Dalam pembelajaran bahasa, tiga istilah yang saling berkaitan sering
dibicarakan, yakni pendekatan, metode, dan teknik. Dari pendekatan tertentu diturunkan berbagai metode pengajaran bahasa. Selanjutnya, dari metode-metode tertentu dijabarkan ke dalam teknik-teknik mengajar tertentu. Pendekatan yang sering digunakan yakni: a) Pendekatan Whole Language, b) Pendekatan Komunikatif, c) Pendekatan Kontekstual.
Whole language adalah salah satu pendekatan pengajaran bahasa yang
menyajikan pengajaran bahasa secara utuh, tidak terpisah-pisah. Pendekatan WL disebut juga pendekatan yang utuh(whole) dan terpadu(integrated). Terdapat delapan komponen WL, yakni: a) membaca nyaring, b) menulis jurnal, c) membaca diam, d) membaca bersama, e) membaca terbimbing, f) menulis terbimbing, g) membaca bebas, h) menulis bebas.
Pendekatan Komunikatif (PK) adalah sebuah pendekatan pengajaran
bahasa, khususnya pengajaran bahasa kedua (B2) dan pengajaran bahasa asing. Metode pengajaran komunikatif lebih bersifat humanistik . Dalam pengajaran ini, pemilahan materi didasarkan pada hasil analisis kebutuhan (need analysis) siswa. Selain mempelajari materi di dalam kelas mereka harus mendapatkan pelajaran di masyarakat sehingga dapat mempelajari ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan sosio-budaya, misalnya ungkapan terima kasih, permintaan maaf, permintaan tolong, perintah dan sebagainya.
Pendekatan Kontekstual adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan
dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan pribadi, sosial dan budayanya.
Metode di dalam pengajaran/pembelajaran kontekstual, ada sebelas kata
kunci yang perlu diperhatikan, yaitu: a) kerjasama, b) saling menunjang, c)gembira, d) belajar dengan gairah, e) pembelajaran terintegrasi, f) menggunakan berbagai sumber, g) siswa aktif, h) suasana kelas menyenangkan, tidak membosankan, i) sharing ‘berbagai’ dengan teman, j) siswa kritis, k) guru kreatif.
Ciri-ciri Pengajaran Bahasa Terpadu, antara lain: a) pembelajaran terpadu
berpusat pada siswa (student centered), b) pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experience), c) dalam pembelajaran terpadu pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas, d) pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, e) pembelajaran terpadu bersifat luwes (fleksibel), f) hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
Ciri-ciri pengajaran Bahasa Komunikatif, antara lain: a) adanya kegiatan
komunikasi fungsional dan interaksi sosial yang saling berkaitan erat, b)pembelajaran berorientasi pada pemerolehan kompetensi komunikatif, c) pembelajaran diarahkan pada modifikasi dan peningkatan murid dalam menemukan kaidah bahasa lewat kegiatan berbahasa, d) materi pembelajaran berangkat dari analisis kebutuhan berbahasa pembelajar.
Dalam pembelajaran bahasa, tiga istilah yang saling berkaitan sering
dibicarakan, yakni pendekatan, metode, dan teknik. Pendekatan yang sering digunakan yakni: a) Pendekatan Whole Language, b) Pendekatan Komunikatif, c) Pendekatan Kontekstual. Whole language adalah salah satu pendekatan pengajaran bahasa yang menyajikan pengajaran bahasa secara utuh, tidak terpisah-pisah. Pendekatan Komunikatif (PK) adalah sebuah pendekatan pengajaran bahasa, khususnya pengajaran bahasa kedua (B2) dan pengajaran bahasa asing. Pendekatan Kontekstual adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan pribadi, sosial dan budayanya.
Ciri-ciri Pengajaran Bahasa Terpadu, antara lain: a) pembelajaran terpadu
berpusat pada siswa (student centered), b) pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experience), c) dalam pembelajaran terpadu pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas, d) pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, e) pembelajaran terpadu bersifat luwes (fleksibel), f) hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
Ciri-ciri pengajaran Bahasa Komunikatif, antara lain: a) adanya kegiatan
komunikasi fungsional dan interaksi sosial yang saling berkaitan erat, b)pembelajaran berorientasi pada pemerolehan kompetensi komunikatif, c) pembelajaran diarahkan pada modifikasi dan peningkatan murid dalam menemukan kaidah bahasa lewat kegiatan berbahasa, d) materi pembelajaran berangkat dari analisis kebutuhan berbahasa pembelajar.