Anda di halaman 1dari 18

PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA

Mata Kuliah : Pembelajaran Sastra Dan Bahasa Indonesia SD

Kode Mata Kuliah : KPD620212

Dosen Pengampu : 1. Dr. Mulyanto, M.Pd.


2. Siska Mega Diana, M.Pd.

Disusun oleh :

Christin Ananta Putri (2213053061)


Eva Nesa Lia (2253053052)
Kalidah Aurora (2213053200)
Nadia Ayu Nurjanah (2213053119)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT Karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah Pendekatan, Metode, Dan Teknik Pembelajaran Bahasa Dan
Sastra Indonesia sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa Dan Sastra
Indonesia SD.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung baik
dalam hal materi maupun motivasi sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.

Penulis sadar bahwasanya laporan ini masih jauh dari kata sempurna sehingga penulis
terbuka terhadap kritik dan saran agar laporan ini dapat segera diperbaiki sebagaimana
mestinya sehingga dapat bermanfaat baik bagi penulis secara pribadi maupun bagi
pembaca.

Metro, 29 Februari 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
LATAR BELAKANG .................................................................................................................... 4
I. Pendahuluan ......................................................................................................................... 4
II. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 5
III. Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 5
BAB II............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
A. HAKIKAT PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA
DAN SASTRA............................................................................................................................ 6
 Hakikat pendekatan pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia. .................................... 6
 Karakterisitk Pembelajaran Bahasa Indonesia ................................................................. 7
 Metode pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia ........................................................ 8
 Teknik pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia ........................................................... 9
B. Jenis-Jenis Pendekatan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia ................................. 11
 Pendekatan Tujuan ......................................................................................................... 11
 Pendekatan Struktural .................................................................................................... 12
 Pendekatan Komunikatif ................................................................................................ 13
BAB III ......................................................................................................................................... 17
PENUTUP..................................................................................................................................... 17
Keimpulan ................................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 18
BAB I
LATAR BELAKANG

I. Pendahuluan

Dalam proses belajar mengajar, kita mengenal istilah pendekatan, metode, danteknik
pembelajaran. Istilah-istilah tersebut sering digunakan dengan pengertian yang sama; artinya,
orang menggunakan istilah pendekatan dengan pengertian yang sama dengan pengertian metode,
dan sebaliknya menggunakan istilah metode dengan pengertian yang sama dengan pendekatan;
demikian pula dengan istilah teknik dan metode.

Sebenarnya, ketiga istilah tersebut mempunyai makna yang berbeda, walaupun dalam
penerapannya ketiga-tiganya saling berkaitan. Tentang hal ini, Ramelan (1982) mengutip
pendapat Anthony yang mengatakan bahwa pendekatan ini mengacu pada seperangkat asumsi
yang saling berkaitan, dan berhubungan dengan sifat bahasa, serta pengajaran bahasa.
Pendekatan merupakan dasar teoretis untuk suatu metode. Asumsi tentang bahasa bermacam-
macam, antara lain asumsi yang menganggap bahasa sebagai kebiasaan; ada pula yang
menganggap bahasa sebagai suatu sistem komunikasi yang pada dasarnya dilisankan; dan ada
lagi yang menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah, norma, dan aturan.

Asumsi-asumsi tersebut menimbulkan adanya pendekatan-pendekatan yangberbeda,


yakni: (1) Pendekatan yang mendasari pendapat bahwa belajar berbahasa, berarti
berusahamembiasakan dan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Tekanannya pada
pembiasaan. (2) Pendekatan yang mendasari pendapat bahwa belajar berbahasa, berarti berusaha
untuk memperoleh kemampuan berkomunikasi secara lisan. Tekanan pembelajarannya pada
pemerolehan kemampuan berbicara. (3) Pendekatan yang mendasari pendapat bahwa dalam
pembelajaran bahasa, yang harus diutamakan ialah pemahaman akan kaidah-kaidah yang
mendasari ujaran, tekanan pembelajaran pada aspek kognitif bahasa, bukan pada kemampuan
menggunakan bahasa.
II. Rumusan Masalah

1. Apa hakikat pendekatan pembelajaran bahasa dan sastra indonesia ?


2. Bagaimana metode pembelajaran bahasa dan sastra indonesia ?
3. ⁠Bagaimana teknik pembelajaran bahasa dan sastra indonesia ?
4. ⁠Apa saja jenis - jenis pendekatan pembelajaran bahasa dan sastra indonesia ?

III. Tujuan Penulisan


1. Bisa memahami hakikat Pendekatan pembelajaran bahasa dan sastra indonesia.
2. Untuk mengetahui motode pembelajaran bahasa dan sastra indonesia.
3. ⁠Untuk mengetahui teknik pembelajaran bahasa dan sastra indonesia.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pendekatan pembelajaran bahasa dan sastra indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN


BAHASA DAN SASTRA.

 Hakikat pendekatan pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia.


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bahasa adalah lambang bunyi yang
arbitrer (semena - mena), yang digunakan untuk para anggota suatu masyarakat yang
untuk mengidentifikasi diri, bekerja sama, dan berinteraksi. Ada bukti bahwa bahasa
terkait erat dengan kognisi manusia, Bahasa adalah bagian tertinggi dari proses kognitif
manusia, dan tidak ada hewan yang memilikinya. Ilmu yang menyelidiki bahasa ini
dikenal sebagai ilmu linguistic. Bahasa terdiri dari sistem lambang yang menghasilkan
bunyi atau ujaran. Sebagai lambang, tentu ada yang diwakili, dan yang diwakili adalah
suatu pengertian, konsep, ide, atau pikiran yang ingin disampaikan. Karena lambing-
lambang itu mengacu pada suatu konsep, ide, atau pikiran, maka bahasa memiliki makna.
Dalam bahasa, lambang bunyi bahasa terdiri dari satuan bahasa seperti morfem, kata,
frase, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana.
Belajar bahasa pada dasarnya adalah belajar komunikasi. Salah satu elemen
penting yang harus diajarkan kepada siswa di sekolah adalah pendidikan bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, mata pelajaran ini diajarkan sejak siswa masih di bangku SD.
Tujuannya adalah agar siswa dapat menguasai, memahami, dan menerapkan
keterampilan berbahasa seperti membaca, menyimak, menulis, dan berbicara.
Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk berkomunikasi dengan baik dan benar dalam bahasa Indonesia, baik
secara lisan maupun tulis, dan untuk meningkatkan apresiasi terhadap karya kesastraan
manusia Indonesia. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia adalah standar
kemampuan minimal yang menunjukkan bahwa siswa memiliki pengetahuan,
keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap sepuluh bahasa dan sastra Indonesia.
Standar ini memberikan dasar bagi siswa untuk memahami dan menanggapi situasi.
 Karakterisitk Pembelajaran Bahasa Indonesia

Karakteristik pembelajaran Bahasa Indonesia diantaranya yaitu abitrer, produktif,


dinamis, beragam, dan manusiawi.
1. Bahasa bersifat arbitrer
Hubungan antara lambang dan yang dilambangkan tidak jelas dan tidak dapat
dijelaskan, karena bahasa adalah abritrer, dan frasa "kuda" melambangkan
"sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai" tidak bisa dijelaskan..
2. Bahasa bersifat produktif
Bahasa bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur yang terbatas,
namun dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas. Misalnya,
menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan WJS. Purwadarminta bahasa
Indonesia hanya mempunyai kurang lebih 23.000 kosa kata, tetapi dengan 23.000
buah kata tersebut dapat dibuat jutaan kalimat yang tidak terbatas.
3. Sifat Bahasa yang dinamis
Bahasa adalah dinamis, yang berarti bahwa ia dapat mengalami berbagai
transformasi. Semua aspek fonologis, morfologis, sintaksis, semantic, dan
leksikon dapat mengalami perubahan ini. Kosa kata baru mungkin muncul, tetapi
kosa kata lama mungkin tenggelam dan tidak digunakan lagi.
4. Bahasa yang bersifat beragam
Bahasa memiliki standar atau pola yang sama, tetapi digunakan oleh banyak
penutur dengan latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, sehingga
bahasa beragam dalam fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon. Bahasa Jawa
di Surabaya dan Yogyakarta berbeda. Bahasa Arab di Mesir dan Arab Saudi juga
berbeda.
5. Sifat Bahasa yang manusiawi.
Bahasa adalah satu-satunya cara bagi manusia untuk berkomunikasi secara verbal,
tetapi hewan tidak memilikinya. Alat komunikasi hewan, seperti bunyi atau gerak
isyarat, tidak produktif atau dinamis. Menguasai bahasa adalah proses belajar,
bukan instingtif atau naluriah. Bahasa dikatakan bersifat manusiawi karena hewan
tidak dapat mempelajari bahasa manusia.
 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 yang menjelaskan
tentang mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar memiliki tujuan, yaitu:
a. Berkomunikasi dengan etika yang tepat baik secara lisan maupun tulis.
b. Menghormati dan bangga dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan
persatuan.
c. Memahami dan menggunakan bahasa dengan cara yang tepat dan kreatif
d. Kemampuan intelektual dan kematangan emosional dan sosial ditingkatkan
dengan menggunakan bahasa Indonesia.
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa, memperhalus budi pekerti, dan memperluas wawasan.
f. Mengakui dan menghargai sastra Indonesia sebagai sumber kekayaan intelektual
dan budaya yang dimiliki oleh orang Indonesia.
Berdasarkan tujuan tersebut, diharapkan pembelajaran bahasa di Sekolah Dasar
membantu siswa menjadi lebih baik dalam pendidikan mendatang dan menjadi
anggota masyarakat.

 Metode pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Metode pembelajaran bahasa Indonesia didefinisikan sebagai sistem perencanaan


komprehensif untuk belajar bahasa Indonesia. Sistem ini memungkinkan siswa memilih,
mengorganisasikan, dan menyajikan materi pelajaran secara teratur. Tujuan pembelaran
tentang teks di atas dapat dicapai melalui demonstrasi, tanya jawab, diskusi, dan
penugasan yang diharapkan, sebagai berikut:
1. Metode ceramah adalah metode di mana guru mengajar materi kepada siswanya
dengan berbicara secara lisan. (Subana, 2011:93). Siswa harus dilatih dalam
kemampuan berpikir kritis untuk memahami proses dengan mengajukan
pertanyaan, memberikan tanggapan, dan mencatat penalaran secara sistematis jika
mereka ingin belajar dengan efektif dengan metode ceramah.
2. Metode diskusi
Jika metode ceramah ingin digunakan dengan efektif, siswa harus dilatih dalam
kemampuan berpikir kritis untuk memahami proses dengan mengajukan
pertanyaan, memberikan tanggapan, dan mencatat penalaran secara sistematis.
3. Metode sumbangan saran, metode ini digunakan oleh guru dengan menampilkan
masalah di kelas, kemudian siswa menjawab atau memberikan komentar atau
pendapat mereka, memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah
baru.
4. Metode simulasi, Metode ini digunakan oleh guru: masalah ditampilkan di kelas
dan siswa menjawab atau memberikan pendapat atau komentar mereka. Ini
memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru yang
dilakukan seolah-olah itu terjadi di dunia nyata.
5. Metode demonstrasi, metode pembelajaran yang sangat efektif karena membantu
siswa mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar.
6. Discovery – inquiri, Metode penemuan-pertanyaan yang berfokus pada belajar
individu siswa, eksperimen, dan manipulasi objek sebelum mereka membuat
kesimpulan dan memahami suatu konsep.

 Teknik pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia

Metode pembelajaran adalah pendekatan guru terhadap pengajaran, yang bertujuan untuk
membuat proses belajar lebih efektif dan menyenangkan. Ini melibatkan pertimbangan
berbagai faktor seperti situasi guru, lingkungan, karakteristik siswa, dan lainnya. Guru
dapat menggunakan berbagai metode belajar untuk mencapai tujuan yang sama, termasuk
pilihan metode dan pilihan metode. Adapun teknik pembelajaran Bahasa dan sastra
Indonesia, sebagai berikut:
1. Teknik pembelajaran menyimak
a. Simak – ulang ucap
b. Simak – tulis (dikte)
c. Simak – kerjakan
d. Simak – terka
e. Memperluas kalimat
f. Menyelesaikan cerita
g. Membuat rangkuman
h. Menemukan benda
i. Bisik berantai
j. Melanjutkan cerita
k. Paraphrase
l. Kata kunci

2. Teknik pembelajaran bicara


a. Ulang – ucap
b. Lihat – ucapkan
c. Memerikan
d. Menjawab pertanyaan
e. Bertanya
f. Pernyataan menggali
g. Melanjutkan cerita
h. Menceritakan kembali
i. Percakapan
j. Paraphrase
k. Reka cerita gambar
l. Bermain peran
m. Wawancara
n. Memperlihatkan dan bercerita

3. Teknik pembelajaran membaca


a. Membaca survei
b. Membaca sekilas
c. Membaca dangkal
d. Membaca nyaring
e. Membaca dalam hati
f. Meembaca kritis
g. Membaca teliti
h. Membaca pemahaman

4. Teknik pembelajaran menulis


a. Menulis abjad
b. Menulis kegiatan
c. Menulis gambar kesayangan
d. Menulis bentuk gambar
e. Menulis cerita bentuk arkodion
f. Menulis cara memainkan sesuatu
g. Menulis poster atau reklame
h. Menulisi benda – benda pos
i. Menulis catatan harian
j. Menulis mainan kesenangan

B. Jenis-Jenis Pendekatan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Pendekatan yang telah lama diterapkan dalam pembelajaran bahasa antara lain ialah
pendekatan tujuan dan pendekatan struktural. Kemudian menyusul pendekatan-pendekatan yang
dipandang lebih sesuai dengan hakikat dan fungsi bahasa, yakni pendekatan komunikatif.

 Pendekatan Tujuan

Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan belajar
mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan lebih dahulu ialah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan metode mana yang
akan digunakan dan teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar tujuan
pembelajaran tersebut dapat dicapai. Jadi, proses belajar mengajar ditentukan oleh tujuan yang
telah ditetapkan untuk mencapai tujuan itu sendiri.
Pada bagian terdahulu telah disebutkan bahwa kurikulum disusun berdasarkan suatu
pendekatan. Seperti kita ketahui, Kurikulum 1975 merupakan kurikulum yang berorientasi pada
pendekatan tujuan. Sejalan dengan hal itu maka bidang-bidang studi pun orientasinya pada
pendekatan tujuan; demikian pula bidang studi Bahasa Indonesia. Oleh karena orientasinya pada
tujuan, maka pembelajarannya pun penekanannya pada tercapainya tujuan. Misalnya, untuk
pokok bahasan menulis, tujuan pembelajaran yang ditetapkan ialah "Siswa mampu membuat
karangan/cerita berdasarkan pengalaman atau informasi dari bacaan”. Dengan berdasar pada
pendekatan tujuan, maka yang penting ialah tercapainya tujuan, yakni siswa memiliki
kemampuan mengarang. Adapun mengenai bagaimana proses pembelajarannya, bagaimana
metodenya, bagaimana teknik pembelajarannya tidak merupakan masalah penting. Demikian
pula kalau yang diajarkan pokok bahasan struktur, dengan tujuan "Siswa memiliki pemahaman
mengenai bentuk-bentuk kata bahasa Indonesia". Tujuan tersebut dapat dicapai melalui
pembelajaran morfologi bahasa Indonesia.
Penerapan pendekatan tujuan ini sering dikaitkan dengan "cara belajar tuntas". Dengan "cara
belajar tuntas", berarti suatu kegiatan belajar mengajar dianggap berhasil apabila sedikitnya 85%
dari jumlah siswa yang mengikuti pelajaran itu menguasai minimal 75% dari bahan ajar yang
diberikan oleh guru. Penentuan keberhasilan itu didasarkan hasil tes sumatif; jika sekurang-
kurangnya 85% dari jumlah siswa dapat mengerjakan atau dapat menjawab dengan benar
minimal 75% dari soal yang diberikan oleh guru maka pembelajaran dapat dianggap berhasil.

 Pendekatan Struktural

Merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa, yang dilandasi oleh asumsi
bahwa bahasa sebagai seperangkat kaidah, norma, dan aturan. Atas dasar anggapan tersebut
timbul pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus mengutamakan penguasaan kaidah-kaidah
bahasa atau tata bahasa. Oleh sebab itu, pembelajaran bahasa perlu dititikberatkan pada
pengetahuan tentang struktur bahasa yang tercakup dalam fonologi, morfologi, dan sintaksis
dalam hal ini pengetahuan tentang pola-pola kalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat
penting.
Jelas bahwa aspek kognitif bahasa lebih diutamakan. Di samping kelemahan, pendekatan ini
juga memiliki kelebihan. Dengan pedekatan struktural, siswa akan menjadi cermat dalam
menyusun kalimat, karena mereka memahami kaidah-kaidahnya. Misalnya saja, mereka
mungkin tidak akan membuat kesalahan seperti "Bajunya anak itu baru". "Di sekolahan kami
mengadakan pertandingan sepak bola". "Anak-anak itu lari-lari di halaman".
 Pendekatan Komunikatif

Pada bagian terdahulu sudah dikemukakan bahwa pandangan tentang bahasa dan
pembelajaran bahasa selalu mengalami perubahan, sejalan dengan perkembangan pola pikir
masyarakat. Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa Indonesia, akhir-akhir ini sedang
digalakkan penerapan pendekatan komunikatif dan pendekatan terpadu.
Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang dilandasi oleh pemikiran bahwa
kemampuan menggunakan bahasa dalam komunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai
dalam pembelajaran bahasa. Tampak bahwa bahasa tidak hanya dipandang sebagai seperangkat
kaidah tetapi lebih luas lagi, yakni sebagai sarana untuk berkomunikasi. Ini berarti, bahasa
ditempatkan sesuai dengan fungsinya, yaitu fungsi komunikatif.

Menurut Littlewood (1981) pemikiran pendekatan komunikatif didasarkan pada pemikiran


bahwa:

1) Pendekatan komunikatif membuka diri bagi pandangan yang lebih luas tentang bahasa.
Hal ini terutama menyebabkan orang melihat bahwa bahasa tidak terbatas pada tata
bahasa dan kosakata, tetapi juga pada fungsi komunikatif bahasa.
2) Pendekatan komunikatif membuka diri bagi pandangan yang luas dalam pembelajaran
bahasa. Hal itu menimbulkan kesadaran bahwa mengajarkan bahasa.

Tidak cukup dengan memberikan kepada siswa bagaimana bentuk-bentuk bahasa asing, tetapi
siswa harus mampu mengembangkan cara-cara menerapkan bentuk-bentuk itu sesuai dengan
fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi dalam situasi dan waktu yang tepat. Sehubungan
dengan pendapat itu, dia mengemukakan beberapa alternatif teknik pembelajaran bahasa. Dalam
kegiatan belajar mengajar, kepada siswa diberikan latihan, antara lain seperti di bawah ini.

1) Memberikan informasi secara terbatas


Contoh:
a) Mengidentifikasi gambar
Dua orang siswa ditugasi mengadakan percakapan (bertanya jawab) tentang
benda-benda yang terdapat di dalam gambar yang disediakan oleh guru.
Pertanyaan dapat mengenai warna, jumlah, bentuk, dan sebagainya.
b) Menemukan/mencari pasangan yang cocok Guru memberikan gambar kepada
sekelompok siswa yang masing-masing mendapat sebuah gambar yang berbeda.
Seorang siswa yang lain (di luar kelompok) diberi duplikat salah satu gambar
yang telah dibagikan. Siswa ini harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
teman-temannya yang membawa gambar, dengan tujuan untuk mengetahui
identifikasi atau ciri-ciri gambar yang mereka bawa. Dari hasil tanya jawab itu
siswa (pembawa duplikat) tersebut harus dapat menemukan siapa di antara teman-
temannya itu yang membawa gambar yang cocok dengan duplikat yang
dibawanya.
c) Menemukan informasi yang ditiadakan Guru memberikan informasi tetapi ada
bagian-bagian yang sengaja ditiadakan. Siswa ditugasi mencari atau menemukan
bagian yang tidak ada itu. Kemudian A mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada B, sehingga is (A) dapat mengetahui gambar yang mana yang tidak ada
pada gambar milik B.
2) Memberikan informasi tanpa dibatasi bebas (tak terbatas)
Contoh:
a) Mengomunikasikan contoh dan gambar Siswa A membawa sebuah model bentuk-
bentuk yang diatur/disusun ke dalam (menjadi) sebuah contoh. Siswa B juga
membawa bentuk-bentuk yang sama. Mereka, A dan B, harus saling memberikan
informasi sehingga B dapat mengetahui contoh yang ada pada A dengan setepat-
tepatnya.
b) Menemukan perbedaan. Siswa A dan B masing-masing mempunyai sebuah
gambar yang sama, kecuali beberapa bagian. Para siswa harus mendiskusikan
gambar tersebut sehingga menemukan perbedaannya.
c) Menyusun kembali bagian-bagian cerita sebuah gambar cerita (tanpa dialog)
dipotong-potong. Setiap anggota kelompok memegang satu bagian tanpa
mengetahui bagian gambar yang dipegang oleh yang lain; kelompok itu harus
menentukan urutan aslinya, dan menyusun kembali cerita itu.
3) Mengumpulkan informasi untuk memecahkan masalah
Contoh:
Siswa mempunyai rencana akan mengunjungi sebuah kota yang menarik. B mempunyai
daftar/jadwal bus. Mereka harus merencanakan perjalanan yang akan dilakukan yang
memungkinkan mereka untuk mengunjungi beberapa tempat (misalnya 5 tempat) dalam
satu hari, dan menggunakan waktu sekurang-kurangnya setengah jam untuk tiap tempat.
Siswa harus memilih tempat yang paling menarik bagi mereka.

4) Menyusun informasi
Contoh:
Siswa diminta membayangkan bahwa mereka akan mengadakan "camping" (berkemah)
gunung selama tiga hari. Tiap anggota hanya boleh membawa barang kira-kira seberat 11
kg. Kelompok-kelompok itu harus menentukan apa saja yang akan mereka bawa, dengan
melihat daftar barang yang patut dibawa, yang diberikan oleh guru, dan mempersiapkan
pembelaan apabila mereka ditentang oleh kelompok lain.

Latihan-latihan tersebut merupakan latihan penggunaan bahasa dalam aktivitas komunikasi yang
bersifat fungsional di dalam kelas. Di samping itu, juga terdapat tipe aktivitas komunikatif yang
lain, yakni aktivitas interaksi sosial, interaksi di dalam masyarakat atau dalam pergaulan. Dalam
hal ini latihan yang diberikan kepada siswa antara lain dapat berupa:

1) Kelas sebagai konteks social


Contoh: Percakapan atau diskusi.

2) Simulasi dan bermain peran


Contoh:
a) Siswa diminta membayangkan dirinya ada di dalam suatu situasi yang dapat
terjadi di luar kelas. Ini dapat saja berupa kejadian yang sederhana, misalnya,
bertemu seorang teman di jalan; tetapi dapat pula kejadian yang bersifat
kompleks, seperti negosiasi di dalam bisnis.
b) Mereka (siswa) diminta memilih peran tertentu dalam suatu situasi. Dalam
beberapa kasus, mungkin mereka berlaku sebagai dirinya sendiri; tetapi dalam
kasus-kasus lain, mungkin mereka harus memperagakan sesuatu dalam simulasi.
c) Mereka diminta berbuat seperti kalau situasi itu benar-benar terjadi sesuai dengan
peran mereka masing-masing. Permainan peran ini tidak selalu dalam bentuk
akting tetapi dapat juga dalam bentuk debat atau improvisasi.
BAB III
PENUTUP

Keimpulan

Ciri-ciri pembelajaran bahasa Indonesia antara lain bersifat sewenang-wenang, produktif,


dinamis, beragam, dan manusiawi. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar
adalah berkomunikasi dengan etika yang baik, menghargai bahasa, memahami dan menggunakan
bahasa dengan benar, meningkatkan kemampuan intelektual dan emosional, menikmati karya
sastra, dan mengakui sastra Indonesia sebagai kekayaan budaya. Metode pembelajaran bahasa
Indonesia meliputi ceramah, diskusi, sumbangan ide, simulasi, demonstrasi, dan penemuan-
inkuiri. Teknik pembelajaran bahasa Indonesia meliputi mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis. Pendekatan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia meliputi pendekatan berorientasi
tujuan, struktural, dan komunikatif. Pendekatan berorientasi tujuan menekankan pada pencapaian
tujuan pembelajaran, pendekatan struktural berfokus pada penguasaan.
DAFTAR PUSTAKA

Desi Ramadhani, E. P. (2022). METODE PEMBELAJARAN BAHASA


INDONESIAPBIN4330/BERBICARA. 123-126.

Iskandarwassid. Su. (2016). Strategi pembelajaran bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kemendikbud. (2014). Bahasa Indonesia wahana pengetahuan. Jakarta: Kemendikbud.

Kosasih. (2012). Dasar-dasar keterampilan bersastra. Bandung: Yrama Widia.

Anda mungkin juga menyukai