Anda di halaman 1dari 16

PERKAMUSAN

Di susun guna memenuhi tugas :


Mata Kuliah :Bahasa dan Sastra Indonesia MI/SD
Dosen Pengampu :Muchamad Fauyan, M. Pd.

Disusun oleh:

1. Kharisma Yunita :2023116081


2. Rudhotul Aida :2023116087
3. Siti Marlina :2023116092
4. Nikmatul muftiah :2023116094
5. Marufatul Qumala :2023116098
6. Nazilatur Rohma :2023116103

KELAS A

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017

1
PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt. Atas izin-Nyamakalah


yang berjudulPerkamusan ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam semoga
tercurah kepadabaginda Nabi Muhammad saw.,sahabatnya, keluarganya, dan
umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa dan Sastra
Indonesia MI/SD.
Penulis sudah berusaha untuk menyusun makalah ini selengkap mungkin.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muchamad Fauyan, M. Pd
dan teman-teman. Penulis juga menerima saran dan kritik dari pembaca guna
penyempurnaan penulisan makalah mendatang.
Akhirnya, makalah ini diharapkan bisa bermanfaat untuk pembaca.Amin
yaa rabbal alamin.Selamat membaca!

Pekalongan, 20 September 2017

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bangsa kita saat ini sedang memicu untuk menyejajarkan posisinya
dengan negara-negara lain dibidang sains dan teknologi. Upaya yang ditempuh
tentu saja diawali dari bidang pendidikan. Kemajuan sains dan teknologi ini
berimplikasi pada dua hal, yang pertama adalah bagaimana cara menyerapnya dan
mengembangkannya. Dalam kaitannya dengan pengajaran bahasa, tentu salah satu
unsur yang paling penting adalah kosa kata yang biasanya orang-orang
menggunakan kamus.
Kamus merupakan sebuah media yang dapat diartikan sabagai buku yang
berisikan tentang arti suatu kata dari bahasa atau istilah asing. Misalkan untuk
istilah penyakit dalam, hal ini sangat jelas bahwa kamus tersebut berisikan tentang
arti kata dari istilah penyakit dalam. Dan keberadaan kamus sekarang sangatlah
diperlukan sebagai media yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Yang
dimana pada saat ini masih mendominasi penggunaan kamus yang berbentuk
buku untuk memperoleh informasi.

Makalah ini menyajikan pengertian kamus, jenis-jeniskamus, informasi


dari kamus, dan menyusunkamussederhana untuk pembelajaranbahasa dan
sastraindonesia MI/SD

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut.
1. Apapengertiankamus?

3
2. Apa saja jenis-jenis kamus?
3. Apa saja informasi dari kamus?
4. Bagaimanacaranya menyusun kamus sederhana untuk pembelajaran bahasa
dan sastra indonesia MI/SD?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kamus
Kata kamus dipinjam dari bahasa Arab qamus,yang berasa dari bahasa
Yunani okeanos yang berarti lautan. Seperti hal nya sifat lautan yang dalam dan
luas nya tak terhingga ,kamus merupakan wadah untuk mereka kosa kata yang
jumlahnya semakin tak terbatas.
Arti kata kamus dalam,KBBI berarti (1) buku acuan yang memuat kata
atau ungkapan yang biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang
maknanya ,pemakaiannya atau terjemahannya;(2) buku yang memuat kumpulan
istilah atau nama yang disusun menurut abjad beserta penjelasan tentang makna
atau pemakaiannya.selain itu ,kamus juga diartikan sebagai buku yang berisi
4
daftar kosa kata suatu bahasa secara lengkap,tersusun secara alfabetis ,dan diberi
penjelasan serta contoh pemakaiannya bila perlu(Badudu-Zain:1994). Menurut
Keraf (1986) kamus merupakan buku referensi yang memuat daftar kosa kata
yang terdapat dalam sebuah bahasa yang tersusun secara alfabetis ,disertai
keterangan cara menggunakan kata tersebut. Kamus dalam bahasa Inggris adalah
lexicon yang bersinonim dengan dictionary.
Kamus selain menjadi kebanggan suatu bangsa ,juga mempunyai fungsi
dan kegunaan yang praktis,seperti hal nya dalam suatu pertandingan ,kamus
bertindak sebagai wasit, yang menentukan benar tau tidaknya bentuk tulisan atau
makna suatu kata. Melalui kamus pula kita dapat mempelajari bentuk jenis,dan
kekerabatan kata-kata.untuk mencari konsep makna yang tepat pun kita
menggunakan kamus. Tidak itu saja,kamus juga berfungsi sebagai alat perekam
data yang sangat ampuh.1

Kamus merupakan gudang atau daftar makna kata, dengan perkataan lain
kamus merupakan wadah makna kata. Dalam kata pengantar kamusnya yang
terbit pada tahun 1755, Samuel Johnson berkata: Saya menerapkan diri saya
pada pembacaan para penulis kita selanjutnya dia berkata: (saya) bukan
membentuk tetapi mendaftarkan bahasa. (saya) sama sekali tidak mengajar orang
bagaimana seharusnya mereka berpikir, tetapi menghubungkan bagaimana sampai
sekarang ini mereka mengapresiasikan pikiran-pikiran mereka.
Kamus tidak hanya skedar pencatat atau perekam makna kata, jauh lebih
dari itu. Dalam beberapa hal kamus merupakan tempat penyimpanan pengalaman-
pengalaman manusia yang telah diberi nama, dan dengan demikian merupakan
sarana penting bagi pengajaran kosakata dan pengajaran semantik. Kamus
memberikan informasi mengenai kata, makna kata, ungkapan, kata-kata asing,
kata ganti diri, dan singkatan-singkatan.
Dalam websters New Collegiate Dictionary dapat kita baca penjelasan
yang mengatakan bahwa : kamus adalah karya acuan yang memuat kata-kata

1
Yusi Rosdiana, bahasa dan sastra indonesia di sd, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011) hlm.19

5
suatu bahasa, sistem atau bidang pengetahuan dimuat secara alfabetis dan diberi
batasan, leksikon (1959 : 230).
Dalam The American College Dictionary dapat kita baca penjelasan yang
mengatakan bahwa: kamus adalah buku yang berisi pilihan kata-kata suatu
bahasa, atau suatu kelas kata khusus, biasanya disusun secara alfabetis, dengan
penjelasan-penjelasan mengenai maknanya serta informasi lainnya mengenai kata-
kata, dinyatakan atau diekspresikan dalam bahasa yang sama atau dalam bahasa
lain disebut juga leksikon atau glosari (1960:336).
Seorang ahli perkamusan, Ladislav Zgusta, mengatakan bahwa salah satu
dar batasan-batasan yang terbaik mengenai istilah kmus adalah yang diberikan
oleh C.C. Berg, yang berbunyi: kamus adalah daftar bentuk-bentuk linguistik
yang telah disosialisasikan yang tersusun secara bersistem, yang dihimpun dari
kebiasaan-kebiasaan bahasa suatu masyarakat bahasa tertentu dan yang
dikomentari oleh sang pengarang denfan cara yang sedemikian rup sehingga
pembaca yang memenuhi syuarat memahami makna setiap bentuk terpisah, dan
diberi informasi mengenai fakta-fakta yang relevan yang asa kaitannya dengan
fungsi bentuk tersebut di dalam masyarakatnya. Batasan ini berkenaan dengan
tipe-tipe utama kamus, yaitu yang terutama sekali berhubungan dengan makna
kamus atau lexical meaning (Zegusta; 1971 : 197).2

B. Jenis-jenis Kamus
Ada beberapa jenis kamus yang sudah beredar secara luas. Apabila dilihat
dari bahasa yang digunakan, kamus dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu kamus
ekabahasa, kamus dwibahasa, dan kamus multibahasa.
Kamus ekabahasa adalah kamus yang memuat suatu bahasa yang disusun
secara alfabetis dengan penjelasan makna dan contoh pemakaiannya dalam bahasa
yang sama. Misalnya, Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disusun oleh Pusat
Bahasa, Kamus Ingris-Ingris. Kamus dwibahasa adalah kamus yang memuat kata
atau gabungan kata suatu bahasa yang disusun secara alfabetis dengan penjelasan

2
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Semantik, (Bandung: Angkasa), hlm. 177
6
makna dan contoh pemakaiannya dalam bahasa lain, yang menjadi bahan sasaran.
Misalnya, Kamus Inggris Indonesia.3

Dalam mengklasifikasiakan kamus, scerba mempergunakan beberapa dimensi,


antara lain:
a. Kamus akademis X kamus referensi
b. Kamus ensiklopedis X kamus umum
c. Tesaurus X kamus normal (ekabahasa atau dwibahasa)
d. Kamus normal (ekabahasa atau dwibahasa) X kamus ideologis (sinonim)
e. Kamus ekabahasa X kamus terjemahan (yang kita sebut kamus dwibahasa)
f. Kamus non-historis X kamus historis
(Zgusta: 1971 : 220 - 1)

Kamus ensiklopedik atau biasa disebut ensiklopedi adalah kamus yang


paling besar dan terutama sekali memusatkkan perhatian kepada denotata
kesatuan-kesatuan leksikal atau kata-kata. Ensiklopedi memberiksn informasi
mengenai dunia ekstra linguistik, baik fisik maupun non-fisik, dan hanya disusun
dalam urutan kata-kata atau kesatuan-kesatuan leksikal sebagai acuan bagian-
bagian dari dunia ekstra-linguistik yang sedang dibicarakan itu. Justru dalam
urutan atau susunan berdasarkan kata inilah maka ensiklopedi mempunyai
persaan dengan kamus ekabahasa. Kata ensiklopedi mengingatkan kita pada suatu
karya agung yang terdiri dari banyak jilid yang meliputi segala bidang
pengetahuan manusia.
Kamus diakronik terutama sekali memusatkan perhatian pada sejarah,
dengan perkembangan kata-kata (kesatuan-kesatuan leksikal), baik yang berkaitan
dengan bentuk maupun yang berkaitan dengan makna. Kamus diakrinik ini dapat
kita bedakan lagi atas kamus ghistoris dan kamus etimologis.
Kamushistorismemusatkanperhatianpadaperubahan-perubahan yang
terjadibaikdalambentukmaupundalammaknasesuatu kata
dalamsuatujangkawaktusejarah.

3
Op. cit.,Yusi Rosdiana, hlm.38
7
Kamusetimologismemusatkanperhatianpadaasalusul kata-kata (kesatuan-
kesatuanleksikal).Haruskitaketahui pula bahwakamusetimologis yang
besarsecaralogikacenderungberkembangmenjadikamuskomparatif.
Kamussinkronikmempunyaitujuanutamauntukmenggarapleksikalsuatubahasapada
suatumaknatertentuataupadasatutahapperkembangannya.
Kamusumumadalahkamus yang berisisegala kata
dalamsuatubahasabesertaaknanya, misalnya: KamusUmumBahasa Indonesia
karya W.J.S. Poerwadarminta.
Kamuskhususadalahkamus yang
garapanataucakupannyaterbataspadasuatubidangtertentusaja, misalnya:
KamusLinguistik, KamusEonomi.
Kamus kata-kata asingadalahsemacamkamuskhusus yang menangani kata-kata
pungutatau kata-kata pinjaman yang berasaldaribahasaasing.
Kamussingkatanadalahsemacamkamuskhusus yang
memusatkanperhatianpada kata-kata teleskopisakronimdansingkatan yang
lazimdipakaidalamsuatubahasa.
Kamusideologisataukamussinonimadalahkamus yang
terbatasmemusatkanperhatianpadapadan kata, kata-kata yang
samaatauhampirsamamaknanyaataupadaistilah-istilahataukelompokistilah yang
mempunyaihubungansemantis.
Kamussistematikmemusatkanperhatianpada kata-kata yang
berhubungansesamasemantisdankelompok-kelompok yang berdasarkanbidang-
bidangonomasiologisdandidalamnyaberdasarpadastruktur-
strukturgagasan/pikiran.Contohnya: Thesaurus of English Words and Phrases,
karya Roget.
Kamusdeskriptif-
standardapatdigolongkansebagaikamusdeskriptivbahasanasionalbakuseperti yang
dipakaipadabataswaktusaatkamusitudisusundanjugadiharapkanakandipakaiuntukb
eberapa lama setelahpenerbitankamustersebut.
Kamusekabahasaataukamus monolingual adalahkamus yang
menyajikansatubahsasaja.
8
Kamusdwibahasaataublingualadalahkamus yang
menyajikanduabahasa.Maksudkamusiniadalahuntukmenerjemahkandarisatubahas
akebahasa yang lain.
Kamusanekabahasaataukamus multilingual adalahkamus yang
menyajikanlebihdarisatubahasa, misalnyakamustigaatauempatbahasa.
Kamusbesaratautesaurusadalahkamus yang memuatlebihdari 200.000 kata
kepalaatauentri.
Kamussedangadalahkamus yang memuattidakkurangdari 40.000 kata
kepalaatauentri.
Kamuskeciladalahkamus yang memuattidakkurangdari 10.000 kata
kepalaatauentri.

C. Informasi dari Kamus

Banyakinformasi yang dapatdiberikanolehkamuskepadaparapemakainya,


antaralain :
1. Kata kepala atau entri
2. Bentuk kata
3. Ucapan dan ejaan
4. Jenis kata
5. Sinonim
6. Tingkat-tingkat pemakaian kata
7. Definisi atau batasan
8. Catatan-catatan pemakaian kata
9. Ilustrasi penjelas definisi
10. Derivasi kata
11. Cotoh-contoh pemakaian kata
12. Frase-frase
13. Kutipan-kutipan
14. Kata kata asing
15. Acuan silang, acuan tambahan.

9
EntriatauKepala Kata
Penemuan kata-kata
kepalaakandapatdilakukandenganmudahbiladiiringidenganprakteklatihan,
walaupuntidakdapatdisangkalbahwapengetahuanmengenaisistempeng-entri-an
jelassangatmenolongdanmengurangipraktekpencarian yang bersifatcoba-cobasaja.
Ada beberapahal yang harusdiketahuidandikuasaiolehparasiswamengenaipeng-
entri-an dalamkamus, antaralain :
a) Semua kata kepala atau entri utama didaftarkan dalam urutan alfabetis
b) Semua kata kepala atau entri dicetak denan huruf tebal
c) Kata majemuk didaftarkan secara alfabetis menurut kata yang pertama
d) Kata kepala yang bersifat biografis didaftarkan berdasarkan nama
keluarga, dan secara alfabetis dengan nama tertentu.
e) Setiap uraian ejaan mempunyai kata kepala sendiri dalam susunan
alfabetis
f) Kata kepala utama dapat berupa kata tunggal, kata majemuk, nama diri,
frase, singkatan, prefiks, sufiks, atau akar kata
g) Kata kepala yang berasal dari bahasa asing biasanya diberi tanda singkatan
huruf kapital.

Setiaphalamankamusberisidua kata pembimbingpadasudutatas (kanan-kiri)


yang menyatakanentripertamadanentriterakhirpadahalamantersebut.4

D. Menyusun Kamus Sederhana untuk Pembelajaran Bahasa dan Sastra


Indonesia MI SD
1. Tahap-tahap menyusun kamus

Berikut merupakan tahap-tahap dalam menyusun kamus yang


dilakukan tim penyusun kamus pada umumnya . ada beberapa tahapan ,yaitu
sebagai berikut :
a. Persiapan
b. Pengumpulan data

4
Op.cit., Henry Guntur Tarigan, hlm 178-181
10
c. Pengolahan data
1) Pemeriksaan ulang urutan abjad
2) Penyeleksian data
3) Klasifikasi data
4) Pemberian definisi
5) Penyuntingan hasil pemberian definisi
d. Pengetikan kartu induk
e. Penyusunan kartotek
f. Pengetikan naskah
g. Koreksi naskah
h. Cetak coba
i. Koreksi cetak coba
j. Reproduksi kamus
Berikut ini adalah penjelasan mengenai tahapan dalam penyusun
kamus
a. Persiapan

Tahap persiapan adalah tahap mengadakan segala sesuatu yang


dapat memperlancar pelaksanaan penyusunan kamus, antara lain:
1) Menyediakan alat tulis
2) Menyediakan sumber data ,seperti buku-buku pelajaran,media
masa,cetak,kamus sejenis.
3) Penyediaan bahan sumber rujukan (dapat berupa kamus dan
ensiklpedi)baik dalam bahasa Indonesia,bahasa daerah maupun
bahasa asing.ini diperlukan untuk memperlancar dalam pemberian
definisi.
b. Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari sumber data (buku,majalah,surat kabar)


dikumpulkan secara bersistem dengan cara memindahkan nya ke dalam
kartu berukuran 15 cm x 10 cm. pengetahuan dasar yang perlu dikuasai
dalam mengumpulkan data adalah dasar-dasar morfologi.
11
Data yang sudah terkumpul diatur menurut abjad per kelompok
data.dalam urutan abjad tersebut terdapat kelompok kelompok kartu
data mengenai satu entri yang telah dipilah-pilah.
c. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukansetelah data terkumpul. Kelompok entri


hasil pemilahan (butir 2) diperiksa ulang dan diseleksi ,untuk
menentukan data yang mana yang dimanfaatkan dan mana yang tidak
dimanfatkan . data yang tidak dimanfaatkan dikeluarkan.
Tahap tahap pengolahan data:
1) Pemeriksaan urutan abjad

Data yang telah disusun menurut kelompok data itu dipilah-pilah


lagi berdasarkan kelompok makna sehingga dapat diperoleh kelompok
makan 1,2,3,dan seterusnya,angka-angka tersebut dalam kamus
dicetak tebal.
2) Penyeleksian data

Data yang telah disusun secara alfabetis menurut kelompok data


dan kelompoko makna dikaji dari segi mutu data ,bentuk,makna ,dan
frekuensi pemakaian. Data yang bermutu adalah data yang disertai
konteks kallimat yang dapat mendukung makna kata yang diambil
sebagai data masukan kamus. Data yang dipilih adalah data data yang
frekuensi pemakaiannya tinggi.
3) Klasifikasi data
Data yang telah dikartukan secara bersistem dan taat asas serta
disusun secara alfabetis diberi label klasifikasi menurut kategori
grametikal, pembindangan kata,sumber punggutan kata ,ragam
bahasa,dan label klasifikasi lain yang diperlukan. Label tersebut
diterakan setelah entri baik pada entri pokok maupun subentry.
4) Pemberian Definisi

12
Tahap pemberian definisi selain memerlukan waktu yang lebih
lama, juga memerlukan ketenangan, ketekunan, ketajaman analisis,
ketelitian, kecermatan, kesabaran, yang tinggi, serta wawasan yang
luas. Tahap ini merupakan tahap penentu tingkat mutu kamus.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian definisi.
a) Kesejajaran antara entri yang akan diberi batasan dan deskripsi
makna yang akan diberikan. Jika entri yang akan dideskripsikan
termasuk kelas kata nomina, deskripsi makna yang diberikan
harus dimulai dengan nomina.
b) Deskripsi makna yang diberikan terhadap sebuah entri dapat
menggantikan kedudukan entri itu dalam kalimat.
Teknik pemberian definisi pada kamus ekabahasa maupun
dwibahasa pada dasarnya sama. Perbedaannya terletak pada cara
penyajian. Pada kamus dwibahasa mengutamakan bentuk
sinonim. Namun, apabila bentuk sinonimnya tidak jelas pada
sasaran, deskripsi makna perlu didahulukan, baru kemudian
disertai bentuk sinonimnya. Selain itu kamus dwibahasa perlu
mencantumkan bentuk terjemahan terhadap contoh-contoh
kalimat pemakaian entri. Perlu diingat di sini adalah bahwa
terjemahan harus didasarkan pada konsep wacana di dalam
bahasa sasaran, bukan terjemahan secara harfiah.
5) Penyuntingan hasil pemberian definisi.

Tahap penyuntingan hasil pemberian definisi ini pelaksanaannya


memerlukan tenaga yang berwawasan luas serta memiliki ketaatan
pada kaidah-kaidah yang telah disepakati.
d. Pengertian kartu induk

Kartu induk adalah kartu entri yang akan digunakan sebagai dasar
penyusunan kamus. Kartu-kartu induk kamus tersebut merupakan hasil
akhir pelaksanaan pengolahan data. Hasil penyuntingan pemberian
definisi diketik dalam kartu-kartu berukuran 15 x 10 cm.
13
e. Penyusunan Kartotek

Kartu-kartu induk kamus disusun secara alfabetis dengan urutan


susunan entri yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan tujuan
penyusunan kamus. Kartu-kartu itulah yang disebut kartotek. Kartotek
menjadi dasar pengertian naskah kamus.
f. Pengetikan naskah

Tahap pengetikan naskah dilakukan berdasarkan kartotek yang


telah disusun.
g. koreksi naskah

Naskah kamus yang sudah selesai diketik kadang-kadang masih


ada kesalahan. Oleh karena itu, harus mengoreksinya setelah diketik agar
naskah kamus yang siap cetak benar-benar bersih dari kesalahan ketik.
h. cetak coba

Setelah naskah kamus benar-benar bersih dari kesalahan, siap


diserahkan ke percetakanuntukcetakcoba.

i. Koreksi cetak coba

Hasil cetak coba dikoreksi sekali lagi supaya hasil reproduksi


kamus benar-benar sempurna.
j. Reproduksi

Bila hasil koreksi cetak coba sudah selesai, sampai tahap terakhir,
yaitu reproduksi kamus.5

5
Op.cit.,Yusi Rosdiana, hlm. 30-38
14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kamus merupakan buku referensi yang memuat daftar kosa kata yang
terdapat dalam sebuah bahasa yang tersusun secara alfabetis,disertai
keterangan cara menggunakan kata tersebut.
Kamus selain menjadi kebanggaan suatu bangsa juga mempunyai fungsi
dan kegunaan yang praktis.kamus tidak hanya sekedar pencatat atau perekam
makna kata, jauh lebih dari itu.
Dan ada beberapa jenis kamus yang sudah beredar secara luas yaitu:kamus
ekabahasa, kamus dwibahasa, kamus ensiklopedik,kamus diakronik,kamus
etimologis,kamus umum,kamus khusus,kamus singkatan,kamus
ideologis,kamus sistematik, kamus deskriptif-standar, kamus aneka bahasa,
kamus besar ,kamus sedang dan kamus anak kecil.

15
Dan disini juga ada beberapa tahapan-tahapan menyusun kamus
yaitu:persiapan, pengumpulan data ,pengolahan data ,pengetikan kartu
induk,penyusunan kartoteks,pengetikan naskah,koreksi naskah,cetak
coba,koreksi cetak coba,dan reproduksi

DAFTAR BACAAN

Rosdiana,Yusi. 2011. bahasa dan sastra indonesia di sd. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Tarigan, Henry Guntur. 1984. PengajaranSemantik. Bandung: Angkasa.

16

Anda mungkin juga menyukai