2.3 Kaidah Kosakata ............................................................................... 6

2.3.1 Kata Baku ............................................................................... 6

2.3.2 Kata Lazim .............................................................................. 9

2.3.3 Kata Hemat ............................................................................ 10

2.3.4 Kata Cermat ........................................................................... 10

BAB III PENUTUP .............................................................................. 11

3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 11

3.2 Saran ................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu bahasa tidak dapat terlepas dari sebuah kosakata. Karena dengan
adanya bahasa, manusia dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain.
Kosakata biasanya merujuk pada kekayaan kata yang ada dalam suatu bahasa
tertentu. Berkaitan dengan hal tersebut, banyak pula para ahli yang mengemukakan
definisi dari kosa kata. Pendapat dari ahli satu dengan yang lain mungkin berbeda,
namun bermaksud yang ingin mereka sampaikan sama.

Istilah kosakata dalam bahasa Indonesia terus saja diperbarui karena dampak
meluasnya ranah pemakaian bahasa seiring kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan,
dan seni. Ini menuntut kosakata bahasa Indonesia terus bertambah dan harus
diketahui penggunaan kosakata bahasa Indonesia yang benar. Kosakata bahasa
Indonesia yang benar harus memiliki ciri baku, lazim, hemat, dan cermat (Arifin
dalam Sucipta 2021:81). Artinya, dalam pemilihan kata (diksi) yang berhubungan
dengan bahasa Indonesia yang benar harus memenuhi syarat baku, lazim, hemat,
dan cermat.

Kaidah kosakata merujuk pada aturan-aturan yang digunakan dalam


pemilihan, penggunaan, dan pemahaman kata-kata dalam bahasa tertentu. Kaidah
kosakata sangat penting dalam pembelajaran dan penggunaan bahasa karena
memastikan bahwa kata-kata digunakan dengan benar dan tepat dalam konteks yang
sesuai.

Kaidah kosakata juga sangat bergantung pada konteks budaya dan bahasa
tertentu. Oleh karena itu kaidah kosakata dapat bervariasi tergantung pada bahasa
yang sedang dianalisis. Ini adalah bagian integral dari pemahaman dan analisis
bahasa, yang terus berkembang seiring waktu sesuai dengan perubahan dalam
bahasa dan cara kita menggunakannya dalam berbagai konteks komunikasi.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami simpulkan, adalah sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud dengan kosa kata?
2. Bagaimana penggunaan kata-kata yang tepat dan sesuai dengan kaidah
kosakata?
3. Bagaimana klasifikasi dari kaidah kosakata?

1.3 Tujuan

Tujuan yang dapat diperoleh berdasarkan rumusan masalah diatas, adalah


sebagai berikut :
1. Agar kita mengetahui pengertian dari kosa kata
2. Agar kita mengetahui bagaimana penggunaan kata-kata yang sesuai dengan
kaidah kosakata
3. Agar kita mengetahui klasifikasi yang ada di dalam kaidah kosakata
1.4 Manfaat
Pembuatan makalah tentang kaidah kosakata memiliki manfaat yang dapat
berdampak positif baik pada penulis makalah maupun pada pembaca yaitu,
pembaca dan penulis dapat memahami kaidah kosakata yang baik dan benar dalam
kehidupan sehari-hari.
Kaidah kosakata memiliki manfaat yang sangat besar dalam proses belajar dan
berkomunikasi dalam bahasa.
Dalam keseluruhan, kaidah kosakata adalah fondasi penting bagi kemampuan
komunikasi, pendidikan, dan pengembangan diri. Hal ini memengaruhi banyak
aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari pembelajaran hingga karier, dan
membantu seseorang menjadi individu yang lebih berpengetahuan
dan percaya diri.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kosakata

Kosakata adalah perbedaharaan kata (Tim Penyusun Kamus Bahasa,


1995:527). Kosakata adalah semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa, kekayaan
kata yang dimiliki oleh seorang penulis. Kosakata seseorang adalah keseluruhan kata
yang berada dalam ingatan seseorang, yang segara akan menimbulkan reaksi bila
didengar atau dibaca (Keraf, 2000:80). Dalam buku “Kosakata Indonesia” (Soedjito,
1992: 1) juga mengartikan bahwa kosakata adalah sebagai berikut :Kosakata
(perbendaharaan kata) dapat diartikan sebagai berikut :1. Semua kata yang terdapat
dalam satu bahasa,2. Kekayaan kata yang dimiliki oleh seseorang pembicara atau
penulis,3. Kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan ,4. Daftar kata yang
disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis.

Kosakata menurut Kridalaksana (1993: 122) sama dengan leksikon. Leksikon


adalah (1) komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan
pemakaian kata dalam bahasa; (2) kekayaan kata yang dimiliki seorang pembicara,
penulis, atau suatu bahasa, (3) daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan
penjelasan singkat dan praktis (1993: 127). Sedangkan kosakata dalam KBBI (2001:
597) diartikan sebagai perbendaharaan kata.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata adalah kata yang
terdapat dalam suatu bahasa yang memuat informasi tentang makna dan pemakaian
kata yang mudah di ingat. Kosakata dapat berupa daftar kata yang disusun seperti
kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis.

2.2 Jenis-jenis Kosakata


1. Kosakata Dasar

3
Kosakata dasar (basic vocabularry) adalah kata yang tidak mudah berubah atau bisa
dikatakan sedikit kemungkinan diambil dari bahasa lain. Di bawah ini yang termasuk
ke dalam kosakata dasar yaitu: a. Istilah kekerabatan, misalnya: ayah, anak, nenek,
kakek, paman, bibi. b. Nama-nama bagian tubuh, misalnya: kepala, rambut, lidah. c.
Kata ganti (diri, petunjuk), misalnya: saya, kamu, ini, itu, sana, sini. d. Kata bilangan,
misalnya: satu, dua, sepuluh, seratus. e. Kata kerja, misalnya: makan, belajar, bekerja.
f. Kata keadaan, misalnya: suka, lapar, haus. g. Kosakata benda, misalnya: kursi, gitar,
penggorengan (Sucipta, 2021:82).

2. Kosakata Umum

Kosakata umum adalah pembendaharaan kata yang bersifat umum, yang


dipergunakan oleh setiap orang pada umumnya. Contoh : meja, motor, mobil, dan
makanan (Sucipta, 2021:82).

3. Kosakata Spesial
Kosakata spesial adalah perbendaharaan kata yang khusus digunakan untuk di
dalam bidang pekerjaan, profesi, atau ilmu pengetahuan tertentu.
Contoh, autoimun: respon imun tubuh yang menyerang jaringan atau organ tubuh itu
sendiri (Sucipta, 2021:82-83).
4. Kosakata Aktif dan Pasif

Kosakata aktif adalah kosakata yang sering dipakai dalam berbicara atau menulis,
sedangkan kosakata pasif adalah kosakata yang jarang dipakai, tetapi biasanya
digunakan dalam dunia sastra khususnya penulisan puisi. Sebagai contoh dapat
tergambar dalam tabel di bawah ini (Sucipta, 2021:83).

Kosakata Aktif Kosakata Pasif

4
Bunga, Kembang Puspa, kusuma
Matahari Surya, mentari
Angin Bayu, puwana
Hati Kalbu
Jiwa Sukma

Tabel 01. Kosakata Aktif-Pasif

5. Bentukan Kosakata

Kosakata Aktif-Pasif Kosakata baru ini muncul disebabkan adanya sumber dalam
dan sumber luar bahasa. Sumber dalam diartikan sebagai kosakata swadaya bahasa
Indonesia sendiri, sedangkan sumber luar merupakan sumber yang berasal dari kata-
kata bahasa lain. Kosakata sumber luar ini meliputi pungutan dari bahasa daerah
ataupun juga bahasa asing.
Contoh :
1. Pramusiwi adalah karyawati yang bekerja pada sebuah keluarga dengan tugas
utama adalah merawat bayi ataupun anak-anak dari keluarga tempat ia bekerja.
2. Swafoto adalah potret diri sendiri yang diambil mandiri dengan memakai kamera
digital atau ponsel dan pada umumnya diunggah ke media sosial.
3. Gawai adalah alat atau perkakas yang menunjang pekerjaan
4. Siniar adalah siaran bisa berupa berita, musik, dan sebagainya yang dibuat dalam
format digital baik audio maupun video, dan diunduh melalui internet.
5. Waralaba adalah kerja sama dalam bidang usaha dengan bagi hasil sesuai dengan
kesepakatan.
6. Gelar wicara adalah acara bincang-bincang di televisi atau radio yang dilakukan
dalam suatu panel yang terdiri atas beberapa tokoh dan dipandu oleh pembawa
acara.
7. Lantatur adalah jenis layanan pesan bawa pulang yang disediakan suatu bisnis, di
mana pelanggannya dapat menggunakan suatu layanan atau membeli suatu produk
tanpa perlu meninggalkan mobil atau sepeda motor.

5
8. Salindia adalah slide dalam bahasa Inggris, yang artinya serangkaian gambar yang
terkadang menampilkan teks dan diproyeksikan ke permukaan datar untuk dilihat
oleh suatu kelompok.
9. Takarir adalah caption dalam bahasa Inggris, yaitu penyampaian dialog dalam
bentuk teks pada film, acara televisi, biasanya ditampilkan di bagian bawah layar.
10. Kuncitara adalah lockdown dalam bahasa Inggris, yaitu penerapan karantina
terhadap suatu daerah atau wilayah tertentu dalam rangka mencegah perpindahan
orang, baik masuk maupun keluar wilayah tersebut, untuk tujuan tertentu yang
mendesak (Sucipta, 2023:92-93).

2.3 Kaidah Kosakata

Kaidah kosakata adalah aturan dan pedoman yang mengatur pemilihan,


pemahaman, serta penggunaan kata-kata dalam suatu bahasa. Kaidah kosakata
mencakup pemahaman tentang makna kata, penggunaan kata-kata dalam berbagai
konteks, tata bahasa, ejaan, sinonim, antonim, serta norma-norma yang berkaitan
dengan penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis. Kaidah kosakata berperan
penting dalam menjaga konsistensi dan kejelasan komunikasi dalam suatu bahasa.

2.3.1 Kata Baku

Secara umum, pengertian kata baku adalah kata yang telah dikodofikasi,
diterima, dan difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas.
Adapun, secara khusus dapat dipaha-mi sebagai kata yang secara sosial lebih disenangi
pemakaiannya, terlebih bagi mereka yang dianggap berpendidikan di sekitar pu-sat
kebudayaan atau masyarakat bahasa (pelajar dan mahasiswa).

Berbeda dengan kata baku, pengertian kata tidak baku adalah kata yang
digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tatabahasa, dan
kosakatanya dari kata baku. Singkatnya, kata tidak baku dapat dipahami sebagai kata-
kata atau ungkapan yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yang

6
umumnya dipakai dalam percakapan atau tulisan tidak resmi (Mufid Achmad, 2013:6-
5).

Catatan :

1. Pemakaian kata baku tidak identik dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar
2. Orang yang menggunakan kata baku belum tentu meng-gunakan pola bahasa yang
baik dan benar, begitu juga se-baliknya
3. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang berlaku,
sedang yang tidak mengikuti kai-dah bahasa Indonesia disebut kata tidak baku.
4. Fungsi Bahasa Baku

Bahasa Indonesia baku 'kata baku' mempunyai empat fungsi pertama, pemersatu;
kedua, penanda kepribadian (pemberi kekhasan); ketiga, penambah wibawa; dan
keempat, kerangka acuan.

Pemersatu, pemakaian bahasa Indonesia baku berfungsi mem-persatukan para


penutur berbagai dialek, yakni mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat
bahasa Indonesia baku. Ingat! Mempersatukan, bukan menyeragamkan penggunaan
kata baku.

Penanda kepribadian, memakai bahasa Indonesia baku ber-fungsi membuat


ciri khas tersendiri yang membedakannya den-gan pemakaian bahasa-bahasa lainnya,
yakni guna memperkuat perasaan kepribadian sebagai masyarakat bahasa Indonesia
baku.

Penambah wibawa, pemakaian bahasa Indonesia baku 'den-gan baik dan benar'
berfungsi menampakkan wibawa di hadapan orang, yakni guna mencapai
kesederajatan dengan peradaban lain

Kerangka acuan, pemakaian bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai


kerangka acuan atau standar bagi pemakainya atau orang lain karena adanya norma
atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas, yakni untuk mengurangi kerancuan dalam
memahami ungkapan atau pernyataan. (Mufid Achmad, 2013:7-8)

7
Ciri - ciri Bahasa Baku

Di antara ciri-ciri bahasa baku adalah:

No Ciri – ciri Bahasa Baku Baku Tidak Baku


1 Tidak dipengaruhi bahasa daerah Saya Gua
Mengapa Kenapa
Dilihat Dilihatin
Bertemu Ketemu
2 Tidak dipengaruhi bahasa asing Kantor tempat Kantor di mana
Sudak banya Sudah banyak
sarjana sudah sarjana-sarjana
Itu benar Itu adalah benar
Kesempatan lain Lain kesempatan
3 Bukan bahasa percakapan Dengan Sama
Mengapa Kenapa
Memberi Kasih
Tidak Enggak
Tetapi Tapi
4 Pemakaian imbuhan secara eksplisit Ia bekerja keras Ia kerja keras
Budi memukul Budi pukul Edi
Edi
Mengantar Antar makanan
makanan
5 Pemakaian sesuai dengan kalimat Suka akan Suka dengan
konteks Disebabkan oleh Di
sebabkan karena
Lebih besar Lebih besar dari
daripada
Tabel 02. Kata Baku – Tidak Baku (Mufid Achmad, 2013:8-9)

8
Pemakaian Bahasa Baku

Pemakaian bahasa baku biasanya digunakan dalam beberapa konteks yaitu

Pertama, dalam komunikasi resmi, yaitu surat-menyurat resmi atau dinas,


pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-
undangan, penamaan dan peristilahan resmi.

Kedua, dalam wacana teknis, yaitu laporan resmi dan tulisan ilmiah berupa
makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian.

Ketiga, dalam pembicaraan di depan umum, yaitu ceramah,kuliah, dan khotbah.

Keempat, dalam pembicaraan dengan orang yang dihormati,yaitu antara bawahan dan
atasan di dalam kantor, siswa dan guru di kelas atau di sekolah, guru dan kepala sekolah
di pertemuan pertemuan resmi, mahasiswa dan dosen di ruang perkuliahan. (Mufid
Achmad, 2013:9-10)

2.3.2 Kata Lazim

Bahasa Indonesia yang benar menuntut pemakaian kata yang lazim, yaitu
kosakata yang sudah dikenal oleh masyarakat luas atau kata yang familiar (Sikumbang
dalam Arifin, 1989: 81). Dalam hal ini, kalau yang digunakan adalah bahasa Indonesia
yang benar hindarilah penggunaan kata asing dan kata-kata daerah. Hal ini bisa
menimbulkan ketidakpahaman di pihak lawan bicara atau pembaca, karena kata asing
dan kata daerah sulit dipahami. Contoh:

Kata Lazim Kata tidak Lazim


suku cadang Sparepart
masukan input
hasil output

Tabel 03. Kata Lazim – Tidak Lazim (Darma Made, 2023:94)

9
2.3.3 Kata Hemat

Kata yang hemat maksudnya kata yang tidak berlebihan atau mubazir. Bahasa
Indonesia yang benar menuntut pemakaian yang hemat, yaitu kata-kata yang tidak
berlebihan, contoh:

Kata tidak Hemat Kata Hemat


adalah merupakan adalah atau merupakan
agar supaya agar atau supaya
seperti misalnya seperti atau misalnya seperti atau misalnya
Tabel 04. Kata tidak Hemat – Kata Hemat (Darma Made, 2023:95)

2.3.4 Kata Cermat

Memilih kata yang cermat maksudnya memilih kata yang tepat sesuai dengan
arti dan fungsinya. Dalam bahasa Indonesia dikenal adanya kata-kata yang bersinonim,
yaitu beberapa kata yang mempunyai arti yang sama. Namun, katakata tersebut belum
tentu memiliki distribusi pemakaian yang sama, contoh:

Kata Cermat Kata tidak Cermat


sesuai dengan sesuai
terdiri atas/ terdiri dari terdiri
baik maupun baik ataupun
antara dan antara dengan
pukul 14.00 WITA jam 14.00 WITA
tiap-tiap peserta masing-masing peserta
hampir menang nyaris menang
Tabel 04. Kata Cermat – Tidak Cermat (Darma Made, 2023:95)

10
BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Suatu bahasa tidak dapat terlepas dari sebuah kosakata. Karena dengan adanya
bahasa, manusia dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Kaidah
kosakata biasanya merujuk pada aturan-aturan yang digunakan dalam pemilihan,
penggunaan, dan pemahaman kata-kata dalam suatu bahasa tertentu. Istilah kosakata
dalam bahasa Indonesia terus saja diperbarui karena dampak meluasnya ranah
pemakaian bahasa seiring kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan seni. Ini
menuntut kosakata bahasa Indonesia terus bertambah dan harus diketahui penggunaan
kosakata bahasa Indonesia yang benar.

Kosakata adalah kata yang terdapat dalam suatu bahasa yang memuat informasi
tentang makna dan pemakaian kata yang mudah di ingat. Kosakata dapat berupa daftar
kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis. Adapun
jenis dari kosakata yaitu kosakata dasar, kosakata umum, kosakata special, kosakata
aktif dan pasif, serta bentukan kosakata. Kosakata bahasa Indonesia yang benar harus
memiliki ciri baku, lazim, hemat, dan cermat. Kaidah kosakata sangat penting dalam
pembelajaran dan penggunaan bahasa karena memastikan bahwa kata-kata digunakan
dengan benar dan tepat dalam konteks yang sesuai.
Kaidah kosakata juga sangat bergantung pada konteks budaya dan bahasa tertentu.

4.2 Saran

Kaidah kosakata biasanya kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu kaidah kosakata sangat di perlukan
dalam menyampaikan isi dari pikiran kita, karena dengan adanya kosakata yang tepat
akan menimbulkan prespektif yang baik dan bagus dimata orang lain.

11
Kami berharap dengan adanya penulisan makalah ini dapat membantu pembaca
untuk menentukan kata-kata yang tepat dan sesusai dengan kaidah kosakata dalam
kehidupan sehari-hari

12
DAFTAR PUSTAKA

Sucipta, I Made Darma. 2021. Bahasa Indonesia (Untuk Perguruan Tinggi).


Badung:Politeknik Negeri Bali.

Mufid, Achmad A.R. 2013. Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku. Bantul Yogyakarta:
Buku Pintar.

13

Anda mungkin juga menyukai