Disusun oleh:
KELAS A
1
PRAKATA
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut.
1. Apapengertiankamus?
3
2. Apa saja jenis-jenis kamus?
3. Apa saja informasi dari kamus?
4. Bagaimanacaranya menyusun kamus sederhana untuk pembelajaran bahasa
dan sastra indonesia MI/SD?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kamus
Kata kamus dipinjam dari bahasa Arab qamus,yang berasa dari bahasa
Yunani okeanos yang berarti lautan. Seperti hal nya sifat lautan yang dalam dan
luas nya tak terhingga ,kamus merupakan wadah untuk mereka kosa kata yang
jumlahnya semakin tak terbatas.
Arti kata kamus dalam,KBBI berarti (1) buku acuan yang memuat kata
atau ungkapan yang biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang
maknanya ,pemakaiannya atau terjemahannya;(2) buku yang memuat kumpulan
istilah atau nama yang disusun menurut abjad beserta penjelasan tentang makna
atau pemakaiannya.selain itu ,kamus juga diartikan sebagai buku yang berisi
4
daftar kosa kata suatu bahasa secara lengkap,tersusun secara alfabetis ,dan diberi
penjelasan serta contoh pemakaiannya bila perlu(Badudu-Zain:1994). Menurut
Keraf (1986) kamus merupakan buku referensi yang memuat daftar kosa kata
yang terdapat dalam sebuah bahasa yang tersusun secara alfabetis ,disertai
keterangan cara menggunakan kata tersebut. Kamus dalam bahasa Inggris adalah
lexicon yang bersinonim dengan dictionary.
Kamus selain menjadi kebanggan suatu bangsa ,juga mempunyai fungsi
dan kegunaan yang praktis,seperti hal nya dalam suatu pertandingan ,kamus
bertindak sebagai wasit, yang menentukan benar tau tidaknya bentuk tulisan atau
makna suatu kata. Melalui kamus pula kita dapat mempelajari bentuk jenis,dan
kekerabatan kata-kata.untuk mencari konsep makna yang tepat pun kita
menggunakan kamus. Tidak itu saja,kamus juga berfungsi sebagai alat perekam
data yang sangat ampuh.1
Kamus merupakan gudang atau daftar makna kata, dengan perkataan lain
kamus merupakan wadah makna kata. Dalam kata pengantar kamusnya yang
terbit pada tahun 1755, Samuel Johnson berkata: Saya menerapkan diri saya
pada pembacaan para penulis kita selanjutnya dia berkata: (saya) bukan
membentuk tetapi mendaftarkan bahasa. (saya) sama sekali tidak mengajar orang
bagaimana seharusnya mereka berpikir, tetapi menghubungkan bagaimana sampai
sekarang ini mereka mengapresiasikan pikiran-pikiran mereka.
Kamus tidak hanya skedar pencatat atau perekam makna kata, jauh lebih
dari itu. Dalam beberapa hal kamus merupakan tempat penyimpanan pengalaman-
pengalaman manusia yang telah diberi nama, dan dengan demikian merupakan
sarana penting bagi pengajaran kosakata dan pengajaran semantik. Kamus
memberikan informasi mengenai kata, makna kata, ungkapan, kata-kata asing,
kata ganti diri, dan singkatan-singkatan.
Dalam websters New Collegiate Dictionary dapat kita baca penjelasan
yang mengatakan bahwa : kamus adalah karya acuan yang memuat kata-kata
1
Yusi Rosdiana, bahasa dan sastra indonesia di sd, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011) hlm.19
5
suatu bahasa, sistem atau bidang pengetahuan dimuat secara alfabetis dan diberi
batasan, leksikon (1959 : 230).
Dalam The American College Dictionary dapat kita baca penjelasan yang
mengatakan bahwa: kamus adalah buku yang berisi pilihan kata-kata suatu
bahasa, atau suatu kelas kata khusus, biasanya disusun secara alfabetis, dengan
penjelasan-penjelasan mengenai maknanya serta informasi lainnya mengenai kata-
kata, dinyatakan atau diekspresikan dalam bahasa yang sama atau dalam bahasa
lain disebut juga leksikon atau glosari (1960:336).
Seorang ahli perkamusan, Ladislav Zgusta, mengatakan bahwa salah satu
dar batasan-batasan yang terbaik mengenai istilah kmus adalah yang diberikan
oleh C.C. Berg, yang berbunyi: kamus adalah daftar bentuk-bentuk linguistik
yang telah disosialisasikan yang tersusun secara bersistem, yang dihimpun dari
kebiasaan-kebiasaan bahasa suatu masyarakat bahasa tertentu dan yang
dikomentari oleh sang pengarang denfan cara yang sedemikian rup sehingga
pembaca yang memenuhi syuarat memahami makna setiap bentuk terpisah, dan
diberi informasi mengenai fakta-fakta yang relevan yang asa kaitannya dengan
fungsi bentuk tersebut di dalam masyarakatnya. Batasan ini berkenaan dengan
tipe-tipe utama kamus, yaitu yang terutama sekali berhubungan dengan makna
kamus atau lexical meaning (Zegusta; 1971 : 197).2
B. Jenis-jenis Kamus
Ada beberapa jenis kamus yang sudah beredar secara luas. Apabila dilihat
dari bahasa yang digunakan, kamus dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu kamus
ekabahasa, kamus dwibahasa, dan kamus multibahasa.
Kamus ekabahasa adalah kamus yang memuat suatu bahasa yang disusun
secara alfabetis dengan penjelasan makna dan contoh pemakaiannya dalam bahasa
yang sama. Misalnya, Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disusun oleh Pusat
Bahasa, Kamus Ingris-Ingris. Kamus dwibahasa adalah kamus yang memuat kata
atau gabungan kata suatu bahasa yang disusun secara alfabetis dengan penjelasan
2
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Semantik, (Bandung: Angkasa), hlm. 177
6
makna dan contoh pemakaiannya dalam bahasa lain, yang menjadi bahan sasaran.
Misalnya, Kamus Inggris Indonesia.3
3
Op. cit.,Yusi Rosdiana, hlm.38
7
Kamusetimologismemusatkanperhatianpadaasalusul kata-kata (kesatuan-
kesatuanleksikal).Haruskitaketahui pula bahwakamusetimologis yang
besarsecaralogikacenderungberkembangmenjadikamuskomparatif.
Kamussinkronikmempunyaitujuanutamauntukmenggarapleksikalsuatubahasapada
suatumaknatertentuataupadasatutahapperkembangannya.
Kamusumumadalahkamus yang berisisegala kata
dalamsuatubahasabesertaaknanya, misalnya: KamusUmumBahasa Indonesia
karya W.J.S. Poerwadarminta.
Kamuskhususadalahkamus yang
garapanataucakupannyaterbataspadasuatubidangtertentusaja, misalnya:
KamusLinguistik, KamusEonomi.
Kamus kata-kata asingadalahsemacamkamuskhusus yang menangani kata-kata
pungutatau kata-kata pinjaman yang berasaldaribahasaasing.
Kamussingkatanadalahsemacamkamuskhusus yang
memusatkanperhatianpada kata-kata teleskopisakronimdansingkatan yang
lazimdipakaidalamsuatubahasa.
Kamusideologisataukamussinonimadalahkamus yang
terbatasmemusatkanperhatianpadapadan kata, kata-kata yang
samaatauhampirsamamaknanyaataupadaistilah-istilahataukelompokistilah yang
mempunyaihubungansemantis.
Kamussistematikmemusatkanperhatianpada kata-kata yang
berhubungansesamasemantisdankelompok-kelompok yang berdasarkanbidang-
bidangonomasiologisdandidalamnyaberdasarpadastruktur-
strukturgagasan/pikiran.Contohnya: Thesaurus of English Words and Phrases,
karya Roget.
Kamusdeskriptif-
standardapatdigolongkansebagaikamusdeskriptivbahasanasionalbakuseperti yang
dipakaipadabataswaktusaatkamusitudisusundanjugadiharapkanakandipakaiuntukb
eberapa lama setelahpenerbitankamustersebut.
Kamusekabahasaataukamus monolingual adalahkamus yang
menyajikansatubahsasaja.
8
Kamusdwibahasaataublingualadalahkamus yang
menyajikanduabahasa.Maksudkamusiniadalahuntukmenerjemahkandarisatubahas
akebahasa yang lain.
Kamusanekabahasaataukamus multilingual adalahkamus yang
menyajikanlebihdarisatubahasa, misalnyakamustigaatauempatbahasa.
Kamusbesaratautesaurusadalahkamus yang memuatlebihdari 200.000 kata
kepalaatauentri.
Kamussedangadalahkamus yang memuattidakkurangdari 40.000 kata
kepalaatauentri.
Kamuskeciladalahkamus yang memuattidakkurangdari 10.000 kata
kepalaatauentri.
9
EntriatauKepala Kata
Penemuan kata-kata
kepalaakandapatdilakukandenganmudahbiladiiringidenganprakteklatihan,
walaupuntidakdapatdisangkalbahwapengetahuanmengenaisistempeng-entri-an
jelassangatmenolongdanmengurangipraktekpencarian yang bersifatcoba-cobasaja.
Ada beberapahal yang harusdiketahuidandikuasaiolehparasiswamengenaipeng-
entri-an dalamkamus, antaralain :
a) Semua kata kepala atau entri utama didaftarkan dalam urutan alfabetis
b) Semua kata kepala atau entri dicetak denan huruf tebal
c) Kata majemuk didaftarkan secara alfabetis menurut kata yang pertama
d) Kata kepala yang bersifat biografis didaftarkan berdasarkan nama
keluarga, dan secara alfabetis dengan nama tertentu.
e) Setiap uraian ejaan mempunyai kata kepala sendiri dalam susunan
alfabetis
f) Kata kepala utama dapat berupa kata tunggal, kata majemuk, nama diri,
frase, singkatan, prefiks, sufiks, atau akar kata
g) Kata kepala yang berasal dari bahasa asing biasanya diberi tanda singkatan
huruf kapital.
4
Op.cit., Henry Guntur Tarigan, hlm 178-181
10
c. Pengolahan data
1) Pemeriksaan ulang urutan abjad
2) Penyeleksian data
3) Klasifikasi data
4) Pemberian definisi
5) Penyuntingan hasil pemberian definisi
d. Pengetikan kartu induk
e. Penyusunan kartotek
f. Pengetikan naskah
g. Koreksi naskah
h. Cetak coba
i. Koreksi cetak coba
j. Reproduksi kamus
Berikut ini adalah penjelasan mengenai tahapan dalam penyusun
kamus
a. Persiapan
12
Tahap pemberian definisi selain memerlukan waktu yang lebih
lama, juga memerlukan ketenangan, ketekunan, ketajaman analisis,
ketelitian, kecermatan, kesabaran, yang tinggi, serta wawasan yang
luas. Tahap ini merupakan tahap penentu tingkat mutu kamus.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian definisi.
a) Kesejajaran antara entri yang akan diberi batasan dan deskripsi
makna yang akan diberikan. Jika entri yang akan dideskripsikan
termasuk kelas kata nomina, deskripsi makna yang diberikan
harus dimulai dengan nomina.
b) Deskripsi makna yang diberikan terhadap sebuah entri dapat
menggantikan kedudukan entri itu dalam kalimat.
Teknik pemberian definisi pada kamus ekabahasa maupun
dwibahasa pada dasarnya sama. Perbedaannya terletak pada cara
penyajian. Pada kamus dwibahasa mengutamakan bentuk
sinonim. Namun, apabila bentuk sinonimnya tidak jelas pada
sasaran, deskripsi makna perlu didahulukan, baru kemudian
disertai bentuk sinonimnya. Selain itu kamus dwibahasa perlu
mencantumkan bentuk terjemahan terhadap contoh-contoh
kalimat pemakaian entri. Perlu diingat di sini adalah bahwa
terjemahan harus didasarkan pada konsep wacana di dalam
bahasa sasaran, bukan terjemahan secara harfiah.
5) Penyuntingan hasil pemberian definisi.
Kartu induk adalah kartu entri yang akan digunakan sebagai dasar
penyusunan kamus. Kartu-kartu induk kamus tersebut merupakan hasil
akhir pelaksanaan pengolahan data. Hasil penyuntingan pemberian
definisi diketik dalam kartu-kartu berukuran 15 x 10 cm.
13
e. Penyusunan Kartotek
Bila hasil koreksi cetak coba sudah selesai, sampai tahap terakhir,
yaitu reproduksi kamus.5
5
Op.cit.,Yusi Rosdiana, hlm. 30-38
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kamus merupakan buku referensi yang memuat daftar kosa kata yang
terdapat dalam sebuah bahasa yang tersusun secara alfabetis,disertai
keterangan cara menggunakan kata tersebut.
Kamus selain menjadi kebanggaan suatu bangsa juga mempunyai fungsi
dan kegunaan yang praktis.kamus tidak hanya sekedar pencatat atau perekam
makna kata, jauh lebih dari itu.
Dan ada beberapa jenis kamus yang sudah beredar secara luas yaitu:kamus
ekabahasa, kamus dwibahasa, kamus ensiklopedik,kamus diakronik,kamus
etimologis,kamus umum,kamus khusus,kamus singkatan,kamus
ideologis,kamus sistematik, kamus deskriptif-standar, kamus aneka bahasa,
kamus besar ,kamus sedang dan kamus anak kecil.
15
Dan disini juga ada beberapa tahapan-tahapan menyusun kamus
yaitu:persiapan, pengumpulan data ,pengolahan data ,pengetikan kartu
induk,penyusunan kartoteks,pengetikan naskah,koreksi naskah,cetak
coba,koreksi cetak coba,dan reproduksi
DAFTAR BACAAN
16